Anda di halaman 1dari 13

Aliran klasik:

Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian


dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik. Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya
revolusi industri di Inggris pada abad 18.

sumber: wikipedia.com
Para pemikir tersebut rnemberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang
timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat.

Kelebihan:
Metode ilmiah dapat diterapkan pada bermacam-macam kegiatan organisasi, selain organisasi
industri.
a. Teknik efisiensi dan penelitian waktu dan gerak (time and motion study) mampu
meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.
b. Metode pemilikan dan pengembangan tenaga kerja menunjukkan pentingnya latihan dan
pendidikan untuk meningkatkan efektivitas kerja.
c. Metode ini juga mampu memberikan rancangan kerja dan mendorong manajer
untukmencari alternatif terbaik dalam melaksanakn suatu pekerjaan.
d. Manajemen klasik menyediakan banyak teknik dan pendekatan terhadap manajemen
yang masih relevan saat ini sebagai contoh pemahaman secara menyeluruh mengenai sifat
dari pekerjaan yang dilaksanakan, pemilihan orang yang tepat untuk melakukan pekerjaan
tersebut, dan melakukan pendekatan keputusan secara rasional semuanya adalah ide yang
berguna dan maing-masing dikembangkan selama periode ini.
e. Beberapa konsep inti dari model birokratif masih dapat digunakan di dalam rancangan
organisasi modern selama keterbatasan mereka diakui. Manajer seharusnya mengakui bahwa
efisiensi dan produktivitas dapat diukur dan dikendalikan dalam banyak situasi
Kelemahan:
a. Peningkatan produktivitas memungkinkan peningkatan hasil, tetapi sering mengakibatkan
pemberhentian pekerja atau diubahnya upah.
b. Teori ini kurang melihat kebutuhan sosial para pekerja dan tidak pernah melihat
ketegangan-ketegangan yang terjadi karena kebutuhan itu tidak terpenuhi. Hal ini terjadi
karena manajer yang mengikuti aliran ini hanya memperhatikan aspek material dan fisik.
c. Manajer juga harus mengakui keterbatasan dari perspektif klasik dan menghindari fokus
sempitnya terhadap efisiensi dari perspektif penting lainnya. Kekurangan dari manajemen
klasik ialah prespektif tersebut menganggap remeh peran individu dalam organisasi

Teori Manajemen
Teori Manajemen berkembang dengan sangat cepat terutama dengan adanya berbagai studi
yang dilakukan oleh banyak perguruan tinggi yang kemudian menghadirkan berbagai teori
manajemen dari beberapa aliran. Umumnya, beberapa menyebutkan teori teori manajemen
bisa diklompokkan kedalam 6 aliran teori manajemen.

1. Teori Manajemen Aliran Klasik

Teori Manajemen yang memiliki aliran klasik ini menyatakan bahwa manajemen sesuai
dengan fungsi fungsi yang terdapat pada manajemen. Teori manajemen klasik tak lepas dari
birokrasi yang berdasarkan pada dasar hierarki. Oleh karenanya pada aliran klasik ini terdapat
pembagian kerja, struktur organisasi, hierarki proses fungsional serta pengawasan.

Kemampuan dan perhatian manajemen diarahkankepada penerapan fungsi manajemen


tersebut. Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik ini pertama kali muncul dikarenakan adanya
revolusi industri pada abad 18 yang terjadi di Inggris. Kala itu parah ahli memberi perhatian
lebih kepada masalah masalah yang muncul dalam bidang manajemen dikalangan industri,
usahawan maupun masyarakat. Teori Manajemen Klasik ini memiliki beberapa kelebihan dan
sekaligus beberapa kelemahan.

Kelebihan Teori Manajemen Aliran Klasik

1. Memberi format atau bentuk organisasi


2. Memberi kontribusi tentang konsep organisasi yang berupa birokrasi yang
berdasarkan hierarki. Dan sampai pada masa kekinian, hal tersebut juga masih
dipergunakan secara luas di organisasi organisasi yang sudah modern.
3. Memberi pondasi dasar pada organisasi, bentuknya berupa proses fungsional,
pembagian kerja, struktural serta pengawasan
4. Pembagian tugas yang sudah jelas berdasarkan keahlian yang dimiliki oleh tiap tiap
anggota, maka dari itu tidak diperlukan lagi waktu untuk memahami dan menguasai
keterampilan baru
5. Adanya spesialisasi kewenangan dan pekerjaan, maka kegiatan kegiatan pekerjaan
akan lebih cepat diselesaikan

Kekurangan Teori Manajemen Aliran Klasik

1. Teori Manajemen Aliran Klasik kurang maksimal untuk dapat diterapkan pada
kondisi yang kompleksitasnya sangat tinggi seperti akhir akhir ini
2. Kurangnya aspek sosial terutama yang menyangkut kebutuhan kebutuhan terkait
pekerja sebagai manusia. Teori ini tidak melihat adanya ketegangan ketegangan yang
muncul akibat kebutuhan pekerja yang tidak bisa dipenuhi. Manajer hanya fokus
untuk memperhatikan segi fisik dan materi.
3. Motivasi hanya mengarah pada ekonomi semata, sering kali terjadi pemutusan tenaga
kerja hanya untuk memperoleh tingkat produktifitas yang diinginkan
4. Adanya keterbatasan dan sempitnya fokus terhadap efisiensi dari perspektif penting
yang lain. Perspektif yang menganggap remeh peran serta individu indiviu yang ada
dalam organisasi
fitriiaa purple

Rabu, 02 Maret 2011


TEORI ORGANISASI KLASIK , NEOKLASIK , MODERN

BAB II
TEORI ORGANISASI KLASIK

Konsep-konsep tentang organisasi berkembang mulai tahun 1800-an , sekarang


dikenal sebagai teori klasik (classical theory) atau disebut juga teori tradisional .
Teori klasik telah ada ribuan tahun yang lalu ,dalam dalam kerajaan Mesir , China dan
kekaisaran Romawi . Gereja Katolik Roma telah mempergunakan teori klasik hampir dua
ribu tahun lamanya .
Organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat
tersentralisasi , dan tugas-tugasnya terspesialisasi .
Teori klasik memberikan petunjuk mekanistik struktual yang kaku ,bukan kreativitas .
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran :
- birokrasi
- teori administrasi
- manajemen ilmiah
ketiga aliran ini dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama , mempunyai efek
yang sama dalam praktek ,dan semuanya dikembangkan sekitar tahun 1900-1950 oleh
kelompok-kelompok penulis .
Birokrasi dikembangkan dari ilmu sosiologi , teori administrasi dan manajemen ilmiah
dikembangkan langsung dari pengalamn praktek manajemen .
Teori klasik mendefinisikan organisasi sebagai stuktur hubungan , kekuasaan-kekuasaan,
tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang
terjadi bila orang-orang bekerja sama .

TEORI BIROKRASI

Kata birokrasi berasal dari kata legal-rasional. Organisasi disebut rasional dalam
hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut .
Organisasi itu legal karena wewenangnya berasal dari seperangkat atuan . Menurut Weber
bentuk organisasi yang birokratik secara kodratnya adalah bentuk oragnisasi yang paling
efisien . Weber berpendapat bahwa masyarakat perlu membentuk organisasi baru yang
lain dari organisasi tradisional . Model organisasi baru ini (birokratik) mempunyai
karakteristik-karakteristik struktural tertentu .
Menurut Weber , model birokratik dapat digunakan secara efektif. Weber
mengemukakan karakteristik-karakteristik birokratik sebagai berikut :
Pembagian kerja yang jelas
Hirarki wewenang yang dirumuskan secaa baik
Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi
Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang
jabatan
Hubungan-hubunagn antara pribadi yang bersifat impersonal Ada pemisah antara
masalah-masalah pribadi dengan persoalan-persoalan resmi (formal) organisasi .
Jadi , birokrasi adalah sebuah model organisasi normatif, yang menekankan struktur dalam
organisasi .

TEORI ADMINISTRASI

Teori administrasi adalah bagian kedua dari teorisasi organisasi klasik. Berkembang
sejak tahun 1900.
Henri fayol (1841-1952) , seorang industrialis dari Perancis , pada tahun 1916 telah menulis
masalah-masalah tehnik dan administrasi.
Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 6 (enam)
kelompok :
1. kegiatan-kegiatan teknikal (produksi , manufacturing , adaptasi)
2. kegiatan-kegiatan komersial (pembelian, penjualan, pertukaran)
3. kegiatan-kegiatan finansial (pencarian suatu penggunaan optimum dari modal)
4. kegiatan-kegiatan keamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan personalia organisasi)
5. kegiatan-kegiatan akuntansi (penentuan persediaan, biaya, penyusunan neraca dan
laporan rugi-laba, statistik)
6. kegiatan-kegiatan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah,
pengkoordinasian dan pengawasan)

Fayol mengemukakan dan membahas 14 (empat belas) kaidah manajemen yang


menjadi dasar perkembangan teori administrasi .Pinsip-prinsip dari Fayol tersebut secara
ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
Pembagian kerja (division of work)
Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
Disiplin (discipline)
Kesatuan perintah (unity of command)
Kesatuan pengarahan (unity direction)
Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi (subordinationof
individual interests to general interests)
Balas jasa (remuniretion of personnel)
Sentralisasi (centralization)
Rantai skalar (scalar chain)
Aturan (order)
Keadilan (equity)
Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
Inisiatif (initiative)
Semangat korps (esprit de crops)

Fayol memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi elemen-elemen manajemen


perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pemberian perintah (commanding),
pengkoodinasian (coordinating) dan pengawasan (controlling).

Di Amerika Serikat , James D. Mooney dan Allen Reilly dalam 1931 menulis dan
menerbitkan buku mereka, Onward Industry .di mana buku ini mempunyai dampak besar
pada praktek manajemen di Amerika . Mereka menekankan tiga prinsip organisasi yang
mereka teliti dan temukan telah dijalankan dalam organisasi-organisasi pemerintahan,
agama, militer, dan bisnis. Ketiga prinsip tersebut adalah :
Prinsip Koordinasi
Prinsip skalar
Prinsip Fungsional

MANAJEMEN ILMIAH

Bagian ketiga dari teori klasik adalah manajemen ilmiah (Scientific Management).
Manajemen ilmiah yang dikembangkan mulai sekitar tahun 1900 oleh Frederick Winslow
Taylor. Dalam buku-buku literatur , manajemen ilmiah diartikan :
1. manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa, dan
pemecahan masalah-masalah organisasi.
2. Manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau teknik-teknik - a
bag of tricks - untuk meningkatkan efisien kerja organisasi.
Secara ringkas ,Taylor telah mengidentifikasikan karakteristik-karakteristik manajemen
ilmiah :
- science, not rule of thumb
- harmony, no discord
- cooperation, not individualism
- maximum output, in place of rentricted output
- the development of each man to his greatest efficiency and prosperity

TEORI KLASIK : ANATOMI ORGANISASI FORMAL

Teori organisasi klasik menguraikan anatomi organisasi formal. Setiap buku


manajemen selalu diawali dengan penjelasan tentang para penulis tersebut dan lain-lainnya,
yang menjadi pelopor perkembangan teori organisasi formal .
Definisi Organisasi Formal

Unsur unsur pokok organisasi formal yang selalu muncul dalam literatur-literatur
manajemen adalah :
1. Sistem kegiatan yang terkoordinasi
2. Kelompok Orang
3. Kerjasama untuk mencapai tujuan.
Organisasi formal adalah sistem kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang
bekerja bersama untuk mencapai tujuan dibawah kekuasaan dan kepemimpinan.

Dasar-dasar Organisasi menurut teori klasik

Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi atau
koordinasi bergantung pada empat kondisi pokok. Kondisi-kondisi tersebut adalah sebagai
berikut :
1. KEKUASAAN hal ini bisa disebut sebagai sumber pengorganisasian tertinggi. ( dewan
direktur dalam perusahaan, para staf komandan dalam militer )
2. SALING MELAYANI organisasi timbul karena masyarakat merasakan manfaat positif
dari adanya organisasi tersebut.
3. DOKTRIN hal ini merupakan umusan tujuan organisasi.
4. DISIPLIN disiplin ini sangat diperlukan agar organisasi dapat diarahkan ,dapat
dipercaya, dan mendapat dukungan dari orang-orang yang berpartisipasi di dalamnya.

Tiang dasar teoi organisasi formal

Pembagian kerja ( spesialisasi ) :bahwa dengan mengembangkan pekerjaaan-pekerjaan


teknis organisasi akan dicapai perbaikan hasil kerja .
Proses skalar dan fungsional : Proses skalar adalah mengenai perkembangan rantai
perintah yang menghasilkan pertambahan tingkat-tingkat pada struktur organisasi. Proses
fungsional adalah cara organisasi untuk berkembang horizontal.
Struktur : Struktur adalah hubungan antara berbagai kegiatan berbeda yang dilaksanakan
di dalam suatu organisasi. Teori organisasi klasik menyatakan bahwa organisasi dua
struktur dasar : lini dan staf. Organisasi lini adalah berkaitan dengan rantai perintah utama
yang dikembangkan langsung dari fungsi-fungsi organisasi produksi keuangan dan
distribusi barang atau jasa (fungsi operasional). Organisasi staf berlaku sebagai penasehat
dan berfungsi sebagai penyedia fasilitas untuk lini.
Rentang kendali : konsep rentang kendali berhubungan dengan berapa banyak seorang
atasan dapat mengendalikan bawahan secara efektif. Para penulis klasik menyatakan
bahwa perlu untuk membatasi rentang kendali para manajer, karena tidaklah mungkin
seorang manajer melaksanakan banyak fungsi dan mencurahkan dirinya secara sama bagi
tiap-tiap fungsi.

BAB III
TEORI ORGANISASI NEOKLASIK

Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik . Anggapan dasar teori
neoklasik adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai
individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Teori neoklasik mendefinisikan suatu
organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama.

PERKEMBANGAN TEORI NEOKLASIK

Teori neoklasik muncul dan mengusulkan perubahan-perubahan pada teori klasik.


Pendekatan neoklasikmencakup uraian sistematis organisasi informal, dan pengaruhnya
pada organisasi formal.

Teori neoklasik mengemukakan perlunya :


1. Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan
2. Perluasan kerja (job enlargement)
3. Management bottom-up . Teknik ini memperkenankan para junior untuk melihat
perusahaan dari pandangan manajer puncak dan bertindak bukan sebagai spesialis satu
kegiatan.

Proses proses Saklar dan Fungsional


Menimbulkan berbagai masalah dalam pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
Pendelegasian adalah bahwa kapasitas (kemampuan)individu sama dengan wewenang
(memerintah dan menugaskan) fungsinya.
Kasus 1 . kapasitas lebih besar daripada wewenang, Pemecahan yang jelas
adalah mempromosikan atau memindahkan pada fungsi yang lebih sepadan
dengan kemampuannya .
Kasus 2 . kapasitas lebih kecil daripada wewenang. Ada beberapa alternatif
dalam
memecahkan kasus ini, termasuk demosi, atau pemecatan dalam keadaan
ekstrim.
Dapat juga dilakukan peningkatan kapasitas individu melalui pendidikan dan
latihan (trainning)
jadi , kita dapat menympulkan bahwa teori klasik menganggap bahwa wewenang
cenderung sama dengan kapasitas orang yang ditujukan oleh fungsi-fungsi dalam
organisasi.

Stuktur organisasi
Teori neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan penyebab terjadinya pergeseran-
pergeseran (fricstion) internal diantara orang-orang yang melaksanakan fungsi yang
berbeda-beda.

Menurut Melville Dalton penyebabnya adalah :


1. Perbedaan tugas antara orang lini dan staff
2. Perbedaan umur dan pendidikan
3. Perbedaan sikap

neoklasik memberikan usulan rumusan yang akan membuat struktur menjadi hamonis ,
yaitu partisipasi , manajemen bottom-up, panitia bersama, penghargaan akan martabat
manusia, dewan direktur junior diberi kesempatan dan komunikasi yang lebih baik lagi .

PANDANGAN NEOKLASIK TERHADAP ORGANISASI


Titik tekanan teori neoklasik adalah pada dua elemen pokok dalam organisasi, yaitu
perilaku individu dan kelompok kerja. Organisasi informal adalah kelompok-kelompok ilmiah
yang terbentuk sebagai hasil interaksi di antara para karyawan dalam situasi kerja mereka.
Organisasi formal muncul sebagai tanggapan akan kebutuhan sosial manusia kebutuhan
untuk berhubungan dengan orang lain .

Faktor faktor yang dapat menetukan munculnya organisasi informal , antara lain :
1. Lokasi
2. Jenis Pekerjaan
3. Minat (interest)
4. Masalah masalah khusus

Bekerja dengan organisasi informal ini berarti tidak mengabaikan keberadaannya,


mendengarkan pendapat kelompok yang disuarakan oleh pemimpin mereka, melibatkan
partisipasi kelompok dalam pengambilan keputusan , dan mengendalikan komunikasi
informal dengan menyebarkan informasi yang lebih cepat dan tepat .

BAB IV
TEORI ORGANISASI MODERN

Aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen adalah teori mmodern,
disebut juga analisa sistem pada organisasi .Teori modern mengemukakan bahwa
organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil,
tetapi organisasi adalah suatu sistem terbuka yang harus bila ingin mempertahankan
kelangsungan hidupnya menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya .
Organisasi dan lingkungannya adalah saling tergantung , masing-masing tergantung pada
yang lain sebagai sumber. Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari
berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan .

DASAR PEMIKIRAN TEORI ORGANISASI MODERN

Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950 , banyak
hal yang mendasar berbeda dengan teori klasik :
1. Teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi . Melalui
analisa dan metode ilmiah , sasaran-sasaran organisasi telah dibagi menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil sesuai hakekat pekerjaan itu sendiri.
2. Ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi ,skalar dan vertikal .
Dengan berkembangnya teknologi dan majunya kegiatan-kegiatan perlu konsep sistem .
Maka timbullah perhatian pada operasi atau proses organisasi . Teori organisasi modern
lebih dinamis daripada teori-teori lainnya dan meliputi lebih banyak variabel yang
dipertimbangkan.

Teori organisasi klasik menggunakan pendekatan struktural dan sistem dibuat


tertutup . Teori modern cenderung memandang organisasi sebagai sistem terbuka , dengan
dasar analisa konsepsual , dan didasarkan pada data empiris , serta sifatnya sintesa dan
integratif .
Organisasi terdiri dari antar hubungan bagian-bagian dalam suatu sistem . Organisasi terdiri
atas 3 unsur : 1. unsur-unsur yang bersifat makro . 2. unsur proses yang juga bersifat makro
. 3. unsur perilaku anggota organisasi yang bersifat mikro .

TEORI SISTEM UMUM


Teori sistem umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk
menemukan . kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku universal . Tujuan teori sistem
umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional universal dengan
menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh sistem sebagai titik awal.
Tingkatan sistem yang harus diintegrasikan :
1. struktur statik
2. sistem dinamik sederhana
3. sistem sibernetik
4. sistem terbuka
5. sistem genetika sosial
6. sistem hewani
7. sistem manusiaswi
8. sistem sosial
9. sistem transedental

teori organisasi modern mempunyai kesamaan dengan teori sistem umum dalam cara
memandang organisasi sebagai suatu yang terintegrasi. perbedaannya hanya terletak pada
tingkatan yang dicakup dalam bahasanya. teori organisasi modern dan teori sitem umum
mempelajari :
1. Bagian-bagian dalam keseluruhan dan pergerakan individu di dalam dan diluar sistem.
2. interaksi individu-individu dengan lingkungan yang terjadi dalam sistem
3. interaksi antara individu-individu dalam sistem
4. masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas sistem.

Anda mungkin juga menyukai