Anda di halaman 1dari 55

BUNGA DAN TINGKAT BUNGA

Bunga: Sejumlah uang yang diterima sebagai hasil


dari menanam modal, yang dapat dilakukan
sebagai uang yang dipinjamkan atau disebut
juga sebagai keuntungan (profit).

Tingkat Bunga: Perbandingan antara keuntungan


yang diperoleh dari penanaman modal dengan
modal yang ditanam tersebut dalam periode
waktu tertentu atau dapat dinyatakan sebagai
perbandingan antara jumlah uang yang harus
dibayarkan untuk penggunaan suatu modal
dengan modal yang digunakan.
Nilai Uang dari Waktu

Dalam melakukan ekivalensi nilai uang perlu


mengetahui 3 hal, yaitu :
1. Jumlah yang dipinjam atau yang diinvestasikan
2. Periode / Waktu peminjaman atau investasi
3. Tingkat bunga yang dikenakan

Perhitungan Bunga

bunga yang dinyatakan per unit waktu


Tingkat bunga = -------------------------------------------------------------- X 100%
pinjaman pokok
Jenis Bunga untuk melakukan
perhitungan nilai uang:

1. Bunga Sederhana

I = Pxi x
n
I = Bunga yang terjadi (Rupiah)
P = Induk yang dipinjam atau
diinvestasikan
i = Tingkat bunga per periode
n = Jumlah periode yang dilibatkan
2. Bunga Majemuk

I = P x i  hasilnya ditambah dengan besarnya bunga yang


telah terakumulasi
(I + P = Pn)  I = Pn x i , dimana n (tahun pembayaran) =
1,2,3,... dst
Contoh Soal Bunga
Sederhana :
 Seseorang meminjam uang sebesar Rp.1000,- selama 3
tahun dgn tingkat suku bunga 10% per tahun. Berapa total
pembayaran yg harus dilakukan pada akhir tahun ketiga
jika bunga yg digunakan adalah bunga sederhana ?

 Penyelesaian :
 Total bunga selama 3 tahun : I = 1000 x 0,10 x 3 = 300
 Total pembayaran yg harus dilakukan pd akhir tahun ketiga
adalah :
 F = 1000 + 300 = 1300
 Sehingga total pembayaran pada akhir tahun ketiga
sebesar Rp 1300,-
Contoh soal Bunga
Majemuk
- Contoh Soal :
Seseorang pinjam uang sebesar Rp 1000,- selama 3 thn dgn suku
bunga 10% per thn. Berapa total pembayaran yg harus dilakukan pd
akhir tahun ketiga jika bunga yg digunakan adalah bunga majemuk?
Penyelesaian :
Bunga pinjaman tahun berjalan akan menambah jumlah pinjaman di
awal tahun berikutnya. Perhitungan total pembayaran yg harus
dilakukan pada akhir tahun ketiga dapat dilihat pada tabel berikut :
(1) (2) (3) = (2) x 10% (3)=(2)+(3)
Tahun Jumlah Pinjaman Bunga Pinjaman Jumlah Pinjaman
pada awal tahun Tahun berjalan pada akhir tahun

1 1000,00 100,00 1.100,00


2 1.100,00 110,00 1.210,00
3 1.210,00 121,00 1.331,00

Sehingga total pembayaran yg harus dilakukan pada akhir tahun


ketiga adalah sebesar Rp 1.331,-
Diagram Alir Kas
Aliran Kas Netto = Penerimaan - Pengeluaran
Diagram Alir Kas adalah suatu ilustrasi grafis dari transaksi
ekonomi yang dilukiskan pada garis skala waktu.
Ada 2 segmen dalam suatu Diagram Aliran Kas :
1. Garis Horisontal yang menunjukkan skala waktu (periode).
2. Garis – garis Vertikal yang menunjukkan aliran kas.
penerimaan
1periode

0 1 2 3 4 5 n

pengeluaran
Titik 0 ( nol ) menunjukkan saat ini atau akhir periode nol atau awal
periode 1 (satu)
Bunga dan Rumus-rumus Bunga
Konsep Nilai Uang Terhadap Waktu (Time value of money)
 Transaksi cash flow untuk beberapa tahun tidak boleh
dijumlahkan karena harga uang pada tahun sekarang berbeda
dengan harga uang pada tahun yang akan datang
 Rp. 5.000,- tahun sekarang, lebih tinggi nilainya dengan Rp.
5.000,- pada tahun-tahun yang akan datang, karena adanya
konsep suku bunga (interest rate).

Misal:
Pinjam Rp.100.000
Bunga 1,5% per bulan
Maka tingkat suku bunga = 1,5 x 12 = 18%/per tahun , dan
suku bunga 18% disebut bunga nominal (sederhana).

Tetapi dalam prakteknya yang dipergunakan adalah suku


bunga majemuk (effective interest rate) .
 Perhitungan suku Bunga Majemuk adalah sebagai berikut:
Pinjam Rp.100.000
Bunga 1,5% per bulan. Berapa yang harus dibayarkan setelah 1 tahun kemudian?

Bulan Total dana yang dipinjamkan

0 100.000
1 100.000 + 0,015(100.000) = 100.000(1+0,015)
2 100.000(1+0,015) + [0,015x100.000(1+0,015)] = 100.000(1+0,015)2
3 100.000(1+0,015)2+ [0,015x100.000(1+0,015)2] =100.000(1+0,015)3
4 100.000(1+0,015)3+ [0,015x100.000(1+0,015)3] =100.000(1+0,015)4
……..
12 …………………………=100.000(1+0,015)12 = 119.560
119.560 – 100.000
Suku bunga majemuk : = ---------------------- x 100%=0,195619,56%
100.000

Jadi bunga majemuk lebih besar daripada bunga nominal


Rumus suku bunga majemuk: i effective = ( 1+ i )n –1

Dimana : ieffective = interest;


n = jangka waktu modal didepositokan/dipergunakan

Contoh : Pinjaman Rp. 1.000.000


i = 1,5% tiap bulan
Berapa besar bunga (i) untuk n = 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 1 tahun?
Solusi :
 i = 1,5% = 0,015 per bulan
 3 bulan = i = ( 1+ 0,015) 3-1 = 0.045678 atau Rp 45.678
 6 bulan = i = ( 1+ 0,015) 6-1 = 0.093443 atau Rp 93.443
 9 bulan = i = ( 1+ 0,015) 9-1 = 0.14339 atau Rp 143.390
 1 tahun = i = ( 1+ 0,015)12-1 = 0.195618 atau Rp 195.618
Rumus-Rumus Bunga Majemuk
Simbol pada Bunga Majemuk:
P = Present worth (jumlah uang saat ini)
F = future worth (jumlah uang masa datang)
n = number /time  jangka waktu/umur teknis
(minggu, hari, bulan, tahun)
i = interest rate  suku bunga/periode
A = annual  pembayaran seragam atau secara
merata / periode
G = gradient  peningkatan pembayaran yang
konstan
Single-Payment Compound-Amount
Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
Amount at Interest Compound Amount
Year Beginning Earned During
of Year Year at End of Year

1 P(1+i)0 P(1+i)0 i P(1+i)0 + P(1+i)0 i = P(1+i)1

2 P(1+i)1 P(1+i)1 i P(1+i)1 + P(1+i)1 i = P(1+i)2

3 P(1+i)2 P(1+i)2 i P(1+i)2 + P(1+i)2 i = P(1+i)3

n P(1+i)n-1 P(1+i)n-1 i P(1+i)3 + P(1+i)3 i = P(1+i)4

F = P (1 + i)n atau F = P ( F/P,i,n )

RI-1504/Ekonomi
Teknik/2004/SEW/#1 12
F = P (1 + i)n atau F = P ( F/P,i,n )

F=?

Single-Payment
Present-Worth Factor

1 2 3 n-1 n

P diketahui

Single-Payment Compound-Amount Factor


(Discrete Compounding, Discrete Payments)
 Contoh :
Jika seorang karyawan TELKOM merencanakan untuk mendepositokan
 uangnya sebesar Rp. 100 juta dengan tingkat suku 12%/tahun.
Berapakah jumlah uang karyawan tersebut pada akhir tahun kelima
adalah :

F = Rp. 100 juta (1 + 0.12)


F = Rp.100 juta (1,7623) = Rp. 176,23 juta
Atau
F = Rp.100 juta (F/P,n,i) Lihat Tabel Bunga
F = Rp.100 juta (1,7623) = Rp. 176,23 juta
Single-Payment Present-Worth
Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)
 1 
P  F n 
atau P = F ( P/F, i,n )
 1  i  
F

Single-Payment
Present-Worth Factor

1 2 3 n-1 n
Single-Payment
Compound-Amount
Factor
P
RI-1504/Ekonomi
Teknik/2004/SEW/#1 15
Mencari F, jika diketahui P
F/P,i,n
F = P (1 + i)n atau F = P (
)
Contoh :
Bunga 10% per tahun, uang Rp 1.000.000 akan ekivalen dengan
berapa dalam waktu 3 tahun?
 P = 1000.000 , i = 0,10
F = 1000.000 (1+0,10)3
= 1000.000 (F/P,10%,3) F=?
F = 1000.000 (1,3310) = 1.331.000

i=10%

1 2 3 n-1 n

P=1000.000
Contoh :
Berapa modal yang harus di investasikan pada 1 Januari 2011
agar pada 1 Januari 2021 modal tersebut menjadi Rp.1.791.000,
dengan bunga 6% per tahun F = 1.791.000
Pembahasan:
n = 10 tahun; F = Rp.1.791.000
P = F(P/F,i,n) = 1.791.000 (1+0,06)-10
= 1.791.000 (0,5584) = Rp. 1.000.000
F=1.791.00

i=6%

1 2 3 n-1 n

P=?
Mencari P, jika diketahui F
 Seseorang meminjam Rp 1.200 diawal tahun pertama
dengan rencana mengembalikan pada akhir tahun ke-5.
Tetapi di awal tahun ke -3, orang tersebut menambah
pinjaman sebesar Rp 800 yang akan dikembalikan
bersamaan dengan pengembalian pinjaman pertama.
Berapa besar uang yang harus dikembalikan di akhir tahun
ke-5, jika tingkat suku bunga 12% per tahun?

1.200
800

1 2 3 4 5

Contoh soal 1
F= ?
Pembahasan
Seseorang meminjamkan uang di awal tahun pertama dengan rencana akan
dikembalikan di akhir tahun ke-2 sebesar Rp 800 dan Rp 1.200 di akhir
tahun ke-5. Berapa besar uang yang dipinjamkan, jika tingkat suku bunga
15%?

P = P1 + P2
P = 800 (P/F,15%,2) +1.200 (P/F,15%,5)
P = 800(0,75614) + 1.200(0,49718)
P = 1.201,53.
Contoh soal 2
 Seseorang menginvestasikan sejumlah uang di awal tahun pertama. Di
awal tahun ke-3, dia menambah investasinya sebesar 1,5 kali dari investasi
pertama. Jika tingkat bunga 10% per tahun, dan diinginkan agar nilai
investasinya menjadi Rp 2.000 di akhir tahun ke-5. Berapa besar investasi
yang ditanamkan diawal tahun pertama dan dan awal tahun ke-3?

F= 2000
I = 10%
0 1 2 3 4
2000 = F1 + F2
5 2000 = X(F/P, 10%, 5 + 1.5X(F/P,10%,3)
X 2000 = X(1.6105) + 1.5X(1.331)
1.5 X X = 554.48

Investasi di awal tahun pertama sebesar Rp 554.48 dan diawal


tahun ke-3 sebesar Rp 831.72

Contoh soal 3
 Jika investasi sebesar Rp 1000 diawal tahun pertama dan Rp
1500 di awal tahun ke-4 memberikan hasil Rp 4200 pada akhir
tahun ke-5. Berapa besar tingkat bunga yang berlaku?

I = ?%
F= 4200
0 1 2 3 4

1000 1500
F = F1 + F2
4200 = 1000(F/P, i%, 5 + 1500(F/P,i%,2)
Jika i = 15%  1000(2.01136) + 1500(1.3225) = 3.995
Jika i = 18%  1000(2.28776) + 1500(1.3924) = 4.376

Dengan interpolasi linear, diperoleh tingkat suku bunga

 4200  3995 
i  15    18%  15%   16.61%
 4376  3995 

Contoh soal 4
Seseorang mengharapkan untuk
menerima Rp 10 juta pada akhir 2010 dan
pada akhir 2011. Berapa besar nilai uang
(Present value) yang harus disimpan
untuk penerimaan tersebut diatas pada
awal tahun 2005, tingkat bunga 10%?

Contoh soal 5
10 jt 10 jt

05 06 07 08 09

10 11
i = 10%

P=?

P = P1 + P2
=10 jt (P/F,10%,5) + 10 jt(P/F,10%,6)
= 10 jt (0.6209) + 10 jt (0.5645)
= 11.854 jt
3.3 UNIFORM SERIES FORMULAS
 Seringkali arus kas yang dihadapi berupa sederetan arus
kas masuk atau arus kas keluar yang besarnya
sama,A,yang terjadi setiap akhir periode selama n periode
dengan tingkat suku bunga ,i, per tahun. Deret seragam
seperti itu disebut anuitas.
 Rumus dan tabel yang disajikan dihitung berdasarkan
kondisi :
1. P berada satu periode sebelum A pertama.
2. F berada bersamaan dengan A terakhir
3. A dimulai di akhir periode pertama sampai
akhir periode ke n
3.3.1 Mencari F, jika diketahui A
(Discrete Compounding, Discrete Payments)

 1  i  n  1  F/A, i, n
F  A  atau F = A ( )
 i 
F

Equal-Payment-Series
Compound-Amount
0 1 2 3 n-1 n Factor

A A A A A

RI-1504/Ekonomi
Teknik/2004/SEW/#1 26
Contoh :
Jika seseorang menabung Rp.100.000 tiap bulan selama 25
bulan dengan bunga 1 % per bulan, berapakah yang ia miliki
pada bulan ke25 tersebut ?
Solusi :
 Diagram aliran kas dari contoh ditunjukkan pada gambar
dibawah ini

F = A(F/A, i%,N)
= Rp 100.000 (F/A,1%,25)
= Rp 100.000 (28.243)
= Rp 2.824.300
Jadi, pada bulan ke 25 jumlah uang yang dimiliki adalah
Rp. 2.824.300.
3.3.2 Mencari A, jika diketahui F
(Discrete Compounding, Discrete Payments)

 i  A/F, i, n
A  F 
atau A = F ( )
 1  i   1 
n

Equal-Payment-Series
Sinking-Fund Factor

0 1 2 3 n-1 n

A A A A A

RI-1504/Ekonomi
Teknik/2004/SEW/#1 28
 Berapa besar pembayaran yang harus disetorkan 4 kali
berturut-turut di setiap akhir tahun agar terakumulasi
menjadi Rp 1,464.10 pada akhir tahun ke-4, bila tingkat
bunga 10%?
F=1,464.10
A=? i=10%

1 2 3 4 Rumus : A= F(A/F,i, n)
= 1,464.10 (A/F, 10%,4)
= 1,464.10 (0.21547)
A A A A = 315.47

Nilai Rp 1,464.10 pada akhir tahun ke-4 ekivalen dengan pembayaran a kali
berturut-turut setiap akhir tahun sebesar Rp 315.47 per tahun pada tingkat
suku bunga 10% per tahun.

Contoh soal
3.3.4 Mencari A, jika diketahui P
(Discrete Compounding, Discrete Payments)

i 1  i  
n A/P, i, n
A  P  atau A = P ( )
 1  i   1 
n

A A A A A
0
Equal-Payment-Series 1 2 3 n-1 n
Capital Recovery Factor

RI-1504/Ekonomi
Teknik/2004/SEW/#1 30
 Berapa besar pembayaran dengan jumlah yang sama di setiap
akhir tahun selama 4 tahun berturut-turut yang ekivalen dengan
Rp 1000 di awal tahun pertama dengan tingkat bunga 10% per
tahun?
P= 1000
i=10%

1 2 3 4
Rumus : A= P(A/P,i, n)
= 1,000 (A/P, 10%,4)
A A A A = 1,000 (0.31547)
= 315.47
A=?
Nilai Rp 1,000 kini ekivalen dengan pembayaran di setiap akhir tahun
selama 4 tahun berturut-turut sebesar Rp 315,47 pada tingkat bunga 10%
per tahun

Contoh soal
3.3.4 Mencari P, jika diketahui A
(Discrete Compounding, Discrete Payments)

 1  i  n  1  P/A, i, n
P  A n 
atau P = A ( )
 i 1  i  

A A A A A
0
Equal-Payment-Series 1 2 3 n-1 n
Present Worth Factor

RI-1504/Ekonomi
Teknik/2004/SEW/#1 32
 Berapa nilai ekivalen dari 4 kali penarikan setiap akhir tahun
dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 315,47 denngan
tingkat bunga 10% per tahun?
A=315,47
A A A A

1 2 3 4
Rumus : P= A(P/A,i, n)
i=10% = 315,47 (P/A, 10%,4)
= 315,47 (3.16987)
= 1,000

P=?
Nilai 4 kali penarikan setiap akhir tahun secara berturut-turut yang masing-
masing sebesar Rp 315,47 ekivalen dengan Rp 1.000 pada saat ini,
dengan tingkat bungan 10%

Contoh soal
Uniform-Gradient-Series Factor
(Discrete Compounding, Discrete Payments)

 1 n  A/G, i, n
A  G  
atau A = G ( )
 i 1  i   1 
n

(n-1)G
(n-2)G
A A A A A
2G
G Uniform-Gradient-
Series Factor

0 1 2 3 n-1 n 0 1 2 3 n-1 n

RI-1504/Ekonomi
Teknik/2004/SEW/#1 34
Deret Gradient (Jumlah kenaikan yang sama)
0 1 2 3 4 n-2 n-1 n

G
2G
3G

Biaya perawatan kendaraan bermotor


tahun pertama Rp 150 ribu, tahun kedua (n-3) G
Rp 175 ribu, dan tahun ketiga Rp 200 ribu (n-2) G
dan seterusnya, berarti kenaikan biaya (n-1) G
Perawatan Rp 25 ribu per tahun dinamakan
Gradien per tahun Rp 25 ribu
Selanjutnya :
P = G (P/G,i%, n)  rumus 7
A = G (A/G,i%, n)  rumus 8
F = G (F/G, i%, n)  rumus 9
Contoh :
Perkiraan ongkos operasi dan perawatan mesin-mesin yang digunakan
oleh pabrik adalah Rp 6 juta pada tahun pertama, Rp 6,5 juta pada
tahun kedua, dan seterusnya selalu meningkat Rp 0,5 juta per tahun
sampai tahun ke 5. Bila tingkat bunga 15% per tahun, maka
hitunglah:
a. Nilai sekarang dari semua ongkos tersebut (P)
b. Nilai semua ongkos tersebut pada akhir tahun ke 5 (F)
c. Nilai deret seragam dari semua ongkos tersebut selama 5 tahun (A)
Solusi:
a. P = P1 + P2
= 6 juta (P/A,15%,5) + 0,5 juta (P/G,15%,5)
= 6 juta (3,352) + 0,5 juta (5,775) = Rp 22.999.500
b. Nilai pada akhir tahun ke 5 dapat dihitung
F = P (F/P,15%,5)
= 22.999.500 (2,011) = Rp 46.252.000
atau
F = F1 + F2
= 6 juta (F/P,15%,5) + 0,5 juta (F/G,15%,5)
= 6 juta (6,742) + 0,5 juta (11,62) = Rp 46.252.000
c. Nilai deret seragam :
A = P (A/P,15%,5)
= 22.999.500 (0,29832) = Rp 6.861.000
atau
A = A1+ A2
= 6 juta + 0,5 juta (A/G,15%,5)
= 6 juta + 0,5 juta (1,723) = Rp 6.861.000

0 1 2 3 4 5

A = 6 jt
G = 0,5 jt
Contoh untuk Gradien menurun

1000
800
600 400
i = 10% 200
A1 = dianggap 1000
A2 = ?
G = dianggap - 200
0 1 2 3 4 5 6 7
Berapakah nilai A agar keseluruhan nilai-nilai pada diagram aliran kas sama?
Solusi :
Harga F7 = 1000 (F/A,10%,5) – 200 (F/G,10%,5)
= 1000 (6,1051) – 200 (11,0508) =
= 6.105,1 – 2.210,16 = 3.894,94 = F7
A2 = 3.894,94 (A/F,10%,7)
= 637,90 ribu/ tahun selama 7 tahun dengan bunga 10%
Rumus-Rumus Bunga Majemuk
Soal latihan
1. Hitung suku bunga majemuk dalam per tahun bila suku
bunga adalah :
◦ 12% per enam bulan
◦ 12% per kuartal
◦ 12% per bulan
Pembahasan :
a. i dalam setahun jika i per enam bulan =12%
i dalam setahun = (1 + 0,12)12/6 –1 = 0,2544 = 25,44%
b. i dalam setahun jika i per kuartal =12%
i dalam setahun = (1 + 0,12)12/4 –1 = 0,4049 = 40,49%
c. i dalam setahun jika i per bulan =12%
i dalam setahun = (1 + 0,12)12/1 –1 = 2,8959 =
289,59%
2. Suku bunga suatu bank 0,5% per minggu. Hitung suku
bunga nominal dan majemuk dalam per tahun !
Pembahasan
Diketahui i per minggu = 0,5% = 0,005
Asumsi i tahun = 52 minggu
i nominal = 0,5% x 52 = 26% per tahun
i eff = (1+ 0,005)52 –1 = 0,296 = 29,6% per tahun

3. Hitung suku bunga majemuk dan nominal jika suku bunga


15% per hari
Pembahasan
Diketahui suku bunga (i ) per hari = 15% = 0,15
Asumsi 1 tahun = 366 hari
i nominal = 15% x 366 = 54,9% per tahun
i eff = (1+ 0,15)366 – 1 = 0,6421 = 64,21% per tahun
5.Seorang mahasiswa yang akan merencanakan pesta wisuda 3
tahun yang akan datang. Perkiraan biaya pesta adalah Rp 10
juta. Berapa besar biaya yang disiapkan saat ini, jika suku
bunga per tahun 12% F = 10 jt
Diketahui :
F = 10 juta
i = 12% per tahun 3
n = 3 tahun 0
P=?
Pembahasan : i = 12%
P = 10 juta ( P/F, 12%,3)

P = 10 juta (0,7118) = 7,118 juta P = ?


atau
1
P = F ----------- = 10 juta (0,7118) = 7,118 juta
(1+0.12)3
Rumus-Rumus Bunga Majemuk
6. Seorang pengusaha merencanakan untuk meminjam uang
sebesar Rp 50 juta pada sebuah bank. Uang tersebut
dikembalikan 5 tahun yang akan datang. Jika bunga 1,5%
per bulan. Berapa uang yang harus di kembalikan?
Pembahasan :
P = Rp 50 juta
n = 5 tahun
Bunga effektif per tahun = (1 + 0,015)12 –1 = 0,1956 =
19,56%
F = P (1+ i )n = 50 juta (1 + 0,0015 )F
5
=?
= 50 juta (2,443) = Rp 122,15 jt

i = 19,56% 5

P = 50 jt
Contoh
Sebuah industri yang sedang didirikan membutuhkan sebuah mesin CNC
yang harganya saat ini adalah Rp. 200 juta. Pimpinan perusahaan
memutuskan untuk membeli mesin tersebut dengan, pembayaran angsuran
selama 5 tahun dan dibayar tiap bulan dengan jumlah angsuran yang sama.
Jumlah maksimum yang bisa diangsur adalah 75% dari harganya. Bila bunga
yang berlaku adalah 1% per bulan, berapakah besarnya angsuran yang
harus dibayar tiap bulan ?

Solusi :
Jumlah yang akan diangsur adalah 75% x Rp. 200 juta = Rp.150 juta.
Besarnya angsuran tiap bulan adalah selama 5 atau 60 bulan
A = P(P/A.i%,n)
= Rp. 150 juta (A/P,1 %, 60)
= Rp. 150 juta (0,2224) = Rp. 3,336 juta
Contoh :
Seorang investor menawarkan rumah dengan pembayaran
kredit, sebuah rumah ditawarkan dengan membayar uang
muka Rp. 10 juta dengan angsuran yang sama selama 100
bulan sebesar Rp. 200 ribu per bulan. Bila bunga yang
berlaku adalah 1 % per bulan, berapakah harga rumah
tersebut bila harus dibayar kontan saat ini ?
Solusi :
Harga rumah tersebut saat ini adalah harga uang muka
ditambah harga saat ini dari angsuran yang harus dibayar.
Harga saat ini dari angsuran selama 100 bulan adalah :
P = A (P/A, i%, N)
= Rp. 200.000 (P/A, 1%,100)
= Rp. 200.000 (63,029)
= Rp.12.603.800
jadi harga rumah tersebut saat ini adalah
= Rp. 12.603.800 + Rp. 10.000.000
= Rp 22.603.800
Contoh
Seorang guru yang berusia 30 tahun merencanakan tabungan hari tua sampai
berusia 55 tahun berharap agar tabungan itu bisa dinikmati selama 20 tahun
mulai umur 56 sampai umur 75 tahun. juga merencanakan akan mengambil
uang yang jumlahnya sama tiap tahun selama 20 tahun tersebut. Ia
merencanakan akan menabung mulai akhir tahun depan. Bila ia akan
menabung dengan jumlah Rp 300,000 per tahun dan bunga yang diperoleh
adalah 15% per tahun, berapakah yang bisa dia ambil tiap tahun pada saat
usianya antara 56 - 75 tahun ?
Solusi :

A2 = ?
30 31 55
56 75
A1 = 300.000
i = 15% F55 ini menjadi nilai P55, yang
Selanjutnya dipergunakan sebagai
Perhitungan tahap I, total dana Dasar perhitungan A2:
pada usia 55 tahun (F55) : A2 = P(A/P, 15%, 20)
F55 = A1(F/A, 15%, 25) kemudian = 63.837.900 (0,15976)
= Rp 10.198.742
= 300.000 (212,793)
dana yang diterima tiap tahun
= Rp 63.837.900
Mulai usia 56 sampai dengan 75
Menangani Aliran Kas yang Tidak Teratur
Contoh:
Perhatikan diagram aliran kas pada gambar 2.16. dengan
menggunakan tingkat bunga 12% tentukanlah nilai P, F, dan A dari
keseluruhan aliran kas tersebut :

0 1 2 3 4 5

0
3.000
6.000 8.000

10.000
12.000
Lanjutan Menangani Aliran Kas yang Tidak Teratur
 Untuk memperoleh nilai P dari keseluruhan diagram tersebut
maka dilakukan konversi setiap ada aliran kas ke nilai awal
(ditahun ke 0)
P0 = Rp. 6.000
P1 = Rp.10.000 (P/F,12%,1)
= Rp.10.000 (0,8929)
= Rp. 8.929
P2 = Rp. 3000 (P/F,12%, 2)
= Rp. 3.000 (0,7972)
= Rp. 2.391,6 P3
P3 =0
P4 = Rp.12.000 (P/F,12%, 4) = Rp.12.000 (0,6355) = Rp.
7.626
P5 = Rp. 8000 (P/F,12%, 5 )
= Rp. 8.000 (0,5674) =.Rp. 4,539,2
Sehingga nilai P keseluruhan aliran kas tersebut adalah,
P = P0 + P1 + P2 + P3 + P4 + P5
= 6.000 + 8.929 + 2.391,6 + 0 + 7.626 + 4.539,2
= Rp. 29.485,8
Lanjutan Menangani Aliran Kas yang Tidak Teratur
Dengan mengetahui nilai P maka nilai F (pada tahun ke-5) dan A
(selama 5 tahun) dapat dihitung dengan mudah sebagai berikut :

F =P(F/P,MN) A = P (A/P, i%, N)


= Rp. 29.485,8 (F/P,12%, 5) = Rp. 29.485,8 (A/P,12%, 5)
= Rp. 2.9485,8 (1,762) = Rp. 29.485,8 (0,27741)
= Rp. 51.953,98 = Rp. 8.179,66

ktor-faktor Pemajemukan Diskret


Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga

1. Bila Rp 1.000.000,-
F = P (F/P ; 15 % ; 10)
ditabung pada 1-1-1994
dengan suku bunga 15 = 1.000.000 x 4,0456
% per tahun, berapa = Rp 4.045.600,-
nilai tabungan itu pada
1-1-2004.

2. Berapa harus ditabung


pada 1-1-1995, dengan P = F (P/F ; 20 % ; 5)
suku bunga 20 % per
tahun agar nilai
= 10.000.000 x 0,4019
tabungan itu menjadi = Rp 4.019.000,-
Rp 10.000.000,- pada 1-
1-2000.

3. Bila Rp 10.000.000,-
ditabung pada 1-1-1999
dengan suku bunga 25 % A = P (A/P ; 25 % ; 6)
per tahun, berapa bisa = 10.000.000 x 0,33882
diambil tiap tahun sejumlah = Rp 3.388.200,-
yang sama besar dari 1-1-
2000 sampai dengan 1-1-
2005 sehingga sisa
tabungan itu persis habis.
Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga

4. Bila Rp 1.000.000,-
ditabung tiap tahun F = A (F/A ; 12 % ; 7)
dari 1-1-1999 sampai 1- = 1.000.000 x 10,089
1-2005 dengan suku = Rp 10.089.600,-
bunga 12 %/tahun,
berapa nilai tabungan
itu pada 2005

5. Berapa harus ditabung A = F (A/F ; 15 % ; 9)


sejumlah yang sama besar
= 10.000.000 x 0,059957
tiap tahun dari 1-1-1992
sampai 1-1-2000 dengan = Rp 599.570,-
suku bunga 15 %/tahun,
agar nilai tabungan itu
menjadi Rp 10.000.000,-
pada tahun 2000

6. Berapa harus ditabung P = A (P/A ; 20 % ; 8)


pada 1-1-1997 dengan = 1.000.000 x 3,837
suku bunga 20 %/tahun, = Rp 3.837.000,-
agar bisa diambil Rp
1.000.000,- tiap tahun dari
1-1-1998 sampai dengan 1-
Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga

7. Berapa harus ditabung pada 1-1-1996 dengan suku bunga 15 % per tahun agar
bisa diambil setiap tahun berturut-turut sbb :

Sehingga sisa tabungan itu persis habis


P = G (P/G ; 15 % ; 5)
= 500.000 x 5,7751
= Rp 2.887.550,-
8. Berapa harus ditabung sejumlah yang sama besar tiap tahun dari 1-1-1996
sampai dengan 1-1-2001 dengan suku bunga 20 % per tahun, agar bisa diambil
tiap tahun berturut-turut sbb :

A = G (A/G ; 20 % ; 6)
= 1.000.000 x 1,98
= Rp 1.980.550,-

Sehingga sisa tabungan itu persis habis


Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga

9. Berapa modal yang harus diinvestasikan sekarang dengan suku bunga 5 % per
tahun, agar dapat disediakan Rp 12.000.000,- pada tahun ke 5; Rp 12.000.000,-
pada tahun ke 10; Rp. 12.000.000,- pada tahun ke 15, dan Rp 12.000.000,- pada
tahun ke 20
Jawab :
n1 = 5 ; n2 = 10; n3 = 15 ; n4 = 20
F1 = 12 juta F2 = 12 juta F3 = 12 juta F4 = 12 juta

P1 = F1 (P/F ; 5 %; 5) = 12.000.000 (0,7835) = 9.402.000,-


P2 = F2 (P/F ; 5 %; 10) = 12.000.000 (0,6139) = 6.367.000,-
P3 = F3 (P/F ; 5 %; 15) = 12.000.000 (0,4810) = 5.720.000,-
P4 = F4 (P/F ; 5 %; 20) = 12.000.000 (0,3769) = 4.523.000,-

Jadi modal yang harus diinvestasikan :


P1 + P2 + P3 + P4 = Rp 27.064.000

Atau F1 = F2 = F3 = F4

P = F (A/F ; 5 %; 5) (P/A ; 5 %; 20)


= 12.000.000 (0,18097) (12,462)
= Rp 27.063.000
Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga
10. Seseorang mendepositokan uang sekarang Rp 20.000.000,-; 2 tahun kemudian
RP 15.000.000,-; 4 tahun kemudian RP 10.000.000,-. Suku bunga 8 % per tahun.
Berapa jumlah total pada tahun ke 10 ?
Jawab :
n1 = 10 ; n2 = 8; n3 = 6 ;
F = F1 + F2 + F3
= P1 (F/P; 8 %; 10) + P2 (F/P; 8 %; 8) + P3 (F/P; 8 %; 6)
= 20 juta (2,1589) + 15 juta (1,8509) + 10 juta (1,5869)
= Rp 86.810.000,-
11. Seorang bapak memberi hadiah ultah sebesar RP 1.000.000,- per tahun dalam
bentuk tabungan, yaitu dari ultah ke 1 - 18; suku bunga 20 % per tahun. Sejak
ultah ke 19 – 25 si anak mengambil sejumlah Rp 3.000.000,- per tahun. Berapa
kelebihan/kekurangan tabungan tersebut ?
Jawab :
F1 = A1 (F/A ; 20 % ; 18)
= 1.000.000 (128,117)
= Rp 128.117.000,-
Contoh-Contoh Penggunaan Rumus Bunga

Seandainya tidak diambil sampai dengan ultah ke 25 menjadi :


F2’ = P2’ (F/P ; 20 % ; 7)

}
= 128.117.000 (3,5832)
= Rp 459.068.830,- F = F2’ - F2
= 459.068.830 – 387.480.000
F2 = A2 (F/A ; 20 % ; 7)
= Rp 71.588.830,-
= 3.000.000 (129,16)
= Rp 387.480.000,-

12. Biaya pengoperasian dan pemeliharaan suatu mesin pada akhir tahun pertama
Rp 155.000.000,-, dan naik tiap tahun Rp 35.000.000,- selama 7 tahun. Berapa
uang yang harus disediakan sekarang untuk pengoperasian dan pemeliharaan
selama 8 tahun dengan suku bunga 6 % per tahun

Jawab :
P = 155 juta (P/A; 6 %; 8) + 35 juta (P/G; 6 %; 8)
= 155 juta (6,210) + 35 juta (19,842)
= Rp 1.657.200.000,-

Anda mungkin juga menyukai