Dosen Pengampu :
NIP (198510192015031001)
Disusun oleh:
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“PERKEMBANGAN ADMINISTRASI PUBLIK” ini dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
studi kewarganegaraan dari Ibu Holilah, S.Ag, M.Si. Selaku dosen pengampu mata kuliah
tersebut. Dan juga untuk menambah wawasan tentang “PERKEMBANGAN
ADMINISTRASI PUBLIK” bagi kami selaku penulis makalah maupun para pembaca.
Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu maupun
mendukung kami dalam proses penyusunan makalah ini. Meskipun, kami telah berusaha
semaksimal mungkin untuk menyelesaikan makalah ini, namun kami menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, kami
menerima adanya kritik dan saran dari pihak manapun demi perbaikan makalah ini. Akhir
kata kami ucapkan selamat membaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………
2.3 Skema New Public Management (NPM) dan New Public Service ……………
2.4 Perbedaan The Old Public Administration dan The New Public Administration
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
4. Apa perbedaan The Old Public Administration dan The New Public Administration?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan administrasi publik
2. Untuk mengetahui wawasan tentang paradigma administrasi negara
3. Untuk mengetahui pengertian New Public Management (NPM) dan New Public Service
(NPS)
4. Untuk memahami perbedaan dari The Old Public Administration dan The New Public
Administration
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
Teori dan konsep dari Ilmu Administrasi Publik telah berkembang dari waktu ke
waktu dan sejalan dengan perkembambangan peradaban dan sejarah umat manusia.
Perkembangannya dari Ilmu Filsafat yang objeknya tidak terbatas sampai pada disiplin ilmu
eksakta dan sosial yang mengkhususkan pada bidang bahasan tertentu, seperti Administrasi
Publik ini.
Adapun erkembangan Ilmu Administrasi Publik dapat dilihat sebagai berikut:
Administrasi Ortodok → Administrasi Publik → Administrasi Negara Baru → New
Public Management → Beyond The New Public Administration → Refounding
Public Administration.
Sebelum babak administrasi ortodok dimulai, telah berkembang praktek-praktek
administrasi yang lebih dikenal sebagai seni seperti pada masa peradaban Mesopatamia,
Babilonia, Mesir, dan Cina seta Yunani dan Romawi.
Administrasi ditelaah secara ilmiah baru mulai dilakukan pada akhir abad 19 atau
awal abad 20, yang dipelopori oleh F.W. Taylor dan Henry Fayol dengan memunculkan satu
teori dan pendekatan bagi perkembangan studi administrasi yang disebut Administrative
Management Theory atau yang disebut juga teori administrasi umum.
1
1Thomas, Khun S.1993. Peran Paradigma Dalam Revolusi Sains, Penerbit Pt1 Remaja
Sebelum mengulas lebih lanjut terkait New Public Management, ada baiknya
memahami terkait definisi Public Management atau Manajemen Publik terlebih dahulu,
Manajemen publik merupakan suatu bentuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan terhadap pelayanan kepada masyarakat sebagai sarana untuk mencapai tujuan
publik. Untuk mencapai pelayanan publik yang maksimal, maka diperlukan manajemen yang
efektif dan efisien dalam proses penyelenggaraan pelayanan agar tercapai tujuan dari
pelayanan tersebut, yaitu kepuasaan masyarakat. Dalam merealisasikan sistem manajemen
publik yang sistematis dan dapat menghasilkan tujuan yang telah direncanakan diperlukan
perubahan paradigma birokrasi baru, hal ini disebabkan sebelumnya reformasi birokrasi
pemerintahan terhadap pelayanan publik belum optimal, kinerja ASN rendah, kasus korupsi,
kolusi, dan nepotisme (KKN) masih menyoroti dikalangan eksekutif maupun legislatif. Maka
terindikasikan bahwa pada masa Old Public Management terdapat kasus yang sangat
fundamental untuk segera dibenahi, terutama dari segi pengembangan sumber daya manusia
dalam mereformasi birokrasi. Hal ini diungkapkan oleh Sumaryadi (2016:1) “Kurangnya
komitmen pemerintah dalam mereformasi birokrasi kita tidak terlepas dari warisan mentalitas
dan birokrasi budaya rente yang sudah ditanamkan sejak masa birokrasi kolonial.” 1
1
Nyoman Sumaryadi. Reformasi Birokrasi Pemerintahan : Menuju tata kelola pemerintahan yang baik
(Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia, 2016), hlm 145-149
Paradigma New Public Management hadir sebagai bentuk dari reformasi Old Public
Management yang kurang efektif untuk menyelesaikan problematika dalam melaksanakan
proses pelayanan terhadap publik. Oleh sebab itu Pandangan terhadap New Public
Management dapat ditekankan pada pendekatan dalam administrasi publik yang
mengedepankan nilai-nilai pengetahuan dari manajemen bisnis untuk menciptakan
Entrepreneur Government, sehingga kinerja pelayanan publik dapat meningkatkan efektivitas
dan efisiensinya pada birokrasi modern. Hal ini dikarenakan New Public Management
mengedepankan manajemen sektor publik yang berorientasi pada kinerja, bukan berorientasi
pada kebijakan, namun penggunaan pola atau metode dalam New Public Management ini
dapat berakibat pada pemerintahan, yang diantaranya yaitu tuntutan untuk melaksanakan
efisiensi, pemotongan biaya, dan kapabilitas tender. New Public Management memberikan
perubahan manajemen sektor publik yang cukup drastis dari sistem manajemen tradisional
yang terkesan kaku, birokratis, dan hierarkis menjadi model manajemen sektor publik yang
fleksibel dan lebih mengakomodasi pasar. Perubahan tersebut akan menghasilkan power yang
besar dan mengubah peran pemerintah terutama dalam hal hubungan antara pemerintah
dengan publik atau masyarakat (Mardiasmo, 2009).2
Tujuan dalam menghasilkan power yang besar merupakan relevansi dari bentuk
manajemen publik lama ke manajemen publik baru akan menciptakan lebih banyak
kreativitas dan inovasi. Inovasi diperlukan dalam skema meningkatkan kualitas, efisiensi, dan
efektivitas pelayanan publik, karena melalui inovasi ini dapat menciptakan sistem, metode,
serta teknologi yang dapat menurunkan biaya, mempersingkat waktu layanan, dan
memangkas birokrasi. Contoh beberapa inovasi dalam pelayanan publik yaitu : (sumber : top
99 inovasi pelayanan publik indonesia)
1. Sistem Informasi Layanan Permohonan Informasi Publik (SILAYAN) Online
Biro Hukum dan Informasi Publik yang bertempat di Jakarta Selatan yang
bertugas menyediakan pelayanan informasi publik bidang pertanian, untuk
memudahkan pekerjaan mereka berinovasi dalam mengembangkan Sistem Informasi
Layanan Informasi Publik (SILAYAN) Online yang merupakan aplikasi pelayanan
informasi publik berbasis web sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 14/2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Masyarakat atau publik terbantu dalam
mengakses permohonan informasi yang diajukan dan terjamin hak-haknya.
SILAYAN Online terintegrasi dengan tiga aplikasi informasi publik lainnya, yaitu
2
Mardiasmo, Akuntabilitas Sektor Publik (Yogyakarta : Andi, 2009), hlm 215-218
SIBERAT (Sistem Informasi Pengajuan Keberatan Permohonan Informasi Publik),
SIKERAT (Sistem Informasi Rekapitulasi Informasi Publik), dan SIDADO (Sistem
Informasi Database Dokumen Informasi Publik). 3
3
Mirawati Sudjono, Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Indonesia Tahun 2004 (Jakarta: Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2014), hlm 3
4
Ibid, 5
5
Ibid, 54
yang masih lemah. Menurut Mahmudi (2003) beberapa masalah dalam menerapkan New
Public Management pada negara berkembang, antara lain : 6
1. New Public Management yang berlandasan prinsip/mekanisme pasar atas suatu
kebijakan sektor publik serta manajemen. Hal ini berkaitan dengan pengembangan
pasar, yaitu dari pendekatan pemerintah sentris (state centered) yang kemudian
menjadi pasar sentris (market centered approach).
Dalam hal ini, pasar-pasar di negara berkembang pada umumnya relatif tidak efektif
dikarenakan biasanya perekonomian pasarnya lebih didominasi oleh asing, sehingga
sering terjadi masalah terkait kontrak kerja sama dan permasalahan privatisasi
perusahaan-perusahaan sektor publik yang berarti dimiliki oleh kepemilikan
sekelompok tertentu saja.
2. Inovasi dari mekanisme birokrasi ke mekanisme pasar jika tidak diterapkan
berlandaskan prinsip good governance akan menciptakan suatu wabah korupsi, hal ini
berkaitan juga dengan budaya korupsi yang sering terjadi di negara berkembang
sehingga dibutuhkan upaya yang kuat untuk mengurangi kekuasaan birokrasi.
3. Kesulitan penerapan New Public Management (NPM) di negara berkembang juga
terkait dengan adanya problematika kelembagaan dalam penegakan hukum,
permodalan, dan kapabilitas sumber daya manusia. Selain itu di negara berkembang
akan berusaha melakukan reformasi yang tidak terkait atau berlawanan dalam agenda
New Public Management (NPM) dan tidak dilaksanakan sepenuhnya.
6
Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik (Makassar: UPP STI YKPN, 2013), hlm 91
Sumber : Fungsi Manajemen (Richard L. Daft, 2002)
Dari penjelasan diatas tentunya kita sudah paham apa yang dimaksudnya dengan
NPM (New Public Management). Nah, sekarang apa sih New Public Service itu? Mari kita
bahas!. Suatu negara besar tentunya memiliki sistem yang sudah tertata dengan baik untuk
masyarakatnya. Negara yang baik adalah negara yang telah memiliki kesiapan dalam hal
pelayanan. Indonesia termasuk dalam negara besar yang memiliki jumlah penduduk
banyak,suku yang beragam dan kebudayaan yang berbeda tentunya. Untuk dapat
mewujudkan hal tersebut dibutuhkan tata kelola waktu,pelayanan dan keterlibatan
masyarakat didalamnya. Pelayanan Public adalah sebuah bentuk operasional kebijakan
pemerintah pusat maupun daerah terhadap masyarakat agar segala bentuk permasalahan yang
dialami masyarakat dapat terselesaikan dengan cepat. New Public Service adalah sebuah
paradigma dalam Administrasi Public yang didalamnya berkeinginan untuk memposisikan
masyarakat bukan sebagai pelanggan seperti yang terjadi pada kebijakan New Public
Management (NPM). Konsep NPS sendiri dikenal melalui tulisan Janet V. Dernhart and
Robert B. Dernhart dalam bukunya yang berjudul “The New Public Service, Serving not
Steering” pada tahun 2003. 7Buku ini diawali dengan tulisan “Pemerintahan tidak seharusnya
digerakkan seperti bisnis, tetapi harus dijalankan seperti layaknya demokrasi”. Hal tersebut
mengartikan sebuah “Pelayanan Publik Baru” yang didalamnya berkembang cara pelayanan
7
Janet V. Dernhart, The New Public Service, serving not steering (New York, 2015) 2
baru yang saling menguntungkan. Yaitu dengan cara bekerja sama antara pejabat publik
dengan masyarakat untuk mendefiniskan dan mengatasi masalah umum secara bersama.
8
Ibid, 50
NPM adalah bentuk pelayanan berbasis pasar dimana setiap masyarakat yang ingin
mendapatkan pelayanan terbaik harus mengeluarkan uang dan bukan dengan jumlah sedikit
tentunya, sedangkan NPS adalah bentuk pelayanan prima dimana setiap masyarakat dapat
menerima dan merasakan pelayanan secara merata dan gratis tentunya. Kebijakan ini
beratnya adalah di pemerintah dimana negara harus menanggung biayanya. Contoh dari segi
kesehatan misalnya, ketika pemerintah dituntut untuk memberikan pelayanan yang prima dan
dengan harga yang tidak mahal maka pelayanan ini harus dianggari oleh APB yang telah
disepakati oleh pemerintah. Namun, karena kementerian keuangan menghitung bahwa
anggaran kesehatan itu sangat terbatas, maka dibuatlah peraturan baru BPJS kesehatan. BPJS
kesehatan ini termasuk kedalam kebijakan NPM yang dimana hal ini menggunakan kebijakan
pasar. Untuk masyarakat yang ingin fasilitas yang baik maka bisa mengambil kelas 1 dan
tentunya biaya perbulan lebih besar dibanding dengan kelas 3.
Dapat dilihat dari gambar diatas bahwa kebijakan NPS memaksa negara untuk berpihak
kepada rakyat. Bentuk pengoprasiannya bukan lagi soal mengarahkan namun sudah pada
melayani
9
Ada beberapa prinsip New Public Service menurut Denhart:
1. Server Citizens, Not Customer (Melayani warga bukan customer)
9
Janet V. Dernhart, The New Public Service, serving not steering (New York, 2015) 155
2. Seeks the Public Interest (Mengutamakan kepentingan publik)
3. Value Citizenship over Entrepreneurship (Kewarganegaraan lebih penting daripada
bisnis)
4. Think Strategically, act Democratically (Berpikir strategis, bertindak demokratis)
5. Recognize that Accountability is not Simple (Akuntabilitas bukan hal ssederhana)
6. Serve Rather than steer, (Melayani daripada mengarahkan)
7. Value People, Not Just Productivity. (Menghargai manusia)
Alternatif yang ditawarkan oleh kebijakan ini berdampak merata bagi masyarakat. Namun,
pemerintah harus belajar dan menerima setiap perubahan. Bahkan,pemerintah harus rela
mengorbankan waktu dan pikirannya untuk bisa mempengaruhi setiap sistem yang ada agar
dapat berjalan dengan baik.
2.4 PERBEDAAN THE OLD PUBLIC ADMINISTRATION DAN THE NEW PUBLIC
ADMINISTRATION
2.4.1 PENGERTIAN THE OLD PUBLIC ADMINISTRATION
Old Public Administration pertama kali dikemukakan oleh Presiden Amerika Serikat yang
ke-28 yakni Woodrow Wilson. Ia melakukan gerakan untuk melakukan perubahan
administrasi ke arah yang lebih baik dan menyarankan agar administrasi publik dipisahkan
dari dunia politik. Menurut Denhard, prinsip old public administration adalah fokus pada
penyediaan layanan pemerintah secara langsung melalui lembaga pemerintah melalui otoritas
baru, kebijakan, dan administrasi publik terkait dengan desain dan implementasi kebijakan
yang fokus pada satu tujuan yaitu didefinisikan secara politis. Administrator publik
memainkan peran terbatas dalam pembuatan kebijakan dan tata kelola, mereka bertanggung
jawab atas implementasi kebijakan publik. Menurut Denhard, Old Public Administration
merupakan prinsip pemberian pelayanan yang harus dilakukan oleh beberapa administrator
yang bertanggung jawab kepada pejabat terpilih dan memberikan keleluasaan terbatas dalam
pekerjaannya. Beberapa administrator menjawab pemimpin yang dipilih secara demokratis,
program publik paling baik dijalankan melalui organisasi hierarkis, dengan beberapa manajer
melakukan kontrol dari puncak organisasi. Keterlibatan warga negara terbatas dan peran
administrator publik adalah sebagai perencanaan, pengorganisasian, staf, pengarahan,
koordinasi, pelaporan, dan penganggaran. Konsep yang pertama kali berkembang dalam
administrasi pada saat itu adalah konsep administrasi lama. Paradigma ini disebut
Administrasi Negara Tradisional atau Klasik. Berkembang pada awal lahirnya ilmu
administrasi negara yang ditandai dengan terbitnya buku The Study of Administration (1887)
karya Woodrow Wilson. Wilson kini terkenal sebagai pelopor berdirinya ilmu administrasi
negara. Dalam paradigma ini, administrasi publik menunjukkan dominasinya sebagai pemain
utama. Akan tetapi, adanya sumber pembiayaan dari pemungutan pajak publik membuat
penyelenggaraan administrasi publik menjadi tidak efisien dan menjadi salah satu kritik
terhadap teori klasik administrasi publik. Dengan perkembangan lanskap sosial masyarakat
dan proses pembangunan bagaimana membangun kelembagaan yang lebih baik, konsep
Administrasi Lama (OPA) dianggap tidak relevan lagi dengan situasi saat ini. Hal ini
dikarenakan proses perkembangan ilmu administrasi semakin maju, dan perkembangannya
berbeda-beda di setiap negara. Misalnya antara Indonesia (budaya lokal) dengan Amerika,
Inggris, Eropa (budaya Barat). Itu terjadi sesuai dengan keadaan dan kondisi lingkungan yang
mempengaruhinya. Oleh karena itu, rumusan masalah terkait adalah bagaimana
membandingkan budaya lokal dan barat dalam paradigma administrasi lama. Dengan
menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yang diambil dari literatur, bacaan, dan
literatur yang berkaitan dengan konsep administrasi lama (membandingkan budaya lokal dan
barat dalam paradigma administrasi lama), hasil pembahasan Budaya tidak pernah lepas dari
pengaruh budaya Barat di pengetahuan, kerjasama dan pembangunan nasional. Oleh karena
itu dapat disimpulkan bahwa perbandingan antara budaya lokal dan barat dalam paradigma
administrasi lama adalah dari aspek sistem pemerintahan Indonesia itu sendiri. Di sisi lain,
budaya Barat yang diterapkan pemerintah Inggris pada dasarnya masih mempertahankan
cara-cara tradisional dengan mengagungkan status Ratu sebagai pemimpin tertinggi negara
dan sebagai simbol persatuan.Selain perbedaan tersebut, kedua budaya tersebut juga memiliki
kesamaan. Artinya mereka masih sangat kuat melawan pemerintahan yang sentralistik dan
otoriter.
10
Sugandi, Yogi Suprayogi. 2011. administrasi publik : konsep dan perkembangan ilmu di Indonesia
(Yogyakarta : Graha Ilmu) 89
Ciri dan ciri old public administration menurut Denhardt dalam Thoha11 sebagai berikut.
A. Fokus pemerintah adalah pada layanan yang disediakan oleh atau secara langsung melalui
lembaga pemerintah berlisensi.
B. Kebijakan Publik dan Administrasi berkaitan dengan desain dan implementasi kebijakan
untuk mencapai tujuan politik.
C. Administrasi publik memainkan peran yang lebih kecil dalam proses perumusan kebijakan
pemerintah daripada dalam upaya untuk mengimplementasikan kebijakan publik.
D. Upaya pemberian pelayanan harus dilakukan oleh pengelola yang bertanggung jawab
kepada partai politik dan memiliki keleluasaan terbatas untuk menjalankan tugasnya.
E. Administrator bertanggung jawab kepada pemimpin politik yang dipilih secara demokratis.
F. Administrasi publik sangat efisien dan sangat tertutup, dengan keterlibatan warga yang
sangat terbatas.
G. Program kegiatan dikelola dengan tepat melalui garis hierarki organisasi dan dikelola oleh
personel tingkat tertinggi organisasi.
H. Nilai utama pemerintahan adalah efisiensi dan rasionalitas.
I. Peran pemerintah secara luas didefinisikan sebagai perencanaan, pengorganisasian,
penempatan staf, pengarahan, koordinasi, pelaporan dan penganggaran.
2.4.3 Kelemahan dan kelebihan Old Public Administration (OPA) dan New Public
Administration
Kekurangan old public administration
Pemerintahan yang kaku dan sentralistik yang dianut pada Old Public Administration (OPA)
merupakan kebijakan pemerintah karena pemerintah masih memiliki kekuasaan penuh untuk
merumuskan kebijakan. Menunjukkan kebijakan yang hanya menguntungkan Tapi
masyarakat umum tidak bisa sejahtera. Dalam hal itu, paradigma administrasi lama kurang
relevan dalam menangani persoalan publik. Hal itu karena penyelenggaraan negara memiliki
landasan filosofis dan ideologis yang tidak sesuai (unsuitable). Selain itu, pemerintah yang
ketinggalan jaman tidak efektif dalam memecahkan masalah dan memberikan layanan kepada
publik, dan mereka terlalu menyederhanakan realitas tatanan sosial. Kelemahan selanjutnya
adalah karakteristik formalitas birokrasi yang seringkali didominasi oleh hubungan informal.
Sebab, birokrat hanya bisa berfungsi sebagai abdi kekuasaan, abdi rakyat. Kelemahan
terakhir adalah birokrasi hanya menyediakan pekerjaan rutin. Akibatnya, birokrasi seringkali
tidak peka dan tidak mampu merespon perubahan sosial dengan cepat. Tidak ada hasil
aktivitas. Administrasi klasik juga memungkinkan tingkat stabilitas birokrasi yang sangat
11
Rika Diyah Ramadhani. Konsep Old Public Administration.
tinggi, karena keputusan dibuat berdasarkan pertimbangan objektif, birokrat dilindungi dari
kesewenang-wenangan hukum, dan masa depan mereka terjamin. to Birokrasi yang
kompleks, formal, dan berbasis dokumen mencegah penyalahgunaan kekuasaan birokrasi
baik oleh birokrat karir maupun politisi dalam kekuasaan sementara. Administrasi klasik ini
juga dapat diterapkan di negara-negara yang berbentuk kerajaan. Selain itu, netralitas
administrasi klasik ini berarti bahwa birokrasi dapat mengganggu kepentingan orang atau
kelompok tertentu.
Kelebihan old public administration
Keunggulan administrasi publik klasik adalah politik tidak mengganggu kegiatan
administrasi dalam pemerintahan. Sehingga tidak ada hasil dari kegiatan administrasi
terhadap masyarakat yang bersifat politis. Administrasi publik klasik juga memungkinkan
birokrasi memiliki stabilitas yang sangat tinggi, karena birokrat diputuskan berdasarkan
pertimbangan objektif, birokrat terlindungi dari kesewenang-wenangan hukum, dan masa
depan birokrat terjamin. Struktur birokrasi yang kompleks dan formal serta berdasarkan
dokumen-dokumen resmi akan mencegah birokrasi disalahgunakan baik oleh birokrasi karir
maupun para politisi yang sementara berkuasa. Administrasi publik klasik ini juga dapat
diimplementasikan dalam sebuah negara berbentuk kerajaan. Lebih lanjut, sifat netral
administrasi publik klasik ini dapat menghindarkan birokrasi dari kepentingan tokoh atau
golongan tertentu
Kelebihan new public administration
Keuntungan dari administrasi baru adalah peningkatan ukuran kualitas dan kinerja birokrasi.
Sebab, pemerintahan baru memiliki standar kualitas kinerja birokrasi yang tinggi. Nilai-nilai
kemanusiaan juga sangat dihargai oleh pemerintahan baru. Hal ini meningkatkan kepuasan
mereka yang bersentuhan dan berurusan dengan birokrasi. Persaingan dalam pemerintahan
baru merupakan nilai tambah. Persaingan ini memastikan birokrat memberikan pelayanan
terbaik kepada masyarakat dan meningkatkan kepuasan masyarakat. Disiplin yang diterapkan
pada pemerintahan baru berdampak besar pada kinerja dan kemajuan birokrasi. Pemerintahan
yang baru akan menerapkan disiplin yang tinggi agar para birokrat tidak bisa berbeda-beda
dalam melayani masyarakat. Pemanfaatan teknologi yang juga dilakukan pada pemerintahan
baru merupakan salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. Teknologi
memainkan peran besar dalam proses pelayanan publik. Semakin tinggi tingkat teknologi
yang digunakan oleh administrator, maka semakin baik pula kualitas kinerjanya, baik dari
segi kecepatan kerja maupun hasil yang dapat dihasilkan oleh administrator. Selain itu,
reformasi pelayanan publik sedang dilaksanakan di banyak negara seiring dengan transisi dari
pemerintahan lama ke pemerintahan baru.
Kelemahan new public administration
Dalam administrasi publik baru pemerintah diibaratkan sebagai sebuah kapal. Peran
pemerintah di kapal hanya sebagai nakhoda yang mengatur kecepatan kapal, bukan
mendayung kapal. Urusan mengayuh diserahkan kepada organisasi di luar pemerintah yaitu
organisasi swasta dan organisasi masyarakat sipil sehingga mengurangi fungsi domestikasi
pemerintah. Tugasnya yang hanya sebagai direktur memberikan energi ekstra kepada
pemerintah untuk mengurus urusan pemerintahan domestik dan internasional swasta yang
lebih strategis, misalnya masalah peningkatan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan luar
negeri. Di era Administrasi Publik Baru, birokrasi menjadi semakin mahal, dimana para
birokrat menjual birokrasi kepada “pelanggan” dimana dampaknya birokrasi hanya melayani
orang yang berduit, sedangkan orang yang ekonominya rendah tidak diprioritaskan. Ada
beberapa hal yang juga dianggap sebagai kelemahan NPA, dikemukakan oleh Oluwu (2002).
Menurut OLuwu, ketika Administrasi Publik mencoba memahami pesan yang ditawarkan
oleh pendekatan pasar, permasalahan yang muncul adalah terkait dengan pernyataan bahwa
tidak ada perbedaan antara manajemen sektor publik dan sektor swasta dalam
mengimplementasikan Administrasi Publik Baru.