Anda di halaman 1dari 16

APA YANG DIMAKSUD DENGAN LEADING MANAJEMEN

DEFINISI MANAJEMEN
Manajemen (management) adalah pencapaian tujuan tujuan organisasi organisasional
secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan, dan
pengendalian sumber daya-sumber daya organisasional (1) keempat fungsi perencanaan,
pengolaan, kepemimpinan, dan pengendalian (2) pencapaian tujuan tujuan organisasional
secara efektif dan efisien.
EMPAT FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi manajemen
Lingkungan, persaingan global, dan etika, yang seluruhnya memengaruhi para manajer dalam
menjalankan keempat fungsi tersebut.
Perencanaan
Perencanaan (planning) berarti mengidentifikasi berbagai tujuan untuk kinerja organisasi di
masa mendatang serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan
untuk mencapainya.
Pengelolaan
Pengolaan (organizing) mencakup menentukan tugas, mengelompokkan tugas,
mendelegasikan otoritas, dan mengalokasikan sumber daya di seluruh organisasi.
Belakangan, beragam perusahaan seperti IBM, Gereja katolik, Motorola, dan FBI mengalami
perubahan struktur organisasi guna mengakomodasi perubahan rencana.
Kepemimpinan
Kepemimpinan (leading) berarti menggunakan pengaruh untuk memotivasi karyawan guna
mencapai tujuan tujuan organisasional. Kepemimpinan berarti menciptakan nilai nilai dan
budaya bersama, mengomunikasikan tujuan tujuan kepada karyawan di seluruh organisasi,
dan menyuntikkan semangat untuk memperlihatkan kinerja tertinggi kepada karyawan.
Pengendalian
pengendalian adalah fungsi keempat dari proses manajemen. Pengendalian (controlling)
berarti memonitor aktivitas karyawan, menentukan apakah organisasi sejalan dengan
tujuannya, dan membuat koreksi jika diperlukan. Para manajer harus memastikan bahwa
organisasi mereka bergerak menuju tujuan tujuannya.
KINERJA ORGANISASI
Kita mendefinisikan organisasi (organization) secara formal sebagai suatu etitas sosial yang
diarahkan oleh tujuan dan dibangun secara sengaja. Etitas sosial berarti terdiri atas dua atau
lebih orang. Diarahkan oleh tujuan berarti dirancang untuk mencapai tujuan tertentu,

misalnya prtofit (wal-Mart), kenaikan upah bagi para anggotamnya (AFL-CIO), memenuhi
kebutuhan spiritual (United Methodist Church), atau memberikan kepuasan sosial (unit
kegiatan mahasiswa)
Efektivitas (effectiveness) organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan
yang ditetapkan,atau berhasil mencapai apa pun yang coba dikerjakannya.
Efisiensi (efficiency) organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai
tujuan organisasional.
KETERAMPILAN MANAJEMEN
Meskipun sebagian ahli teori manajemen menyarankan serangkaian keterampilan,
keterampilan keterampilan yang diperlukan untuk mengatur sebuah departemen atau
organisasi dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori: konseptual, interpersonal,13
Keterampilan konseptual
Keterampilan konseptual(conceptual skill) adalah kemampuan kognitif untuk melihat
organisasi sebagai suatu sistem utuh dan hubungan antarbagiannya. Keterampilan konseptual
mencakup pemikiran, pemrosesan informasi, dan kemampuan perencanaan manajer.
Keterampilan interpersonal
Keterampilan interpersonal (human skill) adalah kemampuan manajer untuk bekerja
dengan dan melalui orang lain, serta bekerja secara efektif sebagai anggota tim.
Kemampuan Teknis
Saat Keterampilan Gagal
(stakeholder), baik karyawan, pelanggan, investor, masyarakat, dan seterusnya
JENIS N JENIS MANAJEMEN
Perbedaan Vertikal
Perbedaan Horizontal
Aktivitas Manajer
Peran Manajer
Peran Informasi
Peran Interpersonal
Peran Keputusan
MANAJEMEN DAN TEMPAT KERJA BARU
Karekteristik Tempat Kerja Baru
Cara kerja, karyawan, dan tempat kerja itu sendiri secara radikal.

Kompetensi Manajemen Baru


Menghadapi transisi ini, para manajer harus memikirkan kembali pendekatan mereka dalam
mengorganisasikan, mengarahkan, dan memotivasi para karyawan. Para manajer terbaik hari
ini meninggalkan pola pikir perintah-dan-kendalikan mereka guna berfokus untuk melatih
dan membimbing, menciptakan organisasi yang cepat, fleksibel, inovatif, dan berorientasi
hubungan .
PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Kekuatan sosial (sosial forces) adalah aspek aspek budaya yang membimbing dan
memengaruhi hubungan antarmanusia.
Kekuatan politik (political forces) adalah pengaruh lembaga politik dan terhadap manusia
dan organisasi.
Kekuatan ekonomi (economic forces) berkaitan dengan ketersediaan, produksi, dan
distribusi sumber daya di suatu masyarakat.
PERSPEKTIF KLASIK
Sudi awal manajemen yang kita kenal sekarang dimulai dengan apa yang kini disebut sebagai
perspektif klasik (perspektif klasik).
Perspektif klasik manajemen muncul pada abad kesembilan balas hingga awal abad kedua
puluh. Sistem pabrik yang pertama kali muncul di tahun 1800-an memunculkan berbagai
tantangan yang tidak pernah dihadapi oleh organisasi sebelumnya.
Perspektif ini mempunyai tiga kajian yang masing masing memiliki penekanan yang
berbeda: mana jemen ilmiah, organisasi birokratis, dan prinsip administrasi.
Manajemen ilmiah
Manajemen ilmiah (scientific management) menekankan pekerjaan dan praktik manajemen
yang berbasis ilmiah sebagai cara untuk meningkatkan efisiensi produktivitas pekerjaan. Pada
akhir tahun 1800-an, seorang insinyur muda,frederick winslow taylor (1856 1915),
menyarankan bahwa pekerjaan dapat disetel ulang seperti mesin, dan peranti fisik dan
mental mereka dapat dikalibrasi untuk memperbaiki produktivitas.
Pendekatan umum
Kontribusi
Kritik
Organisasi Birokratis
Pendekatan organisasi birokratis (bureaucratic organizations), satu bagian dari perspektif
klasik, adalah sebuah pendekatan sistematis yang berkembang di eropa dan memandang
organisasi sebagai suatu keseluruhan. Max weber (1864 1920), seorang ahli dari jerman,
memperkenalkan sebagian besar dari konsep organisasi birokratis.

Prinsip prinsip Administratif


Prinsip prinsip administratif (administrative principles) mengutamakan keseluruhan
organisasi. Kontributor pendekatan ini antaranya adalah henri fayol, mary parker follett, dan
chester I. Barnard.
Dalam karya terpentingnya, General and industrial management, fayol membahas 14 prinsip
umum manajemen, yang beberapa di antaranya menjadi bagian dari falsafah manajemen hari
ini, seperti:
Satu komando. setiap bawahan menerima perintah dari satu, dan hanya satu, atasan.
Pembagian kerja. Pekerjaan manajerial dan pekerjaan teknis dibagi guna
menghasilkan kinerja yang lebih banyak dan lebih baik dengan tenaga yang sama.
Satu arahan. Aktivitas yang seragam di organisasi harus dikelompokkan di bawah
satu manajer.
Rantai skalar. Rantai otoritas dibuat dari tingkat organisasi teratas hingga terbawah
dan harus menyertakan semua karyawan.
PERSPEKTIF HUMANISTIK
Gerakan hubungan manusia
Gerakan hubungan manusia (human relations movement) didasarkan kepada pemikiran
bawah kontrol paling efektif berasal dari dalam individu pekerja, bukan dari kontrol ketat dan
otoriter.
Perspektif sumber daya manusia
Perspektif sumber daya manusia (human resources perspective) tetap berfokus kedapa
partisipasi pekerja dan kepemimpinan yang bijaksana, namun penekanannya begeser
sehingga mencakup tugas harian pekerja. Perspektif ini menggabungkan aturan perencanaan
tugas kerja dengan teori motivasi.
Pendekatan ilmu perilaku
Pendekatan ilmu perilaku (behavioral sciences approach) menggunakan metode ilmiah dan
memanfaatkan sosiologi, psikologi, antropologi, ekonomi, serta disiplin ilmu lain untuk
mengembangkan teori mengenai perilaku dan interaksi manusia dalam konteks organisasi.
Pendekatan ini dapat ditemui di hamapir semua organisasi.
PERSPEKTIF ILMU MANAJEMEN
Perspektif ilmu manajemen (management sciences perspective) berkembang untuk
menangani persoalan ini. Perspektif ini dibedakan oleh penerapan ilmu matematika, statistik,
dan teknik teknik kuantitafif lain dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
manajemen.
BEBERAPA KECENDERUNGAN HISTORIS TERKINI
Teori sistem
Sistem (system) adalah kumpulan bagian yang saling terhubung dan berfungsi sebagai suatu
kesatuan untuk mencapai tujuan yang sama.

Lima komponen : masukan, proses perubahan, keluaran, umpan balik, dan lingkungan.
Masukan adalah sumber daya materi, manusia, keuangan, atau informasi yang digunakan
untuk menghasilkan barang dan jasa. Proses perubahan adalah teknologi produksi yang
digunakan oleh manajemen untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Keluaran meliputi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Umpan balik adalah pengetahuan tentang
hasil hasil yang memengaruhi seleksi masukan pada siklus proses selanjutnya.
Pandangan kantingensi
Kontingensi berarti bawah satu hal bergantung kepada hal hal lain dan cara manajer
merespons suatu situasi ditentukan oleh kontigensi utama dalam situasi tersebut.
Manajemen kualitas total
Manajemen kualitas total (total quality management TMO) yang berfokus untuk mengelolah
keseluruhan organisasi dalam memberikan kualitas kepada pelanggan menjadi senjata
andalan para manajer Amerika dalam menghadapi persaingan global.

PEMIKIRAN MANAJEMEN INOVATIF DI MASA SULIT


Oraganisasi pembelajaran
Mengelola tempat kerja berbaris teknologi
LINGKUNGAN EKSTERNAL
Lingkungan perusahaan (organizational environment) eksternal mencakup seluruh unsur
yang berada di luar wilayah perusahaan yang berpotensi memengaruhi perusahaan.4
lingkungan tersebut mencakup pesaing, sumber daya, teknologi, dan kondisi ekonomi yang
memengaruhi perusahaan, namun tidak mencakup peristiwa peristiwa yang sangat tidak
berkaitan sehingga dampaknya dapat diabaikan.
Lingkungan umum (general environment) adalah lapisan terluar yang tersebar luas dan
memengaruhi perusahaan secara tidak langsung. Lingkungan umum mencakup faktor
faktor sosial, ekonomi, hukum /politik, internasional, alam, dan teknologi yang sama sama
memengaruhi sewmua perusahaan.
Lingkungan umum
Internasional dimensi internasional (international dimension) lingkungan eksternal
merupakan peristiwa peristiwa yang terjadi di luar negeri sekaligus peluang bagi
perusahaan perusahaan AS di negara lain.
Lingkungan tugas
Pelanggan pelanggan (customers) adalah orang orang dan organisasi dalam lingkungan
usaha yang memperoleh barang atau jasa dari organisasi.

Pemasok Pemasok (supplier) menyediakan bahan-bahan mentah yang digunakan suatu


organisasi untuk memproduksi barangnya. Pabrik baja membutuhkan bijih besi, mesin, dan
sumber daya keuangan.
Pasar Tenaga Kerja (labor market) adalah orang-orang di lingkungan usaha yang dapat
diperkerjakan bagi perusahaan.
LINGKUNGAN INTERNAL : BUDAYA PERUSAHAAN
Ada hal-hal yang dapat dilihat, yang terdiri atas gaya berbusana, pola tingkah laku, simbol
fisik, upacara organisasi, dan tata ruang kantor.
Simbol
Cerita (story) di sisni adalah suatu bentuk yang didasarkan pada kejadian nyata dan sering
kali ceritakan dan diulang ulang di antara para pegawi organisasi.
Penutan
Seorang penutan (hero) adalah figur yang memberikan contoh perbuatan, karakter, dan sifat
dari budaya yang kuat.
Slogan
Slogan adalah frasa atau kalimat yang secara singkat dan jelas mengekspresikan nilai
pedoman perusahaan.
Jenis jenis budaya
Budaya penyesuaian
Budaya pencapaian
Budaya keterlibatan

Lingkungan Tugas
Pelanggan pelanggan (customers) adalah orang orang dan organisasi dalam lingkungan
usaha yang memperoleh barang atau jasa dari organisasi.
LINGKUNGAN BISNIS INTERNASIONAL
Manajemen internasional (international management) adalah manajemen operasi bisnis
yang dilakukan di lebih dari satu negara.
LINGKUNGAN EKONOMI
Lingkungan ekonomi adalah kondisi ekonomi di negara tempat organisasi internasional
beroperasi.

Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi di berbagai negara dan wilayah di dunia sangat beragam.negaranegara terseut dapat dikatagorikan sebagai negara berkembang atau negara maju.satu faktor
penting dalam mengukur daya saing adalah
infranstruktur (infrastructure) negara, yaitu fasilitas fisik seperti jalan tol, bandara, sarana
pendukung, dan saluran telepon yang semuanya menentukan aktivitas ekonomi.
Pasar Sumber Daya Dan Produk
Nilai tukar
Nilai tukar (exchange rate) adalah nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang
negara lain.
LINGKUNGAN POLITIK-HUKUM
Risiko Politik (political risk) didefinisikan sebagai risiko kehilangan aset, daya untung, atau
kontrol manajemen karena peraturan atau tindakan politik dari pemerintah tuan rumah.
LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA
Nilai nilai sosial
Dimensi nilai hofstede
1. Jarak kekuasaan.
2. Tingkat penghindaran ketidakpastian.
3. Individualisme dan kolektivisme.
4. Maskulinitas/feminitas.
Dimensi nilai proyek GLOBE
1. Sikap asertif.
2. Orientasi masa depan.
3. Penghindaran ketidakpastian.
4. Perbedaan gender.
5. Jarak kekuasaan.
6. Konektivisme sosial.
7. Kolektivisme individual.
8. Orientasi kinerja.
9. Orientasi kemanusiaan.

ALIANSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL


GATT dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)
Uni Eropa
Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara
REASI MENENTANG GLOBALISASI
Seiring makin terhubunganya seluruh dunia, reaksi menentang globalisasi pun bermunculan.
Dalam sebuah poling majalah fortune, 68 persen warga Amerika menyatakan bahwa negara
negara lain meraih keuntungan terbesar dari perdagangan bebas. Sentimen serupa
menjangkiti negara negara lain, termasuk jerman, prancis, bahkan india.
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
perusahaan tanpa negara, atau perusahaan transnasional. Dalam dunia bisnis, perusahaan
perusahaan internasonal besar ini biasanya disebut sebagai perusahaan multinasional, yang
banyak menerima perhatian. MNC dapat memindahkan aset aset kekayaan dari satu negara
ke negara ke negara lain serta dapat memengaruhi ekonomi, politik, dan budaya suatu negara.
MENGELOLA LINGKUNGAN GLOBAL
Para manajer baru yang ingin memajukan kariernya sadar akan pentingnya pengalaman di
kancah global.
Mengembangkan kecerdasan budaya
Kecerdasan budaya ( kecerdasan budaya (cultural intellingence
CQ) adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan daya pikir dan pengamatannya untuk
menafsirkan bahasa tubuh da situasi baru serta memberikan respons perilaku yang sesuai.
Melakukan pengelolaan lintas budaya
Memimpin Di masyarakat berorientasi hubungan yang menganut nilai nilai kolektivisme,
seperti ai asia, arab, dan Amerika latin, para manajer umumnya menggunakan pendekatan
yang hangat dan intim terhadap pegawainya.
Mengambil keputusan Di Amerika serikat, para menajer menengah dapat berdiskusi
mengenai suatu masalah dan memberikan saran kepada atasan mereka.
Memotivasi motivasi harus sesuai dengan insentif di suatu budaya. Data terakhir dari towers
perrin memberi pemahaman mengenai motivasi penduduk berbagai negara berdasarkan apa
yang paling diinginkan dari perusahaan oleh para pengawainya.
Mengontrol ketikan hal buruk terjadi, para manajer di luar negeri sering tidak mampu
mengeluarkan pegawai yang gagal.

KRITERIA PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG ETIS


Pendekatan bermanfaat
Pendekatan bermanfaat (utilitarian approach), yang didukung oleh filsuf abad kesembilan
belas, jeremy bentham dan john stuart mill, menyatakan bahwa perilaku moral menghasilkan
kebaikan yang paling besar bagi jumlah yang lebih besar.

Pendekatan individualisme
Pendekatan individualisme (individualism approch) mengatakan bahwa suatu tindakan
dianggap pantas ketika tindakan tersebut mengusung kepentingan terbaik jangka panjang
seorang individu.
Pendekatan hak hak moral
1. Hak persetujuan bebas. Individu akan diperlakukan hanya jika individu tersebut
secara sadar dan tidak dipaksa setuju untuk diperlakukan.
2. Hak atas privasi. individu dapat memilih untuk melakukan apa yang ia inginkan di
luar pekerjaannya dan memegang kendali akan informasi tentang kehidupan
pribadinya.
3. Hak kebebasan hati nurani. Individu dapat menahan diri dari memberikan perintah
yang melanggar moral dan norma agamanya.
4. Hak untuk bebas berpendapat. Individu dapat secara benar mengkritik etika atau
legalitas tindakan yang dilakukan orang lain.
5. Hak atas proses hak. Individu berhak untuk berbicara tanpa berat sebelah dan berhak
atas perlakuan yang adil.
6. Hak atas hidup dan keamanan. Individu berhak untuk hidup tanpa bahaya dan
ancaman terhadap kesehatan dan keamanannya.
Pendekatan keadilan
Pendekatan keadilan (justice approach) menyatakan bahwa keputusan moral harus
didasarkan pada standar standar keadilan, kejujuran, dan ketidakberatsebelahan. Tiga jenis
keadilan haruslah diperhatikan oleh para manajer.
Keadilan distributif (distributive justice) mengharuskan bahwa perlakuan yang berbeda
terhadap orang orang tidaklah didasarkan pada karekteristik kesewenang wenangan.
Keadilan prosedural (procedural justice) mengharuskan bahwa peraturan didirikan dengan
adil. Peraturan harus dengan jelas diberikan dan dijalankan secara konsisten dan tidak berat
sebelah.
Keadilan kompentasi (compensatory justice) mengatakan bahwa individu harus diberikan
kompentasi atas cederal yang dideritanya yang disebabkan oleh pihak yang bertanggung
jawab. Selain itu, individu tidak perlu bertanggung jawab atas hal hal yang bukan di bawah
kendalinya.
MENGEVALUASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Tanggung jawab diskresionari (discretionary responsibility) benar benar bersifat sukarela
dan dibimbing oleh hasrat perusahaan untuk memberikan kontribusi sosial yang tidak
dimandatkan oleh ekonomi, hukum, atau etika.
MENGATUR ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Kode Etika

Kode etika (code of ethics) adalah pertanyaan resmi dari nlai nilai yang dianut oleh
perusahaan yang berkaitan dengan persoalan etika dan sosial; kode etik menyampaikan pada
para pegawai akan apa yang dibela oleh perusahaan mereka.
Struktur Etis
Struktur etis mewakili beragam sistem, posisi, dan program yang dapat dilaksanakanoleh
perusahaan untuk menerapkan perilaku beretika.
MENGELOLA ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PENGENALAN TUJUAN DAN RENCANA
Tujuan (goal) didefinisikan sebagai kondisi di masa depan yang diinginkan dan coba
diwujudkan oleh perusahaan.
Rencana (plan) adalah cetak biru yang digunakan untuk mencapai tujuan, dan menetukan
alokasi sumber daya, waktu, tugas, serta tindakan lain yang diperlukan.
Perencanaan (planning) biasanya mencakup kedua konsep tersebut,dan didefinisikan
sebagai tindakan yang dilakukan untuk menemukan tujuan perusahaan.
Manfaat Tujuan Dan Rencana
Legitimasi.
Sumber motivasi dan komitmen.
Alokal sumber daya.
Panduan tindakan.
Dasar pengambilan keputusan.
Standar kinerja.
Proses perencanaan perusahaan
Tujuan dan rencana
Menyelaraskan tujuan melalui peta strategi

PERENCANAAN OPERASIONAL
Kriteria tujuan efektif
Manajemen bersasaran
1. 1.
Menetapkan tujuan.
2. 2.
Membuat rencana tindakan.
3. 3.
Mengevaluasi kemajuan.
4. 4.
Menilai kinerja secara keseluruhan.
Rencana sekali pakai dan rencana tetap
Rencana sekali pakai (single-use plans) dibuat untuk mencapai sejumlah tujuan yang
kemungkinan tidak berulang di masa depan. Rencana tetap (standing plans) adalah rencana
berkelanjutan yang memberi panduan melakukan dan mengatasi tugas atau situasi yang
terjadi secara berulang di perusahaan.

MEMBUAT PERENCANAAN DALAM LINGKUNGAN YANG BERGEJOLAK


Perencanaan kontingensi
Rencana kontingensi (contingensi planning) menentukan respons perusahaan ketika
mengalami kondisi darurat, kemerosotan, maupun situasi tak terduga. Untuk membuat
rencana kontingensi, para manajer mengenali faktor faktor penting di lingkungan.
Perbuatan skenario
Perbuatan skenario (scenario building) melibatkan langkah langkah untuk mengamati
tren dan ketidaksinambungan (diskontinuitas) yang sedang terjadi, serta memvisualisasikan
kemungkinan kemungkinan yang lebih baik di masa depan.

Perencanaan krisis
Pencegahan krisis. Tahap pencegahan krisis melibatkan berbagai aktivitas yang
dilakukan oleh para manajer untuk mencegah krisis dan mendeteksi tanda tanda
peringatan potensi kritis.
Persiapan krisis. Tahap persiapan kritis mencakup semua perencanaan terpelincir
untuk menangani krisis yang terjadi.
MEMBUAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI KINERJA TINGGI
Pendekatan perencanaan tradisional
Pendekatan perencanaan kinerja tinggi
PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN STRATEGI
Tujuan strategi
Langkah pertama manajemen strategi adalah mendefinisikan strategi (strategy) secara
eksplisit, yakni rencana tindakan yang menerangkan tentang alokasi sumberdaya serta
berbagai aktivitas untuk menghadapi lingkungan, memperoleh keunggulan bersaing, dan
mencapai tujuan perusahaan. Keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah hal yang
membedakan suatu perusahaan lain dan memberi ciri khas bagi perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan pasar konsumen.
Memanfaatkan Kompetensi Dasar Kompetensi dasar (core competence) persusahaan
adalah sesuatu yang dilakukan perusahaan dengan sangat baik dibanding persainganya.
Tingkat strategi
Pada bidang usaha apa kita bergerak? Ini merupakan pertanyaan yang diajukan
oleh para manajer ketika memikirkan strategi tingkat perusahaan. Strategi tingkat
perusahaan (corporate-level strategy) berkaitan dengan perusahaan secara
keseluruhan dan gabungan unit bisnis dan lini produk yang menyusun perusahaan.
Bagaimana cara kita bersaing? Strategi tingkat-usaha (business-level strategy)
berkaitan dengan setiap unit bisnis atau lini produk.

Bagaimana kita mendukung strategi-usaha? Strategi tingkat-fungsi (functionallevel strategy) terkait dengan departemen departemen fungsional utama di unit
usaha.

PROSES MANAJEMEN SETRATEGIS


Perumusan versus pelaksanaan strategi
Analisis SWOT
MERUMUSKAN STRATEGI TINGKAT-PERUSAHAAN
Strategi portofolio
Matriks BCG
Strategi diversifikasi
MERUMUSKAN STRATEGI TINGKAT-USAHA
Lima kekuatan kompetitif porter
1. Potensi pesaingan baru. Kebutuhan modal dan penghematan ekonomi merupakan
contoh dua pontesi yang dapat mencegah munculnya pesaing baru.
2. Daya tawar pembeli. Pelanggan yang cerdas menjadi pelanggan yang terberdayakan.
3. Daya tawar pemasok. Pemutusan pemasok dan ketersediaan pemasok pengganti
merupakan faktor faktor penting yang menentukan daya tawar pemasok.
4. Ancaman produk pengganti. Kekuatan alternatif dan pengganti produk perusahaan
dapat dipengaruhi oleh perubahan biaya atau tren, misalnya peningkatan kesadaran
pelanggan akan kesehatan dapat melunturkan loyalitas pelanggan.
5. Persaingan antarkompetitor. Seperti diperlihatkan pada tampilan 7.5, persaingan
antarkompetitor dipengaruhi oleh keempat faktor sebelumnya, di samping oleh biaya
dan diferensiasi produk.
Strategi kompetitif
Diferensiasi. Strategi diferensiasi (differentiation) melibatakan upaya untuk
membedakan produk atau layanan perusahaan dengan produk atau layanan
perusahaan lain.
Kepemimpinan biaya. Dengan kepemimpinan biaya (cost leadership) perusahaan
berusaha keras mencari fasilitas fasilitas yang efisien, mengurangi biaya, dan
mengontrol produksi dengan ketat agar lebih efisien dari pesaingnya.
Fokus. Melalui strategi fokus (focus), perusahaan berkonsentrasi untuk pasar wilayah
atau kelompok pembeli tertentu.
TREN BARU BIDANG STRATEGI
Invasi dari dalam
Kemitraan strategis
STRATEGI GLOBAL
Globalisasi

Strategi multidomestik
Strategi transnasional
PENERAPAN STRATEGI
Kepemimpinan.
Rancangan struktural.
Sistem informasi dan kendali.
Sumber daya manusia.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN
Jenis jenis KEPUTUSAN DALAM MASALAHNYA
Pengambilan keputusan (decision making) adalah proses dalam mengenali masalah
masalah dan peluang peluang untuk kemudian dipecahkan.
Keputusan yang terprogram dan tidak terprogram
Keputusan yang terprogram (programmed decision) berbeda dalam situasi yang telah
muncul hingga aturan aturan dalam mengambil keputusan bisa dibuat dan diterapkan.
Keputusan tidak terprogram (nonprogrammed decisions) diambil untuk menjawab situasi
yang unik, dikenali dan sangat tidak terstruktur, serta membawa konsekuensi penting bagi
organisasi.
Menghadapi kejelasan dan ketidakjelasan
Kejelasan kejelasan (certainty) artinya semua informasi yang diperlukan oleh pihak
pengambil keputusan telah tersedia secara menyuluruh.
Risiko Risiko (risk) artinya adalah bahwa sebuah keputusan harus memiliki tujuan tujuan
yang jelas dan informasi yang baik selalu tersedia, tetapi hasilnya di masa depan yang
berhubungan dengan setiap alternatif belumlah pasti.
Ketidakpastian ketidakpastian (uncertainty) artinya adalah bahwa manajer mengetahui
tujuan mana yang ingin dicapainya, tetapi informasi tentang alternatif alternatif dan
peristiwa di masa depan tidaklah lengkap.
Ambiguitas dan konflik Ambiguitas (ambiguity) sekiranya adalah situasi paling sulit dalam
pengambilan keputusan. Ambiguitas adalah apa yang akan dirasakan seorang siswa jika
instrukturnya membuat kelompok kelompok siswa dan meminta tiap kelompok untuk
menyelesaikan suatu tugas, tetapi tidak memberikan topik, pengarahan, atau arahan terhadap
kelompok kelompok tersebut.
MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Model yang ideal dan rasional
Model klasik (classical model) dalam pengambilan keputusan didasarkan pada asumsi
ekonomi rasional dan keyakinan manajer tentang seperti apakah seharusnya pengambilan
keputusan yang ideal itu.

LANGKAH LANGKAH DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN


1. Pengenalan syarat syarat sebuah keputusan
2. Diagnosis dan analisis sebab-akibat
3. Pengembangan alternatif
4. Pilihan alternatif yang dikehendaki
5. Penerapan alternatif terpilih
6. Evaluasi dan umpan balik
KERANGKA KERJA KEPUTUSAN PRIBADI
Sebuah penelitian telah menemukan empat gaya pengambilan keputusan: directive, analisis,
konseptual, dan behavioral.
1. Gaya direktif digunakan oleh orang orang yang lebih memilih solusi masalah yang
sederhana dan jelas.
2. Manajer dengan gaya analisis senang mempertimbangakan solusi yang kompleks
berdasarkan data sebanyak mungkin yang dapat mereka kumpulkan.
3. Orang orang yang cenderung ke arah gaya konseptual juga senang memperhatikan
sejumlah besar informasi.
4. Gaya perilaku adalah gaya yang digunakan oleh manajer yang memiliki perhatian
mendalam terhadap orang lain sebagai individu.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK YANG INOVATIF
1. Mulailah dengan curah gagasan
2. Terlibat dalam perdebatan yang sengit
3. Hindari groupthink
4. Tahun kapan gagal

Anda mungkin juga menyukai