BOOK CHAPTER
SOSIOLOGI HUKUM
UU No 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta
Fungsi dan sifat hak cipta Pasal 4
Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf
a merupakan hak eksklusif yang terdiri atas hak moral
dan hak ekonomi.
Pembatasan Pelindungan Pasal 26
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23,
Pasal 24, dan Pasal 25 tidak berlaku terhadap:
i Penggunaan kutipan singkat Ciptaan dan/atau
produk Hak Terkait untuk pelaporan peristiwa aktual
yang ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan
informasi aktual;
ii Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait
hanya untuk kepentingan penelitian ilmu
pengetahuan;
iii Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait
hanya untuk keperluan pengajaran, kecuali
pertunjukan dan Fonogram yang telah dilakukan
Pengumuman sebagai bahan ajar; dan
iv Penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang
memungkinkan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak
Terkait dapat digunakan tanpa izin Pelaku
Pertunjukan, Produser Fonogram, atau Lembaga
Penyiaran.
Editor:
Dr. Sunarno SastroAtmodjo
Penerbit
Anggota IKAPI
No. 370/JBA/2020
SOSIOLOGI HUKUM
Editor :
Dr. Sunarno SastroAtmodjo
Tata Letak :
Mega Restiana Zendrato
Desain Cover :
Rintho R. Rerung
Ukuran :
A5 Unesco: 15,5 x 23 cm
Halaman :
v, 216
ISBN :
978-623-6290-80-4
Terbit Pada :
Juli 2021
i
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang telah mendukung
dalam proses penyusunan dan penerbitan buku ini,
secara khusus kepada Penerbit Media Sains Indonesia
sebagai inisiator book chapter ini. Semoga buku ini dapat
bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Juli 2021
Editor
ii
DAFTAR ISI
iii
6 TIPOLOGI PENELITIAN HUKUM, TUJUAN, DAN
MANFAATNYA ........................................................ 93
Penelitian Hukum .................................................. 93
Tipologi Penelitian .................................................. 94
Penelitian Hukum Normatif/Doctrinal Legal
Research ................................................................ 96
Karakteristik........................................................ 100
Penelitian Hukum Empiris ................................... 101
Karakteristik........................................................ 102
Tujuan dan Manfaat Penelitian Hukum ................ 104
7 TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS
BAHAN HUKUM ................................................... 109
Teknik Pengumpulan Data ................................... 109
Teknik Analisis Bahan Hukum............................. 114
8 PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
........................................................................... 125
Masalah/Isu Hukum Dalam Penelitiam Dogmatik
Hukum ................................................................ 125
Sumber Masalah/Isu Hukum .............................. 128
Rambu-Rambu dan Masalah Pokok Dalam
Penelitian Hukum ................................................ 129
Teknik Menyusun Rumusan Masalah .................. 132
9 HUBUNGAN HUKUM DENGAN SISTEM SOSIAL,
NILAI BUDAYA DAN KEKUASAAN ........................ 145
Pendahuluan ....................................................... 145
Hubungan Hukum Dengan Sistem Sosial ............. 147
Hubungan Hukum Dengan Nilai Budaya ............ 149
Hubungan Hukum Dengan Kekuasaan ................ 153
Kesimpulan ......................................................... 157
iv
10 HUBUNGAN KAIDAH SOSIAL, KELOMPOK SOSIAL,
DAN LAPISAN SOSIAL DENGAN HUKUM ............. 161
Kaidah Sosial ....................................................... 161
Kelompok Sosial .................................................. 167
Lapisan Sosial ..................................................... 168
Hubungan Kaidah Sosial, Kelompok Sosial,
Lapisan Sosial Dengan Hukum ............................ 170
11 DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
........................................................................... 177
Pendahuluan ....................................................... 177
Dimensi Hukum .................................................. 180
Struktur Sosial .................................................... 184
12 NORMA SOSIAL, KELOMPOK SOSIAL, STRATIFIKASI
SOSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN HUKUM . 201
Norma Sosial ....................................................... 201
Kelompok Sosial .................................................. 205
Stratifikasi Sosial ................................................. 210
Norma Sosial, Kelompok Sosial, Stratifikasi Sosial
dan Hubungannya Dengan Hukum ...................... 213
v
vi
1
Ruang Lingkup dan Kedudukan
Sosiologi Hukum
1
RUANG LINGKUP DAN KEDUDUKAN SOSIOLOGI HUKUM
2
RUANG LINGKUP DAN KEDUDUKAN SOSIOLOGI HUKUM
3
RUANG LINGKUP DAN KEDUDUKAN SOSIOLOGI HUKUM
4
RUANG LINGKUP DAN KEDUDUKAN SOSIOLOGI HUKUM
5
RUANG LINGKUP DAN KEDUDUKAN SOSIOLOGI HUKUM
6
RUANG LINGKUP DAN KEDUDUKAN SOSIOLOGI HUKUM
7
RUANG LINGKUP DAN KEDUDUKAN SOSIOLOGI HUKUM
8
RUANG LINGKUP DAN KEDUDUKAN SOSIOLOGI HUKUM
9
RUANG LINGKUP DAN KEDUDUKAN SOSIOLOGI HUKUM
10
RUANG LINGKUP DAN KEDUDUKAN SOSIOLOGI HUKUM
11
RUANG LINGKUP DAN KEDUDUKAN SOSIOLOGI HUKUM
3. Sociological Jurisprudence
Eugene Ehrlich dan Roscue Pound, inti dari ajaran ini
bahwa suatu hukum positif (hukum yang ditetapkan
oleh penguasa) akan tercapai tujuannya apabila
diselaraskan atau disesuaikan dengan hukum yang
hidup di masyarakat (living law). Maksudnya, hukum
yang ditetapkan oleh penguasa tidak boleh
bertentangan dengan kebiasaan – kebiasaan
masyarakat. Namun, kebiasaan yang terlalu negatif
justru akan berimplikasi kepada produk hukum yang
negatif juga. Living law yang ditetapkan haruslah
merupakan standar umum di dalam masyarakat.
Roscoue pound memposisikan hukum sebagai alat
untuk merekayasa atau mengubah masyarakat (law
as a tool of social engineering). Hukum itu bukan
undang – undang, tetapi selalu putusan hakim. Jadi
putusan hakim haruslah dapat merekayasa pola pikir
masyarakat lebih baik lagi. Aliran ini tidak anti
dengan hukum yang dibuat oleh hakim, asalkan
hukum tersebut dapat mengikuti perkembangan di
masyarakat (Rahardjo, 2006).
4. Utilitarianisme
Ajaran ini antara lain dikembangan oleh Jeremy
Bentham dan Rudolph von Ihering. Inti ajaran ini
adalah bahwa hukum haruslah sebanyak mungkin,
mendatangkan manfaat. Oleh karena itu, terkait
dengan sanksi yang berupa punishment (sanksi yang
bersifat negatif), juga harus dipandang sebagai
kemanfaatannya. Namun demikian, menurut ajaran
ini, suatu sanksi agar dapat bermanfaat haruslah
diberikan sesuai dengan porsinya. Sanksi yang tidak
sesuai porsinya dapat menimbulkan rasa dendam,
main hakim sendiri, tidak ada efek jera (Hasnati,
2015).
12
RUANG LINGKUP DAN KEDUDUKAN SOSIOLOGI HUKUM
5. Realisme Hukum
Aliran ini berkembang pesat di negara – negara
common law, antara lain seperti di Inggris dan
Amerika Serikat. Beberapa tokoh ini ialah Karl
Llewellyn (seorang hakim/praktisi hukum), Justice
Oliver Wendell Holmes, Jerome Frank (seorang jaksa).
Inti ajaran ini adalah bahwa hukum itu adalah
putusan hakim (yurisprudensi). Oleh karena itu,
suatu perundang – undangan, belum disebut sebagai
hukum. Melainkan baru berupa prediksi – prediksi,
tentang suatu perbuatan serta akibat dari perbuatan
itu.
Pandangan Sosiolog Terhadap Sosiologi Hukum
1. Emile Durkheim
Kaidah hukum adalah berupa sanksi yang bersifat
represif maupun restitutif. Sanksi bersifat represif ini
lebih kepada aspek pidana, artinya ialah pemberian
hukuman kepada pelaku atau pelanggar aturan
hukum, baik berupa hukuman kurungan, penjara
bahkan hukuman mati harus dilaksanakan demi
menciptakan ketertiban di masyarakat. Norma aturan
sanksi dalam kaidah ini, secara leterlijk (tertulis)
dinarasikan dalam peraturan hukum tertulis, maka
dari itu penerapan sanksi dapat dilakukan
berdasarkan isi pasal di dalam aturan itu sendiri.
Sanksi represif dapat dikonotasikan kepada sanksi
yang diatur dalam aturan hukum publik (hukum
pidana). Pemerintah sebagai lembaga representasi
dari kehendak rakyat itu sendiri membuat aturan
beserta sanksinya agar dapat ditaati secara optimal
oleh masyarakat itu sendiri (Soerjono Soekanto,
2017).
Kaidah hukum lainnya ialah kaidah hukum yang
bersifat restitutif artinya menekankan kepada
13
RUANG LINGKUP DAN KEDUDUKAN SOSIOLOGI HUKUM
14
RUANG LINGKUP DAN KEDUDUKAN SOSIOLOGI HUKUM
2. Max Webber
Max webber menyatakan hukum tidak seharusnya
disertai alat pemaksa. Alat pemaksa yang
dimaksudkan disini ialah adanya lembaga atau badan
pemerintah yang memiliki kewenangan untuk
membuat peraturan dan peraturan tersebut harus
ditaati oleh setiap masyarakat. Kesadaran dalam
kehidupan bersama di suatu masyarakat merupakan
suatu alat pemaksa menentukan adanya hukum itu
sendiri. Adapun bentuk dari kesadaran bersama
masyarakat ini dapat berupa kebiasaan (usage) yaitu
suatu kebiasaan yang dapat dilihat dari suatu
perbuatan masyarakat itu sendiri. Bentuk lainnya
ialah adat istiadat (custom), artinya perbuatan yang
diulang – ulang, yang dimana harus ditaati dan
apabila dilanggar akan dikenakan sanksi (Muhammad
Zainal, 2019).
Pemikiran Max Webber ini diidentikan terhadap
hukum yang tidak tertulis, maka dari itu bagi dari
usage maupun custom, bersifat tidak memaksa akan
tetapi mayoritas masyarakat tetap akan menaatinya
dikarenakan hukum tersebut sudah hidup bersama
dalam kehidupan sosial masyarakat (Soerjono
Soekanto, 2017).
15
RUANG LINGKUP DAN KEDUDUKAN SOSIOLOGI HUKUM
Daftar Pustaka
Albar Sentosa Subari. (2004). Pokok-Pokok Hukum Adat (I).
Universitas Sriwijaya.
Arliman, L. (2018). Hukum Adat Di Indonesia Dalam
Pandangan Para Ahli Dan Konsep Pemberlakuannya
di Indonesia. Jurnal Selat, 5(2).
https://doi.org/10.31629/selat.v5i2.320
Budi Pramono. (2020). Sosiologi Hukum (I). Scopindo
Media Pustaka.
Hasnati. (2015). Sosiologi Hukum: Bekerjanya Hukum di
Tengah Masyarakat (I). Absolute Media.
Hilman Syahrial Haq. (2020). Pengantar Hukum Adat
Indonesia (I). Lakeisha.
Kusumah, M. W. (1981). Perkembangan dan Ruang
Lingkup Sosiologi Hukum. Jurnal Hukum &
Pembangunan, 11(1). https://doi.org/10.21143/
jhp.vol11.no1.838
Muhammad Zainal. (2019). Pengantar Sosiologi Hukum (I).
Deepublish.
Munir Fuady. (2015). Teori - Teori Dalam Sosiologi Hukum
(III). Prenada Media Group.
Rahardjo, S. (2006). Membedah Hukum Progresif. Kompas.
Rahardjo, S. (2007). Biarkan Hukum Mengalir catatan
Kritis tentang Pergulatan Manusia dan Hukum (I).
Kompas.
Ramadhan, M. S. (2021, April). Sudah Saatnya Meregulasi
Digitalisasi Bisnis. Sriwijaya Post, 2.
https://palembang.tribunnews.com/2021/04/05/su
dah-saatnya-meregulasi-digitalisasi-bisnis?page=4
Rianto Adi. (2012). Sosiologi Hukum: Kajian Hukum Secara
Sosiologis (I). Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Soerjono Soekanto. (2017). Pokok - Pokok Sosiologi Hukum
(25th ed.). Rajawali Pers.
Zainuddin Ali. (2008). Sosiologi Hukum (IV). Sinar Grafika.
16
RUANG LINGKUP DAN KEDUDUKAN SOSIOLOGI HUKUM
Profil Penulis
Muhammad Syahri Ramadhan. Ketertarikan
penulis terhadap ilmu hukum dimulai pada
tahun 2010 silam. Hal tersebut membuat penulis
memilih untuk masuk ke fakultas hukum
universitas sriwijaya dan berhasil lulus pada
tahun 2014. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan S-2
(Magister Hukum) di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2015
dan berhasil lulus pada tahun 2017.
Minat penulis kepada dunia literasi telah dimulai pada semasa
kuliah S-1, menjadi Pimpinan Umum Lembaga Pers Mahasiswa
(LPM) Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya. Hal inilah yang
membuat penulis sudah banyak menulis puluhan opini di
media massa terutama di media lokal Sumatera Selatan Seperti
Sriwijaya Post, Sumatera Ekspres dan Koran Tribunsumsel.
Penulis juga aktif menulis di berbagai artikel jurnal ilmiah yang
sudah terakreditasi. Penulis juga sudah menulis beberapa buku
maupun book chapter, salah satu contoh bukunya ialah Realita
Hukum Pertanahan Indonesia : Dilematis Kepentingan Hak
Privat dan Publik (Komojoyo Press, 2017).
Saat ini penulis menjadi Dosen Tetap Pegawai Negeri Sipil (PNS)
di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya. Penulis juga
merupakan anggota tim dari pengelola jurnal Repertorium:
Jurnal Ilmiah Hukum Kenotariatan Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (akreditasi SINTA 5).
Email Penulis: msyahriramadhan@fh.unsri.ac.id
17
18
2
Perbandingan dan Hubungan
Sistem Hukum
FAHARUDIN
Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau
19
PERBANDINGAN DAN HUBUNGAN SISTEM HUKUM
20
PERBANDINGAN DAN HUBUNGAN SISTEM HUKUM
21
PERBANDINGAN DAN HUBUNGAN SISTEM HUKUM
22
PERBANDINGAN DAN HUBUNGAN SISTEM HUKUM
23
PERBANDINGAN DAN HUBUNGAN SISTEM HUKUM
24
PERBANDINGAN DAN HUBUNGAN SISTEM HUKUM
25
PERBANDINGAN DAN HUBUNGAN SISTEM HUKUM
26
PERBANDINGAN DAN HUBUNGAN SISTEM HUKUM
27
PERBANDINGAN DAN HUBUNGAN SISTEM HUKUM
28
PERBANDINGAN DAN HUBUNGAN SISTEM HUKUM
29
PERBANDINGAN DAN HUBUNGAN SISTEM HUKUM
30
PERBANDINGAN DAN HUBUNGAN SISTEM HUKUM
32
PERBANDINGAN DAN HUBUNGAN SISTEM HUKUM
33
PERBANDINGAN DAN HUBUNGAN SISTEM HUKUM
34
PERBANDINGAN DAN HUBUNGAN SISTEM HUKUM
Daftar Pustaka
Dedi Soemardi, 1997, Pengantar Hukum Indonesia,
Jakarta : Indhillco.
Djaja S. Meliala, 1977, Hukum di Amerika Serikat, suatu
studi perbandingan, Bandung: Tarsito.
Handoyo, Hestu Cipto, 2009, Hukum Tata Negara
Indonesia. Yogyakarta : Universitas Atma Jaya.
Inu Kencana Syafiie, 2003, Sistem Adminitrasi Negara
Republik Indonesia (SANRI), Jakarta : Bumi aksara.
Jenny Barmawi, 1989, Perbandingan hukum Belanda
dalam hukum kontinental dan hukum Inggris Amerika,
Yogyakarta : pusaka kartin.
Jeremias Lemek, 2007, Mencari Keadilan: Pandangan
Kritis Terhadap Penegakan Hukum Di Indonesia.
Jakarta : Galang Press.
René de Groot, Gerard, 1989, Doeleinden en techniek der
rechtsvergelijking, Rijksuniversiteit Limburg, Faculteit
der Rechtsgeleerdheid, Maastricht.
Soerojo Wignjodipoero, 1983, Pengantar dan Asas-asas
Hukum adat, Jakarta : Gunung Agung.
Sunaryati Hartono, 1991, Politik Hukum Menuju Satu
Sistem Hukum Nasional, Bandung : Alumni.
Soerjono Soekanto, 1989, Perbandingan hukum,
Bandung: Melati.
Sunarjati Hartono, 1988, Kapita selekta perbandingan
hukum, Bandung : PT Citra Aditya Bakti.
SF, Marbun dkk, 2001, Dimensi-dimensi Pemikiran
Hukum Administrasi Negara, Yogyakarta, UII Press.
Sunaryati Hartono, 1991, Politik Hukum Menuju Satu
Sistem Hukum Nasional, Bandung : Alumni.
35
PERBANDINGAN DAN HUBUNGAN SISTEM HUKUM
Profil Penulis
Faharudin. Lahir di Jayapura 26 November 1980,
dosen pada Universitas Dayanu Ikhsanuddin.
Alumni S1 (2004) Universitas Dayanu Ikhsanuddin
Baubau, S2 (2014) Universitas Hasanuddin
Makssar dan saat ini (2019) menempuh
pendidikan Program Doktor Ilmu Hukum di
Universitas Hasanuddin Makassar.
2002-2003 Pengurus Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Kota
Baubau; 2002-2003 Pengurus Yayasan Masyarakat dan Cinta
Lingkungan Kota Baubau; 2002-2006 Sekretaris Jenderal
Forum Masyarakat Lokal Pengungsi Nasional (For-Malino)
Sulawesi Tenggara; 2005-2007 Direktur Lembaga Studi Islam
(LSI) Cakrawala Kota Baubau; 2007-2009 Pengurus Pusat
Advokasi Hukum dan HAM (PAHAM) Kota Baubau; 2011-2012
Dewan Pembina Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Unidayan dan
lain sebagainya.
Karya yang telah dipublikasikan antara lain, Jurnal Ilmiah :
2017 Prinsip Checks and Balances ditinjau dari sisi teori dan
praktik; 2015 Lembaga-Lembaga Negara Pasca Amendemen
Konstitusi (Tinjauan Hubungan Fungsional, Pelaporan, dan
Pengawasan); 2016 Prinsip Checks and Balances Ditinjau Dari
Sisi Teori dan Praktik. Buku : 2020: Perkembangan Filsafat
Hukum Kontemporer.
Email : faharudin@unidayan.ac.id
36
3
Hukum Sebagai Kontrol Sosial dan
Alat Perubahan Sosial
FADILLAH MURSID
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
37
HUKUM SEBAGAI KONTROL SOSIAL DAN ALAT PERUBAHAN SOSIAL
38
HUKUM SEBAGAI KONTROL SOSIAL DAN ALAT PERUBAHAN SOSIAL
39
HUKUM SEBAGAI KONTROL SOSIAL DAN ALAT PERUBAHAN SOSIAL
40
HUKUM SEBAGAI KONTROL SOSIAL DAN ALAT PERUBAHAN SOSIAL
41
HUKUM SEBAGAI KONTROL SOSIAL DAN ALAT PERUBAHAN SOSIAL
42
HUKUM SEBAGAI KONTROL SOSIAL DAN ALAT PERUBAHAN SOSIAL
43
HUKUM SEBAGAI KONTROL SOSIAL DAN ALAT PERUBAHAN SOSIAL
44
HUKUM SEBAGAI KONTROL SOSIAL DAN ALAT PERUBAHAN SOSIAL
45
HUKUM SEBAGAI KONTROL SOSIAL DAN ALAT PERUBAHAN SOSIAL
46
HUKUM SEBAGAI KONTROL SOSIAL DAN ALAT PERUBAHAN SOSIAL
47
HUKUM SEBAGAI KONTROL SOSIAL DAN ALAT PERUBAHAN SOSIAL
48
HUKUM SEBAGAI KONTROL SOSIAL DAN ALAT PERUBAHAN SOSIAL
49
HUKUM SEBAGAI KONTROL SOSIAL DAN ALAT PERUBAHAN SOSIAL
Daftar Pustaka
Ali, A. (2015). Menguak Tabir Hukum, Jakarta: Kencana.
Bernard, L.T. et.al. (2013). Teori Hukum: Strategi tertib
Amnesia Lintas Generasi, Genta Publishing.
Cetterel, R. (2014). Sosiologi Hukum, Bandung: Nusa
Media.
Hairi, P.J. (2012). Status Keperdataan Anak Diluar Nikah
Pasca-Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
46/PUU-VIII/2010. Info Singkat Hukum Vol. IV, No.
06/II/P3DI/Maret, 1-4.
Haryati, T. (2014). Hukum dan Masyarakat. Tahkim Vol.
X No. 2, Desember, 160-168.
Kusumaatmadja, M. (2006). Hukum, Masyarakat, dan
Pembangunan. Bandung: Binacipta.
Lathif, N. (2017). Teori Hukum Sebagai Sarana/Alat
Untuk Memperbaharui atau Merekayasa Masyarakat.
Pakuan Law Review Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni,
73-94.
Mangku, D.G.S. (2020). Pengantar Ilmu Hukum, Klaten:
Penerbit Lakeisha.
Raharjo, S. (1983). Hukum, Masyarakat dan
Pembangunan, Bandung :Alumni.
Raharjo, S. (2009). Hukum dan Perubahan Sosial,
Yogyakarta: Genta Publishing.
Salle. (2020). Sistem Hukum dan Penegakan Hukum,
Makasar: Penerbitsign.
Soekanto, S. (1983). Beberapa permasalahan hukum
dalam kerangka pembangunan di Indonesia, Jakarta:
UI Press.
Soerjono, S. (2009). Pokok-Pokok Sosiologi Hukum,
Jakarta: Rajawali Pers.
50
HUKUM SEBAGAI KONTROL SOSIAL DAN ALAT PERUBAHAN SOSIAL
51
HUKUM SEBAGAI KONTROL SOSIAL DAN ALAT PERUBAHAN SOSIAL
Profil Penulis
Fadillah Mursid. Penulis merupakan lulusan S-1
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta pada tahun 2010 dan lulus tahun
2014. Kemudian melanjutkan Studi S-2 (Magister)
pada dua kampus yang berbeda yakni Prodi S-2
(magister) Hukum Pidana di Universitas Islam
Indonesia lulus pada tahun 2016, dan Prodi S-2 (magister)
Hukum Bisnis Syariah di Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Saat ini penulis menjadi dosen tetap di Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Raden Fatah Palembang dan saat ini penulis
sedang mendapat amanah untuk menjadi Sekretaris Prodi
Hukum Pidana Islam. Selain itu penulis juga aktif menulis
diberbagai jurnal, prosiding, book chapter dengan judul
Gagasan Negara Hukum yang Demokratis.
Selain itu penulis juga tergabung dalam beberapa pusat kajian,
seperti menjadi Wakil Ketua pada pusat kajian anti korupsi dan
menjadi wakil ketua pada Pusat Studi Pancasila, Konstitusi,
dan Undang-Undang di Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Raden Fatah Palembang. Penulis juga aktif pada organisasi
kemasyarakatan seperti menjadi Sekretaris pada Forum Dai
Ekonomi Islam (FORDAIs).
Email Penulis:
fadillahmursid_uin@radenfatah.ac.id/fadhilah.mursid@gmail.c
om
52
4
Pencegahan dan Penegakkan
Hukum
53
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
1
Bambang Waluyo, Pidana dan Pemidanaan, Jakarta:Sinar Grafika, 2008,
hlm 1
2
Jimly Asshiddiqie, Konsep Negara Hukum, http://www.jimly.com
54
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
3
Jimly Ashidiqqie, Ibid
4
Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Ichtiar, Jakarta,
1962, hal. 9. Dikutip dalam Jimly Asshiddiqie, Konsep Negara Hukum,
http://www.jimly.com
55
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
5
Jimly Asshiddiqie, Ibid
6
Jimly Asshiddiqie, Ibid
56
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
7
Satjipto Raharjo, Sosiologi Hukum : Perkembangan Metode Dan Pilihan
Masalah, Sinar Grafika, Yogyakarta, Tahun 2002 hlm190
57
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
8
Dellyana Shant, Konsep Penegakan Hukum, Sinar Grafika, Yogyakarta,
Tahun 1988, Hlm 33
58
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
1. Kepastian hukum
Hukum harus dilaksanakan dan ditegakkan, setiap
orang menginginkan dapat ditegakkan hukum
terhadap peristiwa konkret yang terjadi, bagaimana
hukumnya, itulah yang harus diberlakukan pada
setiap peristiwa yang terjadi. Jadi pada dasarnya tidak
ada penyimpangan. Bagaimana pun juga hukum
harus ditegakkan, sampai-sampai timbul perumpaan
“meskipun besok hari kiamat, hukum harus tetap
ditegakkan”. Inilah yang diinginkan kepastian
hukum. Dengan adanya kepastian hukum, ketertiban
dalam masyarakat tercapai.
2. Kemanfaatan
Pelaksanaan dan penegakan hukum juga harus
memperhatikan kemanfaatannya dan kegunaannya
bagi masyarakat. Sebab hukum justru dibuat untuk
kepentingan masyarakat (manusia). Karenanya
pelaksanaan dan penegakan hukum harus memberi
manfaat dalam masyarakat. Jangan sampai terjadi
pelaksanaan dan penegakan hukum yang merugikan
masyarakat, yang pada akhirnya menimbulkan
keresahan.
3. Keadilan
Soerjono Soekanto mengatakan bahwa keadilan pada
hakikatnya didasarkan pada 2 hal : pertama asas
kesamarataan, dimana setiap orang mendapat bagian
yang sama. Kedua, didasarkan pada kebutuhan.
Sehingga menghasilkan kesebandingan yang biasanya
diterapkan di bidang hukum.
Pelaksanaan dan penegakan hukum juga harus mencapai
keadilan. Peraturan hukum tidak identik dengan
keadilan. Selain itu juga ada penegakan hukum melalui
aliran Sosiologis dari Roscoe Pound yang memandang
59
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
9
Darji Darmodiharjo, Pokok – Pokok Filsafat Hukum, PT Gramedia Pustaka
Umum, Tahun 2002, Jakarta , Hlm 7
10
Supriyadi. 1989. “Fungsi Hukum dalam Masyarakat yang Sedang
Membangun” dalam Buku Filsafat Hukum Mazhab dan Refleksinya.
Bandung : Remaja Karya.
60
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
11
Theo Huijbers. 1995. Filsafat Hukum. Yogyakarta: Kanisius
12
Erwin Arifin. 1989. “Konsep Mazhab Sociological Jurisprudence dalam
Hubungannya dengan Perkembangan Hukum di Indonesia” Dalam Buku
Filsafat Hukum Mazhab dan Refleksinya. Bandung : Remaja Karya.
61
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
13
Najmi. 1989.”Pengaruh Social Engineering dalam Perkembangan Hukum
di Indonesia” dalam Buku Filsafat Hukum Mazhab dan
Refleksinya.Bandung : Remaja Karya
14
Supriyadi, Op.Cit, Hlm 21
15
Kosmas Dohu, Peranan Hukum Sebagai Alat Untuk Merubah Masyarakat
Dalam Kehidupan Sehari-Hari, Jurnal Warta Edisi : 49 Juli tahun 2016
62
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
16
Social control adalah pengawasan dari kelompok atau individu lain yang
mengarahkan peran indiviidu atau kelompok sebagai bagian dari
masyarakat agar tercipta situasi kemasyarakatan sesuai dengan
harapan sosial, yaitu kehidupan sosial yang kompormis.
63
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
64
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
17
Arief Sidharta, “Pendekatan Hukum Progresif dalam Mencairkan Kebekuan
Produk Legislasi,” dalam Moh. Mahfud MD, Sidharta, Sunaryati
Hartono, dkk, 2013, Dekonstruksi dan Gerakan Pemikiran Hukum
Progresif (Konsorsium Hukum Progresif Universitas Diponegoro
Semarang), Yogyakarta: Thafa Media dikutip dalam Ucuk Agiyanto,
Penegakan Hukum Di Indonesia : Eksplorasi Konsep Keadilan
Berdimensi Ketuhanan
18
Otje Salman, Filsafat Hukum – Perkembangan dan Dinamika Masalah,
Bandung: PT Refika Aditama, Tahun 2012, Hlm. 58
65
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
19
Roscoe Pound, An Introduction to the Philosophy of Law, New Haven: Yale
University Press, Tahun 1953, Hlm. 48
20
Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum: Paradigma, Metode, dan Dinamika
Masalahnya, Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, Tahun
2002, Hlm. 6
66
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
21
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Kencana, Tahun
2008, Hlm. 161
22
Soehino, Ilmu Negara, Yogyakarta: Liberty, Tahun 1996, Hlm. 160
23
Muhammad Khambali, Fungsi Filsafat Hukum dalam Pembentukan Hukum
di Indonesia, Supremasi Hukum, Volume 3, No.1, (Juni, 2014), hlm. 11-
12
67
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
1. Faktor Hukum.
Yang dimaksud dengan hukum adalah segala sesuatu
yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai
kekuatan yang bersifat memaksa, yaitu apabila
dilanggar akan mendapatkan sanksi yang tegas dan
nyata.25 Sumber lain menyebutkan bahwa hukum
adalah seperangkat norma atau kaidah yang
berfungsi mengatur tingkah laku manusia dengan
tujuan untuk ketentraman masyarakat.26 Hukum
mempunyai jangkauan universal karena dengan
hukum bias menemukan beberapa teori yang berbeda
dari setiap individu.27 Contohnya ketika beberapa
hakim mendengar tentang kasus pembunuhan, dari
sekian banyak hakim pasti memiliki pemikiran yang
berbeda-beda (ditikam, dibakar, dibuang kesungai,
dll) sebelum melihat berkas tentang kasus
pembunuhan tersebut. Artinya, hukum memiliki
24
Yulies Tina Masriani, PengantarHukum Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta,
2004, Hlm 13
25
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, Liberty Yogyakarta. Yogyakarta.
1999. Hlm 145
26
Yulies Tina Masriani, Op.Cit, Hlm 14
27
SatjiptoRaharjo, IlmuHukum, Penerbit Alumni, Bandung, 1986, Hlm 8
68
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
28
Alvin S Johnson, Sosiologi Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2004. Hlm 194
69
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
29
Ramly Hutabarat, Persamaan Di Hadapan Hukum (Equality Before the
Law) di Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, Tahun 1985, Hlm 78
30
C.F.G. Sunaryati Hartono, Peranan Kesadaran Hukum Masyarakat dalam
Pembangunan Hukum, Bina Cipta, Jakarta, 1976, Hlm 8
70
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
31
Soerjono Soekanto, Sosiologi Sebagai Suatu Pengantar, Rajawali Persada,
Jakarta, 1990, Hlm 178
32
Soerjono Soekanto, Ibid
71
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
72
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
Daftar Pustaka
Alvin S Johnson, Sosiologi Hukum, Rineka Cipta, Jakarta,
2004.
Arief Sidharta, “Pendekatan Hukum Progresif dalam
Mencairkan Kebekuan Produk Legislasi,” dalam Moh.
Mahfud MD, Sidharta, Sunaryati Hartono, dkk, 2013,
Dekonstruksi dan Gerakan Pemikiran Hukum Progresif
(Konsorsium Hukum Progresif Universitas Diponegoro
Semarang), Yogyakarta: Thafa Media dikutip dalam
Ucuk Agiyanto, Penegakan Hukum Di Indonesia :
Eksplorasi Konsep Keadilan Berdimensi Ketuhanan
Bambang Waluyo, Pidana dan Pemidanaan, Jakarta:Sinar
Grafika, 2008
Dellyana Shant, Konsep Penegakan Hukum, Sinar Grafika,
Yogyakarta, Tahun 1988
C.F.G. Sunaryati Hartono, Peranan Kesadaran Hukum
Masyarakat dalam Pembangunan Hukum, Bina Cipta,
Jakarta, 1976
Darji Darmodiharjo, Pokok – Pokok Filsafat Hukum, PT
Gramedia Pustaka Umum, Tahun 2002, Jakarta.
Erwin Arifin, ”Konsep Mazhab Sociological Jurisprudence
dalam Hubungannya dengan Perkembangan Hukum di
Indonesia” Dalam Buku Filsafat Hukum Mazhab dan
Refleksinya.Bandung : Remaja Karya, Tahun 1989
Jimly Asshiddiqie, Konsep Negara Hukum,
http://www.jimly.com
Kosmas Dohu, Peranan Hukum Sebagai Alat Untuk
Merubah Masyarakat Dalam Kehidupan Sehari-Hari,
Jurnal Warta Edisi : 49 Juli tahun 2016
Muhammad Khambali, Fungsi Filsafat Hukum dalam
Pembentukan Hukum di Indonesia, Supremasi
Hukum, Volume 3, No.1, (Juni, 2014)
Najmi. 1989. “Pengaruh Social Engineering dalam
Perkembangan Hukum di Indonesia” dalam Buku
Filsafat Hukum Mazhab dan Refleksinya. Bandung :
Remaja Karya
73
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
74
PENCEGAHAN DAN PENEGAKKAN HUKUM
Profil Penulis
Zainul Arifin saat ini tercatat sebagai Dosen
Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya
Palembang dan memiliki minat yang besar pada
bidang Politik Hukum. Ia menyelesaikan
pendidikan SMP dan SMA Madrasah Muallimin
Yogyakarta, lalu menyelesaikan pendidikan S1
dan S2nya di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya. Memiliki
bidang keahlian spesifik di bidang Ketatanegaraan dan
Adminstrasi Negara khususnya Perancangan Peraturan
Perundang-Undangan.
Aktif sebagai kolomnis di Koran Lokal, baik Tribun Sumsel,
Sriwijaya Post, dan Sumatera Ekspress Palembang. Ia juga telah
menulis beberapa buku diantaranya “Hukum Keuangan Negara,
Pengembalian Aset Hasil Kejahatan Luar Negeri”, “Menggagas
Hukum Perburuhan Berkeadilan”, Corporate Social
Responsibility, Konsep dan Implementasi Pada Perusahaan
Tambang Batubara Di Indonesia” dan banyak artikel Jurnal
yang sudah ia Tulis sampai detik ini.
Penulis juga aktif melakukan penelitian dan pengabdian
masyarakat sebagai tanggung jawab sosial seorang Dosen.
Secara official penulis dapat dihubungi melalui email:
zainularifin@fh.unsri.ac.id
75
76
5
Teori, Jenis Serta Kaitan Hukum
Tindak Kriminal
ANWAR SODIK
UNISS Kendal
77
TEORI, JENIS SERTA KAITAN HUKUM TINDAK KRIMINAL
78
TEORI, JENIS SERTA KAITAN HUKUM TINDAK KRIMINAL
79
TEORI, JENIS SERTA KAITAN HUKUM TINDAK KRIMINAL
80
TEORI, JENIS SERTA KAITAN HUKUM TINDAK KRIMINAL
33
Ahmad Ali dan Wiwie Heryani, 2013, Menjelajahi Kajian Empiris Terhadap
Hukum, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, hlm. 5.
34
Luthvi Febryka Nola, “Upaya Perlindungan Hukum Secara Terpadu Bagi
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)”, Jurnal NEGARA HUKUM Vol. 7 No.
1, Juni 2016, hlm. 40.
35
Anak Agung Istri Ari Atu Dewi , “Aspek Yuridis Perlindungan Hukum dan
Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas”, Jurnal Pandecta Vol. 13 No.
1, Juni 2018, hlm. 54.
81
TEORI, JENIS SERTA KAITAN HUKUM TINDAK KRIMINAL
36
Dalam terjemahan secara leksikal dalam Bahasa Inggris yaitu where there is
a right, there is a remedy. Lebih lanjut dalam Davis Mosmeyer, “Ubi Jus
Ibi Remidium: The Gap In Texas Court’s Protection of Mineral Owners
Against Unpermitted Seismic Exploration Without Physycal Entry”,
Baylor Law Review Vol. 68 No. 3, Desember 2016, hlm. 799. Dalam
Bahasa Indonesia istilah ini berarti “Di mana ada hukum, di situ ada
kewenangan untuk menuntut”. Lebih lanjut dalam Titon Slamet Kurnia,
“Mahkamah Konstitusi sebagai Human Right Court”, Jurnal Konstitusi
Vol. 11 No. 1, Maret 2014, hlm. 161.
37
Philipus M. Hadjon, 1987, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia,
Surabaya: PT Bina Ilmu, hlm. 19-20.
38
Malahayati, Amrizal, dan Muhammad Nasir. “Konsep Perlindungan Hukum
dan Hak Asasi Manusia Terhadap Penata Laksana Rumah Tangga
Indonesia”. Jurnal Hukum Tata Negara NANGGROE Vol. 4 No. 1. April
2015. hlm. 5.
82
TEORI, JENIS SERTA KAITAN HUKUM TINDAK KRIMINAL
39
Lebih lanjut dalam Pembukaan UUD NRI 1945 Alinea keempat.
40
Affirmative action atau diskriminasi positif adalah kemudahan dan perlakuan
khusus dalam konteks pemenuhan hak-hak warga negara. Lebih lanjut
dalam Jazim Hamidi, “Perlindungan Hukum terhadap Disabilitas dalam
Memenuhi Hak Mendapat Pendidikan dan Pekerjaan”, Jurnal Hukum
IUS QUIA IUSTUM Vol. 4 No. 23, Oktober 2016, hlm. 663.
41
Prinsip ini pernah termuat dalam Putusan MK No. 27/PUU-V/2007, hlm.
102. Prinsip ini lebih jauh dikemukakan oleh Aristoteles dalam teorinya
mengenai keadilan pembagian jabatan dan harta benda publik yang
menyatakan bahwa, “kepada yang sama penting diberikan yang sama,
kepada yang tidak sama penting diberikan yang tidak sama”. Lebih lanjut
dalam Theo Huijbers. 1982. Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah.
Bandung: Kanisius. hlm. 30.
83
TEORI, JENIS SERTA KAITAN HUKUM TINDAK KRIMINAL
42
Pasal 245 UU No. 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Lebih lanjut dapat
dilihat dalam Isyrofah Amaliyah Achmad. “Penguatan Keterwakilan
Perempuan dalam Kepengurusan Partai Politik”. Jurnal Jurist-Diction
Vol. 1 No. 1. September 2018. hlm. 178.
43
Satjipto Raharjo. 2009. Penegakan Hukum suatu tinjauan sosiologis.
Yogyakarta: Genta Publishing. hlm.7
44
ibid, hlm.24
84
TEORI, JENIS SERTA KAITAN HUKUM TINDAK KRIMINAL
45
Ibid. hlm.25
85
TEORI, JENIS SERTA KAITAN HUKUM TINDAK KRIMINAL
46
Istilah yang sering dipakai antara lain pertentangan antara das sein dan das
sollen. Lebih lanjut dalam Mulyana W. Kusumah dan Paul S. Baut, 1988,
Hukum, Politik, dan Perubahan Sosial, Jakarta: Yayasan Lembaga
Bantuan Hukum Indonesia, hlm. 28.
47
Soleman B. Taneko, 1993, Pokok-Pokok Studi Hukum dalam Masyarakat,
Jakarta: RajaGrafindo Persada, hlm. 48.
48
Daniel S.Lev, Lembaga peradilan dan budaya hukum di Indonesia, dalam
PetersKoesriani Siswosoebroto, hukum dan perkembangan sosial buku
teks sosiologi hukum buku II, pustaka sinar harapan, Jakarta, 1988. Hlm.
247
86
TEORI, JENIS SERTA KAITAN HUKUM TINDAK KRIMINAL
49
Muladi, Demokratisasi, Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan Reformasi
Hukum di Indonesia, The Habibie Centre, Jakarta, 2002. hlm. 27.
50
Arba, Sahman, Dkk. Pemberdayaan Hukum Dan Kebijakan Pertanahan
Sebagai Upaya Penertiban Dan Pendayagunaan Tanah Terlantar. Mimbar
Hukum Volume 22, Nomor 1, Februari 2010. Hlm 25-26.
87
TEORI, JENIS SERTA KAITAN HUKUM TINDAK KRIMINAL
Daftar Pustaka
Buku
Ali, Ahmad, Heryani, Wiwie, 2013, Menjelajahi Kajian
Empiris Terhadap Hukum, Kencana Prenadamedia
Group, Jakarta.
S.Lev, Daniel, 1988, Lembaga peradilan dan budaya
hukum di Indonesia, dalam Peters-Koesriani
Siswosoebroto, hukum dan perkembangan sosial
buku teks sosiologi hukum buku II, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.
Rahayu, Derita Prapti, 2014, Budaya Hukum Pancasila,
Thafa Media, Yogyakarta.
Warassih, Esmi, 1981, Hukum dalam Prespektif Sosial,
Alumni, Bandung.
Warassih, Esmi, 2005, Pranata Hukum Sebuah Telaah
Sosiologis, Pranata Hukum Suatu Telaah Sosiologis,
Suryandaru Utama, Semarang.
Muladi, 2002, Demokratisasi, Hukum dan Hak Asasi
Manusia, dan Reformasi Hukum di Indonesia, The
Habibie Centre, Jakarta.
Mulyana W. Kusumah dan Paul S. Baut, 1988, Hukum,
Politik, dan Perubahan Sosial, Jakarta: Yayasan
Lembaga Bantuan Hukum Indonesia.
Hadjon, Philipus M., 1987, Perlindungan Hukum Bagi
Rakyat Indonesia, PT Bina Ilmu, Surabaya.
Rahardjo, Satjipto, 1983, Masalah Penegakan Hukum;
Suatu Tinjauan Sosiologis, Badan Pembinaan Hukum
Nasional Departemen Kehakiman, Jakarta.
Rahardjo, Satjipto, 2006, Sisi Lain Hukum di Indonesia,
Penerbit Buku Kompas, Jakarta.
Satjipto Raharjo. 2009. Penegakan Hukum suatu tinjauan
sosiologis, Genta Publishing Yogyakarta.
Soekanto, Soerjono, 1983, Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Penegakan Hukum, PT. Rajagrafindo
Persada, Jakarta.
88
TEORI, JENIS SERTA KAITAN HUKUM TINDAK KRIMINAL
89
TEORI, JENIS SERTA KAITAN HUKUM TINDAK KRIMINAL
90
TEORI, JENIS SERTA KAITAN HUKUM TINDAK KRIMINAL
Profil Penulis
Anwar Sodik. Berprofesi sebagai anggota
Polisi, berpangkat ajun inspektur dua bintara
yang berdinas di Polsek Kangkung sebagai
kasium Polsek Kangkung Polres Kendal.
Memperoleh gelar Sarjana S1 ilmu hukum
UNTAG Semarang, S2 ilmu Administrasi
UNTAG Semarang, S2 ilmu Hukum UNISSULA
Semarang serta gelar Doktor bidang hukum di UNISSULA
Semarang, prestasi Polisi muda kelahiran 1983 ini luar biasa
mencengangkan di masyarakat, tercatat sejak tahun 2012 polisi
inilah yang menggagas berdirinya Universitas Terbuka (UT) di
Kabupaten Kendal untuk program non pendidikan dasar dan
pendidikan dasar hingga membuka Cabang Kelompok
Kerja/Pokjar di Pekalongan kota yang mahasiswanya mencapai
ratusan orang, sebuah prestasi yang perlu di apresiasi.selain itu
saat ini tercatat sebagai dosen tidak tetap/ dosen luar biasa di
Universitas Selamat Sri Kendal ( UNISS KENDAL ) sampai saat
ini.
Piagam penghargaan yang pernah diperoleh penulis 5 tahun
terakhir, yaitu : sertifikat penghargaan dari Kapolres Kendal
atas dedikasinya dan kerja kerasnya dalam Pembangunan Zona
Integritas (ZI) sehingga mendapat predikat Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) Kemenpan RB RI (2019), sertifikat piagam
Kapolda Jateng atas partisipasinya sebagai peserta lomba polisi
teladan tingkat Polda Jateng (2019), sertifikat piagam
penghargaan Kapolda Jateng atas partisipasinya dalam
mendukung pelaksanaan tes Psikologi tahap II (wawancara
psikologi) seleksi penerimaan terpadu calon anggota Polri
(2019), sertifikat piagam penghargaan dari Kapolda Jateng atas
dedikasinya loyalitas yang melebihi panggilan tugas sebagai
Konselor Psikologi di Polda Jateng (2020).
91
TEORI, JENIS SERTA KAITAN HUKUM TINDAK KRIMINAL
92
6
Tipologi Penelitian Hukum,
Tujuan, dan Manfaatnya
Penelitian Hukum
Menurut Soerjono Soekanto penelitian hukum ialah suatu
kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode,
sistematika, dan pemikiran tertentu, yang mempunyai
tujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala
hukum tertentu (Soekanto, 2007). Soetandyo
Wignosoebroto berpendapat bahwa penelitian hukum
adalah seluruh upaya untuk mencari dan menemukan
jawaban yang benar (right answer) dan/atau jawaban
yang tidak sekali-kali keliru (true answer) mengenai suatu
permasalahan, untuk menjawab segala macam
permasalahan hukum diperlukan hasil penelitian yang
cermat dan sahih untuk menjelaskan dan menjawab
permasalahan yang ada. (Ali, 2011)
Dalam pandangan kritis Peter Mahmud Marzuki,
“penelitian hukum merupakan suatu kegiatan know how
dalam ilmu hukum, bukan sekedar know-about. Sebagai
kegiatan know how, penelitian hukum dilakukan untuk
memecahkan isu hukum yang dihadapi” (Marzuki, 2014).
Problematika pokok dari ilmu hukum adalah “menjawab
pertanyaan atau memberikan penyelesaian masalah yang
ditimbulkan oleh keraguan yang berkenaan dengan
93
TIPOLOGI PENELITIAN HUKUM, TUJUAN, DAN MANFAATNYA
94
TIPOLOGI PENELITIAN HUKUM, TUJUAN, DAN MANFAATNYA
95
TIPOLOGI PENELITIAN HUKUM, TUJUAN, DAN MANFAATNYA
96
TIPOLOGI PENELITIAN HUKUM, TUJUAN, DAN MANFAATNYA
97
TIPOLOGI PENELITIAN HUKUM, TUJUAN, DAN MANFAATNYA
98
TIPOLOGI PENELITIAN HUKUM, TUJUAN, DAN MANFAATNYA
99
TIPOLOGI PENELITIAN HUKUM, TUJUAN, DAN MANFAATNYA
100
TIPOLOGI PENELITIAN HUKUM, TUJUAN, DAN MANFAATNYA
101
TIPOLOGI PENELITIAN HUKUM, TUJUAN, DAN MANFAATNYA
102
TIPOLOGI PENELITIAN HUKUM, TUJUAN, DAN MANFAATNYA
103
TIPOLOGI PENELITIAN HUKUM, TUJUAN, DAN MANFAATNYA
104
TIPOLOGI PENELITIAN HUKUM, TUJUAN, DAN MANFAATNYA
105
TIPOLOGI PENELITIAN HUKUM, TUJUAN, DAN MANFAATNYA
Daftar Pustaka
Ali, Z. (2007). Sosiologi Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.
Ali, Z. (2011). Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar
Grafika.
Amiruddin, & Asikin, Z. (2006). Pengantar Metode
Penelitian Hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Djamiati, P. M., & Djamiati, T. S. (2005). Argumentasi
Hukum. Yogyakarta: Gadjah Mada University.
Hartono, S. (1994). Penelitian Hukum di Indonesia pada
Akhir Abad ke-20. Bandung: Alumni.
Ibrahim, J. (2006). Teori dan Metodologi Penelitian Hukum
Normatif. Malang: Bayumedia Publishing.
Marzuki, P. M. (2014). Penelitian Hukum. Jakarta:
Kencana.
Nurbani, S. H., & Nurbani, E. S. (2014). Penerapan Teori
Hukum Pada Penelitian Tesis dan Disertasi. Jakarta:
Raja Grafindo.
Soekanto, S. (2007). Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta:
UI Press.
Soemitro, R. H. (1994). Metode Penelitian Hukum dan
Jurimetri. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sonata, D. L. (2014). Metode Penelitian Hukum Normatif
Dan Empiris: Karakteristik Khas Dari Metode Meneliti
Hukum. Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum, 23-24.
Sri Mamudji, d. (2005). Metode Penelitian dan Penulisan
Hukum. Jakarta: Fakultas Hukum Universitas
Indonesia.
Sunggono, B. (2015). Metode Penelitian Hukum. Jakarta:
Rajawali Pers.
Syamsudin, M. (2007). Operasionalisasi Penelitian Hukum.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Wignjosoebroto, S. (2013). Metode Sosial/Non Doktrinal
untuk Mengkaji Hukum Dalam Konsepnya Sebagai
Realitas Sosia. Digest Epsitema, 13.
106
TIPOLOGI PENELITIAN HUKUM, TUJUAN, DAN MANFAATNYA
Profil Penulis
107
108
7
Teknik Pengumpulan Data dan
Analisis Bahan Hukum
109
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS BAHAN HUKUM
110
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS BAHAN HUKUM
2. Metode Wawancara
Acapkali teknik pengumpulan data dengan metode
observasi seperti yang diterangkan sebelumnya, sulit
dilakukan. Hal tersebut dikarenakan sesuatu yang
akan diamatinya kadang-kadang sudah tidak nampak
lagi atau telah berubah atau bahkan selalu berubah.
Oleh sebab itu biasanya seorang peneliti akan
berusaha menggunakan cara lain yang memberi
kemungkinan padanya untuk memperoleh sesuatu
yang diinginkannya.
Metode lain yang dapat ditempuh dalam proses
pengumpulan data adalah: wawancara, yaitu suatu
cara pengumpulan data atau keterangan dengan jalan
mewawancarai seseorang atau sejumlah orang yang
diperkirakan dapat memberi jawaban mengenai
sesuatu yang kita inginkan. Atas dasar jumlah pelaku
dan sasarannya dapat dibedakan menjadi :
a. Wawancara tunggal (mono interview), yaitu jika
sesorang pewawancara berhadapan dengan
seorang sasaran;
b. Wawancara ganda (multiple interview), yaitu suatu
kegiatan wawancara yang dilakukan dengan cara
lebih dari satu orang, baik pewawancaranya
maupun yang di wawancarai, dan ini dapat dipilih
lagi menjadi beberapa jenis, misalnya:
1) Apabila seorang pewawancara berhadapan
dengan sejumlah orang yang di wawancarai,
disebut Group Interview (wawancara
berkelompok);
2) Apabila seorang pewawancara memiliki
sejumlah asisten dan masing – masing asisten
melakukan wawacara terhadap sejumlah
111
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS BAHAN HUKUM
112
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS BAHAN HUKUM
113
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS BAHAN HUKUM
114
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS BAHAN HUKUM
115
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS BAHAN HUKUM
116
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS BAHAN HUKUM
117
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS BAHAN HUKUM
118
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS BAHAN HUKUM
119
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS BAHAN HUKUM
120
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS BAHAN HUKUM
Daftar Pustaka
Budirahyu, T., E.H. Pryhantoro & N. Susan (2009);
Sosiologi Korupsi. Penerbit Universitas Terbuka,
Jakarta.
Daryono, Triyono & SB Gumbira (2019); Interprestasi dan
Penalaran Hukum. Penerbit Universitas Terbuka,
Jakarta.
Delianoor, N.A., (2017); Tindak Pidana Khusus. Penerbit
Universitas Terbuka, Jakarta.
Hartiwiningsih dkk, (2019); Metode Penelitian Hukum.
Penerbit Universitas Terbuka. Jakarta.
Indrati S, MF., dkk (2017); Ilmu Perundang-udangan.
Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
Kadir, Gau (2004); Pembangunan Politik. Penerbit
Universitas Terbuka, Jakarta.
Malo, M., (2009); Sosiologi Ekonomi. Penerbit Universitas
Terbuka, Jakarta.
Maria Farida Indrawati S. dkk, (2016); Ilmu Perundang-
undangan. Penerbit Universitas Terbuka. Jakarta.
Martini, Rina, dkk (2005); Sosiologi Pemerintahan.
Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
Pujiyono (2019); Tindak Pidana Korupsi. Penerbit
Universitas Terbuka, Jakarta.
Setianingsih, S. & Wahyuningsih (2017); Hukum
Internasional. Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
Simbolon, M.R., & J.M. Henny W., (2016); Hukum Adat.
Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
Soeprapto, (2001); Sosiologi Hukum. Penerbit Universitas
Terbuka. Jakarta.
Soeprapto & Sri Rahayu S., (2005); Metode Penelitian
Kualitatif. Universitas Terbuka, Jakarta.
Soesilo, Arie S, dkk (2005); Sosiologi Politik. Penerbit
Universitas Terbuka, Jakarta.
121
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS BAHAN HUKUM
122
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS BAHAN HUKUM
Profil Penulis
Sulistyani Eka Lestari. Tempat/Tanggal
Lahir: Tuban, 22 April 1962, Nama: Islam; NIP:
1962 0422 1987 03 2002; NIDN: 0022 04
6201; Unit Organisasi: Dosen Fakultas
Hukum Universitas Sunan Bonang Tuban;
Alamat Kampus: Jl. Dr Wahidin Sudirohusodo
No. 798 Tuban; Alamat Rumah: Jl. Sunan Ampel No. 7 Tuban;
Nomor HP: 0823 3354 7054.
Pendidikan: Program Doktor Ilmu Hukum, Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya, lulus 9 Maret 2019; Program Magister
Ilmu Hukum Universitas Airlangga Surabaya, lulus 25 Februari
2002; Program Sarjana Ilmu Hukum, Universitas 17 Agustus
1945 Surabaya, lulus 18 November 1986; SMA Negeri 1 Tuban,
lulus 7 Mei 1980; SMP Negeri 1 Tuban, lulus 22 November 1976;
SD 1 Rengel, Tuban, lulus 22 Desember 1973.
Pekerjaan: Dosen Kopertis Wil 7 Jatim DPK. Fakultah Hukum
Universitas Sunan Bonang, 1987; Kepala Biro Administrasdan
Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Sunan Bonang
Tuban, 2002; Ketua Pokja III TP PKK Kabupaten Magetan, 2000-
2012; Pembantu Rektor I, 2005-2010; Anggota Senat PT/Univ.
Sunan Bonang, 2005-Sekarang; Koordinator Acara Diseminasi
dan Penanganan HAM di Pendopo Kabupaten Tuban, 2013;
Pembantu Rektor III, 2014; Narasumber Dialog Interaktif
Konsultasi Keluarga di Radio Pradya Suara FM, 2015; Tim Pos
Pemberdayaan Keluarga yang merupakan kerjasama
Univeristas Surabaya dengan Universitas Sunan Bonang, 2015-
2017; Anggota AP-HTN Jatim, Koordinator Wil. Lamongan –
Tuban, 2016; Pembantu Rektor I, 2018-Sekarang; Anggota
Forum Pembantu Rektor Bidang Akademik Sejatim, 2018-
Sekarang; Tim pewawancara Seleksi Beasiswa Pertamina
Foundation, 20 Mei 2020.
Pelatihan: Workshop untuk Pelatihan Pendataan dan Pemetaan
Keluarga Indonesia Tingkat Nasional (Yayasan Damandiri
Jakarta), 2015; Pelatihan Perancangan Per-Undang-Undnagan
di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang, 2019;
Penanya Akademik pada Ujian Terbuka di Program S3 Ilmu
Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, 2017; Penanya
123
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS BAHAN HUKUM
124
8
Penentuan dan Perumusan
Masalah Hukum
125
PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
126
PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
127
PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
128
PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
2. Bahan Kepustakaan
Bahan kepustakaan dapat berupa bahan-bahan
hukum primer, sekunder, maupun terseir. Bahan
kepustakaan merupakan sumber-sumber yang kaya
akan masalah-masalah hukum yang dapat diteliti.
Barangkali berupa kesan, bahwa di dalam bahan-
bahan tersebut hanyalah terdapat masalah-masalah
dari sudut teoritis, ataupun masalah praktis
menurut ukuran teori.
3. Diskusi Kalangan Ahli Hukum
Diskusi (pembahasan) atau perbincangan dari
kalangan hukum tertentu, merupakan sumber yang
sangat penting di dalam memilih masalah hukum
yang akan diteliti. Tidak jarang bahwa timbul
keengganan untuk berdiskusi dengan pihak-pihak
yang mempunyai wibawa tertentu, misalnya dengan
guru besar - guru besar terkemuka di bidang
hukum.
4. Politik Hukum Pemerintah
Dari aspek politik hukum pemerintah Republik
Indonesia, secara garis besar tercantum di dalam
Rencana Pembangunan Jangka Panjang/Menengah
(RPJP/RPJM). RPJP/RPJM tersebut juga merupakan
suatu sumber yang penting, untuk dapat memilih
masalah-masalah hukum yang akan diteliti
Hartiwiningsih, Hego Karjoko, Soeprapto, 2019).
Rambu-Rambu dan Masalah Pokok Dalam Penelitian
Hukum
1. Rambu-Rambu Dalam Memilih Masalah Hukum
Oleh sebab itu, maka didalam memilih masalah,
hendaknya seorang peneliti berpegang pada rambu-
rambu, sebagai berikut :
129
PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
130
PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
131
PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
132
PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
133
PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
134
PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
135
PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
136
PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
137
PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
138
PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
139
PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
140
PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
Daftar Pustaka
Budirahyu, T., E.H. Pryhantoro & N. Susan (2009);
Sosiologi Korupsi. Penerbit Universitas Terbuka,
Jakarta.
Daryono, Triyono & SB Gumbira (2019); Interprestasi dan
Penalaran Hukum. Penerbit Universitas Terbuka,
Jakarta.
Delianoor, N.A., (2017); Tindak Pidana Khusus. Penerbit
Universitas Terbuka, Jakarta.
Hartiwiningsih dkk, (2019); Metode Penelitian Hukum.
Penerbit Universitas Terbuka. Jakarta.
Indrati S, MF., dkk (2017); Ilmu Perundang-udangan.
Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
Kadir, Gau (2004); Pembangunan Politik. Penerbit
Universitas Terbuka, Jakarta.
Malo, M., (2009); Sosiologi Ekonomi. Penerbit Universitas
Terbuka, Jakarta.
Maria Farida Indrawati S. dkk, (2016); Ilmu Perundang-
undangan. Penerbit Universitas Terbuka. Jakarta.
Martini, Rina, dkk (2005); Sosiologi Pemerintahan.
Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
Pujiyono (2019); Tindak Pidana Korupsi. Penerbit
Universitas Terbuka, Jakarta.
Setianingsih, S. & Wahyuningsih (2017); Hukum
Internasional. Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
Simbolon, M.R., & J.M. Henny W., (2016); Hukum Adat.
Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
Soeprapto, (2001); Sosiologi Hukum. Penerbit Universitas
Terbuka. Jakarta.
Soeprapto & Sri Rahayu S., (2005); Metode Penelitian
Kualitatif. Universitas Terbuka, Jakarta.
Soesilo, Arie S, dkk (2005); Sosiologi Politik. Penerbit
Universitas Terbuka, Jakarta.
141
PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
142
PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
Profil Penulis
Sulistyani Eka Lestari. Tempat/Tanggal
Lahir: Tuban, 22 April 1962, Nama: Islam; NIP:
1962 0422 1987 03 2002; NIDN: 0022 04
6201; Unit Organisasi: Dosen Fakultas
Hukum Universitas Sunan Bonang Tuban;
Alamat Kampus: Jl. Dr Wahidin Sudirohusodo
No. 798 Tuban; Alamat Rumah: Jl. Sunan Ampel No. 7 Tuban;
Nomor HP: 0823 3354 7054.
Pendidikan: Program Doktor Ilmu Hukum, Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya, lulus 9 Maret 2019; Program Magister
Ilmu Hukum Universitas Airlangga Surabaya, lulus 25 Februari
2002; Program Sarjana Ilmu Hukum, Universitas 17 Agustus
1945 Surabaya, lulus 18 November 1986; SMA Negeri 1 Tuban,
lulus 7 Mei 1980; SMP Negeri 1 Tuban, lulus 22 November 1976;
SD 1 Rengel, Tuban, lulus 22 Desember 1973.
Pekerjaan: Dosen Kopertis Wil 7 Jatim DPK. Fakultah Hukum
Universitas Sunan Bonang, 1987; Kepala Biro Administrasdan
Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Sunan Bonang
Tuban, 2002; Ketua Pokja III TP PKK Kabupaten Magetan, 2000-
2012; Pembantu Rektor I, 2005-2010; Anggota Senat PT/Univ.
Sunan Bonang, 2005-Sekarang; Koordinator Acara Diseminasi
dan Penanganan HAM di Pendopo Kabupaten Tuban, 2013;
Pembantu Rektor III, 2014; Narasumber Dialog Interaktif
Konsultasi Keluarga di Radio Pradya Suara FM, 2015; Tim Pos
Pemberdayaan Keluarga yang merupakan kerjasama
Univeristas Surabaya dengan Universitas Sunan Bonang, 2015-
2017; Anggota AP-HTN Jatim, Koordinator Wil. Lamongan –
Tuban, 2016; Pembantu Rektor I, 2018-Sekarang; Anggota
Forum Pembantu Rektor Bidang Akademik Sejatim, 2018-
Sekarang; Tim pewawancara Seleksi Beasiswa Pertamina
Foundation, 20 Mei 2020.
Pelatihan: Workshop untuk Pelatihan Pendataan dan Pemetaan
Keluarga Indonesia Tingkat Nasional (Yayasan Damandiri
Jakarta), 2015; Pelatihan Perancangan Per-Undang-Undnagan
di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang, 2019;
Penanya Akademik pada Ujian Terbuka di Program S3 Ilmu
Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, 2017; Penanya
143
PENENTUAN DAN PERUMUSAN MASALAH HUKUM
144
9
Hubungan Hukum Dengan Sistem
Sosial, Nilai Budaya dan
Kekuasaan
CHRISTINA BAGENDA
Universitas Flores Ende – Flores - NTT
Pendahuluan
Masalah-masalah yang disoroti dalam sosiologi hukum itu
beragam; seperti masalah: hukum, sistem sosial dan
masyarakat, persamaan dan perbedaan sistem-sistem
hukum, sifat hukum yang dualistis, hukum dan
kekuasaan, hukum dan nilai-nilai sosial budaya,
kepastian hukum dan kesebandingan, dan peranan
hukum sebaai alat untuk mengubah masyarakat.
Namun dalam Bab ini yang akan dibahas fokus pada
hubungan hukum dengan sistem sosial, nilai budaya dan
kekuasaan. Dalam hukum dan sistem sosial, sistem
hukum merupakan penceminan dari sistem sosial dimana
sistem hukum itu merupakan bagiaannya. Proses saling
mempengaruhi antara sistem hukum dan sistem sosial
dalam subsistemnya adalah saling timbal balik.
Selanjutnya sifat dari sistem hukum tesebut bersifat
dualistis, dimana hukum merupakan suatu kaidah yang
berisi tentang ketentuan-ketentuan tentang hak dan
kewajiban manusia dalam kehidupan bemasyarakat.
Namun disisi lain hukum merupakan suatu yang ampuh
untuk mempertahankan kedudukan sosial ekonomi dari
145
HUBUNGAN HUKUM DENGAN SISTEM SOSIAL, NILAI BUDAYA DAN KEKUASAAN
146
HUBUNGAN HUKUM DENGAN SISTEM SOSIAL, NILAI BUDAYA DAN KEKUASAAN
147
HUBUNGAN HUKUM DENGAN SISTEM SOSIAL, NILAI BUDAYA DAN KEKUASAAN
148
HUBUNGAN HUKUM DENGAN SISTEM SOSIAL, NILAI BUDAYA DAN KEKUASAAN
149
HUBUNGAN HUKUM DENGAN SISTEM SOSIAL, NILAI BUDAYA DAN KEKUASAAN
150
HUBUNGAN HUKUM DENGAN SISTEM SOSIAL, NILAI BUDAYA DAN KEKUASAAN
151
HUBUNGAN HUKUM DENGAN SISTEM SOSIAL, NILAI BUDAYA DAN KEKUASAAN
152
HUBUNGAN HUKUM DENGAN SISTEM SOSIAL, NILAI BUDAYA DAN KEKUASAAN
153
HUBUNGAN HUKUM DENGAN SISTEM SOSIAL, NILAI BUDAYA DAN KEKUASAAN
154
HUBUNGAN HUKUM DENGAN SISTEM SOSIAL, NILAI BUDAYA DAN KEKUASAAN
155
HUBUNGAN HUKUM DENGAN SISTEM SOSIAL, NILAI BUDAYA DAN KEKUASAAN
156
HUBUNGAN HUKUM DENGAN SISTEM SOSIAL, NILAI BUDAYA DAN KEKUASAAN
157
HUBUNGAN HUKUM DENGAN SISTEM SOSIAL, NILAI BUDAYA DAN KEKUASAAN
158
HUBUNGAN HUKUM DENGAN SISTEM SOSIAL, NILAI BUDAYA DAN KEKUASAAN
Daftar Pustaka
159
HUBUNGAN HUKUM DENGAN SISTEM SOSIAL, NILAI BUDAYA DAN KEKUASAAN
PROFIL PENULIS
160
10
Hubungan Kaidah Sosial,
Kelompok Sosial, dan Lapisan
Sosial dengan Hukum
S. ANDI SUTRASNO
Universitas Soerjo Ngawi
Kaidah Sosial
Kebudayaan adalah hasil dari hubungan yang terpolakan
yaitu teknologi, kepercayaan, nilai, dan aturan yang
berfungsi sebagai pedoman, sekaligus sebagai hasil dari
hubungan yang terpolakan tersebut. Kebudayaan
manusia terus berkembang dengan proses sosialisasi,
yaitu proses manusia menyerap isi kebudayaan yang
berkembang di tempat kelahirannya. Menurut William A.
Haviland, definisi kebudayaan menekankan totalitas
kompleks yang memuat tiga rangkaian gejala yang saling
berhubungan, yaitu: (Saebeni, 2017, p. 99)
1. Peralatan dan teknik ringkasnya teknologi yang telah
ditemukan manusia untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
2. Pola perilaku yang diikuti para individu sebagai
anggota masyarakat.
3. Berbagai kepercayaan, nilai, dan aturan yang
diciptakan manusia sebagai alat untuk
161
HUBUNGAN KAIDAH, KELOMPOK, DAN LAPISAN SOSIAL DENGAN HUKUM
162
HUBUNGAN KAIDAH, KELOMPOK, DAN LAPISAN SOSIAL DENGAN HUKUM
163
HUBUNGAN KAIDAH, KELOMPOK, DAN LAPISAN SOSIAL DENGAN HUKUM
164
HUBUNGAN KAIDAH, KELOMPOK, DAN LAPISAN SOSIAL DENGAN HUKUM
165
HUBUNGAN KAIDAH, KELOMPOK, DAN LAPISAN SOSIAL DENGAN HUKUM
166
HUBUNGAN KAIDAH, KELOMPOK, DAN LAPISAN SOSIAL DENGAN HUKUM
Kelompok Sosial
Manusia yang dilahirkan seorang diri mempunyai naluri
untuk selalu hidup dengan orang lain, yang disebut
sebagai gregariousness (Soekanto, Pokok-pokok Sosiologi
Hukum, 2006, p. 83). Hubungan antar manusia
menimbulkan reaksi yang menyebabkan tindakan
seseorang menjadi luas, karena didorong oleh keinginan
untuk menjadi satu dengan manusia di sekelilingnya,
yakni masyarakat. Manusia merupakan makhluk
monodualistik, selain sebagai makhluk individu yang
mempunyai kehidupan menyendiri, juga sebagai makhluk
sosial yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat.
Menurut Aristoteles, manusia adalah zoon politicon,
makhluk yang selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan
sesama manusia lainnya, sebagai makhluk yang suka
bermasyarakat. Masyarakat adalah pola tingkah laku
yang khas mengenai semua faktor kehidupan manusia
yang membentuk suatu ikatan dalam suatu kesatuan
(Koentjaraningrat, 2009, p. 117).
Jauh sebelum datangnya inovasi kehidupan bernegara,
jutaan warga di bumi ini hidupnya tersebar dalam
komunitas-komunitas yang kecil. Manusia terhimpun,
berspesialisasi, dan berkomunikasi, yang disosialisasikan
dan dikembangkan kepribadiannya oleh generasi
pendahulunya untuk dilatih dan didudukkan pada
berbagai peran berikut status dan posisi kelas masing-
masing (Wignjosoebroto, 2008)
Hubungan yang dibangun dalam suatu masyarakat akan
menimbulkan kelompok-kelompok sosial atau social
groups, yang merupakan kesatuan manusia yang hidup
bersama yang mempunyai hubungan timbal balik. Suatu
kelompok sosial mempunyai syarat-syarat sebagai
167
HUBUNGAN KAIDAH, KELOMPOK, DAN LAPISAN SOSIAL DENGAN HUKUM
168
HUBUNGAN KAIDAH, KELOMPOK, DAN LAPISAN SOSIAL DENGAN HUKUM
169
HUBUNGAN KAIDAH, KELOMPOK, DAN LAPISAN SOSIAL DENGAN HUKUM
170
HUBUNGAN KAIDAH, KELOMPOK, DAN LAPISAN SOSIAL DENGAN HUKUM
171
HUBUNGAN KAIDAH, KELOMPOK, DAN LAPISAN SOSIAL DENGAN HUKUM
172
HUBUNGAN KAIDAH, KELOMPOK, DAN LAPISAN SOSIAL DENGAN HUKUM
173
HUBUNGAN KAIDAH, KELOMPOK, DAN LAPISAN SOSIAL DENGAN HUKUM
174
HUBUNGAN KAIDAH, KELOMPOK, DAN LAPISAN SOSIAL DENGAN HUKUM
Daftar Pustaka
Ali, Ahmad dan Heryani, Wiwie. (2014). Sosiologi Hukum
Kajian Empiris Terhadap Pengadilan. Jakarta:
Kencana.
Cotterrell, Roger. (2012). Sosiologi Hukum The Sociology of
Law. Bandung: Nusa Media.
Hadikusuma, Hilman. (2013). Antropologi Hukum
Indonesia. Bandung: Alumni.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Pattinasarany, Indera Ratna Irawati. (2016). Stratifikasi
dan Mobilitas Sosial. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Rahardjo, Satjipto. (1980). Hukum dan Masyarakat.
Bandung: Angkasa.
Rahardjo, Satjipto. (2006). Ilmu Hukum. Bandung: Citra
Aditya Bakti.
Rahardjo, Satjipto. (2009). Hukum dan Perubahan Sosial
Suatu Tinjauan Teoretis Serta Pengalaman-
Pengalaman di Indonesia. Yogyakarta: Genta
Publishing.
Rahardjo, Satjipto. (2010). Sosiologi Hukum
Perkembangan Metode dan Pilihan Masalah.
Yogyakarta: Genta Publishing.
Saebeni, Beni Ahmad dan Encup Supriatna. (2017).
Antropologi Hukum. Bandung: Pustaka Setia.
Soekanto, Soerjono. (1986). Kegunaan Sosiologi Hukum
Bagi Kalangan Hukum. Bandung: Alumni.
Soekanto, Soerjono. (2006). Pokok-Pokok Sosiologi Hukum.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Wignjosoebroto, Soetandyo. (2008). Hukum dalam
Masyarakat, Perkembangan dan Masalah. Malang:
Bayumedia Publishing.
175
HUBUNGAN KAIDAH, KELOMPOK, DAN LAPISAN SOSIAL DENGAN HUKUM
Profil Penulis
Dr. S. Andi Sutrasno, S.H., M.H. lahir di
Karanganyar, 3 Mei 1974. Memperoleh gelar
Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas
Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta pada Tahun
1997. Gelar Magister Hukum diperoleh pada
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
(UNS) Surakarta pada Tahun 2009 dengan predikat cum laude.
Kemudian gelar Doktor diperoleh melalui Program Beasiswa
BPPDN dari Kemenristekdikti pada Program Doktor Ilmu
Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung
(UNISSULA) Semarang lulus pada Tahun 2019 dengan predikat
cum laude. Penulis sebagai dosen tetap pada Fakultas Hukum
Universitas Soerjo Ngawi dan menduduki jabatan sebagai
Kepala Program Studi Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum. Di
samping itu penulis juga sebagai dosen tidak tetap pada
Fakultas Hukum Universitas Surakarta (UNSA) pada Program
Studi Ilmu Hukum (S1) maupun Program Studi Magister Ilmu
Hukum (S2).
Email : andi.sutrasno@gmail.com
176
11
Dimensi dan Kaitan Hukum
Struktur Sosial
MUHAMAD SADI IS
UIN Raden Fatah Palembang
Pendahuluan
Sosiologi adalah suatu bidang ilmiah yang berusaha
menemukan pengetahuan sistematis tentangnya.
Sedangkan hukum adalah hasil karya praktis dari kontrol
sistematis terhadap hubungan-hubungan dan institusi-
institusi sosial. Keduanya memiliki banyak perbedaan
radikal dalam metode dan pandangan, tetapi hukum dan
sosiologi sama-sama memiliki pokok permasalahan dasar
yang sama. Sosilogi berkaitan dengan masalah nilai,
evaluasi, dan ideologi yang mendasari penataan-penataan
struktur dasar di dalam sebuah masyarakat, yang banyak
di antaranya terkandung di dalam hukum sebagai
kumpulan peraturan subtantif, serta di dalam prinsip-
prinsip prosedural yang mempedomaninya. Sedangkan
hukum juga menawarkan banyak kesempatan untuk
mempelajari mekanisme sosial yang muncul di luar
institusi hukum. Oleh karena itu, baik sosiologis maupun
hukum berkaitan dengan hakikat otoritas yang sah dan
mekanisme kontrol hubungan sosial, dasar sosial dan
177
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
51
Roger Cotterrell, (2012), Sosiologi Hukum (The Sociology of Law), Bandung:
Nusamedia, hlm. 6-7.
52
Amran Suadi, (2019), Sosiologi Hukum Penegakan, Realitas & Nilai
Moralitas Hukum, Jakarta: Kencana, hlm. 146.
53
Satjipto Rahardjo, (2010), Sosiologi Hukum Esai-Esai Terpilih, Yogyakarta:
Genta Publishing, hlm. 1-2.
178
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
54
Zainuddin Ali, (2005), Sosiologi Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, hlm. 8-9.
179
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
55
Munawir, (2010), Sosiologi Hukum, Ponorogo: Lembaga Penerbitan Dan
Pengembangan Ilmiah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, hlm. 1-2.
180
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
56
Achmad Ali dan Wiwie Heryani, (2012), Menjelajahi Kajian Empiris
Terhadap Hukum, Jakarta: Kencana, hlm. 203-205.
57
Nazaruddin Lathif, Teori Hukum Sebagai Sarana/Alat Untuk
Memperbaharui Atau Merekayasa Masyarakat, Jurnal Pakuan Law
Review Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2017, hlm. 73-94.
181
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
58
Munir Fuady, (2011), Sosiologi Hukum Kontemporer Interaksi Hukum,
Kekuasaan, dan Masyarakat, Jakarta: Kencana, hlm. 61.
59
Munir Fuady, (2013), Teori-Teori Besar (Grand Theory) Dalam Hukum,
Jakarta: Kencana, hlm. 248.
182
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
60
Abdul Manan, (2006), Aspek-Aspek Pengubah Hukum, Jakarta: Kencana,
hlm. 7.
183
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
Struktur Sosial
Istilah struktur berasal bahasa Latin structum yang berarti
menyusun. Dengan demikian, struktur sosial memiliki
arti susunan masyarakat. Adapun penggunaan konsep
struktur sosial tampaknya beragam. Walaupun demikian,
kita dapat memberikan batasan-batasan melalui
beberapa definisi struktur sosial menurut para ahli, yaitu
sebagai berikut.
1. Menurut Radclife-Brown, struktur sosial adalah suatu
rangkaian kompleks dari relasi-relasi sosial yang
berwujud dalam suatu masyarakat. Dengan demikian,
struktur sosial meliputi relasi sosial di antara para
individu dan perbedaan individu dan kelas sosial
menurut peranan sosial mereka. Oleh karena itu,
struktur sosial merupakan aspek non prosedural dari
sistem sosial, isinya adalah keadaan statis dari sistem
sosial yang bersangkutan61.
2. Menurut Evans-Pritchard, struktur sosial ialah relasi-
relasi yang tetap dan menyatukan kelompok-
kelompok sosial pada satuan yang lebih luas.
3. Menurut Beattie, struktur sosial adalah bagian-
bagian atau unsur-unsur dalam masyarakat itu yang
tersusun secara teratur guna membentuk suatu
kesatuan yang sistematik.
4. Menurut Raymond Firth, konsep struktur sosial
merupakan analytical tool atau alat analisis yang
diwujudkan untuk membantu pemahaman tentang
tingkah laku manusia dalam kehidupan sosial62.
5. George Simmel, struktur sosial adalah sebagai
kumpulan individu serta pola perilakunya.
6. George C. Homans struktur sosial adalah merupakan
hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku
sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
61
Radclife-Brown dalam Achmad Ali dan Wiwie Heryani, (2012), Sosiologi
Hukum Kajian Empiris Terhadap Pengadilan, Jakarta: Kencana, hlm. 102.
62
Bagja Waluya, (2009), Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat,
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, hlm. 2.
184
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
63
Muhammad Yusran, Dinamika Sosial Kehidupan Pengusaha Warung Makan,
Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi Volume III No. 2 November 2016,
hlm. 136-146.
64
Max Weber, (2009), Sosiologi, Penerjemah Noorkholish, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, hlm. 85.
65
Satjipto Rahardjo, Op, Cit, hlm. 6.
185
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
66
Bagja Waluya, Op, Cit, hlm. 3-4.
186
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
187
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
67
Abdulsyani, Setiadi dan Kolip, dalam Yanuar Kusuma Wardani, Yori
Herwangi, Ahmad Sarwadi, Peran Struktur Sosial Dalam Pembangunan
Sarana Prasarana Permukiman Perkotaan (Studi Kasus: PLPBK Kelurahan
Karangwaru Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta), Jurnal Ilmu
Pemerintahan Widya Praja, Vol. 44, No. 1, Oktober 2018, hlm. 1-20.
188
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
68
Charles P.Loomis dalam Hamzarief Santaria, (2019), Konsep Dasar Sosiologi
Hukum, Malang: Setara Press, hlm. 73.
69
Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati, (2015), Sosiologi Hukum Suatu
Pengantar, Jakarta: RajaGrafindo Persada, hlm. 206.
189
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
70
Soleman B. Taneko, (1984), Struktur Dan Proses Sosial Suatu Pengantar
Sosiologi Pembangunan, Jakarta: Rajawali, hlm, 94.
71
Muhammad Tobar, M. Tahir Kasnawi, dan M. Ramli AT, Hubungan Antar
Strata Sosial dalam Masyarakat Modern (Kasus Rampanan Kapa’ dalam
Masyarakat Tana Toraja), dalam Hasanuddin Journal of Sociology (HJS),
Volume 2, Issue 1, 2020, hlm. 18-34.
190
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
72
Pritim A.Sorikin dalam C. Dewi Wulansari, (2009), Sosiologi Konsep Dan
Teori, Bandung: Refika Aditama, hlm 101.
73
Paul B.Horton Chester L.Hunt, (1984), Sosiologi, Surabaya: Gelora Aksara
Pratama, hlm 5
74
Ibid, hlm. 7.
191
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
192
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
75
Indraddin, dan Irwan, (2016), Strategi dan Perubahan Sosial, Yogyakarta:
Deepublish, hlm. 4-5.
193
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
76
Suryadi, Fungsi Hukum Sebagai Alat Dan Cermin Perubahan Masyarakat,
Journal of Rural and Development, Volume I No. 2 Agustus 2010, hlm.
169-176.
77
Achmad Ali, dan Wiwie Heryani, (2012), Resep Hukum Sebuah Bunga
Rampai, Jakarta: Kencana, hlm. 181.
78
Munir Fuady, (2011), Teori-Teori Dalam Sosiologi Hukum, Jakarta; Kencana,
hlm. 55.
194
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
195
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
Daftar Pustaka
Buku
Abdul Manan, (2006), Aspek-Aspek Pengubah Hukum,
Jakarta: Kencana.
Achmad Ali, dan Wiwie Heryani, (2012), Resep Hukum
Sebuah Bunga Rampai, Jakarta: Kencana.
-----------, (2012), Sosiologi Hukum Kajian Empiris
Terhadap Pengadilan, Jakarta: Kencana.
-----------, (2012), Menjelajahi Kajian Empiris Terhadap
Hukum, Jakarta: Kencana.
Amran Suadi, (2019), Sosiologi Hukum Penegakan,
Realitas & Nilai Moralitas Hukum, Jakarta: Kencana.
Bagja Waluya, (2009), Sosiologi Menyelami Fenomena
Sosial di Masyarakat, Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
C. Dewi Wulansari, (2009), Sosiologi Konsep Dan Teori,
Bandung: Refika Aditama.
Charles P.Loomis dalam Hamzarief Santaria, (2019),
Konsep Dasar Sosiologi Hukum, Malang: Setara Press.
Indraddin, dan Irwan, (2016), Strategi dan Perubahan
Sosial, Yogyakarta: Deepublish.
Max Weber, (2009), Sosiologi, Penerjemah Noorkholish,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Munawir, (2010), Sosiologi Hukum, Ponorogo: Lembaga
Penerbitan Dan Pengembangan Ilmiah Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri.
Munir Fuady, (2011), Teori-Teori Dalam Sosiologi Hukum,
Jakarta; Kencana.
------------, (2011), Sosiologi Hukum Kontemporer Interaksi
Hukum, Kekuasaan, dan Masyarakat, Jakarta:
Kencana.
------------, (2013), Teori-Teori Besar (Grand Theory) Dalam
Hukum, Jakarta: Kencana.
196
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
197
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
198
DIMENSI DAN KAITAN HUKUM STRUKTUR SOSIAL
Profil Penulis
Muhamad Sadi Is. Lahir di Desa Mandi
Aur Kecamatan Muara Kelingi
Kabupaten Musi Rawas pada tanggal 27
September 1985, putra pertama dari
pasangan Bapak Kimin dan Ibu Asiah.
Penulis menyelesaikan pendidikan S1
di Fakultas Syariah IAIN Raden Fatah
Palembang selesai tahun 2009, S2 pada Program
Pascasarjana Universitas Sriwijaya dengan Bidang Kajian
Utama Hukum Bisnis selesai tahun 2012, sedangkan
S3/Doktor di Pascasarjana Universitas Sriwijaya dengan
konsentrasi Hukum Binis selesai tahun 2018. Sekarang
penulis sebagai dosen pada Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Raden Fatah Palembang. Sedangkan buku-buku yang
telah dituliskan ialah: Etika dan Hukum Kesehatan Teori
dan Aplikasinya di Indonesia (Jakarta: Kencana, Tahun
2014), Hukum Perusahaan di Indonesia (Jakarta:
Kencana, Tahun 2015), Pengantar Ilmu Hukum (Jakarta:
Kencana 2015), Hukum Perbankan Syariah di Indonesia
(Malang: Setara Press 2016), Hukum Persaingan Usaha di
Indonesia (Malang: Setara Press 2017), Hukum
Ketenagakerjaan di Indonesia (Jakarta: Kencana, Tahun
2019), Hukum Kesehatan di Indonesia edisi kedua,
(Jakarta: Kencana, Tahun 2019). Hukum Administrasi
Negara (Jakarta: Kencana, tahun 2021), Aspek Hukum
Informasi di Indonesia (Jakarta: Kencana, tahun 2021),
Hukum Pemerintahan dalam Perspektif Hukum Islam dan
Hukum Positif (Jakarta: Kencana, 2021).
199
200
12
Norma Sosial, Kelompok Sosial,
Stratifikasi Sosial dan
Hubungannya Dengan Hukum
Norma Sosial
Setiap individu akan berinteraksi dengan individu lainnya
atau bahkan dengan kelompok lainnya. Dalam
membangun interaksi setiap individu atau kelompok
membutuhkan rasa aman, tentram damai dan tanpa
gangguan bahkan agar kepentingan masing – masing
dapat terjaga dengan baik. Setiap individu memahami apa
hak dan kewajiban dan itu dijalankan secara baik dan
bertanggungjawab. Menurut Zainal Asikin, tata itu lazim
disebut kaidah (berasal dari bahasa Arab) atau norma
(berasal dari bahasa latin) atau ukuran – ukuran.79
Kaidah atau norma adalah peraturan atau petunjuk hidup
yang menjelaskan perbuatan yang boleh dijalankan dan
perbuatan yang harus dihindari. Kaidah/Norma
202
NORMA SOSIAL, KELOMPOK SOSIAL, STRATIFIKASI SOSIAL
DAN HUBUNGANNYA DENGAN HUKUM
83 Zainal Asikin,Op.Cit,hal.29-31.
84 Peter Mahmud Marzuki, (2009), Pengantar Ilmu Hukum,
Jakarta, Kencana, hal.86.
85 Ibid
203
NORMA SOSIAL, KELOMPOK SOSIAL, STRATIFIKASI SOSIAL
DAN HUBUNGANNYA DENGAN HUKUM
86 Zainal Asikin,Op.Cit,hal.14
87 Ibid,hal.28
204
NORMA SOSIAL, KELOMPOK SOSIAL, STRATIFIKASI SOSIAL
DAN HUBUNGANNYA DENGAN HUKUM
Kelompok Sosial
Menurut Mayor Polak88 kelompok sosial adalah sejumlah
orang yang saling berinteraksi dalam sebuah struktur.
Selanjutnya menurut Abdulsyani membatasi kelompok
pada sejumlah sistem yang dapat menyebabkan kelompok
dapat dikatakan berstruktur, yaitu sebagai berikut :89
1. Sistem dari status para anggotanya, seperti sebuah
organisasi pemuda yang memiliki susunan pengurus
yang sifatnya hierarkhi;
2. Nilai dan norma yang berlaku dalam
mempertahankan kehidupan kelompoknya;
3. Peranan sosial (social role) yang merupakan aspek
dinamis dari struktur.
Menurut Robert K Merton, kelompok sosial merupakan
himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama,
bersifat mempengaruhi, dan saling menolong. Jadi
kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan individu
yang saling memiliki hubungan dan saling berinteraksi
sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan
dan memiliki.90
Sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat
atau keinginan pokok, yaitu :91
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain
di sekelilingnya (yaitu masyarakat);
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam
sekelilingnya.
205
NORMA SOSIAL, KELOMPOK SOSIAL, STRATIFIKASI SOSIAL
DAN HUBUNGANNYA DENGAN HUKUM
92 Ibid.
93 Herabudin, Loc.Cit, hal.161
206
NORMA SOSIAL, KELOMPOK SOSIAL, STRATIFIKASI SOSIAL
DAN HUBUNGANNYA DENGAN HUKUM
207
NORMA SOSIAL, KELOMPOK SOSIAL, STRATIFIKASI SOSIAL
DAN HUBUNGANNYA DENGAN HUKUM
96 Ibid,hal.110
208
NORMA SOSIAL, KELOMPOK SOSIAL, STRATIFIKASI SOSIAL
DAN HUBUNGANNYA DENGAN HUKUM
209
NORMA SOSIAL, KELOMPOK SOSIAL, STRATIFIKASI SOSIAL
DAN HUBUNGANNYA DENGAN HUKUM
97
Soerjono Soekanto,Op.Cit.hal.197
98
Herabudin, (2015), Pengantar Sosiologi, Bandung,Pustaka Setia,hal.140
99
Ibid, hal.143-145
210
NORMA SOSIAL, KELOMPOK SOSIAL, STRATIFIKASI SOSIAL
DAN HUBUNGANNYA DENGAN HUKUM
211
NORMA SOSIAL, KELOMPOK SOSIAL, STRATIFIKASI SOSIAL
DAN HUBUNGANNYA DENGAN HUKUM
212
NORMA SOSIAL, KELOMPOK SOSIAL, STRATIFIKASI SOSIAL
DAN HUBUNGANNYA DENGAN HUKUM
213
NORMA SOSIAL, KELOMPOK SOSIAL, STRATIFIKASI SOSIAL
DAN HUBUNGANNYA DENGAN HUKUM
214
NORMA SOSIAL, KELOMPOK SOSIAL, STRATIFIKASI SOSIAL
DAN HUBUNGANNYA DENGAN HUKUM
Daftar Pustaka
Abdulsyani, (2012), Sosiologi Kelompok Masalah Sosial,
Jakarta, Fajar Agung.
Asikin, Zainal, (2018), Pengantar Ilmu Hukum, Depok,
Rajawali Pers
Hadi, Wiyono dan Iswono, (2007), Kewarganegaraan,
Jakarta, Ganeca Exact.
Herabudin, (2015), Pengantar Sosiologi, Bandung,
Pustana Setia.
Marzuki, Peter Mahmud, (2009), Pengantar Ilmu Hukum,
Jakarta, Kencana.
Razak, Yusron, (2008), Sosiologi Sebuah Pengantar,
Jakarta, Mitra Sejahtera.
Soekanto, Soerjono, (2013), Suatu Pengantar, Jakarta,
RajaGrafindo Persada.
Sunarto, Kamanto, (2004), Pengantar Sosiologi, Jakarta,
Lembaga Penerbit Ekonomi Universitas Indonesia.
215
NORMA SOSIAL, KELOMPOK SOSIAL, STRATIFIKASI SOSIAL
DAN HUBUNGANNYA DENGAN HUKUM
Profil Penulis
216
NORMA SOSIAL, KELOMPOK SOSIAL, STRATIFIKASI SOSIAL
DAN HUBUNGANNYA DENGAN HUKUM
217