Anda di halaman 1dari 2

Tugas Tutorial 2

Jawab pertanyaan di bawah ini dengan menggunakan konsep dan teori yang tepat!

1. Seperti apakah kelemahan dan problema dalam birokrasi dan sertakan contohnya pada
organisasi pemerintahan daerah?  (Skor 40)

 Lemahnya Sistem Manajemen Pengawasan Sistem manajemen yang sangat dasar


ialah POAC yakni Planning, Organizing, Actuating, Controlling. Sistem POA sudah
sangat baik dan sudah ada di setiap instansi. Namun, bagian terakhir yang cukup
lemah yakni sistem manajemen pengawasan atau controlling. Pengawasan ini
memang ada baik dari dalam (internal audit) maupun dari luar (external audit) dari
BPK, BPKP dan KPK. Akan tetapi, jumlah pegawai yang ada tidak sebanding
dengan jumlah pengawas yang ada. Pengawas (auditor) cenderung lebih sedikit
daripada yang diawasi (PNS) ditambah luasnya pemerintahan daerah.
 Kurangnya Transparansi Rekrutmen Pegawai Penerimaan Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) di setiap instansi KLDI (Kementerian, Lembaga, Daerah dan
Instansi) cenderung kurang transparan. Artinya, ada beberapa calon PNS yang
masih berani untuk bayar formasi tertentu. Selain itu, ada pula beberapa ‘titipan’
dari anak pejabat-pejabat tertentu. Nepotisme dalam hal ini wajar, tetapi
caranya yang kurang wajar. Nah, ini yang membuat pegawai itu tidak profesional
dan jujur dalam bekerja, sehingga mereka bekerja dengan orientasi uang yang besar
dengan cara apapun.

2. Seperti apakah pola hubungan antara pemerintah pusat dan daerah?  (Skor 30)

Pertama, Prinsip-Prinsip Pemikiran Pola Hubungan Antara Pusat Dan Daerah

Prinsip-Prinsip Ini Dapat Didekati Dari Paradigma Negara Kesatuan, Negara Hukum
(Dengan Paradigm Negara Kesejahteraan), Demokratisasi, Yang Dilaksanakan Dengan
Cara Desentralisasi. Dengan Paradigma Negara Kesejahteraan, Satuan Pemerintahan Yang
Terendah Adalah Ujung Tombak Dari Upaya Menghantarkan Kesejahteraan Rakyat.
Kecenderungan Tarik Menarik Kekuasaan Yang Didesentralisasikan Tersebut Dipengaruhi
Oleh Sistem Rumah Tangga Seperti Apa Yang Dianut.

Kedua,  Dimensi-Dimensi Pola Hubungan Antara Pusat Dan Daerah

Uud 1945 Telah Memberikan Dasar-Dasar Pola Hubungan Antara Pusat Dan Daerah,
Meliputi Desentralisasi Teritorial, Dengan Asas Otonomi Dan Tugas Pembantuan, Dan
Memberikan Otonomi Seluas-Luasnya. Dengan Pemberian Otonomi Seluas-Luasnya
Seperti Itu, Seharusnya Sudah Memungkinkan Bagi Daerah-Daerah Untuk Beragam
Memiliki Urusan. Dalam Implementasinya, Dasar-Dasar Pola Hubungan Pusat Dijabarkan
Lebih Lanjut Melalui Berbagai Peraturan Pelaksana. Melalui Pp No. 38 Tahun 2007, Yang
Lebih Tampak Adalah Bahwa Yang Rumah Tangga Yang Dianut Adalah Rumah Tangga
Materiil. Dengan Konstruksi Demikian Seperti Itu, Prinsip Otonomi Seluas-Luasnya
Menjadi Tidak Tampak. Hal Tersebut Menjadikan Setiap Daerah Cenderung Menjadi
Seragam. Padahal Fungsi Otonomi Sendiri Adalah Keberagaman. Keberadaaan Otonomi
Khusus Justru Merupakan Anomali Dari Pemberian Otonomi Seluas-Luasnya. Dengan
Pemberian Berbagai Urusan Pemerintahan Yang Didesentralisasikan, Cenderung Terjadi
Ketidakkonsistenan Dengan Begitu Gemuknya Kelembagaan Di Pusat, Sehingga
Menyerupai Piramida Terbalik. Setiap Pembentukan Kelembagaan Di Daerah Belum
Sepenuhnya Berdasarkan Kebutuhan Urusan Yang Riil Dan Kemampuan Sdm Serta
Keuangan Daerah. Ketentuan Yang Berlaku Sekarang Untuk Mengoptimalkan Kemampuan
Daerah Masih Bergantung Kepada Perimbangan Keuangan, Belum Memungkinkan
Optimalisasi Kerja Sama Daerah, Terutama Untuk Melakukan Pinjaman Luar Negeri.
Upaya Kebergantungan Daerah Terhadap Pusat Muncul Lagi Melalui Pranata Pengawasan
Yang Tidak Berimbang Dengan Upaya Fasilitasi Dan Koordinasi Oleh Pusat. Hal Tersebut
Ditambah Pula Dengan Persoalan Instrumen Hukum Pembatalan Perda Yang Menurut
Atribusi Uu No. 32 Tahun 2004 Dilakukan Oleh Perpres, Namun Praktiknya Selalu Dengan
Kepmendagri Yang Nampaknya Lebih Memenuhi Asas Feasible (Dapat Dilaksanakan)
Suatu Peraturan. Dengan Seperti Itu Menjadikan Atribusi Kewenangan Dalam Uu Tersebut
Tidak Hidup.
3. Sebutkan dan jelaskan fungsi-fungsi manajemen personalia menurut Robert Presthus dalam
Public Administration?  (Skor 30)

Administrasi Negara (Public Administration) menurut J.M. Pfiffner and Robert v Presthus
yang di kutip oleh Suwarno Handayaningrat pada bukunya Pengantar Ilmu Administrasi dan
Manajemen sebagai “Public Administration is process concerned with carrying out public
policies” (Administasi Negara adalah suatu proses yang berhubungan dengan laksanaan
kebijaksanaan Negara). Menurut Dimock yang di kutip oleh Suwarno Handayaningrat pada
bukunya Pengantar Administrasi dan Manajemen sebagai “Public Administration is the
activity of the state in the exercise of it’s political power “(Administrasi Negara adalah
kegiatan negara dalam melaksanakan kekuasaan/kewenangan politiknya).

Anda mungkin juga menyukai