Anda di halaman 1dari 5

Nama : Marhaeni

Nim : 048188639
Matkul : ADPU4130

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh….


Yth. Tutor beserta teman-teman UT,,,,,,
usi sesi ke 5 ini,,,,

Jawab pertanyaan di bawah ini dengan menggunakan konsep dan teori yang tepat!

1. Seperti apakah kelemahan dan problema dalam birokrasi dan sertakan contohnya pada
organisasi pemerintahan daerah?  (Skor 40)

Jawaban :

Birokrasi merupakan sistem administrasi yang kompleks dan seringkali memiliki beberapa
kelemahan serta masalah yang dapat mempengaruhi efisiensi dan kinerja organisasi
pemerintahan daerah. Beberapa kelemahan dan problema umum dalam birokrasi di
organisasi pemerintahan daerah meliputi :

1. Standar Efesiensi Fungsional,

Potensial terabaikannya kualitas dan pelayanan: Ketika birokrasi terlalu fokus pada
standar efisiensi, ada risiko mengabaikan aspek kualitas dan pelayanan yang
penting. Terkadang, upaya untuk mencapai efisiensi maksimum dapat
mengorbankan kualitas layanan atau mengabaikan kebutuhan masyarakat secara
keseluruhan.

Contoh: Sebuah birokrasi yang terlalu terikat pada suatu target efisiensi mungkin
mengorbankan banyak pelayanan yang memadai kepada masyarakat. Hal ini bisa
berarti waktu tunggu yang lama, pelayanan yang tidak responsif, atau
ketidakmampuan untuk memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan individu.

2. Penekanan Yang Berlebihan Terhadap Rasionalisasi.

Pemborosan sumber daya: Rasionalisasi yang berlebihan dalam sebuah birokrasi


dapat menyebabkan pemborosan pada sumber daya karena adanya
kecenderungan untuk mengikuti prosedur yang rumit dan panjang tanpa
mempertimbangkan efisiensi yang sebenarnya. Sumber daya seperti waktu, energi,
dan anggaran bisa terbuang sia-sia dikarenakan fokus terlalu banyak pada
penerapan aturan tanpa mempertimbangkan hasil yang diinginkan.

Contoh: Sebuah birokrasi yang terlalu terikat pada prosedur yang kompleks dan
detail mungkin menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk melengkapi
berbagai dokumen administratif, sementara hasil yang inginkan dapat dicapai
dengan cara yang lebih efisien dan sederhana.

3. Penyelewengan Tujuan

Penyelewengan kepentingan politik: Birokrasi yang mengalami penyelewengan


tujuan dapat terjebak dalam praktik nepotisme, patronase, atau favoritisme politik.
Ketika kepentingan politik mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dan
perekrutan di birokrasi, maka efektivitas dan integritas lembaga tersebut dapat
terkompromi.

Contoh: Sebuah birokrasi yang dapat memberikan preferensi atau perlakuan


khusus kepada individu atau kelompok tertentu berdasarkan afiliasi politik atau
hubungan pribadi, bukan berdasarkan kualifikasi atau kebutuhan, merupakan
contoh penyelewengan tujuan.

4. Pita Merah (red tape)

Keterbatasan inovasi: Pita Merah dalam birokrasi dapat menghambat inovasi dan
perubahan yang diperlukan. Ketika birokrasi terlalu terikat pada aturan dan
prosedur yang terlalu kaku, maka sulit bagi mereka untuk beradaptasi dengan
perubahan teknologi, lingkungan, atau kebutuhan masyarakat.

Contoh: Birokrasi yang terlalu terikat pada prosedur manual atau dokumen fisik
mungkin mengalami kesulitan dalam menerapkan teknologi digital atau solusi
berbasis digital yang lebih efisien dan inovatif.

2. Seperti apakah pola hubungan antara pemerintah pusat dan daerah?  (Skor 30)

Jawaban :

Hubungan antara Pemerintah Pusat dan Daerah yaitu :

a) Hubungan Kewenagan, Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah itu telah diatur
pada perubahan ke dua UUD 1945 tahun 2000 secara mendasar pengaturan
pemerintahan daerah di Indonesia. Berdasarkan dasar hukum konstitusional
pengaturan pemerintahan daerah dapat kita jumpai pada Pasal-pasal 18, 18A dan
18B. Pemerintahan daerah diselenggarakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut: pertama,Prinsip daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan sebagaimana diatur
dalam Pasal 18 ayat (2) UUD 1945. Kedua, Prinsip menjalankan otonomi
seluasluasnya yang diatur dalam Pasal 18 ayat (5) UUD 1945.237 Ketiga, Prinsip
kekhususan dan keragaman daerah sebagai diatur dalam Pasal 18 ayat (1) UUD
1945. Keempat, prinsip mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum
adat beserta hak-hak tradisionalnya sebagaimana diatur dalam Pasal 18B ayat (2)
UUD 1945.Kelima, prinsip mengakui dan menghormati pemerintahan daerah yang
bersifat khusus dan istimewa sebagaimana diatur dalam Pasal 18B ayat (1) UUD
1945.Keenam, Prinsip badan perwakilan dipilih langsung dalam suatu pemilihan
umum sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat (3) UUD 1945.Ketujuh, prinsip
hubungan pusat dan daerah harus dilaksanakan secara selaras dan adil
sebagaimana terdapat dalam Pasal 18A ayat (2) UUD 1945.

Saat ini undang-undang penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai


pelaksanaan Pasal 18 ayat (7) didasarkan pada UU No. 32/2004 jo UU No.
12/2008, UU No. 33/2004 serta berbagai peraturan lain yang relevan. Peraturan
pelaksana yang mengatur hubungan kewenangan antara lain PP No. 38/2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Ketentuan Pasal 10
UU No. 32/2004 itu mengandung pengertian bahwa urusan pemerintahan dapat
dibagi dalam dua kelompok, yaitu urusan pemerintahan yang secara mutlak
menjadi urusan pusat dan urusan pemerintahan yang dapat dilaksanakan baik oleh
pemerintah, provinsi, maupun kabupaten/kota (concurrent power).

b) Hubungan Kelembangaan, Hakekat Negara adalah organisasi dan dalam


organisasi Negara, dapat di identifikasi dua macam kelompok organisasi ,yang
memiliki perbedaan yang signifikan. Pertama, adalah organisasi-organisasi Negara
(staatsorganen); kedua, adalah organisasi-organisasi pemerintahan
(regeringsorganen). Dalam Negara kesatuan, organisasi Negara termaksud hanya
dapat dijumpai di ibu kota Negara (di tingkat pemerintahan nasional). Kedudukan
organisasi Negara ini tidak hierarkis sementara organisasi pemerintahan terdapat
baik di tingkat nasional maupun di subnasional. Kedudukan organisasi-organisasi
pemerintahan bersifat hierarkis di bawah Presiden (Pemerintah).

Hubungan antara Pemerintah Pusat dengan daerah otonom diatur dengan cara-
cara tertentu yang diatur dengan undang-undang. Dalam hal ini adalah UU No. 32
Tahun 2004 Tentang pemerintahan Daerah beserta peraturan pelaksanaannya :

1. Hubungan dalam pengaturan organisasi perangkat daerah


2. Kepala daerah
3. Hubungan Kepala Daerah dengan Pemerintah Menurut UU No. 32
4. Tahun 2004
5. Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat
6. DPRD
7. Perangkat Daerah
8. Hubungan dalam pembentukan daerah (pemekaran dan pembubaran
9. daerah)
10. Pengaturan Pemekaran Daerah dalam Peraturan Perundangundangan

c) Hubungan Keuangan, hubungan keuangan pusat-daerah adalah perimbangan


keuangan, namun hubungan keuangan pusat-daerah juga berkaitan dengan
pembiayaan urusan pusat yang diselenggarakan oleh pemerintahan daerah dan
oleh aparat pusat yang juga unsur pemerintah daerah. Hal ini disebabkan UU No.
33 Tahun 2004, tidak hanya mengatur mengenai dana perimbangan dalam rangka
desentralisasi, melainkan juga mengatur dana tugas pembantuan dan dana
dekonsentrasi. Kita dapat melihat melalui :

1. Pendapatan Asli Daerah


2. Dana Perimbangan
3. Hubungan Pengawasan

3. Sebutkan dan jelaskan fungsi-fungsi manajemen personalia menurut Robert Presthus


dalam Public Administration?  (Skor 30)

Jawaban :

Menurut Robert Presthus, seorang ahli administrasi publik, ada lima fungsi manajemen personalia
dalam administrasi public yaitu :

 Perencanaan Sumber Daya Manusia: berfungsi melibatkan perencanaan strategis terkait


kebutuhan sumber daya manusia (SDM) didalam organisasi publik. Hal ini dapat mencakup
penilaian kebutuhan tenaga kerja, peramalan kebutuhan SDM di masa depan, dan
perencanaan pengembangan karyawan. Dengan bertujuan untuk memastikan bahwa
organisasi memiliki tenaga kerja yang memadai untuk mencapai tujuan-tujuannya.

 Pengadaan Sumber Daya Manusia: berfungsi sebagai proses pengadaan karyawan baru
dalam organisasi publik. Ini meliputi perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perekrutan calon
karyawan, seleksi dan penilaian calon, serta pengangkatan dan penempatan karyawan
yang berhasil. Dengan tujuan untuk mendapatkan karyawan yang lebih berkualitas dan
sesuai dengan kebutuhan organisasi.

 Pengembangan Sumber Daya Manusia: berfungsi untuk pengembangan dan peningkatan


keterampilan, pengetahuan, dan kinerja karyawan dalam organisasi publik. Ini mencakup
pelatihan dan pengembangan karyawan, manajemen kinerja, penilaian karyawan, serta
program penghargaan dan insentif. Dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi dan
motivasi karyawan agar dapat memberikan kinerja yang lebih baik.

 Pemeliharaan Sumber Daya Manusia: berfungsi sebagai pemelihara hubungan yang baik
antara organisasi dan karyawan. Ini mencakup administrasi kepegawaian, manajemen
kesejahteraan karyawan, manajemen hubungan industrial, penanganan masalah
kedisiplinan, dan manajemen konflik. Dengan tujuan untuk memastikan kesejahteraan
karyawan, meningkatkan hubungan kerja yang harmonis, dan menangani masalah yang
mungkin timbul.
 Pemisahan Sumber Daya Manusia: berfungsi sebagai pemisah karyawan dari organisasi
publik. Ini termasuk manajemen pensiun, manajemen pemecatan, manajemen
pengunduran diri, serta manajemen perubahan organisasi yang melibatkan perubahan
terkait tenaga kerja. Dengan tujuannya untuk memastikan proses pemisahan yang adil dan
sesuai dengan hukum serta menjaga stabilitas organisasi.

Fungsi-fungsi manajemen personalia ini penting dalam administrasi publik untuk mengelola sumber
daya manusia secara efektif, mengembangkan kinerja karyawan, dan memastikan keberhasilan
organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.

Sumber Referensi :
Modul 5 : 5.35-5.38 ,
Tim Peneliti Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung-2009- Pola Hubungan Antara Pusat Dan Daerah-Jakarta,
dengan beberapa pengubahan dari saya, apabila ada kesalahan saya mohon maaf. Sekian terima kasih
Wassallam,,,,

Anda mungkin juga menyukai