Anda di halaman 1dari 7

NAMA : SUKUFA MUTHOHAROH

NIM : 64231982

KELAS : 64.1E.01

MATA KULIAH : DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS

SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN

Perkembangan Ilmu Manajemen Pada perkembangan peradaban manusia, ilmu terbagi dalam

tiga kelompok besar, yaitu :

1. Ilmu yang mempelajari setia/ seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang erat

hubungannya dengan alam beserta isinya dan secara universal mempunyai sifat yang pasti dan

sarna serta tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu, disebut ilmu eksakta, contoh : fisika, kimia

dan biologi.

2. IImu yang mempelajari seluruh gejala manusia dan eksistensinya dalam hubungannya pada

setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dinamakan ilmu sosial/ non

eksakta, misalnya : ekonomi, politik, psikologi, sosiologi, hukum , administrasi dan lain-lain.

3. IImu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni, misalnya :

seni tari, seni lukis, seni sastra, dan seni suara.

Ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari dan melihat

manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem. Dimana fenomena masyarakat modem

itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan terhadap organisasi. Ada beberapa

adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu organisasi, yaitu :


1. Tekanan pemilik perusahaan

2. Kemajuan teknologi

3. Saingan baru

4. Tuntutan masyarakat

5. Kebijaksanaan pemerintah

6. Pengaruh dunia Internasional

Evolusi Teori Manajemen

Gerakan manajemen ilmiah sebenarnya telah dimulai sekitar akhir abad yang lalu, di

mana para insinyur Amerika Serikat dan Eropa mencari dan mengembangkan cara-cara baru

untuk mengelola suatu perusahaan. Beberapa variabel yang diperhatikan dalam manajemen

ilmiah adalah sebagai berikut:

a. Pentingnya peranan manajer dalam menggerakkan dan meningkatkan produktivitas

perusahaan.

b. Pengangkatan dan pemanfaatan tenaga kerja dengan persyaratan-persyaratannya.

c. Tanggung jawab kesejahteraan pegawai/karyawan.

d. Kondisi yang cukup untuk meningkatkan produktivitas kerja

Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini yang dilihat dari lima

sisi yaitu :

1. Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari masing-

masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori manajemen.

2. Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkembang sendiri-sendiri tanpa

memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.


3. Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehingga batas antara

aliran menjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang sudah terjadi sekalipun bentuk

pengembangannya tidak seimbang karena masih terlihat bentuk dominan dari satu mazhab

terhadap yang lain.

4. Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi dari aliran-aliran

seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan kontingensi.

5. Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan munculnya teori-

teori manajemen yang baru yang memusatkan perhatian kepada satu permasalahan manajemen

tertentu.

Aliran-Aliran Manajemen

Sekitar abad ke-17 telah terjadi perubahan besar di bidang produksi. Barang konsumsi

dapat dihasilkan dalam jumlah yang sebelumnya belum pernah terjadi. Peningkatan ini terjadi

karena banyak ditemukan peralatan-peralatan untuk pengolahan barang dan saat itu peran tenaga

kerja sebagian sudah digantikan dengan mesin baru.

• Aliran Manajemen Ilmiah

Aliran ini lahir seiring perkembangan teknologi yang dihasilkan oleh para ahli teknik

yang bekerja pada perusahaan besar di Eropa dan Amerika Serikat, masa ini dikenal

dengan revolusi industri. Teori manajemen ilmiah dikembangkan karena adanya

kebutuhan dalam peningkatan produktivitas

Berikut beberapa variabel dalam manajemen ilmiah :

1. Peningkatan produktivitas perusahaan.

2. Pemanfaatan tenaga kerja beserta persyaratannya.


3. Peningkatan kesejahteraan karyawan.

4. Lingkungan yang baik untuk peningkatan produktivitas kerja.

Berikut tokoh yang memberikan sumbangan terhadap manajemen ilmiah:

v Robert Owen (1771-1858)

v Charles Babbage (1792-1871)

v Frederick Wilson Taylor (1856-1915)

Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah :

1. Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan. 2.

Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.

3. Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.

4. Bekerja untuk hasil yang maksimal.

5. Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya,

v Frank B. Gilberth (1968-1924) dan Lillian M. Gilberth (1878-1972)

v Herrington Emerson (1853-1931)

Emerson merumuskan beberapa prinsip berikut.

-Perumusan tujuan yang jelas.

-Pelaksanaan kegiatan yang logis.

-Penyediaan staf yang terampil.

-Penciptaan kedisiplinan kerja.

-Pemberian imbal jasa yang adil.

-Pelaporan yang cepat, tepat, terpercaya, dan kontinu.

-Penginstruksian dan perencanaan dari urutan kerja.


-Adanya standar, metode, skedul dan waktu di setiap kegiatan.

-Adanya kondisi yang standar.

-Adanya operasi yang standar.

-Adanya instruksi praktis yang standar secara tertulis.

-Adanya balas jasa efisiensi dan rencana insentif.

• Aliran Manajemen Klasik

Atau teori administrasi klasik dikenal fokus pada kebutuhan kegiatan manajemen

Berikut tokoh yang berkontribusi pada teori ini :

v Henry Fayol (1841-1925)

Fayol membagi 6 kegiatan bisnis pokok yang saling berkaitan :

-Teknis, memproduksi produk;

-Komersial, membeli bahan baku dan menjual produk;

-Keuangan, mencari dan menggunakan dana;

--Keamanan, menjaga karyawan dan kekayaan perusahaan;

-Akuntansi , mencatat dan mengukur transaksi; dan

-Manajemen.

v Max Weber (1864-1920)

v Mary Parker Follet (1868-1933)

v Chester I. Barnard (1886-1961)

• Aliran Hubungan Manusiawi

Aliran hubungan manusiawi (human relations) mengacu pada suasana kerja hubungan

antara manajer dan karyawan. Oleh sebab itu para manajer perlu dibantu dalam

menghadapi rnanusia, melalui antar lain ilmu sosiologi dan psikologi.


Ada tiga orang pelopor aliran perilaku yaitu :

1. Hugo Munsterberg (1863 -1916)

yaitu Bapak Psikologi Industri. Sumbangannya yang terpenting adalah berupa

pernanfaatan psikologi dalam mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas sarna

seperti dengan teori-teori manajemen lainnya. Bukunya "Psychology and Indutrial

Efficiency", ia memberikan 3 cara untuk meningkatkan produktivitas:

a. Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai dengan bidang

pekerjaan yang akan dikerjakannya.

b. Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat-syarat psikologis

untuk memaksimalkan produktivitas.

c. Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yang paling tepat

dalam mendorong karyawan.

2. Elton Mayo (1880 -1949)

gerakan memperkenalkan hubungannya yang diartikan sebagai satu gerakan yang

memiliki hubungan timbal balik manajer dan bawahan sehingga mereka secara

serasi mewujudkan kerjasama yang memuaskan, dan tercipta semangat dan

efisiensi kerja yang memuaskan.

• Aliran Manajemen Modern

Pada dasarnya, manajemen modern dibangun berdasarkan dua konsep utama, yakni

teori perilaku organisasi dan manajemen kuantitatif.

Pemikiran pokok dari Teori Perilaku adalah sebagai berikut:

-Organisasi merupakan suatu keseluruhan dan pendekatan manajer untuk melakukan

pengawasan yang harus disesuaikan dengan kondisi yang ada.


-Diperlukan pendekatan motivasional untuk membangun komitmen pekerja terhadap

tujuan organisasi.

-Diperlukan manajemen yang sistematik dengan pendekatan yang didasarkan pada

berbagai pertimbangan yang relevan.

-Manajemen teknik dapat dinilai sebagai suatu proses teknik mengenai peranan

prosedur dan prinsip yang dijalankan secara ketat.

Pendekatan Sistem Manajemen

• Pendekatan kontingensi (situasional)

Pendekatan kontingensi banyak digunakan di berbagai bidang dan fungsi organisasi,

mulai dari pemasaran, strategi, kepemimpinan, motivasi, hingga penetapan keputusan.

• Keterlibatan dinamik

Keterlibatan dinamik merupakan sebuah pendekatan baru yang melihat perubahan

keadaan global dengan semangat pemikiran baru. Dinamik mencerminkan perubahan,

pertumbuhan dan kesinambungan, sedangkan keterlibatan mencerminkan keterlibatan

intensif dengan orang lain.

• Pendekatan Hubungan Manusiawi Baru (Neohuman Relation)

Pendekatan hubungan manusiawi baru melangkah lebih lanjut. Mereka melihat bahwa

manusia merupakan makhluk yang emosional, intuitif, dan kreatif. Dengan memahami

kedudukan manusia tersebut, prinsip manajemen dapat dikembangkan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai