Anda di halaman 1dari 14

V.

KEGIATAN BELAJAR 4
PRESENT WORTH ANALYSIS

Pertemuan ke : 9
Waktu : 1 x 80 menit
Tujuan Sub-CPMK : Mahasiswa mampu memilih alternative dengan metode
Present Worth Analysis
5.1 Pendahuluan
Present worth analysis (analisis nilai sekarang) didasarkan pada konsep ekuivalensi, di
mana semua arus kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan terhadap titik waktu
sekarang pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (minimum
attractive rate of return — MARR).

Usia pakai berbagai altematif yang akan dibandingkan dan periode analisis yang
akan digunakan bisa berada dalam situasi:

1. usia pakai sama dengan periode analisis.

2. usia pakai berbeda dengan periode analisis.


3. periode analisis tak terhingga.

Analisis dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung Net Present Worth (NPV)
dari masing-masing alternatif. NPV diperoleh menggunakan persamaan:

NPV = PWpendapatan — PWpengeluaran


Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai NPV 0, maka alternatif tersebut
layak diterima. Sementara untuk situasi di mana terdapat lebih dari satu alternatif,
maka alternatif dengan nilai NPV terbesar merupakan alternatif yang paling
menarik untuk dipilih. Pada situasi di mana alternatif yang ada bersifat
independent, dipilih semua alternatif yang memiliki nilai NPV ≥ 0.
5.2 Analisis Terhadap Alternatif Tunggal
Jika dihadapkan pada persoalan untuk membeli atau tidak suatu barang atau investasi,
maka dipilih yang memberikan Net Present Value yang positif.
Contoh 1
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan baru
seharga Rp30.000.000,-. Dengan peralatan baru itu akan diperoleh penghematan
sebesar Rp1.000.000.- per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan
itu memiliki nilai jual Rp40.000.000,-. Jika tingkat suku bunga 12% per tahun dan
digunakan present worth analysis, apakah pembelian peralatan baru tersebut
menguntungkan?

Penyelesaian:

NPV = 40.000.000(P / F,12%, 8) + 1.000.000(P / A,12%, 8) – 30.000.000


NPV = 40.000.000(0, 40388) + 1.000.000(4, 96764) – 30.000.000
NPV = -8.877.160

Oleh karena NPV yang diperoleh < 0, maka pembelian peralatan baru tersebut
tidak menguntungkan.

5.3 Usia Pakai Sama dengan Periode Analisis


Jika terdapat lebih dari satu alternatif dengan usia pakai yang sama. Analisis
keputusan dapat dilakukan menggunakan periode analisis yang sama dengan
usia pakai alternatif. Dalam kasus ini tidak diperlukan penyesuai an terhadap arus
kas.
Contoh 2
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan dua altematif mesin baru untuk
mengurangi biaya operasional. Harga beli setiap mesin Rp1.000.000, - dengan
usia pakai 5 tahun tanpa nilai sisa. Mesin A diharapkan mampu menghemat
sebesar Rp500.000,- setiap tahun. Sementara mesin B diharapkan mampu
menghemat sebesar Rp700.000.- di tahun pertama, di mana penghematan itu
akan berkurang Rp100.000,- pada tahun berikutnya. Menggunakan tingkat suku
bunga 10%, tentukan mesin yang seharusnya dibeli.

Penyelesaian:
Oleh karena kedua mesin memiliki harga beli yang sama, akan dipilih mesin yang
paling mampu berhemat.

PWA = 500.000(P/A,10%,5)
PWA = 500.000(3,79079)
PWA = 1.895.395

PWB = 700.000(P/A,10%,5) –100.000(P/G,10%,5)


PWB = 700.000(3, 79079) – 100.000(6. 86180)
PWB =1.967.373

PV mesin B, Rp1.967.373,-, lebih besar daripada PV mesin A, Rp1.895.395,-.

Untuk itu, pilih mesin B.


5.4 Usia Pakai Berbeda dengan Periode Analisis
Pada situasi di mana usia pakai berbeda dengan periode analisis, digunakan asumsi
perulangan (repeatability assumption) dengan periode analisis yang merupakan
kelipatan persekutuan terkecil dari usia pakai alternatif. Dengan asumsi itu,
alternatif yang telah habis usia pakainya sebelum periode analisis berakhir akan
digantikan oleh alternatif yang sama. Arus kas masuk dan arus kas keluar pada
periode usia pakai pertama akan berulang pada periode perulangan
berikutnya. kecuali jika disebutkan lain. Asumsi itu diterapkan untuk
mempermudah pembuatan model dalam pengambilan keputusan.
Jika asumsi perulangan tidak dapat diterapkan pada suatu situasi
pengambilan keputusan, akan dipilih periode analisis yang sesuai dengan
masalah yang dihadapi (asumsi berakhir bersamaan atau coterminated
assumption). Pada asumsi itu diperlukan penyesuaian arus kas pada
alternatif yang memiliki usia pakai berbeda dengan periode analisis. Jika usia
pakai alternatif lebih pendek daripada periode analisis. Perkiraan arus kas dapat
dimanfaatkan untuk periode berikutnya. Namun jika usia pakai alternatif lebih
panjang daripada periode analisis, maka usia pakai alternatif dipotong di akhir
periode analisis dengan menentukan perkiraan harga pasar.

Contoh 3
Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan
pendapatan tahunannya. Dua alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan:

U s i a p ak a i H a r g a b e l i Keuntungan N i l a i s i s a d i a k h ir
Mesin ( R p .) u s i a p ak a i ( R p .)
(tahun) p e r t ah u n
( R p .)
X 8 2.500.000 750.000 1.000.000
Y 16 3.500.000 900.000 1.500.000
Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya
dibeli.
Penyelesaian:
Mesin X:

NPV X = 750.000(P/A,15%,16) + 1.000.000(P/F,15%,8)


+ 1.000.000(P/F,15%,16) – 2.500.000 - 2.500.000(P/F,15%,8)
NPV X = 750.000(5,95423) + 1.000.000(0,32690) +
1.000.000(0,10686) - 2.500.000 – 2.500.000(0,32690)
NPVX = 1.582.182,5

Mesin Y:

NPVy = 900.000(P/A,15%,16) + 1.500.000(P/F,15%,16) – 3.500.000


NPVy = 900.000(5,95423) +1.500.000(0,10686)– 3.500.000
NPVy = 2.019.097

NPV mesin Y, Rp2.019.097,-, lebih besar daripada NPV mesin X,


Rp1.582.182,50.

Pilihlah mesin Y.

5.5 Periode Analisis Tak Terhingga (Capitalized Worth)


Pada situasi di mana periode analisis tak terhingga, perhitungan NPV dari semua
arus masuk dan arus keluar dilakukan dengan metode capitalized worth (nilai
modal). Jika hanya unsur biaya saja yang diperhitungkan, maka hasil yang diperoleh
disebut capitalized cost (biaya modal). Metode tersebut mempermudah
pembandingan alternatif dengan usia pakai yang tak terhingga, dimana asumsi
perulangan sulit untuk diterapkan.

Capitalized worth (CW) adalah sejumlah uang yang harus dimiliki saat ini.
Dengan demikian, diperoleh pembayaran yang besarnya sama selama periode
tak terhingga pada tingkat suku bunga i% per periode.

Dari faktor bunga majemuk untuk nilai n tak terhingga, didapatkan


nilai (P/A,i, n) = 1/i , sehingga:

CW =PWn--->∞ = A(P/A,i, ∞) ,= A(1/i)

Contoh 4
Berapakah tabungan yang harus dimiliki untuk mendapatkan bunga sebesar
Rp. 1.000.000,- setiap bulan pada tingkat suku bunga 1,5% per bulan ?
Penyelesaian:
CW = 1.000.000 (1/0,015)
= 66.666.666,67

Dengan nilai tabungan sebesar Rp66.6666.666,67, akan diperoleh bunga sebesar


Rp1.000.000,- setiap bulan dengan tingkat suku bunga 1,5% per bulan.

Contoh 5

Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan


tahunannya. Dua alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan:

Harga beli Keuntungan Nilai sisa di akhir


Mesin Usia pakai
(Rp.) (RP.) usia pakai (Rp.)
(tahun)
X 8 2.500.000 750.000 1.000.000
Y 9 3.500.000 900.000 1.500.000

Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun dan periode analisis tak terhingga,
tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
Dengan capitalized worth, setiap alternatif hanya dianalisis dengan satu kali usia
pakai saja.
Mesin X:

CWx = 750.000(P/A,15%, ∞) + 1.000.000(A/F,15%,8)(P/A,15%,∞) – 2.500.000


(A/P,15%,8)(P/A,15%, ∞)
= 750.000(1/0,15) + 1.000.000(0,07285)(1/0,15) –
2.500.000(0,22285)(1/0,15)
CWx = 1.771.500,00

Mesin Y

CWy = 900.000(P/A,15%, ∞) + 1.500.000(A/F,15%, 9)(P/A,15%, ∞)


- 3500000(A/P,15%, 9)(P /A,15%, ∞)
CWy = 900.000(1/0,15) + 1.500.000(0, 05957) (1/0,15) – 3.500.000(0, 20957)
(1/0,15) CWy =1.705.733,33

CW mesin X, Rp1.771.500,-, lebih besar daripada CW mesin Y, Rp1.705.733,33.

Untuk itu, pilih mesin X.


5.6 Latihan Soal
Latihan 1

Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan


pendapatan tahunannya. Dua alternatif mesin dengan usia pakai masing -
masing 8 tahun ditawarkan kepada perusahaan:
Harga beli Keuntungan Nilai sisa di
Mesin
(Rp.) per tahun (Rp.) akhir
X 2.500.000 750.000 usia pakai
1,000.000(Rp.)
Y 3.500.000 900.000 1.500.000

Menggunakan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang
seharusnya dibeli.
Penyelesaian:

Mesin X:
NPVx =750.000 P (/ A,15%, 8) + 1.000.000(P / F,15%, 8) – 2.500.000
NPVx =750.000(4,48732) + 1.000.000(0, 32690) – 2.500.000
NPVx =1.192.390
Mesin Y:
NPVy =900.000(P/ A,15%, 8) + 1500000(P / F,15%. 8) – 3.500.000
NPVy =900.000(4,48732) + 1.500.000(0. 32690) – 3.500.000
NPVy =1.028.938
Pilih mesin X.
Latihan 2
Sebuah perusahaan berniat mengganti alat yang sudah tidak mampu lagi
memenuhi kebutuhannya. Dua alternatif terbaik adalah membeli alat manual
(Al) atau alat otomatis (A2). Perkiraan konsekuensi ekonomi dari kedua
alternatif tersebut adalah:

Al A2
Investasi awal ($) 28.000 65.000
Pengeluaran tahunan ($) 14.000 9.000
Pengeluaran tambahan tiap 5 tahun ($) 14.000 9.000
Usia pakai (tahun) 10 20

Nilai sisa 8.000 13.000


Berdasarkan present worth analysis, dengan tingkat suku bunga 15% per tahun,
periode analisis 20 tahun, dan asumsi perulangan, tentukan alternatif terbaik yang
harus dipilih.

Penyelesaian:
Periode analisis 20 tahun.
Alternatif Al menggunakan asumsi perulangan.
Alternatif Al:

Investasi awal 1 : -28000 = -28.000,00


Investasi awal 2 : -28000 (P/F,15%,10) = -6.921,04
Pengeluaran tahunan : -14000 (P/A,15%,20) = -87.630,62
Pengeluaran akhir tahun ke-5 : -14000 (P/F,15%,5) = -6.960,52
Pengeluaran akhir tahun ke-10 : -14000(P/F,15%,10) = -3.460,52
Pengeluaran akhir tahun ke-15 : -14000 (P/F,15%,15) = -1.720,46
Pengeluaran akhir tahun ke-20 : -14000 (P/F,15%,20) = -855.40
Nilai sisa 1 : 8000 (P/F,15%,10) = 1.977,44
Nilai sisa 2 : 8000 (P/F,15%,20) = 488,80
PWA1 = -133.082,32
Alternatif A2: P
Investasi awal : -65000 W= -65.000,00
Pengeluaran tahunan : -9000 (PI A,15%,20) A= -56.333,97
Pengeluaran akhir tahun ke-5 : -9000 (PI 1 7 ,15%,5) = -4.474,62
Pengeluaran akhir tahun ke-10 : -9000 (P1 F,15%,I0) 1= -2.224,62
Pengeluaran akhir tahun ke-15 : -9000(P / F,15%,15) = -1.106,01
Pengeluaran akhir tahun ke-20 : -9000 ( P / F,15%,20) = -549,90
Nilai sisa : 13000 (P/ F,15"/0,20) 794,30
PWA2 = -128.894,82
Dipilih alternatif A2 dengan biaya yang lebih murah.

Latihan 3
Pemerintah sedang mempertimbangkan tiga alternatif pembangunan jembatan tol
dengan asumsi usia pakai tak terhingga untuk menghubungkan dua pulau. Jika salvage
value tidak diperhitungkan dan tingkat suku bunga stabil pada angka 10%, tentukan
alternatif yang paling menguntungkan.
Baja Beton Kabel
Masa konstruksi (tahun) 5 8 6
Biaya konstruksi
70 55
(Rp M/tahun) 65

Biaya pemeliharaan rutin


(Rp M/tahun) 1,4 1,6 1,5
Biaya pemeliharaan khusus 2,1 2,3 2,2
(Rp M) tiap 5 tahun tiap 7 tahun tiap 6 tahun
Keuntungan (setelah masa
konstruksi selesai, Rp M/tahun) 125 125 125
* Lima
* Sepuluh tahun
tahun pertama
berikutnya 140 140 140

* tahun-tahun berikutnya 160 160 160

Penyelesaian:
Baja:
Biaya konstruksi -70M (P/A,10%,5) = -265,35530
Biaya rutin -1,4M (P/A,10%, ∞)(P/F,10%,5) M
= -8,69288
-2,1M (A / F,10%,5)(P/A,10%,∞) M
Biaya khusus = -2,13584 M
(P/F,10%,5)

Untung 5 125M (P/A,10%,5)(P/F,10%,5) = 294,22217


Untung 10 140M (P/A,10%,10)(P/F,10%10) =
M 331,65685

Untung dst. F,10%,10) M


160M (P/A,10%,∞)(P/F,10%,20) = 237,82400 M
160M (P 1 A,10%, co)( PI F,10%,20) = 237,82400M
NPVbaja = 587,51900
M

Beton
Biaya konstruksi -55 M (P/A,10%,5) = -293,42115
Biaya rutin -1,6 M (P/A,10%, ∞)(P/F,10%,8) M
= -7,46416
-2,3 M (A/F,10%,7)(P/A,10%,∞) M
Biaya khusus = -1,13102 M
(P/F,10%,8)

Untung 5 125 M (P/A,10%,5)(P/F,10%,8) = 221,05518


Untung 10 140M (P/A,10%,10)(P/F,10%13) =
M 249,17706

Untung dst. F,10%,10) M


160M (P/A,10%,∞)(P/F,10%,23) = 178,68800 M
160M (P 1 A,10%, co)( PI F,10%,20) = 237,82400M
NPVbeton = 346,90391 M

Kabel
Biaya konstruksi -65 M (P/A,10%,6) = -283,09190
Biaya rutin -1,5 M (P/A,10%, ∞)(P/F,10%,6) M
= -8,46705
-2,2 M (A/F,10%,6)(P/A,10%,∞) M
Biaya khusus = -1,60954 M
(P/F,10%,6)

Untung 5 125 M (P/A,10%,5)(P/F,10%,6) = 267,47340


Untung 10 140M (P/A,10%,10)(P/F,10%11) =
M 301,50545

Untung dst. F,10%,10) M


160M (P/A,10%,∞)(P/F,10%,21) = 216,20800 M
160M (P 1 A,10%, co)( PI F,10%,20) = 237,82400M
NPVkabel = 492,01836 M

Pilih jembatan tol Baja karena memiliki nilai NPV paling besar.
5.7 Tugas no. 4 di youtube

Nomer 1
Sebuah perusahaan harus membeli sebuah mesin. Mesin bekas berharga Rp5.000.000,-
, mesin baru berharga Rp12.800.000,-. Biaya operasional tahunan mesin bekas
Rp9.200.000,- dan mesin baru Rp8.300.000.-. Biaya perawatan tahunan Rp600.000.-
untuk kedua mesin. Untuk mesin baru, biaya perawatan naik Rp150.000.- setiap
tahunnya. Usia pakai kedua mesin 10 tahun. Pada akhir usia pakai, mesin bekas tidak
memiliki nilai sisa, sedangkan mesin baru memiliki nilai sisa Rp4.000.000.-.
Pengeluaran pajak mesin baru lebih besar Rp360.000.- pada tahun pertama dan naik
sebesar Rp25.000,- setiap tahunnya. Bandingkan kedua mesin tersebut pada tingkat
suku bunga 12% menggunakan present worth analysis. contoh 4 di youtube

Nomer 2 no. 7 di youtube


Sebuah kontraktor sedang mempertimbangkan untuk membeli sebuah alat yang
diperkirakan akan diperlukan dalam penanganan proyek-proyeknya selama 10 tahun
mendatang. Kepada kontraktor tersebut telah masuk tiga buah penawaran alat dengan
merek yang berbeda. Tentukan alat mana yang harus dibeli jika digunakan
tingkat suku bunga 18% per tahun dan data masuk dari perusahaan yang
menawarkan seperti pada tabel berikut: contoh 7 di youtube

Alat A # Alat B Alat C # #


Investasi awal Rp50.000.000,- Rp100.000.000 Rp150.000.000

Biaya ,- ,-
Rp2.500.000,- Rp5.000.000,- Rp7.500.000,-
pemeliharaan*
Biaya Rp5.000.000,- Rp10.000.000,- Rp15.000.000,-
Useful life
operasional** 5 tahun 10 tahun 15 tahun
Salvage value Rp10.000.000,- Rp20.000.000,- Rp30.000.000,-

Catatan:
Biaya pemeliharaan yang tertulis pada tabel adalah untuk tahun pertama.
Untuk tahun-tahun selanjutnya, biaya akan meningkat 10% dari biaya
pemeliharaan tahun pertama.

** Biaya operasional yang tertulis pada tabel adalah biaya operasional


tahunan yang besarnya selalu sama.

# Apabila diperlukan, alat A dapat diganti dengan alat yang memiliki


konsekuensi ekonomi sama dengan data pada tabel di atas.
## Alat C mengalami penurunan nilai Rp8.000.000,00 tiap tahun.

Nomer 3 no. 8 di youtube


Sebuah kontraktor sedang mempertimbangkan untuk membeli tower crane
guna menunjang pelaksanaan proyek selama 20 tahun. Dua alternatif yang
ditawarkan memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Merek A Merek B
Harga Rp500.000.000,- Rp700.000.000,-
Usia pakai 10 tahun 12 tahun
Biaya operasional/tahun Rp36.000.000,- Rp32.000.000,-
Biaya Rp5.000.000,- pada Rp4.000.000,- pada
pemeliharaan/tahun lima tahun pertama, delapan tahun
berikutnya pertama, berikutnya
meningkat 10% meningkat 12%
Salvage value Rp70.000.000,-
setiap tahunnya setiap tahunnya
Rp100.000.000,-

Asumsi:
* Merek A mengalami penyusutan harga 8,6% secara merata setiap tahunnya.
* Merek B mengalami penyusutan harga sebesar Rp50 juta secara merata
setiap tahunnya.
Jika capital opportunity cost = 10% dan digunakan asumsi bahwa 20 tahun
ke depan tidak ada perubahan harga, tentukan alternatif yang paling
menguntungkan.

Nomer 4 video 2 soal terakhir


Bandingkan dua rencana proyek pemerintah berumur abadi minggunakan
i = 10%, lalu tentukan rencana yang harus dipilih.
Rencana A membutuhkan investasi awal sebesar Rp150 milyar. Dad jumlah
tersebut, Rp75 milyar digunakan untuk tanah dan Rp75 milyar lagi digunakan
untuk bangunan yang memerlukan pengulangan dengan jumlah tersebut
setiap 30 tahun tanpa nilai sisa. Pengeluaran -pengeluaran tahunan
diperkirakan Rp10 milyar untuk 10 tahun pertama dan Rp7 milyar untuk
tahun-tahun berikutnya.

Rencana B membutuhkan investasi awal sebesar Rp250 milyar. Dari jumlah tersebut,
Rp.30 Milyar digunakan untuk tanah dan Rp120 Milyar digunakan untuk bangunan
yang memerlukan pengulangan dengan jumlah tersebut setiap 50 tahun, dengan nilai
sisa sebesar Rp30 Milyar. Pengeluaran tahunan diperkirakan sebesar Rp. 4 Milyar
setiap tahunnya.

5.8 Daftar Pustaka


1. Kodoatie, Robert J., Analisis Ekonomi Teknik, Andi Offset, Jogja, 1994
2. Raharjo, F. Ekonomi Teknik, Analisis Pengambilan Keputusan, Andi Offset,
Jogja, 2007.

Anda mungkin juga menyukai