Anda di halaman 1dari 7

BAB V

Nilai Sekarang Bersih ( The Net Present Value ) dan Pembuatan


Keputusan)

Net present value ( NPV ) digunakan oleh pimpinan perusahaan dan investor dalam membuat
keputusan pada proyek investasi yang akan dilaksanakannya. Prospek pendapatan atau hasil
investasi suatu proyek investasi dapat diketahui feasibilitasnya melalui pendekatan nilai sekarang
bersih. Peimpinan perusahaan dan investor dapat membandingkan antara tingkat laba yang
diinginkan dengan hasil laba dari perhitungan nilai sekarang bersih, dan memutuskannya. Dalam
bab ini akan dibahas cara menghitung niali sekarang bersih dan faktor yang menentukannya.

Definisi Nilai Sekarang Bersih

Nilai sekarang bersih atau net present value merupakan selisih atau perbedaan nilai
sekarang dari suatu discounting terhadap nilai arus kas masuk bersih yang terjadi di masa
depan dengan nilai investasi awal. Nilai sekarang dari Rp 1.000,- lebih bernilai ( atau
mempunyai daya beli ) yang lebih besar daripada nilai Rp 1.000,- satu tahun yang akan datang.
Hal ini disebabkan dua faktor. Pertama uang tersebhut dapat disimpan di bank dan mendapat
return berupa bunga. Kedua: nilai menurun karena terjadi inflasi. Nilai sekarang bersih dijadikan
dasar atau benchmark bagi perusahaan dan investor dalam menetukan apakah suatu proyek
investasi menguntungkan untuk dilaksanakan atau ditunda bahkan dibatalkan pelaksanaannya.

Nilai Sekarang Bersih dalam Pembuatan Keputusan

Nilai sekarang bersih dapat digunakan untuk pembuatan keputusan terhadap penetuan alternative
dari beberapa proyek investasi. Dan tektik pengambilan keputusan berdasarkan nilai sekatang
bersih termasuk teknik pengambilan keputusan kuantitatif. Joe G Siegel dan Jae K Shim
mengatakan:
“ Pembuatan keputusan dengan mendasarkan pada teknik nilai sekarang bersih ( NPV ), nilai
sekarang dari jumlah seluruh nilai sekarang arus masuk selama proyek berlangsung (sampai
dengan expired) dibandingkan dengan jumlah atau nilai investasi awal ( initial investment ). “

Kelemahan Teknik Nilai Sekarang Bersih ( NPV ) dalam Pembuatan


Keputusan

Setiap teknik atau pendekatan di bidang bisnis dan ekonomi pasti ada kelemahan dan
kekurangannya. Begitu pula dengan teknik pembuatan keputusan berdasarkan NPV. Sebagai
teknik kuantitatif, tentunya teknik ini memerlukan data yang didapat atau diperhitungkan serta di
olah pada saat sekarang.

Untuk menggunakan teknik ini diperlukan data jumlah investasi awal, arus kas masuk bersih di
masa depan selama proyek berlangsung, tingkat laba yang diinginkan dan PVIF ( present value
interest faktor ). Dari data yang diperlukan, hanya jumlah investasi awal, PVIF dan tingkat laba
yang diinginakn, sedangkan data yang terpenting berupa arus kas masuk bersih di masa depan
tidak mempunyai kepastian, atau hanya berdasarkan ramalan.

Di samping itu, baik faktor internal dan faktor eksternal perusahaan selalu berubah mengikuti
waktu yang terus berjalan. NPV selalu fokus pada biaya dan kondisi ekonomi, dan mengabaikan
biaya soasial ( social cost ). NPV positif tidak berarti selalu dapat dilaksanakan, biaya sosial dari
kerawanan sosial dan politik kadang lebih mahal daripada biaya ekonomi. Karena itu hbitungan
intuitif masih diperlukan dalam melaksanakan teknik NPV. Kelemahan teknik NPV jika dirinci
adalah sebagai berikut:

1. Perhitungan NPV hanya dapat dilaksanakan pada kondisi lingkungan ekonomi yang
stabil dan konstan.
2. Kondisi internal dan eksternal perusahaan dalam kondisi atau posisi actual return, atau
sesuai dengan arus kas masuk bersih dan tingkat laba yang diinginkan. Jika tidak seperti
itu, maka keakuratan hasil sulit tercapai.
3. Stabilitas keuangan perusahaan dalam kondisi mantap ( established ), dan terdapat
banyak peluang atau alternative dalam berinvestasi yang mempunyai prospek baik,
sehingga jika kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi sulit ( financial distress ),
akan menyulitkan
bahkan memungkinkan ditengah jalan pelaksanaan proyek kekurangan dana dan terpaksa
berhenti.
4. Jika data untuk hitungan menggunakan data masa lalu dan ramalan, dimana realitas di
masa depan berbeda dari ramalan. Sehingga NPV yang positif bisa menjadi negative.

Rumus dan Perhitungan NPV serta Aplikasi dalam Pembuatan keputusan.

Untuk menghitung nilai sekarang bersih ( NPV ) menggunakan rumus sebagai berikut:

NPV = Nilai Sekarang dari arus kas masuk bersih ( net cash inflows ) – Nilai Investasi Awal

NPV = 𝐶𝐹𝑡
∑𝑛 𝑖=1 (1+𝑟) - CF0

Dimana:

NPV = Net Present Value

CF0 = Nilai Investasi Awal

CFt = Nilai Arus Kas Bersih tahun ke t

r = Tingkat laba yang diinginkan atau biaya modal ( cost of capital )

n = Jangka waktu proyek investasi

t = Periode waktu

Contoh Soal 8.1.

Pimpinan perusahaan PT Sinar Terang sedang melakukan analisis terhadap tiga alternative
investasi. Dimana kondisinya bersifat mutually exclusive ( hanya satu proyek yang dapat
dilaksanakan ). Modal awal proyek sebesar Rp 500.000.000,-. Tingkat laba yang diinginkan 15
persen. Lama proyek 5 tahun, dan arus kas masuk bersih atau pendapatan bersih proyek selama 5
tahun adalah sebagai berikut:
Tahun Proyek A Proyek B Proyek C

1. 80.000.000 60.000.000 85.000.000


2. 120.000.000 130.000.000 125.000.000
3. 140.000.000 150.000.000 165.000.000
4. 180.000.000 200.000.000 210.000.000
5. 210.000.000 240.000.000 250.000.000

NPVA =(80.000.000 X 0,8696) + (120.000.000 X 0,7561) + (140.000.000) X 0,6575) +


(180.000.000 X 0,5710) + ( 210.000.000 X 0,4972) – 500.000.000

NPVA = ( 69.568.000 + 90.732 + 92.050.000 + 102.780.000 + 104.412.000 ) – 500.000.000

NPVA = 459.542.000 – 500.000.000 = - 40.458.000 ( keputusan proyek ditolak ).

NPVB = (60.000.000 X 0,8696 ) + (130.000.000 X 0,7561) + (150.000.000 X 0,6575) +


(200.000.000 X 0,5710) + (240.000.000 X 0,4972) – 500.000.000

NPVB = ( 52.176.000 + 98.293.000 + 98.625.000 + 114.200.000 + 119.328.000 ) – 500.000.000

NPVB = 482.622.000 – 500.000.000 = - 17.378 ( keputusan proyek ditolak )

NPVC = ( 85.000.000 X 0,8696 ) + ( 125.000.000 X 0,7561 ) + ( 165.000.000 X 0,6575 ) + (


210.000.000 X 0,5710 ) + ( 250.000.000 X 0,4972 ) – 500.000.000

NPVC = ( 73.916.000 + 94.512.500 + 108.487.500 + 119.910.000 + 124.300.000 ) – 500.000.000

NPVC = 521.126.000 – 500.000.000 = 21.126.000 ( Keputusan proyek diterima ).


Pembuatan Keputusan Berdasarkan NPV dan Coefficient of
Variation (CV )

Di Dalam praktek sering para pimpinan perusahaan dan investor dalam membuat keputusan
untuk lebih akurat menggabungkan pendekatan NPV dengan CV. Sebagaimana telah kita ketahui
CV merupakan ukuran penyebaran relative atau risiko relative, atau untuk mengukur risiko yang
akan terjadi dari suatu kejadian dalam hal ini investasi. Semakin kecil nilai CV suatu proyek
investasi semakin kecil risiko kerugian atau kegagalan proyek tersebut.

CV = Standar deviasi (𝜎)/Laba yang diharapkan atau cost of capital (r).

Contoh soal 8.2.

Pimpinan perusahaan PT Sinar Karya sedang melakukan kajian terhadap dua proyek yang
mempunyai sifat mutually exclusive. Kedua proyek mempunyai keunggulan dan kelemahan
dengan nilai NPV positif. Untuk maksud tersebut, dia melakukan pendekatan NPV plus
Coefficient Variation. Data yang diperoleh pimpinan perusahaan adalah sebagai berikut:

Tahun Proyek A Proyek B

NPV Probabilitas NPV Probabilitas

1 220 0,25 400 0,31

2 400 0,47 650 0,45

3. 800 0,28 500 0,24

Kreteria keputusan:

1. NPV maksimum
2. Coefficient of variation terkecil.

Jawab
1. Perhitungan dengan pendekatan NPV maksimum = NPV X probabilitas
a. Proyek A.
(220 X 0,25) + (400 X 0,47) + (800 X 0,28 ) =
55 + 188 + 224 = 467
b. Proyek B
(400 X 0,31) + (650 X 0,45) + (500 X 0,24) =
124 + 292,5 + 120 = 536,5

Kesimpulan dari perhitungan NPV, Proyek B lebih menguntungkan dibandingkan dengan proyek
A, karena NPVB > NPVA. Karena itu, keputusan proyek B dilaksanakan.

2. Perhitungan dengan pendekatan CV terendah


a. Menghitung Variance dan standar deviasi Proyek A
 Menghitung variance Proyek A
𝜎 A2 = [ 0,25( 220 – 467 )2 + 0.47 ( 400 – 467 )2 + 0,28 ( 800 – 467 )2 ]
= 15.525,25 + 2.109,83 + 31.048,92
= 48.684
 Menghitung standar deviasi Proyek A

𝜎 = √48.684 = 220,65

b. Menghitung variance dan standar deviasi Proyek A


 Menghitung variance Proyek B
𝜎B2 = [ 0,31 ( 400 – 536,5 )2 + 0,45 ( 650 – 536,5 )2 + 0,24 ( 500 – 536,5 )2]
= 5.776 + 5.797 + 319,7
= 11.892,7

 Menghitung standar deviasi Proyek B


𝜎 = √11892,7 = 109,85
c. Menghitung Coefficient of Variantion
 Proyek A = 220,65/467 = 0,47
 Proyek B = 109,85/536,5 = 0,2
Jadi dengan pendekatan CV, keputusan proyek B dilaksanakan.

Dari kedua pendekatan, proyek B dapat dilaksanakan.

Contoh soal 8.3.

Direktur utama PT Sinar Sejahtera, harus membuat keputusan untuk menetukan alternative
proyek investasi yang paling menguntungkan perusahaan. Kondisi alternative adalah mutually
exclusive. Dana yang disediakan perusahaan sebesar Rp 600.000.000,-. Jika perusahaan
menetapkan tingkat laba untuk setiap proyek sebesar 12 persen dan 7 persen. Maka proyek mana
yang dilaksanakan perusahaan berdasarkan NPV proyek masing-masing, dengan data arus kas
masuk bersih berdasarkan periode proyek sebagai berikut:

Tahun Proyek A Proyek B Proyek C

1 40.000.000 50.000.000 30.000.000

2 200.000.000 150.000.000 275.000.000

3 350.000.000 300.000.000 450.000.000

4 550.000.000 500.000.000 850.000.000

5 650.000.000 950.000.000 750.000.000

Anda mungkin juga menyukai