NPM : 2016041023 Kelas : Regular A Mata Kuliah : Manajmen Publik Kode/ Kredit : ANE620106 (3 sks) Prodi/Jurusan : Ilmu Administrasi Negara Dosen : Vina Karmilasari, M.Si
Tugas!
Cari satu contoh bentuk reformasi Publik yang dilakukan oleh pemerintah.
REFORMASI BIROKRASI DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN JEMBRANA
Reformasi Administrasi Negara terjadi karena perubahan dan modernisasi
Administrasi Negara (administrative change) tidak berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan tuntutan keadaan, karenanya diperlukan usaha yang sadar dan terencana untuk mengubah struktur dan prosedur birokrasi (aspek reorganisasi kelembagaan, sikap dan perilaku birokrat/aspek prilaku atau kinerja), meningkatkan efektivitas organisasi (aspek program), sehingga dapat diciptakan Administrasi Negara yang sehat dan terciptanya tujuan pembangunan nasional. Salah satu bagian dari reformasi administrasi Negara yaitu reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi menjadi sesuatu yang sangat fundamental yang harus dilakukan oleh Negara-negara yang sedang melakukan reformasi Administrasi Negara. Sependapat dengan Prasojo dan Kurniawan (2008) reformasi birokrasi (administrasi Negara) dan good governance merupakan dua konsep utama bagi perbaikan kondisi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Memahasi tenatang cara reformasi birokrasi dapat dilakukan dengan 5 cara yaitu, penataan kelembagaan, penataan ketatalaksanaan, penataan sumber daya manusia, akuntabilitas dan pelayanan serta kualitas pelayanan.
Indonesia termasuk kedalam Negara yang sedang menerapkan reformasi
birokrasi dalam berbagai instansinya. Otonomi daerah menjadi jalan bagi pemerintah daerah lebih cepat untuk melakukan reformasi birokrasi yang ada di pemerintahaannya. Salah satu reformasi birokrasi yang dapat dilihat yaitu di Pemerintah Kabupaten Jembrana. Sebagaimana diketahui, nama Kabupaten Jembrana dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi sorotan publik terkait dengan prestasinya dalam memberikan pelayanan kebutuhan dasar rakyatnya.
Alasan Pemerintahan Kabupaten Jembrana mereformasi birokrasi dalam
pelayanan publik diantaranya yaitu meningkatnya angka putus sekolah (drop out) akibat mahalnya biaya pendidikan; dan banyaknya rakyat yang menderita mal nutrisi akibat melambingnya biaya kesehatan, sehingga Pemkab Jembrana memutuskan untuk menggratiskan biaya kebutuhan dasar masyarakat. Prestasi Jembrana dalam membebaskan seluruh biaya pendidikan tingkat dasar (SD) hingga menengah atas (SMA). Pemkab Jembrana juga membebaskan biaya kesehatan kepada rakyatnya dengan mengikutsertakan rakyatnya pada program Jaminan Kesehatan Jembrana (JKJ). Selain itu, Pemkab Jembrana juga melakukan penguatan ekonomi rakyat secara langsung program penyediaan dana bergulir dan dana talangan. Semua itu dilakukan dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat dengan mengubah persepsi pemerintah yang melayani masyarakat bukan pejabat yang ingin dilayani masyarakat.
Implementasi Program Reformasi
Kabupaten Jembrana, dalam prakteknya berinovasi dalam 3 prioritas utama
yakni bidang pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi (Daya Beli Masyarakat) serta pelayanan umum masyarakat baik fisik dan non fisik.
Di bidang pendidikan Kabupaten Jembrana berinovasi yang meliputi :
1. kesempatan belajar yang seluas-luasnya kepada masyarakat Jembrana, baik pada sekolah-sekolah negeri maupun pada sekolah swasta, melalui : a. Program pembebasan SPP pada sekolah negeri dari jenjang SD, SLTP, SLTA b. Program pemberian beasiswa kepada siswa di sekolah swasta, yang akan dibiayai dengan jumlah masing-masing Rp. 7.500,- untuk SD, Rp. 12.500,- pada SLTP dan 20.000,- untuk SMA. c. Pemberian bonus beasiswa untuk siswa yang berprestasi 2. Peningkatan Kualitas Guru melalui : a. Memberikan pendidikan dan laitihan - Memberikan kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi melanjutkan ke D-3, D-4, S-1 dan S-2 dengan biaya sebagian ditanggung dari pemerintah Kabupaten. - Memberikan penyegaran pada setiap liburan semester. b. Pemberian Motivasi : - Pemberian insentif tambahan untuk guru setiap jam Rp. 5.000,- diluar tunjangan guru dan bonus Rp. 1.000.000,- setiap tahun. - Pertemuan guru seluruh guru di Kabupaten Jembrana dengan Bupati yang menjadi agenda tetap setiap bualan, dimana diatur pada setiap kecamatan. 3. Peningkatan sarana dan prasarana dengan pola Block Grant, bukan proyek. 4. Pengembangan Model Pola Pendidikan melalui Program Sekolah Kajian, Pemerintah Kabupaten Jembrana juga melakukan trobosan kreatif dan inovatif dengan membuka sekolah yang disebut sebagai Sekolah Kajian. Di bidang Kesehatan, Kabupaten Jembrana melakukan inovasi meliputi : 1. Program makanan sehat. 2. Program perilaku hidup sehat. 3. Program diteksi dini. Keberhasilan Kabupaten Jembarana dalam mereformasi birokrasi dalam pelayanan publik tidak dapat berhasil tanpa melalui proses dan berbagai inovasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat. Kebijakan-kebijakan dikeluarkan bukan karena Jembrana memiliki PAD yang besar dan aset ekonomi yang kaya raya. Karena dilihat dari PAD, Jembrana adalab kabupaten yang tergolong miskin. Otonomi daerah telah memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi pemerintah daerah untuk melakukan inovasi dan terobosan-terobosan mujarab dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dalam hal ini otonomi daerah membuka peluang bagi daerah untuk maju. Menurut Bupati Jembrana, I Gede Winasa Winasa keberhasilan dalam reformasi pelayanan publik selama ini bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahannya, ia menggunakan ‘Manajemen DOA’. “Manajemen DOA dimaksud adalah Efisiensi Dana, Orang dan Alat”. Selain itu, faktor lain yang mendorong kesuksesan Jembrana tak lain adalah keseragaman pola pikir aparat pemerintahannya yang menganggap dirinya tidak lain sebagai pelayan masyarakat. Menurut saya kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah menggratiskan, membebaskan biaya kebutuhan dasar masyarakat itu bukan hal mudah dan banyak tantangan. Dengan minimnya dana PAD yang dimiliki pemerintah daerah mampu mengoptimalkan pelayanan yang baik kepada masyarkat setempat. Bukan berarti tak ada pertentangan dari pihak-pihak terkait misalnya sekolah-sekolah, Rumah sakit, dan Instansi-instansi terkait. Dengan adanya sosialisasi dan komunikasi yang baik antara pemerintah daerah dengan pihak-pihak yang terkait maka program-program yang telah disusun dapat berjalan sesuai dengan harapan. Buruknya pelayanan publik di Indonesia antara lain disebabkan ketiadaan perangkat hukum yang mengatur standarisasi pelayanan publik yang harus dipenuhi pemerintah. Dalam hal ini pemerintah kabupaten Jembarana juga mempunyai perangkat hukum yang mendukung sehingga membantu kelancaran kebijakan yang telah dibuat. Selain itu keberhasilan dalam reformasi birokrasi pelayanan publik didasarkan kepada kepemimpinan yang tegas dan lugas terhadap penekanan baru terhadap program, perubahan sikap dan perilaku masyarakat dan anggota birokrasi, perubahan gaya kepemimpinan yang mengarah kepada komunikasi terbuka dan manajemen partisipatif, penggunaan sumber daya yang lebih efisien. Kesimpulan Reformasi birokrasi dalam pelayanan publik yang dilakukan pemerintahan Kabupaten Jembrana sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan faktor reformasi birokrasi, meskipun dalam pelaksanaannya masih perlu adanya peningkatan- peningkatan dan tindak lanjut dalam hal perilaku masyarakat dan birokrat, sehingga dapat menunjang keberhasilan dalam reformasi birokrasi yaitu dengan upaya meningkatkan kualitas pelayanan yang tidak hanya ditempuh melalui aturan-aturan pemerintah, tetapi juga melalui peningkatan kemampuan aparat (SDM birokrat) dalam memberikan pelayanan. Keberhasilan Kabupaten Jembrana dalam menerapkan otonomi daerah tersebut dengan melakukan reformasi struktural organisasi yaitu dengan cara perampingan struktur organisasi. Disamping Pemerintah Kabupaten Jembrana pun mampu menciptakan program-program inovasi yang menjadi unggulan.