Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH MANAJEMEN

DOSEN PENGAMPU: Prof. Dr. Yustina, M.Si


MATA KULIAH : Sistem Manajemen Pembelajaran Biologi

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Azizah Safitri 2005113172
Fitriyani 2005134897
Lidia Belinda 2005134892
Nurzilawati Rukaniya 2005113049
Putri Aulia Rizki 2005113163
Putri Azzahra 2005113167
Roina 2005134894
Sariulina Stephany Manurung 2005113164

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2021
1. Pengertian Manajemen

Berikut pandangan beberapa ahli mengenai pengertian manajemen:

 Manajemen adalah suatu proses khusus yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,


pengimplementasian,dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran sebuah organisasi melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya menurut George Terry (dalam Rohman, 2017). Pandangan ini
lebih menekankan pada fungsi-fungsi yang melekat pada manajemen yang harus
dijalankan dalam pencapaian tujuan sebuah organisasi. Namun demikian, di sisi yang
lain pandangan ini juga menyertakan gagasan bahwa untuk mencapai tujuan melalui
fungsi-fungsi tersebut tidak lain melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya yang dimiliki organisasi. Sehingga dengan berpegang pada
fungsi-fungsi manajemen tersebut dalam pemanfaatan sumber daya yang ada, tujuan
organisasi akan dapat tercapai secara maksimal.
 Menurut Ordway Tead (dalam Rohman, 2017) manajemen adalah suatu proses dan
perangkat yang mengarahkan serta membimbing aktivitas suatu organisasi dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Istilah “perangkat” yang
dimaksud dalam pandangan tersebut adalah pemimpin suatu organisasi. Pandangan
Tead tersebut menekankan pada upaya-upaya bagaimana seorang pemimpin dalam
suatu organisasi melakukan aktivitas maksimal untuk mengarahkan dan membimbing
sumber daya manusia (tenaga kerja) yang ada agar bekerja sesuai dengan tugas
masing-masing untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
 Atmosudirdjo (dalam Rohman, 2017) mengemukakan bahwa manajemen merupakan
pengendalian dan pemanfaatan dari semua faktor serta sumber daya yang menurut
suatu perencanaan, diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu prapta
(suatu yang harus dicapai) atau tujuan kerja yang tertentu.
 Dari beberapa pandangan mengenai manajemen tersebut, Rohman memberikan
pandangan terkait manajemen, yakni suatu upaya pemberian bimbingan dan
pengarahan melalui perencanaan, koordinasi, pengintegrasian, pembagian tugas
secara profesional dan proporsional, pengorganisasian, pengendalian, dan
pemanfaatan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
bersama.

2. Karakteristik Manajemen
Karakteristik dasar manajemen adalah:

1) Manajemen adalah proses yang berorientasi pada tujuan


Suatu organisasi memiliki serangkaian tujuan dasar yang merupakan alasan
dasar keberadaannya. Manajemen menyatukan upaya individu yang berbeda dalam
organisasi untuk mencapai tujuan ini.
2) Manajemen bersifat luas
Kegiatan yang terlibat dalam mengelola suatu perusahaan adalah hal yang
umum bagi semua organisasi baik ekonomi, sosial atau politik.
3) Manajemen bersifat multidimensi
Manajemen adalah aktivitas kompleks yang memiliki berbagai dimensi seperti:
a. Manajemen pekerjaan
Semua organisasi ada untuk kinerja beberapa pekerjaan. Manajemen
menerjemahkan karya ini dalam hal tujuan yang ingin dicapai dan menetapkan
cara untuk mencapainya.
b. Manajemen orang
Sumber daya manusia atau manusia adalah aset terbesar organisasi.
Mengelola orang memiliki dua dimensi yaitu menyiratkan berurusan dengan
karyawan sebagai individu dengan beragam kebutuhan dan perilaku dan juga
berarti berurusan dengan individu sebagai sekelompok orang untuk mencapai
tujuan organisasi, dengan membuat kekuatan mereka efektif dan kelemahan
mereka tidak relevan.
c. Manajemen operasi
Ini membutuhkan proses produksi yang memerlukan aliran bahan input
dan teknologi untuk mengubah input ini menjadi output yang diinginkan untuk
konsumsi
4) Manajemen adalah proses yang berkelanjutan
Proses manajemen adalah serangkaian fungsi yang berkelanjutan,
komposit, tetapi terpisah (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
penempatan staf, dan pengendalian). Fungsi-fungsi ini secara bersamaan
dilakukan oleh semua manajer sepanjang waktu.
5) Manajemen adalah kegiatan kelompok
Organisasi adalah kumpulan individu yang beragam dengan kebutuhan
yang berbeda. Manajemen harus memungkinkan semua anggotanya untuk
tumbuh dan berkembang ketika kebutuhan dan peluang berubah harus
mengubah dirinya dan tujuannya sesuai dengan kebutuhan lingkungan.
6) Manajemen adalah kekuatan yang tidak berwujud
Manajemen adalah kekuatan yang tidak berwujud yang tidak dapat
dilihat tetapi kehadirannya dapat dirasakan dalam cara fungsi organisasi
3. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN

Unsur-unsur manajemen menurut pendapat para ahli

 Menurut Harrington Emerson dalam Phiffner John F. dan Presthus Robert V.


(1960) manajemen mempunyai lima unsur (5M), yaitu:
1. Man (Manusia)
Manusia merupakan unsure mutlak dan yang terpenting didalam manajemen.
Sebagai sumber tenaga kerja utama, manajemen tidak akan berjalan tanpanya.
Dalam manajemen, manusia dibedakan menjadi dua golongan yaitu yang
dipimpin dan yang memimpin.

2. Money (Uang/Biaya)
Sarana terpenting setelah manusia, dimana dalam kegiatannya, dapat
dipastikan mereka membutuhkan uang.

3. Materials (Bahan-bahan)
Bahan-bahan juga penting dalam manajemen. Bahan-bahan itu dapat berupa
bahan mentah, bahan setengah jadi maupun bahan jadi.

4. Machines (Mesin)
Penggunaan mesin biasanya dilakukan untuk mencapai efesiensi kerja dimana
mesin-mesin itu dapat mempermudah, memperlancar, dan mempercepat
proses kerja sehingga dapat membawa banyak keuntungan maksimal.

5. Methods (Metode)
Metode adalah cara pelaksanaan kerja. Metode kerja yang baik adalah yang
sederhana, mudah, dan dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan.
 Menurut Mooney James D., (1954), ia mengemukakan tiga unsur-unsur manajemen.
Dengan mengelompokkan unsur-unsur uang, material/bahan-bahan dan mesin
kedalam istilah fasilitas.
1. Man
2. Facilities
3. Method

 Menurut George R. Terry dalam bukunya Principle of Management mengatakan,


ada enam sumber daya pokok dari manajemen, yaitu:
1. Man
2. Materials
3. Machines
4. Methods
5. Money
6. Markets

 Sejalan dengan pandangan itu, Harold Konntz dan Cyril O’Donnel (1972)
menegaskan, “Manage-ment is the development of people, not the direction of
thing.” Dimana menjelaskan tentang Unsur-Unsur Manajemen sebagai berikut:
1. Man
Merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam
manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang
membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai
tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya
manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena
adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
2. Money atau Uan
Salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar
dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah
uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat
(tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus
diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang
yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu
organisasi.
3. Material
Terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam
dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli
dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai
salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa
materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki. Manusia tanpa material
atau bahan-bahan tidak akan dapat mencapai tujuan yang dikehendakinya,
sehingga unsur material yang merupakan bagian dalam unsur-unsur
manajemen tidak dapat diabaikan.
4. Machine atau Mesin
Digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan
yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. Upaya yang ditujukan
terhadap faktor mekanik/mesin antara lain adalah : perencanaan yang baik
tentang mesin, alat dan perkakas yang digunakan serta peningkatan perhatian
terhadap perawatan mesin dan perkakas kerja
5. Metode
Suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer.
Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja
suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada
sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan
kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang
melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka
hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam
manajemen tetap manusianya sendiri.
6. Market atau pasar
Tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya.
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang
diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya,
proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam
arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam
perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus
sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

4. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

Seorang industriawan Perancis pada awal abab ke-20 yang bernama Henry Fayol
mengusulkan bahwa seluruh manajer melakukan lima fungsi manajemen yaitu, merancang,
mengorganisasikan, memerintah, mengordinasi dan mengendalikan. Lalu pada pertengahan
tahun 1950-an, dua profesor UCLA memanfaatkan karya Henry Fayol dan meringkas fungsi
manajemen menjadi empat fungsi, yaitu:

1. Perencanaan
Fungsi perencanaan diperlukan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-
tujuan dan menetapkan prosedur terbaikuntuk dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut.
2. Pengorganisasian
Menetapkan struktur formal dimana pekerjaan akan ditetapkan, dibagi, serta
dikordinasikan.
3. Pengarahan
Setelah rencana ditentukan dan mengorganisir sumber daya yang ada, maka
fungsi selanjutnya ialah mengarahkan para anggota organisasi untuk bergerak dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara sederhana menunjukkan bagaimana
membuat para anggota organisasi mau melaksanakan apa yang diinginkan oleh
organisasi. Dengan demikian, sangat melibatkan kualitas, gaya kepemimpinan,
kounikasi, motivasi, dan budaya organisasi.
4. Pengawasan
Semua fungsi tidak akan berjalan efektif dan efesien tanpa adanya sebuah
pengawasan. Fungsi pengawasan merupakan penerapan suatu cara yang mampu
menjamin bahwa rencana yang sedang dilaksanakan telah sesuai dengan yang
ditetapkan sebelumnya.
Pengawasan bisa terjadi dalam dua sisi, yakni:
1) Pengawasan positif adalah mencoba mengetahui apakah tujuan organisasi
dicapai dengan efektif dan efesien.
2) Pengawasan negatif adalah mencoba menjamin bahwa kegiatan yang
tidak diinginkan atau dibutuhkan terjadi dikemudian hari.
Mengapa perlu kajian dan kegunaan manajemen
Mengapa kita perlu mempelajari organisasi ?
Mengapa adm dianggap penting dalam proses manajemen ?

Mengapa organisasi pendidikan perlu dikelola?

BAGAIMANAKAH FUNGSI MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN DI SEBUAH


SEKOLAH?

LANGKAH PERTAMA SEBELUM MELAKUKAN TINDAKAN MANAJEMEN


ADALAH:

5. PROSES MANAJEMEN

Proses manajemen mencakup kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,


dan pengendalian. Kata proses ditambahkan untuk mengartikan kegiatan yang dilakukan
dengan cara sistematis dan kegiatan tersebut dilakukan oleh manajer pada semua tingkat.
Keempat kerangka tersebut dapat dilihat pada bagan berikut ini. Tanda panah gelap
menunjukkan urutan kegiatan secara teoretis, dimulai dari perencanaan, kemudian diakhiri
oleh pengendalian, yang kemudian berputar lagi kembali ke perencanaan. Tanda panah terang
menunjukkan urutan yang lebih realistis, yang terjadi di praktik manajemen

6. Tujuan utama manajemen

Kita telah memahami bahwa manajemen itu diterapkan pada sebuah organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi tersebut. Sebenarnya, manajemen itu sendiri memiliki tujuan uta
ma selain bertujuan sebagai alat untuk pencapaian tujuan organisasi.

1. Mendapatkan Hasil Maksimal dengan Upaya dan Sumber Daya Minimum

Tujuan utama manajemen yang pertama adalah untuk mendapatkan hasil maksimum d
engan upaya dan sumber daya minimum. Jadi, manajemen mengutamakan efektivitas da
n efisiensi upaya dan sumber daya secara maksimal dan optimal. Manajemen pada dasar
nya berkaitan dengan berpikir dan memanfaatkan sumber daya manusia, material serta k
euangan sedemikian rupa yang akan menghasilkan kombinasi terbaik. Kombinasi ini me
nghasilkan pengurangan berbagai biaya dan waktu, dengan kata lain sumber daya terseb
ut digunakan lebih efektif dan efisien.

2. Meningkatkan Efisiensi faktor-faktor Produksi

Manajemen tidak hanya untuk efisiensi upaya dan sumber daya, tetapi juga untuk efisi
ensi berbagai faktor produksi yang tepat. Efisiensi dapat ditingkatkan dengan menguran
gi pembusukan, pemborosan, dan semua jenis kerusakan, yang pada gilirannya mengara
h pada penghematan waktu, usaha serta uang. Hal itu tentu penting untuk pertumbuhan
dan kemakmuran perusahaan. Faktor-Faktor produksi merupakan hal penting bagi setiap
organisasi bisnis maupun organisasi lain. Setiap organisasi memiliki faktor-faktor produ
ksi yang berbeda, tetapi secara umum faktor-faktor produksi yaitu tanah, modal, sumber
daya manusia, dan sumber daya alam. Manajemen harus bisa memberikan efisiensi terha
dap faktor-faktor produksi.

3. Kesejahteraan Maksimum untuk Pimpinan maupun Karyawan

Manajemen memiliki tujuan untuk memastikan kelancaran dan koordinasi fungsi peru
sahaan. Hal ini untuk membantu dalam memberikan manfaat maksimal kepada karyawa
n. Manfaat tersebut dalam bentuk kondisi kerja yang baik, sistem upah yang sesuai, renc
ana insentif di satu sisi dan keuntungan yang lebih tinggi bagi pimpinan di sisi lain.

4. Perbaikan Manusia dan Keadilan Sosial

Manajemen memiliki tujuan untuk memastikan kelancaran dan koordinasi fungsi peru
sahaan. Hal ini untuk membantu dalam memberikan manfaat maksimal kepada karyawa
n. Manfaat tersebut dalam bentuk kondisi kerja yang baik, sistem upah yang sesuai, renc
ana insentif di satu sisi dan keuntungan yang lebih tinggi bagi pimpinan di sisi lain.

7. Konsep manajemen

Amirullah (2004: 35 ) mengatakan bahwa Manajemen memiliki konsep sebagai proses m


enyelesaikan sesuatu dengan tujuan mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Kunci dari ko
nsep manajemen meliputi: proses, efektivitas dan efesien

 Proses: Proses berarti fungsi atau kegiatan utama yang dilakukan manajemen untuk m
enyelesaikan sesuatu. Fungsi-fungsi ini adalah perencanaan, pengorganisasian, kepega
waian, pengarahan dan pengendalian.
 Efektivitas: Efektivitas berkaitan dengan hasil akhir. Ini pada dasarnya berarti menye
lesaikan tugas yang diberikan. Dengan demikian Efektivitas dalam manajemen berkait
an dengan melakukan tugas yang tepat, menyelesaikan kegiatan dan mencapai tujuan
 Efisien: Efisiensi berarti melakukan tugas dengan benar dan dengan biaya minimum.
Manajemen prihatin dengan penggunaan sumber daya input yang efisien yang pada ak
hirnya mengurangi biaya dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.

8. Bidang-bidang manajemen

Adi Gustina (2021: 34) mengatakan bidang manajemen (sumber daya manusia, keuangan,
pemasaran, dan operasional.

1. Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia

Sesuai dengan namanya, bidang ini berhubungan dengan pengaturan dan peng
elolaan sumber daya manusia. Dalam menjalankan sebuah usaha/bisnis, manajemen h
arus memikirkan cara yang tepat agar karyawan atau pegawai dapat bekerja sesuai de
ngan rencana. Bidang Sumber Daya Manusia mencakup kegiatan perekrutan karyawa
n, pemberian gaji, pemenuhan hak-hak karyawan, pengembangan mutu karyawan, da
n lain-lain.

2. Bidang keuangan

Satu hal yang tak kalah penting dalam bidang bidang manajemen adalah penge
lolaan keuangan. Sebuah usaha/bisnis tidak akan berhasil bila pengelolaan keuangann
ya buruk. Untuk dibutuhkan pengaturan dan pengelolaan keuangan dengan baik agar
usaha/bisnis kamu tetap berjalan. Dibutuhkan hitungan yang tepat untuk mengatur alir
an uang yang masuk dan keluar. Bidang ini membantu organisasi atau bisnis untuk me
ngontrol pengeluaran dan peningkatan pendapatan. Hasil laporan keuangan berguna s
ebagai bahan untuk menentukan kebijakan yang strategis agar tujuan tercapai.
3. Bidang pemasaran.

Kemudian ada bidang pemasaran. Bidang ini dapat didefinisikan sebagai aktiv
itas untuk mengenalkan produk/jasa yang dihasilkan kepada konsumen. Selain itu jug
a berhubungan dengan penerapan strategi tertentu untuk menarik minat konsumen aga
r membeli produk/jasa yang ditawarkan. Apabila dijalankan dengan baik, bidang ini a
kan mendatangkan arus uang masuk yang tinggi. Sehingga pendapatan yang di dapatk
an pun bertambah.

4. Bidang operasional

Bidang operasional adalah kegiatan yang berkaitan dengan proses produksi, ke


tersediaan bahan baku, waktu produksi, metode produksi, dan ketersediaan mesin atau
alat untuk produksi. Manajemen yang memulai usaha/bisnis harus memikirkan denga
n matang bagaimana proses produksi akan dilakukan, produk/jasa apa yang diciptakan
hingga prosedur dalam pembuatan produk/jasa.

9. Prinsip-Prinsip Umum Manajemen

Menurut Sukwiaty, dkk (dalam Rohman, 2017) prinsip adalah suatu pernyataan mendasar
atau kebenaran umum yang merupakan sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak.
Menurutnya, prinsip-prinsip umum manajemen (general principle of management) seperti
dikutip dari pendapat Henry Fayol (dalam Rohman, 2017) dapat dipaparkan sebagai berikut:

 Pembagian kerja (Division of Work)


Pembagian kerja (division of work) merupakan upaya menspesialisasi
pekerjaan kepada masing-masing sumber daya manusia yang ada dalam lingkaran
manajemen untuk membangun sebuah pengalaman dan terus mengasah keahliannya,
sehingga bisa lebih produktif dan menguntungkan. Pada intinya, pembagian kerja ini
merupakan pembagian kerja secara objektif-rasional bukan secara subyektif-
emosional, sehingga prinsip yang digunakan adalah the right man in the right place
atau orang yang tepat di tempat yang tepat pula.
Prinsip the right man in the right place menjamin terwujudnya kestabilan,
kelancaran atau efisiensi kerja. Dengan demikian, pembagian kerja dapat dipandang
sebagai upaya bagaimana sumber daya manusia yang ada dalam lingkaran manjemen
bekerja secara maksimal sesuai kelebihan dan kekurangannya untuk mencapai tujuan
yang ditargetkan.

 Wewenang dan Tanggung jawab (Authority and Responsibility)


Prinsip ini menekankan pada pemberian wewenang kepada sumber daya
manusia yang ada dalam lingkaran manajemen untuk melakukan pekerjaannya secara
maksimal. Wewenang yang diberikan juga harus diikuti pertanggung jawaban,
sehingga terjadi keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab yang diberikan.
Wewenang yang kecil tentu diikuti tanggung jawab yang kecil pula, sebaliknya
wewenang yang besar juga pasti diikuti oleh tanggungjawab yang besar pula.
Wewenang dan tanggung jawab merupakan dua hal yang menjadi satu
kesatuan dalam menjalankan rode kerjasama mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan. Karena tanpa dua hal tersebut, tidak akan terjadi hubungan antara atasan
dan bawahan dalam menjalankan rencana-rencana yang telah digariskan. Terjalinnya
hubungan tersebut, tentu juga membutuhkan kekuasaan yang dapat memberi perintah
dan suatu power yang dapat membuat seorang yang berada pada posisi atasan ditaati.
Adanya kekuasaan dan power tersebut yang melahirkan wewenang dan tanggung
jawab. Dalam konteks implementasinya, seseorang yang berada di posisi sebagai
manajer puncak akan memiliki wewenang dan tanggung jawab yang sama-sama
besar. Karena kegagalan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah
ditentukan, sangat bergantung pada keahlian dan kemampuan manajer puncak untuk
mengelola sumber daya yang ada sebagai wewenang dan tanggung jawabnya.

 Disiplin (Discipline)
Prinsip disiplin ini erat kaitannya dengan wewenang. Dalam arti kata bahwa
jika wewenang yang dimiliki seorang manajer tidak berjalan sebagaimana mestinya,
maka kemungkinan yang akan terjadi hilangnya prinsip kedisiplinan. Dengan
demikian, pemegang wewenang (manajer) harus mampu menanamkan dalam dirinya
prinsip kedisiplinan dalam melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya. Sehingga hal tersebut juga akan memberikan keteladanan pada
bawahannya (sumber daya manusia yang lain) untuk berlaku disiplin dalam
melaksanakan pekerjaan guna tercapainya tujuan.
Dapat disimpulkan bahwa disiplin merupakan ketaatan dan kepatuhan
seseorang terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Disiplin sebagai
prinsip manajemen melingkupi: kesungguhan hati, kerajinan, ketaatan, kesiapan,
persetujuan, kebiasaan, tatakrama antara organisasi tersebut dengan anggotanya.
Dengan berpegang pada prinsp kedisiplinan, maka seseorang akan dapat
melaksanakan pekerjaan sebagai tanggung jawabnya secara maksimal pula.

 Kesatuan Perintah (Unity of Command)


Kesatuan perintah merupakan sebuah prinsip dimana perintah yang diterima
bawahan sebagai anggota lingkaran suatu manajemen yang ada, tidak diperkenankan
untuk diberikan oleh lebih dari satu orang manajer di atasnya. Prinsip ini harus benar-
benar diperhatikan oleh bawahan agar dapat menjalankan pekerjaan sesuai dengan
wewenang yang dimiliki dan kepada siapa harus mempertanggung jawabkan
pekerjaan tersebut. Perintah yang diterima dari manajer lebih dari satu, dapat berikibat
rusaknya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja yang telah dilakukan
sebelumnya. Hal tersebut disebabkan adanya kemungkinan perintah yang berbeda
antara satu manajer dengan manajer lainnya, bahkan bisa jadi bertentangan.

 Kesatuan Pengarahan (Unity of Direction)


Kesatuan pengarahan merupakan suatu prinsip manajemen yang berpandangan
bahwa setiap komunitas pekerjaan yang memiliki tujuan yang sama, harus dipimpin
oleh seorang manajer saja. Kesatuan pengarahan (unity of direction) harus dibedakan
dari kesatuan perintah (unity of command). Kesatuan pengarahan berhubungan erat
dengan struktur organisasi, sedangkan kesatuan perintah berhubungan erat dengan
jalannya fungsi personalia dalam suatu organisasi.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, bawahan (anggota dalam
lingkaran suatu manajemen) harus diarahkan pada target-sasarannya. Dengan
demikian, kesatuan pengarahan (unity of direction) erat hubungannya dengan
pembagian kerja serta sangat bergantung pada kesatuan perintah (unity of command).

 Subordinasi Kepentingan Perseorangan terhadap Kepentingan Umum (Subordination


of Individual Interest to General Interest)
Prinsip ini menekankan pada pengabdian kepentingan seseorang terhadap
kepentingan umum (kepentingan organisasi) sebagai tujuan. Dengan kata lain, bahwa
seseorang yang tergabung dalam suatu lingkaran manajemen menyadari bahwa
kepentingan pribadinya bergantung pada keberhasilan atau tidaknya kepentingan
umum (organisasi). Sehingga dengan kesadaran tersebut, pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab masing-masing personal dalam suatu lingkaran manajemen akan
berjalan lancar, karena melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
dengan rasa senang dan nyaman. Dalam prinsip ini, yang perlu ditegaskan adalah
bahwa kepentingan umum (organisasi) sebagai tujuan bersama, harus dapat mengatasi
kepentingan personal. Apabila subordinasi ini mengalami hambatan dan gangguan,
maka di sinilah diperlukan manajemen untuk mendamaikan dan menyelaraskan.

 Penggajian Pegawai (Remunerasi)


Sederhananya prinsip ini menegaskan bahwa manajemen juga harus
memperhatikan besaran gaji/upah yang diberikan kepada anggota dalam lingkaran
suatu manajemen. Pemberian gaji/upah harus berazaskan pada keadilan dan harus
memberikan kepuasaan. Sehingga dengan gaji/upah yang memuaskan diharapkan
nantinya dapat merangsang para anggota lingkaran suatu manajemen bekerja secara
lebih maksimal dan lebih disiplin untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

 Pemusatan (Centralization)
Pemusatan wewenang dalam manajemen akan melahirkan konsekuensi
pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir berada
pada orang yang diberi wewenang tertinggi atau disebut juga sebagai manajer puncak.
Kembali pada bahasan sebelumnya bahwa prinsip dasarnya wewenang berjalan
seiring dengan tanggung jawab, semakin tinggi wewenang seseorang maka semakin
tinggi pula tanggung jawab yang diembannya.
Pemusatan wewenang dalam hal ini bukan berarti adanya kekuasaan untuk
menggunakan wewenang sesuai kehendak hatinya, melainkan dipandang sebagai
upaya untuk menghindari kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab.
Pemusatan wewenang dalam konteks ini juga tidak dapat dimaknai sebagai bentuk
penghapusan pelimpahan wewenanang (delegation of authority). Kesimpulannya,
pemusatan wewenang dalam manajemen dilakukan semata-mata menghindari
berbagai kemungkinan yang tidak diharapkan dalam menjalankan suatu kegiatan.
Sehingga hal tersebut juga menjadi batasan sejauh mana wewenang harus dipusatkan
dalam suatu organisasi, agar tidak menimbulkan tindakan kesewenang-wenangan
yang dilakukan oleh manajer puncak.
 Hirarki/Rangkaian Perintah (Chain of Command)
Hirarki/rangkaian perintah mengharuskan perintah berjalan dari atas ke bawah
dengan jarak yang terdekat. Artinya, perintah tidak diperkenankan melompati
tingkatan struktur yang ada dalam suatu organisasi. Perintah dari manajer puncak
dalam konteks ini sangat dihindari langsung ditujukan kepada manajer tingkat bawah,
melainkan harus melalui manajer tingkat menengah. Sehingga menegaskan bahwa
hirarki/rangkaian perintah dibutuhkan untuk kesatuan arah perintah yang kemudian
membentuk suatu rantai perintah yang mengacu pada tingkatan struktur sebuah
organisasi. Rantai perintah kemudian berjalan dari otoritas tertinggi sampai pada
tingkat yang paling rendah.
Hirarki/rangkaian perintah pada dasarnya merupakan konsekuensi dari
pembagian kerja dalam lingkaran suatu manajemen. Sehingga setiap anggota dalam
sebuah organisasi yang tercakup dalam lingkaran manajemen akan mengetahui
kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.
Pengetahuan yang demikian sangat dibutuhkan, agar dalam pelaksanaan pekerjaan
untuk mencapai tujuan berjalan secara efektif tanpa adanya kesimpangsiuran.

 Ketertiban (Order)
Prinsip ketertiban dalam melaksanakan suatu pekerjaan merupakan salah satu
syarat pokok yang harus terpenuhi. Karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa
melakukan pekerjaan dalam keadaan yang kacau atau asal-asalan. Ketertiban dalam
suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh elemen, baik atasan maupun bawahan
dalam suatu lingkaran manajemen berpegang pada azas kedisiplinan yang tinggi. Oleh
karena itu, ketertiban dan kedisiplinan sangat dibutuhkan dalam pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan.
 Keadilan dan Kejujuran (Equity)
Prinsip keadilan dan kejujuran dipandang sebagai suatu yang bisa
memunculkan kesetiaan dan ketaatan elemen-elemen atau bawahan yang ada dalam
lingkaran suatu manajemen terhadap atasannya. Kesetiaan dan ketaatan tersebut dapat
terwujud dengan mengkoordinasikan keadilan dan kejujuran para manajer di dalam
memimpin para bawahannya dan memicu tumbuhnya rasa tunduk kepada kekuasaan
dari atasan. Karena pada dasarnya, bawahan senantiasa menuntut diperlakukan
dengan wajar sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
Prinsip keadilan dan kejujuran erat kaitannya dengan masalah moral orang-
orang yang ada dalam lingkaran manajemen dan tidak dapat dipisahkan. Sehingga
kesimpulannya adalah bahwa dalam manajemen, atasan harus bisa memperlakukan
bawahannya dengan sebaik-baiknya. Dengan perlakuan yang baik dari atasan, maka
sangat besar kemungkinan akan lahir rasa ketaatan dan kesetiaan dari bawahan.

 Stabilitas Masa jabatan dalam Kepegawaian (Stability of Tenur of Personel)


Prinsip ini perlu dijalankan mengingat pentingnya sumber daya manusia yang
memadai sangat menjadi penentu berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Stabilitas masa jabatan dalam kepegawaian merupakan
upaya menghindari seringnya terjadi proses pergantian yang berakibat pada
terganggunya pekerjaan yang sedang dijalankan. Karena pada dasarnya, seseorang
akan bekerja secara maksimal apabila senantiasa mendapatkan stimulus seperti
keamanan pekerjaan dan jenjang karir yang pasti.
Oleh karena itu, kestabilan orang-orang yang ada dalam lingkaran suatu
manajemen harus dijaga sebaik mungkin, agar hambatan-hambatan seperti pergantian
sumber daya manusia tidak selalu terjadi akibat kurangnya perhatian terhadap hal-hal
yang dapat mendorong semangatnya tetap tinggi. Hal ini tidak dapat dipungkiri,
karena manusia merupakan makhluk sosial yang berbudaya dan tentunya memiliki
keinginan keinginan, perasaan, dan pikiran. Apabila keinginan-keinginannya tidak
terpenuhi, maka perasaannya akan tertekan dan pikirannya kacau yang akan
menimbulkan goncangan dalam bekerja. Goncangan ini pada akhirnya berimplikasi
pada tidak baiknya kedisiplinan dan tidak tertibnya dalam pelaksanaan pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya. Maka dari itu, kestabilan anggota khususnya dalam
konteks keamanan kerja dan jenjang karir perlu diperhatikan dengan sebaik-baiknya.

 Prakarsa (Inisiative)
Prakarsa merupakan salah satu prinsip manajemen yang harus ada dalam diri
manajer/pimpinan pada khususnya sebagai penegas bahwa dirinya memang pantas
menempati posisi tersebut. Prakarsa dimaknai sebagai tindakan pemunculan kehendak
untuk mewujudkan sesuatu yang bernilai guna bagi penyelesaian pekerjaan dengan
cara yang sebaik-baiknya. Pada prakarsa terhimpun perasaan, kehendak, pikiran,
keahlian, serta pengalaman seseorang yang pada saatnya nanti akan direalisasikan
untuk mencapai tujuan dengan maksimal.
Oleh sebab itu, prakarsa dari seseorang harus dihargai dan dihormati apabila
dapat memberikan manfaat terhadap pencapaian tujuan secara maksimal. Dalam
prakarsa terkandung stimulus bagaimana orang yang bersangkutan harus dihargai,
karena pada hakikatnya manusia butuh penghargaan. Artinya, dengan berprakarsa
seseorang hendaknya dihargai dengan sepantasnya. Sehingga terjalin hubungan
timbal-balik yang sama-sama memberikan keuntungan, baik terhadap manajemen itu
sendiri maupun terhadap orang yang berprakarsa. Manajemen mendapat keuntungan,
yaitu pencapaian tujuan secara maksimal, sedangkan pemrakarsa mendapatkan
keuntungan penghargaan dari manajemen. Penolakan terhadap penghargaan bagi
seseorang yang berprakarsa, berarti juga menolak konsep menghargai orang lain. Hal
tersebut akan menimbulkan menurunnya gairah dan semangat kerja seseorang dalam
melaksanakan tanggung jawab yang harus ditunaikan, karena pada dasarnya manusia
butuh penghargaan.

 Semangat Kesatuan semangat Korp (Esprit de Corp)


Setiap anggota dalam lingkaran suatu manajemen harus memiliki rasa
kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggungan sehingga melahirkan semangat kerja
sama yang baik. Rasa kesatuan dapat tumbuh apabila masing-masing anggota
memiliki kesadaran bahwa dirinya membutuhkan anggota lainnya, demikian pula
anggota lainnya sangat dibutuhkan dirinya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Manajer yang dapat menumbuhkembangkan semangat rasa kesatuan
(esprit de corp) pada diri masing-masing bawahannya adalah manajer yang memiliki
kemampuan manajerial (kepemimpinan) yang baik. Sehingga masing-masing anggota
dengan penuh kesadaran dan rasa nyaman menjalankan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya tanpa ada unsur paksaan. Menjalankan pekerjaan sebagai
tanggung jawab dengan rasa keterpaksaan merupakan konsekuensi dari manajer yang
tidak memiliki kemampuan manajerial (kepemimpinan) yang baik, dan hanya akan
melahirkan perpecahan dalam korp (friction de corp) dan membawa bencana.
Menurut Byron (dalam Rohman, 2017) prinsip mengawali dorongan-
dorongan batin, prinsip merupakan keyakinan yang diinternalisasikan yang
menghasilkan tindakan, prinsip mengarahkan tindakan dan pilihan-pilihan. Adanya
prinsip akan membantu pengenalan dan pemahaman diri (internal). Dengan demikian,
prinsip-prinsip umum manajem tersebut, tentunya akan membantu memberikan
pemahaman dan pengenalan orang-orang yang dalam lingkaran manajemen pada
perusahaan (organisasi) yang mewadahinya. Prinsip-prinsip umum tersebut juga akan
memberikan dorongan-dorongan dari dalam sebuah perusahaan (organisasi) untuk
bertindak menentukan dan merealisasikan pilihan terbaik dari berbagai pilihan yang
ada guna mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.

Apa yang dimaksud manajemen pembelajaran, mengapa ia sangat penting disebuah


lembaga pendidikan ?

10. Jenis-jenis manajemen

Menurut Rohman (2017:65) beberapa jenis manajemen pada umumnya terbagi dalam
lima bagian, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Management by Acception

Konsep dasarnya pada manajemen jenis ini menekankan bahwa suatu


perusahaan/organisasi itu harus mendapat dukungan dari para karyawan (anggotanya).
Karyawan (anggota) diberi motivasi untuk dapat bekerja secara mandiri sesuai tugas
masing-masing untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Hasil usaha/kerja dari
para karyawan secara akumulasi kemudian akan dianalisis dan dibandingkan dengan
periode sebelumnya. Upaya membandingkan tersebut untuk mengetahui apakah
upaya-upaya pencapaian tujuan periode ini mengalami peningkatan atau bahkan
penurunan.

Apabila hasil yang didapatkan dari analisis tersebut menunjukkan penurunan


dari periode sebelumnya, maka top management akan turun tangan untuk melihat
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi untuk segera mengambil langkah
perbaikan. Management by acception ini dapat dikatakan sebagai perluasan konsep di
bidang pendelegasian wewenang kepada bawahan.

2. Managerial Breakthrough

Manajemen jenis ini dipandang sebagai perombakan bidang manajemen secara


bertahap dan sistem tersebut hendaklah dinamis (tidak bersifat kaku). Dengan kata
lain, dalam manajemen ini senantiasa melakukan perubahan perbaikan dari setiap
hasil yang dicapai, dan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik tersebut harus
selalu diawasi secara maksimal.
3. Management by Objective

Manajemen ini dikenal dengan sebutan akronimnya, yaitu MBO


(Management by Objective). Dalam sistem penerapannya, manajemen jenis ini
menitiktekankan spesifikasi sasaran dan penetapan kuantitas hasil (output) yang harus
dicapai. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam management by objekctive ini
adalah sebagai berikut:

a Jumlah hasil yang dicapai


b Metode yang dipakai
c Waktu pelaksanaan dan waktu berakhirnya suatu pekerjaan
d Fasilitas, dana, sarana, dan wewenang
e Personil pelaksanaan dan pemberian tugas
f Penilaian dari apa yang dicapai

4. Management by Result

Manajemen jenis ini juga menitikberatkan pada penganalisisan dari hasil yang
dicapai sehingga diperlukan pengawasan yang sangat teliti terhadap berbagai aspek
yang berkenaan dengan hasil yang dicapai oleh organisasi atau perusahaan.

5. Management by Ideas

Management by ideas menitiktekankan pada pengawasan tujuan perusahaan


atau organisasi secara ketat. Hal tersebut mendasarkan pada asumsi bahwa tujuan
merupakan ide atau gagasan dasar dari perusahaan atau organisasi yang akan
diupayakan. Oleh karena itu, menajemen jenis ini sangat ketat dalam memantau
berbagai aktivitas yang berkenaan dengan tujuan.

11. Tingkatan manajemen

Secara umum menurut Siagian seperti yang dikutip oleh Sukwiaty, dkk (dalam Rohman,
2017) dalam konteks kekuasaan (kepemimpinan), terdapat tiga tingkatan, yaitu:

1. Top management (manajemen tingkat atas) atau juga sering disebut dengan chief
executive officer atau top manager.

2. Middle management (manajemen tingkat menengah) atau sering disebut dengan


kepala bagian atau sebutan lain yang sejanis.
3. Lower management (manajemen tingkat bawah), dikenal juga dengan sebutan
manajemen tingkat operasional, meliputi: supervisor, kepala seksi, dan mandor atau
sebutan lain yang sejenis.

Tingkatan-tingkatan kekuasaan dalam manajemen tersebut dapat dilihat pada gambar berikut
ini:

Rohman, Abd. 2017. Dasar-Dasar Manajemen. Malang : Inteligensia Media.

12. Perbedaan sistem dan manajemen

Manajemen adalah proses atau usaha memakai sumber daya secara efisien dan efektif
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi manajemen berhubungan dengan sumber
daya atau hardware, sedangkan sistem berhubungan dengan aturan, prinsip, prosedur,
kebijakan dll yang dapat dartikan juga dengan software. Jadi sistem manajemen merupakan
gabungan dari hardware dan software yang akan membuat suatu organisasi dapat berjalan
sesuai arah dan proses yang diinginkan.

13. Apakah sistem bisa ada tanpa manajemen

Biasanya, manajemen itu sudah merupakan sistem atau merupakan bagian utama dari
sistem. Jadi, dengan menciptakan suatu sistem, maka terdapat unsur manajemen didalamnya. 

14. Apa alasan utama manajemen di butuhkan?


Menurut T. Hani Handoko, ada tiga alasan utama mengapa manajemendiperlukan:

1. Manajemenjemen diperlukan agar tujuan pribadi dan organisasi dapat tercapai

2. Berikutnya, manajemen juga diperlukan untuk menjaga keseimbanganantara tujuan-


tujuan, sasaran, dan kegiatan, yang saling bertentangandari pihak yang punya
kepentingan dalam organisasi.

3. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas suatu kerja


organisasi.

15. Tantangan Bagi Seorang Manajemen

Kegiatan belajar akan ditutup dengan ulasan beberapa isu yang menjadi tantangan bagi
manajer. Isu tersebut adalah (1) pendidikan dan pengalaman (profesionalisme), (2) kebutuhan
akan visi, (3) globalisasi, serta (4) etika dan tanggung jawab sosial.

1. Pendidikan dan Pengalaman (Profesionalisme)

Pendidikan bukan merupakan satu-satunya syarat kesuksesan seorang manajer.


Bahkan, banyak manajer sukses meskipun tidak pernah menempuh pendidikan formal.
Tentunya, kita bisa berargumentasi bahwa meskipun manajer tersebut tidak pernah
menempuh pendidikan formal, dia selalu belajar secara informal. Di masa mendatang, dengan
semaraknya era profesionalisme, pendidikan formal akan semakin penting. Pendidikan
formal, di samping menawarkan gelar, juga menawarkan metode belajar yang lebih
sistematis. Universitas biasanya menawarkan pendidikan manajemen, mulai dari S-1 jurusan
manajemen sampai pendidikan profesional manajemen seperti magister manajemen (MM).
Di luar negeri, program Pendidikan profesional lebih dikenal dengan MBA (master of
business administration). Proses pendidikan tidak terbatas hanya sampai program S-1 atau S-
2 saja. Setelah lulus pun manajer diharapkan tetap belajar.

Bagaimana kaitan antara pendidikan dan pengalaman? Tampaknya, kombinasi antara


kemauan belajar dan pengalaman bisa membentuk keterampilan manajerial yang baik.
Pendidikan diharapkan membentuk keterampilan dan kemauan belajar yang bisa bermanfaat
untuk menyerap pelajaran dari pengalaman.

2. Kebutuhan Akan Visi

Apa yang dimaksud dengan visi dan mengapa visi penting bagi seorang manajer? Visi
merupakan kemampuan melihat masa mendatang (jangka panjang), yaitu dalam hal tujuan
organisasi dan bagaimana mencapai tujuan tersebut. Pemimpin atau manajer besar biasanya
selalu mempunyai visi yang jelas. Visi menghidupkan semangat bekerja atau membangun.
Seorang pemimpin organisasi sosial barangkali mempunyai misi meningkatkan kecerdasan
anggotanya. Karena itu, organisasi selalu berusaha meningkatkan sistem pendidikan. Bill
Gates, pendiri Microsoft (perusahaan perangkat lunak Amerika Serikat), mempunyai visi
membuat komputer mudah digunakan oleh setiap orang, semudah orang menyetel dan
menonton televisi. Dengan visi semacam itu, produk-produk yang dihasilkan oleh Microsoft
ditujukan untuk mencapai visi tersebut. Windows, sistem operasi yang dihasilkan oleh
Microsoft, berangkat dari visi semacam itu. Windows membuat computer lebih akrab dengan
kebanyakan orang karena operasi komputer menjadi lebih mudah. Pemakai komputer tinggal
“mengklik” program yang diinginkan, tanpa perlu menulis perintah yang panjang seperti
yang dilakukan sistem operasi DOS (disk operating system).

3. Globalisasi

Kata globalisasi merupakan kata yang menjadi sangat populer akhir-akhir ini.
Globalisasi atau dimensi internasional menjadi semakin penting bagi perusahaan
multinasional yang bergerak di beberapa negara. Perusahaan semacam itu semakin banyak.
Dengan melemahnya pembatasan-pembatasan antara negara (APEC, NAFTA), perdagangan
antarnegara menjadi semakin marak. Go international merupakan salah satu pilihan strategis
perusahaan yang ingin terus berkembang. Globalisasi menjadikan dunia ini seperti suatu
desa. Perkembangan di suatu sudut dunia akan diketahui dengan cepat oleh penduduk di
bagian dunia lain. Di samping itu, batasan-batasan antarnegara sudah mulai berkurang.
Sebagai contoh, pembatasan kepemilikan asing atau investasi asing sudah semakin
berkurang. Investor asing saat ini sudah bisa memiliki 100% saham perusahaan terbuka di
Indonesia. Globalisasi tersebut melahirkan tantangan dan peluang. Jika kita tidak siap,
perusahaan asing akan masuk ke Indonesia dan memenangkan persaingan di pasar Indonesia.
Sebaliknya, globalisasi memungkinkan perusahaan domestik melakukan ekspansi ke luar
negeri dan belajar dari perusahaan asing untuk memperkuat daya saing perusahaan.

4. Etika dan Tanggung Jawab Sosial

Apakah etika merupakan faktor penting dalam kesuksesan manajer? Jawaban terhadap
pertanyaan tersebut masih kontroversial. Sebagai contoh,larangan terhadap perusahaan
multinasional Amerika Serikat menyogok pemerintah luar negeri untuk kepentingan
perusahaan tersebut menimbulkan kekhawatiran menurunnya daya saing perusahaan
multinasional Amerika Serikat dibandingkan dengan perusahaan multinasional negara lain
yang tidak melarang. Namun demikian, sebagian besar berpendapat bahwa etika perlu
dikenal oleh manajer. Terlepas dari jawaban benar atau salah, baik atau tidak baik, etika bisa
menyadarkan manajer bahwa tindakan manajer mempunyai efek terhadap banyak pihak.
Mendirikan pabrik di suatu daerah tertentu akan menimbulkan efek: menyediakan lapangan
kerja, tetapi juga limbah pabrik. Dengan kata lain, ada pihak yang diuntungkan dan juga
dirugikan. Manajer diharapkan lebih sensitif terhadap akibat-akibat dari keputusannya.

16. Hambatan dalam Penerapan Fungsi Manajemen

Beberapa hambatan yang yang sering terjadi dalam penerapan fungsi-fungsi manajemen
secara umum dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu:

1. Hambatan internal

a. Manajer belum sepenuhnya memahami aspek-aspek yang berkaitan dengan


fungsi-fungsi manajemen.

b. Manajer seringkali masih kurang mampu menjabarkan fungsi-fungsi manajemen


secara operasional.

c. Organisasi belum siap melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang digariskan


oleh manajer.

d. Belum tersedianya sarana dan prasarana yang dapat mendukung pelaksanaan


fungsi-fungsi manajemen.

e. Adanya faktor risiko dan ketidakpastian di dalam pelaksanaan kegiatan.

2. Hambatan eksternal

a. Adanya berbagai peraturan, ketentuan, atau perundang-undangan pemerintah, baik


tingkat pusat ataupun tingkat daerah.

b. Adanya dampak negatif dari pengembangan organisasi lain yang sejenis.

c. Tidak mendukungnya infrastruktur yang ada di luar organisasi

17. Kelebihan dan kekurangan teori manajemen

Kelebihan:
 Banyaknya variabel yang hanya bisa dilakukan dengan teori seperti penganggaran
modal dan perencanaan maupun produk.

 Pada pergerakan lebih dinamis dan fleksibel  dikarenakan mempunyai  pusat


komando yang  bisa disesuaikan dengan kondisi pada organisasi maupun
perkembangan dunia

 Membuat suatu pekerjaan lebih cepat selesai (efektif)

 Dapat melakukan pengiriman pada suatu pesan yang memiliki jarak kurang lebih
jauh dengan waktu yang telah ditentukan atau yang amat sangat singkat

Kekurangan:

 Konsep pada manajemen modern sulit sekali untuk dipahami karena melakukan
perhitungan yang amat  sulit.

 Masih dinilai dari kurang dan dalamnya pengelolaan pada aspek sosial SDM.

 Dapat memiliki banyak informasi negatif (kekerasan, pembulian, dll) yang dapat di
akses dengan bisa terbilang  mudah

 Membuat kita cenderung malas dengan  terbiasa dengan informasi yang  instan

 Kekurangan  quality time (misalnya jika memiliki waktu yang  senggang dapat diisi
dengan  berorganisasi

 Membaca buku atau kegiatan lain juga bisa, tetapi dengan memiliki teknologi yang
terbilang kurang terkontrol, kita dapat Menghabiskan banyak waktu yang tersisa
dengan melakukan refreshing dengan bermain game dan hiburan lainnya yang
disenangi.

 Maraknya penipuan via online (biasanya terjadi pada pebisnis online seperti penjual
hp, laptop, kamera, motor dan lain sebagainya)

18. Perbedaan manajemen dan manajemen pembelajaran

Dalam manajemen yang berperan sebagai manajer adalah anggota organisasi yang menja
di pemimpin untuk menjalankan tugas-tugas tertentu. Sedangkan dalam manajemn pembelaja
ran ialah guru. Guru adalah sebagai seorang manajer di dalam organisasi kelas manajemen pe
mbelajaran. Manajemen bisa saja dalam sektor organisasi, perusahaan,dll. Manajemen pembe
lajaran biasa terkait dengan sektor pembelajaran dengan kata lain pendidikan.

19. Fungsi Manajemen Pembelajaran

a Perencanaan Pengajaran

Tindakan awal dalam proses pembelajaran dimana perencanaan ini sebagai pe


nentuan serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan.

Perencanaan pengajaran antara lain:

b Pengorganisasian Pengajaran

Fungsi pengorganisasian merupakan proses yang menyangkut bagaimana strat


egi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah organ
isasi yang tepat dan tangguh, sistem dan organisasi yang kondusif, dan dapat memasti
kan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna
pencapaian tujuan untuk mengatur dan menghubungkan sumber-sumber belajar, sehin
gga dapat mewujudkan tujuan belajar dengan cara yang lebih efektif, efisien, dan eko
nomis dalam pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan efesien.

Pengorganisasian pengajaran meliputi:

c Kepemimpinan Dalam KBM

Guru adalah sebagai seorang manajer di dalam organisasi kelas dan pemimpin
dalam manajemen pembelajaran. Seorang guru atau pengajar mempengaruhi peserta d
idik dengan strategi tertentu sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran, yaitu me
motivasi para peserta didik untuk siap menerima materi pelajaran.

Upaya upaya yang dapat dilakukan guru sebagai pemimpin dalam KBM
contohnya antara lain:

d Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan da


sar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta kee
fektifan pengajaran guru.

Langkah-langkah Dalam Pengelolaan Pembelajaran:


Manfaat Managemen Pembelajan :

20. Peran Guru Dalam Manajemen Pembelajaran

1. Guru sebagai Pendidik

Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, d
an lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memilki standar kualitas tertentu, yang menca
kup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin.

2. Guru sebagai Pengajar

Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhin oleh berbagai faktor, seperti motivasi, kematanga
n, hubungan peserta didik dengan guru,kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan
keterampilan guru dalam ber komunukasi. Jika faktor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui p
embelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha membuat sesuatu
menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam memecahkan masalah. Ada beberapa hal
yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran, yaitu: Membuat ilustrasi, Mend
efenisikan, Menganalisis, 22 Pandangan yang bervariasi, Menyediakan media untuk mengkaji
materi standar, Menyesuaikan metode pembelajaran, Memberikan nada perasaan. Agar pemb
elajaran memilki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa berusaha untuk memp
ertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya ketika mempelajari materi sta
ndar.

3. Guru sebagai Pembimbing

Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan p
engalamanya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalan
an tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral d
an spiritual yang lebih dalam dan kompleks. Sebagai pembimbing perjalanan, guru memerluk
an kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut:

a. Guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai.

b. Guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan yang paling penting
bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi m
ereka harus terlihat secara psikologis.

c. Guru harus memaknai kegiatan belajar.


d. Guru harus melaksanakan penilaian.

4. Guru sebagai Pelatih

Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan, baik intelektual maup
un motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih. Hal ini lebih ditekankan
lagi dalam kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, karena tanpa latihan tidak akan mamp
u menunjukkan penguasaan kompetensi dasar dan tidak akan mahir dalam berbagai keteramp
ilan yang dikembangkan sesuai dengan materi standar.

5. Guru sebagai Penasehat

Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak
memilki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk
menasehati orang. Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat ke
putusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat menyadari perannya
sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih mendalam, ia harus memahami psikolo
gi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.

6. Guru sebagai Pembaharu (Inovator)

Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi p
eserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu den
gan yang lain, demikian halnya pengalaman orang tua memilki arti lebih banyak daripada nen
ek kitea. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara psikologis berada jauh dari peng
alaman manusia yang harus dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam pendidikan. Tugas guru
adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ini kedalam istilah atau bah
asa moderen yang akan diterima oleh peserta didik. Sebagai jembatan antar generasi tua dan
generasi muda, yang juga penerjemah pengalaman, guru harus menjadi pribadi yang terdidik.

7. Guru sebagai Model dan Teladan

Guru merupakan model atau teladan bagi peserta didik dan semua orang yang menganggap di
a sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak
mudah untu ditentang, apalagi ditolak. Sebagai teldan. Tentu saja pribadi dan apa yang dilaku
kan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang di sekitar lingkungannya yang men
ganggap atau mengakuinya sebagai guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh gur
u: sikap dasar, bicara dan gaya bicara, kebiasaan bekerja, sikap melalui pengalaman dan kesal
ahan, pakaian, hubungan kemanusiaan, proses berfikir, perilaku neurotis, selera, keputusan, k
esehatan gaya hidup secara umum. Perilaku guru sangat mempengaruhi peserta didik harus b
erani mengembangkan gaya hidup pribadinya sendiri. Guru yang baik adalah yang menyadari
kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang ada pada dirinya, kemudian menya
dari kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan harus dikuti dengan sikap merasa dan ber
usaha untuk tidak mengulanginya.

8. Guru sebagai Pribadi

Guru harus memiliki kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik. Ungkapan yang seri
ng dikemukakan adalah bahwa “guru bisa digugu dan ditiru”. Digugu maksudnya bahwa pesa
n-pesan yang disampaikan guru bisa dipercaya untuk dilksanakan dan pola hidupnya bisa diti
ru atau diteladani. Jika ada nilai yang bertentangan dengan nilai yang dianutnya, maka denga
n cara yang tepat disikapi sehingga tidak terjadi benturan nilai antara guru dan masyarakat ya
ng berakibat tergangunya proses pendidikan bagi peserta didik. Guru perlu juga memilki kem
ampuan untuk berbaur dengan masyarakat melaluin kemampuannya, antara lain melalui kegi
atan olahraga, keagamaan dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus dimilki, sebab kalau tid
ak pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat yang bersangkutan kurang bisa diterima ol
eh masyarakat.

9. Guru sebagai Peneliti

Pembelajaran merupakan seni, yang dalam pelaksanaanya memerlukan penyesuain-penyesuai


n dengan kondisi lingkungan. Untuk itu perlukan berbagai penelitian, yang didalamnya melib
atkan guru. Oleh karena itu guru adalah seorang pencari atau peneliti. Menyadari akan kekura
ngannya guru berusaha mencari apa yang belum diketahuai untuk meningkatkan kemampuan
nya dalam melaksanakan tugas. Sebagai orang yang telah mengenal metodologi tentunya ia ta
hu pula apa yang harus dikerjakan, yakni penelitian.

10. Guru sebagai Pendorong Kreatifitas

Kreatifitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk
mende akan monstrasikan dan menunjukkan kreatifitas tersebut. Kreatifitas merupakan sesuat
u yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek dunia disekitar kita. Kreatifitas ditandai ol
eh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh
seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu. Akibat dari fungsi ini, gur
u senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik, s
ehingga peserta didik akan menilainya bahwa ia memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu
secara rutin saja. Kreatifitas menunjukkan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru sekaran
g lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya.

11. Guru sebagai pembangkit pandangan

Dunia ini panggung sandiwara, yang penuh dengan berbagai kisah dan peristiwa, mulai dari k
isah nyata sampai yang direkayasa. Dalam hal ini guru dituntut untuk memberikan dan meme
lihara pandangan tentang keagungan kepada peserta didiknya. Mengembangkan fungsi ini gu
ru harus terampil dalam berkomunikasi dikelolanya dilaksanakan untuk menunjang fungsi ini

12. Guru sebagai Pekerja Rutin

Guru bekerja dengan ketrampilan dan kebiasaan tertentu, serta kegiatan rutin yang amat diper
lukan dan seringkali memberatkan. Jika kegiatan tersebut tidak dikerjakan dengan baik, maka
bisa mengurangi atau merusak keefektifan guru pada semua peranannya.

13. Guru sebagai Pemindah kemah

Hidup ini selalu berubah dan guru adalah seorang pemindah kemah, yang suka memindah–mi
ndahkan dan membantu peserta didik dalam meninggalkan hal lama menuju sesuatu yang bar
u yang bisa mereka alami. Guru berusaha keras untuk mengetahui masalah peserta didik, kep
ercayaan dan kebiasaaan yang menghalangi kemajuan serta membantu menjauhi dan mening
galkannya untuk mendapatkannya untuk mendapatkan cara-cara baru yang lebih sesuai. Guru
harus memahami hal yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi peserta didiknya.

14. Guru sebagai Pembawa Cerita

Sudah menjadi sifat manusia untuk mengenal diri dan menanyakan keberadaanny serta bagai
mana berhubungan dengan keberadaaanya itu. Tidak mungkin bagi manusia hanya muncul da
lam lingkungannya dan berhubungan dengan lingkungan, tanpa mengetahui asal usulnya. Se
mua itu diperoleh melalui cerita. Guru tidak takut menjadi alat menyampaikan cerita-cerita te
ntang kehidupan, karena ia tahu sepenuhnya bahwa cerita itu sangat bermanfaat bagi manusia.
Cerita ini adalah cermin yang bagus dan merupakan tongkat pengukur. Dengan cerita manusi
a bisa mengamati bagaimana memecahkan masalah yang sama dengan yang dihadapinya, me
nemukan gagasan dan kehidupan yang nampak diperlukan oleh manusia lain, yang bisa dises
uaikan dengan kehidupan mereka. Guru berusaha mencari cerita untuk membangkitkan gagas
an kehidupan di masa mendatang.

15. Guru sebagai Aktor

Sebagai seorang aktor, guru melakukan penelitian tidak terbatas pada materi yang harus ditra
nsferkan, melainkan juga tentang kepribadian manusia sehingga mampu memahami respon-re
spon pendengarnya, dan merencanakan kembali pekerjaannya sehingga dapat dikontrol. Seba
gai aktor, guru berangkat dengan jiwa pengabdian dan inspirasi yang dalam yang akan menga
rahkan kegiatannya. Tahun demi tahun sang aktor berusaha mengurangi respon bosan dan ber
usaha meningkatkan minat para pendengar.

16. Guru sebagai Emansipator

Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik, menghormati setiap i
nsan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan. Guru me
ngetahui bahwa pengalaman, pengakuan dan dorongan seringkali membebaskan peserta didik
dari “self image” yang tidak menyenangkan, kebodohan dan dari perasaan tertolak dan renda
h diri. Guru telah melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta didik yang dicampa
kan secara moril dan mengalami berbagai kesulitan dibangkitkan kembali menjadi pribadi ya
ng percaya diri.

17. Guru sebagai Evaluator

Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena meliba
tkan banyak latar belakang dan hubungan, serta varible lain yang mempunyai arti apabila ber
hubungan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian.
Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yan
g meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut serta penilaian harus adil
dan objektif.

18. Guru sebagai Pengawet

Salah satu tugas guru adalah mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi berikutnya, k
arena hasil karya manusia terdahulu masih banyak yang bermakna bagi kehidupan manusia se
karang maupun di masa depan. Sarana pengawet terhadap apa yang telah dicapai manusia ter
dahulu adalah kurikulum. Guru juga harus mempunyai sikap positif terhadap apa yang akan a
wetkan.

19. Guru sebagai Kulminator

Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir
(kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap
yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini peran
kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator

21. Apa langkah-langkah yang harus dilakukan guru sebelum melakukan


manajemen

Di dalam dunia pendidikan guru sebagai pemimpin(manajer) yang memberikan


materi pelajaran dan sekaligus sebagai pendidik untuk mencetak generasi yang cerdas dan
berakhlak mulia. Jadi jelas bahwa pemimpin mempunyai tugas sebagai manajer agar proses
pembelajaran berjalan dengan baik. Tercapainya program pendidikan dan tujuan pendidikan
sangat tergantung kepada peran guru sebagai pemimpin pembelajaran di kelas. 

Oleh karena itu peranan guru sangatlah penting untuk kemajuan sekolah. Guru harus
berperan aktif dalam menjalankan tugasnya terutama dalam kegiatan proses belajar mengajar
di dalam kelas, selain itu murid juga berperan dalam proses belajar mengajar tersebut.
Karenanya guru dan murid merupakan dua sosok yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia
pendidikan. Dari penjelasan di atas, maka hal yang harus dipersiapkan guru professional
sebelum mengajar ialah :

1. Persiapan Akan Situasi dan Kondisi

Hal paling utama dalam mempersiapkan diri sebelum mengajar adalah tentang
situasi dan kondisi. Anda harus mengamati situasi jarak, tempat mengajar dan kondisi
Jadi, sebagai seorang guru professional, Anda harus mempersiapkan situasi dan
kondisi tersebut

2. Persiapan Mengenai Peserta Didik

Sebelum mengajar, ada baiknya Anda perlu menganalisa dalam memahami


peserta didik, baik itu sifat, tingkah laku maupun kemampuan belajar dari masing-
masing mereka. Anda harus bisa cekatan dalam memperhatikan apapun mengenai
peserta didik sebelum mengajar mereka. Intinya, seorang guru professional itu tahu
dan paham akan segala hal mengenai seperti apa peserta didik yang akan diajar dan
diberikan ilmu pengetahuan tersebut.

3. Persiapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Guru yang baik adalah guru yang mempersiapkan rencana pelaksanaan


pembelajaran sebelum ia mengajar. Persiapan ini berfungsi sebagai skenario proses
pembelajaran agar lebih mempermudah, dan menciptakan kegiatan pembelajaran
yang lebih terarah pada tujuan pembelajaran. Di dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran harus ada standar kompetensi, kompetensi dasar yang ingin dicapai,
indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model dan metode
pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan lembar kerja peserta
didik. Dalam pembuatan rencan pembelajaran tersebut tidak bisa sembarangan,
semuanya harus tertata dengan rapi dan harus sesuai dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Sehingga diharapkan
pembejaran akan berjalan dengan lancar, lebih efektif dan efesien, serta siswa mampu
menangkap semua yang telah dipelajarinya.

4. Persiapan terhadap bahan yang akan disajikan

Sebagai pengajar, guru hendaknya menguasai bahan atau materi pelajaran


yang akan diajarkan serta senantiasa mengembangkan dan meningkatkan
kemampuannya. Karena itu sebenarnya guru sendiri adalah seorang pelajar yang
belajar secara terus-menerus. Sebagai pengajar, guru harus membantu perkembangan
anak didiknya untuk memahami, dan menguasai ilmu pengetahuan. Guru juga harus
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup mengenai media sebagai alat
bantu komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Tidak setiap
media sesuai dengan kondisi belajar mengajar, sehingga diperlukan pula keahlian
untuk memilih dan menggunakan serta mengusahakan media pembelajaran dengan
baik. Memilih media pembelajaran harus sesuai dengan tujuan, materi, metode serta
kemampuan guru dan minat para peserta didik.

22. Apa yang dilakukan guru sebagai manajer dalam perencanaan pembelajaran?
Perencanaan pembelajaran merupakan tahapan penting yang harus dilakukan g
uru sebelum melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dan untuk mencapai tujuan akhi
r pembelajaran. Adapun langkah-langkah perencanaan pembelajaran adalah bagaiman
a seorang guru memahami hal-hal yang terkait dengan langkah-langkah perencanaan
pembelajaran, yang meliputi :

1. Analisis tujuan pembelajaran


Analisis tujuan pembelajaran adalah bagaimana memahami dan mencermati seperang
kat pengetahuan yang perlu dimiliki oleh seorang guru yang terkait dengan perencana
an pembelajaran yang meliputi : konsep tujuan, tujuan sebagai instrumen pengukuran,
komponen-komponen tujuan pembelajaran, serta manfaat tujuan pembelajaran.
2. Analisis sumber belajar
Analisis sumber belajar adalah bagaimana seorang guru memahami dan mencermati h
al-hal yang berhubungan dengan sumber belajar dalam rangka merencanakan pembela
jaran yakni meliputi : apa arti media pembelajaran dan bagaimana memilih media pe
mbelajaran.
3. Analisis karakteristik siswa
Analisis karakteristik siswa adalah merupakan seperangkat pengetahuan yang harus di
miliki oleh seorang guru dalam rangka merencanakan pembelajaran dengan baik.
4. Menetapkan tujuan dan isi pembelajaran
Menetapkan tujuan dan isi pembelajaran adalah seperangkat pengetahuan yang berkai
tan dengan bagaimana seorang guru dapat memahami tujuan dengan baik dan dapat m
engklasifikasikan tujuan pendidikan untuk merencanakan pembelajaran.
5. Menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran
Menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran adalah seperangkat pengetahu
an yang harus dimiliki oleh seorang guru yang berhubungan dengan bagaimana menet
apkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran dengan baik.
6. Menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran
Menetapkan strategi penyampaian pembelajaran adalah merupakan seperangkat penge
tahuan yang harus dimiliki oleh seorang guru yang berhubungan dengan bagaimana m
enetapkan strategi penyampaian pembelajaran agar dapat merencanakan pembelajaran
dengan baik, yang meliputi : bagaimana pembelajaran penerimaan (reception learnin
g), pembelajaran penemuan (discovery learning), pembelajaran penguasaan, (mastery
learning), dan pembelajaran terpadu (unit learning).
7. Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran
Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran adalah seperangkat pengetahuan yang
harus dimiliki oleh seorang guru yang berkaitan dengan bagaimana strategi menetapk
an pengelolaan pembelajaran dengan baik.

23. Apa tugas guru terhadap bidang garapan manajemen pendidikan di sekolah?

Perlu diperhatikan bahwa fungsi guru sebagai manajer akan terdapat perbedaan jika guru itu
sebagai guru kelas ( disekolah dasar) dibandingkan dengan guru bidang studi disekolah
lanjutan seperti :

1.      Manajemen kurikulum

2.      Manajemen personel

3.      Manajemen murid

4.      Manajemen  tatalaksana( ketatausahaan)

5.      Manajemen sarana

6.      Manajemen keuangan sekolah

7.      Organisasi

8.      Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.

24. Apa yang dapat diperbuat guru terhadap kedelapan bidang garapan manajemen
pendidikan disekolah tersebut?

1.      Dalam bidang manajemen kurikulum, guru harus menyusun program mengajar sesuai
dengan Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) dalam kurikulum yang berlaku.
Dalam bidang inijuga gru harus merencanakan dan melaksanakan program evaluasi
pendidikan, memberikan bimbingan belajar kepada murid, melancarkan pembagian tugas dan
penjadwalan,dll.

2.      Dalam bidang manajemen personel, yaitu memperlancar program supervise pendidikan


dan membantu pengisisan identitas kepegawaian.
3.      Dalam bidang manajemen murid, guru bmenjadi panitia dalam penerimaan murid baru,
mempertimbangkan syarat kenaikan kelas atau kelulusan dan membantu mengawasi dan
membimbing organisasi murid.

4.      Dalam bidang manajemen tata laksana sekolah, guru harus merencanakan penggunaan
ruang belajar, membantu penyusunan kalender sekolah, berpartisipasi dalam rapat-rapat
sekolah.

5.      Dalam bidang manajemen sarana pendidikan, inventarisasi alat peraga pada bidang
studi masing-masing sangat diperlukan, merencanakan dan mengusahakan buku pegangan
yang baik untuk guru maupun murid, mengatur penggunaan laboratorium sekolah, dll

6.      Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat, dalam bidang ini guru sebagai salah
satuwarga seklah dituntut untuk berpartisipasi secara aktif dan konstruktif agar dalam
menjalin hubungan yang harmonis antarsekola dengan pihak luar tercapai dan terbina dengan
baik.

7.      Dalam bidang manajemen keuangan, guru harus membantu memperlancar pemasukan


uang SPP, tidak mustahi guru diserahi tugas sebagai pencatat keuangan disekolah dari
berbagai jenis kegiatan pendidikan dan membantu kepala sekolah dari berbagai jenis kegiatan
pendidikan.

Daftar Pustaka
Rohman, Abd. 2017. “Dasar-Dasar Manajemen.” Malang: Intelegensi Media
Ayunda. 2020. “Konsep Manajemen: Pengertian dan Karakteristiknya dalam Bisnis.”
https://accurate.id/marketing-manajemen/konsep-manajemen-pengertian-dan-karateristiknya-
dalam-bisnis/#:~:text=Karakteristik%20Manajemen,organisasi%20untuk%20mencapai
%20tujuan%20ini. (Diakses pada tanggal 5 September 2021).
Hanafi. Mamduh. 2015. “Konsep Dasar & Perkembangan Teori Manajemen.”
http://repository.ut.ac.id/4533/1/EKMA4116-M1.pdf. (Diakses pada tanggal 5 September
2021).
Amirullah., dan Budiyono, H. 2004. Pengantar Manajemen Yogyakarta: Graha Ilmu.
Adi Gustina. 2021. Manejemen. Jurnal Ilmu Manajemen. 18(01). 01-61
Syafaruddin dan nasution.2005
Mayssara A. Abo Hassanin Supervised.2014
https://artikelpendidikan.id/unsur-unsur-manajemen/. (Diakses pada tanggal 5
September 2021)
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2017/11/fungsi-fungsi-manajemen-dan-proses-prose
s-manajemen.html. (Diakses pada tanggal 5 September 2021)
https://www.merdeka.com/sumut/tujuan-manajemen-pengertian-fungsi-dan-manfaatny
a-yang-perlu-anda-ketahui-kln.html?page=2
https://ptindotraining.com/blog/2012/07/13/apa-fungsi-suatu-sistem-3/
https://lancangkuning.com/post/24269/kelebihan-dan-kekurangan-manajemen-modern.
html
https://man1bengkalis.sch.id/blog/hal-yang-harus-dipersiapkan-guru-professional-sebel
um-mengajar/
http://ropiyahapril.blogspot.com/2016/12/guru-sebagai-manajer.html
http://amachmud.blogspot.com/2012/09/perencanaan-pembelajaran.html
https://www.coursehero.com/file/plee0qj/Menurut-T-Hani-Handoko-ada-tiga-alasan-ut
ama-mengapa-manajemen-diperlukan/

Anda mungkin juga menyukai