Disusun Oleh :
Inayah Aura Balqis
E011231104
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa terdapat tali sejarah yang merakit
perkembangan administrasi negara. Apa yang dicapai dan diberikan oleh administrasi negara
sekarang, tidak lepas dari upaya-upaya yang tidak kenal lelah yang telah dilakukan oleh para
peletak dasar dan pembentuk administrasi yang dahulu. Administrasi modern penuh dengan
usaha untuk lebih menekan jabatan publik agar mempersembahkan segala kegiatannya untuk
mewujudkan kemakmuran dan melayani kepentingan umum. Karena itu, administrasi negara
tidak dipandang sebagai administrasi "of the public", tetapi sebaliknya adalah administrasi “for
the public".
Ide ini sebenarnya bukanlah baru. Orientasi semacam ini telah dicanangkan dengan jelas
dalam ajaran Confusius dan dalam "Pidato Pemakaman" Pericles, bahkan dalam kehidupan
bangsa Mesir kuno. Bukti-bukti sejarah dengan jelas membuktikan upaya-upaya yang
sistematis, yang dikobarkan oleh tokoh-tokoh seperti Cicero dan Casiodorus. Selama abad ke-
16 - 18 tonggak kemapanan administrasi negara Jerman dan Austria telah dipancangkan oleh
kaum Kameralis yang memandang administrasi sebagai teknologi. Administrasi negara juga
memperoleh perhatian penting di Amerika, terutama setelah negara ini merdeka.
Apa yang dikemukakan oleh Cicero dalam De Officiis misalnya, dapat ditemukan dalam
kode etik publik dari kerajaan-kerajaan lama. Hal yang umum muncul di antara mereka adalah
adanya harapan agar administrasi negara melakukan kegiatan demi kepentingan umum dan
selalu mengembangkan kemakmuran rakyat. Dengan kata lain, administrasi negara tidak
seharusnya mengeruk kantong kantornya (korupsi) demi kepentingan dirinya sendiri.
1) Sistem administrasi negara Indonesia haruslah diterjemahkan sebagai bagian integral dari
sistem nasional.
2) Landasan, tujuan, dan asas sistem administrasi negara adalah sama dengan landasan,
tujuan, dan asas sistem nasional, yang tertera dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar
1945, dan Garis-Garis Besar Haluan Negara.
3) Penyempurnaan dan perbaikan terhadap sistem administrasi negara diarahkan untuk
memperkuat kapasitas administrasi. Kegiatan ini merupakan satu proses rasionalisasi
terhadap sistem administrasi, agar dapat memenuhi fungsinya sebagai instrumen
pembangunan dan sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
4) Selama Orde Baru telah dilakukan usaha-usaha yang konsisten untuk memperbaiki sistem
administrasi negara.
BAB III
KESIMPULAN
Teori dan konsep administrasi negara telah berkembang dengan pesat. Dari segi
keilmuwan, wacana keilmuwan administrasi negara di beberapa negara maju dan di Indonesia
mengalami dinamika yang sangat intens. Namun, kita masih banyak mencaplok teori-teori dari
luar untuk membentuk teori. Salah satu teori administrasi negara yang menjadi mainstream
adalah teori kebijakan publik. Teori kebijakan publik mengajarkan cara merumuskan kebijakan
publik yang baik dan benar. Dalam merumuskan kebijakan publik, peran analisis kebijakan
sangat vital dalam memilih alternatif kebijakan yang memiliki manfaat yang paing tinggi.
Sebagai upaya membentuk kemandirian dan identitas administrasi negara di Indonesia
sudah saatnya akademisi administrasi negara menggali nilai-nilai lokal yang berkembang di
Indonesia guna merancang teori yang mencerminkan identitas kita sebagai bangsa. Ilmu
administrasi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari adminsitrasi sebagai salah satu
fenomena masyarakat modern. Untuk dapat memahami pemikiran administrasi modern maka
kita harus melihat latar belakang yang membawa kepada perubahan-perubahan sampai dengan
keadaan sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Cleland, David I., dan King, William R. (1975). Systems Analysis and Project Management. New
York: Mc Graw-Hill Inc.
Caiden, Gerald E. Administrative Reform. Allen Lane The Peguin Press.
Purwanto, Erwan Agus. 2005. “Pelayanan Publik Partisipatif ”. Mewujudkan Good Governance
melalui Pelayanan Publik. Editor: Agus Dwiyanto. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Handayaningrat, Soewarno. Pengantar StudimIlmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta :
Gunung Agung. 1995.
Hardiyansyah. Manajemen Pelayanan dan Pengembangan Organisasi Publik. Yogyakarta : Gava
Media. 2017.
Pasolong, Harbani. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfa Beta. 2014.
Silalahi, Ulbert. Studi Tentang Ilmu Administrasi. Bandung : Sinar Baru Algesindo. 2013.