Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

HUBUNGAN ILMU PEMERINTAHAN DENGAN ILMU


KENEGARAAN LAINNYA

Dosen Pembimbing :
Drs. H. T. Syahrul Johan, M.Si.

Disusun Oleh
Welly Pratama .S

31.0327

I-5

PROGRAM STUDI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

FAKULTAS PERLINDUNGAN MASYARAKAT

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hubungan Ilmu
Pemerintahan dengan Ilmu Kenegaraan Lainnya”.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak dosen
pembimbing Drs. H. T. Syahrul Johan, M.Si. pada mata kuliah Pengantar Ilmu Pemerintahan.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Hubungan Ilmu
Pemerintahan dengan Ilmu Kenegaraan lainnya bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs. H. T. Syahrul Johan, M.Si. , selaku dosen
mata kuliah Pengantar Ilmu Pemerintahan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi Sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

BATAM, JANUARI 2021

PENULIS
DAFTAR ISI

Kata
Pengantar……………………………………………………………………………………………
…………………………………………….

DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………………
………………………….………………….

BAB
I……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………

PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………
…………………………………..………………….

A. LATAR
BELAKANG………………………………………………………………………………
………………………………………….
B. RUMUSAN
MASALAH…………………………………………………………………………………
………………………………….
C. TUJUAN
PENULISAN………………………………………………………………………………
……………………………………….
D. MANFAAT
PENULISAN………………………………………………………………………………
……………………………………

BAB
II……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………….

PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………
…………………………………………….

A. ………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………….
B. A……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………….
C. A……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………….
D. A……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………….
E. A……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………….
F. A……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………….

BAB
III……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………

PENUTUP…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………….

A. KESIMPULAN……………………………………………………………………………
…………………………………………………….
B. SARAN………………………………………………………………………………………
…………………………………………………….

DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………………………
……………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kehidupan kita sebagai manusia yang hidup berkelompok dengan aturan didalamnya tidak
terlepas dari organisasi yang mengatur kita sebagai warga negara, yaitu pemerintahan.
Pemerintahan merupakan sebuah tolak ukur pembangunan suatu bangsa. Negara yang maju ialah
karena adanya pemerintahan yang baik (good governance). Maka dari itu, pemerintah
merupakan langkah awal sekaligus sebagai wahana dalam proses pembangunan, baik jangka
panjang maupun jangka pendek, nasional maupun internasional .

Pemerintahan merupakan bagian dari negara. Hal ini berkaitan dengan ilmu-ilmu kenegaraan
dalam sistem pemerintahan itu sendiri. Pada dasarnya, ilmu pemerintahan terkait politik
mempunyai ruang lingkup paling signifikan yang disebut dengan negara. Negara adalah
organisasi teritorial suatu (beberapa) bangsa yang mempunyai kedaulatan, yakni beberapa
bangsa yang berdiam dalam suatu daerah teritorial tertentu dengan fungsi menyelenggarakan
kesejahteraan bersama, baik material maupun spiritual, kemudian mereka memiliki hubungan
emosional rasa satu bangsa dan satu negara. Mempelajari negara merupakan sebuah bagian
fundamental dari mempelajari bangunan ilmu negara. Dengan belajar ilmu negara, berarti kita
telah membuka gerbang ilmu kenegaraan lainnya, seperti contohnya ilmu hukum administrasi
negara dan Ilmu Hukum Tata Negara.

Ilmu pemerintahan dan ilmu- ilmu kenegaraan tentunya sangat berhubungan. Dalam
implementasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, seringkali kedua ilmu
tersebut disamakan . tak hanya itu, dalam dunia pendidikan pun ditemui bahwasanya masyarakat
pada umumnya menyamakan jurusan tersebut. Hal ini terlihat dari bidang dan cakupan
substansialnya yang hamper sama, misalnya pada jurusan ilmu politik yang sering dikaitkan
dengan kata “Pemerintahan”. Pada dasarnya, memang keduanya memiliki hubungan yang sangat
dekat, yakni sama-sama berhubungan dengan kenegaraan. Hal ini tentunya menimbulkan
kerancuan pembahasan pada masing-masing dari ilmu tersebut. Walaupun secara substansial
terlihat mirip, namun pada hakikatnya ilmu-ilmu tersebut berbeda dalam subpokok bahasannya.
Oleh karenanya, perlu adanya pengkajian secara lebih rinci dan mendalam terkait dengan
hubungan dari ilmu pemerintahan itu sendiri dengan ilmu-ilmu kenegaraan lain.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan suatu perumusan masalah
sebagai berikut :

1. Apa definisi Ilmu Pemerintahan dan ruang lingkupnya ?


2. Apa definisi Ilmu kenegaraan serta ruang lingkupnya?
3. Bagaimana hubungan Ilmu Pemerintahan dengan Ilmu kenegaraan lainnya?
4. Apa perbedaan dan persamaan dari Ilmu Pemerintahan dengan ilmu kenegaraan
lainnya?

B. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penulisan ini mempunyai tujuan yang ingin
dicapai yaitu untuk mengetahui makna dan pendapat dari para ahli tentang definisi Ilmu
Pemerintahan serta dapat menjelaskan ruang lingkup dan hubungan Ilmu Pemerintahan
dengan 4 ilmu kenegaraan lainnya.

C. MANFAAT PENULISAN

Dalam penyusunan makalah ini, pencantuman tujuan tidak lengkap apabila tidak disertai
dengan kemanfaatan penulisan di dalamnya. Makalah ini akan memberikan tambahan
wawasan terhadap para pembaca terkait dengan hubungan ilmu pemerintahan dengan ilmu
kenegaraan lainnya
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI ILMU PEMERINTAHAN DAN RUANG LINGKUPNYA

1. DEFINISI ILMU PEMERINTAHAN

Menurut Wikipedia, ilmu pemerintahan adalah ilmu tentang metode mengatur, menguasai,
dan mengelola negara. Secara etimologis, pemerintahan berasal dari kata pemerintah. Sedangkan
pemerintah berasal dari kata perintah. Menurut kamus kata tersebut mempunyai arti perintah
adalah perkataan yang bermaksud menyuruh melakukan sesuatu.

Ilmu Pemerintahan juga merupakan bidang yang mengkaji berbagai permasalahan organisasi,
administrasi, manajemen, dan kepemimpinan dalam penyelenggaraan organisasi maupun badan
publik yang bertugas melaksanakan kekuasaan negara sebagaimana tertuang dalam peraturan
perundang-undangan. Objek dan subjek organisasi ini meliputi lembaga eksekutif, lembaga
legislatif, lembaga yudikatif, dan lembaga-lembaga lain diatur dalam peraturan perundang-
undangan.

Banyak sekali tokoh yang berpendapat mengenai definisi dari Ilmu Pemerintahan itu
sendiri, berikut beberapa definisi dari Ilmu Pemerintahan :

1. Menurut D. G. A. van Poelje:

De bestuurskunde leert, hoe men de openbare dienst het beste inricht enleidt. Maksudnya,
Ilmu Pemerintahan mengajarkan bagaimana dinas umum disusun dan dipimpin dengan sebaik-
baiknya.

2. Menurut U Rosenthal :

De bestuurwetenschap is de wetenschap die zich uitslend bezighoudtmet de studie van


interneen externe werking van de structuren en prosessen. Maksudnya ilmu pemerintahan adalah
ilmu yang menggeluti studi tentang penunjukan cara kerja ke dalam dan ke luar struktur dan
proses pemerintahan umum.
3. Menurut H. A. Brasz:

De bestuurswetenschap waaronder het verstaat de wetenchap die zichbezighoudt met de


wijze de openbare dienst is ingericht en functioneert,intern en naar buiten tegenover de burgers.
Maksudnya ilmu pemerintahan dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang cara
bagaimana lembaga pemerintahan umum itu disusun dan difungsikan baik secara kedalam
maupun ke luar terhadap warganya.

4. Menurut Inu Kencana Syafi’i:

Ilmu Pemerintahan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana melaksanakan pengurusan


(eksekutif), pengaturan (legislatif), kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan (baik pusat
dengan daerah, maupun rakyat dengan pemerintahnya) dalam berbagai peristiwa dan gejala
pemerintahan, secara baik dan benar.

Jadi Ilmu Pemerintahan secara singkat membahas rantai pengelolaan suatu pemerintahan
dalam suatu negara. Untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan negara, pastilah terdapat birokrasi
yang panjang, sehingga untuk mempermudah birokrasi tersebut dibutuhkan Ilmu Pemerintahan
yang mengajarkan pengelolaan dan koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan
rakyatnya secara baik dan benar.

2. RUANG LINGKUP ILMU PEMERINTAHAN

Begitu luasnya ruang lingkup ilmu pemerintahan sehingga dapat pula mencangkup ilmu sosial
lain terutama yang memiliki objek material negara yaitu antara lain : ilmu politik, administrasi
negara, hukum tata negara, dan negara itu sendiri.

a.) ILMU POLITIK

Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan. Politik
adalah usaha menggapai kehidupan yang baik. Orang Yunani Kuno terutama Plato dan
Aristoteles menamakannya sebagai en dam onia atau the good life. Pemikiran mengenai politik
di dunia Barat banyak di pengaruhi oleh filsuf Yunani Kuno abad ke-5 S.M. seperti Plato dan
Aristoteles menganggap politik sebagai suatu usaha untuk mencapai masyarakat politik yang
terbaik. Di dalam polity semacam itu manusia akan hidup bahagia karena memiliki peluang
untuk mengembangkan bakat, bergaul dengan rasa kemasyarakatan yang akrab, dan hidup dalam
suasana moralitas yang tinggi.

Political science, adalah “ The study of the formation forms and processes ofthe states and
governments ” artinya ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari asal mula, bentuk-bentuk,
proses negara-negara dan pemerintahan- pemerintahan. Ilmu politik menyelidiki negara dalam
keadaan bergerak (Adolf Grabowsky). Ilmu politik adalah ilmu tentang negara dan pemerintahan
(Gilchrist). Ilmu politik juga bisa dikatakan sebagai kebijaksanaan, kekuatan, kekuasaan,
pemerintahan, konflik dan pembagian atau kata-kata yang serumpun (Hoogerwerf).

Namun lebih jauh lagi, masyarakat umumnya menyandingkan arti politik dengan kekuasaan.
Dua hal ini sangat berkaitan erat, karena inti dari politik ialah suatu cara dengan menggunakan
suatu kekuasaan untuk mencapai suatu tujuan. Maka dari definisi tersebut dapat ditarik suatu
pengertian bahwa ilmu politik ialah Ilmu yang mempelajari tentang cara mendapatkan kekuasaan
untuk mencapai suatu tujuan.

b.) ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata “ad ” yang berarti intensif, dan
kata “ministrate” yang berarti melayani. Dengan demikian secara etismologis administrasi
berarti melayani secara intensif.

Administrasi negara meliputi implementasi kebijaksanaan pemerintah yang telah ditetapkan


oleh badan-badan perwakilan politik (John M. Pfiffner danRobert Presthus). Administrasi negara
adalah manajemen dan organisasi dari pada manusia-manusia dan peralatannya mencapai tujuan
pemerintah (Dwigh Waldo).

Dari definisi tersebut, Ilmu Administrasi negara memiliki fokus tersendiri pada manajerial
suatu negara, selain itu Ilmu administrasi negara menekankan pembahasan pada pelaksanaan
atau penyelenggaraan dari kebijakan-kebijakan suatu negara. Seperti yang telah kita ketahui,
bahwa Administrasi Negara adalah segenap proses penyelenggaraan yang dilakukan oleh
aparatur pemerintah suatu Negara, untuk mengatur dan menjalankan kekuasaan Negara, guna
menyelenggarakan kepentingan umum. Jadi, administrasi Negara adalah kunci dari suatu
Negara. Bila prosesnya dalam pemerintahan suatu negara itu baik, maka bisa dipastikan kinerja
aparatur Negara baik dan tujuan Negara bisa tercapai dengan baik. Begitu pula sebaliknya.

c.) ILMU HUKUM TATA NEGARA

Hukum tata negara adalah cabang ilmu hukum yang mengkhususkan diri membahas seluk
beluk praktek kenegaraan, khususnya di bidang pelaksanaan tugas-tugas kenegaraan. Jadi,
disiplin ilmu ini mengatur tentang peran lembaga negara dan hukum dalam konstitusi suatu
negara. hukum tata negara mengatur bentuk negara, bentuk pemerintahan, menunjukkan
masyarakat hukum atasan dan masyarakat hukum bawahan menurut tingkatannya, selanjutnya
menegaskan wilayah lingkungan rakyatnya masing-masing masyarakat hukum, menunjukkan
alat-alat perlengkapan negara seperti TNI dan POLRI yang berkuasa dalam masing-masing
masyarakat hukum itu dan susunan, wewenang serta imbangan dan alat perlengkapan tersebut.
Di Indonesia Hukum tata negara menjadi bidang ilmu yang mengkhususkan dirinya sendiri,
mengingat bahwa Indonesia merupakan negara hukum ( Rechtstaat ).

Lebih jauh, Ilmu hukum tata negara membahas hal-hal berikut ini :

1. Pembentukan konstitusi negara, dengan amandemennya ataupun garis-garis besar haluan


negara lainnya,

2. Pembentukan lembaga-lembaga negara yang memiliki kekuasaan tertinggi sampai dengan


yang terendah dalam negara tersebut,

3. Hukum penetapan kewarganegaraan seseorang dalam suatu negara,

4. Hukum pembentukan pemerintahan daerah dengan pemberian otonomi kepada daerah-daerah.

d.) ILMU NEGARA

Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, negara adalahorganisasi pokok dari
kekuasaan politik. Negara adalah alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk
mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat. Negara adalah organisasi yang dalam
suatu wilayah yang dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan
kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu.

Ilmu negara bersifat statis dan deskriptif, karena hanya terbatas melukiskan lembaga-
lembaga politik. Sedangkan ilmu pemerintahan itu dinamis, karena dapat menyesuaikan diri
dengan situasi dan kondisi setempat. Oleh karena itu selain merupakan suatu disiplin ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri, ilmu pemerintahan juga merupakan suatu seni memerintah,
yang selain diperoleh melalui kegiatan belajar mengajar, juga karena dilahirkan berbakat.
George Jellinek adalah orang pertama yang mengkaji negara sebagaidisiplin ilmu pengetahuan
yang mandiri, sebelum itu negara dikaji hanya sebagai cabang ilmu filsafat, ilmu hukum ataupun
ilmu politik perubahan paradigma pada dimensi ruang dan waktu yang berbeda.

Menurut George Jellinek, ilmu negara adalah ilmu yang mempelajari pengertian-pengertian
pokok (grondbegripppen) dan sendi-sendi pokok (groundbeginselen) negara pada umumnya.
Dari definisi tersebut, sangat tampak jika cakupan pembahasan dari disiplin ilmu ini sangatlah
luas. Namun, tetap memfokuskan ruang lingkupnya yaitu negara dalam pengertian abstrak,
terlepas dari waktu dan tempat sebagai objek utamanya.

B. DEFINISI ILMU KENEGARAAN DAN RUANG LINGKUPNYA

1. DEFINISI ILMU KENEGARAAN

Istilah Ilmu Negara diambil dari istilah bahasa Belanda, yaitu Staatsleer, diambilnya dari
bahasa Jerman, Staatslehre. Di dalam bahasa Inggris disebut Theory of State atau The
General Theory of State atau Political-Theory, sedangkan dalam bahasa Perancis dinamakan
Theorie d'etat. Sedangkan yang dimaksud dengan ilmu kenegaraan itu ialah ilmu
pengetahuan mengenai sesuatu negara (dewetenschap nopens de staat). Mempelajari ilmu
kenegaraan dari sudut pandang dan kajian ontologis akan memberikan kejelasan akan objek
kajian sekaligus dapat memahami secara jelas tentang dimensi perbedaan dan kekhususan
kajian dari setiap cabang ilmu kenegaraan. Hal ini berkenaan dengan hakikat ilmu
pengetahuan yang mempunyai sifat-sifat teratur dan sistematis. Objek kajian ilmu
kenegaraan adalah negara yang dikaji secara umum dan dalam keadaan tidak bergerak,
bersifat abstrak, dan teoretik adalah menjadi pusat kajian ilmu negara, sedangkan negara
dalam keadaan dinamis dan bersifat khusus pada negara tertentu adalah menjadi pusat kajian
ilmu politik.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu kenegaraan adalah berbagai ilmu pengetahuan
yang mempelajari negara, baik secara umum maupun secara khusus yang meliputi berbagai
dimensi dari negara dan kehidupan bernegara. Dengan demikian, ilmu kenegaraan terdiri dari
sejumlah cabang ilmu yang memfokuskan kajiannya terhadap konsep negaranya dan masalah
kenegaraan. Tujuannya membangun berbagai dasar filosofis, teoretik, serta model dalam
memecahkan masalah kenegaraan.

2. RUANG LINGKUP ILMU KENEGARAAN

Ilmu Kenegaraan memiliki hubungan erat dengan berbagai disiplin ilmu lainnya, yakni
diantaranya Hukum Tata Negara (HTN), Hukum Tata Usaha Negara (HTUN), Hukum
Publik Internasional, dan Ilmu Politik. Adapun objek dari keempat disiplin ilmu tersebut
adalah Negara. Namun perbedaannya adalah bahwa dalam HTN dan HTUN, negara diartikan
dan dipahami sebagai objek yang “kongkrit”, sedangkan dalam Ilmu Negara, negara
diartikan sebagai objek “abstrak”, yaitu negara dalam keadaan terlepas dari tempat, keadaan
dan waktu tertentu, belum mempunyai ajektif tertentu, serta bersifat abstrak, umum dan
universal. (Suhino, 1982 : 2).
C. HUBUNGAN ILMU PEMERINTAHAN DENGAN ILMU KENEGARAAN
LAINNYA

Gambar 1 : Hubungan Ilmu-Ilmu Kenegaraan

Gambar tersebut di atas menunjukkan pertumpangtindihan ilmu-ilmu kenegaraan, di mana


intinya adalah negara itu sendiri, karena merupakan objek material ilmu-ilmu kenegaraan

1. HUBUNGAN ILMU PEMERINTAHAN DAN ILMU POLITIK

Antara ilmu pemerintahan dengan ilmu politik memang sering di sama artikan oleh
masyarakat luas, seperti adanya Jurusan Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik, masyarakat awam
akan menganggapnya sama. Hampir diseluruh daratan Eropa (kontinental) terutama di Negeri
Belanda, menganggap bahwa ilmu pemerintahan bersumber dan berasal dari ilmu politik.

Munculnya anggapan disiplin ilmu pemerintahan di Eropa yang bersumber dari ilmu politik,
dimulai dari adanya anggapan bahwa meningkatnya perhatian berbagai pihak akan isi, bentuk,
efek, dam faktor pemerintahan bertitik berat pada pengambilan kebijaksanaan pemerintah
tersebut sebagai bagian dari berbagai proses dalam ilmu politik.
Tidak bisa dipungkiri bahwa ilmu yang dipelajari pada 2 disiplin ilmu ini saling
tumpangtindih dan mendekati mirip. Jika dilihat dari definisi masing-masing disiplin ilmu.

Terdapat beberapa pendapat yang mengatakan bahwa pemerintah hanya merupakan sub
sistem ilmu politik, namun pada gilirannya akan tetap mengakui keberadaan ilmu pemerintahan
itu sendiri. Hubungan antara ilmu pemerintahan dengan ilmu politik yaitu ilmu pemerintahan
mengkaji tentang komponen politik itu sendiri, bagaimana suatu instansi pemerintahan mampu
dijalankan dengan baik di suatu negara, sedangkan ilmu politik membahas bagaimana seseorang
dengan kekuasaan yang dimiliki mampu menguasai suatu pemerintahan.

Hubungan yang nyata antara ilmu politik dengan ilmu pemerintahan adalah anggapan bahwa
ilmu pemerintahan yang organisasinya tersusun berdasarkan prinsip-prinsip birokrasi yang
mempunyai ruang lingkup begitu luas mulai garis pemerintah pusat sampai ke daerah-daerah dan
desa/kelurahan, adalah menjalankan keputusan-keputusan politik. Sedangkan ilmu pemerintahan
membicarakan penyelenggaraannya dengan menekankan pada hubungan antara pusat dan
daerah, antara yang memerintah dan yang diperintah. Atau bisa dikatakan bahwa kebijaksanaan
pemerintah (public policy) dibuat dalam arena politik, tetapi hamper semua perencanaan dan
pelaksanaannya, diselenggarakan dalam arena birokrasi pemerintahantersebut (Miftah Thoha).

Jika diibaratkan, negara adalah suatu keluarga, maka politik merupakan ayah yang mencari
nafkah, sedangkan ibu yang diibaratkan pemerintahan mengelola nafkah tersebut. Artinya, secara
ringkas, ialah usaha untuk mendapat suatu kekuasaan, maka setelah suatu kekuasaan itu didapat,
Pemerintahan berperan untuk menjalankan “roda” kekuasaan tersebut. Jadi jika keputusan,
kebijakan serta kebijaksanaan pemerintahan dalam arti luas, telah ditetapkan, maka kemudian
keputusan tersebut akan bergerak dari arena politik sebagai pembuat ke arah infra-struktur
birokrasi pemerintahan dalam arti sempit, sebagai penyelenggaranya.

Seperti misalnya dalam penyelenggaraan bursa pemilihan kepala pemerintahan, anggota


parlemen dan para senator, diusahakan oleh ilmu politik agar dikuasai elit kekuasaan tertentu,
dimana pemerintahan itu sendiri berlangsung.
2. HUBUNGAN ILMU PEMERINTAHAN DENGAN ILMU NEGARA

Pemerintah/pemerintahan merupakan salah satu syarat mutlak berdirinya suatu negara. Suatu
bangsa yang merupakan sekumpulan orang yang serumpun saja tidak akan pernah menjadi
negara tanpa adanya satu pemerintahan berdaulat yang berada di atasnya. Hal tersebut yang
membuat ilmu pemerintahan dapat pula dikatakan sebagai “anak” dari Ilmu negara. Antara ilmu
negara dan ilmu pemerintahan pembahasannya akan berjalan beriringan, meskipun terkadang
sering diartikan sama terkait dengan adanya kepala pemerintahan dan kepala negara di suatu
negara dengan sistem presidensial yang 2 jabatan tersebut dipegang oleh satu orang. Namun hal
ini menjadi berbeda pada negara dengan sistem parlementer yang antara kepala negara dan
kepala pemerintahannya dipegang oleh orang yang berbeda. Kepala negara hanya bersifat
simbolis, dan hanya bertugas pada acara-acara seremonial, berbeda dengan kepala pemerintahan
yang menjadi pelaksana/penyelenggara tugas-tugas eksekutif. Namun pada prinsipnya hubungan
ilmu pemerintahan dengan ilmu negara sangat erat karena memiliki objek material yang sama,
yaitu negara itu sendiri.

3. HUBUNGAN ILMU PEMERINTAHAN DENGAN HUKUM TATA NEGARA

Pada dasarnya antara Ilmu pemerintahan dengan ilmu hukum tata negara memiliki hubungan
yang sangat dekat, yakni mengenai objek materialnya yang sama yaitu negara, namun perbedaan
keduanya yang mendasar ialah jika seorang sarjana hukum apabila menulis tentang hukum tata
negara, maka yang ia bahas berfokus pada penerapan peraturan-peraturan hukum yang berlaku
dalam ketatanegaraan tersebut, penggunaan sanksi-sanksi terhadap pelanggaran hukum yang
berlaku dalam ketatatanegaraan serta usaha pemanfaatan kekuasaan yang bersumber dari hukum
yang layak untuk mencapai tujuan negara tersebut.

Hal ini menjadi berbeda ketika sarjana pemerintahan menetapkan kebijaksanaan pemerintah,
ia terpaksa tidak memperdulikan hukum itu sendiri, karena menyadari bahwa hukum yang
bertolak belakang dengan kemanusiaan dan kekeluargaan, kendati dalam ilmu pemerintahan
hubungan tersebut mesti diimbangkan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketika suatu pemerintahan menetapkan suatu keputusan,
kebijakan dan kebijaksanaan publik, maka ilmu pemerintahan juga tetap harus memperhatikan
hukum-hukum tata negara yang berlaku di suatu negara tersebut.
4. HUBUNGAN ILMU PEMERINTAHAN DENGAN ILMU ADMINISTRASI
NEGARA

Di negeri Anglo Saxon (Inggris Raya) ilmu pemerintahan dianggap sebagai ilmu
administrasi negara selama beberapa dasa warsa, karena memang sulit dicari perbedaannya
antara kedua disiplin ilmu pengetahuan tersebut. Kendati demikian, pada pertengahan abad
20 ini di Amerika Serikat lahir ilmu pemerintahan sebagai sebuah disiplin tersendiri dari ilmu
pemerintahan umum, yang terutama mempelajari kinerja internal dari aparat pemerintahan.

Di Amerika Serikat, pemerintahan negeri tersebut mengurus masalah administrasi negara


pula, hal ini membuat ilmu pemerintahan dekat kaitannya dengan ilmu administrasi. Apalagi
bila melihat bahwa ilmu pemerintahan tampak dekat kaitannya dengan kepemimpinan
pemerintahan sebagai usaha menggerakan orang lain untuk tugas memerintah, maka
kepemimpinan yang disepakati merupakan inti dari ilmu manajemen dan ilmu administrasi,
semakin memperdekat hubungan ilmu pemerintahan dengan ilmu administrasi negara.

Antara lmu pemerintahan dengan ilmu administrasi negara memiliki hubungan pula
dengan ilmu politik. Administrasi dan politik merupakan dikotomi, yaitu dua bentuk yang
berbeda satu sama lain tetapi tidak dapat dipisahkan ibarat dua sisi dari satu mata uang.
Keduanya dilaksanakan atau merupakan fungsi pemerintah, maksudnya pemerintah
dalam arti yaitu, pertama, membuat kebijaksanaan (policy making) dilaksanakan pihak
legislatif (di Indonesia dilaksanakan bersama pihak eksekutif atau pemerintah dalam arti
sempit), dan kedua, pelaksanaan kebijaksanaan (policy execution) dilaksanakan
pemerintah dalam arti sempit (eksekutif). Pelaksanaan yang kedua ini disebut dengan
administrasi negara. Jadi administerasi negara sebagai salah satu fungsi pemerintahan.
D. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ILMU PEMERINTAHAN DENGAN ILMU-
ILMU KENEGARAAN.

1. PERBEDAAN ILMU PEMERINTAHAN DENGAN ILMU KENEGARAAN


LAINNYA

Perbedaan sesungguhnya hanya terletak pada sudut pandangan daripada masing-masing


ilmu itu. Adapun perbedaan tersebut secara singkat adalah: di suatu pihak yaitu Hukum
Tata Negara dan Hukum Tata Pemerintahan memandang obyeknya, yaitu negara, dari
sifatnya atau pengertiannya yang konkret, artinya obyeknya itu sudah terikat pada tempat,
keadaan, dan waktu, jadi telah mempunyai ajektif yang tertentu, misalnya negara Republik
Indonesia, negara Inggris, negara Jepang, dan seterusnya. Kemudian, dari negara dalam
pengertiannya yang konkret itu diselidiki atau dibicarakan lebih lanjut susunannya, alat-alat
perlengkapannya, wewenang serta kewajiban daripada alat-alat perlengkapan tersebut, dan
seterusnya (Soehino, 1998: 6). Sementara itu, ilmu negara memandang obyeknya itu, yaitu
negara dari sifat atau dari pengertiannya yang abstrak. Artinya obyeknya itu dalam keadaan
terlepas dari tempat, keadaan, dan waktu, jadi tegasnya belum mempunyai afektif tertentu,
bersifat abstrak-umum-universal.

A. ILMU PEMERINTAHAN DENGAN ILMU POLITIK

Dilihat dari objek formalnya, ilmu pemerintahan membahas tentang hubungan-hubungan


pemerintahan, gejala dan peristiwa pemerintahan. Sedangkan, Ilmu Politik membicarakan
tentang kekuasaan, kepentingan rakyat, dan grup penekan. Perbedaan Ilmu Pemerintahan
dengan Ilmu Politik terlihat jelas dari definisi dan ruang lingkup pembahasan masing-masing
disiplin ilmu, Jika Ilmu pemerintahan membahas tentang pengkoordinasian eksekutif,
legislatif dan yudikatif antar sesamanya dan kepemimpinannya kepada rakyat, maka ilmu
politik membahas tentang bagaimana mendapatkan kekuasaan di eksekutif, legislatif dan
yudikatif tersebut.

Secara umum dapat dikatakan bahwa ilmu pemerintahan, menekankan pada fungsi output
daripada mutu sistem politik, sedangkan ilmu politik menitikberatkan pada fungsi input.
Maksudnya ilmu pemerintahan membahas tentang penyelenggaraan kebijakan (peraturan)
serta kebijaksanaan kepada masyarakat, sedangkan Ilmu Politik mengkaji tentang pembuatan
kebijakan dan penampung aspirasi untuk menentukan suatu kebijakan serta kebijaksanaaan.
Dengan perkataan lain ilmu pemerintahan lebih mempelajari komponen politik dari suatu
sistem politik, sedangkan ilmu politik mempelajari society dari suatu sistem politik.

B. ILMU PEMERINTAHAN DENGAN ILMU NEGARA

Dari segi objek formalnya, ilmu pemerintahan jelas berbeda dengan ilmu negara yang
menjelaskan masalah konstitusi, serta timbul tenggelamnya negara. Ilmu negara menekankan
pokok bahasannya pada konstitusi di suatu negara, seperti pembuatan dan pembaharuan UUD
serta membahas tentang kedaulatan negara. Sedangkan ilmu pemerintahan menjelaskan cara
menjalankan pemerintahan sesuai dengan konstitusi yang berlaku di suatu negara.

Walaupun banyak penulis yang merancukan pembagian bentuk- bentuk negara dengan
bentuk-bentuk pemerintahan. Namun, Inu Kencana Syafiie, mengungkapkan bahwa ilmu negara
itu bersifat statis dandeskriptif, karena terbatas hanya melukiskan lembaga-lembaga politik.
Sedangkan ilmu pemerintahan itu dinamis, karena dapat menyesuaikan diridengan situasi dan
kondisi setempat, oleh karena itu, selain merupakansuatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri
sendiri, pemerintahan juga merupakan suatu seni yaitu seni memerintah, yang selain diperoleh
melalui kegiatan belajar mengajar, juga karena dilahirkan berbakat.

C. ILMU PEMERINTAHAN DENGAN HUKUM TATA NEGARA

Dilihat dari sudut pandang objek forma masing-masing disiplin ilmu memiliki fokus kajian
yang berbeda yaitu, jika ilmu pemerintahan cenderung lebih mengkaji hubungan-hubungan
pemerintah dalam arti perhatian utama adalah pada gejala yang timbul pada peristiwa
pemerintahan itu sendiri, maka hukum tata negara mengkaji tentang peraturan perundang
undangan dalam suatu negara.
D. ILMU PEMERINTAHAN DENGAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Ilmu Administrasi negara membahas tentang pelayanan, organisasi, manajemen, dan


birokrasi suatu negara. Dari segi pendekatan keilmuannya, Ilmu pemerintahan cenderung
melaksanakan pendekatan antara lain : Legalistik (keadaan aturan yang berlaku), empirik
(keadaan nyata di lapangan), formalistik (keadaan ketentuan resmi). Sedangkan Ilmu
administrasi negara cenderung melaksanakan pendekatan keilmuan antara lain : ekologikal
(posisi keberadaan lingkungan), organisasional (perlembaga keanggotaan), dan struktural
(peraturan penempatan lokasi).

2. PERSAMAAN ILMU PEMERINTAHAN DENGAN ILMU- ILMU KENEGARAAN

Dilihat dari segi Objek Material, Antara Ilmu pemerintahan dengan Ilmu politik, ilmu negara,
dan ilmu administrasi negara serta ilmu hukum tata negara memiliki persamaan pada objek
materialnya yaitu sama-sama membahas negara dan apapun mengenai negara. Jellinek sendiri
membagi Ilmu-Ilmu kenegaraan (staatwissenschaaften) menjadi beberapa cabang ilmu yang
terdiri dari Ilmu negara, ilmu politik, ilmu pemerintahan, ilmu hukum tata negara, dan ilmu
administrasi negara. Oleh karena itu, ada hubungan erat antara government dan state.
Government mewakili negara, de belichaming van de staat. De staat is een abstract begrip. Hal
yang bertindak adalah manusia.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sebagai sebuah ilmu pengetahuan, baik ilmu pemerintahan maupun disiplin ilmu
kenegaraaan lain sama-sama memiliki relasi yang sangat erat. Hal ini dikarenakan ilmu-
ilmu tersebut menjadikan negara sebagai obyeknya. Perbedaan sesungguhnya hanya
terletak pada sudut pandangan daripada masing-masing ilmu itu. Jika ilmu pemerintahan
adalah ilmu tentang metode mengatur, menguasai, dan mengelola negara. Maka, ilmu
kenegaraan adalah berbagai ilmu pengetahuan yang mempelajari negara, baik secara
umum maupun secara khusus yang meliputi berbagai dimensi dari negara dan kehidupan
bernegara. Ilmu- ilmu ini juga memiliki ruang lingkup yang cukup sama, seperti ilmu
politik, tata negara, administrasi negara, dan sebagainya.

B. SARAN
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan antara lain:

1. Sebagai calon pemimpin, praja hendaknya dapat menempatkan diri sebagaimana


mestinya, yaitu memberikan teladan pada masyarakat khususnya dengan mengetahui
perbedaan serta ruang lingkup dari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan negara. Hal ini agar
nantinya praja dapat memposisikan dirinya sebagaimana seharusnya seorang panutan
masyarakat yang berkompetensi dan berkarakter.
2. Ilmu- ilmu kenegaraan diatas merupakan modal bagi seorang praja khususnya
dalam mencapai tujuannya menjadi seorang kader pemerintah yang berkompetensi. Maka
dari itu, hendaknya dapat lebih memahami ilmu- ilmu tersebut serta mengaplikasikannya
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://makalah-dudi.blogspot.com/2014/10/makalah-ilmu-pemerintahan.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Negara_(pemerintahan)#:~:text=Suatu%20negara%20dapat
%20dibedakan %20dari,penerus%20berkelanjutan%20dari%20berbagai%20pemerintahan.

http://perpustakaan.kasn.go.id/index.php?p=show_detail&id=468&keywords=

https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_pemerintahan

http://repository.ut.ac.id/3846/1/PKNI4203-M1.pdf

http://repository.ut.ac.id/4275/1/IPEM4541-M1.pdf

https://raissadyah.wordpress.com/2015/12/18/ilmu-negara-pengertian-objek-dan-ruang-lingkup/

http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/HKUM4209-M1.pdf

Anda mungkin juga menyukai