Disusun Oleh:
Kelompok 2
Azizah Safitri 2005113172
Fitriyani 2005134897
Lidia Belinda 2005134892
Nurzilawati Rukaniya 2005113049
Putri Aulia Rizki 2005113163
Putri Azzahra 2005113167
Roina 2005134894
Sariulina Stephany Manurung 2005113164
2. Karakteristik Manajemen
Karakteristik dasar manajemen adalah:
2. Money (Uang/Biaya)
Sarana terpenting setelah manusia, dimana dalam kegiatannya, dapat
dipastikan mereka membutuhkan uang.
3. Materials (Bahan-bahan)
Bahan-bahan juga penting dalam manajemen. Bahan-bahan itu dapat berupa
bahan mentah, bahan setengah jadi maupun bahan jadi.
4. Machines (Mesin)
Penggunaan mesin biasanya dilakukan untuk mencapai efesiensi kerja dimana
mesin-mesin itu dapat mempermudah, memperlancar, dan mempercepat
proses kerja sehingga dapat membawa banyak keuntungan maksimal.
5. Methods (Metode)
Metode adalah cara pelaksanaan kerja. Metode kerja yang baik adalah yang
sederhana, mudah, dan dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan.
Menurut Mooney James D., (1954), ia mengemukakan tiga unsur-unsur manajemen.
Dengan mengelompokkan unsur-unsur uang, material/bahan-bahan dan mesin
kedalam istilah fasilitas.
1. Man
2. Facilities
3. Method
Sejalan dengan pandangan itu, Harold Konntz dan Cyril O’Donnel (1972)
menegaskan, “Manage-ment is the development of people, not the direction of
thing.” Dimana menjelaskan tentang Unsur-Unsur Manajemen sebagai berikut:
1. Man
Merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam
manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang
membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai
tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya
manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena
adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
2. Money atau Uan
Salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar
dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah
uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat
(tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus
diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang
yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu
organisasi.
3. Material
Terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam
dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli
dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai
salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa
materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki. Manusia tanpa material
atau bahan-bahan tidak akan dapat mencapai tujuan yang dikehendakinya,
sehingga unsur material yang merupakan bagian dalam unsur-unsur
manajemen tidak dapat diabaikan.
4. Machine atau Mesin
Digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan
yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. Upaya yang ditujukan
terhadap faktor mekanik/mesin antara lain adalah : perencanaan yang baik
tentang mesin, alat dan perkakas yang digunakan serta peningkatan perhatian
terhadap perawatan mesin dan perkakas kerja
5. Metode
Suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer.
Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja
suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada
sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan
kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang
melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka
hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam
manajemen tetap manusianya sendiri.
6. Market atau pasar
Tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya.
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang
diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya,
proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam
arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam
perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus
sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
4. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Seorang industriawan Perancis pada awal abab ke-20 yang bernama Henry Fayol
mengusulkan bahwa seluruh manajer melakukan lima fungsi manajemen yaitu, merancang,
mengorganisasikan, memerintah, mengordinasi dan mengendalikan. Lalu pada pertengahan
tahun 1950-an, dua profesor UCLA memanfaatkan karya Henry Fayol dan meringkas fungsi
manajemen menjadi empat fungsi, yaitu:
1. Perencanaan
Fungsi perencanaan diperlukan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-
tujuan dan menetapkan prosedur terbaikuntuk dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut.
2. Pengorganisasian
Menetapkan struktur formal dimana pekerjaan akan ditetapkan, dibagi, serta
dikordinasikan.
3. Pengarahan
Setelah rencana ditentukan dan mengorganisir sumber daya yang ada, maka
fungsi selanjutnya ialah mengarahkan para anggota organisasi untuk bergerak dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara sederhana menunjukkan bagaimana
membuat para anggota organisasi mau melaksanakan apa yang diinginkan oleh
organisasi. Dengan demikian, sangat melibatkan kualitas, gaya kepemimpinan,
kounikasi, motivasi, dan budaya organisasi.
4. Pengawasan
Semua fungsi tidak akan berjalan efektif dan efesien tanpa adanya sebuah
pengawasan. Fungsi pengawasan merupakan penerapan suatu cara yang mampu
menjamin bahwa rencana yang sedang dilaksanakan telah sesuai dengan yang
ditetapkan sebelumnya.
Pengawasan bisa terjadi dalam dua sisi, yakni:
1) Pengawasan positif adalah mencoba mengetahui apakah tujuan organisasi
dicapai dengan efektif dan efesien.
2) Pengawasan negatif adalah mencoba menjamin bahwa kegiatan yang
tidak diinginkan atau dibutuhkan terjadi dikemudian hari.
Mengapa perlu kajian dan kegunaan manajemen
Mengapa kita perlu mempelajari organisasi ?
Mengapa adm dianggap penting dalam proses manajemen ?
5. PROSES MANAJEMEN
Kita telah memahami bahwa manajemen itu diterapkan pada sebuah organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi tersebut. Sebenarnya, manajemen itu sendiri memiliki tujuan uta
ma selain bertujuan sebagai alat untuk pencapaian tujuan organisasi.
Tujuan utama manajemen yang pertama adalah untuk mendapatkan hasil maksimum d
engan upaya dan sumber daya minimum. Jadi, manajemen mengutamakan efektivitas da
n efisiensi upaya dan sumber daya secara maksimal dan optimal. Manajemen pada dasar
nya berkaitan dengan berpikir dan memanfaatkan sumber daya manusia, material serta k
euangan sedemikian rupa yang akan menghasilkan kombinasi terbaik. Kombinasi ini me
nghasilkan pengurangan berbagai biaya dan waktu, dengan kata lain sumber daya terseb
ut digunakan lebih efektif dan efisien.
Manajemen tidak hanya untuk efisiensi upaya dan sumber daya, tetapi juga untuk efisi
ensi berbagai faktor produksi yang tepat. Efisiensi dapat ditingkatkan dengan menguran
gi pembusukan, pemborosan, dan semua jenis kerusakan, yang pada gilirannya mengara
h pada penghematan waktu, usaha serta uang. Hal itu tentu penting untuk pertumbuhan
dan kemakmuran perusahaan. Faktor-Faktor produksi merupakan hal penting bagi setiap
organisasi bisnis maupun organisasi lain. Setiap organisasi memiliki faktor-faktor produ
ksi yang berbeda, tetapi secara umum faktor-faktor produksi yaitu tanah, modal, sumber
daya manusia, dan sumber daya alam. Manajemen harus bisa memberikan efisiensi terha
dap faktor-faktor produksi.
Manajemen memiliki tujuan untuk memastikan kelancaran dan koordinasi fungsi peru
sahaan. Hal ini untuk membantu dalam memberikan manfaat maksimal kepada karyawa
n. Manfaat tersebut dalam bentuk kondisi kerja yang baik, sistem upah yang sesuai, renc
ana insentif di satu sisi dan keuntungan yang lebih tinggi bagi pimpinan di sisi lain.
Manajemen memiliki tujuan untuk memastikan kelancaran dan koordinasi fungsi peru
sahaan. Hal ini untuk membantu dalam memberikan manfaat maksimal kepada karyawa
n. Manfaat tersebut dalam bentuk kondisi kerja yang baik, sistem upah yang sesuai, renc
ana insentif di satu sisi dan keuntungan yang lebih tinggi bagi pimpinan di sisi lain.
7. Konsep manajemen
Proses: Proses berarti fungsi atau kegiatan utama yang dilakukan manajemen untuk m
enyelesaikan sesuatu. Fungsi-fungsi ini adalah perencanaan, pengorganisasian, kepega
waian, pengarahan dan pengendalian.
Efektivitas: Efektivitas berkaitan dengan hasil akhir. Ini pada dasarnya berarti menye
lesaikan tugas yang diberikan. Dengan demikian Efektivitas dalam manajemen berkait
an dengan melakukan tugas yang tepat, menyelesaikan kegiatan dan mencapai tujuan
Efisien: Efisiensi berarti melakukan tugas dengan benar dan dengan biaya minimum.
Manajemen prihatin dengan penggunaan sumber daya input yang efisien yang pada ak
hirnya mengurangi biaya dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.
8. Bidang-bidang manajemen
Adi Gustina (2021: 34) mengatakan bidang manajemen (sumber daya manusia, keuangan,
pemasaran, dan operasional.
Sesuai dengan namanya, bidang ini berhubungan dengan pengaturan dan peng
elolaan sumber daya manusia. Dalam menjalankan sebuah usaha/bisnis, manajemen h
arus memikirkan cara yang tepat agar karyawan atau pegawai dapat bekerja sesuai de
ngan rencana. Bidang Sumber Daya Manusia mencakup kegiatan perekrutan karyawa
n, pemberian gaji, pemenuhan hak-hak karyawan, pengembangan mutu karyawan, da
n lain-lain.
2. Bidang keuangan
Satu hal yang tak kalah penting dalam bidang bidang manajemen adalah penge
lolaan keuangan. Sebuah usaha/bisnis tidak akan berhasil bila pengelolaan keuangann
ya buruk. Untuk dibutuhkan pengaturan dan pengelolaan keuangan dengan baik agar
usaha/bisnis kamu tetap berjalan. Dibutuhkan hitungan yang tepat untuk mengatur alir
an uang yang masuk dan keluar. Bidang ini membantu organisasi atau bisnis untuk me
ngontrol pengeluaran dan peningkatan pendapatan. Hasil laporan keuangan berguna s
ebagai bahan untuk menentukan kebijakan yang strategis agar tujuan tercapai.
3. Bidang pemasaran.
Kemudian ada bidang pemasaran. Bidang ini dapat didefinisikan sebagai aktiv
itas untuk mengenalkan produk/jasa yang dihasilkan kepada konsumen. Selain itu jug
a berhubungan dengan penerapan strategi tertentu untuk menarik minat konsumen aga
r membeli produk/jasa yang ditawarkan. Apabila dijalankan dengan baik, bidang ini a
kan mendatangkan arus uang masuk yang tinggi. Sehingga pendapatan yang di dapatk
an pun bertambah.
4. Bidang operasional
Menurut Sukwiaty, dkk (dalam Rohman, 2017) prinsip adalah suatu pernyataan mendasar
atau kebenaran umum yang merupakan sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak.
Menurutnya, prinsip-prinsip umum manajemen (general principle of management) seperti
dikutip dari pendapat Henry Fayol (dalam Rohman, 2017) dapat dipaparkan sebagai berikut:
Disiplin (Discipline)
Prinsip disiplin ini erat kaitannya dengan wewenang. Dalam arti kata bahwa
jika wewenang yang dimiliki seorang manajer tidak berjalan sebagaimana mestinya,
maka kemungkinan yang akan terjadi hilangnya prinsip kedisiplinan. Dengan
demikian, pemegang wewenang (manajer) harus mampu menanamkan dalam dirinya
prinsip kedisiplinan dalam melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya. Sehingga hal tersebut juga akan memberikan keteladanan pada
bawahannya (sumber daya manusia yang lain) untuk berlaku disiplin dalam
melaksanakan pekerjaan guna tercapainya tujuan.
Dapat disimpulkan bahwa disiplin merupakan ketaatan dan kepatuhan
seseorang terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Disiplin sebagai
prinsip manajemen melingkupi: kesungguhan hati, kerajinan, ketaatan, kesiapan,
persetujuan, kebiasaan, tatakrama antara organisasi tersebut dengan anggotanya.
Dengan berpegang pada prinsp kedisiplinan, maka seseorang akan dapat
melaksanakan pekerjaan sebagai tanggung jawabnya secara maksimal pula.
Pemusatan (Centralization)
Pemusatan wewenang dalam manajemen akan melahirkan konsekuensi
pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir berada
pada orang yang diberi wewenang tertinggi atau disebut juga sebagai manajer puncak.
Kembali pada bahasan sebelumnya bahwa prinsip dasarnya wewenang berjalan
seiring dengan tanggung jawab, semakin tinggi wewenang seseorang maka semakin
tinggi pula tanggung jawab yang diembannya.
Pemusatan wewenang dalam hal ini bukan berarti adanya kekuasaan untuk
menggunakan wewenang sesuai kehendak hatinya, melainkan dipandang sebagai
upaya untuk menghindari kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab.
Pemusatan wewenang dalam konteks ini juga tidak dapat dimaknai sebagai bentuk
penghapusan pelimpahan wewenanang (delegation of authority). Kesimpulannya,
pemusatan wewenang dalam manajemen dilakukan semata-mata menghindari
berbagai kemungkinan yang tidak diharapkan dalam menjalankan suatu kegiatan.
Sehingga hal tersebut juga menjadi batasan sejauh mana wewenang harus dipusatkan
dalam suatu organisasi, agar tidak menimbulkan tindakan kesewenang-wenangan
yang dilakukan oleh manajer puncak.
Hirarki/Rangkaian Perintah (Chain of Command)
Hirarki/rangkaian perintah mengharuskan perintah berjalan dari atas ke bawah
dengan jarak yang terdekat. Artinya, perintah tidak diperkenankan melompati
tingkatan struktur yang ada dalam suatu organisasi. Perintah dari manajer puncak
dalam konteks ini sangat dihindari langsung ditujukan kepada manajer tingkat bawah,
melainkan harus melalui manajer tingkat menengah. Sehingga menegaskan bahwa
hirarki/rangkaian perintah dibutuhkan untuk kesatuan arah perintah yang kemudian
membentuk suatu rantai perintah yang mengacu pada tingkatan struktur sebuah
organisasi. Rantai perintah kemudian berjalan dari otoritas tertinggi sampai pada
tingkat yang paling rendah.
Hirarki/rangkaian perintah pada dasarnya merupakan konsekuensi dari
pembagian kerja dalam lingkaran suatu manajemen. Sehingga setiap anggota dalam
sebuah organisasi yang tercakup dalam lingkaran manajemen akan mengetahui
kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.
Pengetahuan yang demikian sangat dibutuhkan, agar dalam pelaksanaan pekerjaan
untuk mencapai tujuan berjalan secara efektif tanpa adanya kesimpangsiuran.
Ketertiban (Order)
Prinsip ketertiban dalam melaksanakan suatu pekerjaan merupakan salah satu
syarat pokok yang harus terpenuhi. Karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa
melakukan pekerjaan dalam keadaan yang kacau atau asal-asalan. Ketertiban dalam
suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh elemen, baik atasan maupun bawahan
dalam suatu lingkaran manajemen berpegang pada azas kedisiplinan yang tinggi. Oleh
karena itu, ketertiban dan kedisiplinan sangat dibutuhkan dalam pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan.
Keadilan dan Kejujuran (Equity)
Prinsip keadilan dan kejujuran dipandang sebagai suatu yang bisa
memunculkan kesetiaan dan ketaatan elemen-elemen atau bawahan yang ada dalam
lingkaran suatu manajemen terhadap atasannya. Kesetiaan dan ketaatan tersebut dapat
terwujud dengan mengkoordinasikan keadilan dan kejujuran para manajer di dalam
memimpin para bawahannya dan memicu tumbuhnya rasa tunduk kepada kekuasaan
dari atasan. Karena pada dasarnya, bawahan senantiasa menuntut diperlakukan
dengan wajar sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
Prinsip keadilan dan kejujuran erat kaitannya dengan masalah moral orang-
orang yang ada dalam lingkaran manajemen dan tidak dapat dipisahkan. Sehingga
kesimpulannya adalah bahwa dalam manajemen, atasan harus bisa memperlakukan
bawahannya dengan sebaik-baiknya. Dengan perlakuan yang baik dari atasan, maka
sangat besar kemungkinan akan lahir rasa ketaatan dan kesetiaan dari bawahan.
Prakarsa (Inisiative)
Prakarsa merupakan salah satu prinsip manajemen yang harus ada dalam diri
manajer/pimpinan pada khususnya sebagai penegas bahwa dirinya memang pantas
menempati posisi tersebut. Prakarsa dimaknai sebagai tindakan pemunculan kehendak
untuk mewujudkan sesuatu yang bernilai guna bagi penyelesaian pekerjaan dengan
cara yang sebaik-baiknya. Pada prakarsa terhimpun perasaan, kehendak, pikiran,
keahlian, serta pengalaman seseorang yang pada saatnya nanti akan direalisasikan
untuk mencapai tujuan dengan maksimal.
Oleh sebab itu, prakarsa dari seseorang harus dihargai dan dihormati apabila
dapat memberikan manfaat terhadap pencapaian tujuan secara maksimal. Dalam
prakarsa terkandung stimulus bagaimana orang yang bersangkutan harus dihargai,
karena pada hakikatnya manusia butuh penghargaan. Artinya, dengan berprakarsa
seseorang hendaknya dihargai dengan sepantasnya. Sehingga terjalin hubungan
timbal-balik yang sama-sama memberikan keuntungan, baik terhadap manajemen itu
sendiri maupun terhadap orang yang berprakarsa. Manajemen mendapat keuntungan,
yaitu pencapaian tujuan secara maksimal, sedangkan pemrakarsa mendapatkan
keuntungan penghargaan dari manajemen. Penolakan terhadap penghargaan bagi
seseorang yang berprakarsa, berarti juga menolak konsep menghargai orang lain. Hal
tersebut akan menimbulkan menurunnya gairah dan semangat kerja seseorang dalam
melaksanakan tanggung jawab yang harus ditunaikan, karena pada dasarnya manusia
butuh penghargaan.
Menurut Rohman (2017:65) beberapa jenis manajemen pada umumnya terbagi dalam
lima bagian, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Management by Acception
2. Managerial Breakthrough
4. Management by Result
Manajemen jenis ini juga menitikberatkan pada penganalisisan dari hasil yang
dicapai sehingga diperlukan pengawasan yang sangat teliti terhadap berbagai aspek
yang berkenaan dengan hasil yang dicapai oleh organisasi atau perusahaan.
5. Management by Ideas
Secara umum menurut Siagian seperti yang dikutip oleh Sukwiaty, dkk (dalam Rohman,
2017) dalam konteks kekuasaan (kepemimpinan), terdapat tiga tingkatan, yaitu:
1. Top management (manajemen tingkat atas) atau juga sering disebut dengan chief
executive officer atau top manager.
Tingkatan-tingkatan kekuasaan dalam manajemen tersebut dapat dilihat pada gambar berikut
ini:
Manajemen adalah proses atau usaha memakai sumber daya secara efisien dan efektif
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi manajemen berhubungan dengan sumber
daya atau hardware, sedangkan sistem berhubungan dengan aturan, prinsip, prosedur,
kebijakan dll yang dapat dartikan juga dengan software. Jadi sistem manajemen merupakan
gabungan dari hardware dan software yang akan membuat suatu organisasi dapat berjalan
sesuai arah dan proses yang diinginkan.
Biasanya, manajemen itu sudah merupakan sistem atau merupakan bagian utama dari
sistem. Jadi, dengan menciptakan suatu sistem, maka terdapat unsur manajemen didalamnya.
Kegiatan belajar akan ditutup dengan ulasan beberapa isu yang menjadi tantangan bagi
manajer. Isu tersebut adalah (1) pendidikan dan pengalaman (profesionalisme), (2) kebutuhan
akan visi, (3) globalisasi, serta (4) etika dan tanggung jawab sosial.
Apa yang dimaksud dengan visi dan mengapa visi penting bagi seorang manajer? Visi
merupakan kemampuan melihat masa mendatang (jangka panjang), yaitu dalam hal tujuan
organisasi dan bagaimana mencapai tujuan tersebut. Pemimpin atau manajer besar biasanya
selalu mempunyai visi yang jelas. Visi menghidupkan semangat bekerja atau membangun.
Seorang pemimpin organisasi sosial barangkali mempunyai misi meningkatkan kecerdasan
anggotanya. Karena itu, organisasi selalu berusaha meningkatkan sistem pendidikan. Bill
Gates, pendiri Microsoft (perusahaan perangkat lunak Amerika Serikat), mempunyai visi
membuat komputer mudah digunakan oleh setiap orang, semudah orang menyetel dan
menonton televisi. Dengan visi semacam itu, produk-produk yang dihasilkan oleh Microsoft
ditujukan untuk mencapai visi tersebut. Windows, sistem operasi yang dihasilkan oleh
Microsoft, berangkat dari visi semacam itu. Windows membuat computer lebih akrab dengan
kebanyakan orang karena operasi komputer menjadi lebih mudah. Pemakai komputer tinggal
“mengklik” program yang diinginkan, tanpa perlu menulis perintah yang panjang seperti
yang dilakukan sistem operasi DOS (disk operating system).
3. Globalisasi
Kata globalisasi merupakan kata yang menjadi sangat populer akhir-akhir ini.
Globalisasi atau dimensi internasional menjadi semakin penting bagi perusahaan
multinasional yang bergerak di beberapa negara. Perusahaan semacam itu semakin banyak.
Dengan melemahnya pembatasan-pembatasan antara negara (APEC, NAFTA), perdagangan
antarnegara menjadi semakin marak. Go international merupakan salah satu pilihan strategis
perusahaan yang ingin terus berkembang. Globalisasi menjadikan dunia ini seperti suatu
desa. Perkembangan di suatu sudut dunia akan diketahui dengan cepat oleh penduduk di
bagian dunia lain. Di samping itu, batasan-batasan antarnegara sudah mulai berkurang.
Sebagai contoh, pembatasan kepemilikan asing atau investasi asing sudah semakin
berkurang. Investor asing saat ini sudah bisa memiliki 100% saham perusahaan terbuka di
Indonesia. Globalisasi tersebut melahirkan tantangan dan peluang. Jika kita tidak siap,
perusahaan asing akan masuk ke Indonesia dan memenangkan persaingan di pasar Indonesia.
Sebaliknya, globalisasi memungkinkan perusahaan domestik melakukan ekspansi ke luar
negeri dan belajar dari perusahaan asing untuk memperkuat daya saing perusahaan.
Apakah etika merupakan faktor penting dalam kesuksesan manajer? Jawaban terhadap
pertanyaan tersebut masih kontroversial. Sebagai contoh,larangan terhadap perusahaan
multinasional Amerika Serikat menyogok pemerintah luar negeri untuk kepentingan
perusahaan tersebut menimbulkan kekhawatiran menurunnya daya saing perusahaan
multinasional Amerika Serikat dibandingkan dengan perusahaan multinasional negara lain
yang tidak melarang. Namun demikian, sebagian besar berpendapat bahwa etika perlu
dikenal oleh manajer. Terlepas dari jawaban benar atau salah, baik atau tidak baik, etika bisa
menyadarkan manajer bahwa tindakan manajer mempunyai efek terhadap banyak pihak.
Mendirikan pabrik di suatu daerah tertentu akan menimbulkan efek: menyediakan lapangan
kerja, tetapi juga limbah pabrik. Dengan kata lain, ada pihak yang diuntungkan dan juga
dirugikan. Manajer diharapkan lebih sensitif terhadap akibat-akibat dari keputusannya.
Beberapa hambatan yang yang sering terjadi dalam penerapan fungsi-fungsi manajemen
secara umum dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu:
1. Hambatan internal
2. Hambatan eksternal
Kelebihan:
Banyaknya variabel yang hanya bisa dilakukan dengan teori seperti penganggaran
modal dan perencanaan maupun produk.
Dapat melakukan pengiriman pada suatu pesan yang memiliki jarak kurang lebih
jauh dengan waktu yang telah ditentukan atau yang amat sangat singkat
Kekurangan:
Konsep pada manajemen modern sulit sekali untuk dipahami karena melakukan
perhitungan yang amat sulit.
Masih dinilai dari kurang dan dalamnya pengelolaan pada aspek sosial SDM.
Dapat memiliki banyak informasi negatif (kekerasan, pembulian, dll) yang dapat di
akses dengan bisa terbilang mudah
Membuat kita cenderung malas dengan terbiasa dengan informasi yang instan
Kekurangan quality time (misalnya jika memiliki waktu yang senggang dapat diisi
dengan berorganisasi
Membaca buku atau kegiatan lain juga bisa, tetapi dengan memiliki teknologi yang
terbilang kurang terkontrol, kita dapat Menghabiskan banyak waktu yang tersisa
dengan melakukan refreshing dengan bermain game dan hiburan lainnya yang
disenangi.
Maraknya penipuan via online (biasanya terjadi pada pebisnis online seperti penjual
hp, laptop, kamera, motor dan lain sebagainya)
Dalam manajemen yang berperan sebagai manajer adalah anggota organisasi yang menja
di pemimpin untuk menjalankan tugas-tugas tertentu. Sedangkan dalam manajemn pembelaja
ran ialah guru. Guru adalah sebagai seorang manajer di dalam organisasi kelas manajemen pe
mbelajaran. Manajemen bisa saja dalam sektor organisasi, perusahaan,dll. Manajemen pembe
lajaran biasa terkait dengan sektor pembelajaran dengan kata lain pendidikan.
a Perencanaan Pengajaran
b Pengorganisasian Pengajaran
Guru adalah sebagai seorang manajer di dalam organisasi kelas dan pemimpin
dalam manajemen pembelajaran. Seorang guru atau pengajar mempengaruhi peserta d
idik dengan strategi tertentu sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran, yaitu me
motivasi para peserta didik untuk siap menerima materi pelajaran.
Upaya upaya yang dapat dilakukan guru sebagai pemimpin dalam KBM
contohnya antara lain:
d Evaluasi Pembelajaran
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, d
an lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memilki standar kualitas tertentu, yang menca
kup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin.
Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhin oleh berbagai faktor, seperti motivasi, kematanga
n, hubungan peserta didik dengan guru,kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan
keterampilan guru dalam ber komunukasi. Jika faktor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui p
embelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha membuat sesuatu
menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam memecahkan masalah. Ada beberapa hal
yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran, yaitu: Membuat ilustrasi, Mend
efenisikan, Menganalisis, 22 Pandangan yang bervariasi, Menyediakan media untuk mengkaji
materi standar, Menyesuaikan metode pembelajaran, Memberikan nada perasaan. Agar pemb
elajaran memilki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa berusaha untuk memp
ertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya ketika mempelajari materi sta
ndar.
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan p
engalamanya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalan
an tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral d
an spiritual yang lebih dalam dan kompleks. Sebagai pembimbing perjalanan, guru memerluk
an kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut:
a. Guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai.
b. Guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan yang paling penting
bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi m
ereka harus terlihat secara psikologis.
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan, baik intelektual maup
un motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih. Hal ini lebih ditekankan
lagi dalam kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, karena tanpa latihan tidak akan mamp
u menunjukkan penguasaan kompetensi dasar dan tidak akan mahir dalam berbagai keteramp
ilan yang dikembangkan sesuai dengan materi standar.
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak
memilki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk
menasehati orang. Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat ke
putusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat menyadari perannya
sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih mendalam, ia harus memahami psikolo
gi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi p
eserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu den
gan yang lain, demikian halnya pengalaman orang tua memilki arti lebih banyak daripada nen
ek kitea. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara psikologis berada jauh dari peng
alaman manusia yang harus dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam pendidikan. Tugas guru
adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ini kedalam istilah atau bah
asa moderen yang akan diterima oleh peserta didik. Sebagai jembatan antar generasi tua dan
generasi muda, yang juga penerjemah pengalaman, guru harus menjadi pribadi yang terdidik.
Guru merupakan model atau teladan bagi peserta didik dan semua orang yang menganggap di
a sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak
mudah untu ditentang, apalagi ditolak. Sebagai teldan. Tentu saja pribadi dan apa yang dilaku
kan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang di sekitar lingkungannya yang men
ganggap atau mengakuinya sebagai guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh gur
u: sikap dasar, bicara dan gaya bicara, kebiasaan bekerja, sikap melalui pengalaman dan kesal
ahan, pakaian, hubungan kemanusiaan, proses berfikir, perilaku neurotis, selera, keputusan, k
esehatan gaya hidup secara umum. Perilaku guru sangat mempengaruhi peserta didik harus b
erani mengembangkan gaya hidup pribadinya sendiri. Guru yang baik adalah yang menyadari
kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang ada pada dirinya, kemudian menya
dari kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan harus dikuti dengan sikap merasa dan ber
usaha untuk tidak mengulanginya.
Guru harus memiliki kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik. Ungkapan yang seri
ng dikemukakan adalah bahwa “guru bisa digugu dan ditiru”. Digugu maksudnya bahwa pesa
n-pesan yang disampaikan guru bisa dipercaya untuk dilksanakan dan pola hidupnya bisa diti
ru atau diteladani. Jika ada nilai yang bertentangan dengan nilai yang dianutnya, maka denga
n cara yang tepat disikapi sehingga tidak terjadi benturan nilai antara guru dan masyarakat ya
ng berakibat tergangunya proses pendidikan bagi peserta didik. Guru perlu juga memilki kem
ampuan untuk berbaur dengan masyarakat melaluin kemampuannya, antara lain melalui kegi
atan olahraga, keagamaan dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus dimilki, sebab kalau tid
ak pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat yang bersangkutan kurang bisa diterima ol
eh masyarakat.
Kreatifitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk
mende akan monstrasikan dan menunjukkan kreatifitas tersebut. Kreatifitas merupakan sesuat
u yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek dunia disekitar kita. Kreatifitas ditandai ol
eh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh
seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu. Akibat dari fungsi ini, gur
u senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik, s
ehingga peserta didik akan menilainya bahwa ia memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu
secara rutin saja. Kreatifitas menunjukkan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru sekaran
g lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya.
Dunia ini panggung sandiwara, yang penuh dengan berbagai kisah dan peristiwa, mulai dari k
isah nyata sampai yang direkayasa. Dalam hal ini guru dituntut untuk memberikan dan meme
lihara pandangan tentang keagungan kepada peserta didiknya. Mengembangkan fungsi ini gu
ru harus terampil dalam berkomunikasi dikelolanya dilaksanakan untuk menunjang fungsi ini
Guru bekerja dengan ketrampilan dan kebiasaan tertentu, serta kegiatan rutin yang amat diper
lukan dan seringkali memberatkan. Jika kegiatan tersebut tidak dikerjakan dengan baik, maka
bisa mengurangi atau merusak keefektifan guru pada semua peranannya.
Hidup ini selalu berubah dan guru adalah seorang pemindah kemah, yang suka memindah–mi
ndahkan dan membantu peserta didik dalam meninggalkan hal lama menuju sesuatu yang bar
u yang bisa mereka alami. Guru berusaha keras untuk mengetahui masalah peserta didik, kep
ercayaan dan kebiasaaan yang menghalangi kemajuan serta membantu menjauhi dan mening
galkannya untuk mendapatkannya untuk mendapatkan cara-cara baru yang lebih sesuai. Guru
harus memahami hal yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi peserta didiknya.
Sudah menjadi sifat manusia untuk mengenal diri dan menanyakan keberadaanny serta bagai
mana berhubungan dengan keberadaaanya itu. Tidak mungkin bagi manusia hanya muncul da
lam lingkungannya dan berhubungan dengan lingkungan, tanpa mengetahui asal usulnya. Se
mua itu diperoleh melalui cerita. Guru tidak takut menjadi alat menyampaikan cerita-cerita te
ntang kehidupan, karena ia tahu sepenuhnya bahwa cerita itu sangat bermanfaat bagi manusia.
Cerita ini adalah cermin yang bagus dan merupakan tongkat pengukur. Dengan cerita manusi
a bisa mengamati bagaimana memecahkan masalah yang sama dengan yang dihadapinya, me
nemukan gagasan dan kehidupan yang nampak diperlukan oleh manusia lain, yang bisa dises
uaikan dengan kehidupan mereka. Guru berusaha mencari cerita untuk membangkitkan gagas
an kehidupan di masa mendatang.
Sebagai seorang aktor, guru melakukan penelitian tidak terbatas pada materi yang harus ditra
nsferkan, melainkan juga tentang kepribadian manusia sehingga mampu memahami respon-re
spon pendengarnya, dan merencanakan kembali pekerjaannya sehingga dapat dikontrol. Seba
gai aktor, guru berangkat dengan jiwa pengabdian dan inspirasi yang dalam yang akan menga
rahkan kegiatannya. Tahun demi tahun sang aktor berusaha mengurangi respon bosan dan ber
usaha meningkatkan minat para pendengar.
Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik, menghormati setiap i
nsan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan. Guru me
ngetahui bahwa pengalaman, pengakuan dan dorongan seringkali membebaskan peserta didik
dari “self image” yang tidak menyenangkan, kebodohan dan dari perasaan tertolak dan renda
h diri. Guru telah melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta didik yang dicampa
kan secara moril dan mengalami berbagai kesulitan dibangkitkan kembali menjadi pribadi ya
ng percaya diri.
Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena meliba
tkan banyak latar belakang dan hubungan, serta varible lain yang mempunyai arti apabila ber
hubungan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian.
Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yan
g meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut serta penilaian harus adil
dan objektif.
Salah satu tugas guru adalah mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi berikutnya, k
arena hasil karya manusia terdahulu masih banyak yang bermakna bagi kehidupan manusia se
karang maupun di masa depan. Sarana pengawet terhadap apa yang telah dicapai manusia ter
dahulu adalah kurikulum. Guru juga harus mempunyai sikap positif terhadap apa yang akan a
wetkan.
Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir
(kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap
yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini peran
kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator
Oleh karena itu peranan guru sangatlah penting untuk kemajuan sekolah. Guru harus
berperan aktif dalam menjalankan tugasnya terutama dalam kegiatan proses belajar mengajar
di dalam kelas, selain itu murid juga berperan dalam proses belajar mengajar tersebut.
Karenanya guru dan murid merupakan dua sosok yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia
pendidikan. Dari penjelasan di atas, maka hal yang harus dipersiapkan guru professional
sebelum mengajar ialah :
Hal paling utama dalam mempersiapkan diri sebelum mengajar adalah tentang
situasi dan kondisi. Anda harus mengamati situasi jarak, tempat mengajar dan kondisi
Jadi, sebagai seorang guru professional, Anda harus mempersiapkan situasi dan
kondisi tersebut
22. Apa yang dilakukan guru sebagai manajer dalam perencanaan pembelajaran?
Perencanaan pembelajaran merupakan tahapan penting yang harus dilakukan g
uru sebelum melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dan untuk mencapai tujuan akhi
r pembelajaran. Adapun langkah-langkah perencanaan pembelajaran adalah bagaiman
a seorang guru memahami hal-hal yang terkait dengan langkah-langkah perencanaan
pembelajaran, yang meliputi :
23. Apa tugas guru terhadap bidang garapan manajemen pendidikan di sekolah?
Perlu diperhatikan bahwa fungsi guru sebagai manajer akan terdapat perbedaan jika guru itu
sebagai guru kelas ( disekolah dasar) dibandingkan dengan guru bidang studi disekolah
lanjutan seperti :
1. Manajemen kurikulum
2. Manajemen personel
3. Manajemen murid
4. Manajemen tatalaksana( ketatausahaan)
5. Manajemen sarana
7. Organisasi
24. Apa yang dapat diperbuat guru terhadap kedelapan bidang garapan manajemen
pendidikan disekolah tersebut?
1. Dalam bidang manajemen kurikulum, guru harus menyusun program mengajar sesuai
dengan Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) dalam kurikulum yang berlaku.
Dalam bidang inijuga gru harus merencanakan dan melaksanakan program evaluasi
pendidikan, memberikan bimbingan belajar kepada murid, melancarkan pembagian tugas dan
penjadwalan,dll.
4. Dalam bidang manajemen tata laksana sekolah, guru harus merencanakan penggunaan
ruang belajar, membantu penyusunan kalender sekolah, berpartisipasi dalam rapat-rapat
sekolah.
5. Dalam bidang manajemen sarana pendidikan, inventarisasi alat peraga pada bidang
studi masing-masing sangat diperlukan, merencanakan dan mengusahakan buku pegangan
yang baik untuk guru maupun murid, mengatur penggunaan laboratorium sekolah, dll
6. Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat, dalam bidang ini guru sebagai salah
satuwarga seklah dituntut untuk berpartisipasi secara aktif dan konstruktif agar dalam
menjalin hubungan yang harmonis antarsekola dengan pihak luar tercapai dan terbina dengan
baik.
Daftar Pustaka
Rohman, Abd. 2017. “Dasar-Dasar Manajemen.” Malang: Intelegensi Media
Ayunda. 2020. “Konsep Manajemen: Pengertian dan Karakteristiknya dalam Bisnis.”
https://accurate.id/marketing-manajemen/konsep-manajemen-pengertian-dan-karateristiknya-
dalam-bisnis/#:~:text=Karakteristik%20Manajemen,organisasi%20untuk%20mencapai
%20tujuan%20ini. (Diakses pada tanggal 5 September 2021).
Hanafi. Mamduh. 2015. “Konsep Dasar & Perkembangan Teori Manajemen.”
http://repository.ut.ac.id/4533/1/EKMA4116-M1.pdf. (Diakses pada tanggal 5 September
2021).
Amirullah., dan Budiyono, H. 2004. Pengantar Manajemen Yogyakarta: Graha Ilmu.
Adi Gustina. 2021. Manejemen. Jurnal Ilmu Manajemen. 18(01). 01-61
Syafaruddin dan nasution.2005
Mayssara A. Abo Hassanin Supervised.2014
https://artikelpendidikan.id/unsur-unsur-manajemen/. (Diakses pada tanggal 5
September 2021)
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2017/11/fungsi-fungsi-manajemen-dan-proses-prose
s-manajemen.html. (Diakses pada tanggal 5 September 2021)
https://www.merdeka.com/sumut/tujuan-manajemen-pengertian-fungsi-dan-manfaatny
a-yang-perlu-anda-ketahui-kln.html?page=2
https://ptindotraining.com/blog/2012/07/13/apa-fungsi-suatu-sistem-3/
https://lancangkuning.com/post/24269/kelebihan-dan-kekurangan-manajemen-modern.
html
https://man1bengkalis.sch.id/blog/hal-yang-harus-dipersiapkan-guru-professional-sebel
um-mengajar/
http://ropiyahapril.blogspot.com/2016/12/guru-sebagai-manajer.html
http://amachmud.blogspot.com/2012/09/perencanaan-pembelajaran.html
https://www.coursehero.com/file/plee0qj/Menurut-T-Hani-Handoko-ada-tiga-alasan-ut
ama-mengapa-manajemen-diperlukan/