Anda di halaman 1dari 34

Edy Ariyanto, SKM., M.

Kes

1
Tujuan utama mempelajari serangga ialah memahami hubungan
yang terjalin antara serangga dan manusia. Pemahaman ini
mengandung kepentingan yang besar, karena kehidupan
sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari dunia
serangga
Entomologi berasal dari bahasa latin entomon bermakna
serangga dan logos bermakna ilmu pengetahuan.
Entomologi adalah ilmu yang mempelajari tentang serangga,
untuk kesehatan dikhususkan kepada serangga yang
merupakan vektor penyakit tertentu.

2
Manfaat entomologi untuk manusia berhubungan dengan hidup
sejahtera, yaitu hidup sehat, tercukupi segala kebutuhannya,
serta terjamin keamanannya.
Sebagian besar komponen kesejahteraan tersebut ditentukan
entomologi.
Dalam bidang kesehatan, entomologi telah membantu manusia
mengatasi masalah penyakit yang ditularkan serangga, seperti
malaria, demam berdarah, chikukunguya, kaki gajah, kebutaan
dan penyakit tidur

3
Dunia binatang ( animal kingdom ) terbagi menjadi
beberapa golongan besar yang masing-masing disebut
filum. Dari masing-masing filum tersebut dapat
dibedakan lagi manjadi golongan-golongan yang lebih
kecil yang disebut kelas. Dari kelas ini kemudian
digolongkan lagi menjadi ordo (bangsa) kemudian famili
(suku), genus (marga) dan spesies (jenis).

Beberapa filum yang anggotanya diketahui berpotensi


sebagai hama tanaman adalah Aschelminthes
(nematode), Mollusca (siput), Chordata (binatang
bertulang belakang) dan arthropoda ( serangga )

4
Endoparasit : hidup/mengembara dalam jaringan tubuh.
Contoh : Larva lalat penyebab miasis, Pinjal penyebab
tungiasis
Ektoparasit : hidup pada permukaan tubuh hospes. Contoh : Tungau,
Tuma, Pinjal, Nyamuk

Pembagian serangga sebagai parasit berdasarkan lamanya hidup dalam


hospes
Parasit permanen : seluruh/sebagian besar hidupnya ada pada satu
hospes. Contoh : Tungau kudis, tuma pada manusia, pinjal dan
sengkenit keras pada binatang

Parasit periodik : berpindah-pindah dari satu spesies ke hospes lain


dalam daur hidupnya. Contoh : Nyamuk, Sangkenit lunak

5
VEKTOR BIOLOGIS
Nyamuk : Malaria, Filariasis, DBD, Chikungunya, JE
Tungau : Demam semak
Pinjal : pes

6
Dari bermacam jenis binatang serangga, jumlah
spesies yang termasuk phylum Arthropoda
mempunyai sekitar 700.000-800.000 spesies telah
di identifikasi. Jenis yang kedua adalah Arachnida
yang mempunyai 50.000-60.000 spesies dan
Crustacea ada sekitar 30.000 spesies. Parasit yang
termasuk dalam golongan insekta ini adalah sangat
penting dalam penelitian bidang ekologi, agrikultur,
medik dan ekonomi.

7
Berdasarkan kepentingan secara medis, arthropoda dibagi
dalam beberapa golongan yaitu:
Serangga penular penyakit (vektor, hospes intermedier)
Serangga sendiri menyebabkan penyakit (berparasit)
Serangga mengeluarkan toksin menyebabkan toksisitas
Serangga menyebabkan alergi
Serangga yang menyebabkan rasa jijik dan takut
(entomofobia)

8
NYAMUK DI DUNIA ADA 3100 SPESIES
DI INDONESIA ADA 457 SPESIES
80 SPESIES Anopheles, 82 SPESIES Culex, 125 SPESIES Aedes, 8
SPESIES Mansonia.
NYAMUK AKAN MELAKUKAN PERKAWINAN BIASANYA PADA
WKT SENJA
PERKAWINAN HANYA SATU KALI
NYAMUK JANTAN HANYA MAKAN SARI TUMBUHAN DAN BETINA
MAKAN DARAH UTK PEMASAKAN TELUR (SUMBER PROTEIN)

9
Spesies Penyakit
Nyamuk
Anopheles Malaria(Plasmodium),
Filaria
Aedes DBD(Virus DHF),
Chikungunya
Culex Japanese
Enchepalitis(JE), Filaria
Mansonia Filaria

Armigeres Filaria

10
Lalat juga merupakan spesies terbesar di dunia dan paling
dekat hubungannya dengan manusia. Lalat juga termasuk
kedalam ordo diptera. , Musca domestica ( Lalat), Musca
sorbens ( Facefly), dan Chrysomya spp. ( Lalat hijau)
merupakan spesies yang penting dalam dunia kesehatan
karena berpotensi sebagai vektor. Siklus lalat mempuntai
empat tahap : telur belatung kepompong lalat
dewasa. Berdasarkan hasil penelitian lalat banyak
mengandung kuman, tubuh bagian luar mengandung
3.683.000 kuman bakteri dan bagian dalam 6-8 kali
bagian luar. 11
Caplak adalah sejenis kutu hewan yang termasuk ke dalam
kelompok laba-laba (Arachnida).
Caplak dibedakan dari serangga (insekta) karena kepala-
dada-perut bersatu menjadi suatu bentuk yang terlihat
sebagai badannya Caplak dibedakan atas keluarga (familia)
yaitu Argasidae (caplak lunak) dan Ixodidae (caplak keras).
Pada caplak keras dibagian depan (anterior) terlihat ada
semacam kepala yang sebenarnya adalah bagian dari
mulutnya/capitulum, sedangkan pada caplak lunak bagian
mulutnya tidakterlihat dari arah punggung (dorsal).

12
Kata parasitos berarti jasad yang mengambil makanan, dan
logos berarti ilmu.
Berdasarkan istilah, parasitologi adalah ilmu yang mempelajari
organisme yang hidup untuk sementara ataupun tetap di dalam
atau pada permukaan organisme lain untuk mengambil
makanan sebagian atau seluruhnya dari organisme tersebut.
Parasitologi yang mempelajari hubungan antara manusia dan
penyebab kesakitan atau kematian bagi manusia disebut
Parasitologi Kedokteran (Medical parasitologi).
Penyebab kesakitan dan kematian tersebut meliputi protozoa,
helminthes (kelompok cacing), arthropoda, fungi (jamur) dan
virus.

13
Plasmodium merupakan
genus protozoa parasit.
Penyakit yang
disebabkan oleh genus
ini dikenal sebagai
malaria. Parasit ini
sentiasa mempunyai
dua inang dalam siklus
hidupnya: vektor
nyamuk dan inang
vertebra.

14
Plasmodium falciparum
Plasmodium vivax
Plasmodium ovale
Plasmodium malariae
Plasmodium knowlesi
Plasmodium brasilianum
Plasmodium cynomolgi
Plasmodium inui
Plasmodium rhodiani
Plasmodium schweitzi
Plasmodium semiovale
Plasmodium simium

15
16
17
Ascaris lumbricoides Askariasis
Kecacingan ini terjadi di seluruh dunia,
terutama di Negara berkembang termasuk
Indonesia. Apalagi di daerah pedesaan atau
daerah perkotaan yang sangat padat dan
kumuh mudah sekali untuk terkena infeksi
cacing.
Frekuensi tinggi terjadi pada anak-
anakkesadaran akan kebersihan dan
kesehatan
Perkembangan telur dan larva cacing sangat
cocok pada iklim tropik dengan suhu optimal
adalah 23C sampai 30C

18
Infeksi Cacing Kremi (Oksiuriasis, Enterobiasis) adalah
suatu infeksi parasit yang terutama menyerang anak-
anak, dimana cacing Enterobius vermicularis tumbuh dan
berkembangbiak di dalam usus.
Infeksi biasanya terjadi melalui 2 tahap. Pertama, telur
cacing pindah dari daerah sekitar anus penderita ke
pakaian, seprei atau mainan. Kemudian melalui jari-jari
tangan, telur cacing pindah ke mulut anak yang lainnya
dan akhirnya tertelan. Telur cacing juga dapat terhirup
dari udara kemudian tertelan.
Gejalanya berupa: - rasa gatal hebat di sekitar anus
rewel, kurang tidur, nafsu makan berkurang, berat
badan menurun

19
hidup pada usus kecil
inangnya, yang dapat berupa
mamalia seperti kucing, anjing
ataupun manusia.
Sekitar seperempat penduduk
dunia terinfeksi oleh cacing
kait. Infeksi paling sering
ditemukan di daerah yang
hangat dan lembab, dengan
tingkat kebersihan yang
buruk.

20
TAENIASIS

T.saginata T.solium

* SKOLEKS : TANPA PUNYA


ROSTELUM ROSTELUM +KAIT
* PROG GRAVID
CABANG UTERUS : 15 - 30 7 - 12
* STADIUM INFEKTIF: L.SISTISERKUS L.SISTISERKUS
BOVIS SELULOSE
* HOSPES DEF : MANUSIA MANUSIA
* HOSPES ANTARA : SAPI BABI
21
DAUR HIDUP T.saginata & T.solium

22
TREMATODA USUS :FASCIOPSIS
BUSKI, ECHINOSTOMA.SP
TREMATODA HATI :FASCIOLA HEPA-
TICA, CLONORCHIS SINENSIS
TREMATODA PARU : PARAGONIMUS
WESTERMANI
TREMATODA DARAH :SCHISTOSOMA
JAPONICUM, S.MANSONI,S.HAEMATOBIUM

23
PENYAKIT : - FASCIOLOPSIASIS
- USUS HALUS MANUSIA (Duodenum /
jejunum), Kadang : LAMBUNG,
U.BESAR
- Busk (1843) : DUODENUM PELAUT
INDIA
- TREMATODA USUS RAKSASA

24
PENYAKIT :
FASCIOLIASIS
HEPATICA
DILAPORKAN
PERTAMA KALI : de
Brie,1379

DISTRIBUSI
GEOGRAFIS :
KOSMOPOLITAN

25
CACING DEWASA :
PIPIH SEPERTI DAUN,
PANJANG + 2,5 CM
PUNYA KERUCUT KEPALA
(CEPHALIC CONE)
ORAL SUCK < VENT SUCK
SEKUM : BERCABANG
OVARIUM : BERCABANG
TESTES : 2 BH, BERCAB.
LETAK TANDEM
VITELARIA : BERCABANG
UTERUS : BERKELOK
26
PENYAKIT: SCHISTOSOMIASIS JAPONICUM
DISTRIBUSI: TIMUR JAUH: CINA, JEPANG,
PHILIPPINA, INDONESIA (ENDEMIK DI SULAWESI
TENGAH, SEKITAR DANAU LINDU)
HP DEF. MANUSIA
HP.PERANTARA : KEONG ONCOMELANIA
HP.RESERVOIR: SEMUA JENIS MAMALIA
JENIS KELAMIN TERISAH :JANTAN & BETINA

27
28
Protozoa : hewan bersel-satu yg
hidu tunggal atau koloni.
Kesatuan lengkap yg sanggup
melakukanfungsi fisiologi spt
B. coli
pada jasad yg lebih besar. G. lamblia
Sebagian besar protozoa hidup
bebas,& beberapa hidup sbg
parasit.
Sebagai PARASIT :
E. nana C. mesnili
- PATOGENIK I. buetschlii

- NON PATOGENIK (hidup


komensal)

E. histolytica
E. coli 29
PROTOZOA USUS
(E. histolytica, B. coli, & G. lamblia)

(THICK WALL) IN INTESTINAL HOST

30
KONSEP PENGENDALIAN VEKTOR
Menekan kepadatan vektor, sehingga tidak menyebabkan masalah
(menularkan penyakit) bagi manusia dan ternak.
Usaha pemberantasan (eradikasi) vektor adalah tidak memungkinkan
(konsep di ubah menjadi pengendalian)
Tidak menimbulkan kerusakan atau gangguan terhadap tata
lingkungan hidup.

METODE PENGENDALIAN VEKTOR:


Memutuskan rantai kehidupan vektor pada tingkat kehidupan yang
paling lemah, baik tingkat pradewasa maupun dewasa.

31
1. Menghindari atau mengurangi gigitan vektor
2. Membunuh vektor terinfeksi parasit (utama)
3. Membunuh vektor stadium pradewasa
4. Menghilangkan atau mengurangi habitat vektor

32
Penyakit ada belum ada vaksin atau obatnya, seperti
hampir semua penyakit yang disebabkan oleh virus.
Belum ada obat ataupun vaksinnya sudah ada, tetapi
kerja obat tadi belum efektif, teruama untuk penyakit
parasiter.
Berbagai penyakit didapat pada anyak hewan selain
manusia, sehingga sulit dikendalikan
Penyakit epat manjalar, karena vektornya yang bergerak
cepat, seperti insekta yang bersayap.
Sering menimbulkan cacat dan kematian, seperti filariasis,
malaria, dan demam berdarah dengue (DBD).

33
34

Anda mungkin juga menyukai