Anda di halaman 1dari 19

PROSES

PENGASAMAN
PADA BATUAN
SANDSTONE DAN
KARBONAT
Pada disain pengasaman batuan pasir akan diperlukan :

1. Berapakah temperatur tertinggi (Bottom hole temperature) ?


a. < 200oF : Gunakan HCL : HF
b. > 200oC : Gunakan Acetic : HF; Formic : HF
HCL saja, Non Acidic fluid.

2. Sumur minyak atau gas ?


(a) Sumur minyak : Gunakan nonemulsifyer berdasarkan emulsion testing
atau pengalaman.
(b) Sumur gas : Gunakan emulsifyer kalau ada condensatenya, kalau tanpa
condensate, tidak perlu emulsifyer.

3. Panjang Interval perforasi ?


a. Untuk < 20’, tidak perlu diverting agent
(b) Untuk > 20’, gunakan diverting agent. Pompakan satu stage untuk setiap 20’,
misalnya untuk 50’ maka bisa :

1. HCl perflush
2. HCl : HF treatment
3. Overflush
4. Divert
5. HCl perflush
6. HCl:H treatment
7. Overflush dan displace
4. Tekanan dasar sumur (Bottom hole pressure = BHP)
(a) Jika tekanan bottom hole sangat rendah dan tidak bisa mengangkat fluida,
gunakan batuan nitrogen. Pakai 300 - 500
SCF/bbl cairan. Masukkan nitrgen dalam fluida dan displace dengannitrogen.
(b) Kalau BHP cukup besar untuk pengangkatan fluida, nitrogen tidak diperlukan.

5. Kelarutan pada HCl ?


(a) Jika kelarutan di HCl di atas 20 %, jangan gunakan HCl : HF.
(b) Bila kelarutan di HCl < 20 %, gunakan HCl : HF.
6.  Kadar clay di formasi ?
(a) Clay < 5%, gunakan 12% HCl : 3% HF dengan perflush 15% HCl
(b) Clay > 5% gunakan 6% HCl :15% HF dengan perflush HCl 5-10%
(c) Feldspar > 20% gunakan 12% HCl : 1.5% HF dengan perflush
HCl 15%.
(d) Chlorite > 10% gunakan 5% HCl :1 % HF dengan perflush HCl 5%
Untuk low K (< 100 md) 6 % HCl : 1.5 % HF.
Pengasaman Batuan Carbonate
Untuk limestone dan dolomite, diperlukan :
1. Berapakan temperatur dasar sumur ?
a) > 250oF gunakan campuran HCl : organic atau retarded HCl.
b) < 150oF gunakan sampai 28 % HCl.
2. Sumur minyak atau gas ?
a) Sumur minyak : Pakai non emulsifyer berdasarkan test/pengalaman
b) Sumur gas : kalau ada condensate perlu non emulsifyer berdasarkan
test.
3. Panjang interval perforasi ?
a) Jika kurang dari 20’, tidak perlu diverting.
b) Untuk di atas 20’ perlu diverting.
4. Tekanan dasar sumur (BHP)
a) Jika BHP rendah dan tidak bisa mengangkat fluida, bantu dengan
nitrogen. Campurkan nitrogen pada sumua fluida dan displace dengan
nitrogen.
b) Jika BHP tinggi, tidak perlu menggunakan nitrogen.

5. Kelarutan di HCl
a) Di bawah 75 %, suatu suspending agent perlu dipakai untuk
mengalirkan zat-zat yang tak terlarut dari formasi.
4. Tekanan dasar sumur (BHP)
a) Jika BHP rendah dan tidak bisa mengangkat fluida, bantu dengan
nitrogen. Campurkan nitrogen pada sumua fluida dan displace dengan
nitrogen.
b) Jika BHP tinggi, tidak perlu menggunakan nitrogen.

5. Kelarutan di HCl
a) Di bawah 75 %, suatu suspending agent perlu dipakai untuk
mengalirkan zat-zat yang tak terlarut dari formasi.
Acid Soak

1. Sirkulasikan asam sampai ke perforasinya.


2. Stop pompa. Biarkan asam meresap (soak) selama 30 menit atau sampai 1 jam
tergantung dari temperatur, jenis damage dan sistem asamnya.
3. Sirkulasikan asam baru sepanjang interval produksi dan ulangi langkah 2.
4. Ulangi proses ini sampai semua asam terpompakan atau damage hilang.
Pelaksanaan Pengasaman
1. Cek bahwa semua additive sudah dicampur dalam asam atau lebih siap
untuk dicampurkan.
2. Lakukan titrasi pada acid. Jangan gunakan hanya hydrometer untuk mengecek
kadar Cl. HCl bervariasi maksimal 1 %. HF sekitar 0.5 %.
3. Lakukan pertemuan pre - job.
a. Teliti prosedur pengerjaan, pemompaan, jenis fluida.
b. Cek laju pemompaan dan tekanannya. Cek tekanan maksimum dan
peralatan yang ada.
c. Cek safty-perlindungan mata, gloves, emergency procedure,kebocoran
dan spill containment, first aid.
4. Test tekanan di pipa terhadap kebocoran.
5. Cek Shut-in time dan procedur flowback.
6. Sirkulasikan asam sebelum dipompakan. Additive-additive terutama corrosion
inhibitor akan terpisah pada saat asam didiamkan selama 15 menit saja.
7. Setelah dicampur ambil sampel (1 liter) untuk analisa apabila mendapat persoalan nantinya.
8. Sementara flowback ambil 5 sampel dari fluida yang kembali untuk analisa.
Ini dapat dibuat untuk analisa bila pekerjaan tak berhasil atau untuk disain
pekerjaan nantinya. Untuk lebih detail maka sampel harus diambil setiap 30 menit
sampai seluruh treatment volume kembali.
9. Tentukan cara terbaik untuk membuang fluida yang kembali dan effek asam pada
alat-alat di permukaan.

Anda mungkin juga menyukai