Anda di halaman 1dari 6

Injeksi Mikroba (Microbial Enhanced Oil Recovery)

 Injeksi mikroba adalah suatu metode pengurasan minyak tahap


lanjut dengan cara menginjeksikan mikroba ke dalam reservoir
untuk meningkatkan perolehan minyak.
 Bakteri yang ada dalam reservoir kemungkinan berasal dari sisa-
sisa populasi bakteri yang ada pada saat pembentukan minyak
bumi.
 Ada kemungkinan adalah karena penetrasi sepanjang aquifer
dari permukaan.
 Penetrasi bakteri dari permukaan bisa memerlukan waktu yang
bertahun-tahun, selama air tersebut mengandung karbon atau
bahan organik dalam batuan yang mereka lewati.
 Bakteri yang ada dalam reservoir akan mempunyai pengaruh
seperti:
1. Penyumbatan pori, yaitu penyumbatan pada pore throat
sehingga akan memperkecil porositas dan permeabilitas
batuan.
2. Degradasi hidrokarbon
Jenis hidrokarbon sangat dipengaruhi oleh komposisi dan
ikatan kimia. Zobell (1950) mengamati kemampuan mikroba
dalam mendegradasi hidrokarbon.
a. Hidrokarbon alifatik lebih mudah didegradasi daripada
hidrokarbon aromatik.
b. Rantai panjang lebih mudah didegradasi daripada rantai
pendek.
c. Hidrokarbon tidak jenuh lebih mudah didegradasi
daripada hidrokarbon jenuh.
d. Hidrokarbon rantai bercabang lebih mudah didegradasi
daripada hidrokarbon rantai lurus.
3. Pengasaman (souring), produksi asam oleh mikroba sebagai
hasil proses glikolisis atau proses fermentasi. Produksi asam
ini dapat mengakibatkan adanya perubahan porositas dan
permeabilitas. Jika bereaksi dengan karbonat dan
menghasilkan CO2 permeabilitas pada reservoir karbonat
diharapkan naik. Gas CO2 ini dapat mengakibatkan terjadinya
oil swelling sehingga viscositas minyak akan turun.

 Kriteria Mikroba Untuk MEOR


1. Mempunyai ukuran kecil, sehingga mudah bergerak diantara
pori-pori batuan.
2. Tahan terhadap tekanan tinggi karena reservoir minyak
umumnya mempunyai tekanan tinggi karena kedalamannya.
3. Tahan terhadap temperatur tinggi.
4. Tidak membutuhkan banyak nutrien, dan lebih baik lagi jika
dapat berkembang pada media garam mineral yang terdapat
dalam air formasi dengan menggunakan bagian dari minyak
mentah sebagai sumber karbon dan energi.
5. Dapat melakukan metabolisme secara anaerobik, karena
kadar oksigen di dalam reservoir sangat minim.
6. Hasil dari metabolismenya dapat membantu memobilisasi
minyak di dalam reservoir.
7. Tidak menimbulkan akibat-akibat yang berpengaruh buruk
terhadap sifat-sifat minyak dan reservoir.

 Beberapa masalah yang mungkin terjadi adalah seperti di bawah


ini :
1. Penyumbatan formasi.
2. Kondisi geologi yang tidak tepat (patahan, perubahan
strategi).
3. Sifat minyak mentah yang tidak tepat.
4. Kontaminasi mikroorganisme lain yang merugikan.
5. Tidak cukup nutrisi.
6. Kegagalan sistem biologi.

 Metode Penginjeksian Mikroba


2 metode untuk penginjeksian mikroba, yaitu :
1. Cara Huff-puff like, digunakan pada reservoir dangkal dimana
bakteri bersama waterflood dan nutriennya diinjeksikan dan
sumur ditutup dan dibuka pada saat penginjeksian nutrien
berikutnya secara periodik. Setelah selang waktu tertentu
sumur dibuka dan menjadi sumur produksi.
2. Cara kedua adalah dengan penginjeksian bakteri pada sumur
injeksi dan produksi pada jarak tertentu dan selang waktu
tertentu.
 Serangkaian penelitian perlu dilakukan untuk mendapatkan
bakteri yang kita inginkan sesuai dengan kondisi reservoir.
 Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan
bakteri yang kita inginkan, yaitu :
1. Isolasi strain dengan seleksi.
Cara ini dilakukan berdasarkan sifat kompetisi dari organisme
terhadap organisme lain. Dengan seleksi ini diharapkan
bakteri bisa berkembang sesuai dengan kondisi yang telah
kita tetapkan disamping mencegah bentuk lain yang tidak
diharapkan.
2. Interaksi populasi dari mikroba dapat digolongkan beberapa
tipe interaksi dan dapat dipakai sebagai pengujian dalam
mendapatkan strain yang unggul yaitu dengan uji antagonis.
Untuk menjaga kestabilan strain yang unggul diperlukan
teknik-teknik atau cara-cara tertentu karena mikroba di alam
sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yaitu tekanan,
temperatur, pH, salinitas yang dapat mengakibatkan sifat
genetik sehingga dapat tidak unggul lagi.
Proses penginjeksian mikroba :
1. Treatment dengan menggunakan chemical flocculating agent
untuk memisahkan padatan.
2. Dearesi dan penambahan biocide untuk meminimalis
pertumbuhan bakteri.
3. Penyaringan melalui pasir atau diatomaceus-earth filter.
4. Penyaringan melalui cartridge-filter sebelum dialirkan ke
dalam tangki pengumpul.
5. Penyaringan dengan polishing-filter sebelum diinjeksikan.
6. Penambahan substansi biocide, inhibitor korosi, oxygen-
scavanger.
7. Penginjeksian.
 Penambahan biocide dimaksudkan untuk menghambat
pertumbuhan bakteri serta mengembalikan ke keadaan normal.

 Biocide yang akan digunakan harus stabil secara kimiawi maupun


biologis, tidak terserap oleh batuan atau terpecah dalam minyak
dan dapat mengalir bersama-sama polimer.

 Mekanisme MEOR
Beberapa proses dasar yang merupakan mekanisme dari
MEOR adalah :

1. Produksi asam
Asam ini melarutkan matriks batuan sehingga dapat menaikkan
porositas dan permeabilitas batuan.
2. Produksi gas
Produksi CO2 ini pada dasarnya sama dengan CO2 flooding,
hanya produksi gas CO2 hasil fermentasi dan pengaruhnya dapat
terjadi pada reservoir dengan skala yang lebih luas.

3. Produksi pelarut
Produksi pelarut (etanol, butanol aseton dan isoproponal) oleh
mikroba bermanfaat selama proses MEOR sebab senyawa
tersebut bercampur (miscible) dengan minyak, menurunkan
viscositasnya dan memperbaiki mobilitasnya.

4. Produksi surfactant
Produksi surfactant akan menurunkan tegangan antarmuka air-
minyak.

5. Penyumbatan selektif
Penelitian laboratorium pada sistem reservoir batuan reservoir
memperlihatkan bahwa microbial selective plugging secara teknis
layak dan dapat membelokkan aliran dari permeabilitas yang
tinggi ke rendah. Selective plugging ini dapat juga digunakan
untuk memperbaiki waterflooding dengan membelokkan aliran
dari permeabilitas yang lebih tinggi ke daerah yang memiliki
permeabilitas rendah.

6. Produksi polimer
Polimer digunakan untuk mengurangi mobilitas fasa air dan
dapat mengontrol mobilitas dengan cara menaikkan viscositas
fasa air.

Anda mungkin juga menyukai