Anda di halaman 1dari 62

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Administrasi
Sebagai lmu dan Seni.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir
kata kami berharap semoga makalah tentang Administrasi Sebagai lmu dan Seni ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Tangerang Selatan , 14 April 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………….……………………………i


KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………....iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………………..….. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………...… 3
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………………...……….. 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi, Seni, dan Ilmu…………………………………………..... 4
a) Pengertian Administrasi ………………………………………………………… 4
b) Pengertian Seni …………………………………………………………………. 8
c) Pengertian Ilmu……………………………………………………………...…. 10
B. Kedudukan Administrasi Sebagai Ilmu ...............…………………………,,,,,,,,,,,,,,, 16
a) Administrasi sebagai Ilmu…………………………………………………..….. 16
b) Tahap-tahap perkembangan administrasi sebagai ilmu……………………….... 18
c) Syarat-syarat administrasi sebagai ilmu…………………………………….….. 22
d) Pembagian Ilmu Administrasi ............................................................................. 40
e) Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu-Ilmu Lain ........................................ 45
C. Kedudukan Administrasi Sebagai Seni ....................................................................... 47
a) Hakikat administrasi sebagai seni ....................................................................... 47

b) Tahap Perkembangan Administrasi sebagai Seni ................................................50

c) Karakteristik Administrasi .................................................................................. 57

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ………………………………………………………………………… 58

2
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….…. 59
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang mencakup semua bidang
kehidupan. Karena itu, banyak sekali definisi mengenai administrasi. Sekalipun demikian, ada
tiga unsur pokok dari administrasi. Tiga unsur ini pula yang merupakan pembeda apakah sesuatu
kegiatan merupakan kegiatan administrasi atau tidak. Dari definisi administrasi yang ada, kita
dapat mengelompokkan administrasi dalam pengertian proses, tata usaha dan pemerintahan atau
adminsitrasi negara. Sebagai ilmu, administrasi mempunyai berbagai cabang, yang salah satu di
antaranya adalah administrasi negara.Administrasi negara juga mempunyai banyak sekali
definisi, yang secara umum dapat dibagi dalam dua kategori. Pertama, definisi yang melihat
administrasi negara hanya dalam lingkungan lembaga eksekutif saja. Dan kedua, definisi yang
melihat cakupan administrasi negara meliputi semua cabang pemerintahan dan hal-hal yang
berkaitan dengan publik.Terdapat hubungan interaktif antara administrasi negara dengan
lingkungan sosialnya. Di antara berbagai unsur lingkungan sosial, unsur budaya merupakan
unsur yang paling banyak mempengaruhi penampilan (performance) administrasi negara.Sejarah
Pertumbuhan Administrasi Negara dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa terdapat tali
sejarah yang merakit perkembangan administrasi negara. Apa yang dicapai dan diberikan oleh
administrasi negara sekarang, tidak lepas dari upaya-upaya yang tidak kenal lelah yang telah
dilakukan oleh para peletak dasar dan pembentuk administrasi yang dahulu. Administrasi modern
penuh dengan usaha untuk lebih menekan jabatan publik agar mempersembahkan segala
kegiatannya untuk mewujudkan kemak-muran dan melayani kepentingan umum. Karena itu,
administrasi negara tidak dipandang sebagai administrasi “of the public”, tetapi sebaliknya
adalah administrasi “for the public”.Ide ini sebenarnya bukanlah baru. Orientasi semacam ini
telah dicanangkan dengan jelas dalam ajaran Confusius dan dalam “Pidato Pemakaman”
Pericles, bahkan dalam kehidupan bangsa Mesir kuno. Bukti – bukti sejarah dengan jelas
membuktikan upaya-upaya yang sistematis, yang dikobarkan oleh tokoh-tokoh seperti Cicero
dan Casiodorus. Selama abad ke-16 – 18 tonggak kemapanan admi-nistrasi negara Jerman dan

3
Austria telah dipancangkan oleh kaum Kameralis yang memandang administrasi sebagai
teknologi. Administrasi negara juga memperoleh perhatian penting di Amerika, terutama setelah
negara ini merdeka.Apa yang dikemukakan oleh Cicero dalam De Officiis misalnya, dapat
ditemukan dalam kode etik publik dari kerajaan-kerajaan lama. Hal yang umum muncul di antara
mereka adalah adanya harapan agar administrasi negara melakukan kegiatan demi kepentingan
umum dan selalu mengembangkan kemakmuran rakyat. Dengan kata lain, administrasi negara
tidak seharusnya mengeruk kantong kantornya (korupsi) demi kepentingan dirinya
sendiri.Pendekatan Administrasi Negara Modern, Perkembangan evolusioner administrasi negara
diuraikan melalui pendekatan tradisional, pendekatan perilaku, pendekatan pembuatan keputusan
(desisional) dan pendekatan ekologis. Secara khusus, pendekatan tradisional mengungkapkan
tentang pengaruh ilmu politik, sebagai induk administrasi negara, pendekatan rasional dalam
administrasi dan pengaruh Gerakan Manajemen Ilmiah terhadap perkembangan administrasi
negara.Di antara empat pendekatan yang diajukan, tidak ada satu pun pendekatan yang lebih
unggul daripada pendekatan-pendekatan yang lain, karena setiap pendekatan berjaya pada
sesuatu masa, di samping kesadaran bahwa setiap pendekatan mempunyai kelebihan dan
kekurangan.Karena administrasi mengandung berbagai macam disiplin, sehingga cara
pendekatan dan metodologi dalam administrasi juga beraneka ragam, maka administrasi negara
merupakan bidang kajian yang dinamis. Selanjutnya sukar untuk secara khusus menerapkan satu-
satunya pendekatan terbaik terhadap aspek administrasi tertentu. Kiranya lebih bermanfaat untuk
mempergunakan keempat cara pendekatan tersebut sesuai dengan aksentuasi dari sesuatu gejala
yang diamati.Pengaruh politik terhadap administrasi negara selalu besar, tidak peduli kapan pun
masanya. Hal ini disebabkan oleh adanya gejala di semua negara yang menunjukkan bahwa
setiap pemerintah disusun di atas tiga cabang pemerintahan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif).
Hubungan terus menerus administrasi dengan politik mencerminkan keberlanjutan hubungan
antara lembaga eksekutif dengan lembaga legislatif, sebagaimana dicerminkan dalam dua tahap
pemerintahan, yakni tahap politik dan tahap administrasi. Jika tahap pertama merupakan tahap
perumusan kebijakan, maka tahap kedua merupakan tahap implementasi kebijakan yang telah
ditetapkan dalam tahap pertama
Manusia selalu hidup berkelompok dalam menjalankan kehidupannya. Salah satu
kelompok itu ialah sebuah usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Ilmu administrasi
adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama dari sekelompok orang

4
untuk mencapai tujuan tertentu dipelajari oleh suatu cabang ilmu. Kita bisa melihat, bahwa
istilah Administrasi itu bukan hal yang asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kita
juga sering menjumpainya dimana saja dan kapan saja dalam aspek kehidupan kita. Namun,
banyak orang yang tidak tahu dan mengerti tentang apa arti dan makna yang sebenar-benarnya
tentang administrasi. Oleh sebab itu, pentingnya pelajaran/studi administrasi untuk dipelajari dan
difahami oleh manusia untuk lebih mengenal dan tahu tentang administrasi yang
sebenarnya. Ilmu Administrasi merupakan segenap proses peyelenggaraan dalam setiap usaha
kerja sama dari sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu, dipelajari oleh suatu cabang
ilmu. Pengantar Ilmu Administrasi merupakan ilmu baru bagi setiap mahasiswa baru di
Perguruan Tinggi khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Kebanyakan dari
mahasiswa masih awam mengenai ilmu Administrasi. Oleh sebab itu, pentingnya pelajaran
Administrasi untuk dipelajari dan dipahami oleh setiap manusia khususnya mahasiswa untuk
lebih mengenal dan tau tentang administrasi yang sebenarnya.

B. Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan administrasi?
2. Bagaimana Kedudukan Administrasi sebagai Ilmu dan Seni?
3.Bagaimanakah Karakteristik dari Administrasi?

C. Tujuan Penulisan
1.Mengetahui dan memahami maksud dari administrasi
2. Mengetahui kedudukan administrasi sebagai ilmu dan seni
3. Mengetaui apa saja karakteristik dari administrasi

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi, Seni, dan Ilmu


a. Pengertian administrasi
Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan
kebijaksanaan untuk mencapai tujuan.
1. Administrasi dalam arti sempit
Kegiatan yang meliputi: catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-
mengetik, agenda, dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan.
2. Administrasi dalam arti luas
Seluruh proses kerja sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan
memanfaatkan sarana prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.
3. Definisi Administrasi menurut ahli
 Soewarno Handayaningrat
Mengungkapkan bahwa administrasi adalah kegiatan ketatausahaan yang terdiri
dari berbagai kegiatan seperti pembukuan baik penghitungan, pencatatan atau yang
lainnya dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan
dala arti yang sempit, menurutnya administrasi merupakan kegiatan catat mencatat
atau pembukuan, surat menyurat atau lainnya yang berkaitan dengan ketatausahaan.
 W.H. Evans
Administrasi merupakan fungsi yang berkaitan dengan manajemen dan
pengarahan segala tahap operasi perusahaan yang berkenaan dengan pengolahan
keterangan, komunikasi dan juga ingatan organisasi.
 Ulbert
Menurutnya administrasi ini merupakan istilah lain dari tata usaha dimana
sebagian penyusunan dan pencatatan data serta informasi secara sistematis baik
internal atau eksternal dengan tujuan menyediakan keterangan dan memudahkan
dalam memperoleh data baik sebagian maupun secara menyeluruh.

6
 George Terry
Mengemukakan bahwa administrasi merupakan sebuah proses perencanaan,
pengendalian, pengorganisasian, dan penggerakkan kepada orang-orang yang
melaksanakannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
 William Leffingwell dan Edwin Robinson
Administrasi merupakan salah satu cabang ilmu manajemen yang mengenai
pelaksanaan pekerjaan kantoran secara efesien, dimana dan kapan pekerjaannya
harus dilaksanakan.
 Arthur Grager
Administrasi merupakan fungsi dari tata penyelenggaraan pada komunikasi dan
pelayanan dalam sebuah organisasi.
 Sondang Siagian
Administrasi ialah keseluruhan rangkaian dari proses kerjasama antara beberapa
orang yang didasarkan pada asas rasionalitas untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
 The Liang Gie
Administrasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan suatu kelompok
berkenaan dengan hubungan kerjasama dalam mencapai tujuan tertentu.
 W.H Evans
Administrasi adalah fungsi yang menyatukan manajemen dengan mpengarahan
semua tahap operasi perusahaan tentang pengolahan bahan keterangan, kmunikasi
serta ingatan organisasi.
 Ordway Tead (1953)
Administrasi merupakan usaha yang luas yang mencakup semua bidang untuk
memimpin. mengusahakan, mengatur kegiatan kerjasama manusia yang dtujukan
pada tujuan dan maksud tertentu.
 Drs. The Liang Gie dan Drs. Sutarto (1977)
Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan
yang dilakukan oleh sekelompok orang dan kerja sama dalam untuk mencapai tujuan
tertentu.

 Dr. Sondang P. Siagian MPA (1977)


Administrasi adalah semua proses kerja sama antar dua orang atau lebih yang
didasaran atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetukan
sebelumnya.

7
 Liang Gie
Administrasi secara luas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
sekelompok orangd alam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
 Sorwarno handayaningrat
Administrasi secara sempit berasal dari kata Administatie dalam bahasa Belanda
yang meluputi kegiatan catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-
mengetik, agenda dan lain sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan.
Kesimpulannya ialah kegiatan ktatausahaan yang meliputi kegiatan catat-mencatat,
surat-menyurat, pembukan serta pengarsipan surat dan hal lainnya yang dimaksud
untuk menyediakan informasi dan mempermudah untuk memperoleeh informasi
kembali bila dibutuhkan.
 Prof. Dr. S Prajudi Atmosujio, S.H
Administrasi ialah proses dan tata kerja yang terdapat pada setiap usaha, apakah
itu usaha kenegaraan atau swasta, sipil atau militer, usaha besar dan kecil.
 Dwight Waldo (1971)
Administrasi ialah suatu bentuk daya upaya manusia yang kooperatif yang
memiliki tingkat rationaliteit yang tinggi.
 Syamsi
Administrasi adalah semua kegiatan dalam setiap usaha kerjasama yang dilakukan
oleh satu kelompok atau lebih secara bersama dan simultan untuk mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan.
 Soepardi
Administrasi adalah kesemua proses kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh
sekelompok atau lebih dengan bersama-sama dan simultan untuk mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan.

 Munarwadi Reksohadiprojo
Administrasi artinya adalah tata usaha ang mencakup setip pengatura yang rapi
dan sistematis serta penentuan fakta tertullis dengan tujuan mendapatkan pandangan
yang memyeluruh dan hubungan timbal balik antara satu fakta dengan fakta yang
lain.
 Wijana
Administrasi adalah rangkaian semua organ negara, baik itu negara rendah atau
tinggi yang bertugas untuk menjalankan pemerintahan pelaksanaan dan kepolisian.

8
 Leonard D. White
Administrasi adalah suatu proses yang biasa dlam semua usaha suatu kelompok
baik dalam usaha pribadi atau umum.
 Wlliam H. Newman
Administrasi adalah pembimbing, kepemimpinan dan pengawasan usaha suatu
kelompok individu kearah pncapaian tujuan bersama.
 White
Administrasi adalah proses yang biasanya terdapat pada semua usaha kelompok
pemerntah atau swasta, sipil atau militer, kecil atau besar.
 Simon
Administrasi adalah sebagai kegiatan kelompok yang mengadakan kerjasama
untuk menyelesaikan tugas bersama.
 Drs. Saafroedin Bahar
Administrasi ialah semua kegiatan atau proses penyelengraan dalam setiap usaha
kelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu
 Wikipedia
Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan
kebijaksanaan untuk mencapai tujuan
 William H. Newman
Administrasi sebagai pedoman/petunjuk, kepemimpinan dan pengawasan dari
usaha-usaha sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama.

 Wilson
Administrasi sebagai ilmu. Pemikiran tentang supremasi kepemimpinan pejabat
politik atas birokrasi itu timbul dari perbedaan fungsi antara politik dan administrasi,
dan adanya asumsi tentang superioritas fungsi – fungsi politik administrasi. Slogan
klasik pernah juga ditawarkan manakala fungsi politik berakhir maka fungsi
administrasi itu mulai, when politic end, administration begin
 Robert D. Calkins
Administrasi adalah kombinasi antara pengambilan keputusan dengan
pelaksanaan dari keputuan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
 H.A. Simon
Administrasi didefinisikan sebagai kegiatan sekelompok orang yang mengadakan
kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

b. Pengertian Seni
Seni adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur
keindahan dan mampu membangkitkan perasaan orang lain. Istilah seni berasal dari kata

9
sanskerta darikata sani yang diartikan pemujaan, persembahan dan pelayanan yang erat
dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut Padmapusphita dimana seni
berasal dari bahasa Belanda genie dalam bahasa latin disebut dengan genius yang artinya
kemampuan luar biasa dibawa sejak lahir. Sedangkan menurut Ilmu Eropa bahwa seni
berasal dari kata art yang berarti artivisual yaitu suatu media yang melakukan kegiatan
tertentu.
Seni menurut para ahli :
 Aristoteles
Pengertian seni menurut aristoteles adalah bentuk yang pengungkapannya dan
penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru
alam.

 Sudarmaji

Menurut Sudarmaji, pengertian seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman
estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume, dan gelap
terang.

 Alexander Baum Garton

Pengertian seni menurut Alexander Baum Garton bahwa arti seni adalah keindahan
dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.

 Ki Hajar Dewantara

Pengertian seni menurut Ki Hajar Dewantara adalah hasil keindahan sehingga dapat
menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan
manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.

 Immanuel Kant

Pengertian seni menurut Immanuel Kant adalah sebuah impian karena rumus-rumus
tidak dapat mengihtiarkan kenyataan.

 Hilary Bel

10
Pengertian seni menurut Hilary Bel bahwa arti seni adalah istilah yang digunakan
untuk semua karya yang dapat menggugah hati untuk mencari tahu siapa penciptanya.

 Leo Tolstoy

Pengertian seni menurut Leo Tolstoy adalah ungkapan perasaan pencipta yang
disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan
pelukis.

 James Murko

Pengertian seni menurut James Murko adalah penjelasan rasa indah yang terkandung
dalam jiwa setiap manusia, dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi ke dalam
bentuk yang dapat dianggap oleh indra pendengar (seni suara), penglihatan (seni
lukis), atau dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari, drama).

 Ira Adriati. M.Sn (Dosen Seni ITB)

Pengertian seni menurut Ira Adriati adalah proses dan produk dari memilih medium,
dan suatu set peraturan untuk penggnaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang
menentukan apa yang pantas dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan
baik kepercayaan, gagasan, sensasi atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk
medium itu.

 Eric Ariyanto

Pengertian seni menurut Eric Aryanto adalah kegiatan rohani atau aktivitas batin yang
direfleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain
yang melihat atau mendengarkannya.

 Drs. Popo Iskandar

Pengertian seni menurut Popo Iskandar adalah hasil ungkapan emosi yang ingin
disampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat/berkelompok.

11
c. Pengertian Ilmu

Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan
pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini
dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan alam manusia. Sedangkan
Pengertian Pengetahuan adalah informasi yang telah diproses dan diorganisasikan untuk
memperoleh pemahaman, pembelajaran dan pengalaman yang terakumulasi sehingga bisa
diaplikasikan ke dalam masalah/proses bisnis tertentu. Lalu Pengertian Ilmu
Pengetahuan Secara umum adalah suatu sistem berbagai pengetahuan yang didapatkan dari
hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan menggunakan metode-
metode tertentu. Secara etimologi, ilmu berasal dari bahasa arab dari kata ilm yang berarti
memahami, mengerti, atau mengetahuai. Jadi dapat artikan bahwa ilmu pengethuan adalah
memahami suatu pengetahuan.

Definisi ilmu menurut beberapa ahli :

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Menurut Para Ahli di Luar Negeri

 Asle Montagu

Pengertian ilmu pengetahuan menurut Asle Montagu dalam bukunya the cultured man
adalah sebagai pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari
pengalaman, studi dan percobaan yang telah dilakukan dipakai untuk menentukan hakikat
prinsip tentang hak yang sedang dipelajari.

12
 V.Afayanev: Menurut V. Afayanev

Pengertian ilmu pengetahuan dalam buknya Marxist Philosophy adlaah pengetahuan


manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran.

 Ralp Ross dan Ernes Van Den Haag

Menurut Ralp Ross dan Ernes Van Den Haag dalam bukunya yang berjudul The Fabric
of Society, bahwa ilmu memiliki kriteria empiris, rasional umum, kumulatif, dan
keempatnya serentak terpenuhi.

b. Pengertian Ilmu Pengetahuan Menurut Para Ahli di Indonesia

 Moh. Hatta

Pengertian ilmu pengetahuan menurut Moh. Hatta bahwa ilmu pengetahuan adalah
pengetahuan atau studi yang teratur tentang pekerjaan hokum umum, sebab akibat dalam
suatu kelompok masalah yang sifatnya sama baik dilihat dari kedudukannya maupun
hubungannya.

 Dadang Ahmad S

Pengertian ilmu pengetahuan menurut Dadang Ahmad S, adalah suatu proses


pembentukan pengetahuan yang terus menerus hingga dapat menjelaskan fenomena dan
keberadaan alam itu sendiri.

 Mappadjantji Amien

Menurutnya, pengertian ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang berawal dari


pengetahuan, bersumber dari wahyu, hati dan semesta yang memiliki paradigma, objek
pengamatan, metode, dan media komunikasi membentuk sains baru dengan tujuan untuk

13
memahami semesta untuk memanfaatkannya dan menemukan diri untuk menggali
potensi fitrawi guna mengenal Allah.

 Syahruddin Kasim

Menurut Syahruddin Kasim, bahwa pengertian ilmu pengetahuan adalah pancaran


hasil metabolisme ragawi sebagai hidayah sang pencipta yang berasal dari proses
interaksi fenomena fitrawimelalui dimensi hati, akal, nafsu yang rasional empirik dan
hakiki dalam menjelaskan hasanah alam semesta demi untuk menyempurnakan tanggung
jawab kekhalifaan.

 Helmy A. Kotto

Pengertian ilmu pengetahuan menurut Helmy. A. Kotto bahwasanya ilmu pengetahuan


adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus sampai menjelaskan
fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.

 Sondang Siagian

Menurut Sondang Siagian bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu objek, ilmiah yang
memiliki sekelompok prinsipol, dalil, rumus, yang melalui percobaan yang sistematis
dilakukan berulang kali telah teruji kebenarannya, dalil-dalil, prinsip-prinsip dan rumus-
rumus mana yang dapat diajarkan dan dipelajari.

 Soerjono Soekanto

Pengertian ilmu pengetahuan menurut Soerjono Soekanto adalah pengetahuan yang


tersusun sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan dimana selalu
dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang lain yang
mengetahuinya.

 Abu Bakar

14
Pengertian ilmu pengetahuan menurut Abu Bakar adalah suatu pendapat atau buah
pikiran, yang memenuhi persyaratan dalam ilmu pengetahuan terhadap suatu bidang
masalah tertentu.

Pengkategorian Ilmu

Klasifikasi atau pekategorian ilmu pengetahuan mengalami perkembangan atau perubahan


sesuai dengan semangat zaman. Terdapat banyak pandangan yang terkait dengan klasifikasi ilmu
pengetahuan yang dapat kita temui. Pada makalah ini kami akan mengklasifikasikan ilmu
pengetahuan menurut subyeknya dan obyeknya.

a. Menurut subyeknya

1) Teoritis

a. Nomotetis adalah ilmu yang menetapkan hukum-hukum yang universal berlaku,


mempelajari obyeknya dalam keabstrakannya dan mencoba menemukan unsur-unsur
yang selalu terdapat kembali dalam segala pernyataannya yang konkrit bilamana dan di
mana saja, misalnya adalah ilmu alam, ilmu kimia, sosiologi, ilmu hayat dan
sebagianya.

b. Ideografis (ide: cita-cita, grafis: lukisan), ilmu yang mempelajari obyeknya dalam
konkrit menurut tempat dan waktu tertentu, dengan sifat-sifatnya yang menyendiri
(unik). Misalnya ilmu sejarah, etnografi (ilmu bangsa-bangsa), sosiologi dan
sebagainnya.

2) Praktis (applied science/ ilmu terapan)

Ilmu yang langsung ditujukan kepada pemakaian atau pengalaman pengetahuan itu, jadi
menentukan bagaimanakah orang harus berbuat sesuatu, maka ini pun diperinci lebih
lanjut yaitu :

a. Normatif

Ilmu yang memesankan bagaimanakah kita harus berbuat, membebankan kewajiban-


kewajiban dan larangan-laramgan misalnya: etika (filsafat kesusilaan/filsafat moral).

b. Positif, (applied dalam arti sempit)

15
Ilmu yang mengatakan bagaimanakah orang harus berbuat sesuatu, mencapai hasil
tertentu. Misalnya adalah ilmu pertanian, ilmu teknik, ilmu kedokteran dan sebagainnya.

Kedua macam ilmu pengetahuan ini saling melengkapi, jadi walaupun dibedakan
tetap tidak boleh dipisahkan. Kebanyakan ilmu pengetahuan mempunyai bagian teoritis
disamping bagian praktis, sehingga sering sulit diterapkan dimana suatu ilmu harus
dimasukkan dalam pembagian ini, ilmu teoritis, biasannya dapat berdiri sendiri terlepas
dari ilmu praktis,akan tetapi ilmu praktis selalu mempunyai dasar yang teoritis.

b. Menurut Obyeknya (terutama obyek formalnya atau sudut pandangnya)

1) Universal/umum

Meliputi keseluruhan yang ada,seluruh hidup manusa, misalnnya: teologi/agama dan


filsafat.

2) Khusus

Hanya mengenai salah satu lapangan tertentu dan kehidupan manusia, jadi obyeknya
terbatasa, hanya ini saja atau itu saja. Inilah yang biasannya disebut” ilmu pengetahuan”

a. Ilmu-ilmu alam (natural scienses, natuurwetenschappen)

Ilmu yang mempelajari barang-barang menurut keadaanya di alam kodrat saja, terlepas
dari pengaruh manusia dan mencari hukum-hukum yang mengatur apa yang terjasi di
dalam alam, jadi terperinci lagi menurut obyeknya. Termasuk di dalamnya adalah:
ilmu alam, ailmu fisika, ILMU kimia, ilmu hayat dan sebainnya.

b. Ilmu pasti (mathematics)

Ilmu yang memandang barang-barang, terlepas dari isinya hanya menurut besarnya.
Jadi mengadakan abstaraksi barang-barang itu. Ilmunya dijabarkan secara logis
berpangkal pada beberapa asas-asas dasar (axioma). Termasuk di dalamnya adalah:
ilmu pasti, ilmu ukur, ilmu hitung, ilmu al jabar dan sebagainnya.

c. Ilmu-ilmu kerohanian / kebudayaan (geisteswisssen-schaften/social-sciences)

16
Ilmu yang mempelahari hal-hal dimana jiwa manusia memegang peranan yang
menentukan. Yang dipandang bukan barang-barang seperti di alam dunia, terlepas dari
manusia, melainkan justru sekadar mengalami pengaruh dari manusia. Termasuk
misalnnya: ilmu sejarah, ilmu mendidik, ilmu hukum , ilmu ekonomi, ilmu sosiologi,
ilmu bahasa dan sebagainnya.

Klasifikasi ilmu pengetahuan menurut para filsuf, antara lain :

1) Cristian Wolff

Cristian Wolff mengklasifikasikan ilmu pengetahuan ke dalam tiga kelompok besar , yakni
ilmu pengetahuan empiris, matematika, dan filsafat. Klasifikasi ilmu pengetahuan menurut
Cristian Wolff dapat diskemakan sebagai berikut :

a. Ilmu pengetahuan empiris

- Kosmologis empiris

- Psikologis empiris

b. Matematika

- Murni : aritmatika, geometri, aljabar

- Campuran : mekanika, dan lain-lain

c. Filsafat

- Spekulatif (metafisika)

o umum : ontologi

o khusus: psikologi, kosmologi, theologi

- Praktis

o intelek: logika

o kehendak; ekonomi, etika, politik.

o pekerjaan fisik: tekhnologi

17
2) Auguste Comte

Pada dasarnya penggolongan ilmu pengetahuan yang dikemukakan Auguste Comte


sejalan dengan sejarah ilmu pengetahuan itu sendiri, yang menunjukkan bahwa gejala-gejala
dalam ilmu pengetahuan yang paling umum akan tampil terlebih dahulu. Kemudian disusul
dengan gejala pengetahuan yang semakin lama semakin rumit atau kompleks dan semakin
kongkret. Karena dalam mengemukakan penggolongan ilmu pengetahuan, Auguste Comte
memulai dengan mengamati gejala-gejala yang paling sederhana, yaitu gejala yang letaknya
paling jauh dari suasana kehidupan sehari-hari. Urutan dalam penggolongan ilmu
pengetahuan Auguste Comte sebagai berikut:

- Ilmu pasti (matematika)


- Ilmu perbintangan (astronomi)
- Ilmu alam (fisika)
- Ilmu kimia
- Ilmu hayat (fisiologi atau biologi)
- Fisika sosial (sosiologi)

Klasifikasi ilmu pengetahuan menurut Auguste Comte secara garis besar dapat
diklasifikasikan sebagi berikut:
- Ilmu pengetahuan:
a. Logika (matematika murni)
b. Ilmu pengetahuan empiris (astronomi, fisika, biologi, sosiologi)

- Filsafat

a. Metafisika

b. Filsafat ilmu pengetahuan

B. Kedudukan Administrasi Sebagai Ilmu


a. Administrasi sebagai ilmu
 Hakikat administrasi sebagai ilmu

Secara etimologi administrasi berasal dari kata bahasa Inggris administration.


Dalam Webster’s New World Dictionary (1951) administration merupakan bentuk
adjective dari kata administer.Adapun kata administer menurut kamus tersebut berasal

18
dari kata lain :ad + ministrate yang artinya adalah to serve dalam bahasa Indonesia
melayani.Kemudian kata administer dalam bahasa Inggris itu diartikan sebagai :To
manage, to conduct, to direct.

Sementara seni, G. R. Terry (1977) mengatakan, “Art is personal creative power


plus skill in performance”. Seni merupakan kemampuan atau kemahiran seseorang
untuk menerapkan knowledge yang dimiliki dalam menjalankan tugas dan fungsi
tertentu. Selain itu, istilah “seni” atau arti ini berasal dari bahasa Latin yang berarti skill
atau keahlian, kemahiran yang timbul dari dalam untuk mewujudkan sesuatu.

Kaitannya dengan administrasi berarti bagaimana menerapkan knowledge


(science) dengan menggunakan kemahiran, ketrampilan, pengalaman yang dilakukan
oleh para administrator/manajer (top, middle, lower level) dalam suatu kegiatan
kerjasama dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan kata lain administrasi dan
manajemen ditinjau dari segi praktisnya.

Administrasi sebagai ilmu berari administrasi dapat dipelajari dan diajarkan.


Perkembangan dewasa ini menunjukan bahwa disiplin ilmu administrasi telah diajarkan
dan sekaligus menjadi bidang studi dan kajian tersendiri terutama di fakultas ilmu sosial
dan ilmu politik atau fakultas administrasi baik program studi maupun administrasi
negara. Administrasi sebagai ilmu mungkin lebih lambat munculnya, yaitu pada akhir
abad ke-19 di Perancis dan Amerika jika dibandingan administrasi sebagai seni yang
telah lama dipraktikan. Sejak akhir abada 19 administrasi mulai dipelajari,
disistematiskan, dirumuskan berdasarkan prinsip-prinsip umum, konsep-konsep, dalil-
dalil, hukum-huku yang daoat digenerelisasikan sehingga dapat disusun teori-teori yang
berlaku umum dan universal.

Administrasi adalah suatu studi yang sistematis karena dirumuskan dari proses
atau kegiatan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang terdapat dalan
masyarakat. The Liang Gie berpendapat bahwa ilmu dapat diartikan sebagai
sekelompok pengetahuan teratur mengenai sesuatu pokok soal dengan titik pusat
perhatian pada permasalahan tertentu sehingga merupakan berbagai konsep yang

19
ditelaah oleh budi manusia berdasarkan suatu metode untuk mencapai kebenaran
bercirikan empiris, sitematis, objektif, dan dapat diperiksa kebenarannya.

Tahun 1886 sering disebut sebagai “tahun” lahirnya ilmu administrasi, karena
pada tahun itulah gerakan manajemen/administrasi ilmiah dimulai oleh Frederick
Winslow Taylor di Amerika Serikat yang dijuluki bapak ilmu manajemen, dan
kemudian diikuti oleh Henry Fayol di Prancis yang dijuluki pula bapak ilmu
Administrasi. Dalam masa ini para sarjana mulai memperjuangkan supaya pengetahuan
administrasi sebagai ilmu yang mandiri atau sebagai salah satu tertib-ilmu (disiplin).
Demikian juga dalam masa inilah para ahli dan sarjana mengkhususkan dirinya dalam
bidang administrasi dan manajemen.

Administrasi sebagai seni pada hakekatnya timbul bersama-sama dengan


timbulnya peradaban manusia. Jelasnya semenjak manusia telah berbudaya, yaitu
dengan mengembangkan ciptanya/ akal pikirannya, rasanya/ seninya,
karsanya/kehendaknya, dan adanya kerja sama antara 2 orang atau lebih telah
merupakan unsur-unsur administrasi dalam kehidupan bersama atau bermasyarakat.
Oleh karena itu, administrasi sebagai suatu seni sesungguhnya bukan merupakan hal
yang baru, karena dengan adanya 2 manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu, di sana sudah terdapat administrasi, yaitu administrasi dalam praktek. Herbert
A. Simon, misalnya, pernah mengatakan bahwa apabila ada 2 orang yang bekerja-sama
untuk menggulingkan sebuah batu yang tidak dapat digulingkan hanya oleh satu orang
di antara mereka, di sana telah terdapat administrasi.

Sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa sejak periode prasejarah dan
periode sejarah, manusia telah menjalankan sebagian prinsip-prinsip administrasi yang
sekarang kita kenal, dan telah menerapkan dalam bidang pemerintahan, perdagangan,
perhubungan, pengangkutan dan sebagainya, misalnya seperti yang dikemukakan oleh
Max Webber bahwa Mesir adalah negara tertua yang menjalankan sistem administrasi,
khususnya adminitrasi birokratik. Demikian juga di Tiongkok kuno, dapat diketahui
tentang konstitusi Chow yang dipengaruhi oleh ajaran Confucius dalam “Administrasi
Pemerintahan”. Dari Yunani (430 SM) dengan susunan kepengurusan Negara yang

20
demokratis, Romawi dengan “De Officiis dan “De Legibus”nya Marcus Tullius Cicero.
Dan di Indonesia terlihat pada zaman Pemerintahan Kerajaan Mataram I, Majapahit dan
Sriwijaya, dan salah satu buktinya adalah candi Borobudur, yang terus di kagumi oleh
setiap orang.

b. Tahap-tahap perkembangan administrasi sebagai ilmu


Administrasi sebagai ilmu muncul pertama kali pada tahun 1886 yakni ditandai dengan
munculnya gerakan manajemen ilmiah yang dipelopori F.W. Taylor, yang menandai
berakhirnya status administrasi dan manajemen sebagai seni semata-mata, dan mulai
berdwistatus, yaitu disamping sebagai seni juga sebagai ilmu.

Sejak lahirnya sampai sekarang, administrasi sebagai ilmu telah menjalani empat tahap,
yakni :
1. Survival Period (1886-1930).
Tahun 1886 sering disebut sebagai “tahun” lahirnya ilmu administrasi, karena pada tahun
itulah gerakan manajemen/administrasi ilmiah dimulai oleh Frederick Winslow Taylor di
Amerika Serikat yang dijuluki bapak ilmu manajemen, dan kemudian diikuti oleh Henry
Fayol di Prancis yang dijuluki pula bapak ilmu Administrasi. Dalam masa ini para sarjana
mulai memperjuangkan supaya pengetahuan administrasi sebagai ilmu yang mandiri atau
sebagai salah satu tertib-ilmu (disiplin). Demikian juga dalam masa inilah para ahli dan
sarjana mengkhususkan dirinya dalam bidang administrasi dan manajemen.

2. Consolidation and Completion Period (1930-1945).


Dalam masa ini asas-asas, rumus-rumus dan kaidah-kaidah (norma) ilmu administrasi
lebih disempurnakan. Dan dalam masa ini juga mutu (quality) dan jumlah (quantity) para
sarjana administrasi turut dikembangkan serta gelar-gelar kesarjanaan dalam ilmu
administrasi Negara dan niaga banyak diberikan oleh lembaga-lembaga pendidikan tinggi.

3. Human Relations Period (1945-1959).


Dalam masa ini para sarjana administrasi mulai memperhatikan segi manusiawi dan
menyelidiki segala hubungan dari semua orang dalam kegiatan kerjasama, baik hubungan
yang bersifat resmi (dinas,formal) maupun yang tidak resmi (informal). Pada masa ini pula

21
ditulis pula hampir semua buku mengenai hubungan antar manusia dalam kegaiatan
kerjasama mereka.

4. Behavioral Period (1959-sekarang).


Dalam masa ini para sarjana administrasi mulai mengadakan perhatian serta peningkatan
terhadap penyelidikan mengenai tindakan-tindakan dan perilaku orang-orang dalam
kehidupan berorganisasi dan dalam bidang pekerjaannyan system maupun pendekatan
kontingensi (contingency approach).

Dari uraian diatas kita dapat menarik kesimpulan tentang Administrasi. Adapun
pengertian dari Administrasi menurut “Ilmu” adalah suatu ilmu yang mempelajari aktivitas
manusia yang bersifat kooperatif dan bagaimana cara-cara merealisasikannya yang terkumpul
secaras sistemasi. Sedangkan pengertian Administrasi sebagai “Seni” adalah merupakan
proses kegiatan yang perlu dikembangkan secara kontinu, agar administrasi sebagai suatu cara
untuk mencapai tujuan yang benar-benar dapat memberi peranan yang diharapkan.

Perkembangan Administrasi Sebagai Ilmu :


1. Manajemen Ilmiah
Asumsi yang digunakan oleh Taylor adalah pekerja dapat dimotivasi dengan suatu balas
jasa ekonomi lebih yang dihasilkan dari kenaikan produktivitas. Dengan kata lain,
menurut Taylor, perangsang – perangsang ekonomiis dapat merupakan motivator utama
bagi pekerja – pekerja industrial.
2. Teori Administrasi
Pada kurun waktu yang hampir bersaman dengan Taylor maka Henry Fayol (1942-1952),
memunculkan satu teori dan pendekatan bagi perkembangan studi administrasi yang
disebut administrative management theory atau disebut juga teori administrasi umum.
Adapun aktivitas-aktivitas tersebut adalah :
1. Technical
2. Commercial
3. Security
4. Financial

22
5. Accounting
6. Administrative operations
3. Teori birokrasi
Pendekatan birokrasi dalam studi administrasi dan manajemen dipelopori oleh Max
Weber (1864-1920), yang dikenal dengan bapak sosiologi modern.

Dalam membahas birokrasi, Max Weber mengemukakan adanya enam karakteristik


birokrasi:

a. Pembagian kerja atas dasar spesialisasi fungsi dan tugas masing-masing posisi
ditentukan oleh otoritas legal.

b. Ada hirarki kekuasaan yang jelas.

c. Didasarkan pada aturan-aturan yang diinformasikan dicatat dalam dokumen.

d. Hubungan yang terjadi dalam organisasi merupakan hubungan yang bersifat


impersonal.

e. Latihan dan kompetensk khusus, merupakan kriteria utama dari kedudukan


administratif, sehingga keahlian dan karier merupakan landasan promosi dan
pemilihan pekerja.

f. Aktivitas organisasi menuntut kapasitas pekerja secara penuh.

4. Pendekatan hubungan manusia

Pandangan baru terhadap pemikiran administrasi dan manajemen kembali muncul di


Amerika Serikat sekitar tahun 1930-an. Pandangan baru tersebut dikenal sebagai
pendekatan hubungan manusia (human relations.

5. Pendekatan perilaku

Para ilmuan perilaku mengembangkan pendekatan baru untuk studi administrasi dan
manajemen. Para ahli perilaku (behaviorist) sangat tertarik dalam hubungan – hubungan

23
interpersonal dan diorientasikan kearah psikologi sosial dan beberapa lebih
mengutamakan fokus pada perilaku individual.

6. Aliran proses

Aliran proses manajemen jejaknya berasal dari ide henry Fayol. Penganjuran atau
pendukung aliran ini melihat fungsi – fungsi manajemen atau tugas – tugas manajerial
sebagai suatu proses yang dilakukan oleh manajer.

7. Pendekatan kuantitatif

Pendekatan atau aliran ini muncul kira – kira pada era post PD II. Aliran kuantitatif
melihat manajemen sebagai siterm dari proses – proses dan model – model matematikal.

Suatu model matematik :


Y = 16 X – X2
Dimana Y = profit maksimum dan X = jumlah penduduk yang dicapai.

8. Pendekatan system

Pendekatan sistem dalam studi administrasi dan manajemen mulai mendapat perhatian
sekitar tahun 1960-an, meskipun sesungguhnya sudah diawali oleh tulisan Barnard
(1938), dengan mengatakan organisasi adalah sistem aktivitas yang kooperatif antara dua
orang atau lebih.

9. Pendekatan kontingensi

Pendekatan kontingensi dalam studi administrasi dan manajemen muncul kira – kira
tahun 1970-an. Pendekatan kontingensi berarti, bahwa there is no one best way of
managing all situations.

C. Syarat-syarat administrasi sebagai ilmu


Setiap pengetahuan memiliki syarat-syarat tertentu hingga ia disebut ilmu atau
pengetahuan ilmiah. Begitu pula administrasi, ia memiliki syarat-syarat tertentu yang
menjadikannya sebagai ilmu.
1. Menggunakan metode ilmiah

24
Ilmu harus objektif, yang berarti ilmu harus mampu mengungkapkan objeknya sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. Kesesuaian antara materi yang diungkapkan ilmu dengan
objeknya disebut dengan objektivitas. Untuk itu diperlukan metode sebagai prosedur kerja
dalam mengungkapkan keadaan objeknya. Metode itu harus memberikan jaminan yang tinggi
untuk menghasilkan informasi dan penjelasannya sebagai kebenaran yang bernilai ilmiah.
Prosedur dan cara kerja ini disebut dengan metode keilmuan. Prosedur dan cara kerja dalam
mempelajari objek ilmu administrasi, pada umumnya dilakukan melalui proses berpikir
ilmiah. Penggunaan prosedur kerja dan cara kerja melalui penelitian, pada umumnya
dilakukan sebagai usaha pengembangan ilmu administrasi yang telah dirangkai dengan
prosedur dan cara kerja melalui proses berpikir ilmiah.
Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Cara atau teknik ilmiah yang dimaksud adalah dimana kegiatan
penelitian itu dilaksanakan berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional, Empiris dan
Sistematis (RES). Rasional berarti peneltian dilakukan dengan cara yang masuk akal,
sehingga terjangkau oleh nalar manusia. Empiris berarti cara atau teknik yang dilakukan
selama penenlitian itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat
mengamati dan mengetahui cara atau teknik atau langkah yang digunakan selama proses
penelitian. Sistematis, maksudnya adalah proses yang dilakukan dalam penelitian itu
menggunakan langkah-langkah tertentu yang logis.
Data empiris yang diperoleh melalui penelitian itu harus mempunyai kriteria valid. Yaitu
data yang derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data
yang dikumpulkan oleh peneliti. Misalnya dalam suatu pameran bisnis terjual 500 set
komputer, sementara peneliti melaporkan jauh dibawah atau diatas 500 set computer yang
terjual, maka derajad validitas hasil penelitian itu rendah. Atau misalnya dalam suatu
perdagangan saham tidak terjadi kerusuhan, dan peneliti melaporkan terjadi kerusuhan maka
data yang dilaporkan juga tidak valid.
Untuk mendapatkan data yang valid dalam penelitian sering sulit dilakukan, oleh karena
itu, maka validitas hasil penelitian dapat diuji melalui pengujian reliabilitas dan obyektivitas
data penelitian yang telah terkumpul. Pada umumnya kalau data itu realiabel dan obyektif,
maka hasil penelitiannya akan valid. Data yang valid pasti reliable dan obyektif. Reliabelitas
berkenaan dengan derajad konsistensi/keajegan data dalam interval waktu tertentu. Misalnya

25
pada hari pertama wawancara, sumber data mengatakan bahwa jumlah karyawan yang
berdemonstrasi sebanyak 1000 orang, maka besok atau lusa pun sumber data tersebut akan
tetap mengatakan bahwa jumlah karyawan yang berdemonstrasi tetap sebanyak 1000 orang,
maka data tersebut adalah data yang obyektif (lawannya subyektif).
Kalau ada beberapa kelompok peneliti memberikan data penelitian tersebut tidak obyektif
sehingga tidak valid. Data yang reliable belum tentu valid, misalnya setiap hari seseorang
karyawan perusahaan pulang malam dengan alasan ada rapat, padahal kenyataannya tidak ada
rapat. Hal ini diucapkan secara konsisten tetapi datanya tidak valid. Data yang obyektif juga
belum tentu valid, misalnya 99 % dari sekelompok orang menyatakan bahwa si A adalah
pencuri, dan 1 % menyatakan bukan pencuri. Padahal yang benar justru yang hanya 1 % yang
menyatakan bahwa A adalah bukan pencuri.
Validitas data hasil penelitian dapat diperoleh dengan menggunkan instrument yang valid,
menggunakan sumber data tepat dan cukup jumlahnya, serta metode pengumpulan dan
analisis data yang benar. Untuk mendapatkan data yang reliable, maka instrument harus
reliable dan penelitiannya dilakukan dengan berulang-ulang. Selanjutnya untuk mendapatkan
data yang obyektif, maka sampel sumber data jumlahnya mendekati jumlah populasi.
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan
penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan.
Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru
yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu
digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan
tertentu, dan pengembangan berarti untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang
telah ada.
Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya, secara umum data yang
diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi
masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui
dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan
masalah, dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.

2. Universal

26
Universal adalah bersifat umum atau menyeluruh. Dimana pun tempat terjadinya
kegiatan administrasi, maka kegiatan itu sama seperti yang dilakukan oleh individu lain, di
tempat lain pula. Ia tak terikat oleh ruang dan waktu. Selain itu, ada pembuktian atas
kebenarannya. Tujuannya adalah agar ia dapat diterima dimasyarakat umum. Apabila
kebenarannya tidak teruji, maka teori atau ilmu tersebut hanya dibenarkan oleh si pembuat
saja, tidak diterima secara umum.

3. Mempunyai prinsip-prinsip tertentu


Fayol meletakkan sejumlah prinsip-prinsip umum.daripada Administrasi yang
dipergunakan sebagai suatu rangka salah satu daripada bab Bukunya. la membagi prinsip-
prinsip itu menjadi 14 (empat bedas) bagian yaitu:
 Pembagian pekerjaan (division of work).
 Kewenangan dan tanggung jawab (authority and responsibility).
 Disiplin (discipline)
 Kesatuan perintah (Unity of Command).
 Kesatuan arah/tujuan (Unity of direction).
 Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan individu (Subordina-tion of
individual to general interest).
 Penggajian (Remuniration).
 Sentralisasi (Centralization).
 Skala hirarkhi (Scalar chain).
 Tata tertib (Order).
 Keadilan (Equity).
 Stabilitas daripada jabatan (Stability of tenure).
 Prakarsa (Initiative).
 Solidaritas artara sesama kawan sekerja (Esprit de corps).

4. Mempunyai objek

27
Salah satu unsur yang terpenting dalam ilmu pengetahuan atau pengetahuan ilmiah adalah
obyek. Objek ilmu adalah sesuatu yang dibahas atau dipelajari dan digambarkan secara
lengkap dan juga dapat dipertanggung jawabkan. Objek ilmu dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu:

 Objek material
Objek material yaitu sesuatu yang bersifat nyata dan diselidiki dan digambarkan oleh
ilmu. Objek material ilmu banyak yang sama antara satu dengan yang lainnya, sehingga
kita tidak bisa menjadikannya sebagai patokan dalam membedakan ilmu yang satu
dengan ilmu yang lain. Ilmu administrasi, objek materialnya adalah manusia dan segala
sesuatu yang dipengaruhi manusia.
 Objek formal
Objek formal yaitu aspek khusus pada objek material yang diselidiki dan digambarkan
oleh suatu ilmu. Objek formal tidak sama antara ilmu yang satu dengan ilmu yang
lainnya, sehingga bisa dijadikan sebagai suatu faktor utama yang membedakan suatu
disiplin ilmu. Ilmu administrasi, objek formalnya adalah rangkaian kegiatan manusia atau
proses pengendalian kerja sama manusia di dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.

5. Mempunyai sistem
Setiap ilmu dalam dirinya merupakan suatu sistem, artinya merupakan suatu kebulatan
dan keutuhan tersendiri dan terpisah dari ilmu lainnya, misalnya psikologi merupakan
kebulatan tersendiri yang terpisah dengan anthropologi. Begitu pula dengan administrasi.
Administrasi memiliki sistem tersendiri dan terpisah dengan ilmu lainnya, dimana
administrasi membahas tentang suatu kerja sama yang dilakukan oleh sekelompok orang
untuk mencapai tujuan tertentu secara rasional dengan menggunakan prinsip efektivitas dan
efesien.

6. Dapat dijadikan teori


Mengapa tidak ada pendidikan administrasi tanya Fayol. Kenyataan bahwa waktu itu
belum adanya teori Administrasi, sebab tanpa teori tidak mungkin adanya pengajaran.

28
Sebenarnya tidak sedikit teori-teori dari seseorang yang berpengalaman memimpin suatu
bidang-bidang usaha dengan sukses, tetapi usahausaha pengumpulan daripada prinsip-
prinsip, peraturan-peraturan, metode-metode, prosedur-prosedur dan sebagainya yang
dipergunakan untuk mengecek dari pengalaman-pengalaman umum tersebut belum ada.
Oleh karena itu, Fayol memelopori penulisan buku: General and Industrial
Administration (Administrasi Umum dan Industri), yang dimulai dengan proses perumusan
teori. "Saya mengharap", ia menambahkan, "dengan metode ini, suatu teori Administrasi
akan berasal dari Buku ini." Hal ini dilakukan sebagai suatu dasar atau pedoman yang akan
dilakukan untuk pengajaran administrasi, baik di sekolah maupun di tempat pekerjaan.
Adapun beberapa teori yang diciptakan oleh Fayol dalam administrasi adalah sebagai
berikut :
1. Badan Kerja Sama (The Body Corporate).
Tugas pokok daripada organisasi, menurut Fayol ialah mengembangkan personal yang
mampu melaksanakan keenam fungsi. Fayol menganggap struktur administrasi seperti
halnya "badan kerja sama" (the body corporate) dan membandingkan fungsi-fungsi
administrasi seperti halnya sistem urat-urat syaraf yang terdapat pada tubuh binatang atau
manusia
2. Seorang Kepala Untuk Setiap Unit Organisasi (One Head For One)
Setiap organisasi dengan tidak mengingat berapa besarnya, harus adanya kewenangan
bagi setiap pegawainya dan bahwa setiap pegawai mempunyai wewenang yang dimaksud.
Untuk maksud ini skala organisasi adalah suatu alat Administrasi di mana Fayol
menekankan kepada suatu prinsip "Kesatuan Komando" atau "Kesatuar Perintah" (unity of
command) dan Kesatuan Tujuan" (unity of direction). la menyatakan bahwa seorang pegawai
hanya menerima perintah dari seorang atasannya. Dengan adanya satu kepala dan satu
Rencana, dimaksudkan kegiatan daripada suatu kelompok mempunyai tujuan yang sama.
3. Staf Ahli (Many Brains To Help).
Anggota-anggota staf diharapkan dapat membantu Pimpinan (as an adjunct
reinforcement) dan bertindak sebagai penasehat daripada Manager. Pekerjaan staf adalah
membantu Manager dalam 4 (empat) kegiatan, yakni:
o Korespondensi,
o Memberikan informasi dan persoalan-persoalan lain yang dihadapi.
o Sebagai penghubung dan pengawas.
o Menyiapkan rencana dan mengembangkan perbaikan dalam setiap kegiatan.

29
Kedua dari yang pertama (a dan b) daripada kegiatan ini diakui secara luas, kedua dari yang
terakhir sering dilupakan.
4. Kekuasaan Dengan Pertanggungjawaban.
Fayol mendefinisikan "kekuasaan" (authourity) sebagai hak untuk memberikan perintah
dan kewenangan kepada bawahannya. Fayol membedakan kekuasaan formal (the official
authourity) dan kekuasaan perorangan (personal authourity). Yang pertama ialah kekuasaan
yang diperoleh karena jabatannya, dan diperlukan untuk jabatan tersebut, sedangkan yang
kedua berdasarkan atas kecakapannya, pengalamannya, nilai moral dan kemampuan
seseorang.
5. Jalur Pintas (The "Gangplank").
Komunikasi formal antara F dengan L digambarkan dan dengan baru diperoleh
jawabannya. Suatu komunikasi yang memakan waktu dan tenaga. Menurut Fayol, lebih baik
menggunakan apa yang disebut "Jalur Pintas" yaitu antara F L, dapat dijalankan usaha
komunikasi tanpa merusak garis kewenangan (line of authority), apabila atasannya, terutama
E dan K, memberikan wewenang dalam komunikasi itu dan mengetahui apa yang telah
dilakukan oleh kedua belah pihak. Apabila persoalannya tidak mendapatkan persetujuan,
mereka dapat mengembalikan persoalannya itu kepada atasannya masing-masing.
Administrasi sebagai ilmu pengetahuan (science) baru berkembang sejak akhir abad yang
lalu (abad XIX), tetapi adminitrasi sebagai suatu seni (art) atau administrasi dalam praktek,
timbul bersamaan dengan timbulnya peradaban manusia. Sebagai ilmu pengetahuan,
administrasi merupakan suatu fenomena masyarakat yang baru, karena baru timbul sebagai
suatu cabang dari i1mu-ilmu Sosial, termasuk perkembangannya di Indonesia.
Sekalipun administrasi sebagai ilmu pengetahuan baru berkembang di Indonesia, dengan
membawa prinsip-prinsip yang universal, akan tetapi dalam prakteknya harus disesuaikan
dengan situasi dan kondisi Indonesia dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempunyai
pengaruh (impact) terhadap perkembangan ilmu administrasi sebagai suatu disiplin ilmiah
yang berdiri sendiri. Pengembangan di bidang administrasi dalam rangka peningkatan
kemampuan administratif (administrative capability), bukan saja diperuntukkan dalam
lingkungan pemerintahan saja, tetapi juga bagi organisasi-organisasi swasta, terutama dalam
rangka pelaksanaan pembangunan nasional. Administrasi sebagai ilmu pengetahuan
termasuk kelompok "applied sciences", karena manfaatnya hanya ada apabila prinsip-

30
prinsip, rumus-rumus dan dalil-dalilnya diterapkan untuk meningkatkan mutu berbagai
kehidupan bangsa dan negara.
Sedangkan adaministrasi dalam praktek atau sebagai suatu seni pada jaman modern ini
merupakan proses kegiatan yang perlu dikembangkan secara terus menerus, agar
administrasi sebagai suatu sarana untuk mencapai tujuan benar-benar dapat berperan seperti
yang diharapkan. Siagian (1989) mengungkapkan Administrasi sebagai proses kerja sama
bukan merupakan hal yang baru karena ia timbul bersama-sama dengan timbulnya
peradaban manusia. Tegasnya, administrasi sebagai seni merupakan social phenomenon.
Perlu dijelaskan bahwa administrasi sebagai ilmu pengetahuan tidak lepas kaitannya
dengan ilmu-ilmu sosial lainnya. Adapun Ilmu Sosial yang mempunyai kaitan erat dengan
Ilmu Administrasi adalah Ilmu Politik, Ilmu Hukum, IImu Ekonomi, Sejarah, Ilmu Jiwa,
Filosofi, Antropologi dan Ethnologi.
Pemahaman yang tepat tentang peranan administrasi dalam kehidupan modern sangat
tergantung pada definisi yang digunakan sebagai titik tolak berpikir. Administrasi
didefinisikan sebagai ”keseluruhan proses kerja sama” antara dua orang atau lebih yang
didasarkan atas rasionalitas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya dengan memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu secara berdaya guna dan
berhasil guna.
Apabila definisi diatas disimak, akan terlihat paling sedikit 3 hal yaitu :

1. Administrasi merupakan suatu seni sekaligus sebagai proses. Sebagai seni, penarapan
administrasi memerlukan kiat tertentu yang sifatnya sangat situasional dan kondisional.
Administrasi selulu terikat pada kondisi, situasi, waktu dan tempat.

2. Administrasi memiliki unsur-unsur tertentu, yaitu adanya dua oarang atau lebih, orang-
orang tersebut bekerja sama dalam hubungan yang sifatnya formal dan hirarkis, adanya
tujuan yang ingin dicapai. Adanya tugas-tugas yang harus dilaksanakan dan tersedianya
sarana dan prasarana tertentu.

3. Administrasi sebagai proses kerja sama bukanlah merupkan hal baru karena administrasi
sesungguhnya timbul bersamaan dengan timbulnya peradaban manusia.

31
Administrasi sebagai ilmu melalui perjuangan yang cukup lama dan diawali dengan
praktek, hasil penyelidikan yang dilakukan oleh F.W. Taylor dan Henri Fayol yang kemudian
melahirkan teori-teori yang sangat diperlukan dalam usaha meningkatkan efesiensi
perusahaan. Kemudian perkembangan selanjutnya, administrasi tergolong sebagai ilmu
karena telah memenuhi syarat-syarat ilmu pengetahuan. Adapun syarat-syarat yang dimaksud
adalah :
1. Tersusun secara sistematis
2. Obyektif dan rasionil sehingga dapat dipelajari
3. Menggunakan metode ilmiah
4. Mempunyai prinsip-prinsip tertentu
5. Dapat dijadikan teori.

Semua syarat-syarat tersebut telah dipenuhi oleh administrasi, seperti sistematika dapat
dilihat dari segi unsur-unsurnya, obyek permasalahannya yaitu soal-soal kegiatan manusia
dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, hal ini dapat ditelaah secara
obyektif dan rasionil. Sedangkan mengenai metode penyelidikannya meliputi pengamatan,
percobaan dan analisis. Dan prinsip-prinsipnya ialah dari segi efesiensi.
Selanjutnya sebagai bukti administrasi dan manajemen sebagai ilmu pengetahuan ialah
adanya lembaga-lembaga pendidikan yang membina ilmu administrasi ini. Seperti AIA
(Akademi Ilmu Administrasi), STAN (Sekolah Tinggi Administrasi Negara), Jurusan
Administrasi Publik/Negara dari perguruan tinggi baik yang berstatus negeri maupun swasta.
Di samping itu sebagai bukti pula beberapa sarjana yang berpendapat bahwa Administrasi
sebagai ilmu diantaranya dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Luther Gullick
Beliau mengatakan bahwa administrasi berkenaan dengan terciptanya tujuan yang telah
ditentukan. Jadi ilmu administrasi adalah sistem pengetahuan, dengan pengetahuan tersebut
manusia dapat mengerti hubungan-hubungan, meramalkan akibat-akibat dengan mempengaruhi
hasil-hasil pada suatu keadaan di mana orang-orang secara teratur bekerja sama untuk tujuan
bersama. Dalam ilmu administrasi, baik administrasi negara, administrasi swasta hal baik yang
menjadi asasnya ialah efisiensi. Tujuan pokok lmu administrasi adalah terselenggaranya
pekerjaan dengan penggunaan tenaga manusia dan benda yang sedikit-dikitnya.

32
2. Siagian
Ia mengemukakan pula bahwa, ilmu pengetahuan didefenisikan sebagai suatu obyek ilmiah
yang memiliki sekelompok prinsip, dalil dan rumus melalui percobaan-percobaan yang
sistematis dilakukan berulang kali telah teruji kebenarannya, prinsip-prinsip, dalil-dalil dan
rumus-rumus mana dapat diajarkan dan dipelajari. Administrasi adalah suatu obyek ilmiah, yang
telah memiliki prinsip-prinsip, rumus-rumus, dalil-dalil sehingga ia merupakan ilmu
pengetahuan.
Akan tetapi harus diingat bahwa ilmu Administrasi yang tergolong kedalam ilmu-ilmu sosial
mempunyai karakterstik yang berbeda dengan karateristik ilmu-ilmu eksakta. Ilmu-ilmu eksakta
mempunyai karateristik utama, yaitu bahwa keseluruhan prinsip-prinsip, rumus-rumus dan dalil-
dalilnya berlaku universal dan dapat diterapkan melalui proses adopsi karena prinsip-prinsip,
rumus-rumus dan dalil-dalil tersebut tidak mengenal batas waktu dan tempat. Dimanapun,
bilamanapun dan oleh siapapun diterapkan pasti mendatangkan hasil yang sama. Misalnya,
jumlah sudut suatu segi tiga berjumlah 180 derajat.
Sebaliknya, ilmu-ilmu sosial memang juga mempunyai prinsip-prinsip, rumus-rumus dan
dalil-dalil yang bersifat universal. Akan tetapi didalam penerapannya harus di sesuaikan dengan
kondisi, tempat, waktu, dan manusia agar memberikan hasil yang diharapkan.

 Pengertian Administrasi dalam Arti Sempit


Administrasi dalam arti sempit berkisar pada berbagai kegiatan kettaushaan. Kegiatan-
kegiatan ketatausahaan merupakan bagian yang sangat penting dari kegiatan organisasi terutama
karena kegiatan tersebut menyangkut penangnan informasi yang dikatakan berperan sebagai ”
darah ” bagi suatu organisasi. Dalam pengertian yang demikian administrasi biasanya hanya
dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan ktatausahaan yang mencakup korespondensi,
kesekretariatan, penyusunan laporan dan kearsipan. (Siagian,2001:267)

 Definisi Administrasi dalam Arti Luas


Administrasi dalam arti luas berarti keseluruhan proses penyelenggaraan kegiatan-kegiatan
yang didasarkan pada rasional tertentu oleh dua orang atau lebih dalam rangka pencapaian sutu
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan sarana dan prasarna tertentu pula.
(Siagian,2001:267)

33
Apabila definisi administrasi secara luas itu disimak dengan benar, akan terlihat bahwa
administrasi dalam merupakan salah satu komponen dari administrasi dalam arti luas.

 Ruang Lingkup Administrasi


Ruang Lingkup tugas administrasi pada kantor ini dapat dikatakan tugas pelayanan disekitar
keterangan-keterangan yang berwujud (Gie, 2007:16) yaitu :
a. Menghimpun
Yaitu : kegiatan-kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segala keterangan yang
tadinya belum ada atau berserakan dimana-mana sehingga siap untuk dipergunakan bilamana
diperlukan.
b. Mencatat
Yaitu : kegiatan yang mebubuhkan dengan berbagai peralatan tulis keterangan-keterangan
yang diperluka sehingga berwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim dan disimpan.
c. Mengelola
Yaitu : bermacam-macam kagiatan mengerjakan keterangan-keterangan dengan maksud
menyajikan dalam bentuk yang berguna.
d. Mengirim
Yaitu : kegiatan yang menyimpan dengan berbagi cara dan alat dari satu pihak kepihak lain.
e. Menyimpan
Yaitu : kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat ditempat tertentu yang aman.

Ruang lingkup di atas termasuk keterangan atau informasi. Yang dimaksud dengan
keterangan atau informasi ialah pengetahuan tentang suatu hal atau peristiwa yang diperoleh
terutama melalui pembacaan atau pengamatan.
Dewasa ini, informasi dapat berupa : surat, panggilan telepon, pesanan, faktur dan laporan
mengenai berbagai kegiatan bisnis. Semuanya diterima, direkam (direcord), diatur, disebarkan
dan dilindungi agar tugas kantor dapat terlaksana dengan efisien dan efektif.

Dibagian Umum memiliki ruang lingkup tugas administrasi seperti :


1. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar.
2. Mengarsip surat masuk dan surat keluar.

34
3. Mengentri data surat masuk dan surat keluar kedalam komputer
4. Memfilekan surat masuk dan surat keluar.
5. Mencatat dan mengetik surat-surat ke buku agenda surat masuk dan keluar.
6. Mendistribusikan surat masuk dan surat keluar.

 Fungsi Administrasi

Pada dasarnya fungsi administrasi dan fungsi manajemen adalah sama perbedanya
dimana fungsi administrasi adalah untuk menentukan tujuan organisasi dan merumuskan
kebijaksanaan umum, sedangkan manajemen bersifat melaksanakan kegitan yang perlu
dilaksanakan dalam rangka pencapian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan yang
dirumuskan.

Dalam proses pelaksanaan ini, administrasi mempunyai tugas-tugas tertentu yang harus
dilakukan sendiri dan tugas-tugas itulah yang biasanya disebut sebagai fungsi-fungsi
administrasi antara lain :

 Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah suatu rincian yang merupakan organisasi yang besar didalamnya ada
penyusunan dan perumusan rencana diserahkan kepada sekelompok staf perencana, akan
tetapi penetapannya merupakan tugas dan tanggung jawab manajemen. (Daft, 2006:8)

 Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah suatu kegiatan yang menyangkut tipe-tipe struktur organisasi
dan prinsip-prinsipnya, sejarah organisasi, gaya manajerial yang tepat digunakan, sifat
dan jenis dari berbagai bentuk kegiatan yang harus dilaksanakan. (Daft, 2006:9).

 Leading (Kepemimpinan)
Kepemimpinan merupakan fungsi manajemen yang melibatkan penggunaan pengaruh
untuk memotivasi karyawan meraih sasaran organisasi. (Daft, 2006:10)

 Controlling (Pengendalian)
Pengendalian adalah fungsi keempat yang mempunyai arti memantau aktifitas karyawan,

35
menjaga organisasi agar tetap berjalan ke arah pencapaian sasaran, dan membuat koreksi
bila diperlukan. (Daft, 2006:11)

Fungsi yang dijalankan pada administrasi kantor tersebut sangat mendekati dengan fungsi-
fungsi dalam teori sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari, adanya pengelolaan surat menyurat
yang merupakan petunjuk pelaksanaan sumber daya yang ada pada karyawan sehari-hari
adanya struktur organisasi dan pembagian tugas, motivasi, pelatihan dan pengembangan
karyawan dan sebagainya.

 Ciri ciri Administrasi

1. Terdiri Dari Kelompok Manusia yang Berjumlah Dua Orang atau Lebih
Kegiatan administrasi usaha biasanya dikelola oleh beberapa orang, namun hal ini
tergantung pada skala usaha yang dikelola. Jika usaha termasuk kategori usaha kecil maka,
satu orang administrator saja dirasa sudah cukup. Perusahaan atau usaha dari skala
menengah hingga besar membutuhkan tenaga administrator dalam jumlah besar juga. Hal
ini tentu berkaitan dengan banyaknya data yang harus diolah dan dikelola. Semakin besar
dan luas lingkup kerja maka, data yang harus dikelola, disimpan, dan diarsipkan juga akan
semakin banyak. Tentunya jika hanya ditangami oleh seorang saja maka akan menjadi
beban kerja yang sangat berat. Oleh karenanya setiap perusahaan besar selalu memiliki
jumlah tenaga administrasi dalam jumlah yang tidak sedikit. Apalagi jika usaha tersebut
memiliki cabang dalam jumlah yang banyak. Tentu tenaga administrasi yang dibutuhkan
juga harus seimbang dengan cakupan lingkup kerja. Jika tidak dapat dikelola dengan baik
maka sistem adminitrasi tidak akan bisa teratur dan terkelola dengan baik.

2. Adanya Kerjasama

Sama seperti sebuah sistem administrasi usaha juga memerlukan kerjasama. Kerjasama
ini harus dijalin sesolid mungkin. Administrasi merupakan kegiatan yang melibatkan
banyak pihak. Tanpa adanya kerjasama maka tingkat keberhasilan dalam menyusun
administrasi tidak akan bisa tercapai. Kerjasama yang baik akan membentuk sistem kerja
yang baik. Kerjasama dapat dijalin jika ada komunikasi yang baik. Komunikasi akan

36
membuat semua informasi yang diperlukan dapat terserap dengan baik. Bentuk kerjasama
ini harus dibangun dan diterapkan oleh setiap bagian dalam mendukung kinerja bagian
administrasi. Kerjasama yang terjalin dengan apik akan membuat para pegawai memiliki
ikatan keluarga. Tentu hal ini sangat baik bagi perkembangan usaha dan tentu akan sangat
membantu dalam pengumpulan semua data dan arsip yang harus dilakukan oleh bagian
administrasi.

3. Terdapat Proses dan Usaha

Administrasi merupakan proses yang harus diperoleh dari sebuah usaha. Administrasi
dapat berlangsung jika terdapat proses dari sebuah usaha. Proses tersebutlah yang akan
menghadirkan data data yang harus dihimpun dan dikelola. Tanpa usaha kemungkinan
bagian administrasi usaha tidak akan bisa bekerja sebagaimana mestinya. Selain berkaitan
dengan data proses usaha selalu melibatkan hal yang lebih kompleks seperti kebutuhan
akan surat menyurat, data-data karyawan, daftar agenda dan data data lain. Bagian
administrasi merupakan pusat informasi sebuah usaha. Jika bagian administrasi usaha tidak
terkelola dengan baik maka akan bisa berdampak buruk bagi kelangsungan usaha. Karena
selama ini kita dimudahkan oleh sistem administrasi yang terkelola dengan baik.

4. Terdapat Bimbingan Pimpinan dan Pengawasan

Di dalam sebuah perusahaan biasanya usaha dikelola oleh berbagai tingkatan. Mulai
dari tingkatan paling atas yaitu selaku pimpinan hingga tingkatan terbawah yaitu karyawan
lapangan atau buruh. Pimpinan memiliki korelasi penting dengan bagian administrasi.
Setiap kegiatan dan data yang diserahkan ke bagian administrasi harus di setujui oleh
pimpinan. Para pimpinan juga harus memberikan petunjuk dan arahannya agar administrasi
usaha dapat terselenggara dengan baik. Pimpinan dan bagian administrasi harus mampu
bersinergi dan mambangun hubungan yang baik. Hal itu, harus dilakukan untuk

37
menciptakan kondisi internal perusahaan yang sehat. Dengan begitu maka usaha dapat
beroperasional sebagaimana mestinya.

5. Memiliki Tujuan

Setiap kegaiatan dilaksanakan dalam upaya mencapai tujuan yang jelas. Begitupun
dengan kegiatan administrasi usaha. Dengan di bekali sarana dan prasarana yang memadai
tentunya bagian administrasi juga diisi oleh orang orang yang kompeten. Dengan demikian
tentu segala hal yang berkaitan dengan administrasi akan bisa terlaksana dengan baik.
Tujuan yang jelas tentu adalah meningkatkan penjualan dan citra perusahaan yang baik di
mata publik. Oleh karenanya tujuan harus berorientasi dengan kinerja yang maksimal dari
semua pihak. Administrasi yang rapi akan memudahkan semua bagian dapat mengakses
segala informasi yang dibutuhkan guna memudahkan semua pekerjaan. Selain itu juga,
dalam mencapai tujuan yang maksimal bagian administrasi akan bersinergi dengan semua
pihak. Demi tercapainya kemajuan dan perkembangan bagi usaha. Dengan begitu maka
usaha akan bisa berkembang, memenuhi target pasar dan berdampak bagi perkembangan
perekonomian lokal.

 Tujuan Administrasi

Didalam administrasi terdapat tujuan yang dapat merupakan beberapa hal yaitu :

Tujuan Jangka Panjang

Didalam tujuan jangka panjang ini terdapat beberapa ciri-ciri yang diterapkan antara lain :

1. Bersifat Idealistik

2. Bentuknya relatif abstrak

38
 Peranan Administrasi

Pada hakikatnya perkembangan berbagai cabang ilmu pengetahuan terjadi sebagai


tanggapan terhadap dinamika manusia. Pemahaman yang tepat tentang perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi dan membenarkan pendapat tersebut. Peranan utama sistem
administrasi adalah untuk membantu memudahkan pelaksanaan tugas pekerjaan pokok
lainnya.

Pada dasarnya sistem administrasi memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan,
karena dapat membantu perusahaan dalam memberikan data/informasi yang diperlukan oleh
pimpinan perusahaan dan memudahkan pimpinan dalam mengambil keputusan dalam
pelaksanaan tugas selanjutnya.

 Unsur-unsur Administrasi

Menurut The Liang Gie, Administrasi sebagai rangkaian kegiatan penataan di dalam
pelaksanaanya memiliki 8 unsur, yaitu:

1. Organisasi

Organisasi merupakan kelompok orang-orang, tugas-tugas, wewenang, dan tanggungjawab


serta hubungan diantara para pekerja atau unit-unit tugas

2. Manajemen

Manajemen merupakan rangkaian perbuatan menggerakkan orang-orang dan mengerahkan


segenap fasilitas kerja agar tujuan kerjasama benar-benar tercapai.

3. Komunikasi

Komunikasi merupakan rangkaian perbuatan menyampaikan warta dari satu pihak kepeda
pihak lain dalam usaha kerjasama yang bersangkutan.

4. Kepegawaian

39
Kepegawaian merupakan rangkaian perbuatan mengatur dan mengurus tenaga kerja yang
diperlukan dalam usaha kerjasama yang bersangkutan.

5. Keuangan

Tugas-tugas keuangan adalah rangkaian perbuatan mengelola segi-segi pembelanjaan


dalam usaha kerja sama.

6. Perbekalan

Rangkaian perbuatan mengadakan, mengatur menggunakan, mendaftar, memelihara,


sampai kepada menyingkirkan benda-benda perlengkapan dalam usaha kerjasama

7. Tata usaha

Tata usaha merupakan rangkaian perbuatan menghimpun, mencatat, mengolah,


menggandakan, mengirim, dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukkan
dalam usaha kerjasama;

8. Hubungan masyarakat (Humas)

Hubungan masyarakat merupakan rangkaian kegiatan menciptakan hubungan baik dan


dukungan dari masyarakat sekeliling terhadap usaha kerja sama yang bersangkutan

 Unsur-UnsurPokok Administrasi

Jika diperhatikan dari definisi-defisini para ahli, ditemukan setidak tidaknya ada lima
unsur pokok administrasi, antara lain :

1. Masukan (input)

2. Proses /fungsi-fungsi administrasi

3. Keluaran (output)

4. Sasaran

5. Administrasi sebagai sistem.

40
 Masukan (input)
Yang dimaksud dengan masukan dalam administrasi adalah segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan administrasi. Masukan masukan ini dikenal
juga dengan perangkat administrasi ( tools of administration), antara lain :

1) Sumber (resources)

Yang dimaksud dengan sumber adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk menghasil
barang atau jasa, dapat dibedakan dalam 4 macam, yaitu :

a. Sumber Tenaga (labour resources)

Sumber tenaga dapat terdiri dari tenaga ahli (skilled/expert) seperti ahli ekonomi, ahli
akuntansi, ahli teknik sipil/arsitek, ahli computer, ahli kearsipan dan lain lain. Sumber tenaga
lainya adalah yang bukan ahli, seperti pesuruh, penjaga malam dan tenaga kasar lainnya.

b. Sumber Modal (capital resources)

Sumber modal dapat dibedakan dalam 2 macam yaitu: “modal bergerak”, seperti uang
dan giro serta “modal tidak bergerak”, seperti bangunan, tanah, kendaran dinas, sarana dan
prasarana lainnya.

c. Sumber Hukum (legitimate resources)

Sumber hukum adalah aturan/ketentuan/perundang-undangan yang berlaku dalam


menjalankan kegiatan administrasi, misalnya Keputusan Presiden (Kepres), Peraturan
Pemerintah (PP), Keputusan Menteri (Kepmen).

d. Sumber Alamiah (natural resources)

Sumber alamiah adalah segala sumber yang dapat dimanfaatkan dari alam semesta,
misalnya energi matahari, energi angin, gas alam, air terjun dan sumber alam lainnya.

e. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Adalah tata cara dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

f. Kemampuan dan Kesanggupan ( skill /capacity)

41
Adalah pengetahuan dan keadaan fisik, mental biologis tenaga pelaksana. Koontz
dnDonnells, membedakan masukan terdiri 4 macam, yaitu : manusia (man), modal (capital),
manajerial dan teknologi.

Pembagian lainnya yang banyak dikenal masyarakat adalah 4 M, yaitu : manusia


(man),uang (money), material dan metode (method), sumber ini untuk organisasi yang tidak
mencarikeuntungan. Untuk yang profit dikenal dengan 6 M yaitu :manusia (man), uang
(money), materialdan metode (method), pasar (market) dan mesin (machinery)

 Proses/Fungsi-fungsi Administrasi
Yang dimaksud dengan proses dalam administrasi adalah langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Proses dalam administrasi dikenal
dengan sebutan fungsi administrasi . Pada umumnya fungsi administrasi menjadi tanggung
jawab pimpinan (pejabat manajemen). Beberapa fungsi administrasi yang penting menurut
para ahli adalah :

1. Freeman, Membedakan 6 fungsi administrasi yaitu : perencanaan


(planning),pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), pengawasan
(controlling), koordinasi (coordinating).

2. George R. Teryy, membedakan 4 fungsi administrasi, yaitu : perencanaan


(planning),pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating) dan pengawasan
(controlling)

3. Henry Fayol, membedakan5fungsiadministrasi,yaitu:Perencanaan(planning),


pengorganisasian (organizing), perintah (commanding), koordinasi (coordinating)
dan pengawasan (controlling).

Pada saat ini dengan semakin berkembangnya ilmu administrasi, untuk memudahkan
pelaksanaannya, fungsi-fungsi administrasi disederhanakan menjadi 4, yaitu :

1. Perencanaan (planning)

2. Pengorganisasian (Organizing)

3. Pelaksanaan ( implementing)

42
4. Penilaian (evaluation)

 Keluaran (Out Put)


Yang dimaksud dengan keluaran (out put) adalah hasil dari suatu pekerjaan administrasi.
Bila ditinjau dari pengertiannya, keluaran yang dihasilkan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Pengertian sempit ( kegiatan perkantoran )

Keluaran yang dihasilkan adalah, catatan surat masuk dan keluar, kumpulan surat masuk
dan keluar, daftar nama pegawai, daftar inventaris barang, daftar gaji pegawai, dan lain-lain.

2. Pengertian luas, terdiri dari :

a. Hasil dari proses

Keluaran yang dihasilkan adalah pengembangan organisasi, kegiatan organisasi,


pengembangan pegawai, petunjuk pelaksanaan/teknis, tugas-tugas/personil kepanitian, dan
lain-lain.

b. Hasil dari fungsi/tugas

Keluaran yang dihasilkan adalah kebijakan, program kegiatan, hasil pengawasan,


hasil pengorganisasian.

c. Kelembagaan

Keluaran yang dihasilkan adalah fungsi/aktivitas kelembagaan, system, pelayanan


umum (in servise dan public service)

Untuk sektor pemerintahan adalah pelayanan publik, untuk sektor perusahaan/swasta


adalah jasa dan produksi

 Sasaran
Yang dimaksud dengan sasaran adalah adalah tujuan keluaran yang dihasilkan
antara lain instansi atasan, masyarakat umum, keperluan intern dan ekstern organisasi.

d. Pembagian Ilmu Administrasi

43
Berdasarkan beberapa pertimbangan setiap pakar dan ilmuwan administrasi
administrasi melakukan pembagian iolmu administrasi. Oleh karena itu seperti mengenai
definisi dan pengertian administrasi, banyak orang berbeda pendapat tentang pembagian ilmu
administrasi. Asalkan jelas reasening-nya maka pembagian ilmu administrasi itu sah-sah saja.
Beberapa pembagian ilmu administrasi menurut para ahli :
1. Y. Wayong, dalam bukunya “Fungsi Administrasi Negara” membagi ilmu Administrasi
dalam ruang lingkup, yaitu :

a. Ilmu Administrasi Negara


Ilmu Administrasi Negara adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh
aparatur pemerintahan dari suatu Negara dalam usaha mencapai tujuan negara.
b. Ilmu Administrasi Niaga
Ilmu Administrasi Niaga, adalah keseluruhan kegiatan mulai dari produksi barang dan
jasa sampai tibanya barang atau jasa tersebut ditangan konsumen.
2. Drs.Soekarno.K, dalam bukunya “Dasar-Dasar Management” menegmukakan
penggolongan administrasi dengan memandang dari segi obyek administrasi, sehingga
beliau membagi Administrasi menjadi 3 golongan besar yaitu :
a. Administrasi yang berobyek kenegaraan (Public Administration) dapat dibagi :
1) Administrasi Pemerintahan, terdiri dari :
- Administrasi sipil, ialah keseluruhan aktifitas yang dilakukan oleh departemen-
departemen, jawatan-jawatan sampai kepada aktifitas-aktifitas camat-camat
dan lurah-lurah.
- Administrasi Militer (Angkatan Bersenjata) yang terdiri dari Administrasi
Angkatan Udara, Angkatan Laut, Angkatan Darat dan Kepolisian.
2) Administrasi Perusahaan ( Negara ).
Administrasi perusahaan adalah seluruh aktifitas yang bergerak di bidang
perusahan-perusahan yang pada hakekatnya dapat di golongkan berdasarkan
gerak usaha di bidang produksi, distribusi, transport, perbankan dan asuransi.
b. Administrasi yang berobyek swasta / Niaga (Business Administratio) dapat dibagi
menjadi :
1) Administrasi Perusahaan.

44
Administrasi Perusahaan adalah aktifitas-aktifitas di bidang produksi, transport,
asuransi, perbankan dan sebagainya. Yang pada hakekatnya sama dengan ruang gerak
Administrasi Perusahaan Negara.
2) Administrasi bukan perusahaan / Non Niaga, biasanya cenderung kearah usaha
social seperti : Administrasi Sekolah Swasta, Rumah Sakit, dan sebagainya.
c. Administrasi yang berobyek Internasional (International Administration).
Termasuk di dalamnya seluruh aktifitas yang bergerak di bidang internasional seperti
UNESCO, UNICEF, IMF, ILO, dan sebagainya yang dilakukan PBB, juga Asia
Games.
3. SP. Siagian dalam bukunya “Filsafah Administrasi” membagi ilmu administrasi dalam
dua bagian besar :
a. Administrasi Negara :
1) Management.
2) Administrasi Kepegawaian.
3) Administrasi Keuangan.
4) Office Management.
5) Leadership.
6) Filsafat Administrasi, dsb.
b. Administrasi Privat ( Administrasi Niaga ) yang meliputi :
1) Management.
2) Management Produksi.
3) Industrial Relation.
4) Business Education.
5) Traffic Management, dsb.

Lebih lanjut SP. Siagia melihat perkembangan administrasi yang sangat dinamis dan
semakin pentingnya peranan pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat,
sehingga pemerintah pun turut berkecimpung dalam kegiatan keniagaan. Hal ini terbukti
dengan adanya “Public Coorporation” yang meskipun dikuasai oleh negara, kegiatan-
kegiatannya, motif bekerja dan struktur organisasinya keseluruhannya bersifat keniagaan.
Sehingga timbul kegiatan yang bersifat “Public Business Administration”.

45
4. The Liang Gie
Beliau merinci Ilmu Administrasi dari dua sudut yaitu :
a. Perincian ilmu administrasi berdasarkan unsur-unsurnya.
Berdasarkan unsur-unsur administrasi, maka ilmu administrasi itu dibagi atas 8
cabang ilmu pengetahuan yaitu :
1) Ilmu Administrasi.
2) Ilmu Management.
3) Ilmu Komunikasi.
4) Ilmu Administrasi Kepegawaian.
5) Ilmu Administrasi Keuangan.
6) Ilmu Administrasi Perbankan.
7) Ilmu Tata Usaha.
8) Ilmu Hubungan Masyarakat.

b. Perincian ilmu administrasi menurut lingkungan, suasana dan tujuan.


Berdasarkan linkungan suasana pelaksanaan dan tujuannya, Ilmu Administrasi di
golongkan dalam 3 kelompok yaitu :
1) Ilmu Administrasi Negara yang di bagi menjadi:
a. Administrasi Kepolisian.
b. Administrasi Kemiliteran.
c. Administrasi Pengadilan.
d. Administrasi Kepenjaraan.
e. Administrasi Kepajakan.
f. Administrasi Pengajaran Rakyat.
g. Administrasi Kesehatan Rakyat.
h. Administrasi Rekreasi.
i. Administrasi Internasional.
2) Ilmu administrasi perusahaan, dalam cabang-cabang pengetahuan khusus diperinci
sebagai berikut :
a. Administrasi Penjualan.

46
b. Administrasi Periklanan.
c. Administrasi Kepasaran.
d. Administrasi Keproduksian.
e. Administrasi Perbankan.
f. Administrasi Perhotelan.
g. Administrasi Pengangkutan.
3) Ilmu Administrasi social, diperinci sebagai berikut :
a. Administrasi Keagamaan.
b. Administrasi Serikat Buruh.
c. Administrasi Perkoperasian.
d. Administrasi Perhimpunan.
e. Administrasi Pekerjaan Sosial.

5. Prayudi Atmosudirdjo, membagi Ilmu Administrasi sebagai berikut :


a. Ilmu Administrasi Public yang meliputi :
1) Ilmu Administrasi (Public) International.
2) Ilmu Administrasi (Public) Nasional, ini dibagi :
- Ilmu Administrasi negara umum.
- Ilmu Administrasi Daerah (Otonom).
- Ilmu Administrasi Negara Khusus.
b. Ilmu Administrasi Privat, yang meliputi :
1) Ilmu Administrasi Niaga (Business Administration).
2) Ilmu Administrasi Privat Non Niaga.

Lebih lanjut beliau membagi Ilmu Administrasi dalam 7 cabang, yaitu :


1. Ilmu Administrasi Umum atau Ilmu Top Management.
2. Ilmu Organisasi.
3. Ilmu Management.
4. Ilmu Tata Usaha.
5. Ilmu Sejarah Administrasi.
6. Ilmu Ensiklopedi Administrasi.

47
7. Ilmu Filasafat Administrasi.

6. Balai Pembinaan Administrasi Universitas Gajah Mada (BPA UGM) membagi Ilmu
Administrasi dalam 9 bagian yaitu :
a. Pengantar Ilmu Administrasi (dan Efisiensi Kerja).
b. Ilmu Organisasi.
c. Ilmu Manajemen.
d. Ilmu Komunikasi Administrasi.
e. Ilmu Administrasi Kepegawaian.
f. Ilmu Administrasi Keuangan.
g. Ilmu Administrasi Perbekalan.
h. Ilmu Administrasi Tata Usaha.
i. Ilmu Hubungan Masyarakat.

e. Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu-Ilmu Lain


 Administrasi dengan ilmu politik
Administrasi negara adalah salah satu bagian dari proses politik, dimana administrasi
dalam pemerintahan berhubungan dengan kehendak golongan atau partai politik dan
dengan program-program politiknya, dan ikutu serta dalam menentukan metode
bagaomana kebijaksanaan negara dapat terselenggarakan. Demikian juga proses politik
suatu bangsa (Dimock&Koenig, 1960).

 Administrasi dengan ilmu ekonomi

Antara ilmu administrasi dengan ilmu ekonomi juga memperlihatkan hubungan yang
sangat erat, saling melengkapi dan bahkan saling tumpang tindih antara yang satu dengan
yang lain. Keduanya memiliki kesamaan dalam hal efesiensi dan efektifitas. Administrasi
bisa menjadi alat ekonomi untuk mencapai sasaran yang diinginkan, begitu juga
sebaliknya, ekonomi bisa digunakan sebagai alay administrasi hingga tercapainya tujuan
yang direncanakan.

48
 Administrasi dengan Psikologi dan Psikologi Sosial
Pendekatan Psikologi sangat membantu perkembangan ilmu administrasi. Psikologi
adalah ilmu yang mempelajari untuk mengukur, menerangkan dan kadang-kadang
mengubah tingkah laku manusia. Administrasi sebagai proses kegiatan dan tindakan dalam
kerja sama dari sekelompok orang dalam mencapai tujuan juga dipengaruhi oleh tingkah
laku sosial. Sehingga, apabila organisasi ingin bekerja secara efektif, maka seorang
administrstor harus mengetahui prilaku individu anggota organisasi atau bawahannya.

 Administrasi dengan Sosiologi

Para ahli sosiologi telah memberikan sumbangan yang besar untuk perkembangan
teori administrasi melalui studinya tentang perilaku kelompok dalam organisasi, khususnya
organisasi informal dan kompleks. Dalam konsep administrasi dikenal adanya dinamika
kelompok, teori organisasi formal, birokrasi, wewenang komunikasi, kekuasaan dan
konflik yang semuanya merupakan input yang berharga dari konsep-konsep sosiologis.

 Administrasi dengan Antropologi


Menyadari bahwa bagaimana kita berperilaku adalah suatu fungsi dalam kebudayaan
kita dan hal ini merupakan sumbangan para ahli antropologi untuk bidang administrasi.
Seperti yang kita ketahui sebelumnya, perbedaan prilaku seseorang , sistem penilaian yang
bersifat individu akan mempengaruhi sikap dalam kerja.

 Administrasi dengan Ilmu Hukum

Ilmu Hukum yang mempelajari norma-norma dan kaidah-kaidah hidup di dalam


masyarakat memberi input yang besar dalam perkembangan studi dan administrasi.
Kelangsungan hisup yang teratur dari administrasi akan tercipta apabila para anggotanya
mentaati peraturan-peraturan organisasi. Perumusan peraturan itu diambil dari konsep-
konsep hukum dan didasarkan pada perundang-undangan yang berlaku.

49
 Administrasi dengan Ilmu-ilmu Eksak

Para ahli matematika dan statistik telah memperkaya teori administrasi, dengan
memberikan alat pembantu untuk memperbaiki pembuatan keputusan. Keputusan yang
diambil oleh para administrator harus tepat, praktis dan dapat dilaksanakan dan
memerlukan data-data eksak, lengkap dan up-to-date serta tersusun secara sistematis yang
dapat diperoleh melalui statistik.Menurut Dwight Waldo (1971), sesungguhnya hampir
semua ilmu mempunyai kontribusi terhadap ilmu administrasi dan begitu pula sebaliknya.

C. Administrasi Sebagai Seni

a. Hakikat administrasi sebagai seni

Secara etimologi administrasi berasal dari kata bahasa Inggris administration. Dalam
Webster’s New World Dictionary (1951) administration merupakan bentuk adjective dari
kata administer. Adapun kata administer menurut kamus tersebut berasal dari kata
lain :ad + ministrate yang artinya adalah to serve dalam bahasa Indonesia melayani.
Kemudian kata administer dalam bahasa Inggris itu diartikan sebagai :To manage, to
conduct, to direct.
Sementara seni, G. R. Terry (1977) mengatakan, “Art is personal creative power plus
skill in performance”. Seni merupakan kemampuan atau kemahiran seseorang untuk
menerapkan knowledge yang dimiliki dalam menjalankan tugas dan fungsi tertentu.
Selain itu, istilah “seni” atau arti ini berasal dari bahasa Latin yang berarti skill atau
keahlian, kemahiran yang timbul dari dalam untuk mewujudkan sesuatu.
Kaitannya dengan administrasi berarti bagaimana menerapkan knowledge (science)
dengan menggunakan kemahiran, ketrampilan, pengalaman yang dilakukan oleh para
administrator/manajer (top, middle, lower level) dalam suatu kegiatan kerjasama dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan kata lain administrasi dan manajemen ditinjau
dari segi praktisnya.
50
Administrasi sebagai seni pada hakekatnya timbul bersama-sama dengan timbulnya
peradaban manusia. Jelasnya semenjak manusia telah berbudaya, yaitu dengan
mengembangkan ciptanya/ akal pikirannya, rasanya/ seninya, karsanya/kehendaknya, dan
adanya kerja sama antara 2 orang atau lebih telah merupakan unsur-unsur administrasi
dalam kehidupan bersama atau bermasyarakat. Oleh karena itu, administrasi sebagai
suatu seni sesungguhnya bukan merupakan hal yang baru, karena dengan adanya 2
manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, di sana sudah terdapat
administrasi, yaitu administrasi dalam praktek. Herbert A. Simon, misalnya, pernah
mengatakan bahwa apabila ada 2 orang yang bekerja-sama untuk menggulingkan sebuah
batu yang tidak dapat digulingkan hanya oleh satu orang di antara mereka, di sana telah
terdapat administrasi.
Sebagai seni, administrasi merupakan keterampilan yang ditempa oleh berbagai
pengalaman. Jika memandang administrasi sebagai disiplin maka administrasi termasuk
dalam kategori ilmu. Namun, apabila melihat administrasi sebagai aktivitas yang
dilakukan sehari-hari maka administrasi termasuk dalam kategori seni.
Menurut George R. Terry (dalam Syafie, dkk;1997) “seni adalah kekuatan pribadi
seseorang yang kreatf, ditambah dengan keahlian yang bersangkutan dalam menampilkan
karya. Administrasi selain dari sebagai suatu ilmu juga dapat dikatakan sebagai suatu seni
karena dapat dilihat dan disaksikan sendiri bagaimana seorang administrator pblik
mampu menyelenggarakan, menata dan mengurus organisasinya tanpa keterpaksaan
bawahannya kendati oraganisai itu berupa suatu negara.
Administrasi sebagai seni adalah administrasi dalam praktik. Administrasi telah
dipraktikan berabad-abad lamanya, baik dalam periode pra-sejarah, sejarah maupun
periode modern. Sesuai dengan peradabannya manusia telah mempraktikan administrasi
negara dalam suatu negara yang besar antara lain Kerajaa Romawi Kuno, Kerajaa Mesir
Kuno, dan Kerajaan Tiongok. Sedangkan di Indonesia kita mengenal dalam sejarah
adanya kerajaan besar, seperti Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Majapahit dan Kerjaan
Mataram.
Sebagai mana yang telah dijelaskan sebelumnya maka sebagai suatu seni,
administrasi atau juga dikenal sebagai sei manajemen, sebagai suatu aktivitas dapat
dikenal adanya motivasi serta seni membujuk bawahan dalam suatu organisasi. Dengan

51
motivasi orang lain maka kita harus mengetahui apap-apa yang menjadi kebutuhan orang
yang akan dimotivasi tersebut, apa yang menyebabkana nantinya orang tersebut menjadi
puas atau tidak puas.
Didalam seni tercakup beberapa aspek, misalnya :
a. Seni Vokal
Bagaimana kemampuan menggerakan orang dalam suatu organisasi dengan kekuasaan
dan kewenangan yang dimiliki pribadi seorang pemimpin.
b. Seni Sastra
Bagaimana kemampuan menciptakan atau merancang, merasakan, dan menghayati suatu
bentuk surat keputusan.
Apabila seseorang sebagai aparatur administrasi pemerintahan maka yang
bersangkutan dituntut untuk memiliki seni administrasi itu sendiri, seperti
kemampuannya dan kemahiran cara menyuruh pihak lain atau bawahan untuk
mengerjakan tugas-tugasnya, memiliki cita rasa yang tinggi dalam kegiatan-kegiatan
pemerintahan, mempunyai pribadi serta performance yang khas sewaktu memimpin anak
buah, bagaimana berprilaku sebagai seorang pemimpin yang menjadi panutan bagi anak
buahnya.
Dalam pelaksanaanya, administrasi terkadng tidak mendasarkan diri atas ilmu atau
seni saja, melainka selalu dilakukan secara bersamaan atau bersama-sama dan silih
berganti, tergantung, siapa yang melakukannya. Orang-orang yang berpengalaman dalam
pekerjaan praktk atau praktisi, biasanya lebih condong menggunakan seninya dengan
mengacu kepada ilmu yang diperolehnya sehingga sewaktu bekerja cenderung lebih
condong kepada penyelenggaraan seni yang berilmu (Scientific art), sedangkan seseorang
yang banyak pengalaman dalam bidang pendidikan maka praktik-paraktik administrasi
diselenggarakan dengan menitikberatkan pada ilmu, dengan mencontoh praktik-praktik
penyelenggaraan waktu lampau (seni). Dengan demikian, penyelenggaraannya cenderung
menitikberatkan pada ilmu yang berseni (Artistic Science). Untuk lebih jelasnya yang
saya kaji dalam kondisi daerah saya, seperti seorang Camat daerah Jampangkulon
dengan Camat Surade, keduanya mempunyai pribadi dan pengalaman yang berbeda
dalam memimpin darahnya masing-masing, melalui pendekatan yang berbeda dan cara
memimpin yang berbeda juga sesuai dengan pengalaman masing-masing dari kedua

52
pemimpin itu.Oleh karena itu, administrasi sebagai seni sukar dipelajari karena
pengalaman seorang pemimpin selalu berlainan.

Sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa sejak periode prasejarah dan periode
sejarah, manusia telah menjalankan sebagian prinsip-prinsip administrasi yang sekarang
kita kenal, dan telah menerapkan dalam bidang pemerintahan, perdagangan,
perhubungan, pengangkutan dan sebagainya, misalnya seperti yang dikemukakan oleh
Max Webber bahwa Mesir adalah negara tertua yang menjalankan sistem administrasi,
khususnya adminitrasi birokratik. Demikian juga di Tiongkok kuno, dapat diketahui
tentang konstitusi Chow yang dipengaruhi oleh ajaran Confucius dalam “Administrasi
Pemerintahan”. Dari Yunani (430 SM) dengan susunan kepengurusan Negara yang
demokratis, Romawi dengan “De Officiis dan “De Legibus”nya Marcus Tullius Cicero.
Dan di Indonesia terlihat pada zaman Pemerintahan Kerajaan Mataram I, Majapahit dan
Sriwijaya, dan salah satu buktinya adalah candi Borobudur, yang terus di kagumi oleh
setiap orang.

b. Tahap Perkembangan Administrasi sebagai Seni

Perkembangan administrasi sebagai seni dapat dibagi menjadi tiga fase utama, yaitu
sebagai berikut :

a. Tahap prasejarah

Bukti-bukti sejarah menunjukan dengan jelas bahwa pada tahap prasejarah ini
administrasi sudah berkembangdengan baik. Meskipun mungkin secara tidak sadar,
masyarakat purba telah menjalankan roda administrasi sebagaimana apa yang sekarang
disebut sebagai prinsip-prinsip administrasi .karena kebutuhan masyarakat yang
dipuaskan melalui penerapan prinsip-prinsip administarsi dan manajemenpun relative
masih sederhana maka pada umumnya system administrasi yang dipergunakan belum
serumit yang digunakan sekarang ini.

Ditinjau dari segi waktu dan tempat, tahap prasejarah ini dapat dibagi pula
menjadi enam tahap perkembangan, yaitu sebagai berikut:

53
1) Zaman Sesopotamia

Pada zaman semopotamia telah dijalankan prinsip-prinsip dasar administarsi yang


diketahui pada zaman modern sekarng, terutama pada bidang pemerintahan, perdagangan,
komunikasi dan pengangkutan (terutama pengangkutan sungai). Sejarah membuktikan
bahwa masyarakat Mesopotamia telah menggunakan logam sebagai alat tukar, hal ini
memudahkan dalam perdagangan.

2) Zaman Babilonia

Zaman babilonia, administrasi pemerintahan, perdagangan, perhubungan dan


pengangkutan telah berkembang pula dengan baik. Perkembangan administrasi juga telah
berkembang pada bidang teknologi, dengan bukti adanya taman gantung.

3) Mesir Kuno

Zaman mesir kuno, yang berkembang pada zaman ini adalah dibidang pemerintahan,
militer, perpajakan, perhubungan dan pertanian (termasuk irigasi). Hanya saja, pada zaman
mesir kuno ini, administrasi dijalankan bukan atas dasar kepentingan rakyat, tetapi hanya
untuk kepentingan firaun dan keluarganya. Karena pada saat itu, firaun dianggap sebagai
dewa atau setidaknya sebagai keturunan dewa, sehingga mengabdikan kepada firaun
diindikasikan dengan pengabdian kepada tuhan.

4) Tiongkok Kuno

Zaman tiongkok kuno, administrasi pada zaman ini berkembang sebagaimana zaman-
zaman yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi ada yang khas pada tiongkok kuno ini,
yaitu system administrasi kepegawaian yang sangat baik. Demikian baiknya system
administarsi tersebut, maka system administarsi pun meminjam dari system ini dikenal
dengan nama merit system. Pada zaman ini menonjol 3 toko yang memberikaan
sumbangan yang sangat besar terhadap administrasi pada zaman itu, yaitu konfisius,
chow, dan mo ti.

Tokoh-tokoh terkenal pada zaman ini adalah :

a. Confusius

54
Beliau terkenal tidak hanya sebagai ahli filsafat dan rohaniawan yang agung akan
tetapi juga sebagai Negarawan dan Administrator yang besar. Selama jabatannya sebagai
perdana menteri, Tiongkok Kuno menjadi sangat teratur, beliau telah menyusun apa yang
ia sebut sebagai ketentuan Administrasi negara (Rules of Public Administration) yang
merupakan kode etik bagi para pejabat pemerintah pada waktu itu.

b. Chow

Chow pun pernah menjabat sebagai perdana menteri Tiongkok Kuno. Beliau telah
menciptakan apa yang disebut Undang-Undang Chow (The Constitution of Chow) yang
merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pegawai negeri. Syarat-syarat
itu cukup berat sekalipun dilihat dari kacamata modern sekarang ini, yaitu : kejujuran,
kecakapan, pengabdian kepada kepentingan umum, pengetahuan yang mendalam tentang
kondisi negara,, kemampuan selalu sibuk dan produktif.

c. Moti
Beliau ini dipandang sebagai perdana menteri yang berpandangan sosialime pertama
di dunia dan sumbangnnya yang terpenting adalah perbaikan di bidang pertanian.

5) Romawi Kuno

Zaman romawi kuno, yang berkembang hampir sama dengan zaman-zaman


sebelumnya, tetapi yang sangat menonjol adalah administrasi militer, pajak dan
perhubungan melebihi yang sebelumnya, hal ini diperlukan mengingat romawi
mempunyai wilayah yang sangat luas.

6) Yunani Kuno

Zaman yunani kuno, bidang yang berkembang dalam lingkup administrasi hampir
sama dengan yang sebelumnya, tetapi disini muncul konsep demokrasi (berasal dari kata
demos dan kratos yang berarti rakyat dan kekuasaan) sehingga kekuasaan berada
ditangan rakyat. Definisi rakyat pada zaman ini berbeda dengan zaman

55
sekarang. Pembatasan pengertian rakyat ini memang logis pada zaman ini, karena 75%
dari penduduk Athena terdiri dari pendatang yang bekerja sebagai pedagang atau budak
belian. Pada zaman ini menciftakan parlemen pertama didunia yang disebut dengan
orang-orang tua yang bijaksana. Untuk urusan di bidang militer diserahkan kepada dewan
militer. Ada lagi ciri khas pada zaman yunani kuno yaitu setiap orang yang tergolong
sebagai rakyat paling sedikit satu kali dalam hidupnya harus menjadi pegawai negeri
tanpa bayaran.

b. Tahap sejarah (1 masehi sampai tahun 1886)

Berhubungan dengan gelapnya sejarah dunia, umumnya selama 15 abad pertama dari
sejarah dunia modern, bidang administrasi pun mengalami kegelapan. Berarti tidak
banyak yang diketahui dalam 15 abad itu. Kemudian diketahui bahwa timbulnya gereja
katolik roma telah mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perkembangan teori
administrasi. Dengan kata lain gereja katolik roma memberikan sumbangan yang besar
terhadap perkembangan administrasi, malahan sesungguhnya pola dasar struktur
organisasi yang telah diciftakan oleh gereja katolik roma, telah ditiru oleh hampir semua
organisasi modern hingga sekarang ini, meskipun sudah barang tentu timbul
perkembangan lanjutan.

Pada zaman ini administrasi berkembang lebih pesat lagi karena para cendikiawan
terjun dalam bidang administrasi. Pada zaman ini timbul tiga kelompok yang biasa
disebut kaum, yaitu: Kaum kameralist di german dan australia, kaum merkantilisme di
inggris dan kaum fisiokrat di prancis.

Merkatilisme adalah suatu system politik ekonomi yang sangat mementingkan


perdagangan internasional dengan tujuan umtuk memperbanyak asset dan modal yang
dimiliki suatu Negara. Merkantilisme tertuang dalam peraturan Negara yang berbentuk
proteksionalisme dan politik colonial demi neraca perdagangan yang menguntungkan.
Pemerintah Negara mendukung ekspor dengan insentif dan menghadang import dengan
tarif. Dijerman, merkantilismenya disebut dengan istilah kameralisme. Camera artinya
kas raja. Caranya dengan memungut pajak dan membentuk perusahaan dagang di afrika
untuk mengembangkan perekonomian. Di perancis, merkantilisme dimulai masa Louis

56
XI (1461-1483). Bertujuan untuk memakmurkan rakyat terkenal dengan
sebutan colbertisme (pencetusannya jean Colbert, menkeu perancis).

Berbeda dengan kaum merkantilisme, kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber


kekayaan yang senyata-nyatanya adalah sumber daya alam. Kaum ini dinamakan
physiocratism= physic (alam) dan cratain atau cratos (kekuasaan). Kaum fisiokrat
percaya bahwa alam diciftakan oleh tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan. Yang
artinya bahwa biarkan manusia diberikan kebebasannya mengelola alam demi memenuhi
kebutuhannya masing-masing dan akan selaras dengan kebutuhan masyarakat banyak.
Artinya bahwa pemerintah tidak boleh ikut campur dan biarkan alam mengatur. Inilah
yang menjadi awal mula doktrin laissez faire-laissez passer/ let do, let pass yang artinya
biarkan semua terjadi, biarkan semua berlalu. Tokoh yang menonjol pada zaman ini
adalah George von zincke yang telah menghasilkan 537 karya ilmiah dan yang terbanyak
adalah tentang administrasi pertanian.

Perkembangan semakin pesat karena pada zaman ini telah timbul adanya revolusi
industry di inggris, yang mengakibatkan perubahan yang besar dalam administrasi.
Adalagi seorang tokoh yang mempunyai peranan besar pada zaman ini, yaitu Charles
barbage, seorang professor matematika pada universitas Cambridge, yang pada
permulaan abad 18 menulis buku yang berjudul the economy of manufacture. Pada buku
ini menekankan pada pentingnya efesiansi dalam usaha mencapai tujuan. Selama hampir
satu abad hasil karya ini terlupakan dan baru terselidiki kembali setelah lahirnya gerakan
manajemen ilmiah (scientific manajement movement), yang dipelopori oleh Fredrick
winslow taylor tahun 1886.

 Gereja katolik
Mempunyai sumbangan besar terhadap pemikiran adm melalui praktek adm terutama
dalam organisasi 1000 tahun yang lalu, memberi kontribusi dalam hal Hirarki otoritas,
spesialisasi aktivitas sepanjang garis fungsional dan konsep staf.

 Nicolo Machiaveli
Merupakan orang yang memberi kontribusi secara individual terhadap pengembangan
pemikiran administrasi dan management, lahir pada tahun 1469 ia membuat analisis

57
sistematis tentang Prince’s (manajer) job dan dari itu dikembangkan prinsip-prinsip
prektis yang digunakan sekarang ini seperti telah ada 500 tahun lalu. Dalam the prince
dan the Discoources, Machiaveli 4 prinsip-prinsip kepemimpinan yaitu :

1) Pentingnya Relying upon mass consent. Otoritas prince adm pemimpin datang dari
adm yang diberikan oleh bawahan. Tak seorangpun menjadi pimpinan tanpa
disetujui pengikut.

2) Pemimpin harus Stive for cohesiveness dalam organisasi.

3) Prince harus mempunyai satu kemauan untuk survive

4) Prince harus mejadi pimpinan yang perhatikan wishdom, kindness dan justice, sifat
yang diuji pada setiap waktu

Dalam fase ini timbul di daerah Eropa tiga kelompok sarjana yang terdapat pada 3
negara yang berbeda-beda dan mempunyai pandangan yang garis besarnya sama yaitu :

1. Kaum Kameralisten yang terdapat di Jerman dan Australia.

2. Kaum Merkantilizen di Inggris, dan

3. Kaum Fisiokraten di Perancis.( Siagian, 1977)

Mereka ini sebenarnya adalah pelopor-pelopor Administrasi ilmiah, karena inti dari
teori-teori mereka ialah bahwa perekonomian dari pada suatu negara hanya bisa akan kuat
apabila kegiatan-kegiatan administrasi dan manajemen dilaksanakan sebaik-baiknya,
akan tetapi administrasi dan manajemen belum diketemukan pada waktu itu, maka
mereka digolongkan sebagai ahli ekonomi.

Bukti yang dapat diketengahkan dari ketiga kelompok ahli tersebut sebagai pelopor
Administrasi dan manajemen ilmiah ialah hasil karya mereka, diantaranya adalah George

58
Von zincke yang telah menghasilkan 537 karya ilmiah dari 175 diantaranya membahas
Administrasi pertanian.

 Revolusi Industri
Inovasi teknologi dari revolusi industri memberi dampak dinamik terhadap
pemikiran-pemikiran adm dan manajemen terjadi di inggris antara tahun 1700-1785,
revolusi industri di inggris mengubah manusia di segala bidang termasuk di bidang adm
dan manajemen sebagai sebagai teknik dan praktek kerjasama manusia. Pada abad 18 dan
19 terjadi revolusi teknologi di inggris. Tenaga manusia digantikan oleh mesin dan
mesin-mesin uap menghasilkan tenaga yang lebih murah dan lebih efisien.
Pada fase revolusi industri, Richard Arkwright memberi kontribusi dalam
penggunaan efficient managerial principles yang berhubungan dengan produksi yang
kontinu, koordinasi mesin-mesin, material, orang-orang , capital, factory disiplin dan
tanda- tanda pembagian kerja. Adam Smith juga memberi kontribusi tentang pembagian
kerja, dimana ditunjukkan bahwa spesialisasi dapat meningkatkan efisiensi,
Perkembangan pemikiran dalam periode waktu hingga 1886 lebih merupakan adm dan
manajemen sebagai praktek pengaturan kerjasama untuk mencapai tujuan, administrasi
lebih dikenal sebagai “seni”

c. Tahap modern

Pada zaman ini, administrasi mulai dikenal sebagai ilmu, karena pada zaman itu yang
dipelopori oleh f.w. taylor (seorang sarjana pertambangan) dari amerika serikat, mulai
mengadakan penyelidikan-penyelidikan dalam rangka mempertinggi efesiensi perusahaan
dan peningkatan produktivitas pekerja. Pada saat itu dia melihat bahwa efesiensi perusahaan
tidak terlalu tinggi dan produktivitas pekerjanya rendah karena terlalu banyaknya waktu dan
gerak-gerik kaum buruh yang tidak produktif, kemudian dia melakukan studi yang dikenal
dengan time and motion study untuk mempelajari penggunaan waktu yang oleh kaum buruh
serta gerak-gerik mereka dalam melaksanakan pekerjaan, terutama para buruh tingkat
bawah. Hasil studinya dituliskan dalam satu buku yang berjudul the principle of scientific
management, yang diterbitkan pada tahun 1911.

59
Pada saat taylor melakukan penyelidikan-penyelidikan, di prancis timbul pula seorang
ahli pertambangan yang bernama Hendry fayol yang bekerja pada salah satu perusahan
tambang disana, yang pada saat itu perusahaan terancam oleh kehancuran. Sebagai seorang
ahli fikir, fayol mencari sebab-musabab dari kegagalan perusahaan itu untuk mencapai
tujuannya. Hasil pemikiran fayol ditulis dalm bukunya pada tahun 1916 dengan
judul administration generalle et industrielle, yang diterjemahkan dalam bahasa inggris
pada tahun 1930 dengan judul general and industrial management (seharusnya general and
industrial administration). Dari teori-teori yang ia temukan dan kemudian ia terapkan
sendiri, maka perusahaan berhasil selamat dari keruntuhan bahkan dapat dikembangkannya.

Karena besarnya sumbangan yang diberiakn kedua tokoh itu terhadap administrasi, maka
f.w. taylor diberi julukan, sebagi bapak gerakan manajemen ilmiah, sedangkan Hendry fayol
diberi julukan bapak teori administrasi modern.

c. Karakteristik Administrasi

Administrasi memiliki beberapa karakteristik/ciri-ciri antara lain sebagai berikut :


1) Terdapat kelompok manusia yang terdiri dari 2 orang atau dengan lebih
2) Terdapat kerja sama
3) Terdapat proses atau usaha
4) Terdapat bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan
5) Terdapat tujuan.

60
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan
kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Administrasi dikatakan sebagai ilmu karena :
1. Tersusun secara otomatis
2. Objektif dan rasional sehingga dapat dipelajari
3. Mengunakakn metode ilmiah
4. Mempunyai prinsip-prinsip tertentu
5. Dapat dijadikan teori
Administrasi juga dapat dikatakan sebagai seni karena diawali dengan timbulnya peradaban
manusia dan adanya kerjasama antara dua orang atau lebih yang merupakan unsur-unsur
administrasi dalam kehidupan bersama atau bermasyarakat untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.Administrasi mencakup keduanya, baik sebagai ilmu maupun sebagai seni.
Perbandingan antara seni dan ilmu administrasi dikemukan pada tabel :

Sebagai ilmu Sebagai seni


1. Advanced by knowledge(Memperoleh 1. Advanced by practice (memperoleh
kemajuan melalui pengetahuan) kemajuan melalui praktek)

2. Proces (membuktikan) 2. Feels (merasakan)

61
3. Predicts (meramalkan) 3. Guesses (mengira-ngira)

4. Defines (merumuskan) 4. Mescribes (menguraikan)

5. Measuraes (mengukur) 5. Opines (memberi pendapat)

Prinsip-prinsip ilmu administrasi adalah tercapainya tujuan secara efisien. Efisien, yaitu
perbandingan terbaik antara hasil yang di capai dengan usaha yang digunakan untuk
mendapatkan hasil tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.cekkembali.com/pengertian-ilmu/

http://pengertianbahasa.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-ilmu.html

http://www.sumberpengertian.co/pengertian-administrasi-menurut-para-ahli

https://www.scribd.com/doc/94863605/Administrasi-Sebagai-Seni-Dan-Ilmu

http://www.artikelsiana.com/2015/09/pengertian-seni-fungsi-macam-macam-seni.html

http://alzahfadillah-kumpulantugas.blogspot.co.id/2012/01/administrasi-sebagai-seni-dan-
ilmu.html

http://aidilblue.blogspot.co.id/2012/11/hakikat-ilmu-administrasi.html

https://blacktwo.wordpress.com/2012/03/13/ilmu-administrasi/

http://stunelpmorello.blogspot.co.id/2011/10/administrasi-sebagai-disiplin-ilmu.html

http://bunglong11.blogspot.co.id/2012/01/perkembangan-dan-pemikiran-ilmu.html

https://otoyurangsunda.wordpress.com/2011/11/23/pengantar-ilmu-administrasi-bab-1-4/

62

Anda mungkin juga menyukai