Anda di halaman 1dari 46

Decision Making in the Upstream

Oil and Gas Industry

Bambang Yasmadi
Evaluasi peluang
Bisnis Migas
 Overview
 Indikator Keuntungan
 Evaluasi Bisnis Migas
 Beberapa Contoh Kasus
 Analisis Sensitivitas
Overview
Investasi perusahaan didasarkan pada
keuntungan yang diperoleh. Indikator
keuntungan diperlukan untuk
pengambilan keputusan dan seyogyanya
mempunyai ciri :
 Harus dapat tepat membandingkan dan
mengelompokkan sanggupan
memberikan keuntungan (profitability)
dari kesempatan – kesempatan
penanaman modal.
Overview
Parameter hendaknya
mencerminkan nilai waktu dari
modal perusahaan dan secara
realistis merupakan masukan
bagi kebijaksanaan fiskal dari
perusahaan, termasuk
investasi kembali dimasa yang
akan datang.
Overview
 Parameter itu hendaknya dapat
menunjukkan keuntungan walaupun
sekecil-kecilnya.
 Hendaknya mencakup penyataan-
pernyataan kwantitatif dari resiko.
 Parameter hendaknya menggambarkan
faktor-faktor lain seperti hasil-hasil
gabungan, resiko dan kekayaan
perusahaan bila mungkin.
Indikator Keuntungan

Indikator keuntungan yang


sering digunakan adalah:
NPV (Net Present Value),
IRR (Internal Rate of Return),
B/C (Benefit to Cost Ratio),
POT (Pay Out Time)
Indikator Keuntungan
X1 X2 XN
NPV : XO    ........ 
1  i  1  i  2
1  i  N

XN : Cashflow di tahun ke N, dibawahnya


i : suku bunga = discount rate
IRR : Bunga yang menyebabkan NPV Keuntungan = 0
atau NPV Penerimaan = NPV Biaya.
B/C : NPV Penerimaan/Investasi
POT : Periode Pengembalian : Waktu supaya
kumulatif penghasilan bersih = Investasi
Indikator Keuntungan
IRR
Penyelesaian IRR memerlukan trial &
error, memperhitungkan nilai waktu
uang, tidak tergantung nilai absolut
cash flow, bisa ganda, tidak dapat
dihitung jika semua flow + atau – atau
belum balik modal dan cash flow awal
lebih mempengaruhi.
Indikator Keuntungan
NPV
Penyelesaiannya bukan trial & error,
memperhitungkan nilai waktu uang, dan
bisa mempertimbangkan resiko.

MARR
MARR : Minimum Attractive Rate of Return
yaitu : tingkat pengembalian minimum yang
diinginkan. MARR tergantung pada
lingkungan, jenis kegiatan, tujuan dan
kebijaksanaan organisasi, dan tingkat risiko
dari masing-masing proyek.
Indikator Keuntungan
MARR
 Jika perusahaan beroperasi dengan modal
pinjaman hendaknya bunga tersebut
sekurang-kurangnya melebihi besarnya bunga
yang dibayarkan pada pinjaman itu.

 Jika modal datang dari beberapa sumber


(dana-dana yang datang dari dalam
perusahaan itu sendiri, hutang jangka panjang
maupun jangka pendek dan sumber-sumber
keuangan lainnya), penentuan biaya modal
rata-rata terkadang dipakai sebagai basis
untuk harga MARR.
Indikator Keuntungan

MARR
 Tujuan suatu perusahaan adalah
pertumbuhan dari kekayaan total dari
yang dimilikinya dengan kecepatan
yang telah ditetapkan oleh pimpinan
perusahaan.
 untuk kegiatan pengilangan (hilir)
MARR adalah 12 persen, tetapi untuk
kegiatan eksplorasi dan produksi (hulu)
MARR nya adalah 15-20 persen.
Indikator Keuntungan

MARR
 Perusahaan yang lebih bonafide (lebih
banyak kesempatan memperoleh
proyek) memiliki MARR yang lebih
tinggi. Walaupun demikian perusahaan
yang lebih bonafide biasanya justru
mendapat biaya pinjaman yang lebih
rendah dari bank karena lebih
dipercaya.
Indikator Keuntungan

MARR
MARR = Biaya modal + profit margin +
risk premium
Profit margin untuk perusahaan yang
lebih bonafide lebih besar sedangkan
risk premium untuk proyek yang
beresiko lebih besar.
 
MARR

Premi Resiko

Margin Keuntungan

Biaya Modal
Risk Premium tiap Jenis Investasi (Pertamina, 2002)

No Jenis Investasi RP*)


1 Oil and Gas Exploration  
  - P10 8%
  - P50 7%
  - P90 6%
2 Oil and Gas Production  
  - P3 6%
  - P2 5%
  - P1 4%
3 Geothermal  
  - Exploration 7%
  - Production 5%
4 E & P Services 2%
5 Piping and Transmission 2%
Risk Premium tiap Jenis Investasi (Pertamina, 2002)

No Jenis Investasi RP*)

6 Shipping Services 2%
7 Harbour & Maritime Services 2%
8 Storage/logistic provider/terminal 2%
9 Fuel oil plant 3%
10 Petrochemical plant 5%
11 Gas Plant 3%
12 Lube oil blending plant 2%
13 Power & utilities plant 3%
14 Filling plant 2%
15 Retail / Depo / Terminal / Instalation 2%
16 Fabrication 2%
17 Property 2%
18 Others Facilities 2%
Country Risk

Risk Premium disesuaikan untuk tiap negara


karena risknya berbeda-beda

Rating Penyesuaian

Kelas A - 30% x Risk Premium


Kelas B - 15% x Risk Premium
Kelas C - 0% x Risk Premium
Kelas D - 15% x Risk Premium
Indikator Keuntungan
Contoh Perhitungan
Hitung IRR dari proyek yang mempunyai aliran dana
sebagai berikut :
Tahun 0 1 2 3 4 5

Aliran -100 20 30 20 40 40
Dana

Untuk i = 10%
NPV = -100+20(0,91)+30(0,83)+20(0,75)+
40(0,68)+40 (0,62) = 10,16
Untuk i = 15%
NPV = -100 + 20 (0,87) + 30 (0,76) +20
(0,66) + 40 (0,57) + 40 (0,50)
= -4,02
Indikator Keuntungan
Contoh Perhitungan
Dari kedua nilai NPV tersebut dapat disimpulkan
bahwa untuk proyek tersebut 10% < IRR< 15%, dan
dapat digambarkan dengan grafik berikut :
10,16

10% 15%

-4,02

IRR = 10 % + (15% - 10%) = 13,58%


Indikator Keuntungan
Soal 1
Proyek A Proyek B
Tahun Lajur Kas Lajur Kas
0 - 100 - 100
1 30 40
2 30 40
3 30 30
4 30 20
5 30 20

Hitung :
1. NPV, IRR, B/C dan POT untuk masing-masing proyek
2. Proyek mana yang lebih menguntungkan.
Evaluasi Bisnis Migas
 Produksi
 Harga
 Pajak dan Penerimaan Pemerintah
Bukan Pajak
 Cost
 Cost Recovery
 DMO
 Incentive
Produksi
Oil and Gas Production Performance
Terarosa Field

350,000 3,500,000
Gas Prod - Scenario A

Cu mmulative Prod uction (bbl/mmscf)


Oil Prod. - Scenario B
Production (bblpy /mmscfy)

300,000 3,000,000
Cum Gas Prod - Scenario A
Cum oil Prod. - Scenario B
250,000 2,500,000

200,000 2,000,000

150,000 1,500,000

100,000 1,000,000

50,000 500,000

- -
2,004 2,006 2,008 2,010 2,012 2,014 2,016 2,018 2,020 2,022 2,024

Year
Harga
 Harga Minyak ditentukan oleh
perkembangan pasar minyak dunia
 Harga gas ditentukan berdasarkan
kesepakatan jual beli antara konsumen dan
produsen gas.
 Kontrak gas biasanya long term
 Penentuan harga gas :
- ditentukan fix (contoh: harga gas Vico
- di peg berdasarkan patokan harga
minyak, contoh : harga gas Caltex dari
Conoco Philips
Pajak dan Penerimaan Pemerintah
Bukan Pajak
 Pajak (tax) adalah sumber keuangan pemerintah
untuk membiayai kegiatan mengelola negara misalnya
untuk membayar pegawai negeri, membayar fasilitas
umum, pertahanan dan keamanan, subsidi untuk
orang miskin dan industri kecil.
 Pajak hanya dipungut pemerintah apabila recovery
(pengembalian dari biaya melebihi revenue
(pendapatan). Recovery dihitung berdasarkan besaran
yang paling kecil dan revenue dan cost recovery.
 Pajak migas Indonesia bervariasi antara 44%, 48%
dan 56% tergantung negosiasi kontrak dengan
pemerintah
Cost Structure: Exploration
Biaya Eksplorasi

G&G Drilling Administration

Geological Tangible Intangible Administrations

Geophisical Others
Casing&Tubing Preparation & Termination
Seismic & Surveys Capital Expenditures
Well Equipment Surface Drilling Operation
Capital Expenditure
Well Equipment Subsurface Completion

Others General

Others
Cost Structure : Development Cost
Development Cost

Production Drilling Production Facilities Movable


Objective penetrating Offshore Platform including :  Surface & subsurface drilling
proven reservoir  The costs of labour, fuel, and production tools,
 Labour, material and hauling and supplies for  Equipment and instruments,
services used in well Both the offsite barges
drilling fabrication and onsite  Floating craft, automotive
 Delineation well installation equipment, air-craft.
 Redrilling deepening or  Other construction costs  Constructions equipment
recompleting wells, and in erecting platforms, and  Miscellaneous equipment
 Access roads leading  Installing submarine
directly to wells pipelines,
 Wellhead equipment
 Subsurface lifting
equipment
Cost Structure : Operating Cost
Biaya Operasi Produksi

Operations Production Facilities Capital

Civils

Deck & structural steel

Buildings
Piping

Electrical
instrumentation

Paints
Others

Direct Production Direct Production Utilities & Auxiliary Fields Offices,


Gas Processing
Expense Oil Expense Gas Operations Services & Administration

Prod tolls&equipment
Oil Well Operations Gas Well Operation Gas Plant G&A
maintenance

Gas production facilities Storage, handling,


Oil Production&processing facilities Steam services Technical services
Operations transportation&delivery

Secondary recovery operations Gas Transportation Supervision Electrical services Material services

Storage, handling transportation Supervision Maintenance Industrial&domestic Transportation cost


water services
& Delivery
Offices, misc building
Maintenance Others Compressed air services
operation
Supervision

Others Personal expences


Maintenance
Public relations
Others
Depreciation

Others
Cost Recovery
Cost recovery (CR) adalah biaya yang
ditagihkan. Sedangkan recovery (Rec)
yang dibayarkan. Hal ini dapat
dianalogikan dengan meminjam uang
sebagai berikut :
Pinjam (CR) Pendapatan (Rev) Bayar Sisa uang Sisa hutang
(Rec) (TI) (UR)
100 50 50 - 50

50 100 50 50 -
Cost Recovery
Sisa uang yaitu pendapatan sesudah recovery (analog
dengan pengembalian hutang) adalah taxable income (TI)
atau pendapatan kena pajak, sedangkan cost recovery
yang belum terbayarkan disebut unrecovered (analog
dengan sisa hutang) sehingga diperhitungkan dalam cost
recovery tahun berikutnya.

Bila CR>Rev  Rec = Rev UR+1 = CR-Rec, TI = 0


CR<Rev  Rec =CR  UR+1 = 0 TI = Rev-Rec
UR1 = NC0
CR = NC+D+OC+UR
C = NC+CP+OC
I = NC+CP
T = txTI
CF = Rev – I – OC – T
Contoh Kasus
Contoh C-1
Tahun Revenue Investasi Biaya Operasi
$ 106 $ 106 $ 106
0 180
1-10 100 20

MARR = 15%
Pajak gas = 70%
Investasi semua kapital
 
Berapakah : NPV, (MARR :15%), IRR, B/C (MARR:15%), POT ?
Contoh Kasus
Jawaban:
Tahun Inv Rev D OC CR Rec TI T CF
0 180 -180
1-10 100 18 20 38 38 62 43,4
36,6

Catatan : semua satuan dalam $ 106.


NPV = - 180 + 36,6 (P/A, 15%,10)
= - 180 + 36,6 (5,02)
= 3,7
POT = 180/36,6 = 4,9 tahun
36,6 (5,02) 183,7
B/C    1,02
180 180
0 = -180 + 36,6 (P/A, IRR, 10)
180
(P / A, IRR,10)   4,9  IRR ~ 16%
36,6
Contoh Kasus
Contoh C – 2
Untuk contoh 3 – 1 apabila investasi terdiri dari 50% kapital
dan 50% non kapital dengan pertanyaan yang sama.
 Jawaban :

Thn Inv Rev D UR OC CR Rec TI T CF

0 180                 -180

1   100 9 90 20 119 100 0 0 80

2   100 9 19 20 48 52 36,4 43,6


48

3-10   100 9 0 20 29 71 49,7 30,3


29
Contoh Kasus
NPV (MARR =15%) = -180 +80 (P/F,15%,1)+49,7
(P/F,15%,2)+ 30,3 (P/A,15%,8)
(P/F,15%,2)= -180 + 80 (0,87) + 49,7 (0,76)
+ 30,3 (4,49) (0,76)
= - 180 + 69,6 + 37,77 +103,4
= 30,77
NPV (i=20%) = -180+80(P/F,20%,1)+
49,7(P/F,20%,2)+ 30,3 (P/A,20%,8)
(P/F,15%,2) = -180 + 80 (0,83) + 49,7 (0,69) +
30,3 (3,84) (0,69)
= - 180 + 66,4 + 34,29 +80,28 = 0,97
IRR = 20%
Contoh Kasus
Soal C -1
Tahun Revenue Investasi Biaya Operasi
$ 10 6 $ 10 6 $ 10 6
0                                        150
1 - 10 100 30
 
MARR = 15%
Pendapatan pemerintah = 70%
 
Hitung : NPV, IRR, B/C dan POT bila :
1.  Semua investasi adalah kapital
2. Investasi terdiri dari 50% kapital dari 50% non
kapital.
MANAJEMEN RESIKO DAN ANALISIS
SENSITIVITAS

Resiko dari proyek adalah kumpulan dari


ketidakpastian besaran-besaran yang
mempengaruhi keuntungan. Ketepatan
informasi dari besaran-besaran tersebut
akan mempengaruhi ketepatan
keuntungan, sedangkan keputusan
diambil dari besar kecilnya keuntungan.
Kesulitannya biasanya disebabkan karena
kurang baiknya kerjasama antar disiplin.
Masing-masing disiplin kurang memahami
disiplin lain.
MANAJEMEN RESIKO DAN ANALISIS
SENSITIVITAS

Manajemen resiko biasanya terdiri dari:


- Analisis sensitivitas dari besaran-besaran

yang mempengaruhi keuntungan.


- Pengambilan keputusan dengan
menggunakan pohon keputusan (decision
trees).
- Simulasi dengan menggunakan bilangan
acak (random numbers).
- Presentasi dari hasil-hasil diatas
MANAJEMEN RESIKO DAN ANALISIS
SENSITIVITAS

Presentasi dari manajemen resiko


diperlukan, dengan alasan
sederhana, karena manajemen
tidak akan menyetujui sesuatu yang
dia tidak mengerti. Walaupun pada
waktu eksplorasi, dimana data
masih sangat minim, manajemen
membutuhkan informasi, baik
kwantitatif maupun kwalitatif untuk
mengambil keputusan.
MANAJEMEN RESIKO DAN ANALISIS
SENSITIVITAS

Analisis sensitivitas adalah cara untuk


melihat pengaruh perubahan besaran-
besaran yang mempengaruhi keuntungan
pada keuntungan. Besaran – besaran
yang sering digunakan untuk analis
sensitivitas adalah cadangan, produksi,
harga, investasi, biaya operasi dan pajak
(apabila dibutuhkan insentif). Contoh
analisis sensitivitas diperlihatkan pada
Gambar E-1.
MANAJEMEN RESIKO DAN ANALISIS
SENSITIVITAS

Keuntungan dari analisis sensitivitas


o Dia sangat menolong untuk

mengidentifikasi besaran-besaran
yang sangat mempengaruhi
keuntungan (dilihat dari berapa
besarnya perubahan keuntungan yang
diakibatkan oleh perubahan besaran
tersebut).
o Mudah dilakukan dengan komputer.
MANAJEMEN RESIKO DAN ANALISIS
SENSITIVITAS

Kelemahan dari analisis sensitivitas


 Tidak memberikan indikasi kemungkinan

(likelihood) sesuatu yang diandaikan


akan terjadi. Misalnya : berapa
kemungkinan harga turun 20 persen.
 Tidak memperlihatkan ketergantungan
antar besaran-besaran yang
mempengaruhi keuntungan.
MANAJEMEN RESIKO DAN ANALISIS
SENSITIVITAS
Perubahan NPV
60

40 Harga

20 Investasi

0 Biaya Operasi

-20

-40

-60
-60% -40% -20% 0 20% 40% 60%
Presentase Perubahan dari Kasus Dasar

Gambar E-1 Spider Diagram


Decision tree model
 Pohon keputusan adalah skema rangkaian
keadaan dan kemungkinan hasilnya. Suatu
contoh pohon keputusan yang sederhana
diperlihatkan pada jawaban dibawah.
Keputusannya adalah membor atau tidak
membor. Kemungkinan pemboran yang
menelan biaya $ 1 MM tidak berhasil adalah
0,8 dan kemungkinan berhasil yang
memberikan nilai sekarang bersih sesudah
didiskon seharga $ 5 MM adalah 0,2.
Aturan decision tree

 Probabilitas harus diberikan disetiap cabang dari titik


kemungkinan (chance node) dimana jumlah probabilitas
disekitar titik tersebut adalah satu.
 Ujung cabang disebut terminal.
 Nilai kondisional (conditional value) diberikan ditiap titik
terminal. Nilai tersebut biasanya diberikan dalam Nilai
sekarang (Net Present Value).
 Pohon keputusan dibaca dari iri ke kanan.
 Titik keputusan (decision node) dinyatakan dengan
kotak.
 Titik kemungkinan dinyatakan dengan lingkaran.
 Tidak ada skala untuk pohon keputusan.
 Mungkin terdapat dua atau lebih titik kemungkinan yang
berurutan.
Menyelesaikan pohon keputusan

 Mulai pada titik terminal dan bekerja mundur


keawal keputusan. Jika titik kemungkinan dicapai,
hitung nilai ekspektasi (Expected Monetary Value)
untuk semua nilai kondisional dan tulis di atas titik
kemungkinan.
 EMV = nilai ekspektasi, p = probabilitas, f = nilai
kondisional,
i = nomor cabang, n = jumlah cabang
 Jika sampai pada titik keputusan EMV yang
terbesar, coret pilihan lain dan letakkan EMV diatas
titik keputusan. Selanjutnya, mundur sampai titik
keputusan awal dicapai. Pilih jalur dengan EMV
terbesar untuk memilih keuntungan dan EMV
terkecil untuk memilih biaya.
Contoh Perhitungan
Contoh G.1.

kering NPV = - $ 1 MM, Prob = 0,8

membor

produksi NPV = $ 5 MM, Prob = 0,2


tidak membor
NPV = 0

EMV membor = ( 0,8) (- $ 1 MM) + (0,2)($ 5 MM) = $ 0,2 MM


EMV tidak membor = 0
Keputusan : Membor
THE END

Anda mungkin juga menyukai