Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 13

1. Metode investasi menggunakan Net Present Value dan Internal Rate of Return
merupakan metode yang paling baik, jelaskan alasannya ?
2. Sebuah proyek investasi membutuhkan dana sebesar Rp 400.000.000,-
investasi ini mempunyai umu ekonomis 3 tahun dan nilai residunya Rp
100.000.000,- selama usia investasi proyek tersebut mendapatkan keuntungan
setelah pajak (EAT) selama 3 tahun masing-masing Rp 60.000.000 untuk tahun
ke 1, Rp80.000.000,- untuk tahun ke 2 dan Rp 90.000.000,- untuk tahun ke 3.
Maka ARR nya adalah ?
3. Proyek investasi A memerlukan dana Rp 580.000.000, menghasilkan aliran kas
masuk selama 4 tahun sebagai berikut :

Bila tingkat keuntungan yang diharapkan/disyaratkan/dianggap layak (r) adalah


15%, maka NPV nya ?
4. Internal Rate of Return adalah metode yang mengukur besarnya rate of return
yang menunjukan besarnya Net Present Value nilainya 0, dan dikatakan layak
jika IRR ≥ Cost Of Capital, bagaimana tanggapan saudara atas pernyataan
tersebut ?
5. Suatu proyek investasi yang membutuhkan dana untuk modal kerja sebesar Rp
50.000.000,- dan modal tetap sebesar Rp 350.000.000,-. Investasi ini
mempunyai umur ekonomis 4 tahun dengan nilai residu Rp 70.000.000,-
selama umur invetasinya diproyeksikan akan mendapat laba setelah pajak
(EBT) setahun sebesar Rp 75.000.000,- pajak diperhitungkan sebesar 30% dan
return yang diharapkan sebesar 16 %, maka IRR proyek ini adalah sebesar ?
Jawaban :
1. Metode NPV dianggap sebagai metode penilaian investasi yang paling baik,
karena investor dapat menghitung nilai arus investasi masa depan di masa
sekarang. Jika nilai NPV positif, maka investasi sebaiknya dilakukan.
Sedangkan IRR diperoleh dengan trial-error tingkat diskon agar nilai NPV dari
semua arus kas sama dengan nol. Semakin tinggi nilai IRR, maka investasi
tersebut akan semakin direkomendasikan.
2. Untuk mengetahui ARR, masukkan kedalam rumus dibawah ini
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐸𝐴𝑇
ARR = x 100%
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖

(60.000.000+80.000.000+90.000.000) ∶3
ARR = x 100%
(400.000.000+100.000.000)∶2
= 30%

Jika pada proyek investasi ini tingkat keuntungan yang disyaratkan adalah
sebesar 22%, maka proyek ini layak sebabARR yang dihasilkan lebih besar
dibanding tingkat keuntungan yang disyaratkan.
3. Untuk mengetahui NPV, masukkan kedalam rumus dibawah ini

NPV = 𝐶 𝐶1 𝐶2 𝐶𝑡
0+ 1 + +⋯+
(1+𝑟) (1+𝑟)2 (1+𝑟)𝑡

Dimana :
NPV = Net Present Value
𝐶0 = Nilai sekarang dari investasi (cash outflow)
r = Tarif bunga (diskonto)
𝐶1 , 𝐶𝑡 = Cash inflow
Maka :
Bila tingkat keuntungan yang disyaratkan/diharapkan/dianggap layak (r) adalah
15%, maka NPV nya adalah sebagai berikut :
150.000.000 200.000.000 250.000.000 300.000.000
NPV = -580.000.000 +
(1+0,15)1
+ (1+0,15)2
+ (1+0,15)3
+ (1+0,15)4

= -580.000.000 + 130.500.000 + 151.200.000 + 164.500.000 + 171.600.000


= -580.000.000 + 617.800.000
= 37.800.000,-
Dari hasil penghitungan diperoleh nilai hasil NPV positif Rp. 37.800.000,-
maka artinya proyek ini layak.
4. Menurut saya, pernyataan tersebut benar karena sesuai dengan tolok ukur yang
digunakan dalam metode IRR, yaitu sebagai berikut :
Jika IRR ≥ COC, maka proyek investasi diterima (layak), dan
Jika IRR < COC, maka proyek investasi ditolak.
5. Berikut adalah analisis dari soal no 5
• Total investasi = 50.000.000 + 350.000.000 = Rp 400.000.000,-
• Penyusutan pertahun = (350.000.000 - 70.000.000) : 4 = Rp 70.000.000,-
EBT 75.000.000
Pajak 22.500.000 -
EAT 52.500.000
Penyusutan 70.000.000 +
Cashflow 122.500.000
• Analisis investasi
Metode Accounting Rate of Return
52.500.000
ARR = x 100%
(400.000.000+70.000.000):2
= 22,34%
Menururt metode ARR, proyek ini layak dilakukan sebab ARR nya lebih
besar dibanding dengan tingkat retum yang diharapkan sebesar 16%
• Metode Payback Period
Karena besarnya cashflow tetap selama umur proyeknya kecuali tahun ke
empat ada tambahan nilai residu dan modal kerja maka payback period bisa
dihitung seperti ini.
400.000.000
Payback period = x 1 tahun
122.500.000
= 3.27 tahun
Proyek ini layak untuk dilaksanakan karena sebelum 4 tahun semua dana
investasi sudah dapat dikembalikan.
• Metode Net Present Value
Karena cashflow sama setiap tahun sebasar Rp 122.500.000,- kecuali tahun
ke empat ada tambahan nilai residu dan modal kerja, maka nilai sekarang
PV bisa dihitung dengan PV anuitas dengan r =16% yaitu sebesar 2.798 dan
PV 16% untuk 4 tahun yaitu sebesar 0.552.
PV dari cashflow tahun ke 1 s.d 4 Rp 122.500.000 x 2.798 = Rp 342.755.000
PV dari modal kerja dan nilai residu:
(Rp 50.000.000 + Rp 70.000.000) = Rp 120.000.000 x0,552 = Rp 66.240.000 +
Total PV of Cashfiow Rp 408.995.000

Investasi Rp 400.000.000 -

Net Present Value Rp 8.995.000

Dengan demikian menurut metode NPV proyek ini layak,sebab NPV nya
positf sebesar Rp 8.995.000.
• Metode Intemal Rafe of Return
NPV Pada Discount rate 16% ditemukan positif Rp 8.995.000.- sehingga
perlu dicari NPV yang negatif dengan menaikan discount rate misal 20%
dimana PV anuitas untuk 4 tahun dan r = 20% adalah 2,589 ; dan PV 4
tahun dengan r =20% adalah sebesar 0.482
PV anuitas Cashflow th 1-4
= Rp 122.500.000 x 2,589 = Rp 317.152.500
PV dari Modal kerja dan nilai residu
= Rp 120.000.000 x 0.482 = Rp 57.840.000 +

Total PV of Cashfiow = Rp 374.992.500


Investasi = Rp 400.000.000 -
Net Present Value = (-Rp 25.007.500)

Dengan r = 20 % didapat NPV negatif Rp 25.007.500.- dengan demikian


IRR dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
8.995.000
IRR = 16% + x (20% - 16%)
(408.995.000−374.992.500)

= 17,06%
Dari perhitungan tersebut terlihat nilai IRR (17,06%) lebih besar dibanding
dengan retum yang diharapkan (16%) maka proyek ini layak untuk
dilaksanakan.
• Metode Profitabily Index
408.995.000
PI = = 1,022
400.000.000
Karena PI > 1 maka proyek layak dilaksanakan.

Nama : Eneng Yuyu Yuliani


NIM : 102121120076
Prodi : Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai