Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH IDENTIFIKASI PINJAL

OLEH :KELOMPOK 8

1.YESIKA BELANDINA LAIFOY

2.YANTI KASE

3.URBANUS IGNATIO RENALDO LERING

4.SHINTIATY C.R.Y.DANGA

5.VEREN ANJAR PAUT

PROGRAM STUDI D-III SANITASI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

2021/2022
KATA PENGENTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidaya-nya kami
dapat menyelesaikan makalah kami dengan judul “pinjal” tepat pada waktunya.Makalah ini
dibuat untuk mata kuliah Entomologi pada semester II dengan mengatakan judul “Pinjal”kami
harapkan,makalah ini akan dapat menambah pengetahuan tentang “pinjal”.

Mungkin penyususnan makalah ini,terdapat banyak kesalahan di dalamnya,maka dari itu


kami harapkan kritik serta saran yang membangun sehingga di kemudian hari akan menjadi lebih
baik lagi.Terimakasih dan kami harap agar makalah ini akan bermanfaat bagi kita semua.

Kupang,12 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................i

DAFTAR ISI........................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang..................................................1

B.Tujuan................................................................2

C.Manfaat..............................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian Pinjal................................................3

B.Morfologi Pinjal................................................4

C.Jenis-Jenis Pinjal...............................................4

D.Siklus Hidup Pinjal............................................8

E.Habitat Pinjal.....................................................9

F.Pengaruh Pinjal terhadap Kesehatan.................10

G.Pencegah dan Pengendalian Pinjal....................10

BAB III Penutup

A.Kesimpulan........................................................15

B.Saran...................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Di Negara empat musim dikenal waktu musim panas.Dalam musim ini lingkungan menjadi
panas,anjung dan kucing,yang disebabkan terutama oleh ektoparasi khususnya pinjal
(flea).Karena itu sering kali musim seperti itu disebut sebagai musim- pinjal (flea-season).Di
Indonesia,musim seperti itu tidak ada karena dapat di katakana sepanjang tahun panas dengan
kelembaban memadai,sehingga seakan pinjal ada sepanjang tahun.

Pada umumnya orang mengira bahwa pinjal datang begitu saja bersamaan dengan musim
panas.Banyak orang yang tidak berpikir bahwa lingkungan kita perlu flea-control,pada hal justru
flea-control,inilah yang menyebabkan investasi pinjalkhususnya dan ektoparasit pada umumnya
datang atau tidak,jadi bukanlah semata-mata karena musim karena masim.Dengan demikian
melakukan flea-control merupakan kegiatan yang strategic.penanggulangan ektoparasit telah
lebih banyak diketahui dengan adanya produk parasit control,obat-obatan misalnya
ivermectine,yang dapat digunakan sebagai penanggulangan penyakit kulit yang disebabkan
ektoparasit,misalnya oleh pinjal atau demodex,sering kali begitu hebatnya,sehingga sangat
menyiksa baik hewan kesayangannya maupun pemiliknya.Pinjal bisa menjadi vector penyakit-
penyakit manusia,misalnya adalah penyakit pes (sampar = lague) dan murine typhus yang
dipindahkan dari tikus ke manusia.Disamping itu pinjal bisa berfungsi sebagai penjamu perantara
untuk beberapa jenis cacing pita anjing dan tikus,yang kadang-kadang juga bisa menginfeksi
manusia.Pinjal bisa juga menjadi vector untuk penyakit pes (kira-kira 60 species).Beberapa
species pinjal menggigit dan menghisap darah manusia. Vektor terpenting untuk penyakit pes
dan murine typhus ialah pinjal tikus Xenopsylla cheopis.kuman pes,Pasteurela pesis,berkembang
biak dalam tubuh penyakit tikus sehingga akhirnya menyumbat tenggorokan pinjal itu.Kalau
pinjal itu mau menghisap darah maka ia harus terlebih dulu muntah ini masuk dalam luka gigitan
dan terjadi infeksi dengan pasteurella pesis.Pinjal-pinjal yang tersumbat tenggorokannya.Muntah
ini masuk dalam luka gigitan dan terjadi infeksi dengan pasteurella pesis.Pinjal-pinjal yang
tersumbat tenggorokannya akan lekas mati.
1.2.Tujuan

1.Untuk mengetahui pengertin pinjal dan jenis-jenis

2.Untuk mengetahui morfologi pinjal

3.Untuk mengetahui siklus hidup dan habitat pinjal

4.Untuk mengetahui pengaruh pinjal terhadap kesehatan

5.Untuk mengetahuipencegahan dan pengendalian pinjal

1.3.Manfaat

1.Manfaat Teoritis

Penulis makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis,sekurang-kurangnya


dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan.

2.Manfaat Praktis

 Menambah wawasan penulis mengenai dampak positif dan negatif air,untuk selanjutnya
dijadikan sebagai acuan dalam belajar serta mengaplikasikannya di Masyarakat.
 Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut,serta
referensi terhadap penulisan yang sejenis.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Pinjal

Pinjal adalah jenis serangga yang masuk dalam ordo Siphonaptera yang secara
morfologis berbentuk pipih literal disbanding dengan kutu manusia (Anopura) yang berbentuk
pipih,tetapi rata atau horizontal khas,yakni berbentuk pipih horizontal,tidak bersyap,tampa mata
majemuk,memiliki dua oseli,antenna pendek tetapi kuat,alat-alat mulut dimodifikasi dalam
bentuk menusuk dan menghisap,bagian eksternal tubuh memiliki struktur seperti sisr dan duri-
duri,bersifat ektoparasit pada hewan-hewan berdarah panas.Pinjal mempunyai panjang 1,5-4,0
mm,yang jantan biasanya lebih kecil dari yang betina.Pinjal merupakan salah satu parasit yang
paling sering ditemui pada hewan kesayangan baik anjing maupun kucing.Meskipun ukuran-nya
kecildan kadang tidak disadari pemilik hewan karena tidak menyebabkan gangguan kesehatan
hewan yang serius,namun perlu diperhatikan bahwa dalam jumlah besar kutu dapat
mengakibatkan kerusakan kulit yang parah bahkan menjadi vector pembawah penyakit
tertentu.Pinjal termasuk ordo Siphonaptera yang muladikenal sebagai ordo Aphniptera.terdapat
sekitar 3000spesies pinjal yang masuk kedalam 200 genus.sekarang ini baru 200spesis pinjal
yang telah di identifikasi (zentko,1997)seringkali orang tidak dapat membedakan antara kutu dan
pinjal.pinjal juga merupakan serangga ektoparasit yang hidup pada permukaan tubuh
inangnya.Inangnya terutama hewan peliharaan seperti kucing,dan anjing,juga hewan lain seperti
tikus,unggas bahkan kelelawar dan hewan berkantung(Soviana dkk,2003).Gigitan pinjal ini dapat
menimbulkan rasa gatal yang hebat kemudian berlanjut hingga menjadi radang kulit yang disebut
flea bites dermatitis.selain akibat gigitannya,kotoran dansaliva pinjal pun dapat berbahaya karena
dapat menyebabkan radang kulit (zentko,1997).
2.2.MORFOLOGI PINJAL

Pinjal berukuran kecil dengan panjang 1,5-3,3 mm dengan bergerak cepat.Biasanya berwarna
gelap (misalnya,cokelat kemerahan untuk kutu kucing).pinjal merupakan serangga bersayap
dengan bagian-bagian mulut seperti tabung yang digunakan untuk menghisap darah host
mereka.kaki pinjal berukuran panjang,sepasang kaki belakangnya digunakan untuk melompat
(secara vertical sampai 7 inch (18 cm);horizontal 13 inch (33 cm) pinjal merupakan kutu
pelompat terbaik diantara kelompoknya.

2.3.Jenis-jenis pinjal
A. pinjal kucing (Ctenocephalides Felis)

1.Domain :Eukaryota

2.Kingdom :Animalia

3.Phylum :Arthropoda

4.Class :Insecta

5.Ordo :Siphonaptera

6.Family :Pulicidae

7.Genus :Ctenocephalides

8.Species :C.Felis
Ciri-ciri pinjal Kucing

1.Tidak bersayap,memiliki tungkai panjang,dan koksa-koksa sangat besar

2.Tubuh gepeng disebelah lateral dilengkapi banyak duri yang mengarah

Kebelakang dan rambut keras

3.Sungut pendek dan terletak dalam lekuk-lekuk didalam kepala

4.Bagian mulut tipe penghisap dengan 3 stilet penusuk

5.Metamorfosis sempurna (telur-larva-pupa-imago)

6.Telur tidak berperekat,abdomen terdiri dari 10ruas

7.Larva tidak bertungkai kecil,dan keputihan.

8.Memiliki 2 ktinidia baik genal maupun prenatal.

Perbedaan dan Betina


1.Jantan : Tubuh punya ujung posterior seperti tombak yang mengarah ke atas,antenna
lebih panjang dari betina.

2.Betina : Tubuh berakhir bulat,antenna lebih pendek dari jantan

.
B. Pinjal Anjing ( Ctenocephalides canis )

 1.Kingdom :Animalia
 Phylum :Arthropoda
 Class :Insecta
 Ordo :Siphonaptera
 Family :Pulicidae
 Genus :Ctenocephalides
 Species :C. canis

Ciri-ciri pinjal anjing


pinjal anjing memiliki bentuk tubuh pipih vertikal dan berwarna cokelat kemerahan atau
cokelat kehitaman.
 Pinjal anjing juga tidak memiliki sayap, tetapi memiliki kaki belakang yang kuat sehingga
mampu melompat dan berlari pada permukaan tubuh anjing
 Pinjal anjing sering hidup pada bagian punggung anjing, yaitu daerah
pangkal ekor sampai leher. Selain bagian tersebut, pinjal anjing juga terkadang ditemukan
pada paha bagian dalam Bagian-bagian tubuh yang sering ditempati oleh pinjal anjing
tergolong sulit dijangkau oleh anjing.

C. Pinjal Tikus (xenopsylla cheopis).

 Kingdom :Animalia
 Phylum :Arthropoda
 Class :Insecta
 Ordo :Siphonaptera
 Family :Pulicidae
 Genus :Xenopsylla
 Species :xenopsylla cheopis
Ciri_ciri Pinjal Pada Tikus

 Tidak bersayap
 Kaki sangat kuat dan panjang berguna untuk meloncat
 Mempunyai mata tunggal
 Tipe penusuk dan penghisap

D.Pinjal Pada Manusia ( pulex irritans )

1.Domain :Eukaryota

2.Kingdom :Animalia

3.Phylum :Arthropoda

4.Class :Insecta

5.Ordo :Siphonaptera

6.Family :Pulicidae

7.Genus :Pulex

8.Species :Pullex Irritans

Ciri_ ciri Pullex Irrintas

o Tidak bersayap
o Sebagian besar tidak bermata
o Bentuk tubuh yang pipih dan dorsoventral
o Bagian mulut disesuaikan untuk menusuk-isap atau mengunyah
o Memiliki 6 tungkai kaki yang kokoh dengan kuku yang besar, pada ujung tarsus
2.4.Siklus Hidup
Siklus Hidup Pinjal terdiri dari 4 tahapan,yaitu:

A.Tahap telur

Seekor kutu betina dapat bertelur 50 telur per hari di hewan peliharaan.Telur

Tidak lengket,mereka mudah jatuh dari hewan pemeliharaan dan menetes dua

Atau lima hari.Seekor betina dapat bertelur sekitar 1.500 telur di dalam hidunpnya.

B.Tahap Larva

Setelah menetas,larva akan menghindar dari sinar kedaerah yang gelap sekitar

rumah dan makan dari kotoran kutu loncat atau (darah kering yang di keluarkan

dari kutu loncat).Larva akan tumbuhganti kulit dua kali dan membuat

kepompong dimana mereka tumbuh menjadi pupa.

C.Tahap Pupa

Lama tahap ini rata-rata 8-9 hari.Tergantung dari kondisi cuaca,ledakan

populasi biasanya terjadi 5-6 minggu setelah cuaca mulai hanagat.Pupa tahap

yang paling tahan dalam lingkungan dan dapat terus tidak aktif sampai satu

tahun.

D.Tahap Dewasa

Kutu loncat dewasa keluar dari kepompongnya waktu mereka merasa hangat,

getaran dan karbon dioksida yang menandakan ada host di sekitarnya.Setelah

mereka loncat ke host,kutu dewasa akan kawin dan memulai siklus baru
Umur rata-rata pinjal sekitar 6 mingg,tetapi pada kondisi tertentu dapat berumur hingga 1
tahun.Pinjal betina bertelur 20-28buah/hari.Selama hidup seekor pinja bisa menghasilkan telur
hingga 800 buah.Telur bisa jatuh dari tubuh kucing dan menetes menjadi pupa kemudian
berkembang jadi pinja dwasa bervarisi antar 20-120 hari.

2.5.Habitat Pinjal

Adapun tempat atau habitat yang biasa terdapat hewan yang disebut Flea (pinjal) adalah
sebagai berikut:

1.Tumbuhan Flea biasa tinggal disekitar area yang dipenuhi oleh tumbuhan atau tanaman kecil
karena Flea memenuhi kebutuhan hidupnya ditempat itu yakni memakan cairan tumbuhan.

2.Hewan (anjing atau kucing) selain hidup di tumbuhan,biasanya Flea juga hidup ditempat yang
berbulu atau berambut seperti pada bulu anjing maupun bulu kucing.

3.Benda /perabot rumah yang berbulu atau berambut Fleajuga bisa berkembang seperti
kasur,selimut atau karpet.
2.6.Pengaruh pinjal terhadap kesehatan
Secara kasat mata pinjal agak sulit ditemui bila jumlah populasinya sedikit,namun dapat
dikenali dari kotorannya menempel pada bulu.kotoran kutu berwarna hitam yang sebenarnya
merupakan darah kering yang di buang kutu dewasa.Pinjal yang menghisap darah inang juga
menimbulkan rasa sangat gatal karena ludah yang mengandung zat sejenis histamine dan
mengiritasi,kulit Akibatnya hewan terlihat sering menggaruk maupun menggigit daerah yang
gatal terutama didaerah ekor,selangkangan dan punggung.

Pinjal dapat menimbulkan elergi oleh karena reaksi hipersensitivitas terhadap antigen ludah
pinjal.Pada anjing sering di tandai dengan gigitan secara berlebihan sehingga dapat
mengakibatkan bulu rontok dan peradangan pada kulit.kasus flea allergy bervariasi tergantung
kondisi cuaca terutama terjadi pada musim pnas dimana populasi kutu meningkat tajam.

Penyakit yang berhubungan denga pinjal yaitu pes.Vektor pes adalah pinjal.Di Indonesia
saat ini ada 4 jenis pinjal yaitu Xenopsylla,cheopis,culex iritans,Neopsylla sandaica,dan stivalus
cognatus.Reservoir utama dari penyakit pes adalah hewan-hewan rodent (tikus,kelinci).kucing di
Amerika juga pada bajing.

2.7.PENCEGAH DAN PENGENDALIAN PINJAL

A.Pencegah

Langkah-langkah dibawah ini dapat dilakukan untuk mencegah keberadaan pinjal yaitu:

o Menyedot menggunakan vaccum Seringlah menyedot didaerah dimana sajahewan


peliharaan kunjungi,khususnya di mobil jika sering berpergian,daerah berkarpet,dan
perabotan yang sering dikunjungi oleh hewan peliharaan supaya semua kutu termasuk
telur,dan pupanya dibersihkan sebanyak mungkin.
o Pencucian
Cucilah tempat tidur hewan peliharaan,kasur,selimut,dan barang linnya dengan air panas
jika memungkinkan.
o Penyemprotan Lingkungan
o Ada beberapa macam spray/semprotan yang tersedia yang bertujuan membunuh kutu
loncat di lingkungan sekitarnya.
B.Pengendalian

Mengendalikan populasi tikus didaerah pedesaan dan perkotaan melalui sanitasi lingkungan
pengelolaan sampah yang baik dan memperbaiki sanitasi lingkungan yang rusak yang dapat
dijadikan sebagai sarang tikus (Evy Nur Hidayah,2012)

Untuk mencegah penyakit penyebaran yang disebabkan oleh pinjal maka perlu dilakukan
tindakan pengendalian melalui penggunaan insektisid
BAB III

PENUTUP

3.1.kesimpulan

1.Pinjal merupakan salah satu parasit berukuran kecil dan kadang tidak disari

Pemilik hewan karena tidak menyebabkangangguan kesehatan hewan yang

namun perlu diperhatikan bahwadalam jumlah besar kutu dapat mengakibatkan

kerusakan kulit yang parah bahkan menjadivektor pembawapenyakit tertentu.

2.Beberapa jenis pinjal yaitu : pinjal kucing,pinjal anjing,pinjal manusia,pinjal

tikus utara,dan kutu tikus oriental.

3.Penyakit yang berhubungan dengan pinjal ialah Flea Allergy Dermanitis,cacing

pita,Anemia dan pes.

4.Beberapa tindakan yang dapat dilakukan dalam pencegagahan pinjal adalah

Menyedot dengan menggunakan vaccum,pencucian,dan penyeprotan

Lingkungan.

5.Adapun pengendalian terhadap pinjal dapat dilakukan dengan langkah IPM,

aaitu mengidentifikasimasalah hama,mencegah masalah Hama ,monitor atas

kehadiran hama,mengatur tingkat toleransi dan tindakan untuk setiap hama

polusi,mengelola hama masalah,dan evaluasi dampak dan keberhasilan

Hama manajemen usaha


3.2.Saran

1.Bagi masyarakat yang memelihara kucing dan anjing dianjurkn untuk lebih

Memelihara kebersihan hewan pemeliharaan-nya.

2.Bagi masyarakat yang memelihara kucing dan anjing dianjurkan pula untuk

Memeriksakan kesehatan hewan pemeliharaannya agar tehindar dari penyakit

Yang diakibatkan oleh pinjal.

3.Masyarakat disarankan untuk menghindari kontak langsumh dengan hewan pemeliharaan agar
terhindar dari gigitan pinja

Daftar pustak

Makalah pinjal.2011.http://kesmasusoed.com/2o1u/05 makalah-pinjal –mata-


kuliah,pengendalian,vector-epidemologi.htm(diakses tanggal 15 maret 2015)

Andi F “makalah vector pinjal”.https://www.scribd.com/dok/2233-8399/Makalah-vektor-


pinjal(di akses tanggal 15 maret 2015)

Pinjal 2011.

http://kesehatan lingkungansby.blogspot.com/2o11/02-/pinjal,html (diakses 15 maret 2015.

Bukti “pinjal sebagal fektor”.2013.http://www,scribd.com/com/doc-81890735/PINJAL-


SEBAGAI-VEKTOR (Di akses tanggal 15 maret 2015).

Anda mungkin juga menyukai