Anda di halaman 1dari 4

Nama:Safira Valenti

Nim:2023017025
Kelas:1A01
Perkembangan Teori Manajemen
TEORI MANAJEMEN KLASIK

Revolusi Industri pada abad 19 menyebabkan meningkatnya kebutuhan atas suatu


pendekatan manajemen yang sistematik.Terdapat Dua tokoh yang mengawali munculnya
manajemen ilmiah:

1.Robert Owen (1771-1858)


Menurutnya perbaikan kondisi karyawanlah yang akan menaikkan produksi dan laba
sehingga investasi yang paling menguntungkan yaitu pada karyawan atau “vital
machine”.
2.Charles Babbage (1792-1871)
Menurutnya aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses
kerja akan menaikkan produktivitas dan menurunkan terhadap biaya.
Babbage adalah penganjur pertama prinsip pembagian
kerja melalui spesialisasi, menciptakan kalkulator mekanis
pertama dan beberapa kontribusi lainnya.
MANAJEMEN ILMIAH
• Frederick Taylor (1956-1915)
1. Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah- masalah
organisasi.
2. Seperangkat mekanisme/teknik -a bag of tricks untuk meningkatkan efisiensi kerja
organisasi
✓ Prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen:
1.Pengembangan metoda-metoda ilmiah dalam manajemen
2.Seleksi ilmiah untuk karyawan
3.Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan
4.Kerjasama yang baik antara manajemen & karyawan
• Frank dan Lilian Gilbreth (1868-1924 & 1878-1972)
✓ Frank sangat tertarik pada masalah efisiensi, terutama untuk menemukan “cara
terbaik pengerjaan suatu tugas”
✓ Lilian lebih menyukai pada aspek manusia dalam kerja, manajemen ilmiah memiliki
satu tujuan akhir, yaitu membantu karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai
makhluk hidup.
• Henry L Gantt (1861-1919)
Kontribusi terbesarnya adalah penggunaan metode grafik, yang dikenal sebagai
“Gantt Chart” untuk perencanaan, koordinasi dan pengawasan produksi.
• Harrington Emerson (1853-1931)
Emerson mengemukakan 12 Prinsip Efisiensi yang sangat terkenal
Sumbangan Manajemen Ilmiah:
1.Teknik-teknik efisiensi menyebabkan kegiatan dapat dilaksanakan lebih efisien.
2.eleksi dan pengembangan ilmiah karyawan
menimbulkan kesadaran pentingnya kemampuan dan
latihan untuk meningkatkan efektivitas karyawan.
3.Desain kerja mendorong manajer mencari “cara terbaik”pelaksanaan tugas.
TEORI ORGANISASI KLASIK
Henri Fayol (1841-1925)
Henri Fayol, Ia industrialis Perancis, mengemukakan teori dan teknik-teknik
administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi-organisasi yang kompleks
dalam bukunya
yang terkenal, Administration Industrielle et Generale (Administrasi Industri dan
Umum)." Dalam teori administrasinya Fayol memerinci manajemen menjadi lima
unsur, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian
dan pengawasan Pembagian kegiatan manajemen (administrasi) atas fungsi- fungsi
ini dikenal sebagai fungsionalisme Fayol
Chester L. Barnard (1886-1961)
, Chester Barnard, presiden perusahaan Bell Telepon di New Jersey, menulis
bermacam-macam subjek manajemen dalam bukunya The Functions of the Executive
yang ditulis pada tahun 1938." Dia memandang organisasi sebagai sistem kegiatan
yang diarahkan pada tujuan. Fungsi-fungsi utama manajemen, menurut pandangan
Barnard, adalah perumusan tujuan dan pengadaan sumber daya-sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI


Aliran hubungan manusiawi (perilaku manusia atau neoklasik) muncul karena ketidak
puasan bahwa yang dikemukakan, pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan
efisiensi produksi dan ke harmonisan kerja. Para manajer masih menghadapi
kesulitan-kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola
perilaku yang rasional. Sehingga pembahasan “sisi perilaku manusia” dalam
organisasi menjadi penting. Beberapa ahli mencoba melengkapi teori organisasi
klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi

Sumbangan dan keterbatasan Pendekatan Hubungan Manusiawi


Penekanan kebutuhan-kebutuhan sosial dalam aliran hubungan manusiawi
melengkapi pendekatan klasik, sebagai usaha untuk me ningkatkan produktivitas.
Aliran hubungan manusiawi mengutarakan bahwa perhatian terhadap para karyawan
akan memberikan keuntungan. Sebagai tambahan, Mayo menekankan pentingnya
gaya manajer dan oleh karenanya organisasi perlu mengubah latihan manajemennya.
Di samping itu, manajer diingatkan pentingnya perhatian terhadap proses kelompok
untuk melengkapi perhatian terhadap masing-masing karyawan secara individual.

ALIRAN MANAJEMEN MODERN


Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang ber- beda. Jalur
pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal
sebagai perilaku organisasi, dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah,
dikenal sebagai aliran kuantitatif (operation research dan management science atau
manajemen operasi).
PERILAKU ORGANISASI
Prinsip-prinsip dasar Perilaku Organisasi
Beberapa prinsip dasar penting yang dapat disimpulkan dari pendapat para tokoh
manajemen modern adalah sebagai berikut:
1.Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik
Secara ketat (peranan, prosedur, prinsip).
2.Manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan .
3. harus dengan pertimbangan secara hati-hati. Organisasi sebagai suatu keseluruhan
dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
4.Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja
terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.

ALIRAN KUANTITATIF
Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi
(operations research) dalam pemecahan masalah-masalah Industri, yang didasarkan
atas sukses team-team riset operasi Inggris dalam Perang Dunia ke II. Sejalan dengan
semakin kompleksnya komputer elektronik, transportasi dan komunikasi, dan
sebagainya, teknik-teknik riset operasi menjadi semakin penting sebagai dasar
rasional untuk pembuatan keputusan. Prosedur-prosedur riset operasi tersebut
kemudian di formalisasikan dan disebut aliran management science.

PENDEKATAN SISTEM
Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk memandang organisasi
sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan.
Pendekatan sistem memberi manajer cara memandang organisasi sebagai suatu
keseluruhan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas.
Pendekatan sistem umum pada manajemen dapat dikaitkan dengan konsep-konsep
organisasi formal dan teknis, filosofis dan sosiopsikologis. Sedangkan analisis sistem
manajemen spesifik meliputi bidang-bidang - seperti struktur organisasi, desain
pekerjaan, akuntansi, sistem informasi, serta mekanisme-mekanisme perencanaan
dan pengawasan.

PENDEKATAN KONTINGENSI
Pendekatan kontingensi (contingency approach) dikembangkan
oleh para manajer, konsultan dan peneliti yang mencoba untuk menerapkan konsep-
konsep dari berbagai aliran manajemen dalam situasi kehidupan nyata. Menurut
pendekatan ini tugas manajer adalah mengidentifikasikan teknik mana, pada situasi
tertentu, di bawah keadaan tertentu, dan pada waktu tertentu, akan membantu
pencapaian tujuan manajemen.
Ada tiga bagian utama dalam kerangka konseptual komprehensif pendekatan
kontingensi: lingkungan, konsep dan teknik manajemen, dan hubungan kontingensi
antara keduanya

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN DIMASA MENDATANG


Setelah dibicarakan ketiga aliran utama dalam bidang manajemen, ada lima
kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya di masa mendatang,
yaitu :
1. Dominan. Salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling berguna.
2. Divergence. Setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri.
3. Convergence. Aliran-aliran.dapat menjadi sepaham dengan batasan- batasan di
antara mereka cenderung kabur."
4. Sintesa. Masing-masing aliran berintegrasi.

Sumber
Buku Manajemen edisi kedua oleh Dr. T. Hani Handoko, M.B.A

Anda mungkin juga menyukai