STRATEGI PEMBELAJARAN
UU No 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta
Fungsi dan sifat hak cipta Pasal 4
Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf
a merupakan hak eksklusif yang terdiri atas hak moral
dan hak ekonomi.
Pembatasan Pelindungan Pasal 26
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23,
Pasal 24, dan Pasal 25 tidak berlaku terhadap:
i Penggunaan kutipan singkat Ciptaan dan/atau
produk Hak Terkait untuk pelaporan peristiwa aktual
yang ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan
informasi aktual;
ii Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait
hanya untuk kepentingan penelitian ilmu
pengetahuan;
iii Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait
hanya untuk keperluan pengajaran, kecuali
pertunjukan dan Fonogram yang telah dilakukan
Pengumuman sebagai bahan ajar; dan
iv Penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang
memungkinkan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak
Terkait dapat digunakan tanpa izin Pelaku
Pertunjukan, Produser Fonogram, atau Lembaga
Penyiaran.
Editor:
I Made Nuhari Anta, S.Pd.H., M.Pd
Penerbit
Anggota IKAPI
No. 370/JBA/2020
Strategi Pembelajaran
Editor :
I Made Nuhari Anta, S.Pd.H., M.Pd
Tata Letak :
Mega Restiana Zendrato
Desain Cover :
Rintho R. Rerung
Ukuran :
A5 Unesco: 15,5 x 23 cm
Halaman :
iv, 173
ISBN :
978-623-362-294-3
Terbit Pada :
Januari 2022
Editor
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................ii
1 KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN ERA
SOCIETY 5.0 ...........................................................1
Pendahuluan ..........................................................1
Pembelajaran Berperspektif Era Society 5.0 ............3
Dimensi Pedagogikal Strategi Pembelajaran
Society 5.0 ..............................................................8
Membangun Konsep Strategi Pembelajaran
Society 5.0 ............................................................11
2 STRATEGI PEMBELAJARAN PADA ERA
SOCIETY 5.0 .........................................................17
Pendahuluan ........................................................17
Strategi Pembelajaran ...........................................18
Era Society 5.0......................................................24
Strategi Pembelajaan Di Era Society 5.0 ...............25
Kesimpulan...........................................................29
3 MODEL PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0 .......33
Pendahuluan ........................................................33
Era Society 5.0 Melalui Pendidikan .......................34
Pembelajaran yang Menyenangkan di Era
Society 5.0 ............................................................35
Model Pembelajaran E-Learning............................40
4 MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN ..................................................43
Definisi RPP ..........................................................43
Komponen-Komponen RPP ...................................44
ii
Fungsi, Tujuan, dan Manfaat RPP ........................46
Prinsip Penyusunan Rpp ......................................48
Langka-Langkah Menyusun RPP ..........................49
5 PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN .........55
Pengantar .............................................................55
Pembahasan .........................................................56
Penutup ................................................................69
6 MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PADA
PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0 ......................73
Pembelajaran Era Society 5.0 ...............................73
Peran Guru Dalam Motivasi Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Era Society 5.0 ...............................75
Pemanfaatan Media Dalam Membangun Motivasi
Belajar Siswa Di Era Pembelajaran Society 5.0 .....79
Pendidikan Karakter Dalam Menguatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Pembelajaran Era Society 5.0 .83
7 KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN................91
Hakikat Komunikasi Pembelajaran (Learning
Communication) .....................................................91
Fungsi Komunikasi Pembelajaran (Learning
Communication) .....................................................94
Prinsip Komunikasi Pembelajaran (Learning
Communication) .....................................................99
8 MENGATASI KESULITAN BELAJAR DALAM
PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0 ...................107
Pembelajaran Era Society 5.0 ............................. 107
Kesulitan Belajar Yang Dihadapi Dalam
Pembelajaran Era Society 5.0 ............................. 115
Mengatasi Kesulitan Belajar Yang Dihadapi Dalam
Pembelajaran Era Society 5.0 ............................. 117
iii
9 KESIAPAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN DI
ERA SOCIETY 5.0 ...............................................125
Kesiapan Belajar .................................................125
Kesiapan Belajar Pada Pembelajaran Di Era Society
5.0 128
10 ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN ...................139
Pengertian Pengukuran, Asesmen, Evaluasi
Dan Tes .............................................................. 139
Kaitan Pengukuran, Asesmen, Evaluasi Dan Tes 141
Tujuan, Fungsi Dan Prinsip Asesmen .................142
Perencanaan dan Pelaksanaan Asesmen
Pembelajaran Paradigma Baru ............................ 151
11 TIPS DAN TRIK MEMBANGUN PEMBELAJARAN
MENARIK ............................................................ 157
Sekolah Para Juara.............................................157
Pembelajaran Abad 21 ........................................160
Pembelajaran Menarik ........................................161
Membangun Pembelajaran Menarik ....................162
Tips Dan Trik Membangun Pembelajaran
Menarik .............................................................. 163
iv
1
KONSEP DASAR
STRATEGI PEMBELAJARAN
ERA SOCIETY 5.0
Pendahuluan
Diskursus tentang era society 5.0 mengemuka berawal
sejak diluncurkannya road map pengembangan
masyarakat yang mengusung konsep “super smart society”
atau society 5.0 pada awal tahun 2019 oleh pemerintah
Jepang. Konsep society 5.0 merupakan paradigma
pengembangan tatanan masyarakat berperspektif pada
human centered (berpusat pada manusia) dan berbasis
technology based (berbasis pada teknologi).
Menurut Masahide Okamoto (2019) dalam Dimas
Setiawan dan M. Lenawati (2020) bahwa society 5.0
merupakan representasi bentuk sejarah perkembangan
masyarakat ke-5 yang dimulai dari era berburu (Society
1.0), pertanian (Society 2.0), industri (Society 3.0), dan
teknologi informasi (Society 4.0). Society 5.0 adalah
sebuah masyarakat yang berpusat pada manusia yang
menyeimbangkan kemajuan peradaban dengan
kemampuan pemecahan problem atas masalah sosial
melalui sistem yang terintegrasi dengan ruang maya dan
ruang fisik. Konsep society 5.0 tidak hanya terbatas pada
1
KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
2
KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
3
KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
4
KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
5
KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
6
KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
7
KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
8
KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
9
KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
10
KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
11
KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
12
KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
13
KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
Daftar Pustaka
Daryanto, Karim, Syaiful (2002). Pembelajaran Abad 21.
Yogyakarta: Gava Media
Handayani, Lisna, Ni Nyoman, Ni Ketut Erna Muliastrini
(2020). Pembelajaran Era Disruptif Menuju Era
Society 5.0 (Telaah Perspektif Pendidikan Dasar).
Prosiding Webinar Nasional IAHN-TP Palangka Raya.
Herlambang, Tri Yusuf (2018). Pedagogik: Telaah Kritis
Ilmu Pendidikan dalam Multiperspektif. Jakarta: Bumi
Aksara.
Hotimah, Ulyawati, Siti Raihan (2020). PENDEKATAN
HEUTAGOGI DALAM PEMBELAJARAN di ERA
SOCIETY 5.0. Jurnal Ilmu Pendidikan. 1 (2), 152-159
Nastiti, Ely, Faulinda, Abdu, Ni’mal, Rizki, Aghni (2020).
Kesiapan Pendidikan Indonesia Menghadapi Era
Society 5.0. Edcomtech, 5 (1), 61-66
Sabri, Indar (2019). Peran Pendidikan Seni Di Era Society
5.0 untuk Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar
Nasional Pascasarjana UNNES.
Setiawan, Dimas, Lenawati, Mei (2020). Peran Dan
Strategi Perguruan Tinggi Dalam Menghadapi Era
Society 5.0. Journal of Computer, Information System,
& Technology Management, 3 (1), 1-7.
Sururuddin, Muhammad, Husni, Muhammad, Safrudin
Jauhari, Abdul Aziz, Baiq Shofa Ilhami (2021). Strategi
Pendidik Dengan Media Pembelajaran Berbasis
Multimedia Untuk Menghadapi Era Society 5.0. Jurnal
DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar, 7 (1), 143-
148
14
KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
Profil Penulis
Arifuddin M. Arif
Ketertarikan penulis dalam mendalami bidang
ilmu pendidikan dan keguruan sejak menempuh
studi S1 pada Jurusan PAI di STAI DDI
Mangkoso. Selesai S1 Penulis kemudian
melanjutkan pendidikan S2 dengan konsentrasi
Pendidikan Islam Pascasarjana UMI Makassar.
S3 Pendidikan Agama Islam Pascasarjana UIN Palu, dengan
kajian Disertasi “Pengembangan Model Pembelajaran
Kebencanaan Berbasis Kearifan Lokal di Kota Palu”.
Penulis memiliki kepakaran di bidang ilmu pendidikan Islam
pembelajaran. Sebagai wujud rekognisi atas kepakaran di
bidang ilmunya, selain sebagai dosen dan peneliti, Penulis aktif
sebagai konsultan, fasilitator, dan narasumber di bidang
pengembangan SDM, pendidikan dan pembelajaran. Sejak
tahun 2016-2020, aktif sebagai Fasilitator dan Konsultan
Program Palu Kana Mapande di Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Palu. Tim Penyusun Kurikulum Pembelajaran
Jam Tambahan SD di Kota Palu (2017), Tim Penulis Buku
Panduan dan Bahan Pembelajaran Mitigasi Bencana Alam
Berbasis Kearifan Lokal Terintegrasi dalam Kurikulum 2013
(2019). Dengan moto hidup “Bertumbuh Penuh Gaya, Hidup
Penuh Karya, Kaya dengan Karya” menjadikan Ia produktif
dalam menulis dan aktif sebagai Writerpreneur.
Email Penulis: arif.iainpalu@gmail.com HP/WA: 082152659268
15
16
2
STRATEGI PEMBELAJARAN
PADA ERA SOCIETY 5.0
Pendahuluan
Secara umum dunia mengalami perubahan besar dengan
kehadiran Iptek yang mengambil andil pada semua sektor
kehidupan, perubahan yang kompleks ini sedemikian
cepat dan yang mengharuskan kita lebih siap dalam
menghadapi berbagai perubahan. Perubahan besar
tersebutpun melanda dunia pendidikan. Globalisasi ini
berpengaruh terhadap mindset dan gaya hidup manusia.
Perubahan inipun berdampak terhadap: kesadaran akan
kemajemukan, dan sekaligus memberi peluang serta
menciptakan individualisme. Pada sisi yang terakhir
inilah perbedaan mudah berubah menjadi pertentangan,
Demikian pula arus revolusi industri dari 3.0, 4.0 dan kini
pada era 5.0. semua berkontribusi pada perubahan cara
pandang dan gaya hidup manusia. Perubahan yang luar
biasa ini juga melanda dunia pendidikan.
Perubahan cara pandang dan gaya hidup manusia sebagai
akibat dari arus revolusi industri memberi tantangan bagi
kehidupan. Untuk menjawab tantangan Revolusi industri
Socielity 5.0 dunia pendidikan melakukan perubahan-
perubahan dengan pengembangan dan pembenahan.
Pengembangan dan pembenahan tersebut di mulai dari
17
STRATEGI PEMBELAJARAN PADA ERA SOCIETY 5.0
18
STRATEGI PEMBELAJARAN PADA ERA SOCIETY 5.0
19
STRATEGI PEMBELAJARAN PADA ERA SOCIETY 5.0
20
STRATEGI PEMBELAJARAN PADA ERA SOCIETY 5.0
21
STRATEGI PEMBELAJARAN PADA ERA SOCIETY 5.0
22
STRATEGI PEMBELAJARAN PADA ERA SOCIETY 5.0
23
STRATEGI PEMBELAJARAN PADA ERA SOCIETY 5.0
24
STRATEGI PEMBELAJARAN PADA ERA SOCIETY 5.0
25
STRATEGI PEMBELAJARAN PADA ERA SOCIETY 5.0
26
STRATEGI PEMBELAJARAN PADA ERA SOCIETY 5.0
27
STRATEGI PEMBELAJARAN PADA ERA SOCIETY 5.0
28
STRATEGI PEMBELAJARAN PADA ERA SOCIETY 5.0
29
STRATEGI PEMBELAJARAN PADA ERA SOCIETY 5.0
Daftar Pustaka
Ahmad, I (2018) Proses Digital dalam Era Revolusi
Industri 4.0, Dirktur Jenderal Pembelajran dan
Kemahasiswa Kemenristek Dikti
Alimuddin, Z. (2019), Era Masyarakat 5.0 Guru
HarusLebih Inovatif dalam Megajar, Retieved
Oktober 5 2021, From Https://Www.
Timesindonesia.
Co.Id/Read/214466/20190518/165259/Zulkifar-
Alimuddin-Era-Masyarakat-50-Guru-Harus-Lebih-
Inovatif-Dalam-Mengajar
Government, C. O. (2018). Society 5.0. Japan.
Gulo, W. (2002), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Grasindo.
http://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/menyiapka
n-pendidik-profesional-di-era-society-50, Jumat, 29
Oktober 2021
Munthe, Barmawy. (2016), Strategi Mengajar: Aktif Kreatif
Inovatif, Yogyakarta: Suka Press
Munanda, A. (2019). Dunia Pendidikan Menuju
Revolusi Industri 5.0. Retrieved Januari 21, 2019,
From
Https://Www.Biem.Co/Read/2019/01/21/33919/
Tb-Ai-Munandar-Dunia-Pendidikan-Menuju-
Revolusi-Industri-5-0/
Pemerintah, P. (2005). Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional RI.
Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, UU No.20 2003.
Wibawa, S. (2018). Pendidikan Dalam Era Revolusi
Industri 4.0. Indonesia.
Wina Sanjaya, (2006), Strategi Pembelajaran Beriorentasi
Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Prenadamedia.
30
STRATEGI PEMBELAJARAN PADA ERA SOCIETY 5.0
Profil Penulis
Hiljati Arif Liwa, penulis menyelesaikan
pendidikan Strata satu pada tahun 1995 dengan
jurusan Aqidah dan Filsafat IAIN Alauddin
Ujung Pandang. Mulai tertarik pada
pembelajaran Pendidikan Agama Islam mulai
tahun1995 pada kegiatan MGMP PAI yang
diselenggarakan oleh MA se kabupaten Polewali
Mamasa (sekarang Polewali Mandar) waktu itu penulis sebaagai
tenaga pengajar di MA DDI Polewali. Saat itu saya merasakan
bahwa sistem pembelajaran Pendidikan Agama Islam perlu
melakukan pengembangan untuk bisa mencapai tujuan
pembelajaran. Di tahun yang sama1995 mulai membawakan
mata kuliah keagamaan STAI DDI Polmas. Karena menyadari
bahwa penulis butuh ilmu pendidikan kemudian penulis
mengkuti Program Akta IV di tahun 2001. Di tahun 2010
penulis menyelesaikan Program Magister pada konsentrasi
Dirasah Islamiyah Program Studi Pendidikan dan Keguruan
pada Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Penulis lebih
tertarik menekuni dunia pendidikan dengan brbagai
dinamikanya. Di bidang ini penulis telah melakukan penelitian
sebagai implementasi Tri Darma perguruan tinggi tempat
penulis mengabdikan diri di IAI Darud Da’wah Wal Irsyad
Poewali Mandar dari tahun 1995 sampai sekarang.
Email: hiljati.arif@gmail.com
31
32
3
MODEL PEMBELAJARAN
ERA SOCIETY 5.0
Pendahuluan
Perkembangan teknologi dan industri yang semakin
meningkat secara signifikan, membawa perubahan besar
dalam pendidikan. Dunia pendidikan saat ini sedang
menghadapi masa yang sangat penting, dalam hal
pelayanan pendidikan yang berkualitas dan optimal tetapi
juga dalam perkembangan teknologi. Pendidikan menjadi
salah satu yang sangat penting dalam kehidupan
masyarakat dengan kesiapannya menghadapi masa
depan yang terus berubah dengan cepat. Dalam proses
perubahan perkembangannya pendidikan bisa
memberikan pelayanan yang menentukan kualitas
kelanjutan pendidikan.
Perubahan yang cepat terjadi dari Revolusi Industri 4.0
mengakibatkan semua bidang mengalami otomatisasi.
Industri yang dikenal akrab dengan teknologi dapat
memungkinkan manusia mengakses informasi dan
melakukan komunikasi agar dapat dimanfaatkan secara
penuh (Meyliano dan Putra, 2018). Indonesia dalam
prosesnya masih dalam tahapan Revolusi Industri 4.0.
Perkembangan dalam dunia pendidikan pada saat ini
sedang menghadapi masa yang sangat penting, bukan
33
MODEL PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
34
MODEL PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
35
MODEL PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
36
MODEL PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
37
MODEL PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
38
MODEL PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
39
MODEL PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
40
MODEL PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
Daftar Pustaka
Ainurrahman, 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung:
Alfabeta.
Bruno Salgues, 2018, “Technological Prospects and Social
Applications Set (Society 5.0)”, First published 2018 in
Great Britain and the United States by ISTE Ltd and
John Wiley & Sons, Inc.
Deitje Adolfien Katuuk. 2013 Manajemen Implementasi
Kurikulum: Strategi Penguatan implementasi
Kurikulum. Jurnal Cakrawala Pendidikan. 2. Hasan
Baharun, 2017. Pengembangan Kurikulum: Teori Dan
Praktik (Konsep, Prinsip, Model, Pendekatan Dan
Langkah-Langkah Pengembangan Kurikulum PA.
Yogyakarta: Cantrik Pustaka
Fukuyama, M. (2018). Society 5.0: Aiming for a New
Human-Centered Society. Japan Spotlight Journal,
47, 47-50. Retrieved from
https://www.jef.or.jp/journal/.
Irina Verenikina. “Vygotsky's Socio-Cultural Theory and
the Zone of Proximal Development”, In H. M. Hasan, I.
M. Verenikina & E. L. Gould (Eds.), Expanding the
Horizon. Information Systems and Activity Theory (pp.
4-14). Wollongong: University of Wollongong Press.
Jejen, M (2011) Peningkatan Kompetensi Guru. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup
Marhamah, M (2019) Pentingnya Pengembangan
Kompetensi Guru. Bidayah: Studi Ilmu-Ilmu
Keislaman, 195-216
Republik Indonesia. (2003). Undang - undang Republik
Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tantang Sistem
Pendidikan Nasional
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain. (2010). Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
41
MODEL PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
Profil Penulis
Siskha Putri Sayekti
Ketertarikan penulis terhadap ilmu pendidikan
dan psikologi pada tahun 2009. Hal tersebut
membuat penulis memilih untuk masuk S.1
Pendidikan Agama Islam dan S.2 Psikologi
Pendidikan. Ketertarikan penulis terhadap ilmu
komputer dimulai pada tahun 2006. Penulis
memiliki kepakaran dibidang Pendidikan Agama
Islam dan Psikologi Pendidikan. Dan untuk mewujudkan karir
sebagai dosen profesional, penulis pun aktif sebagai peneliti
dibidang kepakarannya tersebut. Beberapa penelitian yang
telah dilakukan didanai oleh internal perguruan tinggi. Selain
peneliti, penulis juga aktif menulis buku dengan harapan dapat
memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara yang
sangat tercinta ini.
Email Penulis: siskhaputrisayekti@gmail.com
42
4
MENYUSUN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Definisi RPP
Pendidikan merupakan sebuah proses yang bersifat
terencana secara sistematik. Perencanaan disusun secara
lengkap agar tujuannya dapat dipahami
dan dilakukan oleh orang lain serta tidak menimbulkan
multitafsir. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemuan atau lebih (Resi, 2021: 76).
Menurut Trianto, RPP merupakan panduan langkah-
langkah yang akan dilakukan oleh pendidik dalam
kegiatan pembelajaran yang disusun dalam scenario
kegiatan (Yunus & Heldy, 2015: 156). Silabus dijadikan
sebagai acuan dalam penyusunan RPP sehingga dapat
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
untuk Kompetensi Dasar (KD). Pengembangan RPP
berdasarkan materi atau tema tertentu yang mengacu
pada silabus. Sedangkan menurut Sugi (2019: 10), RPP
merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran jangka
pendek untuk memperkirakan atauy memprediksi dan
memproyeksikan apa yang dilakukan dalam
pembelajaran.
43
MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
44
MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
45
MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
46
MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
47
MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
48
MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
49
MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
2. Langkah kedua
Mencantumkan KI, KD, dan indikator pencapaian
kompotensi. KI dan KD tidak dirumuskan oleh guru
karena sudah dirumuskan oleh pemerintah secara
nasional. Oleh karena itu, pendidik tinggal menguti KI
dan KD tersebut.
3. Langkah ketiga
Mencantumkan tujuan pembelajaran yang
dirumuskan berdasarkan KI dan KD dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat
dinikmati, diukur, sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
4. Langkah keempat
Mencantumkan materi pembelajaran,
mengembangkan materi yang harus diajarkan sesuai
dengan kompotensi dasar dan indikator yang telah
ditetapkan. Dalam mengembangkan materi
pembelajaran harus memperhatikan indikator dan
kompotensi dasar. Pengembangan materi
pembelajaran tidak sebatas terfokus pada buku teks
mata pelajaran. Pendidik harus mampu mencari,
mengembangkan, dan menggunakan tulisan bentuk
butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompotensi.
5. Langkah kelima
Menentukan metode/pendekatan pembelajaran
berdasarkan karateristik metode tersebut. Pada
bagian ini dicantumkan metode dan pembelajaran
yang diintegrasikan dalam satu kegiatan
pembelajaran peserta didik. Pendekatan pembelajaran
matematika yang dapat digunakan antara lain:
ceramah, discovery, inkuiri, observasi, diskusi-
50
MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
51
MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
52
MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Daftar Pustaka
Affandi, M & Badarudin. (2011). Perencanaan
Pembelajaran Di Sekolah Dasar Dengan Memasukkan
Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa. Bandung:
Alfabeta, CV
Buna’i. (2021). Perencanaan Dan Strategi Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Surabaya: CV. Jakad Media
Publishing
Gintings, A. (2008). Esensi Praktis: Belajar dan
Pembelajaran. Bandung: Humaniora
Hakim, L. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Bandung:
VC. Wacana Prima
Handayani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung.
Pustaka Setia
Iriani, T & M. Aghpin, R. (2019). Rencana Pembelajaran
Untuk Kejuruan. Jakarta: Kencana
Khasanah, Uswatun. (2020). Pengantar
Microteaching. Yogyakarta: Deepublish (Grup
Penerbitan CV Budi Utama)
Mayasari, D. (2020). Program Perencanaan Pembelajaran
Matematika. Yogyakarta: Penerbit Deepublish
Nursobah, A. (2019). Perencanaan Pembelajaran SD/MI.
Pamekasan: Duta Media Publishing
Resi, B. B. F. (2021). Pengantar Microteaching
Matematika: Keterampilan Dasar Dalam
Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya
Lokal. Malang: Pustaka Learning Center
Sugi. (2019). Menyusun RPP 2013 (Strategi Peningkatan
Keterampilan Guru SMP Menyusun RPP Melalui In
House Training). Semarang: CV. Pilar Nusantara
Yunus, H & Heldy, V. A. (2015). Perencanaan
Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Penerbit Deepublish
53
MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Profil Penulis
Bernadus Bin Frans Resi, M. Pd. merupakan
lulusan S-1 Pendidikan Matematika & S-2
Pendidikan Matematika Program Magister
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Lulus
memperoleh predikat Cumm laude dengan masa
studi 1 tahun 3 bulan 11 hari. Sejak tahun 2018
hingga sekarang bekerja sebagai dosen pada
Program Studi Pendidikan Matematika,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Institut
Keguruan dan Teknologi Larantuka. Di samping menjadi
pengajar, penulis juga aktif menulis artikel pendidikan dan
melakukan penelitian pada bidang pendidikan matematika
serta pengabdian kepada masyarakat. Putera Adonara
kelahiran Kinabalu (Malaysia) 27 Juni ini pernah menulis buku
Pengantar Microteaching Matematika: keterampilan dasar
dalam pembelajaran matematika berbasis budaya lokal
(penerbit Pustaka Learning Center) dan Desain Lintasan
Belajar Matematika Realistik (Penerbit Insan Cendikia
Mandiri) serta beberapa artikel dan book chapter yang
diterbitkan dalam bentuk buku karya bersama. Selain itu,
penulis juga pernah menjadi pemakalah pada seminar nasional
maupun internasional. Penulis dapat dihubungi melalui email:
bernadusbinfrans.resi@gmail.com
54
5
PENGEMBANGAN BAHAN
PEMBELAJARAN
Pengantar
Tiga unsur pokok dalam belajar, yaitu: proses, perubahan
perilaku dan pengalaman. Belajar adalah proses mental
dan emosional atau proses berpikir dan merasakan.
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar diklasifikasikan
menjadi tiga domain yaitu: Kognitif, Afektif, dan
Psikomotorik. Belajar adalah mengalami, dalam arti
bahwa belajar terjadi karena individu berinteraksi dengan
lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
sosial (Siddiq, 2008). Hasil akhir dari kegiatan belajar
adalah peserta didik mampu mencapai tujuan pendidikan
nasional. Adapun tujuan pendidikan nasional yaitu
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab (UU No.20 tahun
2003, 2003).
55
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN
56
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN
57
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN
58
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN
59
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN
60
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN
61
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN
62
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN
63
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN
64
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN
65
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN
66
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN
2) Desain
Tahapan desain meliputi beberapa
perencanaan pengembangan bahan ajar
diantaranya meliputi beberapa kegiatan
sebagai berikut:
a) Penyusunan bahan ajar dalam
pembelajaran kontektual dengan
mengkaji kompetensi inti dan kompetensi
dasar untuk menentukan materi
pembelajaran berdasarkan fakta, konsep,
prinsip dan prosedur, alokasi waktu
pembelajaran, indikator dan instrumen
penilaian siswa.
b) Merancang skenario pembelajaran atau
kegiatan belajar mengajar dengan
pendekatan pembelajaran
c) Pemilihan kompetensi bahan ajar
d) Perencanaan awal perangkat
pembelajaran yang didasarkan pada
kompetensi mata pelajaran.
e) Merancang materi pembelajaran dan alat
evaluasi belajar dengan pendekatan
pembelajaran.
3) Pengembangan
Dalam melakukan langkah pengembangan
bahan ajar, ada dua tujuan penting yang perlu
dicapai. Antara lain adalah:
a) Memproduksi atau merevisi bahan ajar
yang akan digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan.
67
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN
68
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN
69
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN
Daftar Pustaka
AlghiFari, F. (2015) ‘Materi Pembelajaran (Pengembangan
Materi)’, http://fauzanfari.blogs.uny.ac.id/, p. 3.
Bahtiar, E. T. (2015) ‘Penulisan Bahan Ajar’, (October).
doi: 10.13140/RG.2.1.1441.6083.
Cahyadi, R. A. H. (2019) ‘Pengembangan Bahan Ajar
Berbasis Addie Model’, Halaqa: Islamic Education
Journal, 3(1), pp. 35–42. doi:
10.21070/halaqa.v3i1.2124.
Fauziyah, N. F. (2016) ‘Pengembangan Bahan Ajar Fisika
Berbasis Integrasi Sains dan Islam Kelas X SMA/MA
Materi Alat Optik, Suhu dan Kalor, Listrik Dinamis,
dan Gelombang Elektromagnetik’, Skripsi, pp. 8–32.
Available at:
http://eprints.walisongo.ac.id/6866/3/BAB II.pdf.
Hernawan dkk, asep herry (2012) ‘Pengembangan Bahan
Ajar Tematik’, Direktorat UPI Bandung, pp. 1489–
1497. Available at:
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM
_DAN_TEK._PENDIDIKAN/194601291981012-
PERMASIH/PENGEMBANGAN_BAHAN_AJAR.pdf.
Http://novehasanah.blogspot.com (2014) ‘Tips Agar
Materi Pembelajaran Menarik Bagi Siswa’.
http://novehasanah.blogspot.com.
Magdalena, I. et al. (2020) ‘Analisis pengembangan bahan
ajar’, Nusantara: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial,
2(2), pp. 170–187. Available at:
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusantara.
Nur, G. D. L. (2014) ‘Pembelajaran Vokal Grup Dalam
Kegiatan Pembelajaran Diri di SMPN 1 Panumbangan
Ciamis’, Universitas Pendidikan Indonesia, pp. 2008–
2010.
Nurjannah, S. (2017) ‘Pengembangan Atlas Tumbuhan
Lumut Berbasis Android sebagai Bahan Ajar Biologi
pada Materi Plantae untuk SMA/MA Kelas X’, pp. 6–
7.
70
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN
71
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN
Profil Penulis
Ni Made Muliani, S.Pd., M.Pd
Penulis merupakan anak kedua dari tiga
bersaudara. Pada bulan Juni 2007 penulis
menikah dan bulan Desember 2009 dianugerahi
putra pertama. Bulan Juli 2012 dianugerahi
seorang putri. Penulis tinggal bersama keluarga
besar di Badung, Bali. Penulis yang menyukai
mata pelajaran matematika dan memang
memiliki cita-cita ingin menjadi seorang pendidik, maka penulis
menempuh pendidikan sarjana serta lulus S1 Pendidikan
Matematika dari IKIP PGRI Bali tahun 2009. Penulis
melanjutkan ke jenjang S2 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
(S2 PEP) di Undiksha pada tahun 2010 serta lulus di tahun
2012. Ketertarikan penulis untuk memperdalam tentang
pendidikan agama Hindu sebagai alasan utama bagi penulis
untuk melanjutkan studi S3 Pendidikan Agama Hindu saat ini
di Universitas Hindu Indonesia (UNHI Denpasar). Penulis
menjadi dosen di UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar dari
tahun 2019 – sekarang. Pada bulan Februari 2021 – sekarang,
penulis menjadi sekretaris jurusan Pendidikan Agama di UHN I
Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Penulis telah menghasilkan
beberapa artikel di jurnal yang terakreditasi Sinta, serta
prosiding skala nasional dan internasional juga book chapter.
Motto penulis adalah kesuksesan hidup bisa tercapai apabila
selalu berdoa kepada Tuhan, meminta restu keluarga dan
berusaha dengan giat.
72
6
MEMBANGUN MOTIVASI
BELAJAR PADA PEMBELAJARAN
ERA SOCIETY 5.0
73
MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
74
MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
75
MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
76
MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
77
MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
78
MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
79
MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
80
MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
81
MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
82
MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
3. Video Kartun
Pada pembelajaran era society 5.0 penggunaan media
video kartun dapat mengatasi permasalahan
padaaaudio visual yang dapat diatasi
padaakelangkaan materi pendidikan dan materi yang
telahhdiubah menjadi lebih fleksibel. Film kartun ini
merupakan pelengkapppembelajaran karena di
sekolah anak-anak mengenyam pendidikan formal
dan di rumah anak-anak mendapatkannpendidikan
informal, salah satunyaamelalui film kartun ini.
Manfaat menggunakan media kartun sebagai
saranaapemberian materi yang lebih mudah dipahami
dan perhatian anak akan lebih terarah
sehinggaamemberikan motivasi kepada anak saat
menonton video yang lebih menarik. Selain itu
jugaadapat menambah kosakataauntuk
meningkatkan perkembangannanak, menambah
pengetahuan, anak dapat berimajinasiimelalui video
kartun, dan anakkakan terhibur.
Pendidikan Karakter Dalam Menguatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Pembelajaran Era Society 5.0
Motivasi belajar siswa adalah doronganaatau gerakan
yang berasal dari dalam atau luar diri siswa untuk
memilikiiketertarikan dalam mengikuti Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) dengan baik. Siswa yang memiliki
motivasi belajar baik dapat ditunjukkan melalui
beberapaaaspek sebagai berikut: 1) Interest in learning, 2)
Attention in class, dan 3) Persistency (Brandmiller dkk,
2020). Motivasi belajar yang timbul padaasiswa juga dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut: 1)
Classroom environment, 2) Attitude of the teachers, 3)
Teaching methodologies, dan 4) Internal motivation of the
student (Ullah, 2013). Selanjutnya menurut Dimyati
dannMudjiono (2013), motivasi belajar siswaadipengaruhi
83
MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
84
MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
85
MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
86
MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
87
MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
Daftar Pustaka
Arifani, Y., Khaja, F., Suryanti, S., & Wardhono, A. (2019).
The Influence of Blended In-service Teacher
Professional Traininggon EFL Teacher Creativity and
Teaching Effectiveness the Influence of Blended In-
service Teacher Professional Training on EFL Teacher
Creativity and TeachinggEffectiveness The existence
of. The Southeast Asian Journal of English Language
Studies, 25(3), 126–136.
Arum, W. S. A., Sari, E., Febriliana, V. A. & Sugiarto.
(2021). Apakah Perilaku Kreatif Guru memengaruhi
Motivasi Belajar Siswa di masa Pandemi Covid-19?.
Jurnal Jendela Pendidikan, 01(03), 176-185.
Brandmiller, C., Dumont, H., & Becker, M. (2020). Teacher
Perceptionssof Learning Motivation and Classroom
Behavior: The Role of Student Characteristics. Journal
Pre Proofs, 63(1), 1–44.
Chesser, L. (2013). Modern Trends in Education: 50
Different Approaches To Learning. Teachthought.
Fukuyama, M. (2018). Society 5.0: Aiming for a New
Human-Centered Society. Japan SPOTLIGHT, 47-50.
Kurniawan, Nanda Alfan, dan Ummu Aiman. (2020).
“Paradigma Pendidikan Inklusi Era Society 5.0.” JPD:
Jurnal Pendidikan Dasar Prosiding Seminar dan
Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2020.
Megawangi. 2007. Pendidikan Karakter Solusi yang Tepat
untukkMembangun Bangsa. Cetakan Kedua. Jakarta:
Indonesia Heritage Foundation.
Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Professional,
Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung, Remaja Rosdakarya.
Sari, E., Koul, R., Rochanah, S., Arum, W. & Muda, I.
(2019). How Could Management of School
Environment Improve Organizational Citizenship
Behaviors for The Environment? (Case Study at
Schools for Specifics Purposes). Journal of Social
Studies Education Research, 10(2), 46-73.
88
MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
89
MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
Profil Penulis
Indah Kharismawati
Lahir di Jember pada tanggal 15 April 1989.
Menyelesaikan Pendidikan S1 Prodi Pendidikan
Fisika di Universitas Jember pada tahun 2011,
kemudian melanjutkan Pendidikan S2 Ilmu Fisika
di Universitas Gadjah Mada, lulus pada tahun
2014. Sejak tahun 2015 hingga saat ini menjadi
dosen tetap di IKIP PGRI Jember yang sekarang di tahun 2021
ini berubah status menjadi Universitas PGRI Argopuro Jember.
Penulis memiliki kepakaran dibidang Pendidikan Fisika dan
Teknologi Termoakustik. Dan untuk mewujudkan karir sebagai
dosen profesional, penulis pun aktif sebagai peneliti dibidang
kepakarannya tersebut. Beberapa penelitian yang telah
dilakukan didanai oleh internal Kemenristek DIKTI. Selain itu
beberapa karya artikel penulis telah dipublikasi baik di jurnal
bereputasi internasional maupun di jurnal nasional
terakreditasi Sinta 2. Best presenter juga pernah didapat oleh
peneliti pada pertemuan ilmiah Internasional Ancoset 2020.
Pada tahun 2018 penulis terpilih sebagai peserta Magang Dosen
Kemenridtek Dikti di Universitas Surabaya. Saat ini peneliti juga
merupakan salah satu pelatih ahli Sekolah Penggerak
Kemendikbud Ristek dengan harapan dapat berkontribusi
mendorong kolaborasi seluruh ekosistem Pendidikan sekolah di
era Society 5.0.
Email Penulis: iendah.kharismawati@gmail.com
90
7
KOMUNIKASI DALAM
PEMBELAJARAN
91
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
92
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
93
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
94
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
95
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
96
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
97
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
f. Sosialisasi
Komunikasi memiliki fungsi sebagai media untuk
sosialisasi, yakni sebagai sarana sosialisasi antara
guru dan peserta didik. Dalam hal ini, komunikasi
menyediakan dan mengajarkan tentang
pengetahuan, bagaimana bersikap sesuai dengan
nilai-nilai yang ada dilingkungan sosial, Serta
bertindak sebagai warga sekolah yang baik.
g. Hiburan
Komunikasi memiliki fungsi sebagai sarana untuk
hiburan (to entertain). Dengan kata lain bahwa
komunikasi bisa menjadi media hiburan atau
kesenangan yang mudah dan murah. Melalui
komunikasi sebagai hiburan, maka setiap guru
dan peserta didik akan terlibat dalam proses
pembelajaran yang menyenangkan.
h. Integrasi
Komunikasi berfungsi sebagai alat integrasi.
Melalui komunikasi, terjadi integrasi diantara
ragam perbedaan yang dimiliki oleh peserta didik.
Dalam hal ini, komunikasi juga berfungsi sebagai
perekat dan pemersatu diantara perbedaan yang
ada.
i. Pendidikan
Pendidikan atau pembelajaran pada hakikatnya
adalah proses komunikasi. Dengan
berkomunikasi guru bisa mendidik dan
mentransfer berbagai ilmu pengetahuan yang
cukup kepada peserta didik dan segala
kompetensi yang berhubungan dengannya.
98
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
j. Kebudayaan
Komunikasi memiliki fungsi untuk memajukan
dan mengembangkan kebudayaan. Secara tidak
langsung dalam kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dan peserta didik, maka
sesungguhnya kebudayaan itu sedang dibangun.
Prinsip Komunikasi Pembelajaran (Learning
Communication)
Sebagaimana telah diuraikan diatas, bahwa komunikasi
merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu bisa dipastikan bahwa tidak adanya
komunikasi maka tidak pula proses pembelajaran. Pada
hakikatnya pembelajaran adalah sebuah komunikasi
antara guru dengan peserta didik, baik komunikasi yang
sifatnya satu arah maupun dua arah, baik yang bersifat
sinkron maupun asinkron. Bagi guru memahami
komunikasi pembelajaran sangatlah penting,
menghadirkan komunikasi yang efektif dan efisien dalam
pembelajaran merupakan modal utama dalam proses
pembelajaran.
Kita pahami bersama dari maksud komunikasi yang
efektif itu adalah komunikasi yang tepat, berhasil, dan
ada pengaruhnya. Bila dilihat dalam kamus besar bahasa
Indonesia (KBBI), kata efektif diartikan sebagai: 1) ada
efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); 2) manjur
atau mujarab (tentang obat); 3) dapat membawa hasil;
berhasil guna (tentang usaha, tindakan); mangkus; dan 4)
mulai berlaku (tentang undang-undang, peraturan).
Secara sederhana efektif dapat diartikan dengan tepat
sasaran dan berdaya guna (Nofrion, 2018: 137-138).
Dalam proses pembelajaran guru dituntut harus mampu
menciptakan komunikasi yang efektif sebagai sarana
pengiriman dan penerimaan pesan yang sesuai harapan
dan bersifat menyengangkan, sehingga proses
99
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
100
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
2. Emphaty (Berempati)
Emphaty adalah kemampuan manusia untuk
menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang
dihadapi oleh orang lain dan mampu memahami
emosi dari perasaan orang tersebut. Sikap empati
sangat perlu tertanam dalam diri setiap individu.
Dalam konteks komunikasi pembelajaran sangat
diperlukan saling memahami dan mengerti
keberadaan, perilaku dan keinginan dari peserta
didik. Rasa empati akan menimbulkan respek atau
penghargaan, dan rasa respek akan membangun
kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam
membangun sebuah suasana yang kondusif dalam
proses pembelajaran. Maka dari itu sebelum
membangun komunikasi dan mengirimkan pesan,
perlu mengerti dan memahami dengan empati calon
penerima pesan. Sehingga nantinya pesan bisa
tersampaikan tanpa ada halangan psikologi atau
penolakan dari penerima pesan.
3. Audible (Dapat didengar)
Prinsip audible berarti dapat didengarkan atau
dimengerti dengan baik. berbeda dengan prinsip
empati dalam hal ini guru harus mendengar terlebih
dahulu ataupun mampu menerima umpan balik
dengan baik, maka audible adalah menjamin bahwa
pesan yang disampaikan bisa diterima oleh penerima
pesan/peserta didik dengan baik. Dalam proses
pembelajaran agar pesan yang disampaikan bisa
diterima dengan baik maka harus dibantu dengan
media (dilivery channel). Hal ini pula yang menuntut
kemampuan guru dalam menggunakan berbagai
media maupun perlengkapan alat bantu audio-visual
yang bisa membantu supaya pesan yang disampaikan
bisa diterima baik oleh peserta didik.
101
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
4. Clarity (Kejelasan/keterbukaan)
Prinsip clarity adalah kejelasan dari isi pesan yang
disampaikan agar tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai macam penafsiran. Bisa
juga dikatakan bahwa clarity memiliki arti
keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi
sikap terbuka perlu dikembangkan, sehingga dengan
adanya keterbukaan bisa menumbuhkan rasa
percaya dari penerima pesan. Bisa dipastikan bahwa
ketika komunikasi tanpa keterbukaan akan
menimbulkan rasa curiga dan pada gilirannya akan
menurunkan semangat belajar peserta didik. Oleh
karen itu guru harus mengembangkan sikap terbuka
dalam berkomunikasi dengan peserta didik sehingga
mereka mengikuti proses pembelajaran dengan
sangat baik dan menjadikan pembelajaran ini sebagai
kebutuhan hidup dan bukan hanya sebagai formalitas
semata.
5. Humble (Rendah hati)
Dalam membangun komunikasi yang efektif prinsip
humble atau rendah hati perlu ditekankan dan
diterapkan oleh individu. Sikap ini ada kaitannya
dengan unsur yang pertama untuk membangun rasa
menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap
rendah hati yang dimiliki. Sikap rendah hati
merupakan suatu cara agar orang lain merasa
nyaman (care) karena ia merasa sejajar sehingga
memudahkan komunikasi dua arah. Dalam proses
pembelajaran komunikasi yang efektif sangat
memberikan dampak terhadap keberhasilan
pencapaian pembelajaran. Komunikasi dikatakan
efektif apabila terdapat aliran informasi dua arah
antara komunikator dan komunikan serta informasi
tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan
kedua pelaku komunikasi tersebut. Ketika dalam
102
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
103
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
Daftar Pustaka
Soyomukti, Nurani. (2012). Pengantar Ilmu Komunikasi.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Ananda, Rusydi & Abdillah. (2018). Pembelajaran Terpadu
Karakteristik, Landasan, Fungsi, Prinsip dan
Model. Medan: Penerbit LPPPI.
Zainiyati, Husniyatus Salamah. (2017). Pengembangan
Media Pembelajaran Berbasis ICT Konsep dan
Aplikasi Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Jakarta: Penerbit Kencana.
Panuju, Redi. (2018). Pengantar Studi Ilmu Komunikasi
Komunikasi Sebagai Kegiatan Komunikasi
Sebagai Ilmu. Jakarta: Prenadamedia Group
Nadiroh. (2020). Komunikasi Pembelajaran Lewat Media
Power Point: Kajian Pengantar. Idrak: Journal of
Islamic Education, Vol. 3, No. 1.
Masdul, Muh. Rizal. (2018). Komunikasi Pembelajaran.
IQRA: Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman,
Vol. 13, No. 2.
https://doi.org/10.31934/jurnal%20iqra.v13i2.259
Afroni, Sihabudin & Rumba Triana. (2018). Komunikasi
Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an. Edukasi Islami:
Jurnal Pendidikan Islam, Vol, 07 No,
02. http://dx.doi.org/10.30868/ei.v7i2.264
Parid, Miptah. (2020). Relevansi Komunikasi
Pembelajaran Dengan Materi Bahan Ajar SD/MI,
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, Vol. 6, No. 3
https://doi.org/10.5281/zenodo.3986243
Toharudin, Mohammad. (2020). Komunikasi Dalam
Pembelajaran Di Era Pandemi Covid-19, Vol. 1,
No. 1
Mahadi, Ujang. (2021). Komunikasi Pendidikan (Urgensi
Komunikasi Efektif dalam Proses Pembelajaran),
Vol. 2, No. 2
https://doi.org/10.31539/joppa.v2i2.2385
104
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
105
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
Profil Penulis
Dasep Bayu Ahyar, S.Pd., M.Pd, lahir di
Ciamis-Jawa Barat, ia memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.) dalam bidang
bahasa Arab dari Institut Agama Islam
Cipasung (IAIC) Singaparna-Tasikmalaya lulus
tahun 2016. Selama kuliah di kampus tersebut
ia juga mengabdikan diri di Pondok Pesantren
Cipasung-Tasikmalaya dimana pada waktu itu
ia diberikan amanah menjadi pengurus asrama Sejahtera
selama 4 tahun oleh Pimpinan Pesantren Cipasung yang
sekaligus sebagai Rektor IAIC Cipasung Singaparna-
Tasikmalaya yaitu Bapak Drs. KH. A. Bunyamin Ruhiat, M.Si.
Kemudian ia melanjutkan Studi Magisternya di Bidang yang
sama yaitu Pendidikan Bahasa Arab di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan lulus tahun 2020, ia tercatat sebagai lulusan
terbaik pada Prodi Magister Pendidikan Bahasa Arab FITK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dengan predikat Cumlaude
(Mumtaz) pada Wisuda ke-118 Tahun 2020.
Riwayat Mengajar: Sekarang ia aktif mengajar di Yayasan Al-
Ihsan Kebagusan Pasar Minggu-Jakarta Selatan yaitu mengajar
di SMA/MA Qur’an Al Ihsan dan SMP Qur’an Al Ihsan,
kemudian menjadi pembina Rohani Islam (ROHIS) SMA Terbuka
(SMAN 5 Depok). Selain aktif mengajar di sekolah ia juga
menjadi Dosen di salah satu kampus di Jakarta Timur, ia juga
sebagai Ceo & Founder Markaz Daar El Akhyar (El Akhyar
Institute) yang didirikannya.
Riwayat Karya Ilmiah: Adapun Karya tulis ilmiah yang telah
dipublikasikan diantaranya: 1) Buku “Basahi Lidahmu”
(Penerbit Deepublish, 2018); 2) Artikel “Mengenal Pemikiran
Al-Mubarrid dan Kontribusinya Terhadap Perkembangan
Balaghah” (Jurnal Arabia IAIN Kudus); 3) Artikel “Analisis
Teks dalam Penelitian kebahasaan (sebuah Teori dan
Aplikatif)” (Jurnal Shaut al-‘Arabiyah UIN Alauddin Makasar);
4) Artikel “al-Ikhtibār al-Maqāliy fī Taqwīm al-Tadrīs al-
Lughah Al-Arabiyah Limarhalah al-Tsanawiyah” (Jurnal
Shaut al-‘Arabiyah UIN Alauddin Makassar); 5) Book Chapter
“Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam”
(Yayasan Penerbit Muhammad Zaini, 2021); 6) Book Chapter
“Pembelajaran Bahasa Arab untuk siswa SD/MI” (Yayasan
Penerbit Muhammad Zaini, 2021); 7) Book Chapter “Model-
model Pembelajaran” (Penerbit Pradina Pustaka, 2021).
Penulis bisa dihubungi melalui email:
dasepbayuahyar93@gmail.com
106
8
MENGATASI KESULITAN
BELAJAR DALAM
PEMBELAJARAN ERA
SOCIETY 5.0
107
MENGATASI KESULITAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
108
MENGATASI KESULITAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
109
MENGATASI KESULITAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
110
MENGATASI KESULITAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
111
MENGATASI KESULITAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
112
MENGATASI KESULITAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
113
MENGATASI KESULITAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
114
MENGATASI KESULITAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
115
MENGATASI KESULITAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
116
MENGATASI KESULITAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
117
MENGATASI KESULITAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
118
MENGATASI KESULITAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
119
MENGATASI KESULITAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
Daftar Pustaka
Ellitan, Lena. (2020). Competing in the Era of Industrial
Revolution 4.0 and Society 5.0. Jurnal Maksipreneur:
Manajemen, Koperasi, dan Entrepreneurship, 10(1), 1-
12
Haanurat, A. Ifayani., et al. (2021). Society 5.0: Leading in
The Borderless World. Bandung: Bildung.
Handayani, Ni Nyoman Lisna., Muliastrini, Ni Ketut Erna.
(2020). Pembelajaran Era Disruptif Menuju Era
Society 5.0 (Telaah Perspektif Pendidikan Dasar).
Prosiding Webinar Nasional IAHN-TP Palangka Raya
2020, 1-14
Kahar, M. Iksan., Cikka, Hairuddin., Afni, Nur. (2020).
Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0 Menuju Society
5.0 di Masa Pandemi COVID-19. Moderasi: Jurnal
Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, 2(1), 58-78
Mercado, Cecilia A. (2008). Readiness Assessment Tool for
an eLearning Environment Implementation. Fifth
International Conference on eLearning for Knowledge-
Based Society, December 11-12, 2008, Bangkok,
Thailand, 18.1-18.11
Machfiroh, Runik., Sapriya., Komalasari, Kokom. (2019).
Indonesian Youth Readiness in Supporting Unlimited
Education Society 5.0. 2nd Annual Civic Education
Conference (ACEC), 529-533
Nastiti, Faulinda Ely., Abdu, Aghni Rizqi Ni’mal. (2020).
Kesiapan Pendidikan Indonesia Menghadapi era
society 5.0. Edcomtech, 5(1), 61-66
Pezer, Danijela. (2021). Significance of Soft Skills in
Educational Process During the Pandemic Caused by
the Coronavirus COVID-19. Technium Social Sciences
Journal, 20(1), 61-68
Prasetyo, S.E., Damaraji, G.M., Kusumawardani, S.S.
(2020). A Review of The Challenges of Paperless
Concept in the Society 5.0. International Journal of
Industrial Engineering and Engineering Management
(IJIEEM), 2(1), 15-23
120
MENGATASI KESULITAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
121
MENGATASI KESULITAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
122
MENGATASI KESULITAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ERA SOCIETY 5.0
Profil Penulis
Aditya Wardhana
Penulis merupakan dosen tetap Universitas
Telkom. Penulis menyelesaikan studi Sarjana
Ekonomi (SE) di prodi Manajemen Universitas
Padjadjaran pada tahun 1997. Kemudian,
penulis menyelesaikan studi Magister Sains
(MSi) di prodi Manajemen Universitas Padjadjaran tahun 2003
dan Magister Manajemen (MM) di prodi Manajemen Universitas
Pasundan tahun 2012. Saat ini penulis sedang melanjutkan
studi Doktor Ilmu Manajemen di prodi Manajemen Universitas
Pasundan.
Penulis memiliki kepakaran di bidang manajemen sumber daya
manusia, manajemen pemasaran, dan manajemen strategik.
Penulis memiliki pengalaman praktisi pemasaran di Citibank
dan Human Resource Development, ISO Auditor, General Affairs,
dan Logistic di PT Perusahaan Gas Negara Tbk serta sebagai
konsultan di beberapa BUMN seperti Surveyor Indonesia, Badan
Klasifikasi Kapal Indonesia, Pertamina, BNI 46, PTPN VIII,
Biofarma, serta pada Kementerian Koordinator Perekonomian RI
dan Kementerian Perhubungan. Sebagai dosen tetap di
Universitas Telkom, penulis juga aktif melakukan berbagai
penelitian terindeks Scopus dan Sinta dan menulis berbagai
buku dalam bidang manajemen sumber daya manusia,
pemasaran, keuangan, perilaku konsumen, perilaku organisasi,
teknologi informasi, pendidikan, bisnis internasional, metode
penelitian, model bisnis, bisnis ekspor impor, dan lain
sebagainya. Penulis memiliki Sertifikasi Penulis Buku Non-Fiksi
dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) RI. Penulis
merupakan anggota Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)
dan Asosiasi Ilmu Administrasi Bisnis Indonesia (AIABI) dan
disamping itu penulis juga merupakan pengusaha dan
pengurus asosiasi kuliner Indonesia korwil Jawa Barat.
Email Penulis: adityawardhana@telkomuniversity.ac.id
123
124
9
KESIAPAN BELAJAR
PADA PEMBELAJARAN
DI ERA SOCIETY 5.0
Kesiapan Belajar
Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh individu
dalam mempelajari hal baru untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Dalam belajar seseorang akan mengalami
berbagai adaptasi serta perubahan dalam dirinya.
Sebelum kegiatan belajar berlangsung, individu harus
memiliki kesiapan dalam dirinya. Hal ini dikarenakan
apabila individu tersebut telah merasa siap, maka
terdapat peluang yang besar untuk mencapai tujuan
tertentu setelah kegiatan belajar berlangsung. Kesiapan
belajar seseorang dapat dipengaruhi berbagai faktor baik
internal maupun eksternal. Berbagai faktor tersebut
harus dapat dikelola dengan baik agar mendukung
terciptanya lingkungan belajar yang efektif dan efisien.
Seseorang baru bisa belajar suatu hal jika pada dirinya
telah ada “Readiness” dalam mempelajari suatu hal
tersebut. Faktanya tiap individu memiliki perbedaan
individu dengan latar belakang perkembangan beragam.
sehingga pola terbentuknya readiness pun beragam pada
tiap individu. Readiness saat belajar sangat
125
KESIAPAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN DI ERA SOCIETY 5.0
126
KESIAPAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN DI ERA SOCIETY 5.0
127
KESIAPAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN DI ERA SOCIETY 5.0
128
KESIAPAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN DI ERA SOCIETY 5.0
129
KESIAPAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN DI ERA SOCIETY 5.0
130
KESIAPAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN DI ERA SOCIETY 5.0
131
KESIAPAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN DI ERA SOCIETY 5.0
134
KESIAPAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN DI ERA SOCIETY 5.0
Daftar Pustaka
Andriyani, Wiwi, S. N. (2017). Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kesiapan Belajar Peserta Didik Kelas
X Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Slawi
Tahun Pelajaran 2015/2016. Economic Education
Analysis Journal, 6(1), 218–228.
Effendi. (2017). Hubungan Readiness (kesiapan) Belajar
Siswa dengan Hasil Belajar Fisika Kelas X SMK
Muhammadiyah 03 Sukaraja. Jurnal Pendidikan
Fisika (JPF), 5(1), 15–24.
https://fkip.ummetro.ac.id/journal/index.php/fisika
/article/download/740/598
Faulinda, E. N., & Aghni Rizqi Ni’mal, A. (2020). Kesiapan
Pendidikan Indonesia Menghadapi era society 5.0.
Edcomtech : Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 5(1),
61–66.
Handayani, N. N. L., & Muliastrini, N. K. E. (2020).
Pembelajaran Era Disruptif Menuju Era Society 5.0
(Telaah Perspektif Pendidikan Dasar). Prosiding
Webinar Nasional IAHN-TP Palangka Raya, ISBN: 978-
623-90547-6-2, 1–14.
Istanti, H. N. (2020). Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan
Pembelajaran Praktik Mahasiswa Baru Tata Busana
Di Era 4.0. Prosiding Pendidikan Teknik Boga Busana.
https://journal.uny.ac.id/index.php/ptbb/article/vie
w/36521
Komang Novita Sri, R. (2021). Sinergi pendidikan
menyongsong masa depan indonesia di era society 5.0.
Edukasi: Jurnal Pendidikan Dasar, 2(1), 87–100.
https://stahnmpukuturan.ac.id/jurnal/index.php/e
dukasi/article/view/1395
Mulyani, D. (2013). Hubungan Kesiapan Belajar Siswa
Dengan Prestasi Belajar. Jurnal Ilmiah Konseling, 2(1),
27–31. https://doi.org/10.24036/0201321729-0-00
Nurhalisa. (n.d.). Kesiapan Pembelajaran Sejarah Dalam
menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 menuju Society
5.0. Prosiding: Urgensi Kesadaran Sejarah Dan
135
KESIAPAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN DI ERA SOCIETY 5.0
136
KESIAPAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN DI ERA SOCIETY 5.0
Profil Penulis
Lusiani
Penulis kelahiran Cilacap ini adalah dosen
program studi Teknika di Akademi Maritim
Nusantara sejak tahun 2015 hingga saat ini.
Muslim yang senang bermain dengan angka ini
menyelesaikan pendidikan formal Sarjana
Pendidikan Fisika di Universitas Negeri Yogyakarta pada Tahun
2011 dan Magister Pendidikan Sains di Universitas Negeri
Yogyakarta pada Tahun 2013.
Penulis memiliki keahlian di bidang fisika dan ilmu sains
lainnya. Penulis tertarik dengan ilmu sains sejak duduk di
bangku Sekolah Menengah Atas hingga saat ini. Beberapa
penelitian yang telah dipublikasikan yakni selingkup dengan
bidang fisika serta pendidikan fisika. Penulis juga tertarik
menulis beberapa buku bidang fisika, maupun selingkup
pendidikan lainnya. beberapa buku yang telah ditulis bersama
rekan sejawat lainnya yakni Buku Fisika Optik untuk Umum
dan Mata; Buku Fisika Dasar Mekanika. Penulis juga aktif
dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat seputar
penerapan aplikasi media pembelajaran baik daring maupun
luring sesuai bidang yakni fisika dan pendidikan fisika.
Kolaborasi antara pendidikan fisika yang diterapkan di bidang
kemaritiman dan bidang lainnya menjadi fokus utama
pengembangan ilmu dalam tahap adaptasi ilmiah.
Email: anilusi0287@gmail.com
137
138
10
ASESMEN DALAM
PEMBELAJARAN
139
ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN
141
ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN
142
ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN
143
ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN
144
ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN
didik dalam
aktivitas
pembelajaran di
kelas
Memacu
perubahan
suasana kelas
sehingga dapat
meningkatkan
motivasi belajar
peserta didik
dengan
program-
program
pembelajaran
yang positif,
suportif, dan
bermakna
145
ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN
satu lingkup
materi
146
ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN
147
ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN
148
ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN
149
ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN
150
ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN
151
ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN
152
ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN
153
ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN
154
ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN
Daftar Pustaka
155
ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN
Profil Penulis
Febri Rismaningsih
Lahir di Bantul pada tanggal 16 Februari 1989.
Menyelesaikan Pendidikan S1 jurusan
Pendidikan Fisika di Universitas Negeri
Yogyakarta pada tahun 2010, kemudian
melanjutkan Pendidikan S2 Ilmu Fisika di
Universitas Gadjah Mada, diselesaikan pada
tahun 2014. Sejak tahun 2016 hingga saat ini menjadi dosen
tetap Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam
Syekh-Yusuf Tangerang. Mengampu mata kuliah Fisika Dasar
Mekanika dan Fisika Dasar Listrik Magnet.
Penulis memiliki kepakaran di bidang Pendidikan fisika dan
metode geofisika elektromagnetik. Untuk mewujudkan karir
sebagai dosen profesional, penulis pun aktif sebagai peneliti
dibidang kepakarannya tersebut. Beberapa penelitian yang
telah dilakukan antara lain Perbedaan penggunaan metode
eksperimen dengan pendekatan inkuiri dan verifikasi terhadap
hasil belajar siswa, Estimasi Keterhubungan Sungai Bawah
Tanah Antara Seropan dan Bribin dengan Metode Geofisika Very
Low Frequency di Daerah Gunungkidul, Yogyakarta,
Pengembangan Alat Praktikum Venturimeter sebagai Media
Penunjang Perkuliahan Fisika Dasar Prodi Teknik Sipil
Universitas Islam Syekh-Yusuf dan beberapa publikasi di
bidang ilmu fisika maupun pengabdian kepada masyarakat.
Pada tahun 2017, penulis terpilih sebagai peserta Magang
Dosen Kemenristek DIKTI di Universitas Gadjah Mada dan di
tahun yang sama, penulis mendapat penghargaan Best Poster
pada Seminar Nasional Sains dan Teknologi yang
diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta. Saat
ini penulis menjalankan tugas sebagai asesor Badan Akreditasi
Nasional Sekolah/Madrasah Provinsi Banten Tahun 2021-2025.
Email Penulis: frismaningsih@unis.ac.id
156
11
TIPS DAN TRIK MEMBANGUN
PEMBELAJARAN MENARIK
157
TIPS DAN TRIK MEMBANGUN PEMBELAJARAN MENARIK
158
TIPS DAN TRIK MEMBANGUN PEMBELAJARAN MENARIK
159
TIPS DAN TRIK MEMBANGUN PEMBELAJARAN MENARIK
160
TIPS DAN TRIK MEMBANGUN PEMBELAJARAN MENARIK
161
TIPS DAN TRIK MEMBANGUN PEMBELAJARAN MENARIK
162
TIPS DAN TRIK MEMBANGUN PEMBELAJARAN MENARIK
4. Kesengajaan
Guru dapat merancang program pembelajaran bagi
peserta didik untuk mengetahui dan mengukur
potensi peserta didik dalam mempelajari suatu bahan
ajar.
Tips Dan Trik Membangun Pembelajaran Menarik
Pembelajaran menarik sering diidentikan dengan
pembelajaran melalui pengalaman yang menyenangkan
bagi peserta didik. Menurut Indrawati dan Setiawan
(2009: 16) terdapat ciri-ciri suasana pembelajaran
menyenangkan dan tidak menyenangkan.
Suasana Pembelajaran Suasana Pembelajaran
Menyenangkan Tidak Menyenangkan
Rileks Tertekan
Bebas dari tekanan Perasaan terancam
Bangkitnya minat belajar Perasaan menakutkan
Terdapat keterlibatan Merasa tidak berdaya
penuh
Perhatian peserta didik Tidak bersemangat
tercurah
Bersemangat Malas/tidak berminat
Perasaan gembira Suasana pembelajaran
Konsentrasi tinggi monoton
Lingkungan belajar yang
menarik misalnya,
keadaan ruang kelas, dan
pengaturan tempat duduk.
163
TIPS DAN TRIK MEMBANGUN PEMBELAJARAN MENARIK
164
TIPS DAN TRIK MEMBANGUN PEMBELAJARAN MENARIK
Tepuk tangan
Jika guru tepuk 1 kali, peserta didik tepuk 4 kali
Jika guru tepuk 2 kali, peserta didik tepuk 3 kali
Jika guru tepuk 3 kali, peserta didik tepuk 2 kali
Jika guru tepuk 4 kali, peserta didik tepuk 1 kali
165
TIPS DAN TRIK MEMBANGUN PEMBELAJARAN MENARIK
Melanjutkan Kata
Guru menjelaskan peraturan permainan berupa
peserta didik harus melanjutkan kata setelah bunyi
huruf terakhir. Contoh DanaU, UanG, GambaR,
RambuT, Topi, dan seterusnya.
Kekuatan Memori
Guru dapat menulis sederet kalimat tertentu yang
berkaitan dengan materi di papan tulis atau bisa juga
melalui slide powerpoint.
Peserta didik diberikan waktu beberapa detik untuk
menghafalkan kalimat yang ditulis guru.
Guru menghapus atau bisa juga menutup tulisan
lalu meminta peserta didik menuliskan kembali kata-
kata tersebut.
Ulangi kegiatan ini hingga beberapa kalimat.
Minta peserta didik membandingkan hasil tulisan
kalimat yang mereka hafalkan dengan kalimat yang
ditulis guru
166
TIPS DAN TRIK MEMBANGUN PEMBELAJARAN MENARIK
167
TIPS DAN TRIK MEMBANGUN PEMBELAJARAN MENARIK
168
TIPS DAN TRIK MEMBANGUN PEMBELAJARAN MENARIK
169
TIPS DAN TRIK MEMBANGUN PEMBELAJARAN MENARIK
170
TIPS DAN TRIK MEMBANGUN PEMBELAJARAN MENARIK
Daftar Pustaka
Abi, R. H. (2018). 100 Ice Breaker For Teaching. Jakarta:
Guepedia.
Amstrong, T. (2004). Sekolah Para Juara Menerapkan
Multiple Intelligences di Dunia Pendidikan. Bandung:
Kaifa.
Anwar, H, M, M. (2018). Menjadi Guru Profesional. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Darmadi, H. (2018). Guru Abad 21 Perilaku dan Pesona
Pribadi. Jakarta. Guepedia.
Toharudin, M. (2020). Buku Ajar Manajemen Kelas. Jawa
Tengah: Penerbit Lakeisha.
Indrawati., Setiawan, W. (2009). Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Inovatif, Evektif, dan Menyenangkan untuk
Guru SD. Bandung: P4TK IPA.
Jun, Z. Y. (2000). Warm-up Exercises In Listening
Classes. The Internet TESL Journal, 6(10), 1-3.
Karwati, E., Priansa, D, J. (2014). Manajemen Kelas.
Bandung: Alfabeta.
Mulyatiningsih, E. (2010). Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Inovatif, Evektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). Jawa
Barat: P4TK Bisnis dan Pariwisata.
Mutiara, L. (2013). 68 Game Kreatif Pembuka dan Penutup
Kelas. Yogyakarta: Langensari Publishing.
Presiden Republik Indonesia. (2005). Peraturan
Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Purkey, W. W., Strahan, D. (1995). School Transformation
through Invitational Education. Research in the
Schools, 2(2), 1-6.
Said, M. (2010). 80+ Ice Breaker Games-Kumpulan
Permainan Penggugah Semangat. Yogyakarta: Andi.
Simatupang, H. (2019). Strategi Belajar Mengajar Abad Ke-
21. Surabaya: Cipta Media Edukasi.
171
TIPS DAN TRIK MEMBANGUN PEMBELAJARAN MENARIK
172
TIPS DAN TRIK MEMBANGUN PEMBELAJARAN MENARIK
Profil Penulis
Erry Ersani
Ketertarikan penulis terhadap Geografi,
pendidikan, dan penelitian dimulai pada tahun
2013 silam. Hal tersebut membuat penulis
memilih untuk masuk ke jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial dan mendorong penulis
untuk mengikuti berbagai lomba karya tulis
ilmiah. Penulis berhasil lulus pada tahun 2014. Penulis
kemudian melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi dan
berhasil menyelesaikan studi S1 di prodi Pendidikan Geografi,
Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2018. Satu tahun
kemudian, penulis melanjutkan studi S2 di prodi Program
Magister Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Yogyakarta.
Penulis memiliki ketertarikan pada Geografi terutama pada
konsentrasi geografi pendidikan. Selain itu, penulis juga tertarik
pada penelitian terutama penelitian pengembangan media
pembelajaran. Penulis juga aktif menulis buku dengan harapan
dapat memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan Negara.
Hal ini sebagai wujud turut serta dalam upaya mewujudkan
salah satu tujuan negara Indonesia yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Email Penulis: errysani@gmail.com
173