Kelas :B
Nim : 220906502021
Prodi / jurusan : S1 EKONOMI PEMBANGUNAN
A. Pengertian Manajemen
Pembicaraan mengenai manajemen, selalu didahului dengan organisasi. Kita hidup selalu
berhubungan dengan organisasi. Apakah itu organisasi kampung, desa, sekolah, perguruan
tinggi, politik, olahraga, militer, maupun organisasi ekonomi. Semua organisasi baik formal
maupun yang informal disatukan dan dipertahankan keberadaannya oleh sekelompok orang
yang melihat bahwa ada manfaat untuk bekerja sama ke arah sasaran yang sama.
Semua organisasi mempunyai (beberapa) program atau metode untuk mencapai sasaran,
yaitu rencana. Tanpa rencana yang harus dikerjakan, kemungkinan besar tidak ada organisasi
yang dapat bertindak efektif.
Organisasi juga harus memiliki dan mengalokasikan sumber daya yang perlu untuk
mencapai sasaran, apakah itu alat produksi berupa mesin dan peralatan, metode kerja,
teknologi, uang, karyawan, dan lain-lain. Organisasi juga tergantung pada organisasi lain di
sekitarnya seperti pemasok, pesaing, media siar, pemerintah, serikat kerja, lebih lebih
konsumen untuk melengkapi dan memperbarui sumber daya yang mereka perlukan.
Ada tiga alasan penting untuk mempelajari organisasi dan praktik manajemen, yaitu
yang menyangkut masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Untuk menjalankan organisasi dengan segala permasalahannya itu diperlukan
manajemen yang dilakukan secara sadar dan terus menerus secara berkesinambungan. Orang
yang bertanggung jawab terhadap organisasi dalam mencapai sasarannya disebut manajer.
Manajemen bukan hanya merupakan ilmu atau seni tetapi kombinasi dari keduanya dengan
proporsi yang bermacam-macam. Pendekatan yang bersifat keilmuan terjadi dalam hal
perencanaan, pembuatan keputusan, perancangan struktur organisasi, dan lain sebagainya.
Sedang pendekatan yang bersifat seni muncul saat proses kepemimpinan, pengarahan,
komunikasi, pengendalian, dan lain sebagainya.
Selain karena alasan pencapaian tujuan bersama, manajemen juga diperlukan untuk
menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan di antara pihak yang
berkepentingan baik di dalam lingkungan organisasi maupun di lingkungan luar. Yang tidak
kalah pentingnya adalah tujuan manajemen dalam mencapai efektivitas dan efisiensi
organisasi, tanpa tercapainya kedua tolok ukur ini, niscaya manajemen tidaklah diperlukan
oleh organisasi mana pun dan di mana pun. Menurut ahli manajemen Peter Drucker,
efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing the right things), sedang efisiensi
adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing things right).
Manajemen adalah gabungan ilmu dan seni yang merupakan sekumpulan proses
tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pemimpinan serta pengendalian
atas penggunaan sumber-sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sehingga bermanfaat bagi manusia.
Seluruh fungsi manajemen memerlukan seni karena di sanalah ruh manajemen. Teori
manajemen adalah jasad, sedangkan seni manajemen adalah ruh-nya. Dikatakan sebagai
suatu seni, karena dalam proses pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen ternyata terdapat
perbedaan hasil antara penanganan satu orang dengan yang lain meskipun menggunakan teori
yang sama. Ilmu manajemen bisa dipelajari namun seni lebih suiit namun bisa dilatihkan.
Jadi, manajemen adalah gabungan seni (art) dan ilmu (science).
Kedinamisan ilmu manajemen dalam berinteraksi dengan ilmuilmu yang lain seperti
ilmu ekonomi, matematika, Statistika, akuntansi, sosiologi, psikologi, dan lain sebagainya
telah membawa ilmu manajemen ke dalam alur perubahan yang cepat terlebih memasuki era
percepatan informasi saat ini, manajemen dengan segah aspek di dalamnya mengalami
turbulansi-suatu putaran cepat-yang memungkinkan perubahan secara cepat dan mendadak
B. Proses Manajemen
Manajemen didefinisikan dalam empat fungsi pokok manajer, yaitu merencanakan
(planning), meng organisasikan (organizing), memimpin (actuating, leading), dan mengen
dalikan (controlling).
Merencanakan (planning),mengandung arti bahwa manajer memikirkan dengan
seksama terlebih dahulu sasaran dan tindakan berdasarkan pada beberapa metode, rencana,
atau logika dan bukan berdasarkan perasaan.Rencana mengarahkan tujuan organisasi dan
menetapkan prosedur terbaik untuk mencapainya. Di samping itu, rencana merupakan
pedoman untuk:
❖ organisasi memperoleh dan menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk
mencapai tujuan;
❖ anggota organisasi melaksanakan kegiatan yang konsisten dengan tujuan dan
prosedur yang sudah ditetapkan; dan
❖ memantau dan mengukur kemajuan dalam mencapai tujuan, sehingga tindakan
korektif dapat diambil bila kemajuan tidak memuaskan.
Mengorganisasi (organizing), adalah proses mengatur dan meng alokasikan pekerjaan,
wewenang, dan sumber daya di antara anggota organisasi, sehingga mereka dapat mencapai
sasaran organisasi.Yang tidak kalah penting setelah struktur organisasi dibentuk sesuai
dengan kekhususan organisasi, ialah mencari staf (staffing) yang cocok dalam jumlah dan
waktu. Kata kunci dalam mengorganisasi adalah koordinasi - yang menjamin pengalokasian
semua pekerjaan sampai habis kepada setiap orang dalam organisasi - berjalan dengan baik
tanpa terjadinya ekses overlapping yang tidak produktif.
Memimpin (actuating, leading), itu meliputi mengarahkan, memengaruhi, dan
memotivasi karyawan untuk melaksanakan tugas yang penting. Para manajer memimpin
untuk membujuk orang lain supaya mau bergabung dalam mengejar masa depan yang muncul
dari langkah planning dan organizing.Fungsi leading, merupakan fungsi paling kritis dari
keseluruhan fungsi manajemen.Bukankah manajemen berarti "getting things done through
the other people"-kalau mau! Bagaimana bila orang lain tidak mau melakukan sesuatu untuk
organisasi. Jawabannya adalah motivasi, karena dengan pemotivasian seorang manajer bisa
menggunakan seni-nya untuk memengaruhi orang lain dari tidak mau menjadi mau.
Mengendalikan (controlling), adalah proses kegiatan untuk memastikan bahwa
aktivitas yang terjadi sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Hal ini melibatkan berbagai
elemen:
❖ Fungsi leading, merupakan fungsi paling kritis dari keseluruhan fungsi
manajemen menetapkan standar prestasi kerja;
❖ mengukur prestasi kerja saat ini;
❖ membandingkan prestasi kerja dengan standarnya;
❖ mengambil tindakan korektif bila ada penyimpangan.
Kini semakin banyak organisasi menetapkan cara baru dengan memasukkan mutu ke
dalam fungsi pengendalian, salah satu pendekatan yang populer saat ini adalah Total
Quality Management (TQM) yang mengharuskan manajemen berada dalam kondisi
perbaikan terus. menerus dalam semua operasi, dan fungsi.
Manajemen Pemasaran
Pada dasarnya manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari
perwujudan, pemberian harga, promosi, dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan
untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan
dan organisasi. Hal ini berarti dalam manajemen pemasaran tercakup serangkaian kegiatan
analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan atas barang, jasa dan gagasan dengan
tujuan Utama kepuasan pihak-pihak yang terlibat.
Sementara itu, pengertian pemasaran (marketing) saat ini bukan sekedar menjual (to
sales) dengan dimensi jangka pendek (jual-beli putus) tetapi memasarkan (to Marketing)
dengan dimensi jangka panjang.
Konsep pemasaran berdiri diatas empat pilar: pasar sasaran (target market), kebutuhan
pelanggan (consumer needs), pemasaran terpadu (integrated marketing), dan kemampuan
menghasilkan laba (profitability). Konsep pemasaran mempunyai perspektif dari luar
kedalam. Agar konsumen puas dalam jangka panjang yang memungkinkan pembelian
berulang (repeat buying) prosuden harus menyediakan yang diinginkan atau dibutuhkan. jadi,
dalam konsep pemasaran berawal dari “dia” bukan “aku”.
Sementara konsep penjualan sebaliknya mempunyai perspektif dari dalam ke luar.
Konsep penjualan dimulai dari kesadaran tentang "apa yang bisa aku buat", kemudian
dikembangkan dengan bagaimana mempromosikannya sehingga produk yang bisa kita buat
itu dapat kita jual sehingga mendapat laba melalui volume penjualan. Konsep ini menafikan
kepuasan konsumen.
Manajemen Keuangan
Pengertian manajemen keuangan adalah semua aktivitas perusahaan untuk mendapatkan
dana yang dibutuhkan dan menggunakannya seefisien mungkin. Mengingat pengertian seperti
itu maka seorang manajer keuangan haruslah mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
perbankan, pasar modal, dan Iain-lain pasar uang untuk mendapatkan dana yang murah serta
mempunyai pengetahuan yang cukup untuk menginvestasikan dana baik dalam bentuk
investasi suratsurat berharga (deposito, saham, obligasi, reksadana) maupun investasi fixed
assets seperti pembelian mesin-mesin produksi, tanah, bangunan, kendaraan dan lain-lain alat
produksi maupun investasi non-produksi.
Pengetahuan tentang lingkungan keuangan, risiko, tingkat bunga, valuta asing dan kurs
nilai tukarnya sangat membantu manajer keuangan dalam mengambil keputusan keuangan
penting untuk tiga kategori berikut.
Investment decisions: dalam keputusan ini akan menjawab pertanyaan: ke mana dan
kapan uang ditanamkan? Jenis investasi apa yang akan ditangani. Beberapa jenis investasi
sangat tergantung pada situasi dan kondisi. Beberapa jenis investasi juga sering bertolak
belakang dengan jenis investasi yang Iain. Manakala tingkat suku bunga perbankan naik,
maka investasi dalam deposito dan surat-surat berharga pasar uang menjadi menarik.
Financial decisions: keputusan ini akan menjawab pertanyaan: dengan apa investasi
dibiayai? Apakah dibiayai dengan dana sendiri, baik berupa laba ditahan dan akumulasi laba
yang tidak dibagi (retained earning) atau dengan menerbitkan saham baru baik dengan
meminta tambahan modal disetor kepada pemegang saham pendiri atau dengan menjual
saham baru kepada masyarakat (go public).
Dividend decisions: keputusan ini akan menjawab pertanyaan: bagaimana membagi
keuntungan untuk pemegang saham? Keputusan ini akan berdampak pada nilai perusahaan
yang tercermin pada harga saham yang diperdagangkan di pasar modal (bursa saham).
Manajemen keuangan menjadi titik perhatian sebagai salah satu cabang manajemen
yang penting di akhir tahun 1980-an ketika pada saat itu banyak perusahaan yang mengalami
kesulitan yang sangat dahsyat hanya karena kesalahan dalam mengambil keputusan
keuangan. Salah satu yang fenomenal adalah contoh Campeau Corporation (Ross dkk: 2016)
di bulan September 1989 yang tidak bisa membayar bunga atas utang yang terbit atas
keputusan pembelian Federated Department Store dan Allied Store beberapa bulan
sebelumnya.