Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI BIAYA

Konsep Manajemen dan Fungsi Manajemen

Dosen Mata Kuliah: Evriyenni,S.E.,M.Si


Hari:Rabu
Jam:07.45-09.25
Unit:05

Pemakalah: M.Faris Ardian (180603007)

Jurusan Perbankan Syariah


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN AR-RANIRY
Banda Aceh
2020-2021

1
A. KONSEP MANAJEMEN DAN FUNGSI MANAJEMEN

1.Konsep Manajemen

Apa yang dimaksud dengan manajemen? Manajemen dapat didefinisikan melalui banyak cara.
Berikut ini beberapa definisi manajemen.

a. Manajemen adalah suatu proses saat suatu kelompok orang bekerja sama mengarahkan orang
lainnya untuk bekerja mencapai tujuan yang sama (Massie dan Douglas).

b. Manajemen adalah suatu proses bekerja sama dengan dan melalui lainnya untuk mencapai
tujuan organisasi dengan efektif dan secara efisien menggunakan sumber daya yang terbatas di
lingkungan yang berubah-ubah (Kreitner).

c. Manajemen adalah koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian supaya mencapai tujuan tertentu yang
ditentukan (Sisk).

d. Manajemen adalah menciptakan lingkungan yang efektif agar orang bisa bekerja di organisasi
formal (Koontz dan O’Donnel).

e. Manajemen mencakup kegiatan yang dilakukan oleh satu atau lebih orang untuk
mengoordinasikan kegiatan yang dilakukan oleh orang lainnya dan untuk mencapai tujuan yang
tidak bisa dicapai oleh satu orang saja (Donnely, Gibson, dan Ivancevich).

f. Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, aktivitas


anggota organisasi, dan kegiatan yang menggunakan semua sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan (Stoner, Freeman, dan Gilbert).

2
g. Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta pengendalian sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien (Jones dan George). Menurut Mary Parker Follet, manajemen adalah seni mencapai
sesuatu melalui orang lain (the art of getting things done through the other)

Pengertian manajemen di atas mencakup beberapa kata kunci:


1. proses yang merupakan kegiatan yang direncanakan,
2. kegiatan merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan yang sering
disebut sebagai fungsi manajemen,
3. koordinasi kegiatan,
4. tujuan organisasi yang ingin dicapai melalui aktivitas tersebut,
5. sumber daya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut,
6. pencapaian tujuan dengan efektif dan efisien

Dari definisi-definisi di atas, manajemen didefinisikan sebagai berikut. Manajemen


adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan menggunakan sumber daya
organisasi.

Karakteristik dasar manajemen adalah:

Manajemen adalah proses yang berorientasi pada tujuan: Suatu organisasi memiliki
serangkaian tujuan dasar yang merupakan alasan dasar keberadaannya. Manajemen menyatukan
upaya individu yang berbeda dalam organisasi untuk mencapai tujuan ini.

Manajemen bersifat luas: Kegiatan yang terlibat dalam mengelola suatu perusahaan adalah hal
yang umum bagi semua organisasi baik ekonomi, sosial atau politik.

Manajemen bersifat multidimensi: Manajemen adalah aktivitas kompleks yang memiliki


berbagai dimensi seperti:

3
-Manajemen pekerjaan: Semua organisasi ada untuk kinerja beberapa pekerjaan. Manajemen
menerjemahkan karya ini dalam hal tujuan yang ingin dicapai dan menetapkan cara untuk
mencapainya.
-Manajemen orang: Sumber daya manusia atau manusia adalah aset terbesar organisasi.
Mengelola orang memiliki dua dimensi yaitu menyiratkan berurusan dengan karyawan sebagai
individu dengan beragam kebutuhan dan perilaku dan juga berarti berurusan dengan individu
sebagai sekelompok orang untuk mencapai tujuan organisasi, dengan membuat kekuatan mereka
efektif dan kelemahan mereka tidak relevan.

-Manajemen operasi: Ini membutuhkan proses produksi yang memerlukan aliran bahan input dan
teknologi untuk mengubah input ini menjadi output yang diinginkan untuk konsumsi
Manajemen adalah proses yang berkelanjutan: Proses manajemen adalah serangkaian fungsi
yang berkelanjutan, komposit, tetapi terpisah (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
penempatan staf, dan pengendalian). Fungsi-fungsi ini secara bersamaan dilakukan oleh semua
manajer sepanjang waktu.

Manajemen adalah kegiatan kelompok: Organisasi adalah kumpulan individu yang beragam
dengan kebutuhan yang berbeda. Manajemen harus memungkinkan semua anggotanya untuk
tumbuh dan berkembang ketika kebutuhan dan peluang berubah harus mengubah dirinya dan
tujuannya sesuai dengan kebutuhan lingkungan.

Manajemen adalah kekuatan yang tidak berwujud: Manajemen adalah kekuatan yang tidak
berwujud yang tidak dapat dilihat tetapi kehadirannya dapat dirasakan dalam cara fungsi
organisasi

2.Peran Serta Manajemen Dalam Pengendalian

Sistem Pengendalian Manajemen merupakan bagian integral dari tanggung jawab


manajemen. Sistem Pengendalian Manajemen memberikan informasi kepada para manajer untuk
membantu mereka dalam mengambil keputusan sesuai dengan rencana dan sasaran mereka.
Sebagian besar pekerjaan sebelumnya mengenai Sistem Pengendalian Manajemen pada proses

4
sistem input dan output (N Anthony 1965). Tetapi, saat ini Sistem Pengendalian Manajemen
tidak hanya sekedar menggunakan informasi untuk menentukan prosedur demi tercapainya
tujuan. Namun, definisi Anthony bisa jadi ketinggalan jaman karena terlalu memikirkan prosedur
yang memenuhi tujuan (Jamil and Mohamed 2013). Sistem Pengendalian Manajemen dikatakan
sistem apabila didalamnya terdapat sistem yang lengkap seperti aturan manajerial dalam
mengarahkan karyawan, sistem, aturan, praktik, nilai, dan pengelolaan kegiatan lain yang
dilakukan agar perilaku karyawan dapat dikendalikan untuk keselarasan tujuan (Malmi and
Brown 2008).

Pengendalian manajemen dijalankan melalui proses membandingkan antara kinerja


aktual dengan standar yang telah ditetapkan. Hal ini menjadi penting dan berguna untuk
memastikan bahwa kegiatan dilakukan sesuai dengan rencana. Sistem pengendalian manajemen
yang baik biasanya terdokumentasi,  dan bersisi kebijakan dan prosedur atau SOP (Standard
operating & procedure). SOP dalam pengendalian manajemen bertujuan agar agar organisasi
mencapai efisiensi, kualitas hasil dan keseragaman kinerja, sekaligus mengurangi miskomunikasi
dan kegagalan dalam mematuhi peraturan yang ada.  Namun, saat organisasi mengalami
perubahan struktural dan fungsional, perlu juga dilakukan perbaikan SOP. Dalam
implementasinya terkait level manajemen, pengendalian dilakukan di semua tingkatan, mulai
manajemen  tingkat bawah, menengah, hingga atas.

Menurut Hattangadi (2019), ada beberapa fitur pengendalian, yaitu;


1. Membantu dalam mencapai tujuan organisasi,
2. Memfasilitasi pemanfaatan sumber daya secara optimal,
3. Mengevaluasi keakuratan standar,
4. Menetapkan disiplin dan ketertiban,
5. Memotivasi karyawan dan meningkatkan moral karyawan,
6. Memastikan perencanaan di masa depan dengan merevisi standar,
7. Meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan,
8. Meminimalkan kesalahan.

Peran Sistem Pengendalian Manajemen dalam organisasi

5
Pertama, Sistem Pengendalian Manajemen berperan untuk mempengaruhi dan
mengarahkan perilaku sumberdaya organisasi agar sesuai dengan tujuan perusahaan (Aliyu,
Jamil, and Mohamed 2014). Namun, biasanya perilaku ini didasari oleh keinginan pemimpin
yang bersifat birokratis yang bertumpu pada kehendaknya sendiri demi tujuan perusahaan. Akan
tetapi keefektifan suatu Sistem Pengendalian Manajemen ditentukan antara lain oleh seberapa
jauh sistem tersebut sesuai dengan karakteristik dan lingkungan organisasi (Sawitri 2011).
Kedua, Sistem Pengendalian Manajemen berperan untuk meningkatkan kinerja organisasi
dalam unit bisnis yang bergantung pada bentuk maupun budaya organisasi, budaya organisasi
yang dominan mempunyai pengaruh kuat terhadap anggota organisasi, dengan demikian budaya
organisasi mendukung keberhasilan manajemen mengimplementasikan strategi (Hofstede, Geert;
Neuijen, Bram; Ohayv, Denise Daval; Sanders 1990). Terkadang, budaya organisasi merupakan
bagian dari lingkungan organisasi yang umpan balik dari pekerjanya tidak bergantung pada
budaya tetapi memang bagian dari pengendalian perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa budaya organisasi tidak memperkuat hubungan antara atribut dan mekanisme Sistem
Pengendalian Manajemen dengan kinerja unit bisnis, hal ini ditunjukkan dengan responden yang
menjawab 21,36 % bahwa unit bisnis cenderung mempunyai budaya perusahaan yang
berorientasi pada hasil, pekerjaan professional, ketat dan pragmatis akan penggunaan alat
pengendalian dan mekanisme umpan balik bukan tergantung pada budaya perusahaan tersebut
melainkan ditentukan oleh faktor lain, karena budaya perusahaan itu sendiri sudah dianggap
sebagai mekanisme pengendalian (Sawitri 2011).
Peran selanjutnya yaitu Sistem Pengendalian Manajemen berperan penting untuk
keunggulan bersaing dan keunggulan kinerja organisasi (Dent 1990; Simons 1990). Ternyata,
perusahaan pun memanfaatkan Sistem Pengendalian Manajemen sebagai alat untuk
memudahkan perusahaan dalam menggunakan semua sumberdaya organisasi baik yang bersifat
fisik maupun nonfisik untuk bersaing dengan yang lain. Oleh karena itu, organisasi harus
berusaha untuk mengorientasikan perusahaan dan strategi bisnis agar direflesikan dalam Sistem
Pengendalian Manajemen. Sistem Pengendalian Manajemen ini digunakan untuk mengantisipasi
perubahan strategi, biasanya fokus sebagian besar studi kasus adalah pada unit bisnis perusahaan
seperti pusat laba. Keberhasilan sebuah strategi dapat dipengaruhi langsung oleh aktivitas yang
terjadi di bidang bisnis lainnya, misalnya bidang operasional, penelitian dan pengembangan
organisasi. Jenis kontrol yang merupakan bagian dari Sistem Pengendalian Manajemen yang

6
digunakan manajer itulah yang sangat penting bagi keberhasilan strategi tersebut (Langfield-
Smith 1997).

Peran Sistem Pengendalian Manajemen dalam mendesain Sistem Pengukuran Kinerja


Dengan menggunakan Sistem Pengukuran Kinerja yang merupakan bagian dari Sistem
Pengendalian Manajemen memprediksikan bahwa terdapat hubungan langsung ataupun tidak
langsung antara Sistem Pengukuran Kinerja dengan kinerja perusahaan (Mahama 2006). Sistem
Pengukuran Kinerja berhubungan positif dengan kinerja perusahaan, walaupun kemunculannya
tidak secara tiba-tiba dalam sebuah organisasi. Peran Sistem Pengendalian Manajemen salah
satunya adalah mendesain Sistem Pengukuran Kinerja, penelitian yang mendasara ini
menggunakan empat tuas pengendalian Simons sebagai variabel untuk menjelaskan hubungan
tersebut. Studi tersebut menemukan bahwa Sistem Pengendalian Manajemen berkorelasi dengan
masing-masing dari empat Sistem Pengendalian Manajemen dan menyarankan bahwa
pengembangan Sistem Pengukuran Kinerja perlu dilakukan karena dapat mempengaruhi kinerja
di keseluruhan sektor organisasi studi kasus Hotel Kelas Menengah di Malaysia (Jamil and
Mohamed 2013).

3. Peranan Sistem Akuntansi Biaya


Di masa lalu, akuntansi biaya secara luas dianggap sebagai cara perhitungan atas nilai persediaan
yang dilaporkan di neraca dan nilai harga pokok penjualan yang dilaporkan di laporan laba rugi.
Pandangan ini membatas cakupan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen untuk
pengambilan keputusan menjadi sekadar data biaya produk guna memenuhi aturan pelaporan
eksternal. Contoh-contoh dari aturan ini adalah peraturan pajak, standar akuntansi yang
diharuskan untuk kontrak dengan pemerintah, dan standar akuntansi keuangan. Definisi yang
terbatas seperti itu tidak sesuai untuk masa sekarang dan tidak cukup menggambarkan kegunaan
informasi biaya. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan alat yang diperlukan untuk
aktivitas-aktivitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas dan efisiensi, serta
membuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupun strategis. Pengumpulan, presentasi,
dan analisis dari informasi mengenai biaya dan keuntungan membantu manajemen
menyelesaikan tugas-tugas berikut:

7
1. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk operasi dalam kondisi-
kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah diprediksikan sebelumnya. Suatu aspek
penting dari rencana adalah potensi untuk memotivasi manusia untuk berkinerja secara
konsisten dengan tujuan perusahaan.
2. Menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan pengendalian aktivitas,
menurunkan biaya, dan memperbaiki kualitas.
3. Mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya dari setiap
produk dan jasa yang dihasilkan, untuk tujuan penetapan harga dan evaluasi kinerja
dari suatu produk, departemen, atau divisi.
4. Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk satu tahun periode akuntansi atau untuk
periode lain yang lebih pendek. Hal ini termasuk menentukan nilai persediaan dan
harga pokok penjualan sesuai dengan aturan pelaporan eksternal.
5. Memilih di antara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka panjang, yang
dapat mengubah pendapatan atau biaya.

Anda mungkin juga menyukai