Anda di halaman 1dari 35

PERTEMUAN 2

Dr. Noverman Duadji, M.Si


Dr. NOVITA TRESIANA, M.SI
APA
LOKUS&FOKUS
ILMU ADMINISTRASI PUBLIK?

APA IDENTITAS KEILMUAN


ADMINISTRASI PUBLIK
(POLITIK,
ADMINISTRASI,MANAJEMEN,
GOVERNANCE?
SYARAT ILMU (The Liang Gie,2000)
1. ADA OBJEK MATERIAL/LAPANGAN PENELITIAN
(L O K U S)
2. ADA OBJEK FORMAL /SUDUT
PANDANG/PUSAT PERHATIAN (F O K U S )
3. ADA PEMETAAN SCR JELAS AKTIVITAS
RASIONALNYA, AKTIVITAS METODOLOGIS
DLM MENJALANKAN AKTIVITAS RASIONALNYA
DAN SISTEMATIKA PENGETAHUANNYA
APA LOKUS DAN
FOKUS ILMU
ADMINISTRASI
PUBLIK
LOKUS dan FOKUS
(Golembiewski dalam Keban,2004)
LOKUS
• Berkaitan dengan “Where of the field” atau area
dimana focus itu ditempatkan (Pelaku,
aktor,lembaga/kelompok)
• di mana bidang ini secara institusional berada atau
tempat dari bidang studi tersebut (Miftah Thoha,2008)
FOKUS
 menunjukkan sasaran spesialisasi dari bidang
studi/pusat perhatian
PARADIGMA
THOMAS KHUN
The Structure of Scientific Revolution
(paradigma bersifat relatif)
ADALAH :
• CARA PANDANG sebagai hasil INTERPRETASI yang
dilakukan melalui pengolahan pikiran para
ilmuwan/pakar disiplin ilmu yang dipengaruhi oleh
tuntutan perkembangan masyarakat/perubahan
lingkungan
PARADIGMA ADM PUBLIK Kartasasmita
(2007)
1. Paradigma Politics / Administration Dichotomy (1900-1926)
2. Paradigma The Principles of Administration (1926-1937) yang
didalamnya terdapat period of orthodoxy, scientific
management, bureaucracy, POSDCORB, dan administrativ
behaviour
3. Paradigma publik Administration as A Political Science (1950-
1970)
4. Paradigma publik Administration as Management (1956-
1970),
5. Paradigma publik Administration as publik Administration
(1970-1980),
PARADIGMA KE-5
FOKUS : domain publik (kepentingan,
kebutuhan dan persoalan publik) dengan
seperangkat karakteristiknya yang sesuai
perkembangan zaman.

LOKUS : “STATE”PADA 3 CABANG YG ADA


PADA NEGARA, YAITU LEGISLATIF, EKSEKUTIF
DAN YUDIKATIF
KEMAPANAN KARAKTER/IDENTITAS ADM
PUBLIK
1) TERDIRI DR 3 CABANG, YAKNI LEGISLATIF, EKSEKUTIF
DAN YUDIKATIF DAN TIDAK ADA PEMISAHAN,
MELAINKAN KERJASAMA (KERJASAMA 3 CABANG)
2) SBG BAGIAN DR PROSES POLITIK DAN MEMAINKAN
PERANAN PENTING DLM PERUMUSAN KEBIJAKAN
(PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN PROSES POLITIK)
3) DIBEDAKAN DR ORGANISASI PRIVAT, YG TDK
BERORIENTASI PROFIT
4) MEMBERIKAN PELAYANAN PULIK , TERMASUK
PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN(PELAYANAN
PUBLIK)
5. Dikenal dgn sebutan “THE ADMINISTRATIVE
STATE” (SARWA NEGARA)
6. NEGARA ADL PENGAYUH, MULAI DARI
MEMBUAT, MELAKSANAKAN SAMPAI PADA
EVALUASI
7. KEPENTINGAN PUBLIK : SESUATU YG
DIDIFINISIKAN SECARA POLITIS DAN YANG
TERCANTUM DALAM ATURAN
(PENDEKATAN HUKUM DAN POLITIK)
6. REFORMASI BIROKRASI DAN APARATUR
PUBLIK DILAKUKAN DGN :
 Membangun profesionalitas dan Kenetralan
 Penerapan aturan dan standarisasi secara tegas
 Prilaku yg mengarah terwujudnya efisiensi,
efektiivitas dan produktiivitas utk mencapai
misi organisasi
7. BERKEMBANG TEORI-TEORI organisasi,
manajemen, profesionalitas, netralitas,
kebijakan publik, manajemen publik
PERKEMBANGAN PARADIGMA BERIKUTNYA
………
6. Paradigma Reform Movements (1980)
yang didalamnya terdapat
New publik Administration , Reinventing
Government /New publik
Management,New publik Service.
Dikenal dengan “Management Public”
7. Paradigma Good governance atau from
government to governance (1990s/d….),
PARADIGMA GOOD GOVERNACE : From
Government to Governance
• REALITAS : Government is not solution to our problem,
Government is the problem
 DILATARBELAKANGI : fenomena negara tidak mampu menyentuh
dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat dalam kerangka
pelayanan publik, pembangunan maupun pemberdayaan dan
menjadi trend global yang dapat ditemui di negara manapun.
 Human Development Report (1993) mempertegas perkembangan
tersebut dengan menyatakan bahwa “the nation state now is too
small for the big things and too big for the small”. Pernyataan itu
menjelaskan tentang keterbatasan negara dalam hal pengelolaan,
pelayanan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
MASALAH-MASALAH DLM AP
(Frederickson,1997)
PERTAMA : MODEL ADMINISTRASI tdk mampu
menyesuaikan diri dgn kemajuan zaman, diakibatkan
pelayanan publik bersifat :
a) BIROKRATIS, terlalu administratif, berbelit-belit,
b) PERTUMBUHAN KELEMBAGAAN pemerintah yg
berlebihan ketimbang lingkup dan skala
pemerintahannya
c) KETERBATASAN sumber2 yg dipergunakan o
pemerintah
d) Makin besarnya TUNTUTAN masya akan
pemberdayaan, keadilan, kuntitas&kualitas
barang&jasa yg disediakan o pemerintah
KEDUA : BERKAITAN DGN PRINSIP-PRINSIP
FUNDAMENTAL DLM ADM PUBLIK
a) Pemerintah hrs mengorganisir diri sesuai prinsip-
prinsp hirarki birokrasi weber
b) Apabila pemerintah terlibat dlm suatu bidang,
maka pemerintah scr langsung menjadi
penyedianya yg dianggap sbg prosedur birokrasi
standar
c) Pemisahan politik-administrasi, AP dianggap sbg
bentuk khusus, karenanya memerlukan birokrasi
profesional yg dipekerjakan seumur hidup dgn
kemampuan netral thd pimpinan publik
KETIGA : PENYEMPITAN DIFINISI “PUBLIC” DAN
HILANGNYA KONSEP PUBLIK DLM ADM PUBLIK
a) publik diartikan sebagai state/pemerintah,
Sehingga muncullah “negara administrasi”
atau ”government administration”
b) SEHARUSNYA : publik merujuk pada
pelaku/aktor organisasi pemerintah, quasi
pemerintah, nirlaba, privat, yang semuanya
terlibat dalam policy making dan policy
implementation
LOKUS-FOKUS Administrasi Publik dalam
Paradigma Governance
 TERJADI PERUBAHAN “LOKUS” ADMINISTRASI
NEGARA
 LEMBAGA ADMINISTRASI PUBLIK (2000) : Dalam
pemerintahan yg baik, sebenarnya menempatkan
posisi yang penting dan strategis dari negara sebagai
inisiator, fasilitator, regulator dan pemberdayaan
berbagai stakeholder untuk mewujudkan
kepemerintahan yang baik tersebut. Posisi dan peran
strategis ini yang membuat negara tidak bisa
ditinggalkan sebagai locus dari disiplin ilmu
administrasi publik.
TERJADI PERUBAHAN “LOKUS” ADMINISTRASI PUBLIK

MUHADJIR DARWIN (2000)


• Pelaku utama dalam proses administrasi publik
adalah mereka yang disebut sebagai “administrator
Negara” atau pegawai negeri. Merekalah yang
dibebani tanggung jawab untuk mengerjakan
tugas-tugas pemerintahan atau pelayanan public,
TETAPI proses administrasi publik sesungguhnya
melibatkan juga banyak pihak di luar pegawai
negeri, seperti pekerja-pekerja social, lembaga
social masyarakat, dan lain-lain
• sistem admnistrasi publik yang modern ditandai
oleh adanya jaringan kerja (network) baik
vertikal/horizontal diantara berbagai elemen dalam
masyarakat, apakah itu governmental, non-
govermental, quasi governmental, profit, non-
profit and voluntary organization.
• Elemen-elemen masyarakat tersebut saling
mengontrol (check and balance), memiliki akses
dan keberdayaan yang kurang lebih sebanding,
kemudian membangun suatu kolaborasi untuk
terciptanya tertib sosial dan mengatasi berbagai
persoalan publik
MIFTAH THOHA (2000)
• fokus kajian Ilmu Administrasi Publik saat ini adalah good
governance, dimana upaya menjamin proses dan
keseimbangan pemerintah (government), rakyat (civil
society), dan market
RIANT Nugroho (2003)
• “Hari ini Good Governance seolah hanya patut
diberlakukan diberlakukan bagi pemerintah atau
eksekutif daerah, namun juga harus diberlakukan kepada
DPRD, para pelaku ekonomi daerah dan LSM-LSM yang
ada daerah. Kesemuanya harus bergerak dalam sebuah
gelombang yang sama, gelombang Good Governance.
LOKUS/OBJEK MATERIAL ADMINISTRASI
PUBLIK :
Melingkupi kelembagaan negara dan jejaring antara
pemerintah, private dan masyarakat sipil dengan tetap
mengedepankan posisi dan peran strategis kelembagaan
negara.

FOKUS/OBJEK FORMAL ADMINISTRASI PUBLIK :


res publica, YAITU nilai-nilai keinginan dan kehendak rakyat
dan partisipasi rakyat dalam rangka mencapai kesejahteraan
rakyat (pelayanan publik)
Locus dan Focus Administrasi Publik dan Relasinya
CONTOH
• KEBIJAKAN PUBLIK sering diartikan secara sempit
sebagai apa yang dilakukan oleh pemerintah, dalam
tinjauan governance konsepsi tersebut menjadi tidak
memadai. Kebijakan publik tidak semata dimaknai
kebijakan pemerintah, tetapi kebijakan oleh
siapapun,pemerintah, semi pemerintah, perusahaan
swasta, NGO, komunitas—atau jaringan yang
melibatkan seluruhnya untuk mengatasi berbagai
persoalan publik. Penjelasan ini menguatkan bahwa
watak locus ilmu administrasi publik juga berada
pada berbagai aktor di luar negara.
BAGAIMANA AKTIVITAS
RASIONAL ADMINISTRASI
PUBLIK DALAM PERSPEKTIF
GOVERNANCE
Kerangka Keterkaitan antara Paradigma Governance, locus dan focus,peran
keilmuan dan multi disiplin teori administrasi public
Locus dan Focus Ilmu
Administrasi publik
Paradigma Governance

Peran Ilmu Administrasi Teori Ilmu Administrasi


publik Building Social Good publik Multi Disiplin/
Order Governance Pendekatan
State

Good Good Locus dan Focus Ilmu


Locus dan Focus Ilmu
Administrasi publik Corporate
SOCIAL Governance Administrasi publik
Paradigma Governance Governance ORDER Civil Society Paradigma Governance

Good
Peran Ilmu Administrasi Governance Peran Ilmu Administrasi
publik Building Network Society publik Internalisasi
& Partnership Prinsip Governance

Locus dan Focus Ilmu


Administrasi publik
Paradigma Governance
CARA KERJA
• Kerangka logika keterkaitan antara paradigma governance
dari ilmu administrasi publik, locus dan focus, dan peran
strategis untuk mewujudkan network diantara elemen-
elemen governance guna mewujudkan social order.
• Good governance mengharap keterlibatan berbagai
stakeholder tersebut dalam upaya menyelesaikan berbagai
persoalan publik (publik affairs) dan memperjuang berbagai
kepentingan publik (publik interest). Keterlibatan yang
dimaksud adalah keterlibatan yang berjalan secara interaktif
dan sinergis antara state, private dan CSO termasuk
benefeseries (masyarakat penerima manfaat). Sehingga
salah satu kuci terwujudnya model tersebut adalah
terjadinya jaringan (networks) diantara aktor tersebut.
• Penempatan locus ilmu administasi publik pada domain
networking atau jaring kelola di antara berbagai elemen
dalam masyarakat (state, private dan civil society)
berimplikasi pada peran ilmu administrasi publik untuk
mendorong terwujudnya good governance di tengah
masyarakat.

• Peran yang dimainkan adalah bagaimana prinsip-prinsip


dan karakter governance (AKUNTABILITAS,
TRANSPARANSI,PARTISIPASI,RESPONSIF) dapat
tersosialisasi dan terinternalisasi pada ketiga domain
tersebut, sehingga akan muncul state yang good
governance, private yang good corporate governance dan
civil society yang good publik governance.
• Ilmu administrasi publik harus menjadi
penggerak terciptanya NETWORK di
antara berbagai elemen masyarakat
sehingga lahir MEKANISME SPONTAN
yang kemudian TERLEMBAGA menjadi
kekuatan dari dalam masyarakat itu
sendiri untuk mengatasi berbagai
PERSOALAN PUBLIK sehingga terwujud
TERTIB SOSIAL (social order).
• Ilmu administrai publik harus
membangun teori dan konsep yang
mampu mengembangkan tata
pemerintahan yang akuntabel dan
transparan, membangun sektor bisnis
yang memiliki program-program
corporate social responsibility (CSR) dan
civil society yang akuntabel, transparan,
partisipatif dan responsif.
UKURAN KEBERHASILAN
(Muhadjir Darwin, 2000)

• OTORITAS TERDESENTRALISASI pada pusat-pusat


kekuasaan yang banyak yang satu dengan lainnya
saling mengontrol (check and balance)
• Komponen masyarakat MEMILIKI
AKSES&KEBERDAYAAN yang kurang lebih sebanding,
• Membangun suatu KOLABORASI , terbentuk suatu
JARINGAN KEGIATAN yang saling mendukung untuk
terciptanya suatu tertib sosial yang baru dan dengan
itu pula dapat diatasi berbagai masalah publik yang
dihadapi seluruh masyarakat, seperti transportasi,
pendidikan, pangan, konservasi lingkungan dsb.
CSR (corporate social responsibility )
• Focus CSR ini bukan hanya diletakkan pada sektor private,
tetapi juga sektor state dan civil society,
• isu CSR sebagai konsep di dalam agenda pemerintah secara
umum disebabkan oleh kemunculan berbagai tantangan
dari globalisasi di akhir abad 20. Pemerintah perlu menata
kembali di dalam agenda kebijakanya terkait dengan CSR
yang perlu melibatkan hubungannya dengan sektor bisnis,
dan sektor masyarakat sipil.
• kalangan sektor bisni, Civil society and state harus peduli
terhadap persoalan sosial, lingkungan, dan keberlanjutan
pembangunan
• persoalan CSR diletakkan pada locus pemerintah, swasta
dan masyarakat sipil.
LATAR BELAKANG ……
• CSR menjadi perhatian yang cukup serius dan perlu
menghadirkan keterlibatan negara dikarenakan berbagai
tindakan sektor bisnis, terkait dengan konteks ekonomi
global, yang berimplikasi terhadap persoalan sosial dan
lingkungan. Meningkatnya isu CSR sebagai konsep di
dalam agenda pemerintah secara umum disebabkan oleh
kemunculan berbagai tantangan dari globalisasi di akhir
abad 20. Pemerintah perlu menata kembali di dalam
agenda kebijakanya terkait dengan CSR yang perlu
melibatkan hubungannya dengan sektor bisnis, dan
sektor masyarakat sipil.
Relational Model for Analysis of publik Policy on CR
PENGERTIAN PUBLIK ……
 DIMAKNAI SEBAGAI MASYARAKAT, UMUM
(KEPEMILIKAN)
 MASYARAKAT MADANI, YG TERDIRI DARI
PEMERINTAH SBG PERPANJANGAN TANGAN
DR PUBLIK ATAUPUN SEKELOMPOK ORG YG
DIBERI WEWENANG UTK JALANKAN AMANAH
PUBLIK
PARADIGMA PENANGAN MASALAH DLM AP

1) THE SCIENTIFIC METHOD APPROACH


(PENDEKATAN DGN MENGGUNAKAN METODE
ILMIAH)
2) THE ADMINISTRATIVE APPROACH (PENDEKATAN
ADMINISTRASI)
3) THE FUNCTIONAL APPROACH TO ADMINISTRATION
(PENDEKATAN FUNGSI-FUNGSI ADMINISTRASI)
4) THE USES OF VALUES APPROACH (PENDEKATAN
NILAI)

Anda mungkin juga menyukai