Editor:
Ns. Arif Munandar, S.Kep., M.Kep
Penerbit
Anggota IKAPI
No. 370/JBA/2020
PENDIDIKAN KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Editor :
Ns. Arif Munandar, S.Kep., M.Kep
Tata Letak :
Mega Restiana Zendrato
Desain Cover :
Rintho R. Rerung
Ukuran :
A5 Unesco: 15,5 x 23 cm
Halaman :
vi, 153
ISBN :
978-623-362-337-7
Terbit Pada :
Januari 2022
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................i
DAFTAR ISI .................................................................... iii
1 PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN ..................1
Pendahuluan ..........................................................1
Hakikat Manusia dan Perkembanganya ..................2
Wujud Hakikat Manusia .........................................3
Dimensi-Dimensi Hakikat Manusia.........................5
Pengembangan Dimensi Hakikat Manusia ..............6
Sosok Manusia Indonesia yang Seutuhnya .............7
Batasan Pendidikan ................................................7
Tujuan dan Proses Pendidikan................................9
Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH) ..........10
Kemandirian dalam Belajar...................................10
Unsur-Unsur Pendidikan ......................................11
Landasan Pendidikan ...........................................12
Asas-Asas Pokok Pendidikan ................................17
2 PENDIDIKAN PROFESI KEGURUAN .....................21
Profesi Keguruan ..................................................21
Konsep Profesi Guru .............................................22
Ciri-Ciri dan Karakteristik Profesi Keguruan .........24
Syarat-Syarat Profesi Keguruan ............................26
Tugas Profesi Guru ...............................................28
Kompetensi yang Wajib dikuasai Guru .................30
Pendidikan Profesi Guru (PPG) ..............................32
iii
3 STRATEGI PEMBELAJARAN
DALAM PROFESI KEGURUAN ..............................39
Pendahuluan ........................................................39
Pengertian Strategi Pembelajaran .........................40
Manfaat dan Pertimbangan Pemilihan
Strategi Pembelajaran ...........................................42
Pengelompokan Strategi Pembelajaran..................43
Strategi Pembelajaran Ekspositori ........................44
Strategi Pembelajaran Discovery ...........................47
Strategi Group-Indivial Learning ...........................51
Strategi Pembelajaran Deduktif ............................52
Strategi Pembelajaran Induktif..............................53
Strategi Pembelajaran di Abad 21 .........................54
4 KOMPETENSI DAN KINERJA
GURU PROFESIONAL ...........................................59
Pendahuluan ........................................................59
Kompetensi Guru ..................................................61
Ruang Lingkup Kompetensi Profesional ................62
Kinerja Guru .........................................................66
Penutup ................................................................70
5 STANDAR KOMPETENSI
DAN SERTIFIKASI GURU ......................................73
Term Kompetensi dan Sertifikasi Guru? ...............73
Tantangan Kompetensi Guru Abad 21 ..................77
Standar Kompetensi Guru ....................................80
Kompetensi Guru di Era Digita .............................84
Sertifikasi Guru ....................................................86
Dasar Hukum Sertifikasi Guru .............................87
iv
Kriteria Sertifikasi Guru........................................88
Tujuan Sertifikasi Guru ........................................90
Contoh Panduan Install Aplikasi Up UKMPPG
Berbasis Domisili ..................................................92
6 METODE PEMBELAJARAN ...................................95
Pengantar Metode Pembelajaran ...........................95
Pengertian Metode Pembelajaran ..........................96
Macam Metode Pembelajaran ................................97
Fungsi Metode Pembejalaran .............................. 108
Tujuan Metode Pembelajaran .............................. 109
7 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ......................... 113
Jenis-Jenis Bahan Ajar .......................................113
Karakteristik Bahan Ajar ....................................114
Pengembangan Bahan Ajar .................................115
Pengembangan Bahan Ajar
Menggunakan Model Hannafin & Peck ................117
Pengembangan Bahan Ajar
Menggunakan Model Dick & Carrey ....................118
Pengembangan Bahan Ajar
Menggunakan Model Thiagarajan .......................119
Pengembangan Bahan Ajar
Menggunakan Model Borg & Gall ........................120
Pengembangan Bahan Ajar
Menggunakan Model ADDIE ............................... 121
Instrumen Penelitian
Pengembangan Bahan Ajar .................................122
v
8 EVALUASI PENDIDIKAN DAN
PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM ......................... 131
Pendahuluan ......................................................131
Konsep Evaluasi Pendidikan ............................... 132
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem .......................141
vi
1
PENGANTAR PENDIDIKAN
KEGURUAN
Pendahuluan
Pendidikan yang berjenjang merupakan usaha untuk
membimbing putra dan putri yang masih balita, remaja,
hingga dapat menyerupai orang dewasa yang mengerti
banyak hal. Sebaliknya bagi Piaget, pendidikan berarti
mencipta, menghasilkan, sekalipun tidak banyak,
sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembanding
dengan penciptaan yang lain, disatu sisi individu yang
sedang tumbuh dan di sisi lain nilai sosial, intelektual,
dan moral yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk
mendorong individu tersebut menjadi lebih baik. Individu
akan berkembang sejak lahir dan akan terus berkembang
hingga mencapai suatu “titik tertentu”, perkembangan ini
bersifat kausal. Namun terdapat komponen normatif yang
dikarenakan pendidik menuntut dan dituntut akan
sebuah nilai.
Nilai merupakan norma yang dapat berfungsi sebagai
penunjuk dalam mengidentifikasi apa yang diwajibkan,
diperbolehkan, dan dilarang. Jadi, pendidikan adalah
hubungan normatif antara individu dengan nilai-nilai
yang ada dimasyarakat. Pandangan tersebut memberi
makna bahwa pendidikan ialah segala situasi hidup yang
1
PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN
2
PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN
3
PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN
4
PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN
5
PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN
6
PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN
7
PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN
8
PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN
9
PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN
10
PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN
11
PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN
Landasan Pendidikan
Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik
selalu bertolok dari sejumlah landasan serta pengindahan
sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut
sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar
utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat
bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut
adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, yang
sangat memegang peranan penting dalam menentukan
tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan
teknologi akan mendorong pendidikan untuk menjemput
masa depan.
1. Landasan Filososfis
a. Pengertian Landasan Filosofis
Landasan filosofis bersumber dari pandangan-
pandanagan dalam filsafat pendidikan,
menyangkut keyakianan terhadap hakikat
manusia, keyakinan tentang sumber nilai,
hakikat pengetahuan, dan tentang kehidupan
yang lebih baik dijalankan. Aliran filsafat yang
kita kenal sampai saat ini adalah idealisme,
realisme, perenialisme, esensialisme, pragmatisme
dan progresivisme dan ekstensialisme.
1) Idealisme
Ideliseme adalah aliran ilmu filsafat yang
menganggap pikiran atau cita-cita sebagai
satu-satunya hal yang benar yang dapat
dicamkan dan dipahami.
2) Realisme
Realisme adalah paham atau ajaran yang
selalu bertolak dari kenyataan.
3) Perenialisme
12
PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN
13
PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN
2. Landasan Sosiologis
a. Pengertian Landasan Sosiologis
Dasar sosiolagis berkenaan dengan
perkembangan, kebutuhan dan karakteristik
masayarakat. Sosiologi pendidikan merupakan
analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola
interaksi sosial di dalam sistem pendidikan.
Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiolagi
pendidikan meliputi empat bidang:
1) Hubungan sistem pendidikan dengan aspek
masyarakat lain.
2) Hubunan kemanusiaan.
3) Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
4) Sekolah dalam komunitas yang mempelajari
pola interaksi antara sekolah dengan
kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
b. Masyarakat Indonesia sebagai Landasan
Sosiologis Sistem Pendidikan Nasional
Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa
ke masa telah memengaruhi sistem pendidikan
nasional. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat
kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat
dan kompleks.
Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan
untuk menyesuaikan pendidikan dengan
perkembangan masyarakat terutama dalam hal
menumbuh kembangkan kebhinneka tunggal
ikaan, baik melalui kegiatan jalur sekolah
(pelajaran PPKn, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan
muatan lokal), maupun jalur pendidikan luar
sekolah (penataran P4, pemasyarakatan P4
nonpenataran).
14
PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN
3. Landasan Kultural
a. Pengertian Landasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai
hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat
dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur
mewariskan kebudayaan dari generasi kegenerasi
penerus dengan jalan pendidikan, baiksecara
formal maupun informal.
Anggota masyarakat berusaha melakukan
perubahan-perubahan yang sesuai denga
perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola
tingkah laku, nilai-nilai, dan norma-norma baru
sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-
usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi
kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim
digunakan sebagai alat transmisi dan
transformasi kebudayaan adalah lembaga
pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.
b. Kebudayaan sebagai Landasan Sistem Pendidkan
Nasional
Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang
unik disetiap daerah itu melalui upaya pendidikan
sebagai wujud dari kebineka tunggal ikaan
masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal ini
haruslah dilaksanakan dalam kerangka
pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan
negara Indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan.
4. Landasan Psikologis
a. Pengertian Landasan Filosofis
Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip
belajar dan perkembangan anak. Pemahaman
terhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan
dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu
15
PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN
16
PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN
17
PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN
18
PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN
Daftar Pustaka
Cecep, H. et al. (2021). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan.
Karawang: Yayasan Kita Menulis.
Cecep, H. et al. (2021). Manajemen Supervisi Pendidikan.
Karawang: Yayasan Kita Menulis.
Handayani, E. S. & Subakti, H. (2021). Pengaruh Disiplin
Belajar Terhadap Hasil Belajar Di Sekolah Dasar.
Jurnal Basicedu Volume 5 Nomor 1 Tahun 2021
Halaman 151-164.
Kholifah, N. et al. (2021). Inovasi Pendidikan. Yogyakarta:
Yayasan Kita Menulis.
Nababan, E. B. et al. (2021). Bahasa Indonesia Akademik:
Penulisan Laporan Ilmiah. Medan: Yayasan Kita
Menulis.
Panggabean, S. et al. (2021). Konsep dan Strategi
Pembelajaran. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Purba, S. et. al. (2021). Teori Manajemen Pendidikan.
Medan: Yayasan Kita Menulis.
Ramadhan, Y. R. et al. (2021). Dasar-Dasar Perencanaan
Pendidikan. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Subakti, H. et al. (2021). Asas Bahasa Indonesia
Perguruan Tinggi. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Subakti, H. (2019). 8 Konsepsi Landasan Bahasa
Indonesia Di Perguruan Tinggi. Parepare: Kaaffah
Learning Center.
Subakti, H. et al. (2021). Inovasi Pembelajaran. Medan:
Yayasan Kita Menulis.
Utami, N. R. et al. (2021). Supervisi Pendidikan. Bogor:
Yayasan Kita Menulis.
19
PENGANTAR PENDIDIKAN KEGURUAN
Profil Penulis
Hani Subakti, S.Pd., M.Pd
Lahir di Kota Samarinda pada tanggal 19 Januari
1989. Penulis mencatatkan namanya sebagai
lulusan terbaik tingkat universitas program
pascasarjana pada wisuda gelombang II tahun
2017 dari Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman.
Dosen Bahasa Indonesia yang kerap disapa Bapak Hani ini
adalah anak bungsu dari pasangan Alm. H. Sukardi (Bapak) dan
Hj. Mudjiati (Ibu). Penulis mempersunting Irmayanti, S.Pd dan
kini telah dikaruniai tiga orang buah hati. Anak pertama adalah
Alm. Abqary Faqih Ainurahman, anak kedua Aghata Fathi
Yusuf, dan anak ketiga Azqiya Fayra Maryam. Penulis kini
berkerja sebagai dosen tetap yayasan di Universitas Widya
Gama Mahakam Samarinda. Penulis juga aktif dan produktif di
dalam dunia tulis menulis. Ini dibuktikan dengan karya buku
yang telah dihasilkan baik buku fiksi ataupun buku nonfiksi di
antaranya 8 Konsepsi Landasan Bahasa Indonesia di Perguruan
Tinggi, 2 Jurus Jitu Menulis Tugas Akhir dan Skripsi, Bus 46
Malam : Kumpulan Puisi, Keterampilan Berpantun Bahasa
Indonesia Sebagai Warisan Leluhur Untuk Bangsa yang
Berbudaya, Antologi Puisi Terkunci dalam Imajinasi, Dasar-
Dasar Perencanaan Pendidikan, Efektivitas Menulis Slogan dan
Poster pada Pembelajaran, Inovasi Pembelajaran, Metodologi
Penelitian Pendidikan, Asas Bahasa Indonesia Perguruan
Tinggi, Inovasi Pendidikan, Teori Manajemen Pendidikan,
Konsep dan Strategi Pembelajaran, Pendidikan Kewirausahaan,
Asa Menggapai Ilmu di Tengah Pandemi: Antologi Puisi,
Eksistensi Ilmu di Antara Pandemi: Antologi Puisi, Pergulatan
Ilmu Kala Pandemi: Antologi Puisi, Elaborasi Ilmu Sosial Untuk
Covid-19: Pengajaran, Pembelajaran serta Esistensi Lembaga
Pendidikan Selama Covid-19, Strategi Komunikasi, Mobilitas
Sosial serta Perubahan Perilaku Masyarakat Dalam Menghadapi
Penyebaran Covid-19, Manajemen Supervisi Pendidikan,
Supervisi Pendidikan, Dasar Dasar Ilmu Pendidikan, Bahasa
Indonesia Akademik Untuk Penulisan Laporan Ilmiah,
Manajemen Sistem Pembelajaran, Kepemimpinan dan Perilaku
Organisasi Pendidikan, Dasar-Dasar Pendidikan, dan
Pengelolaan Lingkungan Belajar.
Korespondensi: Email: hanisubakti@uwgm.ac.id. Gawai:
085250192555
20
2
PENDIDIKAN PROFESI
KEGURUAN
Zakaria, M.Pd
STAI Binamadani Tangerang, Banten
Profesi Keguruan
Profesi yang dalam bahasa Inggris profession berasal dari
bahasa Latin yaitu profesus memiliki makna ahli dalam
suatu pekerjaan. Pada hakikatnya, profesi diartikan
sebagai pernyataan dimana seseorang terpanggil untuk
jabatan tertentu sebagai bentuk pelayanan. (Ismail, 2014).
Beberapa pendapat menjelaskan makna profesi sebagai
pekerjaan yang menuntut keahlian (Djam’an Satori dkk,
2006), pekerjaan khusus untuk pelayanan masyarakat
(Agus Marsidi, 2007), bentuk pekerjaan yang
mengandalkan keahlian sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup. (Warsono, 2017).
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
profesi adalah suatu pekerjaan yang dilakukan dengan
syarat keahlian yang dimiliki. Profesi melekat pada
seseorang yang meliki jabatan tertentu sesuai
keahliaanya, seperti dokter, pengacara, teknisi listrik dan
guru. Profesi semacam ini tidak bisa dan tidak boleh
dikerjakan oleh sembarang orang, membutuhkan
pendidikan, pengalaman serta kecakapan dalam
menjalankannya.
21
PENDIDIKAN PROFESI KEGURUAN
22
PENDIDIKAN PROFESI KEGURUAN
23
PENDIDIKAN PROFESI KEGURUAN
24
PENDIDIKAN PROFESI KEGURUAN
25
PENDIDIKAN PROFESI KEGURUAN
26
PENDIDIKAN PROFESI KEGURUAN
27
PENDIDIKAN PROFESI KEGURUAN
28
PENDIDIKAN PROFESI KEGURUAN
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada
kegiatan pokok yang sesuai; dan
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi
akademik dan kompetensi secara berkelanjutan
Sementara itu Ocativia (2019) mengatakan bahwa tugas
profesi guru menciptakan iklim suasana pembelajaran
yang mampu memotivasi siswa agar semangat belajar.
Sebagai profesi yang luar biasa tugas guru tidak bisa
tergantikan dengan unsur apapun walaupun dengan
mesin canggih apapun sebab menyangkut pembinaan
mental manusia sebagai peserta didik. (Darmadi, 2015).
Udin Syaefudin Saud (2018) mengatakan setidaknya ada
enam tugas guru dalam menjalankan profesinya, yaitu;
1. Guru sebagai pengajar
2. Guru sebagai pembimbing
3. Guru sebagai administrator kelas
4. Guru sebagai pengemban kurikulum
5. Guru bertugas mengemban profesi
6. Guru bertugas membina hubungan dengan
masyarakat
Dari uraian diatas jelas bahwa tugas profesi guru sangat
beragam dan komprehensif. Guru tidak hanya dituntut
menguasai aspek pembelajaran seperti membuat
perencanaan dan bahan ajar, metode dan strategi
29
PENDIDIKAN PROFESI KEGURUAN
30
PENDIDIKAN PROFESI KEGURUAN
31
PENDIDIKAN PROFESI KEGURUAN
32
PENDIDIKAN PROFESI KEGURUAN
33
PENDIDIKAN PROFESI KEGURUAN
34
PENDIDIKAN PROFESI KEGURUAN
35
PENDIDIKAN PROFESI KEGURUAN
Daftar Pustaka
Ashsiddiqi, M. H. (2012) ‘Kompetensi Sosial Guru Dalam
Pembelajaran Dan Pengembangannya’, Ta’dib:Journal
of Islamic Education (Jurnal Pendidikan Islam),
17(01), pp. 61–71. doi: 10.19109/tjie.v17i01.25.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik
dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta
Darmadi, H. (2015) ‘Tugas, Peran, Kompetensi, Dan
Tanggung Jawab Menjadi Guru
Febriana, R., 2021. Kompetensi guru. Bumi Aksara.
Guru, A.P.K., 2020. BAB III KOMPETENSI PAEDAGOGIK.
GURU PROFESIONAL, p.23.
Hamid, A. (2017) ‘Guru Professional’, Guru Profesional,
17(November), pp. 274–285. Available at:
http://ejurnal.staialfalahbjb.ac.id/index.php/alfalahj
ikk/article/view/26.
Hasanah, A., 2012. Pengembangan profesi guru.
Helmi, J. (2015) ‘Kompetensi Profesionalisme Guru’,
Jurnal Pendidikan, 7(2), pp. 319–336. Available at:
http://journal.staihubbulwathan.id/index.php/alishl
ah/article/view/43/3
Ismail, B. (2014) ‘Komitmen Guru Profesional Dalam
Pembelajaran’, Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian
Pendidikan Agama Islam, 4(1), pp. 1–14. doi:
10.22373/jm.v4i1.277.
John M. Echols dan Hasan Shadily (2001) Kamus Inggris-
Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Khanifatul Azizah and Fuadi, M. A. (2021) ‘Profesionalisme
Guru dalam Islam: Kajian Konseptual Hadits Tarbawi’,
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah, 6(1), pp.
73–87. doi: 10.25299/al-thariqah.2021.vol6(1).6244.
Marsidi, Agus (2007) Profesi Keguruan Pendidikan Luar
Biasa. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Muhaimin (2003) Wacana pengembangan Pendidikan
Islam. Surabaya: Pustaka Pelajar.
36
PENDIDIKAN PROFESI KEGURUAN
37
PENDIDIKAN PROFESI KEGURUAN
Profil Penulis
Zakaria, M.Pd
Lahir di Kota Tangerang, 25 Mei 1985 dari
pasangan H.Somad (alm) dan Ayanih (almh).
Meraih gelar S1 pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun
2009, S2 Unindra Jakarta pada tahun 2015 dan sedang
menempuh pendidikan pada Program Doktor (S3) Pendidikan
Dasar di Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI) Bandung. Saat ini aktif sebagai dosen tetap pada
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
STAI Binamadani Tangerang, Banten.
Karya Ilmiah berupa buku yang terpublikasi diantaranya:
Pendidikan Berbasis Kearifan Etnik (Tulungagung: Akademia
Pustaka, 2020); Pendidikan Karakter: Pemikiran Para Tokoh
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2021); Perencanaan Pembelajaran
di Sekolah: Teori dan Implementasi (Sukoharjo: Pradina
Pustaka, 2021). Selain itu menulis beberapa artikel ilmiah yang
terbit dijurnal nasional terakreditasi maupun dipresentasikan
dalam seminar nasional dan internasional.
Bersama dengan Yayah Fazriah, S.Pd. kini penulis telah
dikarunia dua anak yaitu Mauladiya Ihsana Faeyza dan
Rafaeyza Hizam Alfaruq.
Email Penulis: zakariazack823@gmail.com atau zakaria@stai-
binamadani.ac.id
38
3
STRATEGI PEMBELAJARAN
DALAM PROFESI KEGURUAN
Pendahuluan
Seorang guru yang profesional diharapkan mampu
menunjukkan keterampilannya saat mengajar di depan
kelas. Salah satu keterampilan tersebut adalah
kemampuan untuk memberikan pelajaran kepada siswa.
Untuk dapat menyampaikan pembelajaran secara efektif
dan efisien, guru perlu mengetahui berbagai jenis strategi
pembelajaran sehingga mereka dapat memilih strategi
mana yang paling efektif dan tepat tepat untuk mengajar
materi tertentu pada bidang studi tertentu.
Lingkungan kelas merupakan lingkungan belajar yang
dinamis yang menyatukan siswa dari latar belakang,
kemampuan, dan kepribadian yang berbeda. Oleh sebab
itu, menjadi guru yang efektif memerlukan penerapan
strategi pengajaran yang efektif dan inovatif di kelas untuk
membantu memenuhi kebutuhan individu siswa.
Pembelajaran yang efektif biasanya ditandai dan diukur
dengan tingkat pencapaian tujuan oleh sebagian besar
siswa. Pembelajaran yang efektif tidak lepas dari kualitas
pembelajaran yang berkualitas karena kualitas hasil
belajar tergantung pada efektifitas proses pembelajaran
39
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PROFESI KEGURUAN
40
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PROFESI KEGURUAN
41
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PROFESI KEGURUAN
42
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PROFESI KEGURUAN
43
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PROFESI KEGURUAN
44
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PROFESI KEGURUAN
45
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PROFESI KEGURUAN
46
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PROFESI KEGURUAN
47
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PROFESI KEGURUAN
48
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PROFESI KEGURUAN
49
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PROFESI KEGURUAN
3. Mengajukan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu
permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban
sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.
Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir
pada dasarnya sudah dimiliki sejak ia lahir. Potensi
itu dimulai dari kemampuan untuk menebak dari
suatu permasalahan. Ketika individu dapat
membuktikan tebakannya, maka ia akan sampai pada
posisi yang bisa mendorong untuk berpikir lebih
lanjut. Oleh sebab itu, potensi untuk
mengembangkan kemampuan menebak pada setiap
individu harus dibina. Salah satu cara yang dapat
dilakukan guru adalah dengan mengajukan berbagai
pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat
merumuskan gjawaban sementara, atau dapat
merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan
jawaban dan suatu permasalahan yang dikaji.
4. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data merupakan proses mental yang
sangat penting dalam pengembangan intelektual.
Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan
motivasi yang kuat dalam belajar, tetapi juga
membutuhkan ketekunan dan kemampuan
menggunakan potensi berpikirnya. Tugas dan peran
guru dalam tahapan ini adalah mengajukan
pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk
berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
5. Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban
yang dianggap diterima sesuai dengan data atau
informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan
data. Hal terpenting dalam menguji hipotesis adalah
mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang
50
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PROFESI KEGURUAN
51
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PROFESI KEGURUAN
52
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PROFESI KEGURUAN
53
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PROFESI KEGURUAN
54
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PROFESI KEGURUAN
55
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PROFESI KEGURUAN
Daftar Pustaka
Arifin, M. Z., & Setiawan, A. (2020). Strategi Belajar Dan
Mengajar Guru Pada Abad 21. Indonesian Journal of
Instructional Technology, 1(2).
Beers, S. Z. (2012). 21st Century Skills: Preparing Students
for THEIR Future.
Dick&Carey. (1996). The Systematic Dessign of Instuction,
New York : Harper Collins Publishers.
Gerlach, V.S. & Ely, D.P. (1980). Teaching and Media a
Systematic Approach. New Jersey: Prentice Hall.
Gulo, W. (2004). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Grasindo.
Hanafiah, C.S. (2009). Konsep Strategi Pembelajaran.
Bandung: Refika Aditama.
Hernawan, A. H. (2018). Strategi Pembelajaran di SD.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Hondro, B. (2020). Pengaruh Strategi Pembelajaran
Discovery dengan Ekspositori Dan Gaya Berpikir
terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Teknologi
Pendidikan (JTP), 13(1).
https://doi.org/10.24114/jtp.v13i1.17998
Joyce, B.,Weil, M. & Calhoun, E. (2009) Models of
Teaching, Model-Model Pengajaran. Alih Bahasa:
Achmad Fawaid dan Ateila Mirza, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Kang, M., Kim, M., Kim, B., & You, H. (2012.). Developing
an Instrument to Measure 21st Century Skills for
Elementary Student.
Luntungan, R. (2012). Effects of Teaching Methods and
Students’ Attitude on Academic Performance.
International Forum, vol. 15, no. 2, hlm. 42-56.
Nurhidayati. (2011). Metode Pembelajaran Interaktif.
Disampaikan pada “Seminar Metode Pembelajaran”
bekerjasama dengan mahasiswa KKN- PPL UNY tahun
2011 di SMP N 2 Depok
56
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PROFESI KEGURUAN
57
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PROFESI KEGURUAN
Profil Penulis
Riana Isti Muslikhah, M.Pd
Penulis merupakan dosen muda di Jurusan
Pendidikan Administrasi Universitas Negeri
Yogyakarta. Wanita kelahiran 23 Februari 1990 ini
menempuh sarjana pada Program Studi Pendidikan
Ekonomi bidang keahlian khusus Pendidikan Administrasi
perkantoran Universitas Sebelas Maret (UNS) dan berhasil lulus
pada tahun 2012. Setelah menamatkan studi S1 nya, penulis
melanjutkan pendidikan magisternya di Prodi Pendidikan
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Penulis memiliki kepakaran di bidang Pendidikan Administrasi
Perkantoran. Saat ini, dalam profesinya sebagai dosen
ditugaskan mengajar beberapa mata kuliah yaitu Strategi
Pembelajaran Administrasi Perkantoran, Manajemen
Administratif, Simulasi Perkantoran, Kesekretarisan,
Korespondensi Bisnis dan Strategi Pembelajaran Administrasi
Perkantoran. Sebagai dosen baru, penulis aktif dalam berbagai
kegiatan penelitian, diantaranya yaitu Penelitian Research
Group FE UNY, Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi dan
Penelitian Institusional.
Email penulis: riana.muslikhah@uny.ac.id
58
4
KOMPETENSI DAN KINERJA
GURU PROFESIONAL
Pendahuluan
Guru yang merupakan tenaga profesional memiliki peran
strategis untuk mewujudkan penyelenggaraan
pembelajaran sesuai dengan prinsip profesionalitas dan
tata kelola guru. Guru dalam melaksanakan pembelajaran
di kelas memiliki peran penting terutama dalam
membantu peserta didik untuk membangun karakter dan
sikap positif dalam belajar, membangkitkan rasa ingin
tau, serta mendorong kemandirian, menciptakan kondisi
untuk pembelajaran yang kreatif, inovatif dan
menyenangkan.
Guru sebagai tenaga profesional merupakan agen
pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan. Keberhasilan dalam suatu proses
pembelajaran terletak di pundak guru. Oleh karenanya,
keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat
ditentukan oleh kualitas kemampuan guru.
Guru memiliki empat kompetensi yang wajib
dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kinerja dalam
pembelajaran. Kompetensi adalah kemampuan yang
menggambarkan kelayakan setiap individu dalam
59
KOMPETENSI DAN KINERJA GURU PROFESIONAL
60
KOMPETENSI DAN KINERJA GURU PROFESIONAL
Kompetensi Guru
61
KOMPETENSI DAN KINERJA GURU PROFESIONAL
62
KOMPETENSI DAN KINERJA GURU PROFESIONAL
63
KOMPETENSI DAN KINERJA GURU PROFESIONAL
64
KOMPETENSI DAN KINERJA GURU PROFESIONAL
65
KOMPETENSI DAN KINERJA GURU PROFESIONAL
66
KOMPETENSI DAN KINERJA GURU PROFESIONAL
67
KOMPETENSI DAN KINERJA GURU PROFESIONAL
68
KOMPETENSI DAN KINERJA GURU PROFESIONAL
69
KOMPETENSI DAN KINERJA GURU PROFESIONAL
70
KOMPETENSI DAN KINERJA GURU PROFESIONAL
Daftar Pustaka
Akhamd Sudrajad (2008). Manajemen Kierja Guru.
(https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/11/2
1/konsep-penilaian-kinerja-guru/) diakses tanggal 20
Desember 2021
Depdiknas, 2004 Penjelasan Peraturan Pemerintah No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Pusat Data dan Informasi Pendidikan, Balitbang-
Depdiknas Jakarta.
-------------2005 Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen Citra Umbara.Bandung
Hasibuan, Malayu S.P.2001. Manajemen Sumber Daya
Manusia; Dasar Kunci Keberhasilan. Haji Mas
Agung.Jakarta
Kunandar.2010 Guru Profesional Implementasi KTSP dan
Sukses Sertifikasi Guru. Raja Grafindo. Pustaka.
Jakarta
Madjid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran
Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. PT
Remaja Rosdakarya Bandung
Mulyasa, 2003.Kurikulum Berbasis Kompetensi:
Karakteristik dan Implementasi. PT Remaja
Rosdakarya. Bandung
----------Mulyasa 2008 Standar Kompetensi dan Sertifikasi
Guru. Rosdakarya Bandung.
Purwanto,M.Ngalim. 2006 Psikologi Pendidikan, Rineka
Cipta Jakarta
Sagala, Saeful 2008 Konsep dan Makna Pembelajaran
untuk membantu memecahkan Problematika Belajar
dan Mengajar. Alfabeta.Bandung
Usman, Moh. Uzer, 2008. Menjadi Guru
Profesional.Penrrbit ROsdakarya. Bandung
71
KOMPETENSI DAN KINERJA GURU PROFESIONAL
Profil Penulis
Siskha Putri Sayekti, M.Si
Ketertarikan penulis terhadap ilmu pendidikan dan
psikologi pada tahun 2009. Hal tersebut membuat
penulis memilih untuk masuk S.1 Pendidikan
Agama Islam dan S.2 Psikologi Pendidikan.
Ketertarikan penulis terhadap ilmu komputer
dimulai pada tahun 2006. Penulis mengikuti kolaborasi dengan
dosen se Indonesia untuk buku ajar diantaranya: Model
Pembelajaran di Masa Pandemic, Pengembangan Alat Evaluasi
Tes dan Non Tes, Psikologi Keparawatan, Strategi Pembelajaran
Era Society 5.0, Pendidikan Ilmu Psikologi, Ilmu Pendidikan.
Penulis memiliki kepakaran dibidang Pendidikan Agama Islam
dan Psikologi Pendidikan. Dan untuk mewujudkan karir sebagai
dosen profesional, penulis pun aktif sebagai peneliti dibidang
kepakarannya tersebut. Beberapa penelitian yang telah
dilakukan didanai oleh internal perguruan tinggi. Selain
peneliti, penulis juga aktif menulis buku dengan harapan dapat
memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara yang
sangat tercinta ini.
Email Penulis: siskhaputrisayekti@gmail.com
72
5
STANDAR KOMPETENSI DAN
SERTIFIKASI GURU
73
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
74
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
75
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
76
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
77
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
78
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
79
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
80
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik merupakan salah satu jenis
kompetensi yang mutlak perlu dikuasai guru.
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru
dalam hal pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya. Kompetensi Pedagogik merupakan
kompetensi khas, yang akan membedakan guru
dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat
keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta
didiknya.
Kompetensi ini tidak diperoleh secara tiba-tiba tetapi
melalui upaya belajar secara terus menerus dan
sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan
calon guru) maupun selama dalam jabatan, yang
didukung oleh bakat, minat dan potensi keguruan
lainnya dari masing-masing individu yang
bersangkutan.
Indikator pengukuran kompetensi pedagogik guru
menurut Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 adalah
sebagai berikut:
a. Kemampuan menguasai karakteristik peserta
didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual.
b. Kemampuan menguasai teori belajar dan prinsip–
prinsip pembelajaran yang mendidik.
c. Kemampuan mengembangkan kurikulum yang
terkait dengan bidang pengembangan yang
diampu.
d. Kemampuan menyelenggarakan kegiatan
pengembangan yang mendidik.
81
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
82
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
83
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
84
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
85
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
4. Discovery Learning
Metode pembelajaran ini dapat mendorong siswa
mencari pengetahuan secara aktif dan mandiri
dengan cara self-learning, melalui pemanfaatan
beragam sumber baik dari materi buku maupun
internet. Mereka belajar dengan cara meneliti materi
untuk mendapatkan sebuah konsep. Dengan
demikian metode ini dapat meningkatkan
potensi critical thinking dan problem solving siswa.
Pada akhirnya Discovery Learning akan mendukung
sebuah life-long learning yang dibutuhkan bagi
kehidupan siswa selanjutnya.
Nah, itulah 4 kompetensi guru yang harus dimiliki di
era digital seperti saat ini. Dengan adanya kompetensi
tersebut, para guru dinilai mampu menghadirkan
pendidikan dan pembelajaran yang lebih efektif dan
efisien dalam memanfaatkan teknologi. Apakah Anda
sebagai guru sudah siap menghadapi tuntutan ini?
Sertifikasi Guru
Dalam Undang – Undang Negara Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
dikemukakan bahwa sertifikasi adalah proses pemberian
sertifikat pendidik untuk Guru dan Dosen. Sedangkan
sertifikasi pendidik adalah bukti formal sebagai
pengakuan yang diberikan terhadap guru dan dosen
sebagai tenaga profesional. Berdasarkan pengertian
tersebut, sertifikasi guru dapat diartikan sebagai suatu
proses pemberian pengakuan bahwa seorang telah
memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, setelah
lulus uji kompetensi yang disenggarakan oleh lembaga
sertifikasi. Dengan kata lain, sertifikasi guru adalah
proses uji kompetensi yang dirancang untuk
86
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
87
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
88
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
89
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
90
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
91
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
92
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
Daftar Pustaka
Clark, Jhon M. (2007). Human Resource Management.
International Edition. Boston: The McGraw-Hill
Companies. Inc.
Kunandar (2007). Guru Profesional: Implementasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Sukses dalam Sertifikasi Guru. Depok: Rajawali Pers
Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin (2015) Kupas Tuntas
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Sertifikasi
dan Menjadi Guru Profesional. Kata Pena
Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin (2015), Sukses Uji
Kompetensi Guru (UKG). Kata Pena
Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005). Sumber Daya
Manusia Perusahan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Mathis, Carrel dan Jackson. (2001). Human Resource
Management, Global Strategy for Managing a Diverse
Work Force. Fifth Edition. New Jersey: Prentice Hall
Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi
Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi
Guru.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 38 Tahun 2020 tentang Tata Cara
Memperoleh Sertifikat Pendidik.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen.
Sidjabat, B.S. (2009). Mengajar Secara Profesional.
Bandung: Kalam Hidup
93
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI GURU
Profil Penulis
Dr. Jeffrit Kalprianus Ismail, M.Pd.K
Lahir di Kabupaten Kupang NTT, tepatnya
kampung Oli’o 03 Desember 1978. Tamat S1
Teologi (2003) & S2 PAK (2008) di STT Injili
Arastamar (SETIA) Jakarta. Tahun 2014 – 2016
studi lanjut S3 Teologi di STT SETIA Jakarta, lalu 2016 mutasi
ke STT Ekumene Jakarta dan tamat S3 Teologi Konsentrasi
Biblika 2018.
Tahun 2003 - 2014 ditugaskan sebagai Surveyor PATMOS
Jakarta dalam pelayanan sosial Kristen di berbagai pedesaan
dan pedalaman Indonesia. Periode 2012 – 2014 ditugaskan
sebagai Kaprodi S1 PAK di STT Arastamar Wamena, Periode
2014-2018 sebagai Direktur Pascasarjana STT Arastamar
Wamena. Bulan Juli 2013 – Januari 2014 bersama tim
Arastamar NTT merintis dan menjabat sebagai Ketua Pelaksana
Tugas STAK Arastamar Soe (STAKAS). Pada tahun 2014
bersama tim Arastamar Papua merintis STAK Arastamar
Grimenawa Jayapura dan menetap melayani sebagai Pimpinan
hingga sekarang. Tahun 2015 mengakusisi dan memimpin
persekolahan SMTK Firdaus Jayapura hingga sekarang. Periode
2017 – 2022 bertugas sebagai Ketua Koordinator Wilayah Papua
& Papua Barat Perkumpulan Dosen dan Perguruan Tinggi
Keagamaan Kristen Indonesia (PDPTKI). Lulus Sertifikasi
Pendidik untuk Dosen dan dinyatakan sebagai Dosen
Profesional dalam rumpun bidang Pendidikan Agama Kristen
pada tahun 2012 melalui Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Email Penulis: jeffritkalprianusismail@gmail.com
94
6
METODE PEMBELAJARAN
95
METODE PEMBELAJARAN
96
METODE PEMBELAJARAN
97
METODE PEMBELAJARAN
98
METODE PEMBELAJARAN
99
METODE PEMBELAJARAN
100
METODE PEMBELAJARAN
101
METODE PEMBELAJARAN
102
METODE PEMBELAJARAN
103
METODE PEMBELAJARAN
104
METODE PEMBELAJARAN
105
METODE PEMBELAJARAN
106
METODE PEMBELAJARAN
107
METODE PEMBELAJARAN
108
METODE PEMBELAJARAN
109
METODE PEMBELAJARAN
Daftar Pustaka
Asrori, Muhammad.2009. Psikologi Pembelajaran. Seri
Pembelajaran Efektif. Jakarta: CV Wacana Prima.
Budiningsih, C. Asri.2005. Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Rineka Cipta
Hamzah,Uno. Tth. Teori Motivasi dan Pengukuranya.
Penerbit Numi Aksara.
Martinis, Yamin. 2010. Strategi Pembelajaran Berbasis
Kompetensi. Jakarta:
Nurdin,Muhammad. 2004. Kiat Menjadi Guru Profesional.
Yogyakarta: Prisma Sophie.
Sardiman, AM. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar-
Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sumiati dan Asra .2009. Metode Pembelajaran. Seri
Pembelajaran Efektif. Jakarta. CV Wacana Prima.
Thursan, Hakim. 2001. Belajar Secara Efektif. Jakarta:
Puspa Swara.
Usmar,Uzer 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung:
Remaja Rosdyakarya.
110
METODE PEMBELAJARAN
Profil Penulis
Dr. Atik Badi’ah, S.Pd, S.Kp, M.Kes
Lahir di Trenggalek, 30 Desember 1965. Bekerja
sebagai dosen/Lektor Kepala di Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Yogyakarta mulai 1988 s.d sekarang. Lulus
Akademi Perawat Dep Kes Yogyakarta 1987, Lulus IKIP PGRI
Wates Bimbingan Konseling tahun 1994, Lulus S 1
Keperawatan PSIK FK UNPAD Bandung tahun 1997, Lulus S2
Kesehatan Ibu Anak FK UGM tahun 2002 dan Lulus S3 Promosi
Kesehatan Pasca Sarjana UNS Surakarta tahun 2018. Pernah
menjadi dosen berprestasi Poltekkes tingkat Nasional tahun
2006. Mendapat penghargaan dari Presiden dan Menteri
Kesehatan. Menjadi penguji eksternal Disertasi S3 Promosi
Kesehatan UNS. Menjadi Asesor Beban Kinerja Dosen (BKD).
Menjadi Reviewer Internal Jurnal Caring Jurusan Keperawatan
Poltekkes Yogyakarta, menjadi Reviewer Eksternal Jurnal
Internasional Health Notion, Jurnal Nasional Forikes Poltekkes
Surabaya, Jurnal Nasional Surya Medika Stikes Surya Global
Yogyakarta, Jurnal Nasional Health Sciences and Pharmacy
Journal Stikes Surya Global Yogyakarta dan Jurnal Nasional
MIKKI Stikes Wira Husada Yogyakarta. Menjadi Reviewer
Penelitian Eksternal Nasional dan Reviewer internal Penelitian
dan reviewer internal pengabdian masyarakat tingkat Poltekkes
Yogyakarta. Menjadi pembicara tingkat lokal dan nasional.
Menjadi Afiliasi Reasearch Seameo Recfon. Melakukan berbagai
penelitian tingkat Poltekkes, Nasional dan Internasional
(Seameo Recfon) dan telah dipublikasikan dalam jurnal
Internasional terindeks Scopus, jurnal nasional OJS dan
Terakreditasi. Sudah menerbitkan beberapa buku keperawatan.
Email: atik.cahyo@yahoo.com
111
112
7
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
Maisarah, M.Pd
Universitas Samudra
113
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
114
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
115
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
116
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
117
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
118
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
119
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
120
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
121
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
122
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
123
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
124
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
125
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
Daftar Pustaka
Andari, T., & Lusiana, R. (2014). Pengembangan
Perangkat Pembelajaran dengan menggunakan Model
Pembelajaran Snowball Throwing Berbasis Tugas
Terstruktur Pada Mata Kuliah Struktur Aljabar I.
Jurnal Edukasi Matematika Dan Sains (JEMS), 2(1),
66–73. https://doi.org/10.25273/jems.v2i1.193
Arifin, R. W., Septanto, H., & Wignyowiyoto, I. (2018).
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video
Animasi dengan Model ADDIE dalam Kegiatan
Pembelajaran Blended Learning. Information
Management for Educators and Profesionals: Journal of
Information Management, 2(2).
Arsanti, M. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Mata
Kuliah Penulisan Kreatif Bermuatan Nilai-Nilai
Pendidikan Karakter Religius Bagi Mahasiswa Prodi
PBSI, FKIP, Unissula. Jurnal Kredo, 1(2).
https://doi.org/10.24176/kredo.v1i2.2107
Budiyasa, I. M., Santyasa, I. W., & Warpala, I. W. S. (2013).
Pengembangan Bahan Ajar dan Assessment
Alternative Online Mata Pelajaran IPA Tingkat SMP
Kelas Delapan dengan Model Dick & Carey. E-Journal
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesha, 3(1).
Cahyadi, R. A. H. (2019). Pengembangan Bahan Ajar
Berbasis Addie Model. Halaqa: Islamic Education
Journal, 3(1).
https://doi.org/10.21070/halaqa.v3i1.2124
Chan, F., Budiono, H., & Setiono, P. (2021).
Pengembangan Multimedia Interaktif dan Instrumen
Penilaian Berbasis Keterampilan Proses Dasar di
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran
Di Sekolah Dasar, 5(1).
https://doi.org/10.30651/else.v3i1.2330
Depdiknas. (2004). Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa
Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah.
126
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
127
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
128
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
129
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
Profil Penulis
Maisarah, M.Pd
Penulis memperoleh gelar sarjana pendidikan S1
PGSD di Universitas Negeri Medan pada tahun
2014. Karena keinginannya yang kuat untuk
memperoleh pengetahuan, penulis melanjutkan
pendidikan magister di tahun dan kampus yang sama dan
memperoleh gelar magister pendidikan pada tahun 2016.
Kecintaan penulis terhadap ilmu pengetahuan, keguruan, dan
riset diaplikasikan melalui penulisan berbagai karya ilmiah
seperti buku ber-ISBN dan artikel jurnal terakreditasi.
Pengalaman penulis di bidang pendidikan dan pengajaran
cukup banyak. Penulis pernah mengajar di Universitas Islam
Negeri Suamtera Utara sebagai dosen tidak tetap sejak tahun
2016, di UPBJJ Universitas Terbuka Medan sebagai tutor sejak
tahun 2019, dan saat ini diberikan amanah mengajar di
Universitas Samudra sebagai dosen tetap. Dari pengalaman
mengajar tersebut, tercatat bahwa penulis pernah mengampu
beberapa mata kuliah, yaitu: pembelajaran matematika di SD,
matematika dan sains AUD, metodologi penelitian kuantitatif,
statistik pendidikan, penelitian tindakan kelas, komputer dan
media pembelajaran, evaluasi pembelajaran di SD, strategi
pembelajaran di SD, dll. Selain sebagai pengajar, penulis juga
berperan sebagai manjer, editor, dan juga reviewer pada jurnal
terakreditasi nasional, dan aktif sebagai konten kreator pada
channel youtube pribadinya yang mengulas tentang
pembelajaran dan trik menulis karya ilmiah.
Email Penulis: maisarah.dikdas@gmail.com
130
8
EVALUASI PENDIDIKAN DAN
PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
Pendahuluan
Evaluasi memiliki peranan yang penting dalam
penyelenggaran pendidikan sebagai alat untuk
mengetahui keberhasilan pelaksanaan pendidikan.
Evaluasi merupakan bagian dari proses dan secara
keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
pendidikan. Evaluasi secara luas adalah suatu proses
memperoleh, merencanakan, dan menyediakan informasi
yang sangat dibutuhkan untuk membuat alternatif-
alternatif keputusan kegiatan evaluasi atau penilaian
adalah suatu proses yang sengaja direncanakan untuk
medapatkan informasi atau data, dan dengan
berdasarkan data tersebut kemudian akan di coba untuk
membuat suatu keputusan. Pada dasarnya, evaluasi
dimaksudkan untuk memperoleh data atau informasi
tentang jarak antara situasi yang ada dan situasi yang
diharapkan dengan menggunakan kriteria-kriteria
tertentu.
Pendidikan dikatakan sebagai sebuah sistem. Pendidikan
sebagai suatu sistem merupakan kesatuan dari
berbagai komponen yang saling berkaitan antara
komponen satu dengan yang lainnya dan setiap
131
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
132
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
133
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
134
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
135
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
136
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
137
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
138
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
139
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
140
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
141
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
142
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
2. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin dan bahasa Yunani
adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen
atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi, atau energi
untuk mencapai suatu tujuan. Secara etimologi
sistem merupakan sesuatu yang sering digunakan
untuk memudahkan dalam penggambaran
interaksi. Istilah sistem merupakan suatu konsep
yang bersifat abstrak. Sistem dapat diartikan
sebagai seperangkat komponen atau unsur-unsur
yang saling berinteraksi untuk mencapai satu tujuan
Menurut Abdul Kadir (2014:61) bahwa Sistem adalah
sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu
yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan Fatansyah (2015:11) mengatakan sistem
adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas
sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi
dan tugas khusus) yang saling berhubungan dan
secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi
suatu proses tertentu.
Sistem merupakan satu kesatuan yang terdiri dari
komponen komponen yang menyusunnya, komponen
komponen atau unsur unsur yang ada di dalam
sistem ini akan bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan.
Sesuatu dikatakan sebagai sebuah sistem, jika
memenuhi ciri - ciri sebagai berikut:
a. Adanya satu kesatuan yang teratur
b. Adanya komponen komponen yang membentuk
kesatuan secara teratur
c. Adanya hubungan antara komponen satu dengan
yang lainnya
143
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
144
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
145
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
146
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
a. Tujuan Pendidikan
Pendidikan merupakaan suatu usaha sadar yang
dilakukan untuk tercapainya suatu tujuan
tertentu.
Hierarki tujuan pendidikan dibagi sebagai berikut:
1) Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan dari suatu Pendidikan nasional yang
telah kita ketahui memiliki fungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan
membangun watak seorang individu serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan
berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang sesuai dengan nilai
nilai yang sudah ada dalam masyarakat.
2) Tujuan Institusional
Tujuan pendidikan sesuai dengan jenjang
atau jenis pendidikan yang ditempuh
3) Tujuan Kurikuler
Tujuan yang berhubungan dengan setiap
bidang studi
4) Tujuan pengajaran khusus
Tujuan yang lingkupnya lebih kecil
dibandingkan tujuan pengajaran umum
5) Tujuan pengajaran umum
Penjabaran dari tujuan kurikuler
b. Materi Pendidikan
Materi atau Isi pendidikan merupakan komponen
yang tak kalah penting dari komponen pendidikan
sebagai sistem yang lainnya. Komponen yang ada
147
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
148
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
e. Pendidik
Pendidik merupakan komponen yang terpenting
yang harus ada dalam pendidikan. Dikarenakan
jika tidak ada seorang pendidik maka suatu
proses pendidikan tidak akan nerjalan dengan
semestinya. Pendidik merupakan seseorang yang
memneri kita pengajaran atau ilmu yang tentunya
bermanfaat bagi kehidupan kita. Tanpa adanya
seorang pendidik maka kita akan kesulitan
memahami sebuah materi yang ada.
Pendidik juga dibagi menjadi tiga menurut
lingkungannya, diantaranya yaitu:
1) Pendidik dalam Lingkungan Keluarga
Pendidik yang paling utama dan paling di
dalam kehidupan kita adalah orang tua.
Sebab dari kita lahir orang tua kita sudah
memberikan suatu pendidikan meskipun
bukan dengan cara yang formal. Keberhasilan
karakter seorang anak juga ditentukan
melalui bagaimana orang tua mendidik
karakter anaknya untuk menjadi pribadi yang
baik.
2) Pendidik dalam Lingkungan Sekolah
Pendidik yang tentunya sudah sering kita
temui ketika kita berada di sekolah adalah
guru. Guru merupakan instrument yang
sangat penting ketika terjadinya suatu proses
belajar dan mengajar. Jika tidak ada peran
seorang guru, maka kegiatan belajar dan
mengajar tidak akan berjalan dengan
sempurna. Dengan adanya seorang guru,
seorang individu hidupnya akan lebih terarah
untuk mencapai apa yang di cita citakannya.
149
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
150
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
151
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
Daftar Pustaka
Abdul Kadir. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi
Revisi. Andi.Yogyakarta.
Adi Suryanto.2009. Evaluasi Pembelajaran di SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Anas Sudijono. 2007. Evaluasi Pendidika.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan islam Departemen
Agama RI.
Fatansyah. 2015. Basis Data. Bandung: Informatika
Bandung
Karim, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka
Cakrawala Alam Sekitar, Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional, 2008
Norman E. Gronlund 1976. Measurement and
Evaluation.In Teaching. New York: McMillan
Publishing.
Sudaryono. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran.
Yogyakarta: Graha ilmu.
Suharsimi Arikunto. 2007.Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanders, James R., et all., 1994. The Program Evaluation
Standarts, 2nd Edition.California: Sage Publication in.
Sax, Gilbert, 1980. Principles of Educational and
Psychological Measurement and Evaluation, Belmont
California: Wads Worth Pub.Co.
Sukardi, M. Evaluasi Pendidikan; Prinsip &
Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Suryanto, Adi. Evaluasi Pembelajaran di SD. Jakarta:
Universitas Terbuka, 2009.
Wrightstone, J. W. 1956. Evaluation in Modern Education.
New York: Pp. xi. 481. American Book Co.
152
EVALUASI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
Profil Penulis
Dr. Sumarsih, M.Pd
Lahir di Banyuwangi, menempuh pendidikan
SD, SMP, SMA di Banyuwangi. Melanjutkan
pendidikan strata 1 (S.1) di Universitas Negeri
Jogjakarta (UNJ) Administrasi Pendidikan tamat
pada tahun 1984. Meraih gelar Magister Manajemen Pendidikan
dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tahun 1996, dan
menyelesaikan program doktor di Universitas Negeri Jakarta
(UNJ) tahun 2013. Menikah dengan Zakaria, yang berprofesi
sebagai Dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) Universitas Bengkulu. Pengalaman kerja dimulai sebagai
dosen FKIP Universitas Bengkulu 1987 sampai sekarang, dosen
STKIP Muhamadiyah Bengkulu tahun 1990 – 1993, Pengalaman
jabatan Pembantu Dekan II tahun 1987 – 2004. Artikel ilmiah
The effect of Learning Relilience and Stress on Studen Learning,
Benchmarking StrategyVocational High School In North
Bengkulu, Organizasional Culture As Main Determinan Of
Elementary School Supervisor Performance In Bengkulu
Province.
Email Penulis: sumarsihasiih@gmail.com.
153