Anda di halaman 1dari 17

Pengertian Manajemen dalam istilah atau sebutan

1. Manajemen sebagai proses kegiatan


Manajemen diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dari kegiatan
merencanakan, melaksanakan serta mengkoordinasikan apa yang direncanakan sampai
dengan kegiatan mengawasi atau mengendalikannya agar sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.
2. Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni
Manajemen merupakan upaya pencapaian tujuan dengan pendekatan
(approach)menjeaskan fenomena-fenomena dan gejala-gejala manajemen serta
mentransformasikan dan mengidentifikasikan proses manajemen berdasarkan kaidah-
kaidah ilmiah.
Ciri manajemen sebagai suatu ilmu :
1. Prinsip dan konsep manajemen dapat dipelajari
2. Decision making dapat didekati dengan kaidah-kaidah ilmiah.
3. Objek dan sarana manajemen untuk mencapai tujuan sebagian adalah elemen-elemen
yang bersifat materi.
4. Dalam penerapannya manajemen memerlukan pendekatan dari bidang ilmu yang lainnya,
seperti ilmu ekonomi, statistik, akuntansi, dll.
Ciri manajemen sebagai seni :
1. Kesuksesan dalam mencapai tujuan sangat dipengaruhi dan didukung oeh sifat-sifat dan
bakat para manajer.
2. Dalam proses pencapaian tujuan sering kali melibatkan unsur naluri (instinct), perasaan,
dan intelektual.
3. Dalam pelaksanaan kegiatan, faktor yang cukup yang menentukan keberhasilannya
adalah kekuatan pribadi yang kreatif yang dimiliki.

PENGERTIAN MANAJEMEN
Berbagai definisi manajemen:
1. Mary Parker Follet
Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain.
2. Harold Koontz dan Cyril O’donnel
Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain
yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian.
3. R. Terry
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
4. James F. Stoner
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan sumber
daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.

FUNGSI MANAJEMEN
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Actuating
4. Pengendalian dan Pengawasan (Controlling)

FUNGSI OPERASIONAL DARI MANAJEMEN

Berdasarkan operasionalisasinya, maka manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan secara


garis besar adalah :

1. Manajemen Sumber daya manusia

2. Manajemen Produksi

3. Manajemen Pemasaran

4. Manajemen Keuangan

5. Manajemen Informasi

MANAJEMEN DALAM ORGANISASI

Pengertian organisasi

Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama dalam struktur dan koordinasi
tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu.

Atau
Organisasi merupakan sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan
berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerjasama.
Karakteristik Organisasi

Sejarah Perkembangan Manajemen


EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
 TEORI MANAJEMEN ILMIAH
Teori manajemen ilmiah menurut perintis dan pencetusnya.
a. Robert Owen (1771-1858)
Penenkanan pada sumber daya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan.
b. Charles Babbage (1972-1971)
Penekanan pada cara kerja dan pembagian kerja.
c. Frederick W. Taylor
Penekanan pada standar kerja yangnberdasarkan pada perhitungan waktu.

Gambar: Time and Motion Studies dari Taylor


d. Henry Gantt (1861-1919)
Penekanan pada usaha meningkatka produktivitas, efisiensi dan efektifitas kerja dengan
rangsangan upah atau insentif.
e. Frank B (1968-1924) dan Lilian M. Gilbreth (1878-1972).
Penekanannya pada hasil penelitian tentang hubungan antara gerakan dan kelelahan
dalam pekerjaan.
f. Herrington Emerson (1853-1931)
Penekanan pada masalah pemborosan dan in-efisiensi pada dunia industri.

12 prinsip yang merupakan formulasi dari ide – ide yang dicetuskan oleh H. Emerson :
1. Perumusan tujuan dengan jelas
2. Kegiatan yang dilaksanakan masuk akal
3. Tersedianya staf yang cakap
4. Terciptanya disiplin kerja
5. Pemberian balas jasa yang adil
6. Laporan terpercaya, cepat, tepat dan kontinyu
7. Pemberian instruksi –perencanaan dari urutan-urutan kerja
8. Adanya standar-standar dan skedu, metode dan waktu setiap kegiatan
9. Kondisi yang standar
10. Operasi yang standar
11. Intruksi-intruksi praktis tertulis standar
12. Balas jasa efisien-rencana insentif

SUMBANGAN TEORI MANAJEMEN ILMIAH


1. Sistem pembagian kerja sesuai dengan bagian dan adanya spesiaisasi pekerjaan
meningkatkan produktivitas kerja.
2. Studi gerak dan waktu membuktikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan dapat lebih
efisien.
3. Sistem seleksi dan pengembangan ilmiah menimbulkan kesadaran tentang pentingnya
latihan-latihan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
4. Desain kerja dapat menetapkan suatu cara terbaik dalam melaksanakan suatu pekerjaan
5. Pelatihan-pelatihan sangat penting untuk meningkatkan efektivitas da efisiensi kerja.

KETERBATASAN TEORI MANAJEMEN ILMIAH


1. Konsep produktivitas dengan dukungan penerimaaan teknologi justru banyak mengurangi
(menciutkan) skala penggunaan tenaga kerja.
2. Tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi tidak atau kurang mendapatkan perhatian
atau kebutuhan sosialnya dan personalitynya.
 TEORI MANAJEMEN KLASIK
1. Henry Fayol (1841-1925)
Dalam perusahaan industri kegiatan manajemen dapat dibagi dalam beberapa
kelompok yaitu :
a. Technical
b. Commercial
c. Financial
d. Security
e. Akuntansi
f. Tugas Manajerial

14 prinsip yang harus dijalankan agar fungsi manajemen dapat dilaksanakan sehingga tujuan
organisasi yang efektif dan efisien dapat tercapai :
1. Pembagian kerja
2. Wewenang
3. Disiplin
4. Kesatuan perintah
5. Kesatuan pengarahan
6. Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum
7. Balas jasa
8. Sentralisasi
9. Garis wewenang
10. Order
11. Keadilan
12. Stabilitas staf dalam organisasi
13. Inisiatif
14. Esprit de corps (semangat korps)

2. James D. Mooney
Kaidah yang diperlukan untuk menetapkan organisasi manajemen :
a. Koordinasi
b. Pruinsip skalar
c. Prinsip fungsional
d. Prinsif staf
3. Mary Parker follet (1868-1933)
a. Kelompok dan komitmen terhadap kerjasama
b. Rasa memiliki
4. Chaster i. Barnard (1886-1961)
a. Tujuan
b. Peralatan komunikasi
c. Teori penerimaan pada wewenang

 PENDEKATAN HUBUNGAN MANUSIAWI


Studi Hawthorne
kondisi sosial baru yang diciptakan bagi pekerja di ruang tes mempunyai peranan besar
dalam peningkatan produktivitas.
2 faktor yang mempunyai arti penting :
1. Suasana kelompok
2. Pengawasan yang lebih partisipatif
“ Beralihnya perhatian manajer dan peneliti bidang manajemen dari hal-hal yang berkaitan
dengan teknis dan stuktural seperti dalam pendekatan klasik menjadi lebih ke hal-hal
yang berkaitan dengan sosial dan kemanusiaan sebagai kunci bagi produktivitas”.

 PENDEKATAN HUBUNGAN MANUSIAWI


Studi Hawthorne
kondisi sosial baru yang diciptakan bagi pekerja di ruang tes mempunyai peranan besar
dalam peningkatan produktivitas.
2 faktor yang mempunyai arti penting :
1. Suasana kelompok
2. Pengawasan yang lebih partisipatif
“ Beralihnya perhatian manajer dan peneliti bidang manajemen dari hal-hal yang berkaitan
dengan teknis dan stuktural seperti dalam pendekatan klasik menjadi lebih ke hal-hal
yang berkaitan dengan sosial dan kemanusiaan sebagai kunci bagi produktivitas”.

 PENDEKATAN MANAJEMEN MODERN


1. Teori perilaku (Douglas Mcgregor, Abraham Maslow, Frederich Herzberg, dll).
Pokok pikiran yang dikemukakan oleh penganut teori perilaku :
a. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus sesuai dengan situasi.
b. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan
organisasi sangat dibutuhkan.
c. Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan
pertimbangan secara hati-hati.
d. Manajemen teknik dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat
(peranan prosedur dan prinsip.
2. Teori Kuantitatif
Prosedur dan langkah-langkah dalam metode kuantitatif :
a. Merumuskan masalah
b. Menyusun model matematik
c. Mendapatkan penyelesaian dari model
d. Menganalisis model dan hasil yang diperoleh dari modul
e. Menetapkan pengawasan dan hasil-hasil
f. Mengadakan implementasi kegiatan.

 PENDEKATAN SISTEM MANAJEMEN


Gambar : Manajemen sebagai suatu sistem
 PEDEKATAN KONTINGENGSI
 Menyesuaikan antara tanggapan manajerial dengan peluang dan permasalahan yang ada
dalam berbagai macam situasi.

Fungsi Perencanaan (planning)


Merupakan suatu proses untuk menentukan tujuan serta sasaran yang ingin dicapai dan
mengambil langkah-langkah strategis guna mencapai tujuan tersebut.
4 Fungsi yang terdapat dalam fungsi perencanaan (Robbins dan Coulter) :
a. Perencanaan berfungsi sebagai pengarah.
Dalam hal ini perencanaan memegang fungsi pengarahan dari apa yang harus dicapai
oleh perusahaan.
jika tidak menjalankan fungsi perencanaan akan mengalami : konflik kepentingan,
pemborosan sumber daya, dan ketidakberhasilan dalam pencapaian tujuan karena
bagian-bagian dari organisasi bekerja secara sendiri-sendiri tanpa ada koordinasi yang
jelas dan terarah.
b. Perencanaan sebagai minimalisasi ketidakpastian
c. Perencanaan sebagai minimalisasi pemborosan sumber daya
d. Perencanaan sebagai penetapan standar dan pengawasan kualitas.
Perencanaan yang baik harus dirumuskan. Perencanaan yang baik memiliki persyaratan yang
harus dipenuhi yaitu :
a. Faktual atau realistis
apa yang dirumuskan oleh perusahaan harus sesuai dengan fakta dan wajar untuk dicapai
dalam kondisi tertentu yang dihadapi perusahaan.
b. Logis dan rasional
apa yang dirumuskan oleh perusahaan harus dapat diterima oleh akal dan oleh sebab itu
perencanaan tersebut bisa dilaksanakan.
c. Fleksibel
Perencanaan yang baik diharapkan tetap dapat beradaptasi dengan perubahan di masa
yang akan datang, sekalipun tidak berarti palnning dapt kita ubah seenaknya.
d. Komitmen
Perencanaan yang baik harus merupakan dan melahirkan komitmen terhadap seluruh
anggota organisasi untuk bersama-sama berupaya mewujudkan tujuan organisasi.
e. Komprehensif
Perencanaan yang baik harus memenuhi syarat komprehensif yang artinya menyeluruh
dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait langsung maupun tak langsung terhadap
perusahaan. Perencanaan yang baik tidak hanya terkait dengan bagian yang harus kita
jalankan, tetapi juga dengan mempertimbangkan koordinasi dan integrasi antar bagian
lain di perusahaan.

MANFAAT PERENCANAAN
Beberapa manfaat perencanaan antara lain :
1. Manajer akan dapat mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana cara untuk
melakukannya.
2. Menentukan tingkat penjualan pada periode yang akan datang
3. Berapa tingkat kebutuhan tenaga kerja
4. Berapa modal yangdi butuhkan dan bagaimana cara memperolehnya
5. Seberapa tingkat persediaan yang harus ada di gudang.
Kegiatan dalam fungsi perencanaan (Planning)
a. Menetapkan tujuan dan target bisnis
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
c. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
d. Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis.

FUNGSI PENGORGANISASIAN
Merupakan proses pemberian perintah, pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan
secara terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana.
Kegiatan-kegiatan dalam fungsi pengorganisasian (Organizing)
1. Mengalokasian sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan
prosedur yang diperlukan.
2. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggung jawab.
3. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja.
4. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paing tepat.

FUNGSI ACTUATING (Pelaksanaan/Pengarahan)


Merupakan proses untuk menumbuhkan semangat (motivasi) pada karyawan agar dapat bekerja
keras dan giat serta membimbing mereka dalam melaksanakan rencana untuk mencapai tujuan
yang efektif dan efisien.
Melalui pengarahan, seorang manajer menciptakan komitmen, mendorong usaha-usaha yang
mendukung tercapainya tujuan.

Kegiatan dalam fungsi actuating


a. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian
motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan.
b. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.
c. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
d. Mengambil langkah klasifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
e. Melakukan berbagai aternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis.

FUNGSI PENGAWASAN/PENGENDALIAN(CONTROLING)
Fungsi Pengawasan dalam manajemen adalah upaya sistematis dalam menetapkan standar
kinerja dan berbagai tujuan yang direncanakan, mendesain sistem informasi umpan balik,
membandingkan antara kinerja yang dicapai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan apakah terdapat penyimpangan dan tingkat signifikansi dari setiap penyimpangan
tersebut, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa seluruh sumber
daya perusahaan dipergunakan secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Pengendalian dimaksudkan untuk melihat apakah kegiatan organisasi udah sesuai dengan
rencana sebelumnya.
Kegiatan dalam fungsi controling :
1. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan
indikator yang telah ditetapkan.
2. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.
3. Melakukan begbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis.

Tujuan Fungsi Pengawasan


1. Adaptasi Lingkungan
2. Meminimumkan kegagalan
3. Meminimumkan biaya
4. Antisipasi kompleksitas organisasi

Gambar tahap-tahap proses pengawasan


PENETAPAN STANDAR DAN METODE PENILAIAN KERJA
Alasan tujuan harus ditetapkan dengan jelas dan memuat standar pencapaian tujuan:
a. Tujuan selalu bersifat umum sehingga sulit untuk dinilai pada saat implementasi
dilakukan.
b. Berdasarkan tujuan pertama sebaiknya tujuan yang ditetapkan memuat standar yang lebih
jelas dinyatakan.
c. Penetapan perlu dilakukan secara jelas dan lengkap karena kejelasan dan kelengkapan
tujuan memudahkan manajemen dalam melakukan komunikasi dalam organisasi
termasuk juga menentukan metode yang akan digunakan dalam mengevaluasi standar
yang telah ditetapkan.

PENILAIAN KINERJA
Merupakan upaya untuk membandingkan kinerja yang dicapai dengan tujuan dan standar
yang telah ditetapkan semula.

MELAKUKAN TINDAKAN KOREKSI JIKA TERJADI MASALAH


Informasi tentang perbandingan kinerja dan standar dapat diperoleh dari proses
pengawasan. Ketika kinerja berada dibawah standar maka perusahaan perlu mengadakan
pengendalian, yaitu dengan mencari jawaban mengapa masalah tersebut terjadi, lalu
perusahaan melakukan berbagai tindakan untuk mengoreksi masalah tersebut.

Beberapa gejala yang memerlukan pengawasan dan pengendalian (Kreitner:1992) :


a. Terjadi penurunan pendapatan atau profit, namun tidak begitu jelas faktor penyebabnya.
b. Penurunan kualitas pelayanan (teridentifikasi dari adanya keluhan pelanggan)
c. Ketidakpuasan pegawai (teridentifikasi dari adanya keluhan pegawai, produktivitas kerja
yang menurun, dll)
d. Berkurangnya kas perusahaan
e. Banyaknya pegawai atau pekerja yang menganggur
f. Tidak terorganisasinya setiap pekerjaan dengan baik
g. Biaya yang melebihi anggaran
h. Adanya penghamburan dan inefisiensi

STRUKTUR ORGANISASI
Organisasi terdiri dari 3 elemen yaitu :
1. Terdiri dari sekelompok orang
2. Adanya interaksi dan kerjasama
3. Memiliki tujuan bersama
STRUKTUR ORGANISASI
Organisasi terdiri dari 3 elemen yaitu :
1. Terdiri dari sekelompok orang
2. Adanya interaksi dan kerjasama
3. Memiliki tujuan bersama

STRUKTUR ORGANISASI
adalah suatu sistem atau jaringan kerja terhadap tugas-tugas, sistem pelaporan, dan
komunikasi yang menghubungkan secara bersama pekerjaan individual dan kelompok.

Faktor-faktor yang menentukan perancangan suatu struktur organisasi :

1. Besar kecilnya organisasi


2. Strategi organisasi
3. Teknologi
4. Karyawan

Empat pilar pengorganisasian menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995) :

1. Pembagian Kerja (Division of Work)


Seluruh tugas unit dipecah dalam beberapa pekerjaan yang lebih kecil tang berturutan
atau tugas-tugas dibagi-bagi dan dikhususkan di antara orang-orang dalam unit tersebut
(Spesialisasi Kerja).
 Keuntungan Spesialisasi Kerja :
a. Jika suatu pekerjaan mengandung sedikit tugas,maka kita dapat dengan mudah
melatih penggantinya bagi person yang diberhentikan, dipindahkan, atau yang mangkir.
Kegiatan pelatihan yang sedikit akan membutuhkan biaya pelatihan yang rendah.

b. Apabila suatu pekerjaan hanya memerlukan tugas yang sedikit jumlahnya, maka karyawan
dapat menjadi ahli dalam melaksanakan tugas tersebut. Keahlian yang tinggi akan
menghasilkan mutu output yang tinggi pula.

2. Pengelompokan Kerja (Departementalization)

Pengelompokan kerja berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis.


 Manfaat Departementalisasi
a. memberikan batas kekuasaan dan tanggung jawab pada setiap departemen yang akan
dibentuk sehingga memudahkan karyawan dalam melakukan pekerjaannya sesuai dengan
pembagian kerja yang ditetapkan.\
b. Adanya kemudahan dalam melaksanakan koordinasi.

Berbagai kebutuhan yang menjadi dasar digunakannya praktek departementalisasi :

1. Departementalisasi atas dasar teritorial atau wilayah.


Departementalisasi atas dasar penentuan porsi kekuasaan dan operasi daerah atau
wilayah-wilayah.
2. Departementalisasi atas dasar produksi.
Departementalisasi yang didasarkan atas jenis-jenis produk yang dihasilkan
oleh perusahaan.

3. Penentuan Relasi Antar bagian dalam Organisasi (Hierarchy)


a. Span of management control – terkait dengan jumlah orang atau bagian di bawah suatu
departemen yang akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu.
b. Chain of command – menjelaskan batasan wewenang dibuat dan siapa dan bagian mana
akan melapor ke bagian mana.

4. Koordinasi dan rentang kendali


merupakan suatu proses menghubungkan atau mengintegrasikan bagian-bagian dalam
organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efektif.

CIRI-CIRI STRUKTUR ORGANISASI GARIS


1. Digunakan bagi organisasi yang masih sederhana dan kecil.
2. Jumlah antar tenaga kerja atau karyawan sudah dapat saling kenal.
3. Spesialisasi kerja masih belum tinggi.
4. Digunakan bagi lembaga yang masih membutuhkan keputusan yang cepat.

KELEBIHAN STRUKTUR ORGANISASI GARIS


1. Kesatuan komando dapat dengan mudah dilakukan karena di bawah satu komando.
2. Pengambilan keputusan bisa lebih cepat.
3. Rasa solidaritas antar karyawan tinggi.

KEBURUKAN STRUKTUR ORGANISASI GARIS


1. Seluruh tenaga kerja biasanya selalu tergantung pada seorang pemimpin sehingga jika
pemimpin berhalangan maka organisasi dapat mengalami kemacetan.
2. Dapat menimbulkan sifat otokrasi pada pimpinan
3. Dilihat dari mekanisme kepemimpinan, bagi karyawan terciptanya kesempatan untuk
berkembang.
2. STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL
 Merupakan suatu bentuk susunan organisasi yang memberikan gambaran bahwa
pembagian tugas dan kewenangan disusun menurut fungsi-fungsi pekerjaan tertentu yang
dibutuhkan.

KELEBIHAN STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL


1. Pengelompokkan tugas-tugas menjadi lebih jelas.
2. Spesialisasi karyawan dapat lebih dikembangkan.
3. Pembagian bidang-bidang tugas memungkinkan di jabat oleh orang-orang yang ahli
dalam bidangnya.

KEKURANGAN STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL

1. Tour of duty sulit dilakukan kerena spesialisasi pekerjaan.

2. Koordinasi menjadi lebih sulit dilaksanakan kerena karyawan mementingkan spesialisasi


masing-masing.

3. 3. STRUKTUR ORGANISASI GARIS DAN STAFF

4. KELEBIHAN :

5. 1. Dengan staff ahli, keputusan yang diambil akan lebih baik.

6. 2. Penempatan karyawan dapat dilakukan dengan cepat.

7. 3. Bentuk struktur ini dapat dilakukan oleh organisasi yang lebih besar.

KEKURANGAN :

1. Solidaritas antar karyawan relatif sangat sulit direalisasikan.

2. Koordinasi pekerjaan agak sulit diadakan karena susunan organisasi lebih kompleks.

4. STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL DAN STAFF

5. STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

► Disusun atas dasar pembentukan tim-tim khusus biasanya masing-masing adalah


para spesialisasi yang diperlukan untuk menyelesaikan dan mencapai tujuan-tujuan
khusus pula.
6. STRUKTUR ORGANISASI MATRIKS

 Organisasi yang susunannya ditandai dengan adanya dua klasifikasi, yaitu :

a. Berlaku pada lini pertama dan kedua, yang pelimpahan wewenang bersifat fungsional dan
devisional.

b. Berlaku pada lini staff yang berada di bawah. Sifat dan alur wewenang dan tanggung jawab
adalah vertikal dan horizontal.

KELEBIHAN STRUKTUR MATRIKS

1. Memberikan fleksibilitas kepada organisasi dan membantu perkembangan kreativitas


serta melipatgandakan sumber-sumber yang beraneka ragam.

2. Menstimulasikan kerja sama antar disiplin dan mempermudah kegiatan perusahaan yang
bermacam-macam dengan orientasi proyek.

3. Mengembangkan keterampilan karyawan dan merupakan tempat latihan yang baik bagi
manajer-manajer strategik.

KEKURANGAN STRUKTUR MATRIKS

1. Pertanggungjawaban ganda dapat menciptakan kebingungan dan kebijaksanaan yang


kontradiktif.

2. Sangat memerlukan koordinasi horizontal dan vertikal.

3. Mendorong pertentangan kekuasaan dan mengarah pada konflik antar bagian.

Anda mungkin juga menyukai