18 Pertemuan
Sistem Penilaian
10% Absensi
20% Tugas
30% UTS
40% UAS
RENCANA PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 : Ruang Lingkup Ekonomi Teknik
Pertemuan 2 - 3 : Aliran uang (cash flow) dan penyusunanannya
Pertemuan 4 : Transformasi karakteristik alternatif proyek ke
dalam dimensi moneter
Pertemuan 5 - 6 : Konsep nilai waktu dari uang dan ekivalensi,
perumusan bunga
Pertemuan 7 - 9 : Analisis rate of return
Ujian Tengah Semester (UTS)
Pertemuan 10 - 14 : Analisis inkremental, perbandingan benefit
dan cost & Profitability Indek, Intenal Rate of Return, Net present
value, payback period, break even dan sensitivity analysis
Pertemuan 15 -16 :. Depresiasi, umur ekonomis & analisa ekonomi
Pertemuan 17 - 18 : .Replacement Analysis
Ujian Akhir Semester (UAS)
1.De Garmo, E.Paul, et.al.; Engineering Economy; seventh
edition, Mc.Millan Publishing Company, NewYork, 1984.
2.Grant, E.L & G.W.Ireson; Principles of Engiineering
Economy; 8th edition, Roland Press, NewYork, 1990.
3.Newnan, Donald G.; Engineering Economy Analysis; third
edition, Engineering Press Inc California, 1988.
4.Thuessen, G.J. & W.J.Fabrycky; Engineering Economy; 8th
edition, Prentice Hall, New Jersey, 1993.
5.Robert J.Kodoatie, Analisis Ekonomi Teknik, Penerbit Andi
Yogyakarta, 2005
6.Ferianto Raharja, Ekonomi Teknik, Analisis Pengambilan
Keputusan, Penerbit AndiYogyakarta 2007
Informasi Akademik
1. Lama program pendidikan S-1 maksimal 5
tahun (10 semester)
2. Mahasiswa semester pertama tidak mengikuti
UTS dinyatakan DO
3. Mahasiswa semester I dan II nilai IPK-nya
kurang dari 1,5 dinyatakan DO
4. Mahasiswa semester III dan seterusnya nilai IPK-
nya kurang dari 2,0 dinyatakan DO
KONSEP DASAR TENTANG
EKONOMI TEKNIK
EKONOMI TEKNIK
Pertemuan 1
MENGAPA TIMBUL EKONOMI
TEKNIK....?
Sumber daya (manusia, uang, mesin,
material) terbatas.
EKONOMI TEKNIK
Pertemuan 2
A. Nilai Waktu dari Uang dan Ekivalensi
Nilai uang mengalami perubahan dari waktu ke
waktu. Konsep ini dikenal sebagai ekivalensi
Nilai waktu dari uang merupakan suatu konsep yang
menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih
berharga dari pada masa yang akan datang atau
suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai
uang yang disebabkan karena nilai waktu.
Keterangan:
I P xi xn
I = bunga yang dihasilkan
P = jumlah pokok
n = jumlah periode yang dilibatkan
i = tingkat suku bunga
Contoh Soal 1:
Seorang ibu meminjam uang sebesar Rp. 100.000
dikoperasi simpan pinjam dengan bunga sederhana
10% pertahun selama 4 tahun. Berapa besarnya
hutang yang harus dibayar oleh ibu setelah akhir
tahun ke-4!
2. Bunga Majemuk
adalah apabila bunga yang dibebankan untuk setiap
periode didasarkan pada sisa pinjaman pokok
ditambah setiap beban bunga yang terakumulasi
sampai dengan awal periode.
F P (1 i ) n
Contoh Soal 2:
Seorang ibu meminjam uang sebesar Rp. 100.000
dikoperasi simpan pinjam dengan bunga majemuk
10% pertahun selama 4 tahun. Berapa besarnya
hutang yang harus dibayar oleh ibu setelah akhir
tahun ke-4!
Akhir Jumlah Bunga Jml Pinjaman Jml dibayar
Periode pinjaman (i) pada periode
berikutnya
0 P Pi P + Pi = P(1+i)
dst
n P(1+i)n
Latihan
1. Seseorang menanam modal sebesar
Rp1.000.000 dibungakan dengan suku bunga
tunggal 2% per bulan. Berapakah bunga
sederhana setelah 1 bulan dan 5 bulan?
2. Tabungan Novi di bank sebesar Rp1.000.000
dan bank memberikan bunga majemuk 10%
per tahun. Jika bunga tidak pernah diambil dan
dianggap tidak ada biaya administrasi bank.
Tentukan jumlah bunga yang diperoleh Novi
setelah modal mengendap selama 3 tahun.
Penyelesaian cara lain soal No.2
Rumus Bunga Majemuk
F = P (1+i)n
F = Rp.1.000.000 (1+0,1)3
F = Rp.1.000.000 (1,331)
F = Rp.1.331.000
I (3 tahun) = F – P
= Rp.1.331.000 – Rp.1.000.000
= Rp. 331.000
RUMUS RUMUS BUNGA
MAJEMUK DISKRET
EKONOMI TEKNIK
Pertemuan ke-3
A. Rumus – Rumus Bunga Diskret
1. Simbol-simbol
Simbol-simbol yang digunakan dalam rumur bunga:
i : menyatakan tingkat suku bunga per periode
n : menyatakan jumlah periode bunga
P : menyatakan nilai sekarang (Present Worth)
F : menyatakan nilai mendatang (Future Worth)
A : aliran kas pada akhir periode yang besarnya sama
untuk beberapa periode yang berurutan (Annual
Worth)
G : aliran kas dimana satu periode ke periode
berikutnya terjadi penambahan atau pengurangan kas
sejumlah tertentu yang besarnya sama.
2. Rumus-rumus
Diketahui P, untuk mencari F
F P (1 i ) n
i (1 i ) n
A P
(1 i ) 1
n
Diketahui F, untuk mencari A
i
A F
(1 i ) n
1
(1 i ) n 1
F A
i
Diketahui A, untuk mencari P
(1 i ) n 1
P A
i (1 i )
n
3. Simbol-simbol fungsional
(F/P, i%, n) adalah faktor jumlah pembayaran
majemuk bunga tunggal (single payment
compound amount factor)
(1 i ) n
i
(1 i ) n
(A/F, i%, n) adalah faktor penyimpanan dana
(sinking fund factor)
i
(1 i ) 1
n
i (1 i )
n
(1 i ) 1
n
(F/A, i%, n) adalah faktor jumlah majemuk seri
uniform (uniform series compound amount factor )
(1 i ) 1
n
i
(P/A, i%, n) adalah faktor nilai sekarang seri
uniform (uniform series present worth factor)
(1 i ) 1
n
i (1 i ) n
B. Contoh Soal
1. Seorang karyawan meminjam uang di bank sejumlah
Rp.1.000.000 dengan bunga 12% per tahun dan akan
dikembalikan sekali dalam 5 tahun mendatang.
Perintahnya:
a. Gambar diagram aliran kas dari persoalan berikut!
b. Hitung jumlah yang harus di bayar pada tahun ke-5!
EKONOMI TEKNIK
Pertemuan 4
B. Deret Gradien Aritmatika
Dalam menyelesaikan masalah-masaloah
ekonomi teknik, kita sering menghadapi deret
penerimaaan atau pengeluaran tunai yang
meningkat atau berkurang secara seragam
setiap periode. Besarnya peningkatan dan
penurunan tersebut dinamakan dengan
gradien. Ada 2 jenis biaya yang mengikuti
prilaku gradien seperti:
a. Biaya perawatan dan perbaikan peralatan
b. Perhitungan beban despriasi
Deret Seragam
0 1 2 3 4 5 n
A A A A A A
Deret Gradien
0 1 2 3 4 5 n
Ekonomi Teknik
Pertemuan 5, 6, 7
A. Harga Sekarang (Present Worth
Comparison)
t 0
Ft : arus kas pada waktu t
t : waktu
i : tingkat suku bunga
Contoh 1
Diketahui suatu investasi membutuhkan dana
awal sebesar Rp.2.000.000, dengan nilai nol
diakhir tahun ke empat. Pendapatan tahunan
diestimasikan sebesar Rp.800.000, tingkat
suku bunga adalah 10%. Carilah harga
sekarang dengan menggunakan rumus dan
tabel bunga!
B. Ekuivalen Tahunan
n i (1 i )
t
n
AE Ft (1 i )
(1 i ) 1
n
t 0
t 0
Contoh 4
Diketahui suatu investasi membutuhkan dana
awal sebesar Rp.2.000.000, dengan nilai nol
diakhir tahun ke empat. Pendapatan tahunan
diestimasikan sebesar Rp.800.000, tingkat
suku bunga adalah 10%. Hitunglah tingkat
pengembalian modal internal (IRR)!
Latihan
Diketahui suatu investasi diestimasikan
pendapatan tahunan sebesar Rp.1.000.000,
dengan dana awal investasi sebesar
Rp.3.000.000, dengan nilai nol diakhir tahun ke
lima. tingkat suku bunga adalah 15%. Carilah:
a. Harga sekarang dengan menggunakan rumus
dan tabel bunga
b. Nilai ekivalen tahunan dengan menggunakan
rumus dan tabel
c. Harga yang akan datang dengan menggunakan
rumus dan tabel
d. IRR
TERIMAKASIH
DEPRESIASI
(PENYUSUTAN)
Ekonomi Teknik
Pertemuan 8 & 9
Penyusutan (depresiasi)
• Depresiasi didefinisikan sebagai sejumlah biaya yang
harus disediakan oleh seseorang / perusahaan / unit-unit
tertentu pada setiap periode waktu untuk melakukan
penggantian mesin, peralatan, ataupun fasilitas-fasilitas
lain karena berkurangnya nilai suatu asset.
Depresiasi secara umum dapat digolongkan
dalam 2 kelompok, yaitu:
1. Depresiasi yang disebabkan antara lain mesin-
mesin atau peralatan-peralatan yang digunakan
semakin tua sehingga kemanpuannya berkurang
(physical degradation).
2. Depresiasi yang disebabkan antara lain karena
semakin majunya perkembangan teknologi.
1. Metode Garis Lurus SL
S
PS 1
Dt Dt PP
n n
Dt : Besarnya despresiasi pada tahun ke-t
P : Ongkos awal dari aset yang
bersangkutan
S : Nilai sisa dari aset tersebut
N : Masa pakai (umur) dari aset tersebut
dinyatakan dalam tahun
Contoh 1:
Misal sebuah perusahaan membeli alat transportasi
dengan harga Rp.38.000.000,- dan biaya pengiriman
dan uji coba besarnya adalah Rp.1.000.000,-. Masa
pakai ekonomis dari alat ini adalah 6 tahun dengan
perkiraan nilai sisa sebesar Rp.3.000.000,-. Gunakan
metode depresiasi garis lurus untuk menghitung:
a. Nilai awal dari alat tersebut
b. Besarnya depresiasi tiap tahun
c. Nilai buku alat tersebut pada tahun ke-2 dan tahun
ke-5
d. Buatlah tabel jadwal depresiasi dan nilai buku
selama masa pakai
2. Metode Jumlah Digit Tahun (SOYD)
N t 1
Dt (P S )
SOYD
Dt : Besarnya depresiasi pada tahun ke-t
P : Ongkos awal dari aset yang
berasangkutan
S : Nilai sisa dari aset tersebut
N : Masa pakai (umur) dari aset tersebut
dinyatakan dalam tahun
SOYD : jumlah digit tahun dari 1 ke N
Contoh 2:
Misal sebuah perusahaan membeli alat transportasi
dengan harga Rp.38.000.000,- dan biaya pengiriman
dan uji coba besarnya adalah Rp.1.000.000,-. Masa
pakai ekonomis dari alat ini adalah 6 tahun dengan
perkiraan nilai sisa sebesar Rp.3.000.000,-. Gunakan
metode jumlah digit tahun (SOYD) untuk menghitung:
a. Nilai SOYD
b. Besarnya depresiasi tahun ke-1, ke-2, ke-3
c. Nilai tingkat depresiasi
d. Tabel jadwal depresiasi dan nilai buku selama
masa pakai
3. Metode Siking Fund (SF)
Nilai Depresiasi
A ( P S )( A / F , i %, n)
Dt : Besarnya depresiasi pada tahun ke-t
S : Nilai sisa dari aset tersebut
n : Masa pakai (umur) dari aset tersebut
dinyatakan dalam tahun
Nilai Depresiasi pada tahun ke-t
Dt ( P S )( A / F , i %, n)( F / P, i %, t 1)
Nilai Buku pada tahun ke-t
BVt ( P A)( A / F , i %, n)
Contoh 3:
Misal sebuah perusahaan mebeli alat transportasi dengan
harga Rp.38.000.000,- dan biaya pengiriman dan uji coba
besarnya adalah Rp.1.000.000,-. Masa pakai ekonomis
dari alat ini adalah 6 tahun dengan perkiraan nilai sisa
sebesar Rp.3.000.000,- dengan asumsi MARR 12%.
Gunakan metode Siking Fund untuk menghitung:
a. Besarnya depresiasi tiap tahun
b. Besarnya depresiasi tahun ke-1, ke-3
c. Nilai buku pada akhir tahun pertama
d. Jadwal depresiasi dan nilai buku dengan metode SF
4. Metode Depresiasi Unit Produksi (UP)
Digunakan bila penyusutan suatu asset lebih ditentukan oleh
pemakaiannya dibandingkan dengan lamanya masa
pemakaianya alat tersebut.
Nilai Depresiasi Ut
Dt (P S )
U
Dt : Besarnya depresiasi pada tahun ke-t
Ut : Jumlah unit produksi suatu aset selama tahun t
U : Unit produksi dari asset tersebut selama masa
pakainya
Nilai Buku pada akhir tahun ke-t
PS
BVt P (U t )
U
Contoh 4:
Sebuah alat pemecah batu dibeli dengan harga Rp. 12 Jt
dengan perkiraan umur 5 tahun dan nilai sisa Rp. 2 jt
pada akhir umurnya. Pemecah batu itu akan digunakan
dalam pembangunan sebuah dam dan akan diperkirakan
berlangsung selama 5 tahun. Dengan penyesuaian
jadwal pembangunan dam, pekerjaan pemecahan batu
selama 5 tahun berturut–turut adalah 8.000 m3, 12.000
m3, 18.000 m3, 8.000 m3 dan 4.000 m3. Dengan
menggunakan metode Unit Produk (UP), tentukan nilai
depresiasi dan nilai buku tahun ke-1 dan ke-3.
TUGAS LANGSUNG
c. Nilai buku alat tersebut pada tahun ke-3 dan tahun ke-7
Ekonomi Teknik
Pertemuan 10 & 11
BREAK EVEN POINT
Break Even Point (BEP) adalah suatu titik atau
keadaan dimana perusahaan didalam operasinya tidak
memperoleh keuntungan dan tidak memperoleh
kerugian. Dengan kata lain pada keadaan itu
keuntungan dan kerugian sama dengan nol.
TR TC TR P.Q
TC FC VC
Keterangan:
TR : Total Revenue TC : Total Cost
P : Price FC : Fixed Cost
Q : Quantity VC : Variabel Cost
Rumus BEP untuk single product
FC FC
BEP BEP
P / unit VC / unit 1
VC
Keterangan:
Net Sales
BEP : Break Even Point (Titik Impas)
FC : Fixed Cost (Biaya Tetap)
P/unit : Harga Jual per Unit
VC/unit : Biaya Variabel per Unit
Contoh 1: BEP single product:
PT. INDI Makmur memproduksi sejenis pembersih
lantai untuk kelas menengah. Ongkos total untuk
pembuatan 2.000 pembersih lantai per bulan
Rp.30.000.000, ongkos biaya variabel untuk yang
dikeluarkan sebesar Rp.18.000.000 per bulan. Bila
PT. INDI Makmur menjual pembersih lantai tersebut
seharga Rp.17.000 per unit. Berapakah yang harus
diproduksi per bulan agar perusahaan tersebut
berada pada kondisi impas!
Contoh 2: BEP single product:
PT. Subur Sentosa memproduksi sejenis ember
plastik. Diketahui data anggaran untuk PT. Subur
Sentos adalah sebagai berikut:
Penjualan 1.000 pcs @Rp.10.000
Biaya Tetap = Rp.4.000.000
Biaya variabel Rp.3.000/pcs
Pada penjualan berapa BEP tercapai dan berapa unit
yang terjual pada saat titik BEP tersebut
Contoh Soal 3: BEP untuk multi produksi
Suatu industri textil melalui satu lini produksinya dapat
menghasilkan produk sebagai berikut:
Produk Kain Batik = 25.000 unit
Produk Kain Stagen = 15.000 unit
Nilai Penjualan Kain Batik = Rp.87.500.000
Nilai Penjualan Kain Stagen =Rp.15.000.000
Biaya Tetap = Rp.28.275.000
Biaya Variabel Kain Batik = Rp.50.000.000
Biaya variabel Kain Stagen = Rp.10.000.000
Hitunglah BEP dalam value secara keseluruhan dan
volume per produk?
LATIHAN PT. ABC Sentosa merencanakan
memproduksi sejenis sabun mandi untuk kelas
ekonomi atas. Ongkos total untuk pembuatan 1.000
sabun perbulan Rp.25.000.000, ongkos biaya variabel
yang dikeluarkan sebesar Rp.10.000 per unit. Bila PT.
ABC Sentosa menjual sabun tersebut seharga
Rp.30.000 per unit. Berapakah yang harus diproduksi
per bulan agar perusahaan tersebut berada pada kondisi
impas!
Latihan
Suatu industri manufaktur melalui satu lini produksinya dapat
menghasilkan produk sebagai berikut:
Produk A : 20.000 unit
Produk B : 12.000 unit
Produk C : 8.000 unit
Nilai penjualan produk A : Rp.135.000.000
Nilai penjualan produk B : Rp. 49.800.000
Nilai penjualan produk C : Rp. 20.000.000
Fixed Cost : Rp.56.500.000
Variabel Cost produk A : Rp.75.000.000
Variabel Cost produk B : Rp.30.000.000
Variabel Cost produk C : Rp.15.000.000
Hitunglah BEP dalam value keseluruhan dan volume per produk
KEPUTUSAN INVESTASI
(CAPITAL BUDGETING)
E k o n o m i Te k n i k
PENDAHULUAN
Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan
sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup
perusahaan, karena keputusan investasi
menyangkut dana yang digunakan untuk investasi,
jenis investasi yang akan dilakukan, pengembalian
investasi dan resiko investasi yang mungkin timbul.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Metode Accounting Rate of Return (ARR)
Metode Payback Period (PP)
Metode Net Present Value (NPV)
Metode Propability Index (PI)
Metode Internal Rate Return (IRR)
Metode Accounting Rate of Return
Metode ini menggunakan dasar laba akuntansi, sehingga
angka yang dipergunakan adalah laba setelah pajak
(Earning After Taxes /EAT) yang dibandingkan dengan rata-
rata investasi :
Nilai Investasi
PP x 1tahun
Cash Flow
Metode Payback Period (PP)
Kriteria :
Apabila payback period lebih kecil dibanding dengan
target kembalinya invetasi, maka proyek layak.oleh
investor atau pihak bank, maka investasi diterima.
Kelemahan :
mengabaikan time value of money
mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi setelah
payback period tercapai
Contoh : (Jika cash flow Tiap tahun sama)
Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000.
arus kas diperkirakan Rp. 40.000.000 per tahun selama 6
tahun .
Metode Payback Period (PP)
Jika cashflownya tidak sama pada setiap tahunnya,
maka harus dicari dari tahun ke tahun. Misalnya Proyek
B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000.
arus kas diperkirakan :
Tahun 1 Rp. 50.000.000
Tahun 2 Rp. 50.000.000
Tahun 3 Rp. 40.000.000
Tahun 4 Rp. 30.000.000
Tahun 5 Rp. 20.000.000
Tahun 6 Rp. 20.000.000
Metode Net Present Value (NPV)
• NPV : Selisih antara nilai sekarang dari cashflow
dengan nilai sekarang dari investasi
• Metode Net Present Value (NPV) merupakan metode
untuk mencari selisih antara nilai sekarang dari
proceed (cash-flow) dengan nilai sekarang dari suatu
investasi
n
At
• Rumus : NPV I 0
t 0 1 i
n
Cash flow = Laba setelah pajak + Penyusutan + Nilai Residu + Modal kerja
Jawab :
Dari soal tersebut cashflow dapat kita cari seperti pada
tabel di bawah ini :
SOAL LATIHAN 2:
Suatu perusahaan mempunyai anggaran sebesar 20.000 $ untuk
investasi tahun depan. Perusahaan tersebut mempunyai beberapa
proposal bisnis (usaha) seperti pada Tabel di bawah.
Pilihlah proposal bisnis mana yang paling menguntungkan jika i = 15%
A 10.000 2.870 9
B 15.000 2.930 9
C 8.000 2.680 9
D 6.000 2.540 9
E 21.000 9.500 9
SOAL LATIHAN 3:
Suatu dana sebesar 20.000 $ digunakan sebagai modal
investasi pada setiap proposal bisnis yang dirinci seperti pada
Tabel di bawah.
Pilihlah proposal bisnis mana yang paling menguntungkan jika
i = 15%
E k o n o m i Te k n i k
Pengambilan Keputusan yang
Mempertimbangkan Resiko
1. Nilai Ekspektasi Pengambilan Keputusan yang
Mempertimbangkan Resiko
OP
2
2
6
Contoh Soal 3:
Misalkan Perusahaan ABC sedang mempertimbangkan sebuah proposal
investasi dan data perkiraan aliran kas dan umur investasi seperti berikut:
Parameter Estimasi Optimis Estimasi Modus Estimasi
(O) (M) Pesimis
(P)
Ongkos 75.000.000 80.000.000 100.000.000
awal (Rp)
Pendapatan 20.000.000 15.000.000 12.000.000
/tahunan
(Rp)
Nilai sisa 7.000.000 4.000.000 1.000.000
(Rp)
Umur 10 8 6
Investasi
(Tahun)
Pertanyaan Contoh Soal 3:
Hitunglah:
a. Nilai harapan dari ongkos awal, pendapatan pertahun, nilai sisa serta
umur investasi
b. Varian
c. Bila MARR perusahaan adalah 15%, apakah investasi itu layak
dilakukan?