Anda di halaman 1dari 52

KONSEP DASAR MANAJEMEN

Disusun Oleh (Koordinator) :


Dr. H Moechammad Nasir, SE, MM

Dosen Pengampu MK :
Puput Yanita Senja, M.B.A.

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
GASAL 2021/2022

1
A. URGENSI MANAJEMEN
Peluang bisnis mendorong lahirnya pebisnis baru, Sehingga tingkat
persaingan semakin ketat. Persaingan ini menimbulkan tuntutan untuk
perusahaan agar perusahaan mampu menjalankan bisnisnya secara efektif,
efisien, dan produktif. Konsep manajemen meliputi 4 fungsi :
a. Perencanaan (Planning) : Bagaimana perusahaan menetapkan tujuan
yang diinginkan, dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana
cara untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Fungsi Pengorganisasian (Organizing) : Pengaturan sumberdaya
manusia dan sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan
rencana-rencana yang bisa diputuskan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
c. Fungsi Pengarahan (Leading) : Upaya untuk menciptakan suasana kerja
dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien.
d. Fungsi Pengendalian (Controlling) : Upaya untuk menilai suatu kinerja
yang berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan
perbaikan apabila memang dibutuhkan.
Perencana adalah awal kegiatan manajemen mempersiapkan segala
hal yang terkait dengan perusahaan dan dilanjut mengorganisir karyawan.
Dan demi kelanacaran pelaksanaan kegiatan perusahaan maka perlu
pengarahan serta pengendalian.

B. PENGERTIAN MANAJEMEN
Pengertian secara umum :
Manajemen adalah ilmu atau seni dalam sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi yang
sudah ditetapkan.
Pengertian Para Ahli :

2
1. Peter Drucker : Pekerjaan manajemen adalah untuk membuat
manusia produktif. Untuk memiliki daya saing, kita diarena
internasional masyarakat harus mempunyai kecakapan managerial.
2. Gibson dkk : Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasanusaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya
organisasi lainnya agar mencapa itujuan yang ditetapkan.
3. Ricky W. Griffin : Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.

C. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN
1. MAN (Manusia)
Manusia sangat menentukan, manusia yang membuat tujuan
melakukan proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
2. Money (Uang)
Uang sebagai alat tukar dan alat ukur nilai suatu usaha dan biasanya
besar kecilnya perusahaan diukur dari jumlah perputaran uang yang
terjadi
3. Machines (Mesin dan Peralatan)
Mesin daan peralatan sebagai alat bantu kerja manusia, untuk
mempermudah tercapainya tujuan manusia
4. Methods (Cara-caraKerja) Carakerja yang baik akan memperlancar
dan mempermudah jalannya pekerjaan sehingga kita dapat
mencapai target atau harapan dengan metode yang pas
5. Material (Bahan-bahan)
Manajemen ada karena adanya kegiatan manusia secara bersama-
sama untuk mengurus material. Material ini sangat terbatas
sehingga perlu managemen untuk mengelolanya secara optimal.

3
6. Market (Pasar)
Fungsi pasar memegang peranan penting untuk memasarkan
barang/jasa dari hasil produksi sebuah perusahaan.

D. BIDANG MANAJEMEN
Manajemen dibagi dari beberapa bidang, yaitu :
1. Manajemen Pemasaran
2. Manajemen Produksi dan operasi
3. Manajemen Personalia (SDM)
4. Manajemen Keuangan
5. Manajemen Administrasi

E. MANAJER
Manajer adalah sesorang yang bekerja dengan atau melalui
orang lain melalui kegiatan mengkoordinasi berbagai aktifitas
kerjaan dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut
Ruslan ada beberapa karakteristik sekurang-kurangnya yang harus
dimiliki seorang manajer dalam konteks saat ini diantaranya :
1. Mampu bekerja dibawah tekanan terus menerus.
2. Lebih banyak menggunakan komunikasi lisan
3. Memberikan motivasi, semangat, inspirasi, dan dorongan.
4. Menyeleksi dan mengembangkan bawahannya.
5. Sisi seni manajemen lebih menonjol.

F. FUNGSI MANAJEMEN
1. Fungsi Perencanaan (Planning) :
- Suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti
dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan tersebut.
2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing) :

4
- Suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan
sumber daya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk
menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta
menggapai tujuan perusahaan.
3. Fungsi Pengarahan (Leading) :
- Suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta
menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain
sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian (Controlling) :
- Suatu aktifitas menilai kinerja berdasarkan standar yang
telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau
perbaikan jika diperlukan.

G. TINGKATAN MANAJER
Suatu organisasi mempunyai tingkatan-tingkatan tertentu
yang berbeda satu sama lain. Menurut Mohammad Halim dalam
sebuah perusahaan terdapat 3 tingkatan Manajer yaitu :
1. Manajemen puncak (Top Management) :
- Tingkatan paling tinggi dari manajemen yang merupakan
eksekutif tertinggi di perusahaan yang akan menetapkan
tujuan dan strategi perusahaan secara keseluruhan.
2. Manajemen Menengah (Middle Management) :
- Tingkatan manajemen yang befungsi mengarahkan kegiatan
dari manajemen terbawah. Yang bertanggungjawab
mengimplementasikan berbagai kebijakan yang dibuat oleh
manajemen puncak.
3. Manajemen Bawah (Lower Management) :

5
- Tingkatan manajemen pada tingkatan bawah dari suatu
organisasi. Manajemen berfungsi mengarahkan pekerjaan-
pekerjaan operasional.

H. GAYA KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF


Ada beberapa gaya kepemimpinan yang dikenal luas :
1. Otokratik (Autocratic) : Kekuasaan yang terpusat dan tidak
memberikan ruang kepada yang dipimpinnya untuk mengambil
peran yang penting. Biasanya cirinya organisasi penuh dengan
ketegangan, kaku, dan selalu menunggu perintah dari atasan.
2. Free-rein / Laissez-faire : Gaya kepemimpinan yang membiarkan
staff untuk melakukan apapun yang terkait dengan tugasnya. Fungsi
pengarahan pimpinan kepada anak buah nyaris tidak ada sehingga
bawahan menjadi bingung dan ragu dalam mengambil keputusan.
Kekurangannya adalah bawahan tidak mendapat pengarahan.
3. Participative / Democratic :Gaya kepemimpinan ini yang
memberikan ruang berdiskusi dan berbeda pendapat antara
bawahan dan pimpinan. Bawahannya menjadi terbuka dan
mendorong dirinya untuk melakukan inovasi dan kreasi. Masalah
yang muncul menjadi cepat diketahui dan dapat diantisipasi oleh
pimpinan.
Setiap orang dapat melakukan ketiga gaya kepemimpinan diatas
sesuai dengan kondisi dan situasinnya.

6
MODUL BAB 10
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Disusun Oleh (Koordinator MK) :


Dr. H Moechammad Nasir, SE, MM
Dosen Pengampu :
Puput Yanita Senja, M.B.A.

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
GASAL 2021/2022
A. Konsep dan Peranan Manajemen SDM

Menurut Buchari Zainun (2001), manajemen sumber daya manusia merupakan bagian yang
penting, bahkan dapat dikatakan bahwa manajemen itu pada hakikatnya adalah manajemen sumber
daya manusia. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja secara efisien dan efektif sehingga tercapai tujuan bersama
perusahaan, karyawan dan masyarakat.

Manajemen SDM menurut Edwin B. Flippo adalah perencanaan, pengorganisasian,


pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai
berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat.

B. Ruang Lingkup Kegiatan MSDM


1. Planning for staffing needs
2. Recruitment and selection
3. Placement
4. Training and development
5. Maintenance of people
6. Appraising performance
7. Managing compensation and benefits
8. Etc.

1. Perencanaan Kebutuhan SDM

Perencanaan SDM adalah proses sistematik untuk meramalkan kebutuhan pegawai


(demand) dan ketersediaan (supply) pada masa yang akan datang, baik secara kuantitas maupun
kualitas termasuk jenisnya, sehingga departemen SDM dapat merencanakan rekrutmen, seleksi,
pelatihan dan aktivitas yang lain dengan baik.

Ada dua factor yang perlu diperhatikan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan
karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada dan sebagainya. Faktor eksternal seperti
hokum ketenagakerjaan, kondisi pasar tenaga kerja dan lain sebagainya.
2. Tujuan Perencanaan SDM

a. Menentukan SDM baik kualitas maupun kuantitas untuk mengisi jabatan dalam sebuah
perusahaan.
b. Menyediakan SDM baik sekarang maupun untuk masa yang akan datang.
c. Meningkatkan perusahaan dalam hal pemanfaatan sumber daya manusia.
d. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam menerima karyawan baru.
e. Melengkapi informasi sumber daya manusia yang dapat membantu kegiatan SDM unit
organisasi lainnya.

Secara ringkas hal yang dilakukan dalam perencanaan kebutuhan SDM:

 Supply and Demand


1) Perkiraan jumlah permintaan/kebutuhan tenaga kerja.
2) Perkiraan jumlah penawaran/ketersediaan tenaga kerja.

Perkiraan jumlah permintaan dan penawaran juga memperkirakan pekerja paruh waktu, pekerja
sementara atau outsourcing.

 Evaluating Job Requirement


1) Melakukan analisis pekerjaan/jabatan/tugas.
2) Membuat deskripsi pekerjaan/jabatan/tugas.

3. Job Analysis

Merupakan proses untuk mempelajari, menggunakan serta menguraikan berbagai


informasi yang berhubungan dengan berbagai kegiatan, tugas dan kewajiban suatu jabatan.
Tujuannya adalah mencocokkan antara karakteristik individu (pengetahuan, keterampilan,
pengalaman dan lain sebagainya) dengan persyaratan jabatan yang harus dimiliki individu tersebut
dalam memegang suatu jabatan.

Menurut Payaman J. Simanjuntak (2011) analisis jabatan dapat dilakukan dengan


menggunakan 4 jenis metode yaitu (1) metode benchmarking atau pilihan contoh, (2) metode studi
organisasi, (3) metode pengamatan atau observasi dan (4) metode kombinasi benchmarking, studi
organisasi dan metode pengamatan.
4. Metode Benchmarking

Yakni memilih satu perusahaan yang diambil sebagai contoh untuk ditiru. Hal ini dilakukan
oleh perusahaan yang baru berdiri, biasanya dipilih satu perusahaan yang dijadikan acuan,
sehingga struktur organisasi, struktur jabatan dan uraian jabatan disusun seperti di perusahaan
contoh.

a. Metode Studi Organisasi

Yakni penyusunan struktur organisasi dan jabatan berdasarkan visi, misi, tujuan dan tugas
pokok organisasi, yang kemudian diurai menjadi tugas pokok dan fungsi-fungsi unit
organisasi, sehingga rumusan uraian jabatan dan syarat jabatan.

b. Metode Pengamatan atau Obsevasi

Yaitu dengan mengamati setiap orang melaksanakan pekerjaannya setiap hari. Metode
pengamatan dilakukan pada organisasi yang sudah ada dan sedang berlangsung. Persiapan-
persiapan yang dilakukan sebelum melakukan pengamatan sebagai berikut:

1) Menghimpun informasi tentang struktur organisasi dan struktur jabatan yang ada.
2) Sasaran atau hasil yang diharapkan dari setiap unit organisasi.
3) Uraian jabatan dari setiap orang pada jabatannya.
4) Kuesioner yang diminta untuk diisi setiap orang untuk memperoleh informasi tambahan
mengenai waktu melakukan pekerjaan tiap hari atau minggu, pekerjaan lain yang harus
dikerjakan, kecocokan kualifikasi dan syarat jabatan, persepsi tentang beban dan volume
kerja.
c. Metode Kombinasi

Yaitu perpaduan metode benchmarking dengan metode studi organisasi dan atau metode
pengamatan.

5. Analisis Jabatan Dilakukan

Terhadap jabatan, bukan terhadap orang. Meskipun data bisa diperoleh dari pemegang
jabatan melalui pengamatan, wawancara dan angket. Hasil analisis jabatan:
a. Job Description

Pernyataan tertulis yang berisi uraian atau gambaran tentang apa saja yang harus dilakukan
oleh pekerja, bagaimana pekerjaan dilakukan dan mengapa harus dilakukan.

b. Job Specification

Pernyataan tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan sikap-sikap yang dibutuhkan


agar dapat bekerja secara efektif lengkap dengan kualifikasi khusus, pengalaman dan hal
lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan sebelum seseorang menduduki pekerjaan
tersebut.

6. Manfaat Analisis Jabatan

a. Menjadi referensi tatkala akan membuka iklan lowongan kerja.


b. Memudahkan kita dalam penyusunan persyaratan jabatan.
c. Memudahkan kita dalam menetapkan besarnya imbalan suatu jabatan.
d. Sebagai penunjang untuk pengembangan alat tes.
e. Membantu dalam membuat formulir evaluasi.
f. Bahan orientasi bagi karyawan baru.

7. Recruitment

Menurut Stoner, rekrutmen merupakan sebagai suatu proses pengumpulan calon pemegang
jabatan yang sesuai dengan rencana sumber daya manusia untuk menduduki jabatan tertentu.
Tujuannya mendapatkan calon tenaga kerja sebanyak mungkin dan menseleksi sesuai kebutuhan.

a. Metode Recruitment
1) Dari mulut ke mulut
2) Rekomendasi
3) Berkas pelamar
4) Mutasi/promosi
5) Iklan
6) Pameran tenaga kerja.
b. Seleksi

Merupakan pemilihan atau penyaringan diantara pelamar yang ada melalui berbagai
penilaian yang sudah ditetapkan. Seleksi dilakukan jika:

1) Pekerjaan atau jabatan memerlukan SDM yang khusus mempunyai ciri fisik dan psikis
teretentu.
2) Banyaknya pelamar, sementara lowongan terbatas.
c. Placement

Merupakan suatu tindakan berupa menempatkan pelamar terpilih yang paling memenuhi
syarat, sesuai dengan pekerjaan yang tersedia. Dua cara yang biasa dilakukan:

1) Setelah lulus langsung ditempatkan.


2) Melalui induksi yaitu memperkenalkan dan mengantarkan tenaga kerja tersebut
dengan cara orientsi atau masa uji coba.
d. Training and Development

Menurut Mariot Tua Efendi H (2002), “latihan dan pengembangan dapat didefinisikan
sebagai usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatan pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan pegawai”. Pelatihan lebih ditekankan untuk melakukan
pekerjaan spesifik pada saat ini, dan pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan
pengetahuan untuk melakukan pekerjaan di masa yang akan datang.

8. Tujuan Pelatihan dan Pengembangan

a. Update keahlian tenaga kerja sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan.


b. Membantu SDM untuk menjadi kompeten di bidangnya dalam waktu relatif singkat.
c. Membantu SDM dalam memecahkan masalah di pekerjaannya.
d. Membantu orientasi SDM terhadap tujuan organisasi.
e. Meningkatkan kemampuan SDM dalam melakukan pekerjaannya.
f. Menjadikan SDM semakin professional.

Menurut Blanchard dan Huszczo (1986) terdapat tujuh gejala utama dalam organisasi yang
membutuhkan penanganan, yaitu:

a. Low productivity;
b. High absenteeism;
c. High turnover;
d. Low employee morale;
e. Low profitability, dll.

9. Promosi

Promosi diartikan sebagai perpindahan yang memperbesar authority dan responsibility


karyawan ke jabatan yang lebih tinggi di dalam suatu organisasi sehingga kewajiban, hak,
status dan penghasilannya semakin besar (Hasibuan: 2001). Dasar mempromosikan karyawan:

1) Pengalaman
2) Kecakapan (ability)
3) Prestasi kerja
4) Kombinasi ketiganya

10. Pemeliharaan (Maintenance)

Hasibuan (2006) pemeliharaan adalah usaha mempertahankan dan atau meningkatkan


kondisi fisik, mental dan sikap karyawan agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk
menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Menurut Edwin B. Flippo, fungsi pemeliharaan
karyawan adalah menyangkut perlindugan kondisi fisik, mental dan emosi karyawan.

11. Performance Appraisal

Penilaian secara sistematis mengenai hasil pekerjaan, diri karyawan dan potensinya
yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Tujuan:

a. Untuk mengetahui prestasi/hasil pekerjaan karyawan selama periode waktu teretentu.


b. Untuk mengetahui diri karyawan (sikap, watak, kekuatan, kelemahan) dalam hubungan
dengan pekerjaannya.
c. Untuk mengetahui potensi karyawan untuk ditempatkan di jabatan lain tanpa training lebih
lanjut.

12. Manfaat Perform App bagi Perusahaan

a. Promosi (jabatan/gaji)
b. Transfer (mutase)
c. Demosi
d. PHK
e. Mengidentifikasi kebutuhan training
C. Motivasi

Motivasi kerja menunjuk pada kondisi –kondisi di dalam dan di luar individu yang
menyebabkan adanya keragaman dalam intensitas, kualitas, arah dan lamanya perilaku kerja.

Berikut ini ada beberapa motivasi yang membuat atau mendorong masyarakat Jepang
menjadi masyarakat yang sangat maju, diantaranya:

1. Kerja Keras
2. Pantang Menyerah
3. Menjaga Kehormatan
4. Rajin Membaca
5. Menjaga Tradisi

D. Teori-teori Motivasi

1. Menurut Abraham Maslow


Abraham Maslow berpendapat bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok atau dasar (Basic Need). Maslow menunjukkannya dalam 5 tingkatan
yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan kebawah. Lima
tingkatan biasa disebut Hirarki Kebutuhan Maslow.

Aktualisasi diri
Penghargaan
Sosial
Keamanan
Faali

2. Teori Motivasi Herzberg


Menurut Herzberg (1996) ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk
berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan driri dari ketidakpuasan yakni faktor
intrinsik (faktor motivator) dan faktor ekstrinsik (faktor higiene).
3. Teori Motivasi Douglas McGregor
Menurut teori X empat pengandaian yang dipegang manajer:
a. Karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja.
b. Karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan
hukuman untuk mencapai tujuan.
c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan di atas semua faktor yang dikaitkan
dengan kerja.

Berbeda jauh dengan pandangan negatif ini mengenai kodrat manusia, ada 4 teori Y:

a. Karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan


bermain.
b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka
komit pada sasaran,
c. Rata-rata orang akan menerima tanggung jawab.
d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
4. Teori Kebutuhan David McCelland
Ada tiga motivasi paling menentukan sikap dan tingkah laku manusia dalam organisasi
diantaranya:
a. Kebutuhan untuk kesuksesan (need for achievement)
b. Kebutuhan kekuasaan
c. Kebutuhan berafiliasi

E. Leadership (Kepemimpinan)
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan, mengatur atau mempengaruhi aktivitas-
aktivitas yang berhubungan dengan tugas dari anggota-anggota suatu organisasi.
Perusahaan –perusahaan yang hebat sangat mementingkan kpemimpinan serta secara
aktif meluangkan waktu dan mengalokasikan sumber daya untuk mengembangkan
pemimpin.
F. Hubungan Industrial
Hubungan Industrial adalah hubungan antara semua pihak yang berkepentingan atas
proses produksi atau pelayanan jasa di suatu perusahaan untuk meningkatkan produktifitas
dan kesejahteraan pekerja.
UU No.13 Tahun 2003 (bab XI, pasal 102, ayat 1-3) fungsi dari masing-masing pihak
sebagai berikut:
1. Pemerintah
Menetapkan kebijakan, memberikan pelayanan, melaksanakan pengawasan dan
melakukan penindakan terhadap pelanggaran.
2. Pekerja atau buruh dan serikat pekerja atau serikat buruhnya
Menjalankan pekejaan sesuai dengan kewajibannya, menjaga ketertiban demi
kelangsungan produksi, memyalurkan aspirasi secara demokratis.

3. Pengusaha dan organisasi pengusahanya


Menciptakan kemitraan, mengembangkan usaha,memperluas lapangan kerja
dan memberikan kesejahteraan pekerja atau buruh secara terbuka, demokratis dan
berkeadilan.

1. Tujuan Hubungan Industrial


Ada tiga unsur yang mendukung tercapainya tujuan hubungan industrial, yaitu:
a. Hak dan kewajiban terjamin dan dilaksanakan.
b. Apabila timbul perselisihan dapat diselesaikan secara internal/bipartit.
c. Mogok kerja oleh pekerja serta penutupan perusahaan oleh pengusaha, tidak perlu
digunakan untuk memaksakan kehendak masing-masing.

Sikap mental dan sosial yang mendukung tercapainya tujuan hubungan industrial
tersebut adalah:

a. Memperlakukan pekerja sebagai mitra.


b. Bersedia saling menerima dan meningkatkan hubungan kemitraan antara
pengusaha dan pekerja secara terbuka.
c. Selalu tanggap terhadap kondisi sosial, upah, produktivitas dan kesejahteraan
pekerja.
d. Saling mengembangkan forum komunikasi, musyawarah dan kekeluargaan.

2. Sarana Hubungan Industrial


a. Lembaga Kerja Sama Bipartit

Adalah suatu badan ditingkat usaha atau unit produksi yang dibentuk oleh pekerja
dan pengusaha.

b. Lembaga Kerja Sama Tripartit

Merupakan LKS yang anggota-anggotanya terdiri dari unsur-unsur pemerintahan,


organisasi pekerja dan organisasi pengusaha.
c. Perjanjian Kerja Bersama

Adalah perjanjian yang disusun oleh pengusaha dan serikat yang telah terdaftar
yang dilaksanakan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
MODUL BAB 9
MANAJEMEN PRODUKSI & OPERASI

Disusun Oleh (Ketua Tim MK):


Dr. H Moechammad Nasir, SE, MM

Pengampu MK :

Puput Yanita Senja, M.B.A.

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
GASAL 2020/2021
Manajemen Produksi dan Operasi

A. Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi

Produksi adalah membuat barang yang berbentuk fisik dan bukannya produk jasa di perusahaan
manufaktur (pabrik). Kegiatan Operasi adalah suatu aktivitas dalam mentransformasikan
masukan (input) menjadi keluaran (output). Manajemen Operasi mencakup tugas perencanaan
serta pengendalian terhadap fasilitas fisik dan arus pekerjaan dari bisnis manufaktur atau non
manufaktur. Namun jika di artikan secara luas akan terkait dengan 5 elemen, sebagai berikut :

1. Objek produksi
2. Subjek produksi
3. Cara produksi
4. Ruang
5. Waktu
 Lingkungan eksternal

Model sistem manajemn oprasi seperti yang di di tunjukan pada gambar di atas,
memperlihatkan bagaimana berbagai “input” di ubah bentuknya (to be transformed) menjadi
“output” melalui fungsi manajerial, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staf
(staffing), memimpin(leading), dan pengendalian (controlling).

Untuk dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen maka harus
mematuhi kualitas, ongkos, dan waktu pengiriman. Namun jika secara luas terbagi menjadi 5
elemen yaitu objek produksi, subjek produksi, cara produksi, ruang, waktu. Mnajemen
mempunyai 3 Fungsi pokok (Lini Satari) yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian.

Misi perusahaan adalah meningkatkan laba. Untuk mencapai hal ini ada 3 cara yang dapat
dilakukan yaitu menaikkan harga, memproduksi secara massal, mengurangi biaya. Tujuan
pengandalian produksi adalah memanfaatkan sumber daya yang terbatas efektif di dalam
memproduksi barang sedemikian rupa sehingga dapat memnuhi kebutuhan pemakai (David
D.B).

CONTROL

Production
control
Info Pengarahan
Info Info
Pengarahan Pengarahan

OPERATION
Input OUTPUT
MANUFACTURING
Bahan baku Produk
Produk produk
Pengendalian Job order Kualitas
Bahan baku Mass production
Proyek

Ongkos

Prinsip tentang QC (Quality Control) :


1. Membuat Produk sesuai denga mutu yang diinginkan konsumen
2. Membuat produk secara ekonomis
3. Membuat produk dengan sinergi

B. Produktivitas
1. Pengertian Produktivitas

Dalam pengertian luas produktivitas menyangkut hubungan antara keluaran (output)


dengan masukan (input) yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut. Menurut
Matthias Aroef produktivitas ialah rasio dari beberapa output dengan beberapa input.
Produktivitas bukan hanya merupakan ukuran dari output yang dihasilkan namun ukuran
tentang tingkat penggunaan sumber- sumber untuk mencapai hasil yang diharapkan. Sehingga
hasil yang didapat berhubungan dengan efektivitas pencapaian misi atau prestasi. Proktivitas
kombinasi antara efektivitas dan efisiensi, efektivitas berkaitan dengan unjuk kerja dan
mencerminkan seberapa jauh hasil yang dicapai sedangkan efisiensi berkaitan dengan
pemanfaatan sumber.dan seberapa rit sumber yang dimanfaatkan.

2. Ruang Lingkup Produktivitas Menurut Paul M


a) Ruang lingkup nasional
Negara di pandang sebagai suatu kesatuan secara menyeluruh. Faktor-faktor butuh,
kapital, manajemen, bahan mentah dan sumber-sumber masukan lainnya yang mempengaruhi
baran-barang ekonomi dan jasa.
b) Ruang lingkup industri
Faktor-faktor yang memepengaruhi dan berhubungan dimasukan dalam kelompok
industri yang sama, misalnya industri penerbangan, minyak,besi baja, pendidikan, kesehatan,
transportasi dan lain sebainya.
c) Ruang lingkup perusahaan
Dalam sebuah perusahaan atau organisasi hubungan antar faktor lebih memungkinkan
untuk di ukur. Produksi dalam suatu jam kerja di bandingkan dengan masuknya dapat menjadi
tolak ukur.
d) Ruang lingkup perorangan
Produktifitas perorangan dipengaruhi oelh lingkungan kerja, peralatan yang digunakan
dan proses dan perlengkapan.

3. Tipe-tipe Dasar Produktivitas


a) Produktivitas parsial
Produktivitas pasrial adalah rasio dari output terhadap satu jenis input. Sebagai contoh,
produktivitas buruh (rasio dari output terhadap input tenaga kerja).
b) Produktivitas Total Faktor
Produktivitas total faktor adalah rasio antara keluaran bersih dengan masukan jumlah
tenaga kerja dan kapital
c) Produktivitas total
Produktivitas total adalah rasio dari keluaran dengan jumlah keseluruhan faktor-faktor
masukan.

4. Siklus Produktivitas menurut David S.I


1) Pengukuran Produktivitas
2) Evaluasi Produktivitas
3) Perencanaan Produktivitas
4) Perbaikan Produktifitas
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas:
a) Jumlah Investasi, dalam Negara yang investasinya besar maka jenis investasi yang
dilakukan adalah investasi pada modal berat mengarah ke investasi barang modal yang
mengakibatkan naiknya tingkat produktifitas tenaga kerja.
b) Perbandingan antara rasio modal dengan Tenaga Kerja, jika semakin tinggi berate
perusahaan dalam menghasilkan output per jam keseluruhan tenaga kerja akan
meningkat jika menggunakan input tenaga kerja atau modal.
c) Penelitian dan pengembangan
d) Peraturan pemerintah
e) Kapasitas terpakai
f) Umur pabrik dan peralatan
g) Ongkos energi
h) Kelompok kerja
i) Etika kerja
j) Ketakutan kehilanagan pekerjaan
k) Pengaruh serikat buruh
l) Manajemen

Sedangkan factor-faktor yang mempengaruhi produktifitas dilihat dari aspek tenaga kerja
menurut suttermeister dalam David J . sumanth dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Faktor diri
Faktor diri datang dari dalam diri pekerja dan sudah ada sebelum ia bekerja. Faktor-
faktor ini antara lain :
Attidude, sikap , sistem nilai, karakteristik fisik, minat , motivasi, usia, jenis kelamin ,
pendididkan , pengalaman , dan lain lain.
b. Faktor situasional
Faktor situasional berasal dari luar diri pekerja dan hapir sepenuhnya diatur dan
diubah oleh pemimpin perusahaan. faktor-faktor ini antara lain:
1. Faktor sosial dan keorganisasian
2. Faktor fisik kerja

6. Hubungan Produktivitas, Mutu, dan Kemampu-Labaan

Keterkaitan dengan produktivitas, mutu dan kemampu labaan perusahaan akan dapat
menjamin pertumbuhan dan perkembangan perusahaan secara berkelanjutan. Sebaiknya
perusahaan memilih alternatif yang seimbang yaitu mewujudkan perbaikan mutu output
sekaligus peningkatan produktivitas input

Umumnya terdapat 3 kondisi yang sifatnya sebagai pemebeli yang mungkin saja terjadi:

a. Mutu tetap konstatan (tidak mengalami perubahan ), namun produktivitas meningkat


b. Produktivitas konstan , mutu yang meningkat
c. Mutu dan produktivitas meningkat secara bersama atau seimbang

Kondisi yang paling ideal yang perlu di capai adalah kondisi yang ketiga, dimana mutu.
Dan produktivitas dapat di tingkatkan sekaligus
Q P

Karakteristik mutu:
Karakteristik produktivitas:
1.perseps I konsumen: dimana konsumen
1.sensitivitas terhadap terpenuhinya
akan merasakan kepuasn atas
kebutuhan konsumen dakam manajemen
penggunaaan produk yang dihasilkan
keberhasilan produksi pada tinggkat yang
perusahaan
optimal.
2. fariabilitas produk: yang meliputi
2.besarnya tanggung jawab terhadap
banyaknya konsumen, kesempatan
produk tersebut dan keleluasaan bertindak
pelayanan yang mampu dipergunakan
untuk tiap tahap proses produksi. Untuk
pada produk tersebut dan fungsi
tercapainya tingkat hasil produksi yang
kegunaan produk.
optimis.
3. nilai dalam hubungannya dengan biaya
3. biaya persatuan yang dikeluarkan untuk
yang harus dikeluarka denga konsumen
memperoses produk tersebut sehingga
untuk mendapatkan produk
ada unsur mengadakan penghematan
4. jamina yang diterima oleh konsumen setiap biaya mengadakan penghematan
terhadap mutu barang , termasuk pasca setiap biaya yang harus dikeluarkan
pelayana penjualan. selama proses produktsi seminimal
mungkin

4jaminan akan terpenuhinyakeinginan


knsumen akan menimbulkan kebanggaan
dan kepuasan pribadi bagi pekerja

Kemampu-labaan (p)

7. Langkah – langkah Perbaikan Produktivitas dan Kualitas:


a. Menentukan arah perbaikan
b. Mendorong terbentuknya perubhan sikap dan kepribadian para eksekutif dan karyawan
yang dapat menopang peningkatan produktivitas dan kualitas
c. Melaksanakan program pelatihan bagi karyawan
d. Menentukan proses perbaikan yang akan dilaksanakan
e. Penyusunan dan pelaksanaan program perbaikan produktivitas dan kualitas tahunan

C. METODE KAIZEN
1. Konsep Improvement (kaizen)
Kaizen adalah cara mengerjakan orang agar bekerja cerdas dan memahami tujuan pekerjaan
sebelumnya. Sistem ini diambil dari Jepang dan meliputi 2 fungsi utama yaitu perbaikan dan
pemeliharaan. Dalam kaizen penghargaan tidak diberikan kepada individu namun ke pada
seluruh karyawan atas keikutsertaan mereka.

Untuk melaksanakan kaizen, ada 3 macam keterampilan karyawan yang perlu dikembangkan,
yaitu:
a. Kemampuan Perseptif
Para karyawan belajar buntuk melihat adanya persoalan. Pada langkah pertama dari kaizen,
karyawan memeriksa lingkungan kerja masing-masing untuk melihat hal apa saja yang perlu
di perbaiki.
b. Mengembangkan Gagasan
Keterampilan karyawan akan berkembang kalau mereka di latih untuk menyelesaikan
persoalan. Gagasan untuk menyelesaikan persoalan, yaitu dengan saran-saran yang sederhana
dan mudah untuk di laksanakan
c. Memutuskan solusi, menetapkan dan mengukur hasil
Para karyawan memutuskan solusi mana yang terbaik, lalu membuat rencana dan
(biasanya) mengajukan gagasan tersebut ke penyelia dan menerapkannya, serta mengukur
bebrapa hasil dari perubahan.
2. Mengidentifikasi Masalah
Melalui kaizen kita dapat mengidentifikasi 3 macam problem dalam bisnis, yaitu:
a. Problem yang jelas tampak
b. Problem yang di gali
c. Problem yang diciptakan
3. System Kaizen
Dalam system kaizen, karyawan memperoleh hadiah dalam bentuk lain dianataranya yang
sangat berarti adalah bahwa saran-sarannya di laksanakan. Ada 3 hal dalam system, yang harus
kita lakukan yaitu:
a. Perusahaan harus mendorong para karyawannya untuk berperan serta.
b. Para penyelia dan manajer harus membantu karyawan dalam membuat sarn-saran yang
berguna
c. Manajemen harus terbuka untuk melalsanaknnya
4. Upaya Penaran Kaizen di Perusahaan Indonesia
Secara umum struktur masyarakat Indonesia mayoritas menganut paham paternalistis
karena sangat menghormati dan tunduk terhadap nasehat leluhur. Salah satu konsep yang cocok
dengan memperhatikan budaya gotong royong adalah Total Quality Control (TQC) atau
Pengendali Mutu Terpadu. Yaitu suatu system manajemen yang mengikutsertakan seluruh
pimpinan dan karyawan dari semua tingkatan dengan menerapkan konsepsi pengendalian
kualitas dengan metode statistik untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.Salah stau konsep
yang dinilai tepat dan cocok dengan memperhatikan budaya gotong royong masyarakat
Indonesia adalah upaya memperkenalkan sistem manajemen Total Quality Control (TQC) atau
pengendalian mutu Terpadu(PMT).
Yang dimaksud TQC adalah susatu sistem manajemen yang mengikutsertakan seluruh
pimpinan dan karyawan dari semua tingkatan dengan menerapkan konsepsi pengendalian
kualitas denga metode stastik untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan yang
mengerjakannya (Astra).alat stastistik yang digunakan dikenal dengan sebutan”Seven Tol”
NO Alat Kegunaan
1 Lembar  Pengumpulan data
pengumpulan data  Memudahkan analisis data
(Check Sheet)
2 Startifikasi Pengelompokan data sejenis untuk mempermudah
menetukan persoalan.
3 Histogram  Mengetahui distribusi yang ada
 Menetukan persoalan
 Memeriksa hasil
4 Diagram sebab  Menemukan kemungkana penyebab persoalan
akibat (Cause &  Persiapan untuk dibahas lebih lanjut
Effect Diagram)
5 Diagram pareto  Menetukan persoalan utama
 MempeLajari dan mencari factor yang
berpengaruh
 Menunjukan perbandingan sebeleum dan
sesudah perbaikan
6 Diagram tebar Memepejari dan mencari hubungan suatu penyebab
(Scatter Diagram) yang paling berpengaruh
7 Peta kendali(  Melihat perubahan data dari waktu ke waktu
Control Chart)  Menunjukkan penyimpangan batas atas VS
batas Bawah
 Menemukan persoalan
Untuk menghasilkan kualitas yang sesusai dengan kebutuhan/permintaan pelanggan
diperlukan pengendalian kualitas pada setiap tahap proses yang dimulai dengan masukan bahan
mentah samapai menjadi keluaran produk jadi

Supplier Procuction Distibutor Custumer

Komponen A

Komponen B Gudang pemotongan

Komponen C

Gudang Las

X
pengecatan
Y USER

Product product
D. BUDAYA KERJA 5K
Menurut frans mardi hartanto dalam bukunya “paradigma baru manajemen
Indonesia”(2009),definisi budaya kerja adalah perwujudan dari kehidupan yang dijumpai
ditempat kerja.secara lebih spesifik,budaya kerja adalah “suatu sistem makna yang terkait
dengan kerja,pekerjaan dan interaksi kerja,yang disepakati bersamadan digunakan didalam
kehidupan kerja sehari hari”.
1. Pengertian 5K
Adalah metode yang digunakan untuk mengurangi pemborosan yang ada dalam
pabrik.konsep 5K menitikberatkan akan arti pentingnya penataan dan kebersihan
ditempat kerja secara berkesinambungan (kaizen) guna meningkatkan efisiensi proses
kerja.
2. Manfaat 5K
a. Mutu (quality)
b. Biaya (cost)
 Menghilangkan pemborosan
 Waktu untuk melakukan difersifikasi produk lebih singkat
c. Pengiriman (delivery)
d. Keslamatan (safety)
e. Moral (moral)

E. TATA LETAK PABRIK


1. Pengertian dan Tata Letak Pabrik
Tata letak pabrik adalah rencana lantai atau perawatan fisik seperti bangunan dan
peralatan, utilitas untuk mengoptimasi hubungan antara tenaga kerja,aliran material, aliran
informasi dan metode yang dibutuhkan agar tercapai tujuan perusahaan secara
efektif,aman,ekonomis, dan efisien.(James M. Apple)

Penerimaan Proses Pengiriman


bahan pengolahan barang jadi

Tujuan utama dalam usaha untuk mendapatkan tata letak pabrik yang optimum ialah
pengaturan ruangan dan peralatan yang mampu memberikan nilai ekonomis dalam pengerjaan
produk,serta memperhatikan keselamatan kerja dan kepuasan (R. Muuther). Manfaat dari
adanya tata letak yang baik adalah penghematan ongkos operasi yang diperoleh melalui:
a) Minimisi pemindahan material
b) Menekan investasi peralatan (memanfaatkan peralatan dengan maksimal)
c) Menciptakan penggunaan bangunan yang ekonomis
d) Memberikan keamanan dan kenyamanan pada pekerja dalam pabrik
2. Sistematika Perencanaan Tata Letak
Untuk merancang tata letak pabrik secara efektif maka seorang analis tata letak pabrik
harus mendapat informasi yang jelas tentang produk, proses, penjadwalan. Data rancangan
produk sangat berpengaruh terhadap tata letak dan tergantung perancangan proses tersebut.
Rancangan produk mempengaruhi urutan dari operasi pengerjaan dan mempengaruhi tata
letak, karena itu kesiapan data rancangan produk sangat penting.

Input data dan kegiatan

1. Aliran bahan 2. Peta hubungan kegiatan

3. Diagram hubungan aktivitas

4. ruangan yang tersedia


5. ruangan yang di
butuhkan

6. diagram hubungan ruang

8. pertimbangan 7. pertimbangan praktis


modifikasi

9. rencana-rencana alternatif

10. tata letak pabrik

3. Analisis Aliran dan Tipe Tata Letak Pabrik

Teknik yang umum digunakan dalam perencanaan aliran yaitu:


 Assembly chart, adalah gambaran grafis dari urut-urutan aliran komponen dan sub
assembly ke dalam rakitan produk
 Operational process chart, digunakan untuk melihat operasi mandiri dari tiap komponen
rakitan
 Process chart, adalah catatan tentang langkah-langkah proses dalam bentuk label
 Flow diagram, adalah catatan grafis dari langkah-langkah proses yang dibuat di atas
tata letak suatu tempat yang sedang dikaji
 Flow process chart, adalah kombinasi antara operation chart dengan process chart untuk
tiap komponen produk
 From to chart, sangat berguna jika barang yang mengalir pada suatu wilayah berjumlah
banyak

Tipe pola aliran pemindahan bahan yang sesuai tujuan dan kondisi dari berbagai faktor.
Secara umum dapat di klasifikasi menjadi 5 model aliran, garis yaitu:
a. Bentuk I
b. Bentuk S
c. Bentuk U
d. Bentuk Melingkar
e. Bentuk Sudut Ganjil

Faktor lain yang mempengaruhi pola aliran adalah tipe tata letak pabrik. Dan dikenal
bentuk tata letak pabrik yaitu tata letak menurut proses, tata letak menurut produk, tata letak
tetap, grub teknologi.

F. Pemeliharaan Mesin
1. Pengertian pemeliharaan
Pemeliharaan adalah suatu rangkaian kegiatan untuk menjaga fasilitas/peralatan pabrik
dan mengadakan perbaikan/penggantian yang diperlukan agar sarana dan prasarana selalu
dalam kondisi siap pakai dan kegiatan produksi berjalan sesuai rencana.
Tujuan utama dilakukan pemeliharaan:
 Memperpanjang umur pakai peralatan produksi
 Menjamin tingkat ketersediaan yang optimum dari fasilitas produksi dan mendapat
pengendalian investasi semaksimal mungkin
 Menjamin kesiapan operasional seluruh peralatan yang diperlukan untuk pemakaian
darurat
 Menjamin keselamatan orang yang menggunakan

Jenis-jenis pemeliharaan mesin yaitu pemeliharaan setelah terjadi kerusakan, pemeliharaan


prefentif, pemeliharaan korektif, pencegahan pemeliharaan. Seluruh kegiatan ini secara umum
disebut pemeliharaan produktif (productive maintenance).
2. Jenis-jenis Pemeliharaan
Berikut ini penjelasan untuk masing-masing jenis pemeliharaan tersebut sebagai berikut:

a. Pemeliharaan setelah terjadi kerusakan (breakdown maintenance)


Adalah metode pemeliharaan yang mengambil tindakan pemulihan setelah mesin dan
fasilitas yang sedang di gunakan dalam produksi mengalami kerusakan yang mendadak di
tengah-tengah pengoprasiannya.
b. Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance)
Yaitu kegiatan pemeliharaan yang di lakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-
kerusakan yang terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan
fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi.
c. Pemelihraan perbaikan (corrective maintenance)
Adalah kegiatan pemilihan yang memperbaiki kondisi mesin dan fasilitas yang ada pada
tahap pemeliharaaan.
d. Pencegahaan pemeliharaan (maintenance prevention)
Adalah penerapan sistem pemeliharaan yang memperhatikan system mesin dan fasilitas
produksi secara keseluruhan pada saat akan mamasang mesin dan fasilitas yang baru.
3. Prosedur Pemeliharaan

Prosedur perencanaan:

 Menentukan apa yang akan dirawat, tergantung persiapan segala fasilitas dan jadwal
perawatan
 Spesifikasi kerja pada dasarnya merupakan alat komunikasi dengan pelaksana untuk
mengarahkan dalam menjalankan kegiatan pemeliharaan pada mesin tertentu
 Merencanakan program pemeliharaan berkala untuk jangka waktu tertentu
 Membuat laporan hasil inspeksi untuk menyimpan data dari tindakan pemeliharaan
(history record)
4. Program Rencana Pemeliharaan
Program rencana pemeliharaan terdiri dari:
a. Program pemeliharaan tahunan
b. Program pemeliharaan mingguan
c. Membersihkan sarana / peralatan
d. Pelumnaspemeriksaan mesin
e. Penggantian / perbaikan komponen
f. Perbaikan
5. Analisis Pengantian (Replacement Analiysis)
a. Pentingnya mengadakan penggantian mesin
 Beberapa alas an suatu mesin perlu di ganti:
1) Penggunaan mesin baru akan lebih menguntungan karena penggunaan bahan dan
tenaga kerja yang lebih sedikit
2) Apabila yang lama tidak di ganti dan masih di pergunakan, akan menimbulkan
kerusakan
3) Walaupun mesin yang lama masih dapat berfungsi, tetapi tidak dapat memenuhi
tuntutan kemajuan teknologi
4) Mesin lama yang masih di pergunakan tidak mampu untuk menghasilkan produk baru
yang berbeda.
5) Semangat kerja para pekerja menurun dann kondisi kerja yang menjadi jelek karena
ditimbulkan dari mesin yang di pergunakan.
b. Beberapa kesulitan dalam penggantian mesin
1) Adanya sifat behavior bahwa orang tidak mau mengganti mesin
2) Terdapat keadaan dimana mesin yang walaupun secara teknis belum tua
atau aus, tapi secara ekonomis telah tua.
3) Untuk pembeliaan mesin baru, membutuhkan dana yang besar./
4) Dibutuhkan tenaga pekerja yang cakap dan dalam jumlah yang cukup besar.

 Umur Mesin
MANAJEMEN KEUANGAN

Disusun Oleh (Koordinator MK) :


Dr. H Moechammad Nasir, SE, MM

Dosen Pengampu :

Puput Yanita Senja, M.B.A.

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
GASAL 2021/2022
A. Konsep Manajemen Keuangan

Adalah suatu proses dalam pengaturan aktivitas atau kegiatan keuanagan dalam suatu
organisasi,dimana didalamnya termasuk planning analisis dan pengendalian terhadap kegiatan
keuanagn yang biasanya dilakukan oleh manajer keuangan.

Adalah seluruh aktivitas kegiatan perusahna yang berhubungan dengan upaya untuk
mendapatakan dana perusahan dengan aktiva, utang (passiva) dan modal(onwe’s equalty) suatu
perusahahn tertentu.

Bentuk dasar dasar neraca ada 3 :

1. Bentuk sekontro
2. Bentuk vertikal
3. Bentuk porsi keuangan

Manajeman keuangan berhubugan ada tiga aktivitas:

1. Aktivitas penggunaan dana,yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana.


2. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana baik dari
sumber dana internal maupun eksternal perusahhan.
3. Aktivitas pengolahan dana yaitu, setelah dana diperoleh dan dialokasikan, dana harus
dikelola seefisien mungkin.

B. Cash Flow (Aliran Kas)

Cash flow merupakan sejumlah utang kas yang keluar dan masuk sebagai akibat dari
aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran aliran masuk
dan lkeluar kas dan berapa saldo setiap periode.

Aliran kas dapat dibagi 3:

1. Aliran kas awal (internal cash flow)


Berkaitan dengan kas pengeluaran misal investasi, pembelian maknanya kas
pengeluaran .
2. Aliran kas opersional (operational cash flow)
Berkaitan dengan opresional proyek , penjualan ,biaya makanya kas masuk.

3. Aliran kas akhir (terminal cash flow)


Merupakn aliran kas yang berkaitan denga nilai sisa proyek(nilai persidu) seperti sisa
modal kerja.
C. Dana Dan Sumber Dana

Jeins dana yang diperliak seprti berikut:

1. Dana investasi
a. Dana investasi aktiva tetap
Tanah
Gedung
Mesin
b. Aktiva tetap tak berwujud
Paten
Lesensi
2. Modal kerja
Dana yang diperlukan untuk opresional sehari hari
Dana tetap(fixed cost) biaya perusahaan yang besarnya tidak dipengaruhi
volume kegiatan perusahaan.veriabel cost , biaya bahan berlaku
Sumber sumber dana :
1. Modal sendiri
2. Obligasi
3. Kredut bank
4. Leasing
5. Profect finance
D. Biaya Modal (cost of capital)
Untuk menentukan berpa besar biaya rill dari modal yang dipakai
1. Senstivity Analysis
Analisi sensitive digunakan sebagai akibat adanya ketidakpastian dimasa yang
akan datang yang akan dihadapi oleh sebuah bisnis.
2. Nilai Waktu dari Uang (Time Value of Money)
Suatu konsep yang menyatakan bahwa niali uang sekarang akan lebih berharga
dri nilai uang sekarang lebih berharga dari pada uang masa yang akan datang atau suatu
konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaan
waktu.
3. Nilai Majemuk
Merupakan jumlah dari uang permulaan periode atau jumlah modal pokok
dengan jumlah bunga yang diperoleh selama peridoe.
F (n)=P(1+i)^n
P= jumlah uang pada awal periode
F= jumlah uang pada akhir periode
i = suku bunga
I = Jumlah bunga dalam suatu periode
n= periode
4. Nilai sekarang
Menghitung besarnya jumlah uang pada permulaan periode atas dasar tingkat
bunga tertentu dari jumlah uang yang akan diterima.
5. Bisnis Risk Manajemant
Hubungan anatara tingkat resiko dan tingkat keuntungan adalah searah .
resikobisnis tinggi keuntungan yang diharapkan tinggi pula dan sebaliknya.
Ada dua tipe resiko perusahaan :
a. Resiko yang sulit dikendaliakan
b. Resiko yang dapat dikendalikan

Cara menanggulangi rsiko bisnis:

a. Memperkecil resiko
b. Menghilangkan sebagian resiko
c. Memindahkan resiko
E. Laporan Keuangan
Mereka yang berkepentingan terhadap perkembanagn perusahahan sanagt perlu
menegetahui kondisi pkeuangan perusahah yang terdiri dari dua laporan utama Neraca dan
Laporan Laba serta yang lainnya.

Pihak pihak yang berkepentinagan:


1. Manajer atau pemimpin perusahaan
Bahawa laporan keuangan tersebut adalah yang paling penting dipertangung
jawabkan kepada pemilik perusahaan atas kepercayaannya.
2. Pemilik perusahaan
Dengan menganalisis laporan keuanagan uantuk menilai hasil yang telah
dicapai dimasa yang akan datang sehingga dapat menfsirkan diamsa depan.
3. Kreditur jangka pendek
Kreditur memperhatiakn (menambah , memberi, menolak ermintaan kreditur).
4. Kreditur jangaka panjang
Memprospek keuntungan dimasa yang akan datang dari perkembangan suatu
perusahan selanjutnya jamianan investasidan kodisi kerja .
5. Pemerintah
Pemerinath berkepentingan terhadap laporan perusahaan dimana perusahahab
tersebut berdomiisoli.karena dari laporan tersebut dapat ditentukan pajak.
6. Karyawan
Karyawan juga berkepentingan terhadap laporan dengan bantuan akuntan
mereka dapat menilai apa pantas balas jasa yng diterima.

1. Pengertian Laporan Keuangan


Definisi akutansi menurut D.Hartanto (1977hal 15 adalah )sebagai berikut:

“akutansi merupakan kumpulan prosedur untuk mencatat mengkalrifikasikan mengikhtisarkan


dan melaporkan dalam laporan keungan transaksi-transaksi yang telah dilakukan atau
dilaksanakan oleh suatu perusahaan dan akhirnya mengintreprestasikan laporan-laporan
tersebut .”

Menurut S Munawir definisi akutansi adalah seni daripada pencatatan,penggolongan dan


peringkasan daripada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak tidaknya sebagai
bersifat keungan dengan cara yang setepat-tepatnya dan dengan penunjuk atau dinyatakan
dalam uang serta penafsiran terhdap hal-hal yang timbul daripadanya.

Jadi dari dua definisi tersebut diatas bahwa prosedut akutansi dapat memberikan gambaran
sebagai berikut :

a Mencatat yaitu melakukan pencatatan seluruh transaksi keungan ynag terjadi


b Mengklasifikasikan atau menggolongkan yaitu proses pemilihan daripada transaksi
c Meringkaskan atau mengklasifikasikan yaitu bahwa transaksi yang dijurnalkan tadi
kemudian diringkaskan dalam buku besar.
Peringkasan inilah kemudian di laporkan dalam laporan keuangan. Jadi jelaslah bahwa
laporan keuangan itu merupakan penggambaran posisi keungan serta hasil-hasil yang telah
dicapai suatu perusahaan pada saat tertentu yang terdiri dari dua daftar utama yaitu:
1) Daftar neraca (balance sheet) dan
2) Daftar rugi (income statement)

Disamping itu (untuk melengkapi kedua daftar utama tersebut)biasanya disertakan juga
berbagi lampiran seperti daftar saldo,laba yang ditahanatau keterangan-keterangan lainnya
yang tujuannya untuk memberikan informasi yang sebaik-baiknya.

Tindakan menganalisis laporan keungan keungan suatu perusahaan sangat besar


manfaatnya terutama bagi manjemen perusahaan yang dapat digunakan sebagai dasar
mengambil keputusan dan untuk menyusun suatu rencana serta kebijaksanaan perusahaan
yang dipimpinnya untuk masa yang akan datang termasuk di dalamnya cara pengendalian diri
yang efektif.

Salah satu fungsi manajemen adalah melakukan pengendalian yaitu mengendalikan


kegiatan operasi perusahaan agar rencana yang telah ditetapkan dapat terlaksana dengan baik
sehingga tjua perusahaan tercapai secara efektif dan efisien.

2. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan


Berikut ini akan dikemukakan bentuk-bentuk laporan keungan yang dimaksud :
a Daftar neraca (balnce steet)
Daftar neraca adalah bentuk laporan yang sistematis tentang harta
(aktiva/assets), Utang (passive/liabilities)dan modal (ownerequity) suatu perusahaan
pada suatu saat (tanggal)tertentu.
Bentuk-bentuk daftar neraca pada umunya :
1) bentuk skontro (account form)
2) bentuk vertikal (report form)
3) bentuk posisi keuangan (financial position form)

Secara skematis (garis besar )bentuk-bentuk daftar neraca adalah sebagai berikut :

1) bentuk Skontro
Daftar neraca bentuk skontro ini posisi hartanya terletak disebelah kiri (debet)
sedangkan utang dan modal terletak disebelah kanan (kredit). Berikut ini
diperlihatkan pada tabel 9.1 contoh dari neraca bentuk skontro seperti dikemukakan
oleh jumingan (2008:hal20) adalah sebagai berikut :

Harta Utang
Harta lancar Utang jangka prndek
-utang dagang xxx
-Kas xxx -wesel bayar xxx
-piutang xxx -pajak buruh xxx
-persediaan xxx -dan lainnya xxx
-surat berharga xxx
Jumlah utang Jk pendek xxx
Jumlah harta lancar xxx Utang jangka panjang :
-investasi : -utang hipotik xxx
-saham xxx -utang obligasi xxx
Harga tetap : jumlah utang Jk panjang xxx\
-tanah dan bangunan xxx
-mesin dan penyusutan xxx

Jumlah harta tetap xxx Modal :


Harta tak berwujud -modal saham xxx
-franchise xxx -laba yang ditahan xxx
-hak cipta xxx -cadangan xxx
Jumlah modal xxx
Jumlah harta tak berwujud xxx
Harta lain-lain
-piutang jangka panjang xxx
-bangunan dalam endirian xxx Jumlah utang dan modal xxx
Jumlah harta lain-lain xxx

Jumlah harta xxx


2) Bentuk Vertikal
Dalam daftar neraca bentuk vertikal utang dan modal ditulis di bawah harta bukan
di sebelah kananya seperti pada bentuk skontro.

Berikut ini diperlihatkan pada Tabel 9.2 contoh dari neraca bentuk vertikal seperti
dikemukakan oleh jumingan (2008:hal21) adalah sebagai berikut:

Harta
-harta lancar xxx
-harta tetap xxx
-harta lain-lain xxx

Jumlah harta xxx

Utang
-utang jangka pendek xxx
-utang jangka panjang xxx
Modal xxx
Jumlah utang dan modal xxx

3) Bentuk posisi keuangan


Dalam daftar neraca bentuk posisi keungan ini yang ditonjolkan adalah sumber dan
penggunaan modal (dana pemilik ) berikut ni diperlihatkan padal tabael 9.3contoh dari
neraca bentuk posisi keungan seperti dikemukakan oleh Jumingan (2008 hal 23 ) adalah
sebagai berikut:
Penggunaan modal
-harta lancar xxx
-uang jangka pendek xxx
Modal kerja xxx
-harta tetap xxx
-harta lain-lain xxx
-harta tak berwujud xxx
Jumlah harta tak lancar xxx
Modal kerja dan harta tak lancar xxx
-uang jangka panjang xxx

Jumlah penggunaan modal xxx

Sumber modal (data pemilik) xxx

b.) Daftar Rugi Laba (Income statement)


Daftar rugi laba merupakan salah satu dari daftar laporan yang utama (bersama-
sama dengan neraca) yang berisikan berbagai informasi tentang besarnya pendapatan
penjualan dan biaya-biaya perusahaan sehingga dapat diketahui terjadinya rugi-laba
suatu perusahaan.

Berikut ini diperlihatkan pada tabel 9.4 contoh dari bentuk laporan rugi laba:

Tabel 9.4 laporan rugi laba PT “X”


1januari s.d 31 desember 20X0
Penjualan bruto xxx
Potongan retur penjualan xxx(-)
Penjualan netto xxx
Harga pokok penjualan xxx(+)
Laba ditahan xxx
Biaya operasi :
-biaya penjualan xxx
-biaya umum dan adsminitrasi xxx(+)

Laba bersih operasional xxx(+)


Penghasilan dan biaya non operasional
-penghasilan xxx
-biaya xxx

Rugi Laba Insidentil xxx(+-)


Pendapatan netto sebelum pajak xxx (+-)
xxx
Untuk lebih melengkapi daftar rugi laba di atas biasanya disertai berbagai lampiran
seperti lampiran penjualan bersih dan lampiran harga pokok peenjualan.

Berikut ini diperhatikan tabel 9.5 contoh dari lampiran penjualan bersih dan lampiran
harga pokok penjualan:

Tabel 9.5 bentuk lampiran penjualan bersih dan harga pokok penjualan
Lampiran penjualan bersih
Hasil penjualan kotor xxx
Penjualan yang dikembalikan xxx
Potongan penjualan xxx(-)
xxx(+)
hasil penjualan bersih xxx

lampiran harga pokok penjualan (untuk perusahaan dagang)


persediaan awal xxx
pembelian xxx(+)
barang siap untuk dijual xxx
persediaan akhir xxx (+)
hargapokok penjualan xxx

Tabel 9.5 (lanjutan)


Lampiran harga pokok penjualan (untuk perusahaan industri)
Bahan baku tanggung
-persedian awal xxx
-pembelian xxx(+)
tersedia untuk diproduksi xxx
Persediaan akhir xxx(-)
Bahan baku yang diproduksi xxx
Tenaga kerja langsung xxx
Biaya pabrik xxx
xxx(-)

barang setengah jadi awal xxx


barang setengah jadi akhir xxx (+)
harga barang pabrik xxx
persediaan awal barang jadi xxx (+)
barang tersedia untuk dijual xxx
persediaan akhir barang jadi xxx (+)
harga pokok penjualan xxx
Pada dasarnya informasi penting yang diberikan oleh sebuah daftar rugi-laba adalah

1. Bagian pertama menunjukan penghasilan pokok perusahaan (penjualan bersih)


diikuti dengan harga pokok penjualan yang selisihnya merupakan laba kotor
penjualan
2. Bagian kedua menunjukan biaya0biaya usaha (biaya penjualan) dan biaya
umum&administrasi)
3. Bagian ketiga menunjukan pendapatan dan biaya lain-lain (non operasional)
4. Bagian akhir menunjukan laba bersih sebelum pajak.

C. Daftar Laba Ditahan


Daftar laba ditahan biasayana disatukan dengan laporan rugi-laba tetapi bisa pula
dipisahkan secara tersendiri . berikut ini perlihatkan pada tabel 2.7 contoh dari bentuk laporan
laba ditahan.

Tabel 9.6 laporan rugi-laba PT “X” yang ditahan 1 januari s/d 31 Desember 20X0

Laba yang ditahan 1 januari 20X0 xxx


Laba bersih xxx
Dividen xxx(-)
xxx(+)
Laba ditahan 31 desember 20X0 xxx
MANAJEMEN PEMASARAN

Disusun Oleh (Koordinator MK) :

Dr. H Moechammad Nasir, SE, MM

Dosen Pengampu MK :

Puput Yanita Senja, M.B.A.

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

GASAL 2021/2022
A. Pengertian Manajemen Pemasaran
 Menurut (Philip Kotler)
Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka melalui penciptaan,
penawaran, dan pertukaran sesuatu yang bernilai satu sama lain,
 Menurut (American Marketting Association)
Manajemen Pemasaran adalah Perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian operasi pemasarann total, termasuk tujuan perumusan tujuan
pemasaran, kebijakan pemasaran, program pemasara dan strategi
pemasaran, yang ditujukan untuk menciptaka pertukaran yang dapat
memenuhi tujuan individu maupun organisasi.
 Menurut (William J. Stanton)
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan
pembeli yang ada maupun pembeli petensial.

Dengan demikian Manajemen Pemasaran adalah Proses sosial


dimana didalamnya ada perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
pemasaran secara total untuk terciptanya pertukaran sehingga tujuan
individu maupun organisasi yang sudah ditetapkan bisa tercapai.

B. Evolusi Konsep Pemasaran (Orientasi Perusahaan dalan Menghadapi


Saingan)
1. Konsep Produksi (Production Concept)
Konsumen akan menyukai produk yang tersedia luas dan mudah
untuk mendapatkannya serta harga yang rendah (murah).
2. Konsep Produk (Product Cocenpt)
Konsumen akan menyukai produk yang memberikan kualitas yang
sangat baik, produk yang berkualitas disini adalah perspektif produsen itu
sendiri.
3. Konsep Penjualan (Selling Concept)
Konsep ini berorientasi pada promosi, jika konsumen tidak
mengetahui manfaat dari suatu hasil produksi maka mereka tidak akan
membeli.

4. Konsep Pemasaran (Marketting Concept)


Disini produsen akan melakukan berbagai upaya untuk mengetahui
selera konsumen baik itu melalui observasi, wawancara, penelitian dan
sebegainya.
5. Konsep Sosial Kemasyarakatan (Social Concept)
Konsep ini menggunakan perhatian terhadap kepentingan dan
kesajahteraan masyarakat serta pelestarian lingkugan hidup konsep ini
biasa dikenal sebagai nama Green Marketting

C. Total Customer Satisfaction


Kepuasan adalah tingakat perasaan seseorang setengan
membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dibandingkan harapannya.
Untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, produsen bisa melakukan
tindakan berikut ini:
1. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan pelanggan.
2. Memenuhi harapan pelanggan.
3. Melakukan lebih daripada apa yang diharapkan pelanggan.
 Cara Mengukur Kepuasan Pelanggan
1. Sistem keluhan dan saran.
2. Survei kepuasan pelanggan.
3. Pelanggan bayangan (Ghost Shopping)
4. Analisis pelanggan yang beralih (Lost Customer Analysis)
D. Siklus Hidup Produk
1. Produk memiliki masa hidup yang terbatas.
2. Penjualan suatu produk melewati tahapan yang berbeda setiap
tahap memberikan tantangan yang berbeda bagi penjual.
3. Keuntungan meningkat dan menurun pada tahapan yang berbeda.
4. Produk membutuhkan strategi pemasaran, keuanngan, produksi,
personil yang berbeda dalam setiap tahap dalam siklus hidupnya.

E. Bauran Pemasaran (Marketting Mix)


Bauran Pemasaran yaitu mencakup sejumlah variabel pemasaran
yang digunakan dan dapat dikendalikan oleh perusahaan dalam mencapai
target pasar yang telah ditetapkan, serta dapat memberikan kepuasan pada
konsumen. Empat komponen utama bauran pemasaran
1. Product (Produk)
Produk bisa berupa fisik maupun non fisik yaitu barang dan
jasa, yang ditawarkan kepada konsumen dalam hal ini pelanggan
potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.
2. Price (Harga)
Harga disini ada kaitannya dengan kebijakan strategis dan
taktis menyangkut tingkat harga, struktur diskon,syarat pembayaran
dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok
pelanggan.
3. Place (Distribusi)
Kebijakan perusahaan berkaitan dengan memberikan
kemudaha akses terhadap produk atau jasa bagi para pelanggan.
4. Promotion (Promosi)
Promosi merupakan metode yang bisa digunakan baik
berupa iklan, promosi penjualan, penjualan dengan tatap muka dan
menggunakan staf Public Relation.
 Strategi Bauran Promosi
1. Priklanan (Advertising)
2. Promosi penjualan (Sales Promotion)
3. Hubungan masyarakat (Public Relation)
4. Penjualan perorangan (Personal Selling)

F. Segmentasi Pasar
Pasar terdiri dari pembeli, dan pembeli berbeda dalam satu/lain
cara. Mereka dapat berbeda dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap
pembelian, dan praktik pembelian. Segmentasi pasar dilakukan sebagai
akibat adanya heterogenitas pada konsumen seperti hal-hal diatas, dapat
dilakukan juga berdasarkan empat aspek; geografis, psikologis,
demografis, perilaku.

Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang


pasar secara kreatif. Peranan segmentasi dalam marketting adalah sebagai
berikut:
1. Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk ke pasar sesuai
keunggulan kompetitif perusahaan kita.
2. Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita
dipasar.
3. Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi
marketting kita selanjutnya.
4. Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari
sudut unik dan cara yang berbeda.
G. Target pasar
Perusahaan sekarang harus mengevaluasi berbagai segmen dan
memutuskan berapa banyak dan yang mana yang akan dijadikan sasaran.
Pada tahao ini, setelah segmen pasar teridentifikasi, selanjutnya
perusahaan melakukan analisi untuk memilih segmen yang akan dibidik
atau dilayani. Analisi dilakukan memalui tiga faktor, yaitu; ukuran dan
pertumbuhan segmen, daya tarik dan sisi profitabilitas segmen, serta
sasaran dan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

H. Posisi Pasar
Posisi produk adalah cara produk ditempatkan oleh konsumen
berdasarkan atribut penting tempat yang diduduki produk dalam ingatan
konsumen dalam hubungan dengan produk pesaing (Kotler,2000).Dengan
memperhatikan tiga hal sebagai berikut; identifikasi keunggulan
kompetitif, memilih keunggulan kompetitif, serta mewujudkan dan
mengkomunikasikan posisi yang diinginkan.

I. Sikap, Perilaku, dan Kepuasan Konsumen


Menurut Mulyono Azis (2006)sikap, perilaku, dan kepuasan
konsumen dapat didefinisikan sebagai berikut ini:
1. Sikap Konsumen; merupakan eveluasi menyeluruh yang
memungkinkan orang merespon secara konsisten atas objek atau
alternatif pilihan yang diberikan.
2. Perilaku Konsumen; merupakan tindakan dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, serta menghabiskan produk/jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
3. Kepuasan Konsumen; tingkat perasaan konsumen atas suatu
produk/jasa yang digunakan atas sesuatu yang diterima dan
harapannya
J. Pemasaran Jasa
Menurut Philip Kotler(2000), jasa dapat dilakukan sebagai setiap
tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada
pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun.
Sementara menurut Christopher Lovelock & Lauren K.
Wright(1999), jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu
pihak kepada pihak lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terkait dengan
produk fisik, kinerjanya pada dasarnya tidak nyata dari biasanya, tidak
menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor produksi.
Pemasaran jasa adalah tindakan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian kegiatan-kegiatan pemasaran bagi keberhasilan perusahaan
jasa. Ada tiga jenis Pemasaran Jasa, sebagai berikut:
1. Pemasaran Eksternal
Menggambarkan kerja normal yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mempersiapkan harga, mendistribusikan,
mempromosikan jasa tersebut kepada konsumen.
2. Pemasaran Internal
Menunjukkan pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan
untuk melatif dan mendorong pelanggan internalnya untuk bekerja
sebagai sebuah tim agar dapat memberikan kepuasan kepada
masyarakat/pelanggan eksternal.
3. Pemasaran Interaktif
Menunjukkan keahlian karyawan dalam menangani
hubungan pelanggan. Dalam pelayanan jasa mutu pelayanan
ditentukan oleh yang melakukan pelayanan, terutama yang terkait
dengan jasa profesional.

Anda mungkin juga menyukai