Anda di halaman 1dari 113

Bobot Kredit: 3 SKS

18 Pertemuan

Sistem Penilaian
10% Absensi
 20% Tugas
 30% UTS
 40% UAS
RENCANA PEMBELAJARAN
 Pertemuan 1 : Ruang Lingkup Ekonomi Teknik
 Pertemuan 2 - 3 : Aliran uang (cash flow) dan penyusunanannya
 Pertemuan 4 : Transformasi karakteristik alternatif proyek ke
dalam dimensi moneter
 Pertemuan 5 - 6 : Konsep nilai waktu dari uang dan ekivalensi,
perumusan bunga
 Pertemuan 7 - 9 : Analisis rate of return
 Ujian Tengah Semester (UTS)
 Pertemuan 10 - 14 : Analisis inkremental, perbandingan benefit
dan cost & Profitability Indek, Intenal Rate of Return, Net present
value, payback period, break even dan sensitivity analysis
 Pertemuan 15 -16 :. Depresiasi, umur ekonomis & analisa ekonomi
 Pertemuan 17 - 18 : .Replacement Analysis
 Ujian Akhir Semester (UAS)
1.De Garmo, E.Paul, et.al.; Engineering Economy; seventh
edition, Mc.Millan Publishing Company, NewYork, 1984.
2.Grant, E.L & G.W.Ireson; Principles of Engiineering
Economy; 8th edition, Roland Press, NewYork, 1990.
3.Newnan, Donald G.; Engineering Economy Analysis; third
edition, Engineering Press Inc California, 1988.
4.Thuessen, G.J. & W.J.Fabrycky; Engineering Economy; 8th
edition, Prentice Hall, New Jersey, 1993.
5.Robert J.Kodoatie, Analisis Ekonomi Teknik, Penerbit Andi
Yogyakarta, 2005
6.Ferianto Raharja, Ekonomi Teknik, Analisis Pengambilan
Keputusan, Penerbit AndiYogyakarta 2007
Informasi Akademik
1. Lama program pendidikan S-1 maksimal 5
tahun (10 semester)
2. Mahasiswa semester pertama tidak mengikuti
UTS dinyatakan DO
3. Mahasiswa semester I dan II nilai IPK-nya
kurang dari 1,5 dinyatakan DO
4. Mahasiswa semester III dan seterusnya nilai IPK-
nya kurang dari 2,0 dinyatakan DO
KONSEP DASAR TENTANG
EKONOMI TEKNIK

EKONOMI TEKNIK
Pertemuan 1
MENGAPA TIMBUL EKONOMI
TEKNIK....?
 Sumber daya (manusia, uang, mesin,
material) terbatas.

 Kesempatan usaha/industri sangat beragam.


 Kapan kita menggunakannya?
1. Membandingkan berbagai alternatif rancang
2. Membuat keputusan investasi modal
3. Mengevaluasi kesempatan finansial, seperti
pinjaman
APA EKONOMI TEKNIK ITU....?
Adalah suatu ilmu pengetahuan yang berorientasi
pada pengungkapan dan perhitungan nilai-nilai
ekonomis yang terkandung dalam suatu rencana
kegiatan teknik (engineering)
Ekonomi Teknik, teknik yang memuat tentang
bagaimana membuat sebuah keputusan
(decision making) dimana dibatasi oleh ragam
permasalahan yang berhubungan dengan
seorang engineer sehingga menghasilkan pilihan
yang terbaik dari berbagai alternatif pilihan.
TUJUAN MEMPELAJARI EKONOMI
TEKNIK ....?
 Penggunaan terbesar ekonomi teknik adalah
evaluasi beberapa alternatif untuk menetukan
suatu aktivitas atau investasi yang paling sedikit
memberikan kerugian (Least Costly) atau yang
memberikan keuntungan paling banyak (Most
Profitable).
 Estimasi biaya estimasi yang harus dikeluarkan
saat ini
 Estimasi biaya-biaya operasional dan perawatan
ditahun-tahun mendatang
 Estimasi atas nilai sistem pada saat sudah mau
diganti atau sudah tidak digunakan lagi
 Estimasi lamanya sistem bisa beroperasi (umur
ekonomis)
 Estimasi tingkat suku bunga
MENGAPA EKONOMI TEKNIK PENTING
BAGI AHLI TEKNIK...?
a. Keputusan yang dibuat ahli teknik biasanya merupakan
hasil dari pemilihan satu diantara beberapa alternative
b. Keputusan menunjukkan pilihan bagaimana sejumlah
uang diinvestasikan dengan cara yang terbaik
c. Sejumlah uang tersebut juga sebagai MODAL yang
jumlahnya biasanya terbatas
d. Keputusan bagaimana menginvestasikan modal akan
secara bervariasi memberikan perubahan di masa
mendatang, dengan harapan akan lebih baik
Ruang Lingkup Ekonomi Teknik

• Apabila hanya ada satu alternatif rancangan


teknis atau rencana investasi yang memenuhi
persyaratan teknis maka hendak di tentukan
apakah alternatif tersebut layak ekonomis atau
tidak.
 Pada umumnya alternatif-alternatif rancangan
teknis tersebut berjangka waktu beberapa tahun
dan menyangkut biaya relatif besar, sehingga
timbul masalah nilai waktu dari uang.
Proposal Teknik
• Proposl teknik adalah cara yang direncanakan
untuk mengatasi masalah faktor strategi yang
berasal dari bidang teknik.
 Pengetahuan tentang biaya dan keinginan
manusia seperti ilmu teknik diperlukan untuk
memahami kesempatan mendapat laba yang
melibatkan ilmu teknik.
 Evalusi proposal teknik dalam hitungan biaya
komparatif merupakan segi penting dalam proses
teknik dan pemenuh keinginan dengan efisiensi
ekonomi maksimal karena calon pemakai barang
atau jasa hanya tertarik pada harga dan biaya.
Analisa Ekonomi Teknik
• Teknik analisa dalam pemilihan alternatif dari
beberapa rancangan analisa yang sesuai
dengan kondisi-kondisi tertentu dengan
pertimbangan ekonomi/menguntungkan untuk
direalisasikan
 Pengambilan keputusan membutuhkan
pengetahuan aspek teknis dan aspek kinerja
ekonomi.
Contoh Analisa Ekonomi
 Rangka sepeda tiga roda untuk anak-anak dapat
dibuat dari serat karbon yang lebih kuat dan lebih
ringan seperti yang digunakan pada rangka
sepeda balap.
 Akan tetapi, biaya produksinya akan sangat mahal
dan mungkin tidak akan banyak konsumen yang
ingin mengeluarkan uang jutaan rupiah hanya
untuk sebuah sepeda tiga roda.
 Oleh karena itu, para sarjana keteknikan harus
mampu melakukan analisis ekonomi dalam
upaya-upaya kreatif mereka sehingga mereka
dapat merancang suatu proyek atau memproduksi
suatu produk yang tidak hanya handal secara
teknis tetapi juga layak secara ekonomi.
 Contoh diatas memperlihatkan sebuah produk
yang secara teknis dapat diproduksi dan
memiliki keunggulan tetapi secara ekonomi
mungkin tidak akan layak karena jumlah
permintaan untuk produk tersebut
kemungkinan akan sangat kecil.
 Contoh tersebut juga memperlihatkan bahwa
faktor ekonomi harus dipertimbangkan dalam
proses perencanaan dan perancangan suatu
produk. Dengan demikian, aspek ekonomi
teknik merupakan bagian tak terpisahkan dari
proses perencanaan atau perancangan suatu
proyek atau produk.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUAN
Proses pengambilan keputusan adalah
proses pemilihan dari beberapa alternatif atau
solusi terbaik yang mungkin dilakuakan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.
Simon (1960) memperkenalkan empat
aktivitas dalam proses pengambilan
keputusan :
1. Intelligence : Pengumpulan informasi
untuk mengidentifikasikan permasalah
2. Design : Tahap perancangan solusi dalam
bentuk alternatif-alternatif pemecahan
masalah.
3. Choice : Tahap memilih dari solusi dari
alternatif-alternatif yg disediakan.
4. Implementation : Tahap melaksanakan
keputusan dan melaporkan hasilnya
Proses Pengambilan Keputusan dalam
Konteks Analisis Ekonomi Teknik

1. Identifikasi dan pendefinisian masalah,

2. Pengembangan alternative penyelesaian atas


masalah tersebut,
3. Analisis biaya atau pendapatan dan
pengembangan arus kas untuk setiap alternatif
penyelesaian yang telah diidentifikasi,
4. Analisis atas arus kas dengan menggunakan
konsep dan metode dasar analisis ekonomi
teknik (present worth, uniform annual cash
flow, rate of return, benefit-cost ratio, payback
period, breakeven point, dan sensitivity
analysis),
5. Pemilihan alternatif terbaik berdasarkan hasil
analisis pada tahap sebelumnya,

6. Analisis dan evaluasi pasca implementasi


keputusan.
BUNGA DAN RUMUS
BUNGA

EKONOMI TEKNIK
Pertemuan 2
A. Nilai Waktu dari Uang dan Ekivalensi
 Nilai uang mengalami perubahan dari waktu ke
waktu. Konsep ini dikenal sebagai ekivalensi
 Nilai waktu dari uang merupakan suatu konsep yang
menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih
berharga dari pada masa yang akan datang atau
suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai
uang yang disebabkan karena nilai waktu.

Tahun 1992 Tahun 2008


• Pada tahun 1995 harga 1 kg beras sekitar Rp.
800,- pada tahun 2000 harga 1 kg beras Rp.
2.600,- pada tahun 2005 harga 1 kg beras Rp.
3.600,- sedangkan pada tahun 2008 harga 1 kg
beras menjadi diatas Rp. 5.950,-
• Uang sekarang Rp. 500.000,- nilainya lebih
tinggi daripada Rp. 500.000 pada akhir tahun
depan, kenapa :Karena kalau kita memiliki uang
Rp 500.000 sekarang dapat disimpan di Bank
dengan mendapatkan bunga misal 10 % / tahun,
sehingga uang tersebut akan menjadi Rp
550.000.Jadi uang sekarang Rp 500.000
nilainya sama dengan Rp 550.000 pada akhir
tahun.
B. Perhitungan Bunga
 Bunga adalah jumlah sewa yang dikenakan
oleh institusi keuangan atas pemakaian uang.
 Tingkat suku bunga (interest rate) / tarif
pertumbuhan modal adalah tingkat hasil yang
diterima dari investasi.
 Hubungan antara bunga dan waktu
menghasilkan konsep nilai –waktu uang.
 Inflasi dan deflasi bertidak untuk mengubah
daya – beli uang.
 Inflasi adalah suatu keadaan dimana harga
barang secara umum mengalami kenaikan
secara terus menerus atau terjadi penurunan
nilai uang dalam negeri.
 Deflasi adalah suatu keadaan dimana
terdapat peristiwa penurunan harga barang
umum secara terus menerus atau terjadi
peningkatan nilai uang.
1. Bunga sederhana
adalah bunga yang dihitung hanya dari induk tanpa
memperhitungkan bunga yang telah diakumulasikan
pada periode sebelumnya.

Keterangan:
I  P xi xn
I = bunga yang dihasilkan
P = jumlah pokok
n = jumlah periode yang dilibatkan
i = tingkat suku bunga
Contoh Soal 1:
Seorang ibu meminjam uang sebesar Rp. 100.000
dikoperasi simpan pinjam dengan bunga sederhana
10% pertahun selama 4 tahun. Berapa besarnya
hutang yang harus dibayar oleh ibu setelah akhir
tahun ke-4!
2. Bunga Majemuk
adalah apabila bunga yang dibebankan untuk setiap
periode didasarkan pada sisa pinjaman pokok
ditambah setiap beban bunga yang terakumulasi
sampai dengan awal periode.

F  P (1  i ) n
Contoh Soal 2:
Seorang ibu meminjam uang sebesar Rp. 100.000
dikoperasi simpan pinjam dengan bunga majemuk
10% pertahun selama 4 tahun. Berapa besarnya
hutang yang harus dibayar oleh ibu setelah akhir
tahun ke-4!
Akhir Jumlah Bunga Jml Pinjaman Jml dibayar
Periode pinjaman (i) pada periode
berikutnya

0 P Pi P + Pi = P(1+i)

1 P (1+i) P(1+i).i P(1+i) + P(1+i).i = P (1+i)2

2 P (1+i)2 P(1+i)2 . i P(1+i)n+P(1+i)2. i P (1+i)3

dst

n P(1+i)n
Latihan
1. Seseorang menanam modal sebesar
Rp1.000.000 dibungakan dengan suku bunga
tunggal 2% per bulan. Berapakah bunga
sederhana setelah 1 bulan dan 5 bulan?
2. Tabungan Novi di bank sebesar Rp1.000.000
dan bank memberikan bunga majemuk 10%
per tahun. Jika bunga tidak pernah diambil dan
dianggap tidak ada biaya administrasi bank.
Tentukan jumlah bunga yang diperoleh Novi
setelah modal mengendap selama 3 tahun.
Penyelesaian cara lain soal No.2
Rumus Bunga Majemuk
F = P (1+i)n
F = Rp.1.000.000 (1+0,1)3
F = Rp.1.000.000 (1,331)
F = Rp.1.331.000

I (3 tahun) = F – P
= Rp.1.331.000 – Rp.1.000.000
= Rp. 331.000
RUMUS RUMUS BUNGA
MAJEMUK DISKRET

EKONOMI TEKNIK
Pertemuan ke-3
A. Rumus – Rumus Bunga Diskret
1. Simbol-simbol
Simbol-simbol yang digunakan dalam rumur bunga:
 i : menyatakan tingkat suku bunga per periode
 n : menyatakan jumlah periode bunga
 P : menyatakan nilai sekarang (Present Worth)
 F : menyatakan nilai mendatang (Future Worth)
 A : aliran kas pada akhir periode yang besarnya sama
untuk beberapa periode yang berurutan (Annual
Worth)
 G : aliran kas dimana satu periode ke periode
berikutnya terjadi penambahan atau pengurangan kas
sejumlah tertentu yang besarnya sama.
2. Rumus-rumus
Diketahui P, untuk mencari F

F  P (1  i ) n

Diketahui F, untuk mencari P


1
PF
1  i 
n

Diketahui P, untuk mencari A

 i (1  i ) n 
A P  
 (1  i )  1 
n
Diketahui F, untuk mencari A
 i 
A F  
 (1  i ) n
 1 

Diketahui A, untuk mencari F

 (1  i ) n  1 
F  A 
 i 
Diketahui A, untuk mencari P
 (1  i ) n  1 
P  A 
 i (1  i ) 
n
3. Simbol-simbol fungsional
(F/P, i%, n) adalah faktor jumlah pembayaran
majemuk bunga tunggal (single payment
compound amount factor)

(1  i ) n

(P/F, i%, n) adalah faktor nilai sekarang


pembayaran tunggal (single payment present
worth factor)

i
(1  i ) n
(A/F, i%, n) adalah faktor penyimpanan dana
(sinking fund factor)
i
(1  i )  1
n

(A/P, i%, n) adalah faktor pengambilan modal


(capital recovery factor)

i (1  i )
n

(1  i )  1
n
(F/A, i%, n) adalah faktor jumlah majemuk seri
uniform (uniform series compound amount factor )

(1  i )  1
n

i
(P/A, i%, n) adalah faktor nilai sekarang seri
uniform (uniform series present worth factor)

(1  i )  1
n

i (1  i ) n
B. Contoh Soal
1. Seorang karyawan meminjam uang di bank sejumlah
Rp.1.000.000 dengan bunga 12% per tahun dan akan
dikembalikan sekali dalam 5 tahun mendatang.
Perintahnya:
a. Gambar diagram aliran kas dari persoalan berikut!
b. Hitung jumlah yang harus di bayar pada tahun ke-5!

2. Buatlah diagram aliran kas dari persoalan berikut dan


berapakah yang harus anda investasikan dengan
bunga 12% pada tanggal 01 Januari 2014 untuk
memperoleh Rp. 1.762.300 pada 01 Januari 2019?
3. Jika Rp. 8.400.000 diinvestasikan dengan bunga 6%,
berapa pengambilan yang sama dapat dilakukan
selama 5 tahun (buatlah diagram aliran kas terlebih
dahulu)!
4. Berapakah yang harus ditabungkan dengan
bunga 6% setiap tahun untuk memperoleh dana
sebesar Rp.5.000.000 pada saat 5 tahun
kemudian!
Latihan
1. Berapa dana yang akan terkumpul pada akhir tahun
ke-10 jika Rp.1.141.560 ditabungkan pada tiap akhir
tahun selama 10 tahun dimulai 2012 dengan bunga
6%?
2. Berapakah yang harus ditabung dengan bunga 6%
pada 1 Januari 2012 agar dapat mengambil setiap
akhir tahun sebesar Rp. 1.792.000 selama 7 tahun,
sehingga dana itu habis tidak tersisa?
3. Berapa yang harus ditabungkan dengan bunga 6%
tiap tahun selama 7 tahun dimulai 1 Januari 2002
untuk memperoleh dana sebesar Rp.1.504.000 pada
saat pemasukan terakhir 1 Januari 2009?
4. Berapa yang harus anda investasikan dengan
bunga 10% pada 1 Oktober 2013 untuk
memperoleh Rp. 15.000.000 pada 1 Oktober
2018?
5. Jika Rp20.000.000 diinvestasikan dengan bunga
5% pada 1 Nopember 2013 berapa yang akan
diperoleh pada 1 Nopember 2019?
DERET GRADEIN
ARITMATIKA

EKONOMI TEKNIK
Pertemuan 4
B. Deret Gradien Aritmatika
Dalam menyelesaikan masalah-masaloah
ekonomi teknik, kita sering menghadapi deret
penerimaaan atau pengeluaran tunai yang
meningkat atau berkurang secara seragam
setiap periode. Besarnya peningkatan dan
penurunan tersebut dinamakan dengan
gradien. Ada 2 jenis biaya yang mengikuti
prilaku gradien seperti:
a. Biaya perawatan dan perbaikan peralatan
b. Perhitungan beban despriasi
Deret Seragam

0 1 2 3 4 5 n

A A A A A A

Deret Gradien

0 1 2 3 4 5 n

A A+G A+2G A+3G A+4G A +(n-1)G


Contoh Soal

1. Perkiraan Biaya operasi perawatan mesin yang


digunakan oleh sebuah industri kimia adalah
Rp.6.000.000 pada tahun pertama, Rp.6.500.000
pada tahun kedua, Rp.7.000.000 pada tahun
ketiga. Demikian seterusnya setiap tahun naik
Rp.500.000 sampai tahun kelima. Bila suku
bunga yang berlaku adalah 10% pertahun.
Hitunglah nilai sekarang dari semua biaya
tersebut!
Contoh Soal
2. Sebuah pabrik mendapatkan pinjaman uang
dari bank sebesar Rp.500.000.000, pabrik
tersebut sudah harus mengangsur
pinjamannya pada tahun pertama sebesar
Rp.40.000.000, tahun kedua sebesar
Rp.50.000.000, tahun ketiga sebesar
Rp.60.000.000. Demikian seterusnya setiap
tahun naik sebesar Rp.10.000.000. Jika uang
dibank bernilai 10% berganda setiap tahun.
Pada tahun kesepuluh apakah pabrik
menerima kelebihan atau membayar
kekurangan angsuran!
Latihan

Sebuah perusahaan membeli sebuah mesin


untuk keperluan pabriknya. Untuk biaya
perawatan dan perbaikan selama 8 tahun
diperlukan biaya Rp.575.000 pada tahun ke-3
dan Rp.625.000 pada tahun ke tujuh, bila tingkat
suku bunga yang berlaku adalah 5% pertahun.
Hitunglah nilai sekarang dari semua biaya
perawatan tersebut!
Alternatif – Alternatif
Investasi

Ekonomi Teknik
Pertemuan 5, 6, 7
A. Harga Sekarang (Present Worth
Comparison)

Merupakan metode yang digunakan untuk


mempertimbangkan nilai waktu dari uang saat
membuat keputusan.
n
PW   Ft (1  i ) t

t 0
Ft : arus kas pada waktu t
t : waktu
i : tingkat suku bunga
Contoh 1
Diketahui suatu investasi membutuhkan dana
awal sebesar Rp.2.000.000, dengan nilai nol
diakhir tahun ke empat. Pendapatan tahunan
diestimasikan sebesar Rp.800.000, tingkat
suku bunga adalah 10%. Carilah harga
sekarang dengan menggunakan rumus dan
tabel bunga!
B. Ekuivalen Tahunan

 n i (1  i ) 
t  
n

AE    Ft (1  i ) 
 (1  i )  1
n
 t 0

Ft : arus kas pada waktu t


t : waktu perhitungan
i : tingkat suku bunga
Contoh 2
Diketahui suatu investasi membutuhkan dana
awal sebesar Rp.2.000.000, dengan nilai nol
diakhir tahun ke empat. Pendapatan tahunan
diestimasikan sebesar Rp.800.000, tingkat
suku bunga adalah 10%. Carilah nilai
ekuivalen tahunan dengan menggunakan
rumus dan tabel bunga!
C. Harga Yang Akan Datang (Future
Worth)
Harga yang akan datang melambangkan
perbedaan antara pengeluaran ekuivalen pada
beberapa waktu yang sama dimasa yang akan
datang. n
FW   Ft (1  i ) n t

t 0

FW : Harga yang akan datang


Ft : arus kas pada waktu t
t : waktu perhitungan
i : tingkat suku bunga
n : waktu periode
Contoh 3
Diketahui suatu investasi membutuhkan dana
awal sebesar Rp.2.000.000, dengan nilai nol
diakhir tahun ke empat. Pendapatan tahunan
diestimasikan sebesar Rp.800.000, tingkat suku
bunga adalah 10%. Carilah nilai yang akan
datang dengan menggunakan rumus dan tabel
bunga!
D. Tingkat Pengembalian Modal Internal
(Internal Rate of Return / IRR)
Ketika melakukan investasi maka pada saat
tertentu terjadi suatu keseimbanganantara
semua pengeluaran yang terjadi dengan
semua pendapatan yang diperoleh dari
investasi tersebut.
IRR adalah sebuah tingkat suku bunga yang
mengurangi harga sekarang dari serangkaian
pemasukan dan pengeluran menjadi nol.
IRR dihitung dengan cara coba-coba dengan
tingkat suku bunga tertentu.
n
0  FW   Ft (1  i
t 0
*
) t

i* = Tingkat suku bunga tertentu

Contoh 4
Diketahui suatu investasi membutuhkan dana
awal sebesar Rp.2.000.000, dengan nilai nol
diakhir tahun ke empat. Pendapatan tahunan
diestimasikan sebesar Rp.800.000, tingkat
suku bunga adalah 10%. Hitunglah tingkat
pengembalian modal internal (IRR)!
Latihan
Diketahui suatu investasi diestimasikan
pendapatan tahunan sebesar Rp.1.000.000,
dengan dana awal investasi sebesar
Rp.3.000.000, dengan nilai nol diakhir tahun ke
lima. tingkat suku bunga adalah 15%. Carilah:
a. Harga sekarang dengan menggunakan rumus
dan tabel bunga
b. Nilai ekivalen tahunan dengan menggunakan
rumus dan tabel
c. Harga yang akan datang dengan menggunakan
rumus dan tabel
d. IRR
TERIMAKASIH
DEPRESIASI
(PENYUSUTAN)
Ekonomi Teknik
Pertemuan 8 & 9
Penyusutan (depresiasi)
• Depresiasi didefinisikan sebagai sejumlah biaya yang
harus disediakan oleh seseorang / perusahaan / unit-unit
tertentu pada setiap periode waktu untuk melakukan
penggantian mesin, peralatan, ataupun fasilitas-fasilitas
lain karena berkurangnya nilai suatu asset.
 Depresiasi secara umum dapat digolongkan
dalam 2 kelompok, yaitu:
1. Depresiasi yang disebabkan antara lain mesin-
mesin atau peralatan-peralatan yang digunakan
semakin tua sehingga kemanpuannya berkurang
(physical degradation).
2. Depresiasi yang disebabkan antara lain karena
semakin majunya perkembangan teknologi.
1. Metode Garis Lurus SL
S
PS 1
Dt  Dt  PP
n n
Dt : Besarnya despresiasi pada tahun ke-t
P : Ongkos awal dari aset yang
bersangkutan
S : Nilai sisa dari aset tersebut
N : Masa pakai (umur) dari aset tersebut
dinyatakan dalam tahun
Contoh 1:
Misal sebuah perusahaan membeli alat transportasi
dengan harga Rp.38.000.000,- dan biaya pengiriman
dan uji coba besarnya adalah Rp.1.000.000,-. Masa
pakai ekonomis dari alat ini adalah 6 tahun dengan
perkiraan nilai sisa sebesar Rp.3.000.000,-. Gunakan
metode depresiasi garis lurus untuk menghitung:
a. Nilai awal dari alat tersebut
b. Besarnya depresiasi tiap tahun
c. Nilai buku alat tersebut pada tahun ke-2 dan tahun
ke-5
d. Buatlah tabel jadwal depresiasi dan nilai buku
selama masa pakai
2. Metode Jumlah Digit Tahun (SOYD)

N  t 1
Dt  (P  S )
SOYD
Dt : Besarnya depresiasi pada tahun ke-t
P : Ongkos awal dari aset yang
berasangkutan
S : Nilai sisa dari aset tersebut
N : Masa pakai (umur) dari aset tersebut
dinyatakan dalam tahun
SOYD : jumlah digit tahun dari 1 ke N
Contoh 2:
Misal sebuah perusahaan membeli alat transportasi
dengan harga Rp.38.000.000,- dan biaya pengiriman
dan uji coba besarnya adalah Rp.1.000.000,-. Masa
pakai ekonomis dari alat ini adalah 6 tahun dengan
perkiraan nilai sisa sebesar Rp.3.000.000,-. Gunakan
metode jumlah digit tahun (SOYD) untuk menghitung:
a. Nilai SOYD
b. Besarnya depresiasi tahun ke-1, ke-2, ke-3
c. Nilai tingkat depresiasi
d. Tabel jadwal depresiasi dan nilai buku selama
masa pakai
3. Metode Siking Fund (SF)
Nilai Depresiasi

A  ( P  S )( A / F , i %, n)
Dt : Besarnya depresiasi pada tahun ke-t
S : Nilai sisa dari aset tersebut
n : Masa pakai (umur) dari aset tersebut
dinyatakan dalam tahun
Nilai Depresiasi pada tahun ke-t

Dt  ( P  S )( A / F , i %, n)( F / P, i %, t  1)
Nilai Buku pada tahun ke-t

BVt  ( P  A)( A / F , i %, n)
Contoh 3:
Misal sebuah perusahaan mebeli alat transportasi dengan
harga Rp.38.000.000,- dan biaya pengiriman dan uji coba
besarnya adalah Rp.1.000.000,-. Masa pakai ekonomis
dari alat ini adalah 6 tahun dengan perkiraan nilai sisa
sebesar Rp.3.000.000,- dengan asumsi MARR 12%.
Gunakan metode Siking Fund untuk menghitung:
a. Besarnya depresiasi tiap tahun
b. Besarnya depresiasi tahun ke-1, ke-3
c. Nilai buku pada akhir tahun pertama
d. Jadwal depresiasi dan nilai buku dengan metode SF
4. Metode Depresiasi Unit Produksi (UP)
Digunakan bila penyusutan suatu asset lebih ditentukan oleh
pemakaiannya dibandingkan dengan lamanya masa
pemakaianya alat tersebut.
Nilai Depresiasi Ut
Dt  (P  S )
U
Dt : Besarnya depresiasi pada tahun ke-t
Ut : Jumlah unit produksi suatu aset selama tahun t
U : Unit produksi dari asset tersebut selama masa
pakainya
Nilai Buku pada akhir tahun ke-t
PS
BVt  P  (U t )
U
Contoh 4:
Sebuah alat pemecah batu dibeli dengan harga Rp. 12 Jt
dengan perkiraan umur 5 tahun dan nilai sisa Rp. 2 jt
pada akhir umurnya. Pemecah batu itu akan digunakan
dalam pembangunan sebuah dam dan akan diperkirakan
berlangsung selama 5 tahun. Dengan penyesuaian
jadwal pembangunan dam, pekerjaan pemecahan batu
selama 5 tahun berturut–turut adalah 8.000 m3, 12.000
m3, 18.000 m3, 8.000 m3 dan 4.000 m3. Dengan
menggunakan metode Unit Produk (UP), tentukan nilai
depresiasi dan nilai buku tahun ke-1 dan ke-3.
TUGAS LANGSUNG

Sebuah mesin memiliki harga awal Rp.21.500.000, diskon


peembelian 10%, biaya pengriman sebesar Rp.650.000 umur
mesin 8 tahun dan nilai sisa mesin Rp.2.000.000 . Dengan
menggunakan metode despresiasi garis lurus, hitunglah:

a. Nilai awal dari alat tersebut

b. Besarnya despresiasi tiap bulan

c. Nilai buku alat tersebut pada tahun ke-3 dan tahun ke-7

d. Buatlah tabel jadwal despresi dan nilai buku selama masa


pakai
TERIMAKASIH
BREAK EVENT POINT
(BEP)

Ekonomi Teknik
Pertemuan 10 & 11
BREAK EVEN POINT
 Break Even Point (BEP) adalah suatu titik atau
keadaan dimana perusahaan didalam operasinya tidak
memperoleh keuntungan dan tidak memperoleh
kerugian. Dengan kata lain pada keadaan itu
keuntungan dan kerugian sama dengan nol.
TR  TC TR  P.Q
TC  FC  VC
 Keterangan:
 TR : Total Revenue TC : Total Cost
 P : Price FC : Fixed Cost
 Q : Quantity VC : Variabel Cost
 Rumus BEP untuk single product

FC FC
BEP  BEP 
P / unit  VC / unit 1
VC
 Keterangan:
Net Sales
 BEP : Break Even Point (Titik Impas)
 FC : Fixed Cost (Biaya Tetap)
 P/unit : Harga Jual per Unit
 VC/unit : Biaya Variabel per Unit
 Contoh 1: BEP single product:
PT. INDI Makmur memproduksi sejenis pembersih
lantai untuk kelas menengah. Ongkos total untuk
pembuatan 2.000 pembersih lantai per bulan
Rp.30.000.000, ongkos biaya variabel untuk yang
dikeluarkan sebesar Rp.18.000.000 per bulan. Bila
PT. INDI Makmur menjual pembersih lantai tersebut
seharga Rp.17.000 per unit. Berapakah yang harus
diproduksi per bulan agar perusahaan tersebut
berada pada kondisi impas!
 Contoh 2: BEP single product:
PT. Subur Sentosa memproduksi sejenis ember
plastik. Diketahui data anggaran untuk PT. Subur
Sentos adalah sebagai berikut:
Penjualan 1.000 pcs @Rp.10.000
Biaya Tetap = Rp.4.000.000
Biaya variabel Rp.3.000/pcs
Pada penjualan berapa BEP tercapai dan berapa unit
yang terjual pada saat titik BEP tersebut
 Contoh Soal 3: BEP untuk multi produksi
Suatu industri textil melalui satu lini produksinya dapat
menghasilkan produk sebagai berikut:
 Produk Kain Batik = 25.000 unit
 Produk Kain Stagen = 15.000 unit
 Nilai Penjualan Kain Batik = Rp.87.500.000
 Nilai Penjualan Kain Stagen =Rp.15.000.000
 Biaya Tetap = Rp.28.275.000
 Biaya Variabel Kain Batik = Rp.50.000.000
 Biaya variabel Kain Stagen = Rp.10.000.000
Hitunglah BEP dalam value secara keseluruhan dan
volume per produk?
LATIHAN PT. ABC Sentosa merencanakan
memproduksi sejenis sabun mandi untuk kelas
ekonomi atas. Ongkos total untuk pembuatan 1.000
sabun perbulan Rp.25.000.000, ongkos biaya variabel
yang dikeluarkan sebesar Rp.10.000 per unit. Bila PT.
ABC Sentosa menjual sabun tersebut seharga
Rp.30.000 per unit. Berapakah yang harus diproduksi
per bulan agar perusahaan tersebut berada pada kondisi
impas!
 Latihan
Suatu industri manufaktur melalui satu lini produksinya dapat
menghasilkan produk sebagai berikut:
 Produk A : 20.000 unit
 Produk B : 12.000 unit
 Produk C : 8.000 unit
 Nilai penjualan produk A : Rp.135.000.000
 Nilai penjualan produk B : Rp. 49.800.000
 Nilai penjualan produk C : Rp. 20.000.000
 Fixed Cost : Rp.56.500.000
 Variabel Cost produk A : Rp.75.000.000
 Variabel Cost produk B : Rp.30.000.000
 Variabel Cost produk C : Rp.15.000.000
 Hitunglah BEP dalam value keseluruhan dan volume per produk
KEPUTUSAN INVESTASI
(CAPITAL BUDGETING)

E k o n o m i Te k n i k
PENDAHULUAN
Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan
sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup
perusahaan, karena keputusan investasi
menyangkut dana yang digunakan untuk investasi,
jenis investasi yang akan dilakukan, pengembalian
investasi dan resiko investasi yang mungkin timbul.
METODE PENILAIAN INVESTASI
Metode Accounting Rate of Return (ARR)
Metode Payback Period (PP)
Metode Net Present Value (NPV)
Metode Propability Index (PI)
Metode Internal Rate Return (IRR)
Metode Accounting Rate of Return
Metode ini menggunakan dasar laba akuntansi, sehingga
angka yang dipergunakan adalah laba setelah pajak
(Earning After Taxes /EAT) yang dibandingkan dengan rata-
rata investasi :

Rata  Rata EAT


ARR  x100%
Rata  Rata Investasi

Rata  Rata EAT 


 EAT selama umur investasi
Umur Investasi

Investasi  Nilai residu


Rata  Rata Investasi 
2
Metode Accounting Rate of Return

 Setelah ARR dihitung kemudian dibandingkan dengan


tingkat keuntungan yang disyaratkan.
 Apabila ARR lebih besar dibandingkan dengan
keuntungan yang diisyaratkan, maka proyek investasi ini
menguntungkan, jika lebih kecil maka tidak layak.
 Kebaikan metode ini adalah sederhana dan mudah.
 Kelemahan metode ini mengabaikan nilai waktu uang
(Time Value of Money)
Metode Accounting Rate of Return
Contoh 1:
Sebuah Proyek investasi membutuhkan dana
sebesar Rp 400 juta. Investasi ini mempunyai
umur ekonomis 3 tahun dan nilai residu Rp 100
juta. Selama usia investasi mendapat EAT selama
3 tahun masing-masing Rp 60 juta (tahun I), Rp 80
juta (tahun II) dan Rp 90 juta (tahun III) dan
keuntungan yang diharapkan sebesar 22%, maka
nilai ARR adalah :
Metode Payback Period (PP)
Metode Payback Period (PP) merupakan suatu
periode yang diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran suatu investasi dengan menggunakan
aliran kas masuk netto (cash flow) yang diperoleh.

Nilai Investasi
PP  x 1tahun
Cash Flow
Metode Payback Period (PP)
Kriteria :
Apabila payback period lebih kecil dibanding dengan
target kembalinya invetasi, maka proyek layak.oleh
investor atau pihak bank, maka investasi diterima.
Kelemahan :
 mengabaikan time value of money
 mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi setelah
payback period tercapai
Contoh : (Jika cash flow Tiap tahun sama)
Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000.
arus kas diperkirakan Rp. 40.000.000 per tahun selama 6
tahun .
Metode Payback Period (PP)
Jika cashflownya tidak sama pada setiap tahunnya,
maka harus dicari dari tahun ke tahun. Misalnya Proyek
B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000.
arus kas diperkirakan :
Tahun 1 Rp. 50.000.000
Tahun 2 Rp. 50.000.000
Tahun 3 Rp. 40.000.000
Tahun 4 Rp. 30.000.000
Tahun 5 Rp. 20.000.000
Tahun 6 Rp. 20.000.000
Metode Net Present Value (NPV)
• NPV : Selisih antara nilai sekarang dari cashflow
dengan nilai sekarang dari investasi
• Metode Net Present Value (NPV) merupakan metode
untuk mencari selisih antara nilai sekarang dari
proceed (cash-flow) dengan nilai sekarang dari suatu
investasi
n
At
• Rumus : NPV   I 0  
t  0 1  i 
n

Dimana : NPV = - Ft awal + Ft tahunan (P/A, i, n)*)


Io = Nilai investasi
At = aliran kas netto pada periode n
i = Discount rate
n = jangka waktu proyek investasi
Metode Net Present Value (NPV)

Kriteria kelayakan suatu investasi :

NPV > 0 atau positif : investasi layak dan diterima

NPV ≤ 0 atau negatif : investasi tidak layak dan


ditolak
Metode Net Present Value (NPV)
Contoh : (Jika Arus kas Tiap tahun sama)
Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp.
120.000.000. Proceeds (cash-flow) diperkirakan Rp.
40.000.000 per tahun selama 6 tahun dengan rate of
return = 10 %
Metode Net Present Value (NPV)
Contoh Perhitungan Jika Arus kas per tahun tidak sama :
Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000.
Tingkat bunga (Rate of Return) = 10 %, proceeds (cash flow)
diperkirakan :

Tahun 1 Rp. 50.000.000 Tahun 4 Rp. 30.000.000


Tahun 2 Rp. 50.000.000 Tahun 5 Rp. 20.000.000
Tahun 3 Rp. 40.000.000 Tahun 6 Rp. 20.000.000
Metode Propability Index (PI)
Metode Propability Index (PI) atau cash ratio merupakan
metode yang memiliki hasil keputusan sama dengan NPV.
Rumus :
Tatal PV of proced
PI 
Total PV of Outlays
Kriteria :

Apabila PI > 1, maka rencana investasi layak diterima


Apabila PI < 1, maka rencana investasi ditolak
Metode Internal Rate Return (IRR)

Metode Internal Rate Return (IRR) merupakan


metode penilaian investasi untuk mencari tingkat
bunga yang menyamakan nilai sekarang dari
aliran kas netto dan investasi.
Pada saat IRR tercapai, maka besarnya NPV =
0, untuk itu menghitung IRR, perlu dicari data
NPV yang positif juga NPV yang negatif.
Metode Internal Rate Return (IRR)
Rumus :
 NPVrr 
IRR  rr   x(rt  rr ) 
 TPVrr  TPVrt 
Dimana :
IRR = internal rate of return
rr = tingkat bunga terendah
rt = tingkat bunga tertinggi
NPV rr = NPV pada tingkat bunga terendah
TPV rr = Total Present Value pada tingkat bunga
terendah
TPV rt = Total Present Value pada tingkat bunga
tertinggi
Metode Internal Rate Return (IRR)

Contoh Perhitungan Jika Arus kas per tahun tidak sama :


Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000.
Tingkat bunga (Rate of Return) 25% turun ke 20%, proceeds
(cash flow) diperkirakan :

Tahun 1 Rp. 50.000.000 Tahun 4 Rp. 30.000.000


Tahun 2 Rp. 50.000.000 Tahun 5 Rp. 20.000.000
Tahun 3 Rp. 40.000.000 Tahun 6 Rp. 20.000.000
SOAL LATIHAN 1:
PT. SANGRILLA merencanakan sebuah proyek investasi
yang membutuhkan dana investasi sebesar Rp.
750.000.000,-. Dana tersebut Rp. 100.000.000.merupakan
modal kerja dan sisanya modal tetap dengan nilai residu
diperkirakan sebesar Rp 150.000.000,- dan mempunyai
masa investasi 5 tahun. Proyeksi penjualan selama usia
ekonomis diperkirakan sbb:
Tahun 1 : 400 Juta Tahun 4 : 550 Juta
Tahun 2 : 450 Juta Tahun 5 : 600 Juta
Tahun 3 : 500 Juta
Struktur biaya pada proyek ini adalah biaya variabel 40%
dan biaya tetap tunai selain penyusutan sebesar Rp
20.000.000 per tahun. Pajak yang diperhitungkan 30% dan
return yang diharapkan 18% - 25%. Analisislah proyek
investasi tersebut di atas.
Perhitungan mencari nilai cashflow
Biaya variabel = Penjualan x Persentase biaya variabel

Biaya tetap penyusutan


(Investasi – Modal kerja – Nilai residu)
=
(Masa investasi)

Total biaya = B. variabel + B. tetap non penyusutan + B. tetap penyusutan

Laba sebelum pajak = Penjualan – Total biaya

Laba setelah pajak = Laba sebelum pajak – Besar pajak

Cash flow = Laba setelah pajak + Penyusutan + Nilai Residu + Modal kerja
Jawab :
Dari soal tersebut cashflow dapat kita cari seperti pada
tabel di bawah ini :
SOAL LATIHAN 2:
Suatu perusahaan mempunyai anggaran sebesar 20.000 $ untuk
investasi tahun depan. Perusahaan tersebut mempunyai beberapa
proposal bisnis (usaha) seperti pada Tabel di bawah.
Pilihlah proposal bisnis mana yang paling menguntungkan jika i = 15%

Proposal Investasi Aliran dana tahunan Umur


bisnis Awal yang diharapkan ($) Proposal
($) (Tahun)

A 10.000 2.870 9
B 15.000 2.930 9
C 8.000 2.680 9
D 6.000 2.540 9
E 21.000 9.500 9
SOAL LATIHAN 3:
Suatu dana sebesar 20.000 $ digunakan sebagai modal
investasi pada setiap proposal bisnis yang dirinci seperti pada
Tabel di bawah.
Pilihlah proposal bisnis mana yang paling menguntungkan jika
i = 15%

Proposal Investasi Aliran dana tahunan Umur


bisnis Awal yang diharapkan ($) Proposal
($) (Tahun)
A 10.000 2.870 6
B 15.000 2.930 9
C 8.000 2.680 5
D 6.000 2.540 4
PERTIMBANGAN
RESIKO DAN
KETIDAKPASTIAN

E k o n o m i Te k n i k
Pengambilan Keputusan yang
Mempertimbangkan Resiko
1. Nilai Ekspektasi Pengambilan Keputusan yang
Mempertimbangkan Resiko

 Salah satu kriteria yang paling popular dalam pengambilan


keputusan resiko adalah nilai ekspetasi (expected value).
 Nilai ekspetasi mengacu pada nilai rata-rata jangka
panjang yang memiliki implikasi bahwa investasi akan
dilakukan berulang-ulang dengan probabilitas yang tidak
berubah.
 Analisa ini sering mengakomodasikan besarnya resiko dalam
ukuran-ukuran lain seperti: variasi, range, atau koefisien
variasi yang dianggap sebagai penyebaran profit atau
ongkos yang ditanggung.
Contoh Soal 1:

Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan pendirian


sebuah proyek yang mempunyai data NPV dan Probabilitas
seperti data dibawah ini:
NPV Probabilitas
(xj) (pj)
dalam Rp
(120.000.000) 0,2
10.000.000 0,3
340.000.000 0,5
Tentukan nilai harapan, varian, koefisien variansi, dan
interval nilai-nilai NPV yang mungkin terjadi!
Latihan 1:

Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan pendirian


sebuah proyek yang mempunyai data NPV dan Probabilitas
seperti data dibawah ini:
NPV Probabilitas
(xj) (pj)
dalam Rp
800 jt 0,3
350 jt 0,6
500 jt 0,1
Tentukan nilai harapan, varian, koefisien variansi, dan
interval nilai-nilai NPV yang mungkin terjadi!
Contoh Soal 2:
Perusahaan ABC sedang mempertimbangkan 3 alternatif pembelian 3
pendingin ruangan tempat menyimpan bahan baku yang tidak resisten
terhadap suhu tinggi. Apabila terjadi kerusakan maka diestimasikan akan
berakibat pada kerugian (ongkos kerusakan) sebesar Rp.5.000.000,-
dengan probabilitas 0,4 dan Rp.11.000.000,- dengan probabilitas 0,6.
Disini diasumsikan bahwa probabilitas terjadinya kerusakan tidak
tergantung apakah suatu kerusakan terjadi pada suatu tahun atau tidak.
Ongkos-ongkos operasinal tahun untuk masing-masing alternatif
diperkirakan sebesar 20% dari ongkos awalnya. Tabel alternative ongkos
perbaikan serta probabilitas kerusakannya.
Alternatif Ongkos Perbaikan Probabilitas
(Rp) terjadinya kerusakan
A 4.500.000 0,12
B 5.000.000 0,06
C 7.500.000 0,01
2. Representasi Variabel Investasi dengan Distribusi Beta
 Untuk mendapatkan rata-rata (nilai harapan) maupun varian dari
distribusi beta maka sifat-sifat distribusi beta dapat digunakan.
 Distribusi beta biasanya condong ke kiri atau ke kanan.
 Nilai harapan pada distribusi beta adalah:
Keterangan:
P  4M  O
 atau E  x   P = nilai estimasi pesimis
6
O = nilai estimasi optimis
 Besarnya varian dinyatakan dengan: M = nilai harapan

OP
2

 
2

 6 
Contoh Soal 3:
Misalkan Perusahaan ABC sedang mempertimbangkan sebuah proposal
investasi dan data perkiraan aliran kas dan umur investasi seperti berikut:
Parameter Estimasi Optimis Estimasi Modus Estimasi
(O) (M) Pesimis
(P)
Ongkos 75.000.000 80.000.000 100.000.000
awal (Rp)
Pendapatan 20.000.000 15.000.000 12.000.000
/tahunan
(Rp)
Nilai sisa 7.000.000 4.000.000 1.000.000
(Rp)
Umur 10 8 6
Investasi
(Tahun)
Pertanyaan Contoh Soal 3:
Hitunglah:
a. Nilai harapan dari ongkos awal, pendapatan pertahun, nilai sisa serta
umur investasi
b. Varian
c. Bila MARR perusahaan adalah 15%, apakah investasi itu layak
dilakukan?

Anda mungkin juga menyukai