NPM : 3193033
Kelas : D3 Akuntansi 1A
NPVB =
• (60.000.000 X 0,8696 ) + (130.000.000 X 0,7561) + (150.000.000 X 0,6575)
+ (200.000.000 X 0,5710) + (240.000.000 X 0,4972) –500.000.000
NPVB =
• ( 52.176.000 + 98.293.000 + 98.625.000 + 114.200.000 + 119.328.000) –
500.000.000
NPVC =
• ( 73.916.000 + 94.512.500 + 108.487.500 + 119.910.000 + 124.300.000 ) –
500.000.000
NPVC =
• 521.126.000 –500.000.000 = 21.126.000 (Keputusan proyek diterima).
4. Jelaskan ukuran feasible dan infeasible dan perspektif NPV, dan berikan
contohnya!
Jawab:
Ukuran feasible (usaha/proyek layak untuk dilaksanakan) dalam perspektif
NPV (Net Present Value) adalah NPV > 0 sedangkan ukuran infeasible
(usaha/proyek tidak layak untuk dilaksanakan) dalam perspektif NPV adalah NPV <
0. NPV (Net Present Value) merupakan nilai dari proyek yang bersangkutan yang
diperoleh berdasarkan selisih antara cash flow yang dihasilkan terhadap investasi
yang dikeluarkan. Ukuran feasible (usaha/proyek layak untuk dilaksanakan) dalam
perspektif NPV (Net Present Value) adalah NPV > 0 sedangkan ukuran infeasible
(usaha/proyek tidak layak untuk dilaksanakan) dalam perspektif NPV adalah NPV <
0.
Contoh kasus dan perhitungan dari ukuran feasible (usaha/proyek layak
untuk dilaksanakan) adalah sebagai berikut :
Manajer keuangan PT. Sejahtera Selalu tengah melakukan analisa terhadap tiga
usulan proyek. Kebutuhan dana untuk investasi A dalam dua tahun adalah Rp
10.000 dan Rp 21.000, investasi B Rp 15.000 dan Rp 22.500 serta investasi C Rp
12.000 dan 19.500. Dana keseluruhan tersebut diperkirakan sebesar Rp.12.000,-
dari masing-masing investasi, dan biaya modal (cost of capital) yang ditetapkan
adalah 2%. Tentukan proyek yang paling feasible.
Jawab : NPV A = [10.000 / (1+2%)1] + [21.000 / (1+2%)2] - 12.000
= 9.803,9 + 20.184,5 – 12.000
= 17.988,4
NPV B = [15.000 / (1+2%)1] + [22.500 (1+2%)2] - 12.000
= 14.705,9 + 21.626,3 – 12.000
= 24.332,2
NPV C = [12.000 / (1+2%)1] + [19.500(1+2%)2] - 12.000
= 11.764,7 + 18.742,8 – 12.000
= 18.507,2
Jadi, proyek yang paling feasible untuk dikerjakan adalah proyek B karena NPV
yang diperoleh jauh lebih besar keuntungan akhirnya dibandingkan dengan proyek A
dan C.
Contoh
Pimpinan perusahaan akan mengganti mesin lama dengan mesin baru karena
mesin lama tidak ekonomis lagi, baik secara teknis maupun ekonomis. Untuk
mengganti mesin lama dibutuhkan dana investasi sebesar Rp 75.000.000,-. Mesin
baru mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun dengan salvage value berdasarkan
pengalaman pada akhir tahun kelima sebesar Rp 15.000.000,-. Berdasarkan
pengalaman pengusahan, cash in flow setiap tahun diperkirakan sebesar Rp
20.000.000,- dengan biaya modal 18% per tahun. Apakah pengganti mesin ini layak
untuk dilakukan apabila dilihat dari PV dan NPV?
PV = Rt/ (1+i)t
Disini kita gunakan rumus di atas karena proyeknya digunakan dalam jangka waktu
yang panjang.
Diketahui : Rt = Rp 20.000.000,00
i = 18%