Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Marilah kita ucapkan puja serta puji kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melalui makalah ini
kami ingin menjelaskan secara sederhana tentang hubungan ilmu administrsasi dengan ilmu-ilmu
lainnya. Seperti pepetah mengatakan bahwa, “Tak ada gading yang tak retak” demikian pula
makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu kepada para
pembaca khususnya guru mata pelajaran ini di mohon kritik dan saran yang bersifat membangun
demi bertambahnya wawasan kami di bidang ini.
Diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu, hingga
terselesainya makalah ini. Semoga makalah ini benar-benar bermanfaat.

Medan, 20 November 2017

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

KATA PENGANTAR.............................................................................................. iii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Mas56alah............................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan............................................................................................... 3

C. Metode Penulisan............................................................................................. 3

C. Manfaat Penulisan............................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 4

A. Pengertian Ilmu Administrasi Negara.............................................................. 4

B. Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu Antropologi................................. 5

C. Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu Ekonomi...................................... 7

D. Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu Hukum......................................... 4

E. Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu Agama.......................................... 7

F. Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu Politik.......................................... 7

G. Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu Psikologi....................................... 5

H. Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu Sosiologi....................................... 7

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 19

A. Kesimpulan...................................................................................................... 19

B. Saran................................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari fenomena sosial yang
berhubungandengan kerja sama dan dinamika manusia dalam mencapai tujuan ialah ilmu
Administrasi. Ilmuadministrasi tergolong ke dalam ilmu praktika (applied science) dari ilmu-
ilmu sosial karena kemanfaatannya hanya ada apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus, dalil-
dalilnya diterapkan untuk meningkatkan kehidupan.
Administrasi Negara adalah suatu bahasan ilmu sosial yang mempelajari tiga elemen
penting kehidupan bernegara yang meliputi lembaga serta hal- hal yang berkaitan dengan publik
yang meliputi kebijakan publik, manajemen publik, administrasi pembangunan, tujuan negara,
dan etika yang mengatur penyelenggara negara.
Ilmu pengetahuan lahir untuk keperluan memenuhi segenap kebutuhan manusia, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok masyarakat bangsa.oleh karena itu, cabang-
cabang ilmu pengetahuan pun tumbuh berkembang sesuai tingkat kebutuhan dan peradaban
masyarakat bangsa. Ilmu administrasi publik termasuk dalam ilmu sosial. Ilmu sosial merupakan
ilmu yang mengklasifikasikan dan menginterprestasikan fenomena sosial. Permasalahan yang
dihadapi administrasi publik bersifat multidimensi sehingga menuntut administrasi publik untuk
menjalin hubungan dalam arti meminta atau memanfaatkan bantuan dari berbagai cabang
disiplin ilmu lain.
Hubungan administras dengan cabang-cabang ilmu yang lain membuat administrasi
menjadi studi yang bersifat multidisiplin, memanfaatkan aneka macam model yang disajikan
berbagai cabang disipliin ilmu lain untuk pemecahan masalah yang dihadapi, terdorong untuk
melakukan pendekatan-pendekatan terpadu sehingga sehingga dapat menentukan langkah
pemecahan yang tepat atau menentukan skala prioritas dalam penanganan suatu masalah.

B. Rumusan Masalah

a. Apakah yang dimaksud dengan administrasi?


b. Bagaimanakah hubungan administrasi negara dengan ilmu antropologi?
c. Bagaimanakah hubungan administrasi negara dengan ilmu ekonomi?
d. Bagaimanakah hubungan administrasi negara dengan ilmu hukum?
e. Bagaimanakah hubungan administrasi negara dengan ilmu agama?
f. Bagaimanakah hubungan administrasi negara dengan ilmu politik?
g. Bagaimanakah hubungan administrasi negara dengan ilmu psikologi?
h. Bagaimanakah hubungan administrasi negara dengan ilmu sosiologi

C. Tujuan

Adapun tujuan disusunnya makalah ini yaitu :


a. Untuk memenuhi nilai dan tugas Asas-asas Manajemen.
b. Untuk menambah wawasan mengenai ilmu administrasi negara beserta hubungannya dengan
ilmu-ilmu lainnya.

D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penulis mencari informasi di internet dan metode pustaka.

E. Manfaat Penulisan
Hasil karya tulis ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca terutama dalam
mempelajari ilmu administrasi negara dengan ilmu-ilmu lainnya yang mempunyai hubungan
dengan administrasi negara.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi
Secara etimologis, administrasi berasal dari bahasa Latin ad dan ministrare, yang berarti
“membantu, melayani, atau memenuhi”, serta administratio yang berarti “pemberian bantuan,
pemeliharaan, pelaksanaan, pimpinan dan pemerintahan, pengelolaan”.
Menurut Sondang P. Siagian, administrasi didefenisikan sebagai keseluruhan proses
kerjasama antara dua manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Unsur-unsur administrasi menurut Soepardi yaitu mencakup kerjasama, kelompok, tujuan,
kegiatan dan efisiensi/efektivitas.

B. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Antropologi


Antropologi berasal dari kata antropo “manusia” dan logos “ilmu”. Antropologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang manusia baik secara phisik ataupun budayanya.Bagaimana kita
berperilaku adalah suatu fungsi dalam kebudayaan kita dan hal ini merupakan sumbangan para
ahli antropologi untuk bidang administrasi. Seperti kita ketahui bersama, perbedaan – perbadaan
kebudayaan ada didalam bangsa juga antarbangsa. Ada perbedaan dalam asas penilaian, sikap-
sikap dan norma-norma dalam penerimaan perilaku. Sistem penilaian yang bersifat individu yang
merupakan prioritas terhadap apa yang penting akan mempengaruhi sikap kita dan juga perilaku
kita dalam kerja.
Antropologi, yang sebagaimana diketahui mempelajari tindak-tanduk individu dalam
masyarakat. Telah berulang kali ditekankan bahwa manusia merupakan unsur terpenting didalam
suatu organisasi dalam rangka usaha pencapaian tujuan. Jika demikian halnya secara logis jelas
terlihat adanya persamaan objek kedua ilmu pengetahuan ini, hanya approach dan metode
analisis yang berbeda.
Hubungan administrasi dengan ilmu antropologi:
a. Ilmu admisnistrasi pada umumnya akan mempelajari hal-hal yang hampir sama dengan
masalah-masalah yang dikaji dalam ilmu ekonomi. Misalnya saja tentang agraria yang dibahas
dalam administrasi, masalah ini dapat dikaji dengan penelitian berdasarkan metode-metode
antropologi.
b. ilmu antropologi mempelajari budaya yang ada di dalam suatu masyarakat. Dengan demikian,
budaya di dalam masyarakat tersebut akan mempengaruhi sistem administrasi negara. Misalnya,
masyarakat di negara maju, di mana lebih mengutamakan budaya profesionalisme. Budaya
profesional ini akan turut mempengaruhi sistem administrasi negara sehingga para aparat di
dalamnya menganut budaya profesional.
c. Antropologi mempelajari tentang budaya maka, dapat ditarik kesimpulan jika dikaitkan
dengan administrasi yaitu, bagaimana sebuah implementasi dari ilmu administrasi beradaptasi
dengan keadaan kebudayaan sekitar.
C. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Ekonomi
Ekonomi berasal dari kata Yunani oikos yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan
nomos, atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah
tangga" atau "manajemen rumah tangga". Menurut seorang ahli ekonomi dari Massachusetts
Institute of Technology (MIT), ilmu ekonomi atau ekonomi politik (politicale conomy) adalah
suatu studi tentang kegiatan-kegiatan yang dengan atau tanpa menggunakan uang, mencakup
atau melibatkan transaksi-transaksi pertukaran antarmanusia.
Ilmu Ekonomi, suatu ilmu yang mempelajari kebutuhan manusia yang selalu tidak
terbatas dengan alat-alat pemuasan yang selalu terbatas. Administrasi pun bergerak atas prinsip
yang sama karena tujuan organisasi pada hakikatnya tidak terbatas sedangkan sumber-sumber
yang tersedia atau mungkin tersedia selalu terbatas. Ditinjau dari segi tujuan dan alat ini, antara
ilmu ekonomi dan ilmu administrasi berbeda hanya ditinjau dari segi objeknya saja.
Hubungan administrasi negara dengan ilmu ekonomi yaitu efisiensi merupakan tujuan
administrasi Negara. Efisiensi dapat dicapai dengan cooperation (kerjasama) dan competition
(kompetisi). Dalam ilmu ekonomi dikemukakan bahwa dalam memenuhi kebutuhannya, manusia
selalu berkompetisi dan membutuhkan kerjasama.
Berdasarkan definisi-definisi ilmu administrasi Negara, bahwa administrasi negara berfungsi
melakukan penataan dan pengaturan sistem ekonomi dalam suatu otoritas/pemerintahan agar
terwujud efisiensi dalam tata kelola perekonomian. Sedangkan keadaan ekonomi suatu negara
menunjukkan indikator keberhasilan penerapan administrasi Negara oleh pemerintah Negara
tersebut.
Administrasi Negara juga bertujuan untuk mencapai kesejahteraan umum. Kesejahteraan
umum sangat berkaitan dengan ekonomi. Bagaimana manusia berlomba-lomba untuk memenuhi
kebutuhannya dengan sumber daya/alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
Pada hakekatnya administrasi Negara berarti keterlibatan Negara dalam masyarakat.
Orientasi administrasi Negara adalah non-profit. Di sini terlihat bahwa pelaku administrasi
Negara berusaha menciptakan pengaturan agar suatu lembaga non-profit oriented mampu
menciptakan kemakmuran pada masyarakat tanpa menghasilkan kerugian bagi lembaga itu
sendiri, contohnya Puskesmas dan Kantor Pos. Kesinergian ilmu ekonomi dan ilmu administrasi
Negara sangat berperan di sini.
Hubungan antara ilmu ekonomi dan ilmu administrasi Negara juga terjadi dalam
penyusunan anggaran belanja suatu Negara. Di Indonesia disebut APBN (Anggaran Pembiayaan
dan Belanja Negara). Administrasi Negara berperan sebagai pengambil kebijakan dalam
rancangan dan persetujuan APBN. Begitu pula sebaliknya, ilmu ekonomi menentukan para alat
administrasi Negara dalam menentukan APBN karena APBN harus dibuat berdasarkan keadaan
ekonomi Negara dan kebutuhan-kebutuhan Negara, mulai skala prioritas kecil sampai besar.
Antara Ilmu Administrasi dengan Ilmu Ekonomi juga memperlihatkan hubungan yang
sangat etar, saling melengkapi dan bahkan kadang – kadang sering overloping (tumpang tindih)
antara yang satu dengan yang lain. Administrasi bisa menjadi alat ekonomi untuk mencapai
sasaran yang diinginkan dan sebaliknya, ekonomi dapat digunakan sebagai alat administrasi
sehingga tercapainya tujuan yang direncanakan.seorang pemimpin bisa memberikan solusi bagi
masyarakatnya dalam mengatur management publik dalam hal ini kebutuhan masyarakat akan
barang dan jasa, karena peran pemerintah tak lepas dari yang namanya penstabil perekonomian
negara.
D. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Hukum

Ilmu hukum dalam perpustakaan hukum dikenal dengan nama “Jurisprudence” yang
berasal dari kata “Jus”, Juris” yang artinya hukum atau hak. “Prudence” berarti melihat kedepan
atau mempunyai keahlian, dan arti umum dari Jurisprudence adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari hukum.
Ilmu hukum, yaitu suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari norma-
norma dan kaidah-kaidah yang hidup di dalam masyarakat. Kelangsungan hidup yang
teratur serta perkembangan yang dinamis dari administrasi, hanya dapat dijamin apabila
ia taat pada hukum tertulis atau tidak tertulis yang berlaku. Ilmu hukum yang
mempelajari norma-norma dan kaidah-kaidah hidup di dalammasyarakat memberi input yang
besar dalam perkembangan studi administrasi. Salah satucabang ilmu hukum yang
mempererat huubungan antara administrasi dengan ilmu hukum ialahdalam disiplin ilmu
Hukum administrasi Negara.
Hukum Administrasi Negara itu merupakan hukum khusus hukum tentang
organisasi negara dan hukum perdata sebagai hukum umum. Pandangan ini mempunyai dua
asas yaitu pertama, negara dan badan hukum publik lainnya dapat menggunakan peraturan-
peraturan dari hukum perdata, seperti peraturan-peraturan dari hukum perjanjian. Kedua,
adalah asas Lex Specialis derogaat Lex generalis, artinya bahwa hukum khusus
mengesampingkan hukum umum, yaitu bahwa apabila suatu peristiwa hukum diatur baik
oleh Hukum Administrasi Negara maupun oleh hukum Perdata, maka peristiwa itu
diselesaikan berdasarkan Hukum Administrasi negara sebagai hukum khusus, tidak
diselesaikan berdasarkan hukum perdata sebagai hukum umum.Terjadinya hubungan antara
Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Perdata apabila :
1) saat atau waktu terjadinya adopsi atau pengangkatan kaidah hukum perdata
menjadi kaidah hukum Administrasi Negara.
2) Badan Administrasi negara melakukan perbuatan-perbuatan yang dikuasasi oleh
hukum perdata .
3) Suatu kasus dikuasai oleh hukum perdata dan hukum administrasi negara maka kasus itu
diselesaikan berdasarkan ketentuan-ketentuan Hukum Administrasi Negara.

E. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Agama

Administrasi adalah suatu kegiatan kerja sama antara dua orang atau lebih yang
dilakukan secara rasional untuk mencapai tujuan tertentu yg positif. Administrasi atau dikenal
sekarang adalah administrasi publik atau public adminstration adalah suatu proses mengelola
kepentingan-kepentingan atau masalah masyarakat/publik. Proses ini mencakup 3 hal mendasar :
formulasi (perumusan/pembuatan) kebijakan, implementasi (pelaksanaan) kebijakan, dan
evaluasi (penilaian) terhadap perumusan dan pelaksanaan kebijakan tersebut dilapangan.
Formulasi menghasilkan norma-norma atau aturan yang harus dilaksanakan
atau diimplementasikan oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk juga si pembuat
kebijakan. Isi dari kebijakan yang dibuat ini tentunya akan menuntun kepada kemajuan sosial
dan menjaga tata tertib masyarakat kalau ia merujuk pada kebenaran,keadilan, dan nilai-nilai
lainnya. Karena itu proses administrasi itu sangat erat dengan nilai dimana konsekuensinya
proses administrasi selalu menuntut pertanggungjawaban etis (etika).Etika yang biasanya sangat
mempengaruhi adalah agama. Dalam agama banyak sekali norma-norma dan nilai yg harus
dipatuhi.
Menurut Geertz, agama adalah "sebuah simbol yang berlaku untuk menetapkan
suasana hati dan motivasi-motivasi yg kuat, yang meresap, dan yang tahan lama dalam diri
manusia dengan merumuskan konsep-konsep mengenai suatu tatanan umum eksistensi dan
membungkus. Jadi ada 5 poin penting menurut Geertz yaitu:
(1) Agama itu simbol yg berlaku,
(2) Tujuannya menetapkan suanana hati dan motivasi-motivasi yg kuat,
(3) caranya merumuskan konsep-konsep mengenai suatu tatanan umum eksistensi,
(4) kemudian konsep tersebut dibungkus dengan pancaran faktualitas,
(5) akibatnya suasana hati dan motivasi-motivasi itu tampak khas dan nyata.
Berdasarkan definisi tersebut agama itu bukan sesuatu yang hanya imajinasi yang tidak nyata,
tetapi merupakan suatu aturan kerja yang harus dikerjakan.Dengan demikian agama itu sesuatu
yang harus dipraktekkan bukan untuk kita saja tapi juga kehidupan bersama, termasuk
administrasi publik.

F. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Politik

Ilmu Politik, yaitu suatu ilmu yang mempelajari percaturan kekuatan dan kekuasaan dalam
masyarakat. Pada dasarnya administrasi adalah “policy execution”. Dengan demikian
administrasi harus meletakkan dirinya kapada politik karena yang satu merupakan kontinuasi
dari yang lain.
Hubungannya ada 4 yaitu :

1. Hubungan antara administrasi negara dan ilmu politik telah berjalan lama, karena secara
praktis tidak ada batas yang tegas antara politik dan administrasi.
2. Orientasi politik dalam studi administrasi negara meletakkan administrasi negarasebagai
satu elemen dalam proses pemerintahan. Administrasi negara dipandangsebagai satu
aspek dari proses politik dan sebagai bagian dari sistem pemerintahan.
3. Munculnya dikhotomi politik-administrasi sebenarnya merupakan gerakan koreksi
terhadap buruknya karakter pemerintah

Dalam perkembangannya, orientasi politik dalam studi administrasi negara dikombinasikan


dengan orientasi manajerial yang dikenal dengan orientasi politik-manajerial, dan orientasi sosio-
psikologis yang dikenal dengan orientasi politik-sosio-psikologis.
Administrasi negara dapat menempati tempat di jantung gerakan demokratisasi politik, asal
memenuhi paling tidak tiga persyaratan :
a. Mampu melakukan perencanaan strategis yang menyeluruhseperti yang dilakukan di Taiwan
seperti yang dikemukakan Sun dan Gargan.
b. mempunyaistrukturorganisasi yang tidakterlaluhirarkisdanparokialseperti yang dikemukakan
O’Toole.
c. membebaskan diri dari pendekatan dan kulturmiliteristik dalam melakukan pelayanan publik.
Mengenai perencanaan strategis, Indonesia mempunyai pengalaman dan institusi perencanaan
seperti Bappenas di tingkatpusat, dan Bappeda di tingkatdaerah.
Salah satu konsep Ilmu Politik adalah negara, dan negara merupakan objek studi bagi
Ilmu Administrasi Negara yang memandang bahwa negara adalah organisasi modern yang
membutuhkan sistem administrasi (pengorganisasian) secara profesional demi mengatur
kehidupan masyarakat agar menjadi lebih baik. Berbagai solusi cerdas sebaga upaya
memecahkan persoalan masyarakat di godok agar dapat dirumuskan serangkaian alternatif
kebijakan yang dapat dipilih oleh para policy maker melalui proses politik yang sudah dijelaskan
dalam bagan di atas. Serangkaian alternatif kebijakan tersebutlah yang kitakenal dengan nama
Kebijakan Publik yang dalam teknis pelaksanaannya, Ilmu Administrasi Negaralah yang
berperan sangat penting.
Ahli-ahli ilmu politik memberikan sumbangan dalam pengalokasian kekuasaan dan
wewenang, juga penyusunan konflik. Pandangan mereka yang paling diperhatikan adalah tentang
bagaimana seseorang memanipulasi kekuasaan (to manipulate power) untuk kepentingan diri
sendiri. Semakin banyak kitabelajar tentang politik (politics), kekuasaan (power) dankonflik
(conflict) merupakan realitas dalam aktivitas organisasi. Hubunga nantara keduanya sangat erat
sekali bahkan sangat sulit dibedakan, sebab kebanyakan apa yang dilakukan administrasi negara
dimulai dengan konsep-konsep ilmu Politik. Namun ada perbedaan administrasi negara yang
dapat kita lihat disini adalah Ilmu politik merupakan teori dan pihak lain sebagai suatu penerapan
(praktek).

Ilmu politik memberikan sumbangan objektif dari sisi teori dan prakteknya, salah satunya
bagaimana pengalokasian wewenang, politik dan penyusunan konflik, hal ini lah yang
memberikan sumbangan pemahaman teori dalam ilmu administrasi untuk menelaah lebih dalam
realitas sebuah organisasi. Dalam sisi prakteknya bisa kita lihat pada bagaimana suatu birokrasi
dan metode metode yang diberlakukan pada suatu adminstrasi dalam suatu pemerintahan, dari
kedua hal tersebut ilmu administrasi bisa kita artikan bahwa ilmu administrasi memiliki essensial
dengan ilmu hukum.

G. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Psikologi

Jiwa adalah daya hidup rohani yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan
pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior). Karena jiwa tersebut
tidak kelihatan maka yang di pelajari adalah gejala jiwa, yaitu apa yang keligatan dan dirasakan
berupa tingkah laku sehari-hari.
Perbedaan-perbedaan individu yang tidak begitu mudah di ukur tetapi sering
merupakan karakteristik-karateristik, atau sifat-sifat individu yang mudah terlihat yaitu apa yang
mudah terlihat,yaitu apa yang kita namakan watak( character) dan kepribadian ( personality ) .
Mempelajari watak dan kepribadian setiap orang berarti mempelajari berbagai jenis
watak kepribadian manusia yang multikompleks ragamnya. Douglas Mac Gregor dalam teori X
dan Ynya membagi manusia, atau jenis manusia yang perlu di dorong dan jenis manusia yag
berinisiatif.
Dengan kajian ilmu jiwa ( psikologi) seperti ini membuat kemajuan administrasi
Negara semakin mapan karena akan dapat lebih mengetahui bagaimana memotivasi seorang
bawahan. Misalnya seorang yang tidak memiliki kemauan bekerja apabila tidak ada yang
membimbing adalah kelompok yang tidak mempunyai inisiatif. Menurut teori X, mereka adalah
kelompok yang perlu system komando.
Oleh karena itu, para admistraror Negara dapat memotivasinya dengan briefing walaupun
akan mealkukan one way traffic . sebaliknya, mereka yang termasuk kelompok teori Y maka
inisiatifnya perlu didukung dengan cara para administrator Negara memberikan keleluasaan
berkarya.
H. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Sosiologi

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok
(RouckdanWarren ) merupakan penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya,
yaitu organisasi social ( William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff )
Sosiologi juga merupakan ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses
kemasyarakatan yang bersifat stabil ( J.A.A. Van Doorndan C.J Lemmers ) . ilmu
kemasyarakatan ini juga ilmu yang mempelajari struktur social dan proses social, termasuk
perubahan-perubahan social ( Selo Soermardjansoermardi ).
Tanggapan para ahli sosiologi terhadap Ilmu Administrasi Negara adalah gejala-gejala yang
timbul dalam pelayanan dari satu kelompok orang yang menyelenggarakan public terhadap
berbagai kelompok rakyat banyak yang diam di layani , di pandang sebagai usaha penataan
masyarakat.
Dalam hal ini perlu dilihat bahwa sejauh mana para administrator mampu dalam menganadaan
teknik pendekatan masyarakat. Sebaliknya juga perlu di lihat sejauh mana yang di perintah
(rakyat ) bersedia di pimpin, di urus , dan di atur dalam perhubungan antar manusia dalam
masyrakat Negara.
Jadi dalam hal ini pemerintah juga di anggap salah satu dari beberapa kelompok manusia. Hanya
bedanya pemerintah merupakan kelompok masyarakat yang memiliki kekuasaan untuk mengatur
dan memerintah.
Kekuasaan ini dapat di jumpai ada interaksi social antar manusia ataupun antar kelompok,
Karena mempunyai beberapa unsur pokok, yaitu:

1. Adanya rasa takut,


2. Adanyapemujaan
3. Adanya rasa cinta, dan
4. Adanyakepercayaan
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Ilmu administrasi merupakan fenomena masyarakat modern dengan objek materialnya


adalah manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yang mengandung banyak
sifat ilmu social dalam metode studinya, sehingga ilmu administrasi tergolong sebagai salah satu
cabang ilmu sosial, seperti halnya dengan ilmu politik, ilmu hokum, ilmu ekonomi, ilmu
sosiologi, ilmus ejarah, ilmu jiwa social, dan sebagainya.
Atmosudirdjo (1962:28) mengemukakan bahwa, ilmu pengetahuan dibagi kedalam ilmu
pengetahuan teoretik (pure sciences) dan ilmupengetahuan praktika (applied science), dan ilmu
administrasi tergolong dalami lmu-ilmu pengetahuan praktika. Ilmu pengetahuan praktika dibagi
lagi menurut sistematika Djojo digoeno dalam golongan ilmu-ilmu pengetahuan normatika dan
ilmu-ilmu pengetahuan teleologis. Norma tifialah aspek-aspek mengenai factor manusia,
hubungan antar manusia, jiwa, moril, disiplin, dan sebagainya. Teleologis atau teknis ialah aspek
administrasi dari sarana yang bukan manusia, misalnya: penganggran belanja, administrasi
keuangan, kearsipan, pengembangan metode kerja, klasifikasi jabatan dan sebagainya.
Siagian (1985:21) mengemukakan bahwa dari garis perkembangan ilmu pengetahuan itu sejak
zaman Yunani Kuno hingga sekarang semuanya disebut filsafat. Dari Filsafat itu sehingga timbul
tiga cabang yaitu:
1. Ilmu-ilmu eksakta, seperti ilmu Kimia, Matematika, Fisika, dan lain sebagainya.
2. Ilmu-ilmu Sosial, seperti: Ilmu Hukum, Ekonomi, IlmuPolitik, dan sebagainya.
3. Humanioraseperti: music, senitari, senirupa, sastra, dan lain-lain.
Ilmua dministrasi tergolong kedalam ilmu-ilmu sosial/ilmu terapan manfaatnya hanya ada
apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus, dan dalil-dalilnya diterapkan untuk meningkatkan
perikehidupan manusia.

3.2 Saran
Dengan penulisan makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami hubungan
administrasi dengan ilmu-ilmu lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Budiardjo, Miriam. Dasar-DasarIlmuPolitik.PT Gramedia. Jakarta. 2008.
P. Siagian, Sondang. Filsafat Administrasi. PT Bumi Aksara. Jakarta. 2011.
S.H, Soeroso. Pengantar Ilmu Hukum. Sinar Grafika. Jakarta. 2006.
Surie, H.G. IlmuAdministrasi Negara, suatubacaanpengantar. PT. Gramedia.
Jakarta. 1986.
Syafiie, Inu Kencana. SistemAdministrasi Negara.Bumi Aksara. 2003 .
Syafri, Wirman. Studi tentang Administrasi Publik. Erlangga. Jatinangor. 2012.
Thoha, Miftah. Ilmu Administrasi Publik Kontemporer. Kencana. Jakarta. 2008.
Tri Prasetya, Joko. Ilmu Budaya Dasar. Rineka Cipta. Jakarta. 2009.
MAKALAH PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI
TENTANG
HUBUNGAN ILMU ADMINISTRASI DENGAN ILMU LAINNYA

OLEH:

NAMA : LIDYA NOVIANA PARDEDE


KELAS : AB-3J

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Anda mungkin juga menyukai