Anda di halaman 1dari 34

BAB 3

BUNGA MAJEMUK DALAM EKUIVALENSI

3.1. Notasi dan Diagram

Notasi yang digunakan dalam penulisan rumus-rumus perhitungan bunga majemuk


antara lain :

i = Tingkat suku bunga per periode bunga

n = Banyaknya periode bunga

P = Jumlah uang saat ini; suatu nilai yang ekuivalen dari satu atau lebih arus kas
pada suatu titik acuan waktu yang disebut dengan sekarang / saat ini.

F = Nilai uang masa depan; suatu nilai yang ekuivalen dari satu atau lebih arus kas
pada suatu titik acuan waktu yang disebut sebagai masa depan.

A = Serangkaian arus kas yang besarnya sama pada setiap akhir periode (atau
serangkaian nilai yang ekuivalen di akhir setiap periode) selama periode
tertentu, mulai dari akhir periode pertama sampai akhir periode akhir.

Diagram arus kas digunakan untuk membantu menjelaskan dan memberi gambaran
mengenai aliran uang yang terjadi dalam berbagai waktu yang berbeda. Diagram arus
kas digambarkan menggunakan perjanjian berikut :

1. Garis horisontal menggambarkan skala waktu dengan pergerakan waktu dari kiri ke
kanan.
2. Anak panah menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar, yang
ditempatkan di akhir periode. Anak panah yang mengarah ke atas menggambarkan
arus kas masuk, sedangkan anak panah yang mengarah ke bawah
menggambarkan arus kas keluar.

3.2. Single Payment Formulas

Jika sejumlah uang, P, diinvestasikan pada suatu tingkat suku bunga, i, per periode,
maka di akhir periode pertama nilainya akan menjadi :

F1 = P + Pi = P(1 + i)

Pada akhir periode ke-2, nilainya akan menjadi :

F2 = P(1 + i) + P(1 + i)i = P(1 + i)2

Pada akhir periode ke-3, nilainya akan menjadi :

Fn = P(1 + i)2 + P(1 + i)2i = P(1 + i)3

Dengan demikian, pada akhir periode ke-n nilainya akan menjadi :

Fn = P(1 + i)n ............. (3.1)

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 1


3.2.1. Mencari F Jika P Diketahui

Dalam terminologi meminjam – meminjamkan :

Seseorang meminjam Rp 1.000,- selama 4 tahun. Berapa banyak yang harus


dibayarkan kembali dengan sekali pembayaran diakhir tahun ke-4 pada tingkat suku
bunga 10% per tahun ?

Dalam terminologi ekuivalensi :

Berapakah nilai ekuivalensi masa depan pada akhir tahun ke-4 untuk Rp 1.000,-
diawal tahun pertama pada tingkat suku bunga 10% per tahun ?

Diagram arus kas :

P = Rp 1.000,-

1 2 3 4

F=?
Gambar 3.1. Diagram Arus Kas : Mencari F jika P diketahui

Rumus :
F = P(1 + i)n

Atau :
F = P(F/P,i,n)

Perhitungan :
F = P(1 + i)n = 1.000 x (1 + 0,1)4 = 1.464,10

Atau :
F = P(F/P,i,n) = 1.000 x (F/P, 10%, 4) = 1.000 x (1,4641) = 1.464,10

Hasil perhitungan :

Nilai Rp 1.000,- saat ini ekuivalen dengan Rp 1.464,10 di akhir tahun ke-4 pada
tingkat suku bunga 10% per tahun.

3.2.2. Mencari P Jika F Diketahui

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 2


Dalam terminologi meminjam – meminjamkan :

Seseorang ingin memiliki Rp 1.464,10 dalam 4 tahun. Berapa besar uang yang harus
di depositkan untuk mendapatkan jumlah tersebut pada tingkat suku bunga 10% per
tahun ?

Dalam terminologi ekuivalensi :

Berapakah nilai ekuivalensi agar Rp 1.464,10 bisa diterima 4 tahun ke depan dengan
tingkat suku bunga 10% per tahun ?

Diagram kas :

F = Rp 1.464,10

1 2 3 4

P=?

Gambar 3.2. Diagram Arus Kas : Mencari P jika F diketahui

Rumus :
1
PF
1  i  n
.................. (3.2)
-n
P = F (1 + i)

Atau :
P = F (P/F,i,n)

Perhitungan :
P = F (1 + i)-n = 1.464,10 x (1 + 0,1)-4 = 1.000

Atau : menggunakan tabel


P = F(P/F,i,n) = 1.464,10 x (P / F, 10%, 4) = 1.464,10 x (0,68301) = 1.000

Hasil Perhitungan :

Nilai Rp 1.464,10,- di akhir tahun ke-4 ekuivalen dengan Rp 1.000,- saat ini pada
tingkat suku bunga 10% per tahun.

Contoh 3-1 :

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 3


Seseorang meminjam Rp 1.200,- di awal tahun pertama dengan rencana
mengembalikannya pada akhir tahun ke-5. Tetapi di awal tahun ke-3, orang tersebut
menambah pinjaman sebesar Rp 800,- yang akan dikembalikan bersamaan dengan
pengembalian pinjaman pertama. Berapa besar uang yang harus dikembalikan
diakhir tahun ke-5 jika pinjaman dilakukan dengan tingkat suku bunga 12% per
tahun ?

1.200,-

800

1 2 3 4 5
i = 12%
F=?
Penyelesaian :

1.200,- 1.200,-
= +
800 800

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
i = 12%
FF = ? = F1 + F2 F=1
F=2

F = 1.200 (F / P, 12%, 5) + 800 (F / P, 12%, 3)


F = 1.200 (1,76234) + 800 (1,40493)
F = 3.238,75

Uang yang harus dikembalikan di akhir tahun ke-5 sebesar Rp 3.238,75.

Contoh 3-2 :
Seseorang meminjamkan sejumlah uang di awal tahun pertama dengan rencana
akan dikembalikan di akhir tahun ke-2 sebesar Rp 800,- dan Rp 1.200,- di akhir tahun

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 4


ke-5. Berapa besar uang yang dipinjamkan jika pinjaman dilakukan pada tingkat suku
bunga 15% per tahun ?

1.200
800

1 2 3 4 5
P=? i = 15%

Penyelesaian :

1.200 1.200

800 800

= +
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

P=? P=1 P=2

P = P1 + P2
P = 800 (P / F, 15%, 2) + 1.200 (P / F, 15%, 5)
P = 800 (0,75614) + 1.200 (0,49718)
P = 2000/3,60701
P = 1.201,53

Uang yang dipinjamkan sebesar Rp 1.201,53.

Contoh 3-3 :

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 5


Seseorang menginvestasikan sejumlah uang di awal tahun pertama. Di awal tahun
ke-3, orang tersebut menambah investasinya sebesar 1,5 kali investasi pertama. Jika
tingkat suku bunga 10% per tahun, dan dikehendaki agar nilai investasinya menjadi
Rp 2.000,- di akhir tahun ke-5 di . Berapa besar investasi yang dilakukan di awal
tahun pertama dan di awal tahun ke-3?

2.000

i = 10%
X=?

1 2 3 4 5

1,5.X
Penyelesain :

2.000 F1 F2

= +
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

X X

1,5.X 1,5.X

2.000 = F1 + F2
2.000 = X (F / P, 10%, 5) + 1,5X (F / P, 10%, 3)
2.000 = X (1,61051) + 1,5X (1,331)
2.000 = 3,60701 X
X = 2000 / 3,60701
X = 554,4758

Investasi awal tahun pertama sebesar Rp 554,48 dan investasi di awal tahun ke-3
sebesar Rp 831,72.

Contoh 3-4 :

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 6


Jika investasi sebesar Rp 1.000,- di awal tahun pertama dan Rp 1.500,- di awal tahun
ke-4 memberikan hasil Rp 4.200,- pada akhir tahun ke-5. Berapakah besarnya
tingkat suku bunga yang berlaku ?

4.200
i=?

1 2 3 4 5

1.000

1.500
Penyelesaian :
F = F1 + F2
4.200 = 1.000 (F / P, i, 5) + 1.500 (F / P,i,2)

Jika i = 15%  1.000 (2,01136) + 1.500 (1,32250) = 3.995,11


Jika i = 18%  1.000 (2,28776) + 1.500 (1,39240) = 4.376,36

Dengan interpolasi linear, diperoleh tingkat suku bunga untuk nilai 4.200 adalah :

 ( 4.200  3.995,11) 
i  15   x(18  15)   16,61%
 ( 4.376,36  3.995,11) 

Tingkat suku bunga yang berlaku sebesar 16,61% per tahun.

Contoh 3-5 :
Hitung tingkat suku bunga dari arus kas berikut agar biaya yang dikeluarkan
ekuivalen dengan keuntungan yang diperoleh.

Tahun Arus Kas


0 -115
1 +25
2 +45
3 +45
4 +30

Penyelesaian :

45 45
25 30

1 2 3 4

115
P    F  P / F , i, n  

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 7


115 = 25 (P/F,i,1) + 45 (P/F,i,2) + 45 (P/F,i,3) + 30 (P/F,i,4)

Jika i = 9%
 25 (0,91743) + 45 (0,84168) + 45 (0,77218) + 30 (0,70843) = 116,81

Jika i = 10%
 25 (0,90909) + 45 (0,82645) + 45 (0,75131) + 30 (0,68301) = 114,22

Dengan interpolasi linear, diperoleh tingkat suku bunga untuk nilai 115 adalah :

 115  116,81 
i  9   x10  9    9,70%
 114,22  116,81 

Tingkat suku bunga yang berlaku sebesar 9,70% per tahun.

Contoh 3-6 :
Berapa waktu yang diperlukan untuk menggandakan uang sebesar Rp
1.000.000,- menjadi Rp 2.000.000,- dengan tingkat suku bunga 15% per tahun ?

Penyelesaian :

F = P (F / P,i,n)
2.000.000 = 1.000.000 x (F / P,15%,n)
(F / P, 15%, n) = 2

Jika n = 4  (F / P, 15%, 4) = 1,74901


Jika n = 5  (F / P, 15%, 5) = 2,01136

Dengan interpolasi linear, diperoleh n untuk (F / P, 15%, 4) = 2 adalah :


n  4  
 2 - 1,74901 x (5  4)   4,96

 (2,01136 - 1,74901) 

Diperlukan waktu sebesar 4,96 tahun untuk menggandakan uang pada tingkat suku
bunga 15% per tahun. Perhitungan itu menjelaskan Contoh 2-3.

3.3. Uniform Series Formulas

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 8


Seringkali arus kas yang dihadapi berupa sederetan arus kas masuk atau arus kas
keluar yang besarnya sama, A, yang terjadi pada setiap akhir periode selama n periode
dengan tingkat suku bunga, i, per tahun. Deret seragam seperti itu di sebut annuitas.

Rumus dan tabel yang disajikan dihitung berdasarkan kondisi :


1. P berada satu periode sebelum A pertama
2. F berada bersamaan dengan A terakhir
3. A dimulai di akhir periode pertama sampai akhir periode ke-n

Jika investasi sebesar A dilakukan di setiap akhir tahun selama n tahun, nilai investasi
diakhir tahun ke-n adalah jumlah dari pemajemukan setiap investasi tunggal, seperti
ditunjukkan pada Gambar 3.3 berikut :

A A A A A A A A

= + + +

F = A(1+i)3 + A(1+i)2 + A(1+i) + A

Gambar 3.3. Hubungan antara Nilai A dan F

Secara umum, untuk periode n tahun,

F = A(1+i)n-1 + ... + A(1+i)3 + A(1+i)2 + A(1+i) + A .............. (3.3)

Persamaan (3.3) dikalikan dengan (1 + i) sehingga diperoleh :

(1 + i) F = A (1 + i)n + A (1 + i)4 + A (1 + i)3 + A (1 + i)2 + A (1 + i)1 ........... (3.4)

Persamaan (3.4) dikurangi persamaan (3.3) menghasilkan :

iF = A[(A + i)n – 1] ............ (3.5)

Sehingga diperoleh persamaan untuk mencari F :

FA
 1 i   1
n

i ................ (3.6)

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 9


Mencari F Jika A diketahui

Dalam terminologi meminjam – meminjamkan :

Jika pada setiap akhir tahun selama 4 tahun disetorkan uang senilai Rp 315,47 ke
dalam suatu rekening, berapa banyak uang yang berakumulasi segera setelah
penyetoran terakhir dilakukan pada tingkat suku bunga 10% per tahun ?

Dalam terminologi ekuivalensi :

Berapakah jumlah di akhir tahun ke-4 yang ekuivalen dengan 4 pembayaran di


setiap akhir tahun yang masing-masing Rp 315,47 pada tingkat suku bunga
10% per tahun ?

Diagram arus kas :


F=?

A = Rp 315,47

1 2 3 4

A A A A

Gambar 3.4. Diagram Arus Kas : Mencari F Jika A diketahui

Rumus :

FA
1  i  n  1
i

Atau :
F = A (F / A,i,n)

Perhitungan :

F A
1  i  n  1  315,47x 1  0,1 4  1  1.464,10
i 0,1

Atau :
F = A(F / A,i,n) = 315,47 (F / A,10%, 4) = 315,47 (4,641) = 1.464,10

Hasil perhitungan :

Nilai Rp 315,47 di setiap akhir tahun selama 4 tahun berturut-turut adalah ekuivalen
dengan Rp 1.464,10 di akhir tahun ke-4 pada tingkat suku bunga 10% per tahun.

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 10


Mencari A Jika F diketahui
Dalam terminologi meminjam – meminjamkan :

Berapa besar setoran yang selama 4 tahun berturut-turut di setiap akhir tahunnya
agar terakumulasi menjadi Rp 1.464,10 segera setelah penyetoran terakhir pada
tingkat suku bunga 10% per tahun ?

Dalam terminologi ekuivalensi :

Berapa besar pembayaran yang harus disetorkan 4 kali berturut-turut di akhir


tahun agar ekuivalen dengan Rp 1.464,10 pada akhir tahun ke-4 pada tingkat
suku bunga 10% per tahun ?

Diagram arus kas :


F = Rp 1.464,10

A=?

1 2 3 4

A A A A

Gambar 3.5. Diagram Arus Kas : Mencari A Jika F diketahui

Rumus :
i
AF ............................................................................... (3.7)
(1  i )n  1

Atau :
A = F (A / F,i,n)

Perhitungan :

i 0,1
AF  1.464,10 x  315,47
(1  i )  1
n
(1  0,1)4  1

Atau :
A = F(A / F,i,n) = 1.464,10 (A / F,10%, 4) = 1.464,10 (0,21547) = 315,47

Hasil perhitungan :

Nilai Rp 1.464,10 pada akhir tahun ke-4 ekuivalen dengan pembayaran 4 kali
berturut-turut setiap akhir tahun sebesar Rp 315,47 pada tingkat suku bunga 10% per
tahun.

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 11


Mencari A Jika P diketahui
Dalam terminologi meminjam – meminjamkan :

Berapa besar pembayaran, yang besarnya sama di setiap akhir tahun selama 4
tahun berturut-turut, harus dilakukan untuk membayar suatu pinjaman sebesar Rp
1.000,- dengan tingkat suku bunga 10% per tahun ?

Dalam terminologi ekuivalensi :

Berapa besar pembayaran dengan jumlah yang sama disetiap akhir tahun
selama 4 tahun berturut-turut yang ekuivalen dengan Rp 1.000,- di awal tahun
pertama dengan tingkat suku bunga 10% per tahun ?

Diagram arus kas :


P = Rp 1.000,-
A=?

1 2 3 4

A A A A

Gambar 3.6. Diagram Arus Kas : Mencari A Jika P diketahui

Rumus :
i
AF
(1  i )n  1

i
A  P (1  i )n .
(1  i )n  1

i (1  i )n
A  P. ............................................................................... (3.8)
(1  i )n  1

Atau :
A = P (A / P,i,n)

Perhitungan :

i (1  i )n 0,1.(1  0,1)4
AP  1 . 000 x  315,47
(1  i )n  1 (1  i )4  1
Atau :
A = P(A / P,i,n) = 1.000 (A / P,10%, 4) = 1.000 (0,31547) = 315,47

Hasil perhitungan :

Nilai Rp 1.000,- kini ekuivalen dengan pembayaran di setiap akhir tahun selama 4
tahun berturutan sebesar Rp 315,7 pada tingkat suku bunga 10% per tahun.

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 12


Mencari P Jika A diketahui
Dalam terminologi meminjam – meminjamkan :

Berapa banyak yang harus disetorkan ke dalam sebuah rekening tabungan sehinga
memungkinkan 4 kali penarikan sebesar masing-masing Rp 315,47 pada setiap akhir
tahun pada tingkat suku bunga 10% per tahun >

Dalam terminologi ekuivalensi :

Berapa nilai ekuivalensi dari 4 kali penarikan setiap akhir tahun dengan jumlah
masing-masing sebesar Rp 315,47 dengan tingkat suku bunga 10% per tahun ?

Diagram arus kas :


A A A A

1 2 3 4

A = Rp 315,47
P=?

Gambar 3.7. Diagram Arus Kas : Mencari P Jika A diketahui

Rumus :
(1  i ) n  1 ............................................................................... (3.9)
PA
i.(1  i ) n

Atau :
P = A (P / A,i,n)

Perhitungan :

(1  i ) n  1 (1  0,1) 4  1
PA  315, 47 x  1.000
i.(1  i ) n 0,1.(1  0,1) 4  1
Atau :
P = A (P / A,i,n) = 315,47 (P / A,10%, 4) = 315,47 (3,16987) = 1.000

Hasil perhitungan :

Nilai 4 kali penarikan setiap akhir tahun secara berturut-turut yang masing-masing
sebesar Rp 315,47 ekuivalen dengan Rp 1.000,- pada saat ini dengan tingkat suku
bunga 10% per tahun.

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 13


Contoh 3-7 :
Berapakah yang harus di bayarkan di akhir tahun ke-5 untuk pinjaman sebesar
Rp 750.000,- setiap tahun selama empat tahun, mulai dari tahun pertama,
dengan tingkat suku bunga yang disepakati sebesar 10% per tahun ?

750000 750000 750000 750000

1 2 3 4 5
i = 10%
F=?

Penyelesaian :

A A A A A A A A F’

= =
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

F
F=? F’
F’ = 750000 (F / A, 10%, 4)
F’ = 750000 (4,641)
F’ = 3.480.750

F = 3480750 (F / P, 10%, 2)
F = 3480750 (1,21)
F = 4.211.707,50

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 14


Contoh 3-8 :
Seorang meminjamkan sejumlah uang yang akan dikembalikan sebesar
Rp 1.200.000,- selama lima kali berturut-turut. Pengembalian pertama dilakukan
mulai akhir tahun ke-2. jika tingkat suku bunga yang disepakati sebesar 12%
per tahun, berapa besar uang yang dipinjamkan orang tersebut ?

A A A A A

1 2 3 4 5 6
i = 12%
P=? A = 1.200.000

Penyelesaian :

A A A A A A A A A A P’

= 
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 i

P
P=?
P’

P’ = 1.200.000 (P / A, 12%, 5)
P’ = 1.200.000 (3,60478)
P’ = 4.325.736

P = 4325736 (P / F, 12%, 1)
P = 4325736 (0,89286)
P = 3.862.287,65

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 15


Contoh 3-9 :

Seorang berencana untuk mendapatkan hasil investasinya setiap tahun selama


tiga tahun pertama sebesar $800 dan setiap tahun selama tiga tahun berikutnya
sebesar $1.200. Jika tingkat pengembalian investasi sebesar 11% per tahun.
Berapakah yang diinvestasikan orang tersebut saat ini.

1.200 1.200 1.200

800 800 800

1 2 3 4 5 6

P=? i = 11%

Penyelesaian :
P = 800 ( P / A, 11%, 3 ) + 1.200 ( P / A, 11%, 3 ) ( P / F, 11%, 3 )
P = 800 ( 2,44371 ) + 1.200 ( 2,44371 ) ( 0,73119 )
P = 4.099,15

Contoh 3-10 :
Angsuran masing-masing sebesar Rp 250,- setiap tahun selama empat tahun
berturut-turut akan melunasi pinjaman sebesar Rp 800,- yang dilakukan di awal
tahun pertama. Berapakah tingkat suku bunga yang disepakati untuk pinjaman
tersebut ?

800

i=?

250 250 250 250


Penyelesaian :

P = A (P / A, i, n)
800 = 250 (P / A, i, 4)

800
( P / A, i,4)  3,2
250

Pada i = 9%, nilai (P / A, i, 4) = 3,23972


Pada i = 10%, nilai (P / A, i, 4) = 3,16987

Menggunakan interpolasi linear, diperoleh tingkat suku bunga untuk nilai 3,2 :

  3,2  3,23972 
i  9   (10  9)   9,57%
 (3,16987  3,23972) 

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 16


Contoh 3-11 :

A=? A=? A=? A=?

i = 10%

1 2 3 4 5 6

800 800 800

Penyelesaian :

A=? A=? A=? A=?

i = 10%

1 2 3 4 5 6

800 800 800

X =Y
A + A (P / A, 10%, 3) = 800 ( F / A, 10%, 3)
A + A (2,48685) = 800 (3,31)
A = 759,42

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 17


Contoh 3-12 :

1.500
A=? A=? A=?

1 2 3 4
i = 10%
1.500 1.500 1.500

Penyelesaian :

1.500
A=? A=? A=?

1 2 3 4

1.500 1.500 1.500

Y
X =Y
A (F / A, 10%, 3) (F / P, 10%, 1) + 1500 = 1500 ( F / A, 10%, 3)
A (3,31) (1,1) + 1500 = 1500 (3,31)
A = 951,66

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 18


Contoh 3-13 :

Berapa besarnya B dengan suku bunga 10% untuk 3 tahun pertama dan 15%
untuk 3 tahun kedua.

2.000.000

1 2 3 4 5

B B B
1,5B 1,5B 1,5B

Penyelesaian :

2.000.000

1 2 3 4 5

B B B
1,5B 1,5B 1,5B

X = Y
2000000 (F / P, 10%, 3) = 1,5B (F / A, 10%, 3) + B (P / A, 15%, 3)
2000000 (1,331) = 1,5B (3,31) + B (2,28323)
B = 367.262,08

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 19


Contoh 3-14 :
Pembelian sebuah alat berat menghasilkan penghematan biaya tahunan yang
besarnya sama selama 10 tahun. Harga beli alat tersebut Rp 150.000.000,- dan
pada akhir tahun ke-10 dapat dijual seharga 30% dari harga belinya. Jika
pemilik perusahaan menghendaki tingkat pengembalian minimal 20% setiap
tahun atas investasi yang dilakukan, berapa penghematan biaya tahunan
minimal yang harus dicapai agar keinginan pemilik perusahaan tersebut
terpenuhi ?

45 juta

A A A A A A A A A A

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

i = 20%
150 juta A=?

Penyelesaian :

150000000 = A (P / A, 20%, 10) + 45000000 (P / F, 20%, 10)


150000000 = A (4,19247) + 45000000 (0,16151)
A = 34.044.859

Penghematan biaya tahunan minimal yang harus dicapai oleh perusahaan sebesar
Rp 34.044.859,-

Contoh 3-15 :
Pembelian sebuah alat berat akan menghemat biaya perusahaan sebesar Rp
6.000.000,- setiap tahun. Alat tersebut diperkirakan dapat dipergunakan selama
5 tahun dan setelahnya dapat dijual seharga 20% dari harga belinya. Jika
pemilik perusahaan menghendaki tingkat pengembalian minimal 15% setiap
tahun atas investasi yang dilakukan, berapa harga maksimal alat tersebut agar
keinginan pemilik perusahaan tersebut terpenuhi ?

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 20


0,2X
6 jt 6 jt 6 jt 6 jt 6 jt

1 2 3 4 5
i = 15%
X X=?

Penyelesaian :

X = 6000000 (P / A, 15%, 5) + 0,2X (P / F, 15%, 5)


X = 6000000 (3,35216) + 0,2X (0,49718)
X = 22.333.737,52

Harga maksimal alat berat agar keinginan pemilik perusahaan terpenuhi


adalah Rp 22.333.737,52.

Contoh 3-16 :
Seorang meminjam uang dari bank sebesar Rp 30.000.000,- yang akan
dikembalikan dalam waktu 6 tahun dengan angsuran yang besarnya sama pada
setiap akhir tahun dengan tingkat suku bunga 18% per tahun. Pada akhir tahun
ketiga, setelah angsuran ketiga dibayarkan, bank menurunkan tingkat suku
bunga menjadi 15% per tahun. Berapakah angsuran yang harus dibayarkan
pada tiga tahun pertama ? Berapa pula angsuran yang harus dibayarkan pada
tiga tahun kedua ?

Penyelesaian :

Angsuran tahunan pada 3 tahun pertama :

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 21


30 juta

1 2 3 4 5 6

A1 A1 A1 A1 A1 A1

A1 = 30000000 (A / P, 18%, 6)
A1 = 30000000 (0,28591)
A1 = 8.577.300

Angsuran tahun selama 3 tahun pertama adalah sebesar Rp 8.577.300,-


Sisa pinjaman setelah angsuran di akhir tahun ke-3 dibayarkan :

Sisa Pinjaman

1 2 3 4 5 6

A1 A1 A1
Sisa pinjaman = 8577300 (P / A, 18%, 3)
Sisa pinjaman = 8577300 (2,17427)
Sisa pinjaman = 18.649.366,07

Angsuran tahunan pada 3 tahun kedua :

Sisa Pinjaman

1 2 3 4 5 6

A2 A2 A2

A2 = 18649366,07 (A / P, 15%, 3)
A2 = 18649366,07 (0,43798)
A2 = 8.168.049,35

Angsuran tahunan pada 3 tahun kedua adalah sebesar Rp 8.168.049,35

3.4. ARITHMETIC GRADIENT .........dibelakang bahan midtest 21 Desember 2018 kelas


va, vc dan vb

Berapa masalah arus kas melibatkan penerimaan-penerimaan atau pengeluaran-


pengeluaran yang diproyeksikan agar meningkat atau berkurang.

3G 3G
2G 2G
G G
0
= + +

P = G(1+i)2 +
2G(1+i)3 + 3G(1+i)4

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 22


Gambar 3.8. Hubungan Antara Nilai P dan G

Jumlahnya secara konstan, G, pada setiap periode. Situasi itu dapat dimodelkan dengan
suatu kemiringan / gradient yang seragam (uniform gradient / arithmetic gradient).

Secara umum untuk periode n tahun.

P = G(1+i)-2 + 2G(1+i)-3 + 3G(1+i)-4 + ... + (n-1)G(1+i)-n ...................................... (3.10)

Persamaan (3.10) dikalikan dengan (1+i) sehingga diperoleh :

(1+i) P = G(1+i)-1 + 2G(1+i)-2 + 3G(1+i)-3 + ... + (n-1)G(1+i)n-1 ............................. (3.11)

Persamaan (3.11) dikurangi persamaan (3.10) menghasilkan :

G  1  i   1 n 
n
P  
i  i (1  i ) n
1  i  n  .............................................. (3.12)

Dengan demikian, diperoleh persamaan untuk mencapai P :

PG
1  i  n  in  1
i 2 1  i 
n
.............................................. (3.13)

Bahan midtes dibelakang 12 desember 2018


3.4.1. Mencari P Jika G Diketahui
Rumus dan tabel yang disajikan dihitung berdasarkan kondisi P yang berada dalam satu
periode sebelum nilai arus kas nol.

Diagram arus kas :


3G
2G
G
0

P=?
Gambar 3.9. Diagram Arus Kas : Mencari P jika G diketahui

Rumus :

PG
1  i  n  in  1
i 2 1  i 
n

Atau :
P = G (P / G, i, n)

3.4.2. Mencari A Jika G Diketahui

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 23


Rumus dan tabel yang disajikan dihitung berdasarkan kondisi A yang berada mulai
dari arus kas nol sampai dengan penerimaan atau pengeluaran yang diproyeksikan
agar meningkat atau berkurang berakhir secara konstan.

Diargam arus kas :


3G
2G
G
0

Gambar 3.10. Diagram Arus Kas : Mencari A jika G diketahui

Rumus :
G  1  i   1 n   i (1  i ) n 
n
P  
i  i (1  i ) n 1  i  n   1  i  n  1 ............................................. (3.14)

 1  i  n  in  1
A  G 
 i (1  i )  1 
n
.............................................. (3.15)

Atau : A = G (A / G, i, n)

Contoh 3-17 :
Sesorang mengharapkan hasil investasi untuk 5 tahun ke depan dengan rincian pada
tahun pertama sebesar Rp 600,- yang akan meningkat sebesar Rp 200,- pada setiap
tahun berikutnya. Jika tingkat suku bunga 15% per tahun, berapakah yang harus di
investasikan orang tersebut saat ini ?

Penyelesaian :

1.400
1.200
1.000
800 800
600 600 600 600 600 600 600
200 400

= +
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

P=? P1 P2

P = P1 + P2
P = 600 (P / A, 15%, 5) + 200 (P / G, 15%, 5)
P = 600 (3,35216) + 200 (5,77514)
P = 3.166,32

Contoh 3-18 :

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 24


1.400
1.200
1.000
800
600

1 2 3 4 5
i = 15%
P=?

Penyelesaian :

1.400 1.400 1.400 1.400 1.400 1.400


1.200
1.000
800 800
600 400 600
200

= -
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
i = 15%
P=? P1 P2

P = P1 - P2
P = 1400 (P / A, 15%, 5) - 200 (P / G, 15%, 5)
P = 1400 (3,35216) - 200 (5,77514)
P = 3.538,00

Contoh 3-19 :
2.000
i = 10% 1.500
1.000
500

1 2 3 4

A A A A
Penyelesaian :

2.000
1.500 1.500
1.000 1.000
500 500 500 500 500 500

= -
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

A A A A A1 A1 A1 A1 A2 A2 A2 A2
A = A1 + A2
A = 500 + 500 (A / G, 10%, 4)
A = 500 + 500 (1,38117)
A = 1.190,59

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 25


Contoh 3-20 :

1.200
1.000
800
600
i = 15%

A=? A=? A=? A=? A=?


Penyelesaian :

X
1.200
1.000
800
600
i = 15%

A=? A=? A=? A=? A=?


Y

X = Y
600 (P / A, 15%, 4) + 200 (P / G, 15%, 4) = A (P / A, 15%, 5) (P / F, 15%, 4)
600 (2,85498) + 200 (3,78644) = A (3,35216) (0,57175)
A = 1.288,89

Contoh 3-21 :
2.000
i = 10% 1.500
1.000
S=?
500

1 2 3 4

S
2.S
3.S
4.S

Penyelesaian :

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 26


X 2.000
1.500
1.000
500

1 2 3 4

S
2.S
3.S
4.S
Y

X = Y
500 (P / A, 10%, 4) + 500 (P / G, 10%, 4) = 4S (P / A, 10%, 4) - S(P / G, 10%, 4)
500 (3,16987) + 500 (4,37812) = 4S (3,16987) - S(4,37812)
S = 454,62

Contoh 3-22 :
Seorang pegawai memiliki penghasilan pertama sebesar Rp 50.000.000,- per tahun
yang akan meningkat sebesar Rp 5.000.000,- setiap tahun. Pegawai tersebut memiliki
rencana unntuk pensiun setelah bekerja selama 30 tahun. Untuk mempersiapkan
masa pensiun, pegawai tersebut menyisihkan 10% dari penghasilan tahunan untuk di
depositokan dengan tingkat pengembalian sebesar 12% per tahun. Berapakah nilai
investasi yang akan diperoleh pegawai tersebut saat memasuki masa pensiun ?

Penyelesaian :

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 27


6,5 jt
6 jt
5,5 jt
5 jt

1 2 3 4

F = 5000000 (F / A, 12%, 30) + 500000 (P / G, 12%, 30) (F / P, 12%, 30)


F = 5000000 (241,33268) + 500000 (58,78205) (29.95992)
F = 2.087.216.158

Hasil investasi yang akan diperoleh pegawai tersebut saat memasuki masa pensiun
sebesar Rp 2.087.216.158.

Contoh 3-23 :
Sebuah tambang minyak diperkirakan akan memproduksi minyak selama 20 tahun.
Produksi minyak pada tahun pertama diperkirakan sebesar 300.000 barrel, dan setiap
tahunnya akan menurun sebesar 15.000 barrel dibandingkan tahun sebelumnya.
Minyak diperkirakan bernilai $20 setiap barrel untuk 13 tahun pertama, dan bernilai
$25 setiap barrel untuk tahun-tahun berikutnya. Menggunakan tingkat suku bunga
12% setiap tahun, berapa nilai saat ini yang ekuivalen dengan nilai yang akan
diperoleh dari produksi minyak pada tambang tersebut ?

300,0

120,0

15,0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

P1 = [300000 (P / A, 12%, 13) - 15000 (P / G, 12%, 13)] $20


P1 = [300000 (6,42355) - 15000 (28,70237)] $20
P1 = $29.930.589

Nilai sekarang dari produksi minyak selama 7 tahun terakhir :

P2 = [105000 (P / A, 12%, 7) - 15000 (P / G, 12%, 7)] (P / F, 12%, 13) $25


P2 = [105000 (4,56376) - 15000 (11,64427)] (0,22917) $25
P2 = $1.744.732,80

Sehingga total nilai sekarang sebesar :

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 28


PT = P1 + P2
PT = 29.930.589 + 1.744.732,80
PT = 31.675.321,80 $

Nilai serakang yang ekuivalen dengan nilai yang akan diperoleh dari produksi minyak
pada tambang tersebut sebesar $31.675.321,80

3.5. Geometric Gradient


Berapa masalah ekuivalensi ekonomi melibatkan pola proyeksi arus kas yang berubah pada
tingkat / rate, g, setiap periode. Situasi yang dapat dimodelkan dengan pola seperti itu
adalah komoditas yang menginflasikan harga pada suatu tingkat konstan (dalam persentase)
setiap tahunnya. Pola arus kas akhir periode yang dihasilkan dinyatakan sebagai urutan
gradien geometrik (geometric gradient series).

Mencari P Jika A, Diketahui

Diagram arus kas :


A4
A3
A2
A1

1 2 3 4

P=?
Gambar 3.11. Diagram Arus Kas: Mencari P jika A1 diketahui

Rumus :

Masing-masing suku pada Gambar 3.10 dapat dimajemukkan pada tingkat suku bunga, i,
per periode untuk memperoleh harga P.

Secara umum, untuk periode n tahun,

A1 A (1  g ) A1 (1  g ) 2 A1 (1  g ) n1
P  1   ... 
1  i  (1  i) 2 (1  i ) 3 (1  i ) n
.............................................. (3.16)

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 29


 1 (1  g ) (1  g ) 2 (1  g )n 1 
P  A1     ...  
 1  i  (1  i ) (1  i )3 (1  i) n 
2

(1  g )
Persamaan (3.16) dikalikan dengan (1  i ) sehingga diperoleh :
1 g   1  g  n 1 
P  1  A1   
 1  i 
n 1
 1 i  1 i 
..............................................
(3.17)

Dengan menyederhanakan persamaan (3.17) diperoleh :

1  1  g  .1  i 
n n

P  A1  
 ig 
Jika i  g : ..............................................
(3.18)
n
P  A1
Jika i = g : 1  i  .............................................. (3.19)

Untuk mendapatkan nilai A dan F yang ekuivalen, hasil yang di dapat dikalikan dengan faktor
(A / P, i, n) dan (F / P, i, n).
Contoh 3-24:
Serangkaian arus kas geometric gradient selama empat tahun berturut-turut, dimulai dengan
A1 sebesar 1.000, yang meningkat 20% setiap tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Jika
tingkat suku bunga 25% per tahun, tentukan nilai P yang ekuivalen dengan rangkaian arus
kas tersebut.

i = 25%
g = 20%

1.000

1 2 3 4

P=?
Penyelesaian :

1  (1  0,2) 4 x1  0,25 4 


P 
 0,25  0,2 

P  1000(3,01307)

P  3.013,07

Contoh 3-25:
Seorang pengusaha mendapatkan kredit dari bank sebesar Rp 100 milyar dengan
bunga12% per tahun. Kredit harus dilunasi dalam waktu 25 tahun dengan sistem angsuran

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 30


tahunan. Perjanjian kredit menyatakan bahwa jika terjadi perubahan kebijakan moneter
pemerintah, bank dapat mengubah tingkat suku bunga pinjaman.

Pada tahun ke-10 terjadi krisis ekonomi yang memaksa bank menaikkan bunga menjadi
20% per tahun.

(a) jika besarnya angsuran tetap sama dengan angsuran sebelum terjadi krisis, dan
dengan asumsi bahwa tingkat suku bunga tidak akan berubah lagi, setelah berapa
tahun pinjaman pengusaha tersebut akan terlunasi ?

Ternyata, lima tahun kemudian krisis ekonomi berakhir. Untuk itu, bank memberikan insentif
berupa penurunan bunga menjadi 10% per tahun dan angsuran yang selalu niak sebesar 5%
setiap tahunnya.

(b) dengan skema angsuran seperti itu, pada tahun ke berapa pinjaman pengusaha
tersebut akan terlunasi ?

Penyelesaian :

Angsuran tiap tahun :


A1 = 100 milyar (A / P, 12%, 25)
A1 = 100 milyar (0,1275)
A1 = 12.750.000.000

Sisa pinjaman setelah angsuran ke-10 dibayarkan ;


Sisa pinjaman = 12,75 milyar (P / A, 12%, 15)
Sisa pinjaman = 12,75 milyar (6,81086)
Sisa pinjaman = 86.838.465.000

Jika sisa pinjaman akan dikembalikan dengan besar angsuran yang sama seperti angsuran
sebelumnya, tetapi menggunakan tingkat suku bunga 20% maka :

86.838.465.000 = 12.750.000.000 (P / A, 20%, n)


(P / A, 20%, n) = 6,81086  n = 

(a) jika besar angsuran berikutnya tetap sama dengan angsuran sebelum terjadi krisis,
pengusaha tersebut tidak akan dapat melunasi pinjamannya. Hal itu disebabkan oleh
lebih besarnya bunga yang terbentuk pada setiap tahunnya dari pada angsuran yang
dibayarkan sehingga jumlah pinjaman di awal tahun berikutnya selalu menjadi lebih
besar dari pada jumlah pinjaman tahun berjalan.

Sisa pinjaman ke-2 :


Sisa pinjaman2 = 86.838.465.000 (F / P, 20%, 5) – 12.750.000.000 (F / A, 20%, 5)
Sisa pinjaman2 = 86.838.465.000 (2,48832) – 12.750.000.000 (7,4416)
Sisa pinjaman2 = 121.201.489.200

Jika sisa pinjaman baru tersebut akan dikembalikan dengan skema pengembalian berupa
penurunan bunga menjadi 10% per tahun dan angsuran yang selalu naik sebesar 5% setiap
tahunnya, maka :

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 31


1  (1  0,05) n x(1  0,1)  n
121.201.489.200  12.750.000.000
0,1  0,05
n = 14 tahun

(b) dengan skema angsuran yang baru, pengusaha tersebut baru dapat melunasi
pinjamannya setelah 14 tahun.

Contoh 3-26:
1000
900
800 g
700
600
500
i = 10%
g = 8%
A=?

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A A A A A

2A 2A 2A 2A 2A

Penyelesaian :

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 32


1000
900
800 g
X
700
600
500
i = 10%
g = 8%
A=?

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A A A A A

2A 2A 2A 2A 2A

1  (1  0,08) 5 (1  0,1) 5 
X  500( P / A,10%,5)  100( P / G ,10%,5)  1000  x ( P / F ,10%,5)
 0,1  0,08 
X  500(3,79079)  100(6,86180)  1000(3,28201)(0,62092)
X  4619,44

Y  A( P / A,10%,5)  2 A( P / A,10%,5)( P / F ,10%,5)


Y  A(3,79079)  2 A(3,79079(0,62092)
Y  8,49834.4

X = Y
4619,44 = 8,49834 x A
A = 543,57

3.6. Aplikasi Spread Sheet

Untuk melakukan perhitungan interpolasi linear dapat dirancang bentuk seperti Gambar 3.11
berikut :

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 33


Gambar 3.12 Aplikasi Spreadsheet untuk Perhitungan Interpolasi Linear

Rumus untuk sel B8 = B2 + (E5-E2) / (E3-E2) * (B3 – B2)

Dosen : Ir. DOMINIKUS BAEN, MT. || 34

Anda mungkin juga menyukai