DISAMPAIKAN OLEH:
NITA PUJIANTI
DEPARTEMEN AKK-MPK
PSKM FK ULM
DEFINISI & BATASAN MANAJEMEN
Pertama kali diperkenalkan oleh Peter Drucker dalam bukunya The Practice of Management
pada tahun 1954.
Management by objective dapat juga disebut sebagai manajemen berdasarkan sasaran,
manajemen berdasarkan hasil (management by result), goals management, work planning and
review dan lain sebagainya yang pada intinya sama.
Manajemen berdasarkan sasaran adalah aktifitas memadukan sumber-sumber organisasi
menjadi satu kesatuan.
Sasaran harusnya mempunyai persyaratan dengan menggambarkan
5 karakter yaitu dengan singkatan SMART yaitu (Maulana, 2004):
Aliran klasik.
Aliran hubungan manusiawi.
Aliran manajemen modern.
Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik
1. Planning
yaitu kegiatan menentukan berbagai tujuan dan penyebab
tindakan-tindakan selanjutnya yang kegiatannya meliputi
(Ismail, 2009):
Menjelaskan, menetapkan, dan memastikan tujuan yang
akan dicapai.
Meramalkan peristiwa atau keadaan paada waktu yang
akan datang.
Memperkirakan kondisi-kondisi pekerjaan yang akan dilakukan.
Memilih tugas-tugas yang sesuai untuk mencapai tujuan.
Membuat rencana secara menyeluruh dengan menekankan
kreativitas agar diperoleh sesuatu yang baru dan lebih baik.
Membuat kebijaksanaaN, proSedur, standar dan metode-metode
untuk pelaksanaan kerja.
Memikirkan peristiwa yang kemungkinan akan terjadi.
Mengubah rencana sesuai dengan petunjuk hasil pengawasan.
2. Organizing
adalah kegiatan membagi pekerjaan diantara anggota
kelompok serta membuat ketentuan dalam hubungan-hubungan
yang diperlukan. Tugas-tugasnya yaitu (Ismail, 2009):
Membagi pekerjaan ke dalam tugas-tugas operasional
Mengelompokkan tugas-tugas ke dalam posisi-posisi secara
operasional
Menggabungkan jabatan-jabatan yang opersional ke dalam
unit-unit yang saling berkaitan
Memilih dan menempatkan orang untuk pekerjaan yang
sesuai
Menjelaskan persyaratan dari setiap jabatan
Menyesuaikan wewenang dan tanggung jawab bagi setiap
anggota
Menyediakan berbagai fasilitas untuk pegawai
Menyelaraskan organisasi sesuai dengan petunjuk hasil
pengawasan
3. Actuating
adalah kegiatan menggerakkan anggota- anggota kelompok untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugasnya masing-masing yang
meliputi:
Melakukan kegiatan berpartisipasi dengan senang hati
terhadap semua keputusan, tindakan atau per- buatan.
Mengarahkan dan menantang orang lain agar bekerja
sebaik mungkin.
Memotivasi anggota.
Berkomunikasi secara efektif.
Meningkatkan anggota agar memahami potensinya secara
penuh.
Memberi imbalan atau penghargaan terhadap peker- jaan
yang telah dilakukan dengan baik.
Mencukupi keperluan pegawai sesuai dengan pekerjaanya.
Berupayamemperbaiki pengarahan sesuai dengan
petunjuk hasil pengawasan.
4. Pengawasan (controlling)
adalah kegiatan untuk menye- suaikan antara pelaksanaan dengan
rencana-rencana yang telah ditentukan. Kegiatan-kegiatannya yaitu
meliputi
Manajemen Puncak
(Top Management)
Manajemen Tengah
(Middle Management)
Manajemen Bawah
(Low Management)
Sikap manajer
1. Manajemen Ilmiah
adalah manajemen yang berdasar ilmu, artinya yang dapat
dikaji secara ilmiah, dianalisis dengan menggunakan metode
ilmiah dan dapat diperoleh suatu sintesis.
Dikatakan manajemen ilmiah karena dapat manajemen dapat
dipelajari secara ilmiah di tempat-tempat pendidikan
(sekolah, penidikan tinggi atau tempat-tempat kursus).
Pelopor Manajemen Ilmiah adalah F.W. Taylor (USA) dan
H.Fayol (Perancis).
2. Manajemen Sitematis
menunjukkan bahwa segala sesuatu diatur secara sistematis,
yaitu secara tertib, rapi dan teratur dengan tujuan untuk
menghindarkan hal-hal yang tidak dikehendaki.
Dengan arti lain, sebelum usaha/kegiatan berjalan segala
sesuatu harus diperinci dengan sematang- matangnya.
Sehingga saat kegiatan pelaksanaan dimulai sampai dengan
tujuan yang diinginkan berjalan lancer dan menjadi
kenyataan.
3. Manajemen Terbuka
sering menimbulkan salah pengertian, yang dimaksud dengan “terbuka
“ di sini adalah di mana pimpinan sebelum mengambil suatu keputusan
terlebih dahulu memberi kesempatan kepada staf dan bawahannya
untuk memberikan saran-saran, ide-ide atau pendapat- pendapat,
namun keputusan tetap ditentukan oleh pimpinan.
Kesempatan untuk memberikan masukan-masukan kepada pimpinan
dengan tujuan agar para staf atau bawahan ikut serta memikirkan
kesulitan-kesulitan yang dihadapi organisasi dan ikut serta pula
memecahkannya temasuk mengembangkan organisasi.
4. Manajemen demokratis
adalah mengarah ke demokrasi Pancasila, yang termaktub
dalam Preambule Undang-Undang Dasar 1945 dimana dalam
Demokrasi Pancasila disebutkan “Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan” serta dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.
Jadi para staf dan bawahan bukan sekedar menyumbangkan
pemikiran, prakarsa serta petimbangan semata, tetapi ikut
serta menentukan keputusan atas dasar musyawarah untuk
mupakat.
5. Manajemen Tradisional
adalah manajemen yang digunakan dengan sistem kerja dan
cara berpikir mengikuti cara-cara zaman dahulu dan bahkan
sampai masa sekarang ini masih ada yang menggunakannya.
Manajemen tradisional biasanya digunakan turun temurun,
tidak ada kreasi, monoton dan tidak dinamis.
5. Manajemen Bapak
Dikatakan “manajemen bapak”, karena dalam setiap usaha/kegiatan dari
organisasi selalu mengikuti jejak bapak (pimpinan), apa yang dikatakan bapak
itulah yang benar. Untuk manajemen semacam ini terdapat aspek baik buruknya.
Kebaikannya adalah kalau pemimipin tetap pada proporsi yang sebenarnya dan
berlaku objektif, pekerjaan dapat dilaksanakan dengan cepat sesuai tujuan
organisasinya.
Keburukannya adalah kalau bapaknya berlaku tidak baik, maka bawahannya pun
akan berlaku seperti bapaknya, maka lambat laun perusahaan/ organisasinya akan
hancur.
Keburukan lainnya adalah kalau kalau bapaknya sudah mampu memimpin dan
diganti dengan bapak yang baru (tidak mengikuti cara lama), maka akan
mengalami hambatan dalam memimpin bawahannya.
SEKIAN & TERIMA
KASIH