Metode Net Present Value adalah menghitung selisih antara nilai sekarang
investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih (operasional maupun
terminal cash flow) di masa yang akan datang.
Metode Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) merupakan metode menghitung nilai
bersih (netto) pada waktu sekarang (present). Asumsi present
yaitu menjelaskan waktu awal perhitungan bertepatan dengan
saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke-nol (0)
dalam perhitungan cash flow investasi.
Keuntungan dan Kelemahan Metode NPV
Metode Net Present Value (NPV)
Cash-flow yang benefit saja perhitungannya disebut dengan Present
Worth of Benefit (PWB), sedangkan jika yang diperhitungkan hanya
cash-out (cost) disebut dengan Present Worth of Cost (PWC). Sementara
itu, NPV diperoleh dari PWB-PWC.
Untuk mendapatkan nilai PWB, PWC, dan NPV dipakai formula umum
sebagaiberikut:
Langkah menghitung NPV:
(1) Tentukan nilai sekarang dari setiap arus kas, termasuk arus
masuk dan arus keluar, pada biaya modal proyek,
(2) Jumlahkan arus kas, hasil ini didefinisikan sebagai NPV
proyek,
(3) Jika NPV adalah positif, maka proyek harus diterima,
sementara jika NPV adalah negatif, maka proyek itu harus ditolak.
Jika dua proyek dengan NPV positif adalah mutually exclusive,
maka salah satu dengan nilai NPV terbesar harus dipilih .
Pada tabel berikut ditunjukkan arti dari perhitungan NPV terhadap
keputusan investasi yang akan dilakukan.
–> Maka sebelum penghitungan/penentuan NPV hal yang paling utama
adalah mengetahui atau menaksir aliran kas masuk di masa yang akan
datang dan aliran kas keluar.
Di dalam aliran kas ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
(1) Taksiran kas haruslah didasarkan atas dasar setelah pajak,
(2) Informasi terebut haruslah didasarkan atas “incremental” (kenaikan atau
selisih) suatu proyek.
(3) Aliran kas ke luar haruslah tidak memasukkan unsur bunga, apabila
proyek itu direncanakan akan dibelanjai/didanai dengan pinjaman. Biaya
bunga tersebut termasuk sebagai tingkat bunga yang disyaratkan (required
rate of return) untuk penilaian proyek tersebut. Kalau kita ikut memasukkan
unsur bunga di dalam perhitungan aliran kas ke luar, maka akan terjadi
penghitungan ganda.
Contoh Soal 1
Bapak Andi sedang menjajaki kemungkinan membuka usaha Pabrik
Batako dengan perkiraan biaya investasi 300 juta rupiah. Di samping itu
untuk mengoperasikan investasi tersebut dibutuhkan biaya operasional
rata-rata 17 juta rupiah/tahun, selanjutnya dari hasil penjualan produk
diperkirakan akan ada pemasukan rata-rata 45 juta rupiah/tahun. Jika
umur investasi diperkirakan 8 tahun kemudian aset dapat dijual 100 juta
rupiah. Selain itu pada tahun ke-6 akan ada perawatan berat
(overhoul) dengan biaya 35 juta rupiah. Diminta mengevaluasi kelayakan
ekonomis rencana tersebut dengan metode NPV jika suku bunga rata-
rata selama umur investasi 15%/tahun.
Contoh Soal 2
Sebuah rencana investasi dalam bidang produksi komponen manufaktur diketahui ada tiga
alternatif teknologi yang dapat diterapkan, yang terdiri dari teknologi konvensional, teknologi
mekanis dan teknologi semi otomatik kontrol. Setiap pilihan teknologi akan memberikan efek
teknologi yang berbeda.
Hari ini saya mendapat pinjaman dari Ipin uang sebesar Rp 100 juta dan ingin saya
investasikan selama satu tahun. Ada 3 pilihan bagi saya untuk menanamkan uang saya
tersebut, yaitu :
Agar bisa lebih mudah memilih investasi yang paling menguntungkan, saya ingin tahu berapa
nilai sekarang dari hasil investasi untuk masing-masing pilihan?
Maka untuk menghitung NPV deposito adalah sebagai berikut:
Untuk menghitung NPV Rumah, gunakan discount rate 12 % untuk mengakomodasi tingkat risiko.
Menghitung NPV Emas, discount rate-nya 0 %, karena emas meskipun berfungsi sebagai store of value /
alat penyimpan kekayaan, emas tidak memberikan hasil.
Jika pada metode NPV seluruh aliran cash ditarik pada posisi
present, sebaliknya pada metode AE ini aliran cash justru
didistribusikan secara merata pada setiap periode waktu
sepanjang umur investasi, baik cash-in maupun cash-out.
Keterangan:
I = Investasi
S = Nilai sisa
Ab = Annual Benefit
Ac = Annual cost
G = gradien
n = umur investasi
EUAB = equivalent uniform annual of benefit
EUAC = Equivalent uniform annual of cost
Persamaan Metode Annual Equivalent (AE)
Keterangan:
Cb = cash flow benefit
Cc = cash flow cost
Cf = cash flow utuh (benefit + cost)
FBA = faktor bunga annual
t = periode waktu
n = umur investasi
Kriteria keputusan
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak
ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran/kriteria tertentu,
dalam metode AE, yaitu:
Jika :
AE ≥ 0 artinya investasi akan menguntungkan/layak (feasible)
AE < 0 artinya investasi tidak menguntungkan/layak (unfeasible)
Dalam rangka program pengembangan kota Surabaya, Pemkot Surabaya merencanakan akan
membangun pasar/pertokoan di daerah Banyu Urip dengan biaya investasi 20 miliar rupiah. Dalam
pengoperasiannya akan memb.utuhkan biaya operasional 450 juta rupiah/tahun. Proyek tersebut
menghasilkan 500 petak tokc, yang diproyeksikan akan dijual 50% dan lebihnya akan disewakan.
Harga jual toko 150 juta rupiah/petak dan tarif sewa 15 juta rupiah/tahun/petak. Dengan adanya
proyek tersebut, diproyeksikan perekonomian masyarakat setempat akan meningkat 2%/tahun, di
mana pendapatan masyarakat saat ini ± 1 juta rupiah/kk/bulan, jumlah penduduk setempat ± 5000
kk. Di samping itu akan terjadi penurunan kualitas budaya, kenyamanan dan keamanan yang
disetarakan dengan uang senilai 50 ribu rupiah/kk/bulan. Aspek lain yang menguntungkan yaitu
akan meningkatnya produktivitas lahan, di mana lugs lahan ± 1000 Ha akan meningkat
rata-rata 10%/tahun dari harga jual saat ini yaitu 50 juta rupiah/Ha. Investasi ini diharapkan bertahan
25 tahun tanpa nilai sisa.
Diminta:
a. Formulasikanlah persoalan di atas dalam bentuk grafik cash flow.
b. Evaluasilah rencana tersebut dengan metode BCR jika i=10%/tahun