ANALISIS INVESTASI
METODE ALTERNATIF PEMILIHAN PROYEK
A. Konsep Ekonomi
Nilai ekonomi dari suatu objek akan sangat tergantung dari hukum
kebutuhan dan ketersediaan (supply and demand). Di mana jika
suplay banyak demand kecil maka harganya jadi turun dan
sebaliknya jika supply sedikit permintaan banyak harga naik,
untuk jelasnya lihat grafik supply demand. Oleh karena itu setiap
pelaku ekonomi perlu memahami dan mengetahui kondisi supply
demand tersebut secara baik dan memanfaatkan situasi itu sebagai
peluang dalam mendapatkan keuntungan ekonomisnya secara
optimal.
Gambar 1.1
Grafik Fungsi Supply – Demand
Rumus NPV:
Diketahui:
CF = cash flow investasi
FPB = faktor bunga present
Diketahui:
Ct = Rp. 50 juta
C0 = Rp. 150 juta
r = 12% (0,12)
Jawab:
(C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) + (Ct/(1+r)t) – C0
= ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 +
(50/1+0,12)5) – 150
= (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150
= 180,24 – 150 = 30,24
Jadi, nilai NPV bagi perusahaan Maju Jaya Selamanya adalah Rp30,24
juta.
Berdasarkan penghitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai NPV
adalah positif dengan nilai sebesar Rp30,24 juta. Artinya mesin produksi
yang akan dibeli tersebut dapat menghasilkan sekitar Rp30,24 juta.
Dengan begitu, rencana investasi pembelian mesin produksi baru dapat
dilakukan.
Jawaban:
Total dana Investasi: Rp220.000.000
Kas Masuk Bersih: Rp55.000.000
Lantas berapakah payback period pengembalian?
Payback period= Total Dana Investasi : Kas Masuk Bersih
Payback period= Rp220.000.000 : Rp55.000.000
Payback period= 4 tahun
Maka, payback period yang dibutuhkan agar mesin produksi
yang diinvestasikan dapat kembali dalam waktu 4 tahun.
Rumus:
Keterangan:
Present Value adalah total arus kas masuk yang diperkirakan dari
investasi tersebut, yang telah diubah menjadi nilai saat ini
menggunakan yang sesuai.
Initial Investment adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk
melakukan investasi tersebut.
Contoh soal:
PT. Asthree akan melakukan investasi melalui pembelian sebuah
gudang seharga Rp. 80.000.000,-
Gudang tersebut mempunyai umur ekonomis 4 tahun dan nilai
residu Rp. 25.000.000,-
perusahaan membayar bunga 20 % dengan tingkat pendapatan
bersih sebagai berikut :
Tahun 1 : Rp. 2.500.000
Tahun 2 : Rp. 3.500.000
Tahun 3 : Rp. 4.500.000
Tahun 4 : Rp. 5.000.000
jawaban :
ayback Periode :
Harga perolehan = 80.000.000
Residu = 25.000.000 _
55.000.000
Proceed 1 = 16.250.000 _
38.750.000
proceed 2 = 17.250.000 _
21.500.000
Rumus:
Berikut rumus menghitung dari benefit cost ratio:
B/C Ratio = Total Pendapatan (FI) / Total Biaya Produksi
(TC)
Terdapat indikator yang dapat memperlihatkan besaran
keuntungan sebuah proyek usaha. Indikator tersebut meliputi:
Jika B/C Ratio lebih dari 1, maka keuntungan dari proyek tersebut
lebih besar daripada pengeluaran sehingga proyek tersebut dapat
diterima atau layak dilanjutkan.
Jika B/C Ratio kurang dari 1, maka keuntungan dari proyek
tersebut lebih kecil daripada pengeluarannya sehingga proyek
tersebut tidak layak dan perlu ditinjau ulang.
Jika B/C Ratio sama dengan 1, maka keuntungan dan
pengeluarannya dikatakan seimbang atau impas
Contoh soal:
=((500.000(3,88966) + 40.000.000(0,64993))/25.000.000
BCR =1,17
Karena nilai BCR yang dihasilkan nilainya lebih dari 1
maka investasi pembelian mesin jahit baru tersebut dianggap
layak dan menguntungkan bagi textile di masa yang akan
datang. Jika demikian, maka disimpulkan bahwa perusahaan
dapat membeli mesin jahit tersebut.
I. Discount rate
discount rate adalah salah satu parameter di bidang sektor ekonomi
yang menyatakan sebagai laju bunga yang dialami akibat adanya
pinjaman modal yang sebelumnya sudah diinvestasikan. Adapun
parameter ini biasanya turut menjelaskan secara rinci terkait
gambaran nilai uang yang didasarkan pada jangka waktu yang
dipakai untuk melakukan konversi keuntungan dan biaya yang
terjadi dalam jangka waktu yang berbeda.
Rumus:
Cara Menghitung WACC dari Laporan Keuangan
Dimana:
D = Nilai pasar hutang perusahaan
E = Nilai pasar ekuitas perusahaan
Rd = Biaya Utang
Re = Biaya Ekuitas
T = Tarif pajak perusahaan