Anda di halaman 1dari 24

Perkembangan Teori Manajemen

❖ Teori Manajemen Klasik


✓ Manajemen Ilmiah
✓ Teori Organisasi Klasik
❖ Aliran Hubungan Manusiawi
❖ Aliran Manajemen Modern
✓ Perilaku Organisasi
✓ Aliran Kuantitatif
• Pendekatan Sistem
• Pendekatan Kontingensi
❖ Perkembangan teori manajemen dimasa yang akan datang
Teori Manajemen Klasik → Secara umum teori manajemen klasik
adalah suatu pendekatan dengan menekankan pentingnya unsur
manusia (tenaga kerja) dalam produksi. Melalui perbaikan kondisi
(tenaga kerja) dan meningkatkan efisiensi akan menaikkan produktivitas
dan keuntungan.
1. Robert Owen (1771-1858) : menekankan pentingnya unsur manusia
dalam produksi dan perbaikan kondisi kerja. Mengembangkan prosedur
kerja dalam upaya meningkatkan produktivitas ; Tenaga Kerja menjadi
bagian ”asset” atau ”vital machine” sebagai investasi yang
menguntungkan
2. Charles Babbage (1792-1871) : Menganjurkan prinsip pembagian kerja
melalui spesialisasi. Menciptakan alat penghitung mekanis yang
pertama, menganjurkan kerja sama yang saling menguntungkan antara
kepentingan karyawan dan pemilik perusahaan serta merencanakan
skema pembagian keuntungan
MANAJEMEN KLASIK

MANAJEMEN ILMIAH TEORI ORGANISASI KLASIK

F.W Taylor Henry Fayol ;James D. Money ;


Frank & Lilian Gilberth Marry Parker
Henry Gantt Herbet Simon
Harington Emerson Chester I. Banard
Menerangkan secara ilmiah metode Menumbuhkan kebutuhan untuk
terbaik untuk melaksanakan tugas menemukan pedoman pengelolaan
apapun, dan untuk menyeleksi, melatih organisasi kompleks.
dan memotivasi pekerja.Tujuannya
adalah kebutuhan untuk meningkatkan
produktivitas
Frederick W.Taylor (1856-1915)
Sebagai bapak manajemen ilmiah,
menggambarkan bahwa manajemen ilmiah
diartikan dengan metoda ilmiah pada
studi, analisa dan pemecahan masalah
organisasi serta efisiensi kerja organisasi.
Frank & Lilian Gilbreth (1868-1924)
Dengan pendekatan kepada efesiensi, serta
aspek manusia dalam kerja seperti seleksi,
penempatan dan pelatihan tenaga kerja →
dengan tujuan akhir membantu para tenaga
kerja mencapai seluruh potensinya sebagai
mahluk hidup
Empat prinsip dasar pendekatan ilmiah pada manajemen

1. Dengan mengembangkan metode ilmiah dalam manajemen, setiap


pelaksanaan pekerjaan akan mencapai hasil yang maksimum

2. Lakukan seleksi secara ilmiah kepada karyawan untuk mengetahui


kemampuan agar dapat diberikan tanggung jawab yang sesuai dengan
bidangnya

3. Memberikan pendidikan/pelatihan dan pengembangan bagi karyawan

4. Lakukan kerja sama yang baik antara manajemen dengan tenaga


kerja
Henry L. Gantt (1861-1919)
Pedekatan ilmiahnya yang terbesar darinya adalah
penggunaan metode grafik yang dikenal dengan Bagan
Gantt (Gantt Chart) untuk perencanaan, koordinasi dan
pengawasan produksi dan metode scheduling
produksi.
Harrington Emerson (1853-1931)
Pendekatan 12 prinsip efesiensi :
1. Tujuan dirumuskan dengan jelas
2. Kegiatan yang dilakukan masuk akal
3. Adanya staf yang cakap
4. Disiplin
5. Balas jasa yang adil
6. Laporan terpercaya, segera, akurat, konsisten, sistem informasi dan akutansi
7. Pemberian perintah – perencanaan dan pengurutan kerja
8. Adanya standar dan skedul - metode dan waktu setiap kegiatan
9. Kondisi yang disatandarisasi
10. Operasi yang distandarisasi
11. Instruksi praktis tertulis yang standar
12. Balas jasa efesiensi – rencana insentif
Kontribusi Manajemen Ilmiah
❖ Metode manajemen ilmiah terbukti dapat diterapkan pada
bermacam kegiatan organisasi → meningkatkan produktivitas
❖ Teknik efesiensi manajemen ilmiah dapat meningkatkan
produktivitas serta pelaksanaan yang lebih efesien
❖ Seleksi ilmiah dan pengembangan ilmiah para karyawan dapat
meningkatkan efektivitas karyawan
❖ Disain kerja yang dibuat memudahkan para manajer untuk
melaksanakan fungsinya dengan cara yang terbaik
❖ Manajemen ilmiah dengan pendekatan rasional dalam pemecahan
masalah-masalah organisasi menciptakan iklim profesionalisme
dikalangan manajemen/karyawan
Keterbatasan Manajemen Ilmiah
❖ Kenaikan produktivitas tidak selalu diiringi dengan kenaikan
pendapatan.
❖ Perilaku manusia yang bermacam ragam menjadi faktor
penghambat.
❖ Pendekatan “rasional” hanya memuaskan kebutuhan
ekonomis dan pisik, tidak memuaskan kebutuhan sosial
karyawan
❖ Manajemen ilmiah cenderung mengabaikan keinginan
manusia untuk kepuasan kerja
Teori Organisasi Klasik.

Henry Fayol (1841-1925). Teori ini muncul dari adanya


kebutuhan pengelolaan organisasi yang kompleks seperti
misalnya mengelola sebuah pabrik → dalam prakteknya
mengelola suatu organisasi harus mempunyai pola yang
dapat dikenali, dipelajari dan dianalisis. Dalam bukunya yang
terkenal, “Administration Industrielle et Generale” (General
and Industrial Management). Fayol merinci ada 5 unsur atau
disebut fungsionalisme fayol yakni :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pemberian perintah
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan.
Sumbangan dan Keterbatasan Teori Organisasi Klasik
Dapat diterapkan pada semua jenis kegiatan
Memberikan prinsip dasar bagi para manajer → memisahkan
bidang-bidang utama dalam praktek manajemen. Prinsip dasar
perilaku manajerial yang efektif dapat dikenali dan dipelajari
<><><><><><><><><><><><><><><><><><><>
Teori ini hanya cocok bagi manajer yang ingin
mempertahankan otoritas formalnya saja, sementara
pendidikan yang semakin baik memberikan pemahaman dan
menambah wawasan bagi para anggota organisasi (bawahan)
yang tidak menerima adanya otoritas formal saja. Teori ini
terlalu umum untuk organisasi dimasa sekarang yang memiliki
kompleksitas tinggi
Aliran Hubungan Manusiawi
Aliran ini muncul karena ada ketidak puasan bahwa yang dikemukakan
pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efesiensi produksi dan
keharmonisan kerja. Para pimpinan perusahaan (manajer) menghadapi
kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola
perilaku yang rasional → sehingga pola perilaku manusia ini menjadi titik
konsentrasi yang perlu diperhatikan.
Tokoh Manajemen Aliran Hubungan Manusiawi
Hugo Munsterberg (1883 - 1916)
Elton Mayo (1880 – 1949)
Kontribusi & Keterbatasan Aliran Hubungan Manusiawi

Dalam konteks penekanan kebutuhan sosial melengkapi pendekatan


klasik sebagai usaha untuk meningkatkan produktivitas. Dengan
memperhatikan kebutuhan karyawan akan memberikan keuntungan.
Proses kelompok menjadi fokus untuk melengkapi perhatian terhadap
karyawan secara individual. Konsep ”mahluk sosial” tidak
menggambarkan secara lengkap individu-individu dalam tempatnya
bekerja. Perbaikan kondisi kerja dan kepuasan karyawan tidak
menghasilkan peningkatan produktivitas yang dramatik seperti yang
diharapkan
Aliran Manajemen Modern

Masa manajemen modern berkembang melalui dua


jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan
pengembangan dari aliran hubungan manusiawi
yang dikenal sebagai Perilaku organisasi dan yang
lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal
sebagai aliran kuantitatif (operation research dan
management science atau manajemen operasi)
Perilaku Organisasi
Perkembangan aliran prilaku organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat
baru tentang prilaku manusia dan sistem sosial
Tokoh prilaku organisasi :
• Abraham Maslow yang mengemukakan adanya hirarki kebutuhan dalam
penjelasannya tentang prilaku manusia dan dinamika proses motivasi.
• Douglas McGregor dengan teori X dan Y
• Fredeerick Herzberg yang menguraikan teori motivasi higienis atau teori 2 factor.
• Robert Black dan Jane Mouton, yang membahas tentang lima gaya kepemimpinan
dengan kisi-kisi manajerial,Fried Friedler, Chris Argyris,Edgar Schein.
Prinsip-prinsip dasar Perilaku Organisasi

Beberapa prinsip dasar penting yang dapat disimpulkan dari pendapat para
tokoh manajemen modern sbb :
1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses tehnik secara ketat
(peranan, prosedur, prinsip). Manajemen harus sistematik dan pendekatan
yang digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-hati.
2. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual
untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
3. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap
tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
Aliran Kuantitatif
Aliran ini ditandai dengan perkembangan team-team
riset operasi dalam pemecahan masalah-masalah
industri, yang didasarkan atas sukses team-team riset
operasi inggris pada perang DN II sejalan dengan
semakin kompleknya komputer electronik, transportasi
dan komunikasi.
Tehnik riset operasi menjadi semakin penting sebagai
dasar rasional untuk pembuatan keputusan. Prosedur
riset operasi tersebut. kemudian diformalisasikan dan
disebut aliran kuantitatif.
Pendekatan Sistem
➢ Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud
untuk memandang organisasi sebagai suatu
kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling
berhubungan.
➢ Pendekatan sistem memberi cara manajer agar
memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan
dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang
lebih luas.
➢ Suatu pendekatan manajemen, sistem mencakup
baik sistem umum maupun khusus dan analisis
tertutup maupun terbuka.
➢ Pendekatan sistem umum pada manajemen dapat
dikaitkan dengan konsep organisasi formal dan
tehnis, filosofis dan sosiologis.
❖ Disebut pula pendekatan Situasional
❖ Pandangan bahwa tehnik manajemen yang
paling baik memberikan kontribusi untuk
pencapain sasaran, organisasi mungkin
bervariasi dalam situasi atau lingkungan yang
berbeda.
❖ Pendekatan dalam pelaksanaan manajemen
harus disesuaikan dengan keadaan dan
lingkungan
❖ Pendekatan ini juga dinamakan sebagai
pendekatan manajemen menurut keadaan
Perkembangan Teori Manajemen dimasa datang
Ada 5 kemungkinan arah perkembangan teori manajemen
selanjutnya dimasa mendatang yaitu :

1. Dominan. Salah satu dari aliran utama dapat muncul


sebagai yang paling berguna.
2. Divergence. Setiap aliran berkembang melalui jalurnya
sendiri.
3. Convergence. Aliran-aliran dapat menjadi sepaham
dengan batasan-batasan diantara mereka cenderung
kabur.
4. Sintesa. Masing-masing aliran berinteraksi.
5. Proliferation. Kemungkinan akan bertambah aliran lagi
(berkembang biak).
TKS
Contoh : Fungsi manajemen tim akan menjauhkan perusahaan dari masalah tersebut.
Berikut rekomendasinya untuk memulai bisnis perusahaan:
1.Fungsi manajemen akuntansi, keuangan penggajian, hutang-piutang, pajak, dan laporan keuangan
harus dicatat. Alur catatan akuntansi yang akurat untuk pencatatan keuangan sangat penting.
2.Fungsi manajemen sumber daya manusia, diperlukan manajemen SDM untuk membuat kebijakan dan
prosedur mengenai karyawan.
3.Fungsi manajemen Operasional & umum, ketika perusahaan sudah memiliki kantor atau bangunan
produksi, terdapat kewajiban pemeliharaan, pembersihan, dan pemeliharaan yang terus berlanjut.
4.Fungsi manajemen Marketing, konsumen merupakan sumber utama penghasilan perusahaan yang
perlu dikelola dan diberikan pelayanan terbaik.
5.Fungsi manajemen teknologi informasi, setiap perusahaan bergantung pada teknologi untuk
menjalankan bisnisnya saat ini.
6.Fungsi manajemen website perusahaan, situs web organisasi seringkali menjadi kesan pertama yang
dimiliki calon pelanggan terhadap suatu perusahaan. Situs web yang dibuat dengan matang, teratur, dan
ramah pengguna sangat penting untuk menarik dan mempertahankan konsumen.
7.Fungsi manajemen sosial media, sosial media telah menjadi standar baru untuk pemasaran bisnis.
Keuntungannya platform tidak mahal untuk dilakukan, tapi membutuhkan waktu, keterampilan, dan strategi.
8.Fungsi manajemen search engine, kebanyakan orang saat ini menggunakan internet untuk mencari
bisnis atau jasa. Pastikan situs web perusahaan kamu memiliki profil di semua halaman bisnis mesin
pencari.
9.Fungsi manajemen work-life balance, sebagai pemilik perusahaan, sangat penting untuk menjaga
keseimbangan hidup profesional dan personal yang sehat.
10.Fungsi manajemen waktu luang, pemilik dan karyawan perusahaan perlu bersenang-senang dan
meluangkan waktu untuk memastikan perusahaan menjadi tempat yang menyenangkan untuk bekerja.

Anda mungkin juga menyukai