Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yosinda Anggi Hutagalung

NPM : 3193033

Kelas : D3 Akuntansi 1A

1. Jelaskan pengertian Net Present Value !


Jawab :
Net Present Value adalah nilai keuntungan bersih atau perolehan
keuntungan yang diperoleh diakhir pengerjaan proyek/investasi. NPV atau Net
Present Value ini mengestimasikan nilai sekarang pada suatu proyek, aset ataupun
investasi berdasarkan arus kas masuk yang diharapkan pada masa depan dan arus
kas keluar yang disesuaikan dengan suku bunga dan harga pembelian awal. Net
Pressent Value menggunakan harga pembelian awal dan nilai waktu uang (time
value of money) untuk menghitung nilai suatu aset. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa NPV adalah Nilai Sekarang dari Aset yang dikurangi dengan harga
pembelian awal.
NPV atau Net Present Value ini banyak digunakan dalam penganggaran
modal untuk menganalisa profitabilitas dari sebuah proyek ataupun proyeksi
investasi. Para pemilik modal ataupun manajemen perusahaan dapat menggunakan
perhitungan NPV ini untuk mengevaluasi apakah akan berinvestasi atau tidak
berinvestasi pada suatu proyek baru ataupun investasi pada pembelian aset baru.
Dalam bahasa Indonesia, Net Present Value atau NPV ini disebut juga dengan “Nilai
Bersih Sekarang” atau “Nilai Bersih Saat Ini”.

2. Jelaskan pengertian mutually exclusive. Dan berikan contohnya!


Jawab :
Mutual artinya sebuah hubungan yang saling berinteraksi (dua arah), dan
sama levelnya. Exclusive bermakna terbatas, hanya untuk kelompok tertentu, tidak
menerima input dari luar, atau memberi output keluar.
Mutually Exclusive berarti saling exclusive, saling tidak berinteraksi, saling tidak
mempengaruhi.
Kejadian yang bersifat Mutually Exclusive (saling Asing /Saling Lepas)
adalah kejadian yang tidak dapat terjadi bersamaan.
Kejadian A : Amir pergi ke sekolah
Kejadian B : Amir tidak pergi ke sekolah
Hal ini tidak mugkin terjadi karena, masuk dan tidak masuknya Amir tidak
mungkin terjadi secara bersamaan, kejadian seperti inilah yang dikatakan dengan
Mutually Exclusive.

3. Jelaskan pengaruh penggunaan NPV dalam mendukung pengambilan


keputusan. Dan berikan contohnya!
Jawaban :
Pada umumnya pengambilan keputusan investasi berdasarkan NPV dan IRR
akan memberikan hasil yang sama, artinya “apabila suatu usulan investasi dinilai
layak berdasarkan NPV, maka usulan investasi tersebut juga dinilai layak
berdasarkan IRR”.
Setiap teknik atau pendekatan di bidang bisnis dan ekonomi pasti ada
kelemahan dan kekurangannya. Begitu pula dengan teknik pembuatan keputusan
berdasarkan NPV. Sebagai teknik kuantitatif, tentunya teknik ini memerlukan data
yang didapat atau diperhitungkan serta di olah pada saat sekarang.
Di samping itu, baik faktor internal dan faktor eksternal perusahaan selalu
berubah mengikuti waktu yang terus berjalan. NPV selalu fokus pada biaya dan
kondisi ekonomi, dan mengabaikan biaya soasial ( social cost ). NPV positif tidak
berarti selalu dapat dilaksanakan, biaya sosial dari kerawanan sosial dan politik
kadang lebih mahal daripada biaya ekonomi. Karena itu hbitungan intuitif masih
diperlukan dalam melaksanakan teknik NPV.
Contoh:
Pimpinan perusahaan PT Sinar Terang sedangmelakukan analisis terhadap
tiga alternatif investasi. Dimana kondisinya bersifat mutually exclusive ( hanya
satu proyek yang dapat dilaksanakan ). Modal awal proyek sebesar Rp
500.000.000,-. Tingkat laba yang diinginkan 15 persen. Lama proyek 5 tahun,
dan arus kas masuk bersih atau pendapatan bersih proyek selama 5 tahun
adalah sebagai berikut:

Tahun Proyek A Proyek B Proyek C


1 80.000.000 60.000.000 85.000.000
2 120.000.000 130.000.000 125.000.000
3 140.000.000 150.000.000 165.000.000
4 180.000.000 200.000.000 210.000.000
5 210.000.000 240.000.000 250.000.000

NPVB =
• (60.000.000 X 0,8696 ) + (130.000.000 X 0,7561) + (150.000.000 X 0,6575)
+ (200.000.000 X 0,5710) + (240.000.000 X 0,4972) –500.000.000

NPVB =
• ( 52.176.000 + 98.293.000 + 98.625.000 + 114.200.000 + 119.328.000) –
500.000.000

NPVB = 482.622.000 –500.000.000 = -17.378 ( keputusan proyek ditolak )


NPVC =
• ( 85.000.000 X 0,8696 ) + ( 125.000.000 X 0,7561 ) + ( 165.000.000 X
0,6575 ) + ( 210.000.000 X 0,5710 ) + ( 250.000.000 X 0,4972 ) –500.000.000

NPVC =
• ( 73.916.000 + 94.512.500 + 108.487.500 + 119.910.000 + 124.300.000 ) –
500.000.000

NPVC =
• 521.126.000 –500.000.000 = 21.126.000 (Keputusan proyek diterima).
4. Jelaskan ukuran feasible dan infeasible dan perspektif NPV, dan berikan
contohnya!
Jawab:
Ukuran feasible (usaha/proyek layak untuk dilaksanakan) dalam perspektif
NPV (Net Present Value) adalah NPV > 0 sedangkan ukuran infeasible
(usaha/proyek tidak layak untuk dilaksanakan) dalam perspektif NPV adalah NPV <
0. NPV (Net Present Value) merupakan nilai dari proyek yang bersangkutan yang
diperoleh berdasarkan selisih antara cash flow yang dihasilkan terhadap investasi
yang dikeluarkan. Ukuran feasible (usaha/proyek layak untuk dilaksanakan) dalam
perspektif NPV (Net Present Value) adalah NPV > 0 sedangkan ukuran infeasible
(usaha/proyek tidak layak untuk dilaksanakan) dalam perspektif NPV adalah NPV <
0.
Contoh kasus dan perhitungan dari ukuran feasible (usaha/proyek layak
untuk dilaksanakan) adalah sebagai berikut :
Manajer keuangan PT. Sejahtera Selalu tengah melakukan analisa terhadap tiga
usulan proyek. Kebutuhan dana untuk investasi A dalam dua tahun adalah Rp
10.000 dan Rp 21.000, investasi B Rp 15.000 dan Rp 22.500 serta investasi C Rp
12.000 dan 19.500. Dana keseluruhan tersebut diperkirakan sebesar Rp.12.000,-
dari masing-masing investasi, dan biaya modal (cost of capital) yang ditetapkan
adalah 2%. Tentukan proyek yang paling feasible.
Jawab : NPV A = [10.000 / (1+2%)1] + [21.000 / (1+2%)2] - 12.000
= 9.803,9 + 20.184,5 – 12.000
= 17.988,4
NPV B = [15.000 / (1+2%)1] + [22.500 (1+2%)2] - 12.000
= 14.705,9 + 21.626,3 – 12.000
= 24.332,2
NPV C = [12.000 / (1+2%)1] + [19.500(1+2%)2] - 12.000
= 11.764,7 + 18.742,8 – 12.000
= 18.507,2
Jadi, proyek yang paling feasible untuk dikerjakan adalah proyek B karena NPV
yang diperoleh jauh lebih besar keuntungan akhirnya dibandingkan dengan proyek A
dan C.

Contoh kasus dan perhitungan dari ukuran infeasible (usaha/proyek


yang tidak layak untuk dilaksanakan) adalah sebagai berikut :
Seorang impinan perusahaan akan mengganti mesin lama dengan mesin baru
karena mesin lama tidak ekonomis lagi, baik secara teknis maupun ekonomis. Untuk
mengganti mesin lama dibutuhkan dana investasi sebesar Rp 75.000.000,‐. Mesin
baru mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun dengan salvage value berdasarkan
pengalaman pada akhir tahun kelima sebesar Rp.15.000.000,‐. Berdasarkan
pengalaman pengusaha, cash in flows setiap tahun diperkirakan sebesar Rp
20.000.000,‐ dengan biaya modal 18% per tahun. Apakah penggantian mesin ini
layak untuk dilakukan apabila dilihat dari PV dan NPV?
Jawab : NVP = -75.000.000 + 20.000.000 (P/A,18%,5) + 15.000.000 (P/F,18%,5)
= -75.000.000 + 62.544.000 + 6.5565.000
= -5,8995 juta
Jadi, NPV yang diperoleh bernilai negatif, maka pembelian mesin tidak
feasible.
5. Jelaskan dimana kelemahan penggunaan NPV Dalam mendukung proses
pengambilan keputusan. Dan berikan contohnya.
Jawab:
Kelemahan NPV :
 Manajemen harus dapat menaksir tingkat biaya modal relevan selama usia
ekonomis proyek Agar dapat mengkontrol biaya investasi yang dijalankan.
Sehingga jika kita berada pada titik usia akhir ekonomis proyek maka proyek
yang dijalankan harus dihentikan untuk mengihdari kerugian.
 Jika proyek memiliki nilai investasi inisial yang berbeda, maka NPV yang lebih
besar belum menjamin sebagai proyek yang lebih baik.
 Daerah kelayakan tidak hanya dipengaruhi oleh arus kas, melainkan juga
dipengaruhi oleh faktor usia ekonomis proyek. Sehingga faktor yang
mempengaruhi kelayakan investasi bukan hanya arus kas melainkan usia
ekonomis proyek juga.

Contoh
Pimpinan perusahaan akan mengganti mesin lama dengan mesin baru karena
mesin lama tidak ekonomis lagi, baik secara teknis maupun ekonomis. Untuk
mengganti mesin lama dibutuhkan dana investasi sebesar Rp 75.000.000,-. Mesin
baru mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun dengan salvage value berdasarkan
pengalaman pada akhir tahun kelima sebesar Rp 15.000.000,-. Berdasarkan
pengalaman pengusahan, cash in flow setiap tahun diperkirakan sebesar Rp
20.000.000,- dengan biaya modal 18% per tahun. Apakah pengganti mesin ini layak
untuk dilakukan apabila dilihat dari PV dan NPV?
PV = Rt/ (1+i)t
Disini kita gunakan rumus di atas karena proyeknya digunakan dalam jangka waktu
yang panjang.
Diketahui : Rt = Rp 20.000.000,00
i = 18%

Jawab : PV1 = Rp 20.000.000 / (1+0,18)pangkat 1


= Rp 16.949.153
Karena yang kita hitung itu adalah pada tahun ke 1 maka (1+0.18) pangkatkan 1
Begitu juga untuk tahun ke 2 sampai ke 6. Kemudian, jumlahkan hasil
perhitungan PV dari tahun ke 1 hingga pada tahun ke 6. Maka, akan menghasilkan
PV total= 69.100.059,-
Maka, NPV = ( – Rp 75.000.000) + Rp 69.100.059 = Rp -5.889.941 Karena
NPV yang diperoleh bernilai negatif, maka pembelian mesin tidak fesible sehingga
proyek akan ditolak.

Anda mungkin juga menyukai