Anda di halaman 1dari 27

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/358140526

Hukum Bisnis

Chapter · December 2021

CITATIONS READS

0 2,971

1 author:

Aditya Wardhana
Telkom University
187 PUBLICATIONS 295 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Riset Pemasaran View project

aviation View project

All content following this page was uploaded by Aditya Wardhana on 27 January 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


BOOK CHAPTER

PENDIDIKAN ILMU HUKUM, POLITIK


DAN PEMERINTAHAN DAERAH
UU No 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta
Fungsi dan sifat hak cipta Pasal 4
Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf
a merupakan hak eksklusif yang terdiri atas hak moral
dan hak ekonomi.
Pembatasan Pelindungan Pasal 26
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23,
Pasal 24, dan Pasal 25 tidak berlaku terhadap:
i Penggunaan kutipan singkat Ciptaan dan/atau
produk Hak Terkait untuk pelaporan peristiwa aktual
yang ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan
informasi aktual;
ii Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait
hanya untuk kepentingan penelitian ilmu
pengetahuan;
iii Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait
hanya untuk keperluan pengajaran, kecuali
pertunjukan dan Fonogram yang telah dilakukan
Pengumuman sebagai bahan ajar; dan
iv Penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang
memungkinkan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak
Terkait dapat digunakan tanpa izin Pelaku
Pertunjukan, Produser Fonogram, atau Lembaga
Penyiaran.

Sanksi Pelanggaran Pasal 113


1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan
pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa
izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan
pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d,
huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling
lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
PENDIDIKAN ILMU HUKUM, POLITIK
DAN PEMERINTAHAN DAERAH
Dr. Hamdan Firmansyah, MMPd, MH
Dr. (Cand) Aditya Wardhana, S.E., M.M., M.Si
Mohsi, S.Sy., M.H.I
Mawardi, S.Sy., M.H
Andi Hartati, S.Sos, M.A.
Irlina Dewi, S.H., M.H
Dr. Eric Stenly Holle, SH., MH
Yulia Ningsih, S.Ap., MM

Editor:
Arif Munandar

Penerbit

CV. MEDIA SAINS INDONESIA


Melong Asih Regency B40 - Cijerah
Kota Bandung - Jawa Barat
www.medsan.co.id

Anggota IKAPI
No. 370/JBA/2020
PENDIDIKAN ILMU HUKUM, POLITIK
DAN PEMERINTAHAN DAERAH

Dr. Hamdan Firmansyah, MMPd, MH


Dr. (Cand) Aditya Wardhana, S.E., M.M., M.Si
Mohsi, S.Sy., M.H.I
Mawardi, S.Sy., M.H
Andi Hartati, S.Sos, M.A.
Irlina Dewi, S.H., M.H
Dr. Eric Stenly Holle, SH., MH
Yulia Ningsih, S.Ap., MM

Editor :
Arif Munandar
Tata Letak :
Mega Restiana Zendrato
Desain Cover :
Rintho R. Rerung
Ukuran :
A5 Unesco: 15,5 x 23 cm
Halaman :
vi, 161
ISBN :
978-623-362-269-1
Terbit Pada :
Desember 2021

Hak Cipta 2021 @ Media Sains Indonesia dan Penulis

Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang keras menerjemahkan,


memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit atau Penulis.

PENERBIT MEDIA SAINS INDONESIA


(CV. MEDIA SAINS INDONESIA)
Melong Asih Regency B40 - Cijerah
Kota Bandung - Jawa Barat
www.penerbit.medsan.co.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga buku
kolaborasi dalam bentuk book chapter dapat
dipublikasikan dan dapat sampai dihadapan pembaca.
Book chapter ini disusun oleh sejumlah akademisi dan
praktisi sesuai dengan kepakarannya masing-masing.
Buku ini diharapkan dapat hadir memberi kontribusi
positif dalam ilmu pengetahuan khususnya terkait dengan
Pendidikan Ilmu Hukum, Politik dan Pemerintahan
Daerah.

Sistematika book chapter Pendidikan Ilmu Hukum, Politik


dan Pemerintahan Daerah ini mengacu pada pendekatan
konsep teoritis dan contoh penerapan. Oleh karena itu
diharapkan book chapter ini dapat menjawab tantangan
dan persoalan dalam sistem pengajaran di perguruan
tinggi dan sejenis lainnya.

Kami menyadari bahwa tulisan ini jauh dari


kesempurnaan dan masih terdapat banyak kekurangan,
sejatinya kesempurnaan itu hanya milik Yang Kuasa. Oleh
sebab itu, kami tentu menerima masukan dan saran dari
pembaca demi penyempurnaan lebih lanjut.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih yang tak


terhingga kepada semua pihak yang telah mendukung
dalam proses penyusunan dan penerbitan buku ini,
secara khusus kepada Penerbit Media Sains Indonesia
sebagai insiator book chapter ini. Semoga buku ini dapat
bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Bandung, 23 November 2021

Editor

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................ii
1 PENGANTAR ILMU HUKUM ....................................1
Tujuan Hukum .......................................................3
Kedudukan dan Fungsi Hukum ..............................4
Sistem Hukum ........................................................8
Sumber Hukum ......................................................9
Asas Hukum .........................................................12
Perkembangan Ilmu Hukum .................................13
2 HUKUM BISNIS ....................................................19
Hukum Dalam Kegiatan Ekonomi .........................19
Pengertian Hukum Bisnis .....................................20
Peran Pemerintah Sebagai Penyelenggara Hukum
Bisnis ...................................................................21
Tujuan, Fungsi, Ruang Lingkup, dan Sumber
Hukum Bisnis.......................................................23
Agenda Pembahasan Hukum Bisnis .....................25
Hukum Perusahaan di Indonesia ..........................28
Bentuk Badan Usaha di Indonesia ........................30
3 HUKUM TATA NEGARA ........................................35
Negara Sebagai Obyek Ilmu Pengetahuan .............35
Pengistilahan Hukum Tata Negara ........................37
Sifat-Sifat Hukum Tata Negara .............................39
Sifat Hukum Tata Negara Statis dan Dinamis .......41
Relasi Hukum Tata Negara dengan Ilmu
Kenegaraan Lainnya .............................................41

ii
Sumber Hukum Tata Negara ................................43
Penutup ................................................................48
4 PENGANTAR ILMU POLITIK ..................................51
Pengertian Ilmu Politik ..........................................51
Ilmu Politik Menurut Para Ahli .............................52
Sejarah Singkat Perkembangan Ilmu Politik .........53
Konsep – Konsep Dasar dalam Ilmu Politik ..........55
Ciri-Ciri Sistem Politik ..........................................59
5 KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH .......65
Pendahuluan ........................................................65
Konsep Pemerintahan Daerah...............................67
Pengertian Pemerintahan Daerah .........................67
Bentuk Pemerintahan Daerah...............................72
Hak dan Kewajiban Pemerintah Daerah ................75
Urusan Pemerintahan Daerah ..............................77
Urusan Pemerintahan Konkuren ..........................78
Urusan Pemerintahan Pilihan ...............................82
Struktur Pemerintahan Daerah ............................82
6 SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH BERASASKAN
DESENTRALISASI DAN DEKONSENTRASI ...........89
Pendahuluan ........................................................89
Pemerintahan Daerah ...........................................91
Desentralisasi .......................................................94
Dekonsentrasi .....................................................102
Simpulan ............................................................ 105
7 KERJASAMA PEMERINTAH PUSAT, DAERAH DAN
DESA ..................................................................111

iii
Pengantar ........................................................... 111
Pola Hubungan Kerjasama antar Tingkat
Pemerintahan .....................................................115
Pembagian Urusan Pemerintahan Pusat
dan Daerah ......................................................... 117
Bentuk Kerjasama Antar Tingkat Pemerintahan .121
Penutup .............................................................. 127
8 SISTEM MANAJEMEN BIROKRASI DAN
MANAJEMEN SATUAN KERJA PERANGKAT
DAERAH ............................................................. 131
Pendahuluan ......................................................131
Konsep Birokrasi ................................................133
Max Weber: Konsep Birokrasi ............................. 140
Marx Weber: Batas-Batas Tentang Birokrasi .......143
Perangkat Daerah ...............................................145
Kinerja Manajemen SKPD ...................................147
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah ......................................................... 150
Elektronik Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah ......................................................... 152

iv
2
HUKUM BISNIS

Aditya Wardhana
Universitas Telkom

Hukum Dalam Kegiatan Ekonomi


Pada dasarnya manusia harus berusaha untuk dapat
mempertahankan keberlangsungan hidupnya dengan
cara melakukan kegiatan ekonomi atau bisnis dengan
tuntutan mendapatkan keuntungan yang sebesar-
besarnya dengan mengindahkan hukum yang berlaku.
Aspek hukum yang menjadi dasar penyelenggaraan
kegiatan ekonomi nasional pada hakekatnya
berlandaskan atas hukum Pasal 33 UUD 1945. Bahwa
UUD 1945 sebagai hukum dasar, fungsinya adalah
membentuk sistem pemerintah negara dengan muatan
untuk melindungi perekonomian demi kepentingan
masyarakat atau dapat dipolakan bahwa kegiatan
ekonomi secara keseluruhan dikendalikan oleh negara
dalam hal ini pemerintah yang berdaulat.
Tujuan untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan
sejahtera dinyatakan dalam Pasal 33 ayat (1), (2), dan (3)
Undang-Undang Dasar Tahun 1945, yaitu bahwa:
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan.

19
HUKUM BISNIS

2. Cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang


menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
Negara.
3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh Negara dan digunakan untuk
sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan,
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Samiyono, Sofwan, Handayan., Haryono, dan Walangitan
(2021) mengemukakan bahwa pengertian hukum ekonomi
merupakan seperangkat aturan yang mengatur kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh pelaku ekonomi yang
meliputi bidang hukum privat yaitu hukum yang
mengatur kepentingan antar pribadi yang biasa disebut
dengan hukum perdata dan juga hukum publik yaitu
hukum yang mengatur kepentingan umum. Hukum
ekonomi meliputi sistem ekonomi secara luas baik perdata
maupun publik. Sedangkan hukum bisnis hanya
mengatur kepentingan pribadi atau keperdataan saja atau
dengan kata lain hukum bisnis merupakan bagian dari
hukum privat.
Pengertian Hukum Bisnis
Pengertian hukum bisnis merupakan perangkat kaidah
hukum yang meliputi segala peraturan, tata cara, norma,
asas-asas, dan prosedur tertulis yang didasarkan pada
hukum perdata dan hukum dagang yang dibuat oleh
pemerintah dalam rangka mengatur, melindungi, dan
mengawasi seluruh kegiatan bisnis baik kegiatan dagang,
industri atau keuangan secara adil yang meliputi kegiatan
perdagangan atau industri atau bidang jasa atau kegiatan
lainnya yang berkaitan dengan keuangan dan sektor

20
HUKUM BISNIS

bisnis yang dihubungkan dengan produksi atau


pertukaran barang dan jasa dengan tujuan memperoleh
keuntungan (Samiyono, Sofwan, Handayan., Haryono,
dan Walangitan, 2021; Rasyidi,2018; Fahri, 2017;
Wardhana, et al, 2014; Fuady, 2008).
Zoha (2010) menyatakan bahwa perjanjian bisnis yang
dibuat oleh para pihak baik secara lisan maupun tertulis
harus mengindahkan asas-asas hukum perjanjian,
peraturan-peraturan hukum yang terkait dengan
perjanjian bisnis tersebut guna menjamin asas kebebasan
berkontrak (freedom of contract). Namun pada
kenyataannya dalam praktik kegiatan bisnis, perjanjian
bisnis (business agreement atau business contract) hampir
semuanya dibuat dalam bentuk tertulis dalam bentuk
perjanjian baku (standard form contract).
Peran Pemerintah Sebagai Penyelenggara
Hukum Bisnis
Pemerintah memiliki peranan dalam mewujudkan
keadilan, ketertiban, dan kedamaian dalam dunia bisnis
dalam bentuk perancangan sistem hukum, penerbitan,
penerapan, dan inforcement berbagai perangkat hukum
bisnis dan berbagai peraturan bisnis yang berdasarkan
prinsip-prinsip keadilan guna mengatur, melindungi, dan
mengawasi para pelaku bisnis dalam mendorong
terciptanya kondisi lingkungan bisnis yang kondusif.
Disamping itu, hukum bisnis juga memberikan sanksi
yang tegas terhadap para pelaku bisnis yang melanggar
hukum bisnis maupun berbagai peraturan dalam hukum
bisnis guna memberikan jaminan kepastian hukum,
penegakan keadilan, dan kesadaran kepada para pelaku
bisnis agar tidak melakukan praktik-praktik kecurangan
seperti monopoli bisnis, penggelapan pajak, sengketa
bisnis, menjual produk berbahaya bagi konsumen, dan
lain sebagainya. Hukum bisnis mengatur berbagai bidang
seperti hukum kontrak, hukum perusahaan, hukum

21
HUKUM BISNIS

perlindungan konsumen, surat berharga, pasar modal


serta hak dan kekayaan intelektual, dan berbagai bidang
bisnis lainnya (Idayanti, Hartati, dan Haryadi, Toni, 2019;
Fahri, 2017; Siahaan, 2017; Priyono, 2016; Wardhana, et
al, 2014; Asyhadie, 2012).
Ernawan (2007), Rahardjo (2001), dan Wignjosoebroto
(2001) menyatakan bahwa dalam Caux Round Table:
Principles for Business, tercantum penerapan prinsip-
prinsip umum bisnis yang meliputi tujuh prinsip yaitu (1)
tanggung jawab, (2) dampak ekonomi dan sosial atas
bisnis, inovasi, keadilan dan masyarakat dunia, (3)
perilaku bisnis, (4) penghargaan atas peraturan, (5)
dukungan perdagangan multilateral, (6) penghormatan
terhadap lingkungan dan (7) penghindaran dari berbagai
praktik kotor.
Harmonisasi hukum bisnis atau penyesuaian hukum
bisnis nasional yang dihasilkan dari proses transplantasi
hukum bisnis di dunia internasional tidak hanya menjadi
kebutuhan namun telah menjadi prasyarat fungsional
agar institusi ekonomi dan aktivitas para pelaku bisnis
dapat diterima dalam pergaulan ekonomi dunia yang
semakin mengglobal (Budiman, 2002). Untuk dapat
mengatasi hal tersebut, maka pemerintah dapat
melakukan transplantasi hukum bisnis seperti dalam
Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan
dan PKPU, Undang- undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas, dan Undang-undang Nomor
25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Aristeus,
2018).
Pemerintah menyadari bahwa pemanfaatan teknologi
informasi dalam era indsutri 4.0 dewasa ini perlu diatur
dalam sebuah aturan hukum bisnis guna mengantisipasi
penyalahgunaan pemanfaatan teknologi informasi (IT)
sebagai sarana untuk melakukan kejahatan melalui dunia
maya (cyber crime) dengan memberlakukan Undang-

22
HUKUM BISNIS

Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan


Teknologi Elektronik (Aristeus, 2018; Widijawan, 2017;
Sanusi, 2010)
Hidvegi, A., & Erdos, K.A. (2016) menyatakan bahwa
adanya peran internet yang secara praktis, murah dan
lebih cepat akan berdampak secara signifikan terhadap
seluruh proses bisnis dalam kegiatan perekonomian
seperti penggunaan media sosial maupun penjualan
secara online.
Tujuan, Fungsi, Ruang Lingkup, dan Sumber
Hukum Bisnis
Adapun tujuan hukum bisnis menurut Abdullah, Dja’wa,
Abdullah, dan Pratiwi (2018) diantaranya:
1. Menjamin berfungsinya keamanan mekanisme pasar
secara efisien dan lancar
2. Melindungi berbagai jenis usaha khususnya untuk
jenis Usaha Kecil Menengah (UKM)
3. Membantu memperbaiki sistem keuangan dan sistem
perbankan
4. Memberikan perlindungan terhadap pelaku ekonomi
atau pelaku bisnis
5. Mewujudkan sebuah bisnis yang aman dan adil untuk
semua pelaku bisnis.
Adapun fungsi hukum bisnis menurut Abdullah, Dja’wa,
Abdullah, dan Pratiwi (2018) yaitu:
1. Menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi
semua pelaku bisnis.
2. Memberikan penjelasan tentang hak dan kewajiban
dalam praktik bisnis bagi pelaku bisnis guna lebih
mengetahui hak dan kewajibannya saat membangun
bisnis agar bisnis mereka tidak menyimpang dari

23
HUKUM BISNIS

aturan perundang-undangan bisnis yang berlaku


yang telah tertulis
3. Mewujudkan suatu watak dan perilaku pelaku bisnis
yang adil, jujur, wajar, sehat dan dinamis yang
dijamin oleh kepastian hukum.
Ruang lingkup hukum bisnis menurut Samiyono, Sofwan,
Handayan., Haryono, dan Walangitan (2021) dan
Abdullah, Dja’wa, Abdullah, dan Pratiwi (2018) yang
meliputi:
1. Pelaku Bisnis yang dapat berupa individu atau badan
hukum usaha baik yang berbentuk badan hukum
maupun yang bukan seperti Hukum Perseroan
Terbatas, Hukum Yayasan, Hukum Koperasi, Hukum
Firma, Hukum CV, Hukum Perseroan Perdata.
2. Perbuatan Pelaku bisnis yang meliputi: Hukum
Kontrak, Hukum Ejkspor Impor, Hukum Lingkungan,
Hukum Ketenagakerjaan, Hukum Pajak, Hukum
Persaingan Usaha, Hukum Penanaman Modal,
Hukum Perlindungan Konsumen, Hukum Pasar
Modal.
3. Aset (Harta Kekayaan) Pelaku Bisnis merupakan
semua aspek yang meliputi: Hukum Benda, Hukum
Agraria, Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Hukum
Jaminan.
4. Permodalan (Pembiayaan) merupakan semua aspek
permodalan yang meliputi: Hukum Perbankan,
Hukum Pembiayaan Non-Perbankan, Hukum Leasing,
Hukum Modal Ventura, Hukum Factoring.
Sumber hukum bisnis menurut Samiyono, Sofwan,
Handayan., Haryono, dan Walangitan (2021) dan
Abdullah, Dja’wa, Abdullah, dan Pratiwi (2018) meliputi:
1. Sumber Hukum Materiil merupakan sumber hukum
yang didasarkan pada materi yang menjadi hukum.

24
HUKUM BISNIS

2. Sumber Hukum Formil yang dapat dikategorikan


menjadi:
a. Undang-Undang merupakan seluruh peraturan
yang diterbitkan oleh pemerintah yang bersifat
mengikat
b. Hukum Kebiasaan merupakan sumber hukum
yang didasarkan pada suatu kebiasaan yang
apabila suatu perbuatan yang berulang-ulang
dilakukan dalam waktu yang lama.
c. Traktat merupakan perjanjian internasional baik
yang bersifat bilateral, regional, maupun
multilateral.
d. Yurisprudensi merupakan keputusan atas satu
perkara hukum dengan merujuk kepada putusan
hakim terdahulu pada kasus yang sama.
e. Doktrin merupakan pendapat para ahli tentang
satu kasus hukum yang diakui kepakarannya
secara academik maupun scientific.
Agenda Pembahasan Hukum Bisnis
Agenda pembahasan hukum bisnis menurut Samiyono,
Sofwan, Handayan., Haryono, dan Walangitan (2021)
meliputi:
1. Hukum Perjanjian. Perjanjian adalah suatu
kesepakatan yang dibuat oleh dua orang atau lebih
untuk saling berjanji tidak melakukan sesuatu yang
sudah dijanjikan bersama. (Pasal 1313 KUH Perdata).
Hukum Perjanjian meliputi: Hukum Perjanjian Jual
Beli (Pasal 1457-1546 KUH Perdata), Hukum
Perjanjian Tukar Menukar (1541-1546 KUH Perdata),
Hukum Perjanjian Sewa Menyewa (Pasal 1548-1600
KUH Perdata), Hukum Perjanjian Perburuhan (Pasal
1601a-1603z KUH Perdata dan UU No. 13 Tahun
2003), Hukum Persekutuan (Pasal 1618-1665 KUH

25
HUKUM BISNIS

Perdata), Hukum Hibah (Pasal 1666-1693 KUH


Perdata), Hukum Perjanjian Pinjam Pakai (Pasal 1754-
1773 KUH Perdata), Hukum Pemberian Kuasa (Pasal
1792-1819 KUH Perdata), Hukum Perdamaian (Pasal
1851-1864 KUH Perdata), Hukum Perjanjian Kredit
(Undang-undang Perbankan No. 10 Tahun 1998),
Hukum Fidusia (Undang-Undang No. 42 Tahun 1999)
2. Hukum Badan Usaha meliputi Undang-Undang No.
40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas (PT).
Undang-Undang Hukum Dagang, Undang-Undang
No. 28 Tahun 2004 tentang Yayasan, Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
3. Hak Kekayaan Intelektual meliputi: Undang-Undang
mengenai hak cipta diatur dalam tahun 2002 No. 19,
Undang-Undang tentang Hak Paten di atur dalam
tahun 2001 No. 14, Undang-Undang tentang Hak
Merek diatur dalam tahun 2001 No. 15, Undang-
Undang tentang Hak Rahasia Dagang diatur dalam
tahun 2000 No.30, Undang-undang tentang HAK
Disain Industri diatur dalam tahun 2000 No. 31,
Undang-undang tentang Disain Tata Letak tahun
2000 No. 32.
4. Jaminan Hutang meliputi: KUH Perdata Pasal 1131,
1173, 1311 dan 1232 Undang-Undang tahun 1960
No. 5 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agrarian,
Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 tentang Fidusia,
Hipotik diatur dalam KUH Perdata buku II Bab XII
pasal 1162 sampai dengan pasal 1232, Undang-
Undang Hak Tanggungan Nomor 4 Tahun 1996
5. Internet dan E-Commerce meliputi: Peraturan
Pemerintah Nomor 82 tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik,
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen, pasal 1320 KUHP, Undang-

26
HUKUM BISNIS

Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan


Teknologi Elektronik
6. Waralaba meliputi: peraturan pemerintah No. 42
tahun 2007 tentang Waralaba
7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak
Cipta, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Merek Dagang, Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2016 tentang Paten, Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang
8. Perlindungan Konsumen meliputi: Undang-Undang
No.8 tahun 1999
9. Kepailitan meliputi: Undang-Undang Nomor 37 Tahun
2004 tentang Kepailitan, Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 1 tahun 1998
10. Asuransi meliputi UU No. 40 tahun 2014, Pasal 293
dan 638 KUHD, Pasal 256 KUHD, Pasal 276 KUHD,
Pasal 249 KUHD, Pasal 251 KUHD, Pasal 709 KUHP,
Undang-Undang Investasi No. 25 tahun 2007
11. Penanaman Modal atau Investasi meliputi: Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman
Modal, Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 1995
tentang Prosedur Pemeriksaan Pasar Modal, Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1995, Undang-Uundang No.
21 tahun 2011 tentang OJK
12. Bisnis Internasional meliputi Incoterms 2000
13. Merger dan Akuisisi
14. Penyelesaian Sengketa Bisnis
15. Perburuhan dan Ketenagakerjaan meliputi Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

27
HUKUM BISNIS

16. Pengangkutan Laut dan Udara meliputi Undang-


Undang No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan
17. Perpajakan
18. Pengiriman Uang Secara Warkat dan Elektronik
Hukum Perusahaan di Indonesia
Dalam praktik hukum perusahaan di Indonesia,
perusahaan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
Badan Usaha Berbadan Hukum dan Badan Usaha Bukan
Badan Hukum (atau biasa disebut Badan Usaha). Badan
hukum mengakui pemisahan harta antara pendirinya
dengan badan hukum yang didirikan, sedangkan badan
usaha tidak. Pendirian badan hukum memerlukan
persetujuan dari beberapa badan/instansi pemerintah,
sedangkan pendirian badan usaha adalah prosedur yang
tidak terlalu birokratis. Dalam sistem perekonomian
Indonesia yang paling umum digunakan sebagai
kendaraan usaha adalah badan usaha yang berbentuk
usaha kecil atau badan usaha perseorangan. Peraturan
yang mengatur tentang badan usaha yang berbentuk
usaha kecil atau badan usaha perseorangan dapat dilihat
dalam Kode Dagang (Kitab UndangUndang Hukum
Dagang/KUHD) dan KUH Perdata (Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata/KUHPerdata) warisan kolonialisme
Belanda yang diterapkan di Indonesia berdasarkan asas
konkordansi dan sebagian besar ketentuan hukumnya
masih berlaku.
Hukum Perusahaan di Indonesia yaitu:
1. Hukum Perusahaan Secara Umum (The Company Law
in General). Menurut Undang-undang Nomor 3 Tahun
1982 tentang Kewajiban Pendaftaran Perusahaan,
pengertian perusahaan adalah segala bentuk usaha
yang melakukan kegiatan usaha yang tetap dan terus
menerus yang didirikan, bekerja dan berkedudukan di

28
HUKUM BISNIS

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan


tujuan untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan
menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1997
tentang Dokumen Perusahaan, pengertian
perusahaan adalah segala bentuk usaha yang
melakukan kegiatan usaha yang bersifat tetap dan
terus menerus dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan, baik yang diselenggarakan oleh orang
perseorangan maupun badan usaha yang berbentuk
badan hukum atau bukan badan hukum, yang
didirikan dan berkedudukan di dalam wilayah negara.
Republik Indonesia. Berdasarkan pengertian
perusahaan tersebut di atas, maka dapat diuraikan
pengertian Hukum Perseroan Terbatas adalah
keseluruhan aturan hukum dalam berbagai peraturan
perundang-undangan yang mengatur tentang
sistematika dan administrasi suatu perseroan, mulai
dari proses pendirian, hubungan hukum antara
pendiri dan dengan pihak ketiga, sampai dengan
selesainya pendirian perseroan. tata cara sengketa
yang timbul dalam pelaksanaannya.
2. Hukum Perseroan Terbatas (The Law of Limited
Liability Companies atau LLC). Menurut Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas yang telah dicabut dan diganti dengan
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007,
mendefinisikan istilah berikut: Perseroan Terbatas
yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan
hukum yang didirikan berdasarkan suatu perjanjian,
untuk melakukan kegiatan usaha dengan Modal
Dasar Perseroan terbagi atas saham dan memenuhi
persyaratan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini dan peraturan pelaksanaannya. Perseroan
Terbatas, atau secara resmi dikenal sebagai Perseroan
Terbatas atau PT ini terdiri dari saham dan harus
didirikan oleh minimal dua pemegang saham serta
29
HUKUM BISNIS

dibuatkan Akta Pendirian (Deed of Establishment atau


DoE) yang dibuat di hadapan Notaris yang memuat
Anggaran Dasar Perseroan. Kategori PT yang paling
umum adalah:
a. Dimiliki sepenuhnya oleh Orang Pribadi atau
Badan Hukum Indonesia (biasa disebut “PT Lokal”
b. Seluruh atau sebagian dimiliki oleh Penanam
Modal Asing (umumnya dikenal sebagai “PT
Penanaman Modal Asing / PT PMA”
c. Sepenuhnya atau sebagian dimiliki oleh Negara,
dikategorikan sebagai Badan Usaha Milik Negara
(biasa disebut “BUMN Persero”
Sebuah PT dapat didirikan dalam bentuk milik pribadi
perusahaan atau terdaftar secara publik perusahaan.
Badan Usaha Milik Swasta dapat secara sukarela
mengubah dirinya menjadi perseroan terbuka dan
sebaliknya dengan mengikuti persyaratan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pasar
Modal (UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal)
dan peraturan pelaksanaannya. Namun, perusahaan
swasta dapat secara otomatis berubah menjadi
Perusahaan Publik (meskipun tidak terdaftar) jika
telah memenuhi persyaratan minimal 300 pemegang
saham dan modal disetor Rp 3 miliar. Perusahaan
Terbuka tidak perlu dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia. Namun, harus terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan.
Bentuk Badan Usaha di Indonesia
Berdasarkan berbagai peraturan perundang-undangan
yang mengatur tentang sistematika perusahaan di
Indonesia, dapat dijumpai berbagai bentuk badan usaha
di Indonesia, sebagai berikut:

30
HUKUM BISNIS

1. Badan hukum
a. Perseroan Terbatas atau PT
b. Koperasi
c. Yayasan
d. BUMN berbentuk PT
e. Dana Pensiun
2. Entitas bisnis
a. Kemitraan Sipil / Persekutuan Perdata
(Maatschap)
b. Perusahaan / Firma (Venootschap Onder Firma)
c. Kemitraan Terbatas / Persekutuan Komanditer
(Commanditaire Venootschap/ CV)
d. Segala bentuk Badan Usaha Perorangan, seperti
Usaha Perdagangan (biasa disebut “Perusahaan
Dagang/PD”
e. Bentuk-bentuk usaha lain, termasuk Kantor
Perwakilan Perdagangan/Jasa Luar Negeri yang
berkedudukan dan menjalankan usahanya di
wilayah negara Republik Indonesia.
Dari badan hukum tersebut di atas, PT adalah yang paling
umum digunakan sebagai kendaraan bisnis di Indonesia,
sedangkan CV dan Badan Usaha Perorangan adalah
badan usaha yang paling umum digunakan di Indonesia.

31
HUKUM BISNIS

Daftar Pustaka
Abdullah, Rudi., Dja’wa, Asrianti., Abdullah, La Ode Dedi.,
Pratiwi, Endang T. (2018). Hukum Dan Ruang
Lingkup Hukum Bisnis. Open Science Framework.
November 14. Retrieved from
https://osf.io/preprints/inarxiv/gfm84/
Aristeus, Syprianus. (2018). Transplantasi Hukum Bisnis
di Era Globalisasi Tantangan bagi Indonesia. Jurnal
Penelitian Hukum De Jure, 18(4), 513-524
Asyhadie, Zaeni. (2012). Hukum Bisnis Prinsip dan
Pelaksanaannya di Indonesia. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Ernawan, Erni R. (2007). Business Ethics. Bandung,
Alfabeta
Fuady, Munir. (2008). Pengantar Hukum Bisnis: Menata
Bisnis Modern di Era Global. Bandung: PT Citra Aditya
Bakti
-----------------. (2007). Hukum Kontrak (Dari Sudut
Pandang Hukum Bisnis). Bandung: PT Citra Aditya
Bakti.
Hidvegi, A., & Erdos, K.A. (2016). Assesing the Online
Purchasing Decisions of Generation Z. Proceedings of
FIKUSZ '16 Symposium for Young Researcher, Paper of
Conference Procedings Compilation
Idayanti, Soesi., Hartati, Suci., Haryadi, Toni. (2019).
Pembangunan Hukum Bisnis Dalam Perspektif
Pancasila Pada Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal
Jurisprudence, 9(1), 90-101
Priyono, Ery Agus. (2016). Asas Keadilan dalam Kontrak
Bisnis di Indonesia (Kajian pada Perjanjian Waralaba).
Jurnal Law Reform, 14(1), 16-28
Rahardjo, Satjipto. (2001). Problem Globalisasi Perspektif
Sosiologi Hokum, Ekonomi dan Agama, Pembangunan
Hukum di Indonesia dalam Konteks Situasi Global.
Surakarta: Muhammadiyah University Press.

32
HUKUM BISNIS

Rasyidi, Mudemar A. (2018). Fungsi Hukum Di Dalam


Masyarakat dan Peranan Hukum Bisnis di Indonesia.
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara, 9(1), 106-116
Samiyono, Sugeng., Sofwan, Edi., Handayani, Heni
Rahayu., Haryono., Walangitan, Semuel. (2021).
Hukum Bisnis dan Regulasi. Tangerang Selatan:
UnPam Press
Sanusi, M. Arsyad. (2010). Antisipasi Cybercrime dan
Efektivitas UU ITE. Jurnal Hukum Bisnis,29(1), 1-11
Siahaan, Hotman. (2017). Etika Bisnis dalam
Hubungannya dengan Transformasi Global dan
Hukum Kontrak serta Perbuatan Melawan Hukum.
Masalah-Masalah Hukum, 15(3), 272-279
Widijawan, Dhanang. (2017). e-Logistics Contract,
Tanggung Jawab Pelaku Usaha Terhadap Malfunction,
Keamanan Siber Dan Data Pribadi. Bandung: Keni
Media.
Wignjosoebroto, Soetandyo. (2001). Perkembangan Hukum
Dan Antisipasinya Menghadapi Perkembngan Bisnis
Pada Era Nasional Dan Global. Surakarta:
Muhammadiyah University Press.
Wardhana, Aditya. (2014). Bisnis Internasional. Bandung:
Karya Manunggal Lithomas
Zoha Sirhindi, Esq. (2010). The Law of Contract. London.
New York: Baar Accociation Publisher

33
HUKUM BISNIS

Profil Penulis
Aditya Wardhana
Penulis merupakan dosen tetap Universitas
Telkom. Penulis menyelesaikan studi Sarjana
Ekonomi (SE) di prodi Manajemen Universitas
Padjadjaran pada tahun 1997. Kemudian,
penulis menyelesaikan studi Magister Sains
(MSi) di prodi Manajemen Universitas Padjadjaran tahun 2003
dan Magister Manajemen (MM) di prodi Manajemen Universitas
Pasundan tahun 2012. Saat ini penulis sedang melanjutkan
studi Doktor Ilmu Manajemen di prodi Manajemen Universitas
Pasundan. Penulis memiliki kepakaran di bidang manajemen
sumber daya manusia, manajemen pemasaran, dan manajemen
strategik. Penulis memiliki pengalaman praktisi pemasaran di
Citibank dan Human Resource Development, ISO Auditor,
General Affairs, dan Logistic di PT Perusahaan Gas Negara Tbk
serta sebagai konsultan di beberapa BUMN seperti Surveyor
Indonesia, Badan Klasifikasi Kapal Indonesia, Pertamina, BNI
46, PTPN VIII, Biofarma, serta pada Kementerian Koordinator
Perekonomian RI dan Kementerian Perhubungan. Sebagai
dosen tetap di Universitas Telkom, penulis juga aktif melakukan
berbagai penelitian terindeks Scopus dan Sinta dan menulis
lebih dari 50 buku dalam bidang manajemen sumber daya
manusia, pemasaran, keuangan, manajemen strategi, model
bisnis, metode penelitian, perilaku konsumen, perilaku
organisasi, teknologi informasi, sistem informasi manajemen,
kependidikan, kewirauhsaan, pemerintahan daerah, dan lain
sebagainya. Penulis memiliki Sertifikasi Penulis Buku Non-Fiksi
dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) RI.
Email Penulis: adityawardhana@telkomuniversity.ac.id

34
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai