Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

OLD PUBLIC ADMINISTRATION

Disusun Oleh :
Kelompok I
Syeful
Acon Supriatna
Odeh Sukanda
Endan
Andri A
Juniawan T

PROGRAM PASCA SARJANA S-2


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI BANDUNG
(STIA BANDUNG)

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Teori Manajement Publik ini dengan judul “Teh Old Public Administration”. Bagaimana
konsep yang berkembang dari masa ke masa menurut dengan perkembangan yang ada di
masyarakat. Bagaimana penerapan konsep yang ada di masyarakat serta solusi-solusi
yang bisa diberikan melalui konsep-konep tersebut.

Dalam penyusunan makalah ini kami banyak memperoleh bantuan serta bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu,kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Bapak Dr.Drs.Kurhayadi, M.Si ,selaku dosen mata kuliah Teori Manajement
Publik dan juga kepada teman – teman yang sudah memberikan konstribusinya dalam
penyelesaian makalah.

Kami menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak,sehingga dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan.Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Dan semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua kalangan pihak yang menggunakannya.

Bandung Barat, Pebruari


2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH.....................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................3
1.3 TUJUAN MAKALAH.........................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................................4
KAJIAN TEORI...........................................................................................................................4
2.1 Konseptual Administrasi...................................................................................................4
2.2 Old Publik Administration................................................................................................5
Paradigma I : Dikotomi Politik-Administrasi (1900-1926)................................................7
Paradigma II: Prinsip-Prinsip Administrasi Negara (1927-1937)....................................8
Paradigma III: Administrasi Negara Sebagai Ilmu Politik (1950-1970)..........................8
Paradigma IV: Administrasi Negara Sebagai Administrasi (1956-1970).........................9
Paradigma V: Administrasi Negara sebagai Administrasi Negara (1970).......................9
BAB III........................................................................................................................................10
PEMBAHASAN.........................................................................................................................10
3.1 Pemahaman Konsep OPA................................................................................................10
3.2 Perbandingan OPA , NPM dan NPS...............................................................................12
BAB IV........................................................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................................15
4.1 KESIMPULAN.................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan di manapun, Administrasi Publik
akan memainkan sejumlah peran penting diantaranya dalam menyelenggarakan
pelayanan publik guna mewujudkan salah satu tujuan utama dibentuknya Negara yakni
kesejahteraan bagi masyarakatnya. Dalam konteks Indonesia misalnya, tujuan dari
dibentuknya pemerintahan sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar (UUD) 1945 diantaranya adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Perjalanan penyelenggaraan peran Administrasi Publik
yang demikian, telah mengalami berbagai macam perkembangan dimulai pada masa
sebelum lahirnya konsep Negara Bangsa hingga lahirnya ilmu modern dari Administrasi
Publik yang hingga saat ini telah mengalami beberapa kali pergeseran paradigma, mulai
dari model klasik yang berkembang dalam kurun waktu 1855/1887 hingga akhir 1980an;

Konsep yang pertama berkembang saat it u adalah konsep The Old Public
Administration. Konsep ini pertama kali dikemukan oleh seorang Presiden AS dan juga
merupakan Guru Besar Ilmu politik, Woodrow Wilson. Beliau menyatakan bidang
administrasi itu sama dengan bidang bisnis. Maka dari itu munculah konsep ini, konsep
Old Public Administration ini memiliki tujuan melaksanakan kebijaka dan memberikan
pelayanan, dimana dalam pelaksanaannya ini dilakukan dengan netral, profesional, dan
lurus mengarah kepada tujuan yang telah ditetapkan. Ada dua kunci dalam memahami
OPA ini, pertama, adanya perbedaan yang jelas antara politik (policy) dengan
administrasi. Kedua, perhatian untuk membuat struktur dan startegi pengelolaannya hak
organisasi publik diberikan kepada manajernya (pemimpin), agar tugas-tugas dapat
dilakukan secara efektif dan efisien.

Seiring dengan berkembangnya keadaan sosial yang ada di masyarakat dan


perkembangan proses pembangunan bagaimana membangun suatu institusi yang lebih
baik, konsep Old Public Administration (OPA) dianggap tidak lagi relevan dengan
keadaan saat itu. OPA lebih dianggap lebih tanggap terhadap kekuasaan kelompok yang
dominan dalam masyarakat, namun tidak tanggap terhadap kekuasaan diluar struktur

1
kekuasaan yang ada di setiap jenjang pemerintahan. kemudian muncul suatu konsep baru
yaitu New Public Administration.

Administrasi negara baru muncul mulai pada penghujung tahun-tahun 1960-an


dan permulaan tahun1970-an sebagai suatu tanggapan atas beberapa rangsangan yang
berlanjut menjadi keresahan rasial, berlangsungnya ketidakpuasan atas basis intelektual
administrasi negara, dan perubahan umum dalam disiplin ilmu sosial. Aneka macam nilai
dihubungkan dengan administrasi negara baru, dan nilai tersebut tidak selalu bersesuaian.
Karena itu penulis betul-betul menolak pemahaman bahwa pasti ada administrasi negara
baru yang tunggal, yang disepakati, disertai model yang sama sekali mengingkari teori-
teori dan norma-norma lampau dalam lapangannya. Apa yang baru dalam administrasi
negara baru langsung mengalir dari nilai-nilai yang telah menuntut administrasi negara
tradisional sehingga administrasi negara baru dapat berjalan logis dari kumpulan
pengetahuan baru dalam ilmu-ilmu sosial dan pengarahan ilmu-ilmu itu pada masalah-
masalah publik.

New Public Management (NPM) yang berkembang dalam kurun waktu akhir 1980an
hingga pertengahan 1990an. Paradigma NPM timbul sebagai dampak dari kurang
efektifnya paradigma administrasi sebelumnya dalam memecahkan masalah dan
memberikan pelayanan publik. NPM sendiri merupakan paradigma yang bersifat
reformatif sebagai embrio dari reinventing government yang disampaikan oleh D.
Osborne dan T.Gaebler. Pada paradigma ini, pemerintah harus memiliki sifat catalyc,
community owned, competitive, mission driven, result oriented, customer driven,
enterprising, anticipatory, decentralized dan market oriented (T. Keban, 2008 :35-36).
Paradigma ini mengimplementasi konsep yang dilakukan sektor bisnis dan privat. Segala
sesuatu yang berhubungan dengan pelayanan publik menggunakan sistem mekanisme
bisnis seutuhnya. Slogan yang terkenal dalam persfeksif New Publik Managament ini
ialah mengatur dan mengendalikan pemerintahan tidak jauh bedanya mengatur dan
mengendalikan bisnis (run government like business) (Thoha, 2008).

Paradigma ini mengalami perubahan orientasi pada perkembangannya. Orientasi yang


pertama dikenal dengan the efficiency drive yaitu mengutamakan nilai efisiensi dalam
pengukuran kinerja. Orientasi lainnya yaitu downsizing and decentralization yang
mengutamakan penyederhanaan struktur, serta memperkaya fungsi. Orientasi ketiga yaitu
in search of excellence yang mengutamakan optimalisasi kinerja dengan memanfaatkan

2
ilmu pengetahuan dan teknologi. Orientasi keempat yaitu public service orientation yang
menekankan pada kualitas, misi, dan nilai yang akan dicapai organisasi publik, serta
lebih publicness dan akuntabel (T. Keban, 2008 :36-37).

Pergeseran paradigma Administrasi Publik tersebut, telah membawa implikasi terhadap


penyelenggaraan peran Administrasi Publik khususnya terkait dengan pendekatan yang
digunakan dalam pembuatan dan pelaksanaan strategi; pengelolaan organisasi secara
internal; serta interaksi antara Administrasi Publik dengan politisi,masyarakat dan aktor
lainnya. Implikasi yang demikian tentu saja pada akhirnya akansangat menentukan corak
dan ragam dalam penyelenggaraan Pemerintahan dari sebuah Negara, termasuk
Indonesia. Corak dan ragam tersebut akan sangat ditentukanoleh kondisi lokal yang ada
di Negara tersebut, dalam artian sejauh mana Administrasi Publik di Negara tersebut
telah menyesuaikan diri dengan perkembangan paradigmayang ada; serta sejauhmana
penyesuaian tersebut dilakukan dengan memperhatikan konteks lokal dan permasalahan
yang ada di Negara tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan

1) Apa yang dimaksud dengan konsep Paradigma Old Public Administration?

2) Bagaimana perbandingan konsep antara OPA , NPA dan NPM ?

3) Bagaimana implementasi konsep-konsep Paradigma Old Public Administration.

1.3 TUJUAN MAKALAH


1) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Paradigma Old Public
Administration .

2) Memahami fenomena yang terjadi dalam masyarakat dalam penerapan konsep


Paradigma Old Public Administration .

3
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Konseptual Administrasi


• Administrasi adalah tindakan rasional yang kooperatif.
• Tindakan rasional adalah tindakan yang diperhitungkan dengan cermat untuk
merealisi tujuan tertentu yang dikehendaki dengan pengorbanan yang minimum.
• Administrasi adalah rangkaian kegiatan usaha kerja sama manusia secara rasional atau
efisien untuk mencapai tujuan tertentu yang sudah ditetapkan.
• Dengan demikian, maka pengertian tersebut mempunyai empat unsur :
a. Kegiatan
b. Efisien/rasional
c. Kerjasama
d. Tujuan

Pengertian Administrasi

• Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang mencakup semua
bidang kehidupan.
• Karena itu, banyak sekali definisi mengenai administrasi.
• Sekalipun demikian, ada tiga unsur pokok dari administrasi.
• Tiga unsur ini pula yang merupakan pembeda apakah sesuatu kegiatan merupakan
kegiatan administrasi atau tidak.
• Dari definisi administrasi yang ada, kita dapat mengelompokkan administrasi dalam
pengertian proses, tata usaha dan pemerintahan atau adminsitrasi negara. Sebagai
ilmu, administrasi mempunyai berbagai cabang, yang salah satu di antaranya adalah
administrasi negara.

Administrasi Publik (Inggris:Public Administration) atau Administrasi Negara adalah


suatu bahasan ilmu sosial yang mempelajari tiga elemen penting kehidupan bernegara
yang meliputi lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif serta hal- hal yang berkaitan
dengan publik yang meliputi kebijakan publik, manajemen publik, administrasi
pembangunan, tujuan negara, dan etika yang mengatur penyelenggara Negara.

4
Secara sederhana, administrasi publik adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
pengelolaan suatu organisasi publik. Meskipun sama-sama mengkaji tentang organisasi,
administrasi publik ini berbeda dengan ilmu manajemen: jika manajemen mengkaji
tentang pengelolaan organisasi swasta, maka administrasi publik mengkaji tentang
organisasi publik/pemerintah, seperti departemen-departemen, dan dinas-dinas, mulai
dari tingkat kecamatan sampai tingkat pusat. Kajian ini termasuk mengenai birokrasi;
penyusunan, pengimplementasian, dan pengevaluasian kebijakan publik; administrasi
pembangunan; kepemerintahan daerah; dan good governance.

Perkembangan suatu disiplin ilmu dapat di telusuri dari perubahan paradigma nya.
Paradigma merupakan suatu cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar, atau
cara memecahkan sesuatu masalah, yang di anut oleh suatu masyarakat ilmiah pada suatu
masa tertentu. Nicholas Henry mengungkapkan bahwa standart suatu disiplin Ilmu
mencakup Focus dan locus.

• Focus, mempersoalkan what of the field, atau metode dasar yang di gunakan atau
cara-cara ilmiah apa yang di gunakan untuk memecahkan suatu persoalan. yang
menjadi fokus dari ilmu administrasi publik adalah teori organisasi dan ilmu
manajemen.
• Locus mencakup where of the field atau tempat dimana metode tersebut di gunakan
atau di terapkan. Dalam hal ini lokus dari ilmu administrasi publik adalah:
kepentingan publik (public interest) dan urusan publik (public affair) 

2.2 Old Publik Administration


Paradigma Administrasi Negara Lama dikenal juga dengan sebutan Administrasi
Negara Tradisional atau Klasik. Paradigma ini merupakan paradigma yang berkembang
pada awal kelahiran ilmu administrasi negara. Tokoh paradigma ini adalah antara lain
adalah pelopor berdirinya ilmu administrasi negara Woodrow Wilson dengan karyanya
“The Study of Administration”(1887) serta F.W. Taylor dengan bukunya “Principles of
Scientific Management”

Dalam bukunya ”The Study of Administration”, Wilson berpendapat bahwa


problem utama yang dihadapi pemerintah eksekutif adalah rendahnya kapasitas
administrasi. Untuk mengembangkan birokrasi pemerintah yang efektif dan efisien,
diperlukan pembaharuan administrasi pemerintahan dengan jalan meningkatkan
profesionalisme manajemen administrasi negara. Untuk itu, diperlukan ilmu yang

5
diarahkan untuk melakukan reformasi birokrasi dengan mencetak aparatur publik yang
profesional dan non-partisan. Karena itu, tema dominan dari pemikiran Wilson adalah
aparat atau birokrasi yang netral dari politik. Administrasi negara harus didasarkan pada
prinsip-prinsip manajemen ilmiah dan terpisah dari hiruk pikuk kepentingan politik.
Inilah yang dikenal sebagai konsep dikotomi politik dan administrasi. Administrasi
negara merupakan pelaksanaan hukum publik secara detail dan terperinci, karena itu
menjadi bidangnya birokrat tehnis. Sedang politik menjadi bidangnya politisi.

Ide-ide yang berkembang pada tahun 1900-an memperkuat paradigma dikotomi


politik dan administrasi, seperti karya Frank Goodnow ”Politic and Administration”.
Karya fenomenal lainnya adalah tulisan Frederick W.Taylor ”Principles of Scientific
Management (1911). Taylor adalah pakar manajemen ilmiah yang mengembangkan
pendekatan baru dalam manajemen pabrik di sector swasta – Time and Motion Study.
Metode ini menyebutkan ada cara terbaik untuk melaksanakan tugas tertentu. Manajemen
ilmiah dimaksudkan untuk meningkatkan output dengan menemukan metode produksi
yang paling cepat, efisien, dan paling tidak melelahkan.Jika ada cara terbaik untuk
meningkatkan produktivitas di sector industri, tentunya ada juga cara sama untuk
organisasi public.Wilson berpendapat pada hakekatnya bidang administrasi adalah
bidang bisnis, sehingga metode yang berhasil di dunia bisnis dapat juga diterapkan untuk
manajemen sektor publik.

Teori penting lain yang berkembang adalah analisis birokrasi dari Max Weber.
Weber mengemukakan ciri-ciri struktur birokrasi yang meliputi hirarki kewenangan,
seleksi dan promosi berdasarkan merit system, aturan dan regulasi yang merumuskan
prosedur dan tanggungjawab kantor, dan sebagainya. Karakteristik ini disebut sebagai
bentuk kewenangan yang legal rasional yang menjadi dasar birokrasi modern.

Ide atau prinsip dasar dari Administrasi Negara Lama (Dernhart dan Dernhart,
2003) adalah :

• Fokus pemerintah pada pelayanan publik secara langsung melalui badan-badan


pemerintah.
• Kebijakan publik dan administrasi menyangkut perumusan dan implementasi
kebijakan dengan penentuan tujuan yang dirumuskan secara politis dan tunggal.

6
• Administrasi publik mempunyai peranan yang terbatas dalam pembuatan kebijakan
dan kepemerintahan, administrasi publik lebih banyak dibebani dengan fungsi
implementasi kebijakan public
• Pemberian pelayanan publik harus dilaksanakan oleh administrator yang
bertanggungjawab kepada ”elected official” (pejabat/birokrat politik) dan memiliki
diskresi yang terbatas dalam menjalankan tugasnya.
• Administrasi negara bertanggungjawab secara demokratis kepada pejabat politik
• Program publik dilaksanakan melalui organisasi hirarkis, dengan manajer yang
menjalankan kontrol dari puncak organisasi.
• Nilai utama organisasi publik adalah efisiensi dan rasionalitas
• Organisasi publik beroperasi sebagai sistem tertutup, sehingga partisipasi warga
negara terbatas
• Peranan administrator publik dirumuskan sebagai fungsi POSDCORB

Lima paradigma yang muncul dan berkembang pada saat itu. Kelima paradigma itu
antara lain :

Paradigma I : Dikotomi Politik-Administrasi (1900-1926)


Frank J Goodnow dan Leonard D White dalam bukunya Politics and Administration
menyatakan dua fungsi pokok dari pemerintah yang berbeda:

1. fungsi politik yang melahirkan kebijaksanaan atau keinginan negara


2. fungsi Administrasi yang berhubungan dengan pelaksanaan kebijakan negara.

Tokoh – tokoh yang berpengaruh paradigma dikotomi administrasi dan politik


pada waktu itu adalah Frank J. Goodnow, Leonard D. White. Mereka mengungkapkan
bahwa politik harus memusatkan perhatiannya pada kebijakan atau ekspresi dari
kehendak rakyat, sedangkan administrasi .Implikasi paradigma ini adalah administrasi
harus dilihat sebagai sesuatu yang bebas nilai serta diarahkan atau berfokus untuk
mencapai nilai efisiensi dan ekonomi dari government bureaucracy. Sedangkan Focusnya
yaitu metode atau kakian apa yang akan dibahas dalam Administrasi Publik kurang
dibahas secara jelas. Administrasi negara memperoleh legitimasi akademiknya lewat
lahirnya Introduction To the study of Public Administration oleh Leoanrd D White yang
menyatakan dengan tegas bahwa politik seharusnya tidak ikut mencampuri administrasi,
dan administrasi negara harus bersifat studi ilimiah yang bersifat bebas nilai.

7
8
Paradigma II: Prinsip-Prinsip Administrasi Negara (1927-1937)
Di awali dengan terbitnya Principles of Public Adminisration karya W F
Willoughby. Pada fase ini Administrasi diwarnai oleh berbagai macam kontribusi dari
bidang-bidang lain seperti industri dan manajemen, berbagai bidang inilah yang
membawa dampak yang besar pada timbulnya prinsip-prinsip administrasi. Prinsip-
prinsip tersebut yang menjadi Focus kajian Administrasi Publik, sedangkan Locus dari
paradigma ini kurang ditekankan karena esensi prinsip-prinsip tersebut, dimana dalam
kenyataan bahwa bahwa prinsip itu bisa terjadi pada semua tatanan, lingkungan, misi
atau kerangka institusi, ataupun kebudayaan, dengan demikian administrasi bisa hidup
dimanapun asalkan Prinsip-prinsip tersebut dipatuhi.

Pada paradigma kedua ini pengaruh manajemen Kalsik sangat besar Tokoh-
tokohnya adalah : F.W Taylor yang menuangkan 4 prinsip dasar yaitu ; perlu
mengembangkan ilmu Manajemen sejati untuyk memperoleh kinerka terbaik ; perlu
dilakukukan proses seleksi pegawai ilmiah agar mereka bisa tanggung jawan dengan
kerjanya ; perlu ada pendidikan dan pengembangan pada pegawai secara ilmiah ; perlu
kerjasama yang intim ( prinsip management ilmiah Taylor )antara pegawai dan atasan
Kemudian disempurnakan oleh Fayol (POCCC ) dan Gullick dan Urwick ( Posdcorb)

Paradigma III: Administrasi Negara Sebagai Ilmu Politik (1950-1970)


Prinsip ManagemenMenurut HERBERT SIMON ( The Poverb Administration )
ilmiah POSDCORB tidak menjelaskan makna “ Public” dari “public Administration “
menurut Simon bahwa POSDCORB tidak menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan
oleh administrator publik terutama dalam decision making. Kritik Simon ini kemudian
menghidupkan kembali perdebatan Dikotomi administrasi dan Politik Kemudian
muncullah pendapat Morstein-Mark ( element Of Public Administration yang kemudian
kembali Mempertanyakan pemisahan politik san ekonomi sebagai suatu hal yang tidak
realistik dan tidak mungkin.

Kesimpulannya Secara singkat dapat dipahami bahwa fase Paradigma ini


menerapkan suatu usaha untuk menetapkan kembali hubungan konseptual antara
administrasi saat Itu, karena hal itulah administrasi pulang kembali menemui induk
ilmunya yaitu Ilmu Politik, akibatnya terjadilah perubahan dan pembaruan Locusnya
yakni birokrasi pemerintahan akan tetapi konsekuensi dari usaha ini adalah keharusan
untuk merumuskan bidang ini dalam hubungannya dengan focus keahliannya yang

9
esensial. Terdapat perkembangan baru yang dicatat pada fase ini yaitu timbulnya studi
perbandingan dan pembangunan administrasi sebagi bagian dari Administrasi negara.

Paradigma IV: Administrasi Negara Sebagai Administrasi (1956-1970)


Istilah Administrative Science digunakan dalam paradigma IV ini untuk
menunjukkan isi dan focus pembicaraan, sebagai suatu paradigma pada fase ini Ilmu
Administrasi hanya menekankan pada focus tetapi tidak pada locusnya, ia menawarkan
teknik-teknik yang memerlukan keahlian dan spesialisasi, pengembangan paradigma ke-4
ini bukannya tanpa hambatan, banyak persoalan yang harus dijawab seperti misal adalah
apakah jika fokus tunggal telah dipilih oleh administrasi negara yakni ilmu administrasi,
apakah ia berhak bicara tentang public (negara) dalam administrasi tersebut dan banyak
persoalan lainnya.

Paradigma V: Administrasi Negara sebagai Administrasi Negara (1970)


Pemikiran Herbert Simon tentang perlunya dua aspek yang perlu dikembangkan
dalam disiplin Administrasi Negara:

1. Ahli Administrasi Negara meminati pengembangan suatu ilmu Administrasi Negara


yang murni.
2. Satu kelompok yang lebih besar meminati persoalan-persolan mengenai
Kebijaksanaan publik.

Administrasi publik mulai merambah pada teori organisasi, ilmu kebijakan (policy
science) dan ekonomi politik. Pada periode ini, public affair. mulai bermunculan
(Pasolong, 2010 : 30). Focus dari administrasi pada paradigma ini adalah teori organisasi,
sedangkan locusnya masalah kepentingan publik (T. Keban, 2008:33). Pada paradigma
ini dapat diinterpretasikan bahwa publicness dalam administrasi publik mulai
diperhatikan. Dalam paradigma ini ilmu, admnistarasi publik (negara) mula menemukan
jati dirinya. Adanya teori bahwa admnistrasi negara merupakan ilmu kebijakan
menjadikan ilmu admnistrasi publik (negara) menjadi lebih dinamis. Admnistrasi negara
tidak lagi hanya berbicara tatanan birokrasi, tetapi lebih kepada pelayanan publik melalui
kebijakan. Serta mulai melibatkan teori ekonomi untuk mewujudkan kebijakan publik
(policy science).

10
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pemahaman Konsep OPA


Dalam paradigma OPA, gerakan untuk melakukan perubahan yang lebih baik telah
diprakarsai oleh Woodrow Wilson. Ia menyarankan agar administrasi publik harus
dipisahkan dari dunia politik (dikotomi politik-administrasi). Berdasarkan pengalaman
Wilson, negara terlalu memberi peluang bagi para administrator untuk mempratekan
sistem nepotisme dan spoil. Karenanya ia mengeluarkan doktrin untuk melakukan
pemisahan antara dunia legislatif (politik) dengan dunia eksekutif, dimana para legislator
hanya merumuskan kebijakan dan para administrator hanya mengeksekusi atau
mengimplementasikan kebijakan. Sosok birokrasi yang ditawarkan Wilson ini sejalan
dengan jiwa atau semangat bisnis. Wilson menuntut agar para administrator publik selalu
mengutamakan nilai efisiensi dan ekonomis sehingga mereka harus diangkat berdasarkan
kecocokan dan kecakapan dalam bekerja ketimbang keanggotaan atau kedudukan dalam
suatu partai politik. Ajakan Wilson untuk meniru dunia bisnis ini membawa suatu
implikasi penting dalam pemerintahan yaitu bahwa prinsip-prinsip dalam dunia bisnis
yang diparkasai oleh Taylor pantas untuk diperhatikan. Metode keilmuan, menurut
Taylor, harus menggeser metode rule of thumb. Tenaga kerja harus diseleksi, dilatih dan
dikembangkan secara ilmiah, dan didorong untuk bekerja sama dalam menyelesaikan
berbagai tugas pekerjaan sesuai prinsip-prinsip keilmuan. Dunia telah mengakui
kebesaran Taylor dalam membangun prinsip manajemen yang profesional.

Max Weber, ahli hukum dan sosiologi terkenal, sekaligus filsuf ilmu sosial yang
terkenal , melahirkan adanya suatu konsep birokrasi ideal untuk dijalankan dalam suatu
negara . konsep itu adalah Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik teori
birokrasi miliknya, :

• Adanya pembagian tugas/tanggung jawab yg jelas dan formal, sehingga batas-batas


otoritas atau peran dari setiap unit organisasi dapat diketahui dengan jelas dan tegas
• Adanya hierarki tanggung jawab dan wewenang, dimana unit bawahan dikontrol oleh
unit atasan. Mata rantai komando disusun secara resmi, prosedural, jelas dan tegas
• Pengelolaan kegiatan dan interaksi antara unit-unit organisasi dilakukan berdasarkan
dokumen-dokumen resmi

11
• Hubungan bersifat impersonal
• Pembagian tugas dan penunjukan jabatan resmi dilakukan berdasarkan pertimbangan
kompetensi teknis
• Para individu dalam birokrasi dituntut bekerja sepenuh waktu (full time) dan
umumnya dalam jangka waktu yang panjang (bahkan umumnya sampai pensiun)
• Para birokrat atau pengelola birokrasi bertindak atau berperan dengan harus mengikuti
peraturan-peraturan tertentu è para birokrat dilindungi secara hukum, bebas dari
tekanan pihak manapun

Birokrasi tidak memihak atau secara politik adalah netral è harus bertindak secara
profesional juga mengajak untuk melaksanakan prinsip-prinsip Taylor. Menurut Weber,
ketika masyarakat berkembang semakin kompleks maka dibutuhkan atau diperlukan
suatu institusi yang rasional yaitu “birokrasi”. Dalam birokrasi ini diatur perilaku yang
tidak saja produktif tetapi juga loyal terhadap pimpinan dan organisasi. Perilaku yang
“impersonal” dan “saklek” harus diterapkan. Hubungan kekeluargaan, kelompok sosial
dan sebagainya tidak mendapat tempat untuk dipertimbangkan dalam birokrasi.
Karenanya, para anggota organisasi harus ditempatkan berdasarkan kemampuan yang
dimiliki, dikembangkan dan dituntun dengan peraturan yang jelas dalam menjalankan
tugasnya.

Dalam perkembangannya, doktrin OPA di atas menghadapi masalah (fallacies).


Misalnya, Taylor sangat yakin bahwa hanya ada satu cara terbaik (one best way of doing
the task) untuk melakukan tugas, padahal dalam perkembangan jaman terdapat banyak
cara lain untuk bekerja terbaik, hasil rekayasa teknologi dan ilmu pengetahuan (Taylor
fallacy). Demikian pula, Wilson cenderung melihat dunia administrasi publik sebagai
kegiatan yang tidak politis, padahal dalam kenyataannya bersifat politis (Wilson fallacy).
Weber yakin sosok organisasi birokrasi sangat ideal, padahal dalam perkembangannya
bisa berubah sifatnya menjadi sangat kaku, karena tidak ada inovasi dari para
karyawannya. bertele-tele karena sangat struktural hierarkis , dan penuh red-tape atau
pemnyimpangan-penimpangan dalam suatu birokrasi itu sendiri. (Weber fallacy).

Menurut Owen E.Hughes (1994), ada 6 alasan munculnya paradigma baru yaitu :

1) Administrasi publik tradisional telah gagal mencapai tujuannya secara efektif dan
efisien sehingga perlu diubah menuju ke orientasi yang lebih memusatkan perhatian
pada pencapaian hasil(kinerja) dan akuntabilitas;

12
2) Adanya dorongan yang kuat untuk mengganti tipe birokrasi klasik yang kaku menuju
ke kondisi organisasi public, kepegawaian, dan pekerjaan yang lebih luwes;
3) Perlunya menetapkan tujuan organisasi da pribadi secara jelas dan juga perlu
ditetapkan alat ukur keberhasilan kinerja lewat indicator kinerja;
4) Perlunya para pegawai senior lebih punya komitmen politik pada pemerintah yang
sedang berkuasa daripada bersikap netral atau non partisan;
5) Fungsi-fungsi yang dijalankan pemerintah hendaknya lebih disesuaikan dengan
tuntutan dan signal pasar; dan
6) Adanya kecenderungan untuk mereduksi peran dan fungsi pemerintah dengan
melakukan kontrak kerja dengan pihak lain (contracting out) dan privatisasi.

Meski demikian, dari paradigma OPA ini dapat dipelajari bahwa untuk membangun
birokrasi diperlukan profesionalitas, penerapan aturan dan standardisasi secara tegas,
sikap yang netral dan perilaku yang mendorong efisiensi dan efektivitas.

3.2 Perbandingan OPA , NPM dan NPS


Element Old Public New Public New Public Service
Management
Administration
Dasar Teori Politik Teori Ekonomi Teori Demokrasi,

Epistemologi Beragam pendekatan


Konsep Public Sesuatu yang Kepentingan Kepentingan
publik
Interest Diterjemahkan secara publik merupakan
politis dan tercantum Mewakili agregasi
hasil dialog nilai-
dalam aturan Kepentingan nilai
individu
Siapa yang Klien dan konstituen Pelanggan Warga negara

dilayani (Clients & (Customers) (Citizens)


Constituents)
Peran Mengayuh Mengarahkan (ber- Melayani
(mendesain (melakukan
Pemerintah tindak sebagai
negosiasi dan

13
Element Old Public New Public New Public Service
Management
Administration
dan melaksanakan katalis untuk menjadi perantara
beragam
Kebijakan yang mengembangkan
kepentingan di
terpusat pada tujuan kekuatan pasar)
masyarakat dan
tunggal dan
ditentukan membentuk nilai

secara politik) bersama)


Rasionalitas Rasionalitas sinoptis, Rasionalitas teknis Rasionalitas
dan
Manusia administratif dan ekonomis, Strategis atau formal,
Model perilaku
“economicman” Uji rasionalitas
manusia
pengambilan Berganda (politis,

keputusan yang Ekonomis, dan

self-interested organisasional
Akuntabilitas Menurut hierarkhi Kehendak pasar Banyak dimensi;

administratif yang Akuntabilitas pada

merupakan hasil Nilai, hukum,

keinginan Komunitas, norma


customers
Politik,
profesionalisme,

Kepentingan citizen
Diskresi Diskresi terbatas pada Berjangkauan luas Diskresi diperlukan

Administrasi Petugas administratif Untuk mencapai Tetapi bertanggung-

Sasaran jawab dan bila

entrepreneurial terpaksa
Struktur Organisasi birokratis, Organisasi publik Struktur kolaboratif

14
Element Old Public New Public New Public Service
Management
Administration
Organisasi Kewenangan top- terdesentralisasi antara
down
kepemimpinan

eksternal dan internal


Mekanisme Melalui program Melalui Membangun koalisi
yang pembentukan
Pencapaian antara agensi publik,
diarahkan oleh agen Mekanisme dan
Sasaran non-profit dan
Pemerintah yang ada Struktur intensif swasta
Kebijakan

Dasar Motivasi Gaji dan tunjangan, Semangat Pelayanan kepada


wirausaha,
Perangkat dan disertai perlindungan masyarakat,
Keinginan
administrator bagi pegawai negeri keinginan untuk
ideologis
memberikan
Untuk mengurangi
kontribusi bagi
Ukuran pemerintah
masyarakat

15
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dari dinamika paradigma administrasi yang telah dipaparkan, dapat ditarik
konklusi bahwa perkembangan paradigma akan terus berlanjut karena kebutuhan dan
aspek lebih representatif dan relevan terhadap perkembangan zaman. Setiap kegagalan
dalam implementasi konsep paradigma akan ditindaklanjuti dengan evaluasi dan kritik
untuk memperbaiki paradigma. Selain itu, paradigma juga disesuaikan dengan ekologi
masyarakat untuk dapat mewujudkan administrasi publik yang ideal dalam memberikan
kontribusi pelayanan pada publik.

Paradigma Administrasi Negara Lama dikenal juga dengan sebutan Administrasi


Negara Tradisional atau Klasik. Paradigma ini merupakan paradigma yang berkembang
pada awal kelahiran ilmu administrasi negara. Tokoh paradigma ini adalah antara lain
adalah pelopor berdirinya ilmu administrasi negara Woodrow Wilson dengan karyanya
“The Study of Administration”(1887) serta F.W. Taylor dengan bukunya “Principles of
Scientific Management”

16
DAFTAR PUSTAKA

• Indah mindarti, Leli.2007.Revolusi Adinistrasi Publik,Malang : Bayu Media


Publishing.
• http://birokrazy08.wordpress.com/2010/12/21/administrasi-publik/
• http://ikamullahakmal.blogspot.com/2013/03/teori-dalam-administrasi-publik-
klasik.html
• http://arsipilmu04936.blogspot.com/2012/02/teori-teori-klasik-dan-
neoklasik.html
• http://belajarbersamahannin.wordpress.com/2012/10/21/the-old-public-
adminstration/
• http://id.scribd.com/doc/87630959/Administrasi
• http://www.academia.edu/3019022/Pergeseran_Paradigma_Administrasi_Pub
lik_Dari_Perilaku_Model_Klasik_dan_Npm_ke_Good_Governance
• http://www.sarjanaku.com/2012/12/perkembangan-administrasi-publik.html
• http://id.scribd.com/doc/121751739/Paradigma-Old-Public-Administration
• http://jabirical.blogspot.com/2011/04/perbandingan-opa-npm-dan-nps.html

17

Anda mungkin juga menyukai