DOSEN PENGAMPUH :
FALIMU LAMUSU
OLEH :
MOH IKBAL LALUSU
NPM ; 21042037
KELAS A
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini tepat
pada waktunya.
Makalah ini berjudul “Komunikasi Pemerintahan”. Dimana penulisan
makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi bagi pihak yang membutuhkan
dan sebagai salah satu Tugas Terstruktur mata kuliah Komunikasi Pemerintahan di
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Komunikasi
Pemerintahan, Bapak Falimu Lamusu , Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam mengumpulkan literatur untuk
penulisan makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, penyusun menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam
kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat diperbaiki demi kesempurnaan isi
makalah dan terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
Rumusan Masalah ................................................................................... 1
Tujuan Penulisan ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3
2.1. Kajian Teoritis Pemerintahan ....................................................... 3
2.2. Kajian Teoritis Komunikasi ......................................................... 9
2.3. Perspektif Komunikasi Pemerintahan .......................................... 16
2.4. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Pemerintah .................. 23
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 25
Kesimpulan ............................................................................................ 25
Saran ...................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 26
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam menjalankan roda pemerintahan terjadi interaksi antara setiap
aparatur pemerintahan dalam melakukan tugas dan kewajiban sesuai dengan
tupoksi masing-masing. Interaksi tersebut terjadi dengan adanya komunikasi yang
secara langsung maupun yang memerlukan perantara.
Pemerintahan yang berfungsi dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat dipengaruhi oleh keberlangsungan komunikasi yang dijalankan
tersebut. Adanya komunikasi atau interaksi yang berjalan lancar kepada masyarakat
memberikan dampak positif terhadap eksistensi pemerintah di Indonesia. Interaksi
langsung yang terjadi antara pegawai dan masyarakat disebabkan adanya kondisi
atau lingkungan pekerjaan yang mendukung.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Komunikasi?
2. Apa yang dimaksud dengan Pemerintahan?
3. Bagaimana perspektif komunikasi pemerintahan?
4. Apa yang menjadi gangguan atau kesalahan dalam komunikasi
pemerintahan?
5. Bagaimana pengaruh komunikasi terhadap kinerja pemerintah?
Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu Tugas
Terstruktur mata kuliah Komunikasi Pemerintahan di Program Studi Kebijakan
Pemerintahan Fakultas Politik Pemerintahan Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
Selain itu, penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan
para pembaca tentang Komunikasi pemerintahan dan fungsi komunikasi dalam
pemerintahan.
BAB II
PEMBAHASAN
2. ilmu 3. ilmu
administras politik
i
D. Asas-Asas Pemerintahan
Taliziduhu Ndraha mendefinisikan asas-asas pemerintahan sebagai pola
umum dan normatif pemerintahan yang bersumber dari sistem nilai pemerintahan
dan semua pegangan yang secara objektif diperlukan guna memperlancar dan
mengefektifkan hubungan interksi antara pemerintah dengan yang diperintah.
Sementara E. Koswara menyatakan ada dua domain besar terkait dengan asas
pemerintahan, yaitu ; 1. Asas kepatuhan dalam pemerintahan, 2. Asas
penyelenggaraan pemerintahan. Yang selanjutnya asas kepatuhan di rinci ke dalam
tiga sub komponen yaitu ; 1) asas kepatuhan, 2) asas pemerintahan yang baik, dan
3) asas pancasila. Sedangkan asas penyelenggaraan pemerintahan mencakup
dekonsentrasi, desentralisasi dan sentralisasi dan lain-lain.
Selanjutnya E. Koswara merinci asas kepatuhan dalam sepuluh dimensi
yaitu;
1) perlakuan yang korek,
2) penelitian yang saksama,
3) prosedur keputusan yang saksama,
4) keputusan yang bajik dan bijak,
5) motivering yang jelas, argumentasi yang kuat,
6) persamaan dan keamanan,
7) keterpercayaan,
8) pertimbangan yang masuk akal dan adil,
9) penyalahgunaan wewenang, dan
10) fair play.
Asas pemerintahan yang baik menurut E. Koswara meliputi;
1. Kepastian Hukum 7. Fair play
2. Keseimbangan 8. reasonable
3. Equality 9. Meeting raised expectation
4. Bertindak cermat 10. Undoing the concequenses
5. Motivasi 11. Protecting the personal
6. Non msuse of comptence 12. Kebijaksanaan/saprentia
13. public service
Sedangkan asas pancasila yang juga dikemukakan oleh E. Koswara mencakup;
1. berwibawa 2. Jujur
3. kepastian hukum 4. Keterbukaan
Dan asas penyelenggaraan pemerintahan dinyatakan oleh Koswara meliputi :
dekonsentrasi, desentralisasi, dan sentralisasi.
Penggunaan dan ketaatan pada setiap asas dapat dijadikan pokok bahasan
dalam penelitian ilmu pemerintahan, yang pada intinya mencakup tiga domain
besar yaitu:
1. Kemampuan pemerintah melihat jauh kedepan (visioner)
2. Kemampuan menetapkan tindakan tepat dalam rangka mengantisipasi
peristiwa yang akan terjadi
3. Kemampuan mengkondisikan tindakan dalam memantapkan visi, misi, dan
program-program yang akan dijalankan.
Kemampuan pemerintah melihat jauh ke depan merupakan suatu keharusan
agar bangsa ini dapat melewati dan menghadapi kondisi global yang penuh dengan
ketidakpastian turbulancy bahkan secara partial mengarah kepada kondisi yang
bersifat abu-abu artinya tidak jelas. Kemampuan menetapkan tindakan tepat dalam
rangka mengantisipasi peristiwa yang akan terjadi, kemampuan ini juga merupakan
prasyarat bagi pemerintah dalam rangka tetap menstabilkan situasi, kondisi, dan
keamanan serta keberlangsungan jalan roda pemerintahan secara
berkesinambungan.
B. Prinsip Komunikasi
Kesamaan dalam berkomunikasidapat diibaratkan dua buah lingkaran yang
bertindihan satu sama lain. Daerah yag bertindihan disebut kerangka pengalaman
(field of experience), yang menunjukkan adanya persamaan antara A dan B dalam
hal tertentu, misalnya bahasa atau simbol.
A B
Dari gambar di atas, kita dapat menarik tiga prinsip dasar komunikasi, yakni
:
1. Komunikasi hanya bisa terjadi bila terdapat pertukaran pengalaman yang sama
antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi (sharing similar
experiences).
2. Jika daerah tumpang tindih (the field of experience) menyebar menutupi
lingkaran A atau B, menuju terbentuknya satu lingkaran yang sama, makin
besar kemungkinannya tercipta suatu proses komunikasi yang mengena
(efektif).
3. Tetapi kalau daerah tumpang tindih ini makin mengecil dan menajuhi sentuhan
kedua lingkaran, atau cenderung mengisolasi masing-masing, komunikasi
yang terjadi sangat terbatas. Bahkan besar kemungkinannya gagal dalam
menciptakan suatu proses komunikasi yang efektif.
4. Kedua lingkaran ini tidak akan saling menutup secara penuh (100 %) karena
dalam konteks komunikasi antar manusia tidak pernah ada manusia di atas
dunia ini yang memiliki perilaku, karakter, dan sifat-sifat yang persis sama
(100%), sekalipun kedua manusia itu dilahirkan secara kembar.
C. Unsur-Unsur Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang
lain dengan tujuan untuk memengaruhi pengetahuan atau perilaku seseorang. Dari
pengertian komunikasi yang sederhana ini, maka kita bisa berlangsung tanpa
didukung oleh unsur-unsur, pengirim (source), pesan (message), saluran/ media
(channel), penerima (receiver), dan akibat/pengaruh (effect). Unsur-unsur ini bisa
juga disebut komponen atau elemen komunikasi.
SUMBER
lingkungan
Media
Media yang dimaksud adalah alat yang digunakan untuk memindahkan
pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran
dan media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya,
misalnya dalam komunikasi antarpribadi pancaindra dianggap sebagai media
komunikasi.
Selain indra manusia, ada juga saluran komunikai seperti telepon, surat,
telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi antarpribadi.
Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan
antara sumber dan penerima yang sifatna terbuka, dimana setiap orang dapat
melihat, membaca, dan mendengarnya.
Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok,
partai atau negara.
Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah
yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh
penerima, akan menibulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut
perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.
Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan,
dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh itu
bisa terjadi pada pengetahuan, sikap, tingkah laku seseorang. Oleh karena itu,
pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada
pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
Tanggapan Balik
Umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada yang berasal
dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain
seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima.
Lingkungan
Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat
memengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat
macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis,
dan dimensi waktu.
Kultural
1. Kebiasaan
2. Cara pandang
3. Perilaku organisasi
4. sistem
5. proses
Prosedur Struktur
1. Kerja 1. Pola komunikasi
Komunikasi
2. Disposisi Vertikal
Dalam
3. Pengumuman Koordinasi 2. Pola Komunikasi
4. Surat Edaran Pemerintah Horizontal
5. Teknik Perintah 3. Pola Komunikasi
6. Media Diagonal
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Pemerintahan adalah organisasi yang memiliki hak untuk melaksanakan
kewenangan berdaulat atau tertinggi.
2. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada
orang lain dengan tujuan untuk memengaruhi pengetahuan atau perilaku
seseorang. Dari pengertian komunikasi yang sederhana ini, maka kita bisa
berlangsung tanpa didukung oleh unsur-unsur, pengirim (source), pesan
(message), saluran/ media (channel), penerima (receiver), dan
akibat/pengaruh (effect).
3. Perspektif komunikasi pemerintahan adalah gambaran komunikasi masa
depan yang diterapkan dapat membawa perubahan dan menemukan
formula yang paling efisien dalam pelaksanaannya.
Saran
Komunikasi pemerintahan yang berjalan di Indonesia diharapkan memberi
dampak positif terhadap kedudukan , fungsi dan kewenangan pemerintah di dalam
menjalankan roda pemerintahan. Adanya reformasi birokrasi juga diharapkan
memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Tamimi, G. M. 2010. Iklan Layanan Masyarakat Hemat Listrik PT. PLN dan
Sikap Masyarakat. Skripsi. 1-5
http://www.repository.usu.ac.id