Anda di halaman 1dari 59

Penggolongan Agent Penyakit dan

Permasalahannya di Masyarakat
Outline

1. Konsep entomologi
2. Peran arthropoda dalam kedokteran
3. Insekta (anopheles, aedes, culex, mansonia)
4. Penyakit bersumber nyamuk
5. Dampak peningkatan insidensi penyakit bersumber nyamuk
6. Pengendalian vector
7. Tungau (Sarcoptes scabiei, Demodex folliculorum,
Leptotrobidium (Trombicula), Dermatophagoides
pteronyssinus)
8. Penyakit (pedikulosis, phthirus pubis, miasis)
Epidemiologic Triad

Disease is the
result of forces
within a dynamic
system consisting
of:
• agent of
infection
• host
• environment
Epidemiologic Triad

Disease is the
result of forces
within a dynamic
system consisting
of:
• agent of
infection
• host
• environment
THREE ASPECT OF
EPIDEMIOLOGY
• Agent : Substantial or power for essential to disease
event.
•Human Host : Human factor for contribute of
disease event (immunity, behavior, nutrition, etc)
•Environment : consist of physical, biological, social,
economical, and cultural.
PENYEBAB PENYAKIT (AGENT), dapat terdiri dari :

• Biologik, berupa Virus, kuman, jamur, ricketsia, dan


parasit. Juga dapat berupa pula serangga sebagai vektor
penyakit, dsb.
• Sosio-psikologik, misalnya suasana perang, bencana
alam.
• Heriditer, yaitu melalui genetik yang cacat.
• Degenerasi, karena proses penuaan.
• Defisiensi, Karena kekurangan zat-zat tertentu.
• Non biologic (benda mati), berupa fisik, kimia,
traumatic, radiasi, racun, dsb.
•DEFINISI VEKTOR

Vektor adalah serangga penular


penyakit yang dapat menularkan
penyakit kepada manusia.
•ENTOMOLOGI KESEHATAN
• Entomologi kesehatan adalah cabang ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang arthropoda yang dapat
menyebabkan berbagai penyakit secara langsung pada
manusia, atau sebagai penular mikroorganisme penyebab
penyakit dari seorang ke orang lain.
Macam-macam
arthropoda
• Arthropoda berarti kaki yang beruas-ruas/bersendi-sendi (arthron=sendi, poda=kaki). Dari
filum Arthropoda tersebut yang menjadi vektor adalah :
• 1. Ordo Dipthera, kelas Hexapoda (kaki enam), contohnya :
• a) Nyamuk Anopheles sebagai vektor penyakit malaria
• b) Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit DHF
• c) Nyamuk Culex fatigans sebagai vektor penyakit elephantiasis (kaki gajah)
• d) Lalat rumah (musca domestica, domestic fly)sebagai vektor penyakit perut
• e) Lalat Tse-tse sebagai vektor penyakit sleeping sickness (penyakit tidur abadi)
• f) Lalat kuda (tomoxys calcitrans) sebagai vektor penyakit antraks
Lanjutan…
• 2. Ordo Siphonaptera. Contohnya pinjal tikus (xenopsylla
cheopis) sebagai vektor penyakit plague (pes).
• 3. Ordo Anoplura. Contohnya, kutu kepala (Pediculus humanus
capitis) sebagai vektor penyakit relapsing fever (demam
kambuhan).
• 4. Kelas Aracnoidea.
• a) Tick sebagai vektor penyakit relapsing fever
• b) Mite sebagai vektor penyakit scrub thypus, endemic thypus,
dan scabies.
• c) kalajengking sebagai hewan pengganggu
Lanjutan….
• 5. Kelas Crustacea. Sebagai vektor penyakit paragonomiasis
• 6. Kelas Myriapoda. Sebagai vektor penyakit hymenolepsis.
• 7. Ordo Hemiptera.sebagai vektor pengganggu. Contohnya, kutu
busuk (Cimex rotudatus).
• 8. Ordo Isoptera. Sebagai vektor pengganggu jenis rayap.
• 9. Ordo Orthoptera. Sebagai vektor pengganggu jenis belalang.
• 10. Ordo Culeoptera. Sebagai vektor pengganggu jenis kecoa.
Ketepatan Uraian Insekta
(anopheles, aedes, culex, mansonia)
Mengenal Jenis Nyamuk

Anopheles

arthropoda Insecta

Aedes,
culex,
mansonia
Aedes/DBD
Perkembangan Penyakit DBD
• Demam Berdarah Dengue banyak
ditemukan di daerah tropis
dan sub-tropis
• Data dari seluruh dunia
menunjukkan Asia menempati
urutan pertama dalam jumlah
penderita DBD setiap tahunnya
Lanjutan….

• Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD


tertinggi di Asia Tenggara (WHO)
• Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue dari
genus Flavivirus, famili Flaviviridae. DBD
ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk.
• Famili Flaviviride mempunyai 4 jenis serotipe,
yaitu: Den-1, Den-2, Den-3, Den-4.
•CARA PENULARAN PENYAKIT
DBD
• Penyakit DBD hanya dapat ditularkan oleh nyamuk
Aedes Aegypti betina

• Nyamuk ini mendapat virus dengue sewaktu menggigit /


menghisap darah orang yang TIDAK sakit tetapi dalam
darahnya terdapat virus dengue. (orang yang memiliki
kekebalan terhadap virus)

• Orang yang mengandung virus dengue tetapi tidak sakit


dapat pergi kemana saja sehingga dapat menularkan
virus tersebut kepada orang lain ditempat yang ada
nyamuk aedes aegypti
• Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan
menyebar keseluruh tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya

• Bila nyamuk tersebut menggigit / menghisap darah orang lain


maka virus akan pindah bersama air liur nyamuk

• Bila orang yang ditulari tidak memiliki kekebalan maka ia akan


segera menderita DBD

• Nyamuk Betina Aedes albopictus membawa virus chikungunya


sebagai penyebab penyakit Chikungunya.

• Penyakit Zika 🡪 berpengaruh kepada janin cth kelainan


hidrosephalus
• Nyamuk Aedes Aegypti yang sudah mengandung virus dengue ,
seumur hidupnya dapat menularkan kepada orang lain.
• Angka Kematian DBD per Provinsi
Tahun 2009
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

• faktor perilaku dan partisipasi masyarakat


yang masih kurang dalam kegiatan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

• Faktor pertambahan jumlah penduduk dan


faktor peningkatan mobilitas penduduk yang
sejalan dengan semakin membaiknya sarana
transportasi menyebabkan penyebaran virus
DBD semakin mudah dan semakin luas.
Nyamuk Culex
Nyamuk Culex Sp. adalah vektor utama penularan filariasis

Culex adalah nyamuk yang dapat menularkan penyakit kaki


gajah (filariasis ). Hal ini terjadi saat nyamuk Culex menghisap
darah pengidap filariasis sehingga larva cacing filariasis masuk dan
berkembang biak ditubuhnya kemudian nyamuk Culex menularkan
larva tersebut kepada manusia dengan cara menggigitnya.
Lanjutan…

Nyamuk Culex memiliki kebiasaan yang berbeda


dengan Aedes Aegepty, bila Aedes aegepty suka hidup
pada air bersih maka Culex menyukai air yang kotor
seperti genangan air, limbah pembuangan mandi,
selokan dan sungai yang penuh sampah.
Culex, nyamuk yang memiliki ciri fisik coklat keabu-
abuan ini mampu berkembang biak disegala musim. Hanya
saja jumlahnya menurun saat musim hujan karena jentik-
jentiknya terbawa arus. Culex aktif pada malam hari.
NYAMUK MALARIA

• Agen penyebab: Plasmodium


- Plasmodium malaria
- Plasmodium Falciparum
- Plasmodium ovale
- Plasmodium vivax

• Vektornya Anopheles
Kebiasaan Hidup Nyamuk Malaria
(1)
• Menurut tempat berkembang biak, vektor
malaria dapat dikelompokkan dalam tiga tipe
yaitu
• berkembang biak di persawahan,
• perbukitan/hutan dan
• pantai/aliran sungai.
• Kebiasaan Hidup (2)
• Berkembang biak di daerah persawahan adalah An.
aconitus, An. Annullaris, An. barbirostris, An.
kochi, An karwari, An.nigerrimus, An.sinensis,
An.tesellatus, An.Vagus, An. letifer.

• Vektor malaria yang berkembang biak di


perbukitan/hutan adalah An.balabacensis,
An.bancrofti, An.punculatus, An.Umbrosus.

• Berkembang didaerah pantai/aliran sungai jenis


vektor malaria adalah An.flavirostris,
An.Koliensis, An.ludlowi, An.minimus,
An.punctulatus, An.parangensis, An.sundaicus,
Kebiasaan Hidup
(3)
• Waktu aktivitas menggigit vektor malaria yang sudah
diketahui yaitu
• jam 17.00-18.00, sebelum jam 24 (20.00-23.00),
setelah jam 24 (00.00-4.00).
• Vektor malaria yang aktivitas menggigitnya jam
17.00-18.00 adalah An.tesselatus
• sebelum jam 24 adalah An.Aconitus, An.annullaris,
An.barbirostris, An.kochi, An.sinensis, An.Vagus
• sedangkan yang menggigit setelah jam 24 adalah
An.farauti, An.koliensis, An.leucosphyrosis,
An.unctullatus.
UPAYA PENGENDALIAN
Nyamuk Malaria

• Pemakaian kelambu
• Pengendalian vector : insectisida
• Tidak keluar malam/ memakai jaket/ pakaian
tertutup/ rapellen
NYAMUK MANSONIA

Habitat nyamuk Mansonia sp terdiri dari rawa-rawa, sungai besar


di tepi hutan atau dalam hutan, larvae dan pupa melekat dengan
sifonnya pada akar - akar ranting tanaman air,seperti enceng
gondok, teratai, kangkung, dan sebagainya .
Nyamuk Mansonia sp hidup secara nokturnal, berada di
wilayah hutan dan rawa endemik, lingkungan kotor dan area
peternakan ikan yang tidak terpakai. Nyamuk Mansonia
sp bersifat agresif dan menghisap darah saat manusia yg
beraktivitas dimalam hari khususnya di luar rumah.
PENGENDALIAN VEKTOR
NYAMUK
Dengan 3 M PLUS
• 3 M : MENGURAS,MENUTUP,
MENGUBUR
Plus:
• MEMBUBUHKAN LARVASIDA
• MEMELIHARA IKAN
• MENGUSIR NYAMUK: obat nyamuk
bakar
• MEMASANG kawat kasa,
• MENGGUNAKAN kelambu,
• PAKAIAN PANJANG.
• MENCEGAH GIGITAN :
MENGOLESKAN REPELANT
• MENYEMPROT RUANGAN
3 Larvasiding
Ikanisasi Obat Nyamuk Semprot
Obat Nyamuk Gosok

M
plu
s Kas
Pencahayaa
n
Ventilasi

a
• FILARIASIS
•ETIOLOGI
• Filariasis disebabkan oleh cacing filaria yang
ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.
• Filariasis dapat ditularkan oleh seluruh jenis
spesies nyamuk.
• Di Indonesia diperkirakan terdapat lebih dari
23 spesies vektor nyamuk penular filariasis
yang terdiri dari genus Anopheles, Aedes,
Culex, Mansonia, dan Armigeres
• FREKUENSI FILARIASIS

• Berdasarkan laporan tahun 2009, tiga


provinsi dengan jumlah kasus terbanyak
filariasis adalah
Nanggroe Aceh Darussalam (2.359 orang), Nusa
Tenggara Timur (1.730 orang)
Papua (1.158 orang).
• Tiga provinsi dengan kasus terendah adalah
• Bali (18 orang)
• Maluku Utara (27 orang)
• Sulawesi Utara (30 orang)
• PENDERITA FILARIASIS PER
PROVINSI TAHUN 2009
Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009
• Distribusi Mikrofilaria rate rata-rata
seluruh provinsi di Indonesia 2009
•DISTRIBUSI
• Distribusi daerah endemis ditentukan
berdasarkan hasil survei jari terhadap
mikrofilaria di setiap kabupaten.

• Dari seluruh kabupaten yang disurvei, dihitung


mikrofilaria ratenya.

• Mikrofilaria rate tersebut menggambarkan


prevalensi orang yang dalam pemeriksaan darah
tusuk jari mengandung mikrofilaria
dibandingkan dengan jumlah orang yang
diperiksa.
• Siklus hidup filariasis
Lanjutan
….

• 4 pasang kaki
• 2 depan + alat isap
• 2 belakang + bulu keras

• Jantan dan betina berkopulasi.


Stlh kopulasi jantan mati.
• Betina membuat terowongan, lalu bertelur 2 – 5
butir/ hari lalu mati
• Siklus hidup

Telur 🡪 larva 🡪 nimfa 🡪 sarkoptes dewasa (tiap


siklus berlangsung selama +/- 3 hari)
SKABIES
Definisi
• Penyakit kulit menular akibat infestasi &
sensitisasi thd tungau Sarcoptes scabiei serta
produknya yg berada dalam terowongan lapisan
tanduk pada tempat predileksi(kulit)
Epidemiologi
• scabies berada di daerah tropis & subtropis
• Insiden tinggi pd masy sos-ekonomi kurang dan
hygiene buruk
• Endemis 🡪 epidemis

Cara Penularan
• Kontak langsung 🡪 kulit ke kulit
• Kontak tak langsung 🡪 alat-alat rumah tangga,
Kasur, pakaian, handuk, dll
Simtomatologi (gejala-gejala)
• Keluhan utama: - gatal hebat pada malam hari

• Predileksi:
• Sela jari tangan & kaki, ekstensor ekstremitas
• Lipat ketiak, sekitar pusar dan ikat pinggang
• Daerah genital dan bokong
• Pada bayi 🡪 seluruh tubuh
Terapi
1. Umum
• Kebersihan perorangan
• Kebersihan lingkungan
• Obati keluarga & kontak personal
2. Anti Skabies
• obat tidak toksis & tidak iritatif
• membunuh semua stadium
A. Preparasi belerang (4 – 10%)
B. Emulsi benzil benzoas (15-25%)
C. Gama benzen heksa klorida ( ½ - 1%)
D. Krotamiton 10%
E. Permethrin 5%
3. Antibiotika: bila ada infeksi sekunder, dermatitis
Bentuk-bentuk Klinis Scabies
1. Scabies Impetigenisata 🡪 scabies +
infeksi sekunder
2. Scabies pada bayi 🡪 seluruh tubuh +
infeksi sekunder
3. Scabies hewan 🡪 pada peternak anjing,
kucing, ayam, babi, kuda, dll
4. Scabies pada genitalia orang dewasa
Bentuk-bentuk Klinis Scabies
5. Scabies nodular 🡪 nodul post scabies
6. Scabies norwegika atau scabies hiperkeratotika
(Norwegian scabies; Hyperkeratotic scabies;
Crusted Scabies) akibat penurunan respons
imunologik tubuh
Antara lain:
• malnutrition
• kelainan neurologik: mongolism
• kelainan immunologik: terapi steroid/sitostatik
AIDS, T-cell leukemia
• penderita lepra
Obat-obat anti scabies
1. Salep 2-4
•Murah dan aman
•Tidak bunuh telur
•Bau belerang ± iritasi
•Minimal 3 hari
2. Benzil benzoas emulsi 20%
• Efektif utk semua stadium
• Iritasi 🡪 gatal >
• Jangan diberi kpd anak < 6 tahun
• 3 malam
3. Scabicid, Scabex
• Efektif semua stadium
• Neurotoksik (SSP)
• Jangan diberi kpd anak-anak dan wanita hamil
• 2 malam
4. Crotaderm, eurax
• Anti gatal
• Anti bakteri
• Iritasi mukosa
5. Nix
• Obat baru
• Paling aman dan efektif
PEDIKULOSIS
Definisi:
• Penyakit kulit menular akibat infestasi
pedikulus (tuma), sejenis kutu yang hidup dari
darah manusia, pada rambut kepala &
kemaluan atau baju, memberi keluhan gatal
akibat gigitannya
Etiologi ada 2 jenis yaitu:
1. Pediculus humanus
• Var. Capitis = Pedikulosis kapitis
(Head Louse; tuma kepala)
• Var. Corporis = Pedikulosis korporis
(Body louse; tuma badan)
2. Phthirus pubis = Phthiriasis pubis (Crab
louse; tuma kemaluan)
Epidemiologi
• Tuma 🡪 parasit obligat manusia
• Kosmopolit tidak dipengaruhi musim
• Insiden: kebersihan << (org dan lingk), sos
ekonomi <<
• Penularan
Melalui alat-alat a.l topi, sisir, tempat tidur, dll

Insiden:
Anak dan wanita berambut panjang
Pedikulosis Kapitis
Simtomatologi:
✔Gatal digaruk lalu infeksi, keluar serum 🡪
terjadi infeksi sekunder dan timbul impetigo
atau furunkulosis
✔ Predileksi di regio occipital & post-auricular
✔ Rambut kering & tak mengkilap
✔ Jika bernanah + krusta + bau busuk 🡪 Plica
polonica (rambut gimbal)
Pedikulosis Kapitis

Diagnosis:
•Gatal 🡪 pada predileksi
•Telur/ tuma ⊕ (diagnosis pasti)
•Impetigo; furunkulosis
Pedikulosis Kapitis
Penatalaksanaan:
(hilangkan/ basmi kutu dan telurnya)
• Umum: jaga kebersihan rambut 🡪 cukur
• Topikal:
• emulsi/ bubuk DDT 5 – 10%
• emulsi benzyl benzoas 20 – 25%
• Gameksan 0,5 – 1%
• Gama Benzen Hexachloride 1%
• Bubuk malathion 1%
• Sistemik: antibiotika/ kemoterapeutika 🡪 infeksi
sekunder
Pedikulosis Korporis
Simtomatologi:
• Gigitan menyebabkan bintik merah di dada
& perut, bahu & punggung
• Papel 🡪 urtika + gatal hebat
• Erosi & ekskoriasi + infeksi sekunder
• Likenifikasi dan hiperpigmentasi 🡪
Vagabond’s disease (kronis, kering, pada
orang tua, kebiasaan menggaruk)
Pedikulosis Korporis
Diagnosis:
• Rasa gatal hebat
• Lesi-lesi di predileksi
• Kutu & telur + 🡪 pakaian
Pedikulosis Korporis
Penatalaksanaan:
• Umum : pakaian & peralatan tempat tidur
direbus, autoklaf (> 60°C, 15’), fumigasi
(Metil bromida)
• Obat-obat: insektisida
•Bedak DDT 10% 🡪 tuma
•Bedak BHC 1% 🡪 dewasa & telur
•Bedak malathion 1%
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai