Anda di halaman 1dari 9

Manusia sebagai Mahluk

Sosial
Pertemuan ke – 4
MK Pengantar Ilmu Hukum
PS Administrasi Negara

Dosen : Ita Prihantika, S.Sos., MA


Pendahuluan
• Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial.
• Sudah menjadi kodrat manusia untuk hidup bersama,
bahkan semenjak peradaban pertama manusia itu
ada. Didorong oleh naluri bertahan hidup, manusia
beradaptasi den belajar dari keadaan yang ada,
dimana untuk dapat terus mempertahankan eksistensi
ataupun bahkan meningkatkan kualitas hidup,
manusia tidak dapat hidup seorang diri.
• Contohnya saja seorang petani, tentunya tidak memiliki
kemampuan untuk menangkap ikan. untuk dapat menikmati
ikan, seorang petani membutuhkan bantuan seorang
nelayan.
• Demikian juga manusia yang pada dasarnya memerlukan
bantuan orang lain untuk dapat hidup serta meningkatkan
taraf hidupnya. Bakan di era modern sekarang ini, taraf
kehidupan manusia sudah lebih kompleks, menimbulkan
begitu banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, memerlukan
berbagai macam keahlian.
• Aristoteles mengatakan bahwa manusia adalah zoon
politicon yaitu dalam bahasa Yunani zoon berarti
makhluk, sedangkan politicon berarti hidup dalam
polis (atau di zaman dahulu semacam kota/negara
kota). Sementara Hans Kelsen mengartikan zoon
politicon sebagai man is a social and political being.
Menurut pandangan Roscoe Pound, di dalam diri
manusia terdapat berbagai kepentingan, yang dapat
diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu:
• Kepentingan Umum (public interest). Sering disebut
juga sebagai kepentingan yang utama, biasanya
menyangkut kepentingan negara dalam menjalankan
fungsinya
• Kepentingan Masyarakat (social interest).
Berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas.
misalnya kepentingan terhadap keselamatan umum,
jaminan terhadap masyarakat, kepentingan
kesusilaan/moral, dan sebagainya
• Kepentingan Pribadi (private interest). Kepentingan
pribadi dibagi atas 3 yakni kepentingan bagi diri
sendiri, kepentingan terhadap hubungan, serta
kepentingan yang meliputi harta benda.
Mengapa hukum Itu ada?
• "ubi societas ibu ius" Sebuah ungkapan dari Cicero yang bermakna
"dimana ada masyarakat, disitu ada hukum". Seperti yang kita pelajari
sebelumnya bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial,
yang mana manusia tidak dapat hidup seorang diri saja.
• Dalam pergaulan bersama manusia tersebut timbul suatu yang
dinamakan masyarakat. Jika sudah terbentuk masyarakat (yang mana
manusia tidak lagi seorang diri saja), sudah terdapat hak dan
kewajiban di dalamnya sehingga perlu diatur oleh hukum.
• Hukum ada untuk menjamin keamanan dan ketertiban dalam
masyarakat. Didalam masyarakat terdapat norma-norma yang
mengatur, yaitu norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan
dan norma hukum.
• Ketiga norma di luar hukum tidak dapat memberikan sanksi yang
tegas terhadap pelanggarnya. Diperlukan norma hukum yang lebih
tegas mengatur pergaulan hidup masyarakat agar kehidupan
masyarakat dapat menjadi tertib dan teratur.

Anda mungkin juga menyukai