Anda di halaman 1dari 25

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Universitas Mulawarman

Konsep Dasar
Ekonomi Teknik
Tujuan Pembelajaran

Memahami perbedaan tingkat bunga nominal


dan tingkat bunga efektif

Mengetahui rumus-rumus discrete compounding

Menggunakan diagram aliran kas dan tabel


untuk permasalahan discrete compounding

Mengaplikasikan rumus-rumus discrete


compounding
Tingkat Bunga Nominal

 Pada bunga majemuk, satuan (unit) n yang dipakai untuk


menunjuk periode waktu yang berbeda akan memberikan hasil
yang berbeda-beda.
 Semakin banyak periode waktunya, maka nilai yang akan datang
akan semakin besar.
 Misalnya, untuk satu tahun apabila dibagi menjadi dua semester
(dua periode) akan memberikan hasil yang lebih kecil
dibandingkan dengan bila satu tahun dibagi menjadi 3 bulanan (4
periode).
 Hal ini dikarenakan pada perhitungan bunga majemuk n
berperan sebagai pangkat.
 Tingkat bunga nominal artinya menggandakan bunga yang
ada pada suatu periode ke periode waktu yang lebih
banyak.
 Misalnya, bunga 1% per bulan dapat disebut “bunga 12% yang
digandakan per bulan” dalam waktu satu tahun.
Contoh Tingkat Bunga Nominal

 Uang sejumlah Rp 1.000 dengan bunga nominal 12% setiap


tahun, maka untuk satu tahun akan menjadi:
F12 = Rp 1.000 (1 + 12%)1 = Rp 1.120
 Apabila uang tersebut disimpan dengan bunga nominal 6% per
semester, maka untuk satu tahun akan menjadi:
F12 = Rp 1.000 (1 + 6%)2 = Rp 1.124
 Apabila uang tersebut disimpan dengan bunga nominal 1% per
bulan, maka untuk satu tahun akan menjadi:
F12 = Rp 1.000 (1 + 1%)12 = Rp 1.127
 Dari tiga perhitungan tersebut, terlihat bahwa semakin sering
ditingkatkan periodenya dengan tingkat bunga nominal,
nilai yang akan datang akan semakin besar meskipun total
periodenya sama.
Tingkat Bunga Efektif

 Tingkat bunga efektif ialah perbandingan antara bunga


yang didapat dengan jumlah uang awal pada suatu
periode, dituliskan sebagai:
F-P
Tingkat bunga efektif 
P
 F – P = bunga yang didapat selama satu periode
 Contoh perhitungan
Uang sejumlah Rp 1.000 dengan bunga majemuk 1% per bulan
maka untuk satu tahun (12 bulan) akan menjadi:

F12 = Rp 1.000 (1 + 1%)12 = Rp 1.127


1127 - 1000
Tingkat bunga efektif   12,7%
1000
Hubungan Tingkat Bunga Nominal dan
Tingkat Bunga Efektif

 Dengan mengetahui tingkat bunga nominal, maka tingkat bunga


efektif dapat dihitung dengan rumus:

i  e r 1
dimana i  tingkat bunga efektif
r  tingkat bunga nominal
e  bilangan eksponen  2,71828
 Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat bunga
efektif akan selalu lebih besar dari tingkat bunga
nominal. Batasan “lebih besar” itu dapat merujuk pada rumus
di atas.
Hubungan Tingkat Bunga Nominal dan
Tingkat Bunga Efektif

 Untuk suatu tingkat bunga nominal, r = 12% per tahun, maka


tingkat bunga efektifnya adalah:

i  e r  1  2,71828(0,12)  1  0,1275  12,75%


 Dari contoh tersebut dapat disimpulkan untuk suatu tingkat
bunga nominal 12% maka batasan penambahan maksimal untuk
menjadi tingkat bunga efektif adalah sebesar 0,75% dengan
periode waktu yang tak terhingga (~).
 Tabel di bawah ini menunjukkan perbedaan tingkat bunga
nominal dan tingkat bunga efektif.

TINGKAT BUNGA (%)


Nominal 5 10 15 20 25 30 40 45 50
Efektif 5,127 10,517 16,183 22,140 28,403 34,986 49,182 56,831 64,872
Penggunaan Tingkat Bunga Nominal dan
Tingkat Bunga Efektif

 Untuk suatu industri yang berproduksi setiap waktu (pabrik


misalnya), cashflow dilakukan terus menerus. Dalam hal
ini, maka tingkat bunga efektif dapat dipakai sebagai dasar
analisis ekonominya.
 Apabila semua faktor, parameter, dan variabel tidak semuanya
dapat dilihat secara terus menerus (continue), maka untuk
analisis, perhitungan, dan evaluasinya menggunakan tingkat
bunga nominal dengan konsep penggandaan berperiode
(discrete compounding). Konsep ini relatif lebih mudah,
hasilnya cukup akurat, dan merupakan metode
aplikasi yang sering digunakan.
Notasi Rumus-rumus Dasar
Discrete Compounding

Notasi Penjelasan
i Compound interest, besarnya suku bunga tahunan (%)
N Jumlah periode pemajemukan
P Nilai sekarang (present worth) atau nilai ekuivalen dari satu atau lebih aliran kas
pada suatu titik yang didefinisikan sebagai waktu saat ini → sejumlah uang pada
saat ini
F Nilai mendatang (future worth) atau nilai ekuivalen dari satu atau lebih aliran kas
pada suatu titik yang didefinisikan sebagai waktu mendatang → sejumlah uang pada
saat yang akan datang
A Aliran kas pada akhir periode yang besarnya sama untuk beberapa periode yang
berurutan (annual worth) → sejumlah uang yang dibayar setiap tahun
G Suatu aliran kas dimana dari satu periode ke periode berikutnya terjadi penambahan
atau pengurangan kas sejumlah tertentu yang besarnya sama
SFF Sinking Fund Factor, penanaman sejumlah uang
CRF Capital Recovery Factor, pemasukan kembali modal
Rumus-rumus Dasar Discrete Compounding

 Beberapa rumus penting dalam analisis ekonpmi proyek yang


didasarkan bunga berganda (interest compound) dan metode
penggandaan berperiode (discrete compounding) adalah sebagai
berikut:

 Future value (nilai yang akan datang) 


F  P 1 i n

F
 Present value (nilai sekarang) P
1  i n

Fi
 Sinking fund (penanaman sejumlah uang A
1  i n 1
P i1  i 
n
 Capital recovery (pemasukan kembali modal) A
1  i n 1
Rumus-rumus Dasar Discrete Compounding

 Future value dari annual F



A 1  i   1
n

i

 Present value dari annual P



A 1  i   1
n

i1  i 
n

1 n 
 Uniform dari gradient series A  G  
 i (1  i) n
 1 
Contoh Soal 1

Berapa besar uang yang harus disimpan pada awal tahun 1988
apabila ingin mendapatkan uang Rp 10.000 pada akhir tahun
1988, 1989, 1990, 1991, dan 1992 pada tingkat suku bunga 15%?

Cara 1: Cara 2:

P = A (P/A,15,5) P = F (P/F,15,1) + F (P/F,15,2) + F (P/F,15,3) + . . . + F (P/F,15,5,)


P = 10.000 (3,352) P = 10.000 (0,8696 + 0,7561 + 0,6575 + . . . + 0,4972)
P = Rp 33.520 P = Rp 33.522
Contoh Soal 2

Seseorang mengharapkan untuk menerima Rp 10.000 pada akhir


tahun 1992 dan 1993. Berapa besar nilai uang saat ini yang harus
disimpan pada awal tahun 1988 pada tingkat suku bunga 10%?

Cara 1: berdasarkan nilai yang akan datang (F) Cara 2: berdasarkan pembayaran tahunan (A) dan
nilai yang akan datang (F)
P = F (P/F,10,5) + F (P/F,10,6)
P = 10.000 (0,6209) + 10.000 (0,5645) P = A [(P/A,10,2)][F (P/F,10,4)]
P = Rp 11.854 P = 10.000 (1,736) (0,6830)
P = Rp 11.857
Contoh Soal 3

Tentukanlah berapa banyaknya uang yang harus didepositokan


pada saat ini agar 5 tahun lagi dapat menjadi Rp 10 juta bila
diketahui tingkat bunga yang berlaku adalah 18%.
a. Dengan menggunakan rumus bunga
b. Dengan tabel yang telah tersedia
Contoh Soal 3

Dengan rumus, diketahui F = Rp 10 juta, i = 18%, n = 5, maka:

1
PF
1  i n
 1   1 
 Rp 10 juta  5
 Rp 10 juta  
 1  0,18    2,288 
 Rp 10 juta 0,4371  Rp 4,371 juta
Contoh Soal 3

Dengan tabel, lihat tabel pada lampiran pada i = 18% dan n = 5,


pada tabel tersebut akan tampak angka 0,4371. Dengan demikian
maka nilai F adalah:

P = Rp 10 juta (P/F,18%,5)
P = Rp 10 juta (0,4371)
P = Rp 4,371 juta

Dapat dilihat bahwa jawaban untuk kedua cara perhitungan adalah


sama, yaitu sebesar Rp 4,371 juta. Jadi, untuk mendapatkan Rp 10
juta lima tahun mendatang dengan tingkat bunga 18% maka harus
didepositokan sebanyak Rp 4,371 juta saat ini.
Contoh Soal 4
Berapa tahunkah uang yang jumlahnya Rp 4 juta harus disimpan
di bank yang memberikan tingkat bunga 15% per tahun sehingga
uang tersebut menjadi Rp 10 juta?

Nilai n dapat diperoleh dengan 2 cara yaitu dengan memakai


persamaan F = P(1 + i)n atau dengan bantuan tabel. Dengan
rumus, nilai N didapatkan dengan perhitungan:

F  P1  i 
n

10 juta  Rp 4 juta (1  0,15) n


(1  0,15) n  2,5
ln 2,5
n
ln 1,15
n  6,556 tahun
Contoh Soal 4
Bila kita menggunakan tabel, maka nilai n harus dicari melalui
interpolasi dengan terlebih dahulu mencari-cari nilai n yang
mendekati.

Dari persamaan F/P = (F/P,i%,n) diperoleh: (F/P,i%,n) = 2,5

Pada tabel lampiran, dengan i = 15% kita akan mendapatkan:


(F/P,15%,6) = 2,313 dan
(F/P,15%,7) = 2,660

Dengan demikian maka nilai n akan berada di antara 6 dan 7.


Contoh Soal 4
Berdasarkan perbandingan geometri, kita akan mendapatkan
persamaan:

a b

a 1 b1
2,5  2,313 2,660  2,313

n 6 76
2,5  2,313
n 6
2,660  2,313
 0,187 
n 6 
 0,347 
n  6,539 tahun
Latihan Soal

1. Berapakah yang harus anda simpan dalam jumlah yang sama


berturut-turut selama 5 tahun mulai sekarang sehingga dengan
bunga 10% anda akan memperoleh uang tersebut sebesar Rp
12 juta pada tahun ke-10?
2. Berapa lama suatu tabungan harus disimpan sehingga nilainya
menjadi 2 kalinya bila bunga yang berlaku adalah 8%?
Penyelesaian

1. Diketahui: n  5 tahun, mulai t  0


i  10%
F  12 juta pada t  10
Ditanya: A = . . .?

Step 1: Mencari nilai P dari F Step 2: Mencari nilai A dari P


P = F (P/F,i%,n) A = P (A/P,i%,n)
P = 12 juta (P/F,10%,10) A = 4,626 juta (A/P,10%,5)
P = 12 juta (0,3855) A = 4,626 juta (0,2638)
P = 4,626 juta A = 1,2203 juta
Penyelesaian

2. Diketahui: P  1 juta
F  2juta
i  8%
Ditanya: n = . . .?

F  P1  i 
n

2 juta  1 juta (1  0,08) n


(1  0,08) n  2
ln 2
n
ln 1,08
N  9,006 tahun
Tugas

1. Seorang manajer pabrik sedang memikirkan apakah ia akan


membeli sebuah mesin sekarang atau menunggu 3 tahun lagi.
Mesin itu saat ini berharga Rp 50 juta dan 3 tahun lagi
harganya menjadi Rp 70 juta. Jika perusahaan menggunakan
tingkat bunga 20% per tahun, apakah sebaiknya manajer
pabrik membeli mesin tersebut sekarang? Asumsikan tidak ada
permasalahan teknis yang timbul dari keputusan membeli
sekarang atau 3 tahun lagi.
2. Perusahaan X memberikan kesempatan persiapan pensiun bagi
para karyawannya dengan menabung sebesar Rp 1,5 juta tiap
tahun selama 25 tahun. Tabungan pertama dilakukan setahun
setelah karyawan mulai bekerja. Perusahaan menjamin akan
mengembalikan tabungan tersebut sebesar Rp 60 juta pada saat
karyawan pensiun. Berapakah bunga tabungan karyawan
tersebut?
Tugas

3. Berapakah uang yang terkumpul di tahun ke-25 bila setahun


dari sekarang didepositokan sebesar Rp 1 juta, 6 tahun dari
sekarang didepositokan sebesar Rp 3 juta, dan 10 tahun dari
sekarang didepositokan sebesar Rp 5 juta? Gunakan i = 10%
4. Sebuah bank perkreditan rakyat menawarkan pinjaman
sebesar Rp 1 juta dengan pembayaran pengembalian
sebanyak Rp 155 ribu tiap tahun sebanyak 10 kali.
Pembayaran pertama dilakukan pada tahun depan. Berapakah
tingkat bunga yang dipakai oleh bank tersebut?
5. Misalkan suatu instansi memiliki perkiraan pengeluaran
untuk promosi selama 9 tahun berturut-turut sebesar Rp 2
juta, Rp 3 juta, Rp 4 juta, Rp 5 juta, Rp 6 juta, Rp 5 juta, Rp 4
juta, Rp 3 juta, dan Rp 2 juta. Bila tingkat bunga adalah 10%
per tahun, tentukanlah nilai deret seragam dari semua
pengeluaran tersebut selama 9 tahun.

Anda mungkin juga menyukai