Dosen
Disusun Oleh:
NPM: 204385061046
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan lindungan-
nya. Akhirnya makalah ini kami selesaikan dengan lancar. Makalah ini kami susun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi negara. Selain itu
Kami menyusun makalah ini untuk menambah wawasan untuk memahami.
Mungkin makalah yang kami buat ini belum sempurna karena kami masih dalam
tahap pembelajaran, Oleh karena itu kami menerima saran ataupun kritikan dari
segala pihak agar makalah selanjutnya bisa lebih baik dari sebelumnya. Dalam
makalah ini saya membahas tentang “Paradigma new public administration”
Semoga makalah yang Kami buat ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Demikianlah makalah yang kami susun dan jika ada tulisan atau perkataan yang
kurang berkenan kami mohon maaf sebesar-besarnya, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Judul
Kata pengantar................................................................................................................... 1
Daftar isi............................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Manfaat........................................................................................................8
A. Permasalahan
B. Pembahasan
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................22
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
2. New Public Administration (NPA)
Paradigma NPA berkembang sejak akhir tahun 1960an sampai dengan awal
tahun 1970an. Paradigma Administrasi Publik Baru (New Public Administration)
muncul dariperdebatan hangat
5 tentang kedudukan administrasi publik sebagai
disiplin ilmu maupunprofesi. Selain itu, lahirnya NPA juga dilandasi oleh hal-hal
sebagai berikut:
a) Pasca perang Dunia II banyak lahir lembaga-lembaga internasional, seperti
PBB,
b) WHO, UNICEF, dll. Tetapi mereka mengalami berbagai kesulitan
dalammenyelesaikan tugas dan pekerjaannya karena ketiadaan sistem
administrasi yang
c) Meningkatnya pengangguran, kemiskinan, dan penduduk secara cepat
dianggapsebagai masalah yang timbul karena inefisiensi kinerja para
administrator dankarena kesempitan lingkup pemahaman mengenai
administrasi untuk memenuhikebutuhan manusia
d) Administrasi publik lebih dirasakan sebagai penguat status-quo dari kelompok
elit
e) OPA lebih mengutamakan sisi “administrasi” daripada sisi ”publik”,
lebih
menekankan “prinsip dan prosedur” daripada “nilai dan filosofi”, “efisiensi
dan ekonomi” daripada “efektivitas dan pelayananan yang efisien”. Bertolak
dari hal-hal tersebut, maka para sarjana dan ilmuwan muda administrasi
publikdi AS berusaha menyusun suatu instrumen baru yang memungkinkan
1. Ringkasan tentang NPA, Ahmad Nurcholish. Sangkapura Bawean Jatim untuk
menginisiasi dan menjaga keberlanjutan perubahan sosial. Mereka
menganggap bahwa administrasi publik berada dalam posisi revolusi sehingga
Menginginkan untuk membuat administrasi publik menjadi sebuah disiplin ilmu
yang sarat akan nilai. Sejarah kelahiran NPA dapat dirinci sebagai berikut:
4
a. Honey Report pada Pendidikan Tinggi Pelayanan Publik, 1967
b. Adanya sorotan terhadap laporan mengenai berbagai kekurangan di
lembaga-lembaga administrasi publik dan kekurangan komunikasi antara
para sarjanaadministrasi publik dengan para praktisi administrator publik. Hal
ini menimbulkan keraguan dan kebingungan di kalangan masyarakat
Konferensi Philadelphia mengenai Teori dan Praktik Administrasi Publik, 1967
Konferensi ini menyatakan bahwa perlunya perubahan konsep secara progresif
dari sekadar negara aman (damai) menjadi negara sejahtera, yang mana hal
ini menuntut peningkatan tanggung jawab dari para administrator publik.
6
Administrator publik mau tidak mau harus masuk ke ranah implementasi
kebijakan sekaligus juga formulasi kebijakan. Dalam hal semakin
meningkatnya disparitas sosial-ekonomi, administrasi publik dituntut untuk
semakin meningkatkan perhatiannya pada masalah-masalah sosial dan mampu
mewujudkan keadilan sosial.
c. Konferensi Minnowbrook I, 1968 (dipelopori oleh Dwight Waldo)
d. Kebutuhan akan hadirnya administrasi publik yang relevan dengan
kepentingan publik dan bagaimana disiplin administrasi publik harus
menyesuaikan dengantantangan tahun 1970an menjadi tema utama dalam
konferensi ini. Konferensi Minnowbrook I dianggap sebagai awal mula
lahirnya.
7
4. Nilai. Untuk mencapai semua tujuannya, administrasi publik yang dahulunya
hanya bersifat scientific, rational, and value-freediubah oleh NPA menjadi
administrasi publik yang menekankan pada nilai-nilai organisasi dan kemanusiaan
atau etika dan komitmenpersonal.
Administrasi publik bukan lagi dipahami sebagai robot yang hanyamenekankan
pada isu-isu mekanis (efisiensi dan ekonomis). Seorang administratorpublik tidak
hanya harus memiliki kemampuan manajerial dan keahlian teknis, tetapi juga
diperlukan kepekaan sosial.
6
Frank Marini menyimpulkan bahwa NPA setidaknya terdiri atas lima prinsip
utama, yaitu: relevan, nilai, keadilan sosial, perubahan, dan client- focus (client-
oriented).
Golembiewski menyatakan bahwa ada beberapa perspektif positif dari NPA, antara
lain:
1. Umat manusia pada dasarnya lembut dan berpotensi sempurna (rakyat
merupakan proses bagi administrasi untuk tumbuh dan berkembang =
demokratis/partisipatoris);
1. Menekankan peran sentral nilai-nilai organisasional dan kemanusiaan
(tidak hanyasekadar efisien dan ekonomis);
2. Menekankan inovasi dan perubahan;
3. Menganjurkan keadilan sosial sebagai pedoman dalam melakukan
pembangunanmanusia (administrasi yang bebas-nilai tidak mungkin);
4. Irasional, emosi, intuitif, karena perilaku manusia (masyarakat) tidak selalu
dapat diprediksi (unpredictable);
5. Menolak dikotomi politik-administrasi, karena administrator harus terlibat dan
memang berkompeten baik dalam formulasi maupun implementasi kebijakan.
Konferensi Minnowbrook II (September 1988) Tujuan utama dari Konferensi
Minnowbrook II (M-II) adalah mengevaluasi dampak yang dihasilkan oleh NPA
hasil Konferensi Minnowbrook I (M-I), sekaligus mendiskusikan isu-isu lain yang
penting dan terkini, yang belum tercakup dalam M-I.
Kesamaan antara M-I dan M-II antara lain:
1. Concern terhadap keadilan sosial;
a. Nilai-nilai demokratis dengan fokus khusus pada etika dan akuntabilitas;
b. Pentingnya administrasi publik untuk menegaskan kembali penguatan
masyarakat. Peran pemerintah (government) sangat penting (inevitable) untuk
8
mewujudkan hal itu;
7
c. Perspektif normatif dan keperilakuan;
d. Pelayan publik harus lebih konservatif daripada agen-agen perubahan.
Perbedaan antara M-I dan M-II antara lain:
1 Komposisi peserta diperluas, tidak hanya ilmuwan administrasi publik, tetapi
juga mengundang ilmuwan sejarah, ekonomi, politik, sosiologi, dan hukum. Ini
berdampak pada tema yang dibahas juga semakin luas, tidak hanya dari sudut
pandang ilmu administrasi publik, tetapi diperkaya juga dengan perspektif
kepemimpinan, konstitusi dan hukum, kebijakan teknologi dan ekonomi;
3. Pada M-I, peran government dalam administrasi publik sangat kuat, sedangkan
pada M-II, peran government mulai beralih kepada governance.
1.3 Manfaat
1. Sudah menggunakan teori ekonomi
2. Teknis dan rasionalitas ekonomi
3. Kepentingan publik mewakili agregasi kepentingan individu
4. Kepentingan publik mewakili agregasi kepentingan individu
5. Diskresi diberikan secara luas
6. Desentralisasi organisasi dengan kontrol utama berada pada agen
7. Semangat entrepreneur.
8
BAB II
9
KAJIAN TEORITIK
12
Konsep penentuan dan penerapan kepentingan publik mendefinisikan pilar
administrasi publik dan lokus dari bidang yang hanya menerima sedikit jika
setiap perhatian hanya dalam konteks ilmu administrasi, hanya sebagai fokus
teori organisasi / ilmu manajemen kurang menyimpan dukungan dalam ilmu
politik.
A. PERMASALAHAN
B. PEMBAHASAN
Fokus dari Administrasi Negara Baru meliputi usaha untuk membuat organisasi
publik mampu mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan secara maksimal yang
dilaksanakan dengan pengembangan sistem desentralisasi dan organisasi
demokratis yang responsif dan partisipatif, serta dapat memberikan pelayanan
publik secara merata. Karena administrasi negara mempunyai komitmen untuk
mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan (social equity), maka
Frederickson menolak pandangan bahwa administrator dan teori-teori administrasi
negara harus netral dan bebas nilai.
18
Pemerintah yang secara sistimatis melakukan diskriminasi dengan memihak pada
birokrasi-birokrasi yang mapan dan stabil, minoritas klien yang istimewa
(departemen pertanian dan petani-petani besar misalnya) dan menentang minoritas-
minoritas lain (misalnya petani, buruh-buruh tani) yang miskin dalam sumber-
sumberdaya politik maupun ekonomi, berlangsungnya pengangguran secara luas,
kemiskinan, kebodohan, penyakit dan keputusasaan, merupakan hasil dalam era
pertumbuhan ekonomi. Keadaan ini secara moral patut dicela, dan apabila
dibiarkan tanpa perubahan, akan menimbulkan ancaman yang fundamental,
walaupun dalam jangka lama, terhadap kelangusngan sistem politik ini, atau dalam
sistem politik manapun.
Bab IV
4.1 Kesimpulan
Perkembangan NPA pada zaman dewasa ini sangat dipengaruhi oleh OPA. Ini
disebabkan karena OPA dapat dijadikan sebagai acuan untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang ada. Akan tetapi dari kedua paradigma ini dapat dikatakan
memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Namun hal tersebut
seharusnya tidak menjadi masalah, malah harus menjadi sebuah kelebihan. Karena
dengan demikian administrasi publik dengan kelebihan dan kelemahan dari kedua
paradigma tersebut dapat saling melengkapi dan menyempurnakan. Sehingga dapat
tercapainya kepuasan dari masyarakat.
22
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kaskus.co.id/thread/58bd62d9642eb6e25f8b4569/administrasi-
kepolisian-quotparadigma-administrasi-menurut-nicholas-henryquot/
http://buahkaryainsan.blogspot.com/2016/01/teori-revolusi-paradigma-
thomas-kuhn.html
http://ilmuitukece.blogspot.com/2016/10/pengaruh-old-public- administration.html
http://rizawhy.blogspot.com/2011/03/public-management-dan-new- public.html