Disusun Oleh :
Kelompok I
Syeful
Acon Supriatna
Odeh Sukanda
Endan
Andri A
Juniawan T
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Teori Manajement Publik ini dengan judul “Teh Old Public Administration”. Bagaimana
konsep yang berkembang dari masa ke masa menurut dengan perkembangan yang ada di
masyarakat. Bagaimana penerapan konsep yang ada di masyarakat serta solusi-solusi
yang bisa diberikan melalui konsep-konep tersebut.
Dalam penyusunan makalah ini kami banyak memperoleh bantuan serta bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu,kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Bapak Dr.Drs.Kurhayadi, M.Si ,selaku dosen mata kuliah Teori Manajement
Publik dan juga kepada teman – teman yang sudah memberikan konstribusinya dalam
penyelesaian makalah.
Kami menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak,sehingga dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan.Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Dan semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua kalangan pihak yang menggunakannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH.....................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................3
1.3 TUJUAN MAKALAH.........................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................................4
KAJIAN TEORI...........................................................................................................................4
2.1 Konseptual Administrasi...................................................................................................4
2.2 Old Publik Administration................................................................................................5
Paradigma I : Dikotomi Politik-Administrasi (1900-1926)................................................7
Paradigma II: Prinsip-Prinsip Administrasi Negara (1927-1937)....................................8
Paradigma III: Administrasi Negara Sebagai Ilmu Politik (1950-1970)..........................8
Paradigma IV: Administrasi Negara Sebagai Administrasi (1956-1970).........................9
Paradigma V: Administrasi Negara sebagai Administrasi Negara (1970).......................9
BAB III........................................................................................................................................10
PEMBAHASAN.........................................................................................................................10
3.1 Pemahaman Konsep OPA................................................................................................10
3.2 Perbandingan OPA , NPM dan NPS...............................................................................12
BAB IV........................................................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................................15
4.1 KESIMPULAN.................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Konsep yang pertama berkembang saat it u adalah konsep The Old Public
Administration. Konsep ini pertama kali dikemukan oleh seorang Presiden AS dan juga
merupakan Guru Besar Ilmu politik, Woodrow Wilson. Beliau menyatakan bidang
administrasi itu sama dengan bidang bisnis. Maka dari itu munculah konsep ini, konsep
Old Public Administration ini memiliki tujuan melaksanakan kebijaka dan memberikan
pelayanan, dimana dalam pelaksanaannya ini dilakukan dengan netral, profesional, dan
lurus mengarah kepada tujuan yang telah ditetapkan. Ada dua kunci dalam memahami
OPA ini, pertama, adanya perbedaan yang jelas antara politik (policy) dengan
administrasi. Kedua, perhatian untuk membuat struktur dan startegi pengelolaannya hak
organisasi publik diberikan kepada manajernya (pemimpin), agar tugas-tugas dapat
dilakukan secara efektif dan efisien.
1
kekuasaan yang ada di setiap jenjang pemerintahan. kemudian muncul suatu konsep baru
yaitu New Public Administration.
New Public Management (NPM) yang berkembang dalam kurun waktu akhir 1980an
hingga pertengahan 1990an. Paradigma NPM timbul sebagai dampak dari kurang
efektifnya paradigma administrasi sebelumnya dalam memecahkan masalah dan
memberikan pelayanan publik. NPM sendiri merupakan paradigma yang bersifat
reformatif sebagai embrio dari reinventing government yang disampaikan oleh D.
Osborne dan T.Gaebler. Pada paradigma ini, pemerintah harus memiliki sifat catalyc,
community owned, competitive, mission driven, result oriented, customer driven,
enterprising, anticipatory, decentralized dan market oriented (T. Keban, 2008 :35-36).
Paradigma ini mengimplementasi konsep yang dilakukan sektor bisnis dan privat. Segala
sesuatu yang berhubungan dengan pelayanan publik menggunakan sistem mekanisme
bisnis seutuhnya. Slogan yang terkenal dalam persfeksif New Publik Managament ini
ialah mengatur dan mengendalikan pemerintahan tidak jauh bedanya mengatur dan
mengendalikan bisnis (run government like business) (Thoha, 2008).
2
ilmu pengetahuan dan teknologi. Orientasi keempat yaitu public service orientation yang
menekankan pada kualitas, misi, dan nilai yang akan dicapai organisasi publik, serta
lebih publicness dan akuntabel (T. Keban, 2008 :36-37).
3
BAB II
KAJIAN TEORI
Pengertian Administrasi
• Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang mencakup semua
bidang kehidupan.
• Karena itu, banyak sekali definisi mengenai administrasi.
• Sekalipun demikian, ada tiga unsur pokok dari administrasi.
• Tiga unsur ini pula yang merupakan pembeda apakah sesuatu kegiatan merupakan
kegiatan administrasi atau tidak.
• Dari definisi administrasi yang ada, kita dapat mengelompokkan administrasi dalam
pengertian proses, tata usaha dan pemerintahan atau adminsitrasi negara. Sebagai
ilmu, administrasi mempunyai berbagai cabang, yang salah satu di antaranya adalah
administrasi negara.
4
Secara sederhana, administrasi publik adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
pengelolaan suatu organisasi publik. Meskipun sama-sama mengkaji tentang organisasi,
administrasi publik ini berbeda dengan ilmu manajemen: jika manajemen mengkaji
tentang pengelolaan organisasi swasta, maka administrasi publik mengkaji tentang
organisasi publik/pemerintah, seperti departemen-departemen, dan dinas-dinas, mulai
dari tingkat kecamatan sampai tingkat pusat. Kajian ini termasuk mengenai birokrasi;
penyusunan, pengimplementasian, dan pengevaluasian kebijakan publik; administrasi
pembangunan; kepemerintahan daerah; dan good governance.
Perkembangan suatu disiplin ilmu dapat di telusuri dari perubahan paradigma nya.
Paradigma merupakan suatu cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar, atau
cara memecahkan sesuatu masalah, yang di anut oleh suatu masyarakat ilmiah pada suatu
masa tertentu. Nicholas Henry mengungkapkan bahwa standart suatu disiplin Ilmu
mencakup Focus dan locus.
• Focus, mempersoalkan what of the field, atau metode dasar yang di gunakan atau
cara-cara ilmiah apa yang di gunakan untuk memecahkan suatu persoalan. yang
menjadi fokus dari ilmu administrasi publik adalah teori organisasi dan ilmu
manajemen.
• Locus mencakup where of the field atau tempat dimana metode tersebut di gunakan
atau di terapkan. Dalam hal ini lokus dari ilmu administrasi publik adalah:
kepentingan publik (public interest) dan urusan publik (public affair)
5
diarahkan untuk melakukan reformasi birokrasi dengan mencetak aparatur publik yang
profesional dan non-partisan. Karena itu, tema dominan dari pemikiran Wilson adalah
aparat atau birokrasi yang netral dari politik. Administrasi negara harus didasarkan pada
prinsip-prinsip manajemen ilmiah dan terpisah dari hiruk pikuk kepentingan politik.
Inilah yang dikenal sebagai konsep dikotomi politik dan administrasi. Administrasi
negara merupakan pelaksanaan hukum publik secara detail dan terperinci, karena itu
menjadi bidangnya birokrat tehnis. Sedang politik menjadi bidangnya politisi.
Teori penting lain yang berkembang adalah analisis birokrasi dari Max Weber.
Weber mengemukakan ciri-ciri struktur birokrasi yang meliputi hirarki kewenangan,
seleksi dan promosi berdasarkan merit system, aturan dan regulasi yang merumuskan
prosedur dan tanggungjawab kantor, dan sebagainya. Karakteristik ini disebut sebagai
bentuk kewenangan yang legal rasional yang menjadi dasar birokrasi modern.
Ide atau prinsip dasar dari Administrasi Negara Lama (Dernhart dan Dernhart,
2003) adalah :
6
• Administrasi publik mempunyai peranan yang terbatas dalam pembuatan kebijakan
dan kepemerintahan, administrasi publik lebih banyak dibebani dengan fungsi
implementasi kebijakan public
• Pemberian pelayanan publik harus dilaksanakan oleh administrator yang
bertanggungjawab kepada ”elected official” (pejabat/birokrat politik) dan memiliki
diskresi yang terbatas dalam menjalankan tugasnya.
• Administrasi negara bertanggungjawab secara demokratis kepada pejabat politik
• Program publik dilaksanakan melalui organisasi hirarkis, dengan manajer yang
menjalankan kontrol dari puncak organisasi.
• Nilai utama organisasi publik adalah efisiensi dan rasionalitas
• Organisasi publik beroperasi sebagai sistem tertutup, sehingga partisipasi warga
negara terbatas
• Peranan administrator publik dirumuskan sebagai fungsi POSDCORB
Lima paradigma yang muncul dan berkembang pada saat itu. Kelima paradigma itu
antara lain :
7
8
Paradigma II: Prinsip-Prinsip Administrasi Negara (1927-1937)
Di awali dengan terbitnya Principles of Public Adminisration karya W F
Willoughby. Pada fase ini Administrasi diwarnai oleh berbagai macam kontribusi dari
bidang-bidang lain seperti industri dan manajemen, berbagai bidang inilah yang
membawa dampak yang besar pada timbulnya prinsip-prinsip administrasi. Prinsip-
prinsip tersebut yang menjadi Focus kajian Administrasi Publik, sedangkan Locus dari
paradigma ini kurang ditekankan karena esensi prinsip-prinsip tersebut, dimana dalam
kenyataan bahwa bahwa prinsip itu bisa terjadi pada semua tatanan, lingkungan, misi
atau kerangka institusi, ataupun kebudayaan, dengan demikian administrasi bisa hidup
dimanapun asalkan Prinsip-prinsip tersebut dipatuhi.
Pada paradigma kedua ini pengaruh manajemen Kalsik sangat besar Tokoh-
tokohnya adalah : F.W Taylor yang menuangkan 4 prinsip dasar yaitu ; perlu
mengembangkan ilmu Manajemen sejati untuyk memperoleh kinerka terbaik ; perlu
dilakukukan proses seleksi pegawai ilmiah agar mereka bisa tanggung jawan dengan
kerjanya ; perlu ada pendidikan dan pengembangan pada pegawai secara ilmiah ; perlu
kerjasama yang intim ( prinsip management ilmiah Taylor )antara pegawai dan atasan
Kemudian disempurnakan oleh Fayol (POCCC ) dan Gullick dan Urwick ( Posdcorb)
9
esensial. Terdapat perkembangan baru yang dicatat pada fase ini yaitu timbulnya studi
perbandingan dan pembangunan administrasi sebagi bagian dari Administrasi negara.
Administrasi publik mulai merambah pada teori organisasi, ilmu kebijakan (policy
science) dan ekonomi politik. Pada periode ini, public affair. mulai bermunculan
(Pasolong, 2010 : 30). Focus dari administrasi pada paradigma ini adalah teori organisasi,
sedangkan locusnya masalah kepentingan publik (T. Keban, 2008:33). Pada paradigma
ini dapat diinterpretasikan bahwa publicness dalam administrasi publik mulai
diperhatikan. Dalam paradigma ini ilmu, admnistarasi publik (negara) mula menemukan
jati dirinya. Adanya teori bahwa admnistrasi negara merupakan ilmu kebijakan
menjadikan ilmu admnistrasi publik (negara) menjadi lebih dinamis. Admnistrasi negara
tidak lagi hanya berbicara tatanan birokrasi, tetapi lebih kepada pelayanan publik melalui
kebijakan. Serta mulai melibatkan teori ekonomi untuk mewujudkan kebijakan publik
(policy science).
10
BAB III
PEMBAHASAN
Max Weber, ahli hukum dan sosiologi terkenal, sekaligus filsuf ilmu sosial yang
terkenal , melahirkan adanya suatu konsep birokrasi ideal untuk dijalankan dalam suatu
negara . konsep itu adalah Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik teori
birokrasi miliknya, :
11
• Hubungan bersifat impersonal
• Pembagian tugas dan penunjukan jabatan resmi dilakukan berdasarkan pertimbangan
kompetensi teknis
• Para individu dalam birokrasi dituntut bekerja sepenuh waktu (full time) dan
umumnya dalam jangka waktu yang panjang (bahkan umumnya sampai pensiun)
• Para birokrat atau pengelola birokrasi bertindak atau berperan dengan harus mengikuti
peraturan-peraturan tertentu è para birokrat dilindungi secara hukum, bebas dari
tekanan pihak manapun
Birokrasi tidak memihak atau secara politik adalah netral è harus bertindak secara
profesional juga mengajak untuk melaksanakan prinsip-prinsip Taylor. Menurut Weber,
ketika masyarakat berkembang semakin kompleks maka dibutuhkan atau diperlukan
suatu institusi yang rasional yaitu “birokrasi”. Dalam birokrasi ini diatur perilaku yang
tidak saja produktif tetapi juga loyal terhadap pimpinan dan organisasi. Perilaku yang
“impersonal” dan “saklek” harus diterapkan. Hubungan kekeluargaan, kelompok sosial
dan sebagainya tidak mendapat tempat untuk dipertimbangkan dalam birokrasi.
Karenanya, para anggota organisasi harus ditempatkan berdasarkan kemampuan yang
dimiliki, dikembangkan dan dituntun dengan peraturan yang jelas dalam menjalankan
tugasnya.
Menurut Owen E.Hughes (1994), ada 6 alasan munculnya paradigma baru yaitu :
1) Administrasi publik tradisional telah gagal mencapai tujuannya secara efektif dan
efisien sehingga perlu diubah menuju ke orientasi yang lebih memusatkan perhatian
pada pencapaian hasil(kinerja) dan akuntabilitas;
12
2) Adanya dorongan yang kuat untuk mengganti tipe birokrasi klasik yang kaku menuju
ke kondisi organisasi public, kepegawaian, dan pekerjaan yang lebih luwes;
3) Perlunya menetapkan tujuan organisasi da pribadi secara jelas dan juga perlu
ditetapkan alat ukur keberhasilan kinerja lewat indicator kinerja;
4) Perlunya para pegawai senior lebih punya komitmen politik pada pemerintah yang
sedang berkuasa daripada bersikap netral atau non partisan;
5) Fungsi-fungsi yang dijalankan pemerintah hendaknya lebih disesuaikan dengan
tuntutan dan signal pasar; dan
6) Adanya kecenderungan untuk mereduksi peran dan fungsi pemerintah dengan
melakukan kontrak kerja dengan pihak lain (contracting out) dan privatisasi.
Meski demikian, dari paradigma OPA ini dapat dipelajari bahwa untuk membangun
birokrasi diperlukan profesionalitas, penerapan aturan dan standardisasi secara tegas,
sikap yang netral dan perilaku yang mendorong efisiensi dan efektivitas.
13
Element Old Public New Public New Public Service
Management
Administration
dan melaksanakan katalis untuk menjadi perantara
beragam
Kebijakan yang mengembangkan
kepentingan di
terpusat pada tujuan kekuatan pasar)
masyarakat dan
tunggal dan
ditentukan membentuk nilai
self-interested organisasional
Akuntabilitas Menurut hierarkhi Kehendak pasar Banyak dimensi;
Kepentingan citizen
Diskresi Diskresi terbatas pada Berjangkauan luas Diskresi diperlukan
entrepreneurial terpaksa
Struktur Organisasi birokratis, Organisasi publik Struktur kolaboratif
14
Element Old Public New Public New Public Service
Management
Administration
Organisasi Kewenangan top- terdesentralisasi antara
down
kepemimpinan
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari dinamika paradigma administrasi yang telah dipaparkan, dapat ditarik
konklusi bahwa perkembangan paradigma akan terus berlanjut karena kebutuhan dan
aspek lebih representatif dan relevan terhadap perkembangan zaman. Setiap kegagalan
dalam implementasi konsep paradigma akan ditindaklanjuti dengan evaluasi dan kritik
untuk memperbaiki paradigma. Selain itu, paradigma juga disesuaikan dengan ekologi
masyarakat untuk dapat mewujudkan administrasi publik yang ideal dalam memberikan
kontribusi pelayanan pada publik.
16
DAFTAR PUSTAKA
17