3
JUDUL : METODE PERHITUNGAN
Halaman : 1/8
KEHILANGAN TEKANAN DAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
TEMPERATUR
SUB JUDUL : Perhitungan Tekanan Alir Dasar Sumur
Untuk Sumur Gas Kondensat
1. TUJUAN
Menentukan tekanan alir dasar sumur untuk sumur gas yang memproduksi cairan
2. METODA
• Koreksi adanya cairan terhadap SG campuran dan laju alir gas total dengan metoda Peffer et al.
• Koreksi faktor gesekan dengan metoda Sutopo & Pudjo Sukarno
3. PERSYARATAN
Untuk menghitung tekanan pada sumur gas yang memproduksi kondensat atau air
4. LANGKAH KERJA
1. Persiapan data pendukung
• Laju produksi minyak, Qo, STB/D
• SG kondensat, γo
• Laju produksi air, Qw, STB/D
• Laju produksi gas Qg, MSCF/D
• SG gas, γg
• Gas oil ratio, GOR, SCF/STB
• Gas liquid ratio, GLR, SCF/STB
• Kedalam sumur, D, ft
• Diameter tubing, d, in
• Temperatur kepala sumur, Ttf, oF
• Temperatur dasar sumur, Twf, oF
• Tekanan kepala sumur, Ptf, psi
4. Hitung SG fluida campuran dalam tubing jika laju alir air (Qw) > 0 dengan persamaan
γ g + 4591γ l / GLR
γ mix = (4)
1 + 1123 / GLR
5. Hitung laju alir gas total dengan persamaan
133000γ o
Qgtot = Qg + Qo + 7390Qw (5)
Mo
jika Qw > 0
G = 37.5γ mix D / n (8)
9. Hitung
(P / TZ )tf
I (0) = (9)
Fr + 10 − 3 (P / TZ ) tf
2
Anggap I (i ) = I (i − 1)
10. Hitung:
G
P(i) = P(i − 1) + (10)
I (i ) + I (i − 1)
11. Hitung Z pada kondisi P(i) dan T(i)
12. Hitung
I (i ) =
(P / TZ )i (11)
Fr + 10 − 3 (P / TZ ) i
2
5. DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmad, T.: “Hydrocarbon Phase Behavior”, Gulf Publishing Company, Houston, Texas, 1989.
2. Cullender, M.H. and Smith, R.V.: “Practical Solution of gas flow equation for wells and
pipelines with large temperature gradients”, Trans. AIME, Vol. 207, Oklahoma, 1956.
3. Ikoku, Chi U.: “Natural gas production engineering”, John Willey & Sons Inc., New York, 1984.
4. Ikoku, Chi U.: “Natural gas reservoir engineering”, John Willey & Sons Inc., New York, 1984.
5. Messer, P.H., Ragavan., R., and Ramay, H.J.: “Calculation of bottom hole pressure for deep, hot,
sour gas wells”, JPT, January, 1974.
6. Peffer, J.W., Miller, M.A., and Hill, A.D.: “An improve method for calculating baottomhole
pressure in flowing gas wells with liquid present”, SPE Production Engineering, November 1988.
7. Smith, R.V., Williams, R.H., and Dewes, E.J.: “Measurement of resistance to flow of fluids in
natural gas wells”, Trans. AIME, 1954.
8. Utomo, Budi T.: “Evaluasi penentuan faktor gesekan dalam perhitungan tekanan pada tubing
sumur gas kondensat metoda J.W. Peffer dan S.C. Yao & N.D. Sylverter”, Tugas Akhir, T.
Perminyakan, 1990.
9. Sutopo: “Modifikasi persamaan Cullender-Smith berdasarkan data pengukuran untuk sumur gas
kondensat”, Tugas Akhir, T. Perminyakan, 1991.
6. LAMPIRAN
Pada perhitungan tekanan dasar sumur, metoda Cullender Smith hanya berlaku untuk perhitungan
gas kering, sedangkan adanya minyak atau kondensat dan air dalam aliram tidak diperhitungkan dalam
pengembangan persamaan. Karena banyak sumur gas yang memproduksi cairan, maka metoda
Cullender Smith ini tidak dapat digunakan, dengan demikian perlu dilakukan modifikasi terhadap
metode tersebut dengan memperhitungkan adanya cairan pada aliran gas.
Selain itu dengan adanya cairan yang mengalir bersama gas, maka faktor gesekan akan berbeda
dengan faktor gesekan untuk aliran gas kering. Perhitungan faktor gesekan ini dengan mengubah
kekasaran pipa yang sesuai.
Modifikasi persamaan Cullender Smith meliputi:
6.1. Specific gravity campuran
Rzasa dan Katz membuat grafik hubungan antara perbandingan SG fluida dalam sumur (sebagai
uap) terhadap SG gas separator dengan barrel kondensat yang terproduksikan dipermukaan untuk
setiap MMscf gas dipermukaan. Korelasi Rzasa dan Katz dapat dinyatakan sebagai berikut:
SG fluidasumur Mo 76.4(GOR )γ g + 350γ o
=
SGgastrap 28.97γ g 2.64(GOR )M o + 350γ o
dimana :
Mo = berat molekul kondensat
γo = SG kondensat
γg = SG gas trap atau gas yang terproduksikan dari separator
GOR = perbandingan gas minyak dipermukaan, Mscf/bbl
Penentuan SG fluida dalam sumur dapat ditentukan juga dengan cara sebagai berikut:
Pada kondisi standar 14.7 psia dan temperatur 60 oF, volume molar menjadi 379.4 cft/mol. Untuk
satu bbl kondensat dari separator, berat molekul total adalah
28.97GOR γ g
Mw = + 350 γ o
379.4
Total mol fluida dalam satu bbl minyak dan GOR cuft gas adalah
GOR 350γ o
nt = +
379.4 Mo
Harga γwg digunakan untuk menentukan sifat-sifat pseudocritic dari sistem gas kondensat dalam
perhitungan faktor kompressibilitas gas (Z).
Jika sumur memproduksi gas juga, maka penentuan SG campuran perlu diperhitungkan adanya
air. Ikoku menggunakan persamaan Vitter untuk menentukan SG campuran untuk produksi fluida
total dengan
γ g + 4591γ l / GLR
γ mix =
1 + 1123 / GLR
dimana:
γmix = SG rata-rata fluida
GLR = perbandingan gas terhadap liquid, scf/stb
γg = SG gas kering
γl = SG rata-rata cairan (kondensat dan air)
Untuk sumur yang memproduksi air, dimana air dianggap sebagai fresh water, laju alir air
ditambahkan dalam laju alir gas. Eqivalen gas dari produksi air dapat dihitung dengan
350 × 1.00 × 10.73 × 520
GEw = = 7390 SCF/STB air
18 × 14.7
Sehingga persamaan laju produksi gas total menjadi
133000γ o
Qgtot = Qg + Qo + 7390Qw
Mo
dimana
In =
(P / TZ )n
Fr + 10 − 3 (TVD / MD)(P / TZ ) n
2
2.6665 fq 2
Fr =
d5
Dari perhitungan tersebut didapat persamaan faktor gesekan adalah
1.6509
0.026176Qgtot
Fr =
d5
SG minyak, γo = 20 oAPI
Gas oil ratio, GOR, = 4000 SCF/STB
Gas liquid ratio, GLR = 3000 SCF/STB
Kedalam sumur, D, = 8000 ft
Diameter tubing, d, = 1.995 in
o
Temperatur kepala sumur, Ttf, = 60 F
o
Temperatur dasar sumur, Twf, = 150 F
Tekanan kepala sumur, Ptf, = 120 psi
γ wg =
GOR γ g + 4584 γ o
=
(4000 × 0.7 ) + (4584 × 0.934) = 1.67
GOR + 132800 γ g / M o 4000 + 132800 × 0.7 / 431.5
3. Hitung SG fluida campuran dalam tubing jika laju alir air (Qw) > 0 dengan persamaan
γ g + 4591γ l / GLR 0.7 + 4591 × 1.67 / 3000
γ mix = = = 2.37
1 + 1123 / GLR 1 + 1123 / 3000
4. Hitung laju alir gas total dengan persamaan
133000γ o
Qgtot = Qg + Qo + 7390Qw
Mo
133000 × 0.934
= 800 + 400 + 7390 × 600 = 4549953.65
431.5
5. Hitung Fr dengan persamaan
0.026176 × 4549953.651.6509
Fr = = 645239866.8
1.9955
6. Bagi kedalaman sumur menjadi 20 selang
7. Hitung:
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.01.01.3
JUDUL : METODE PERHITUNGAN
Halaman : 8/8
KEHILANGAN TEKANAN DAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
TEMPERATUR
SUB JUDUL : Perhitungan Tekanan Alir Dasar Sumur
Untuk Sumur Gas Kondensat
jika Qw > 0
G = 37.5γ wg D / n = 37.5 × 1.67 × 8000 / 20
8. Hitung
(P / TZ )tf
I (0) = (9)
Fr + 10 − 3 (P / TZ ) tf
2
Anggap I (i ) = I (i − 1)
9. Hitung:
G
P(i ) = P(i − 1) + (10)
I (i ) + I (i − 1)
10. Hitung Z pada kondisi P(i) dan T(i)
11. Hitung
I (i ) =
(P / TZ )i (11)
Fr + 10 − 3 (P / TZ ) i
2