Berbagai bentuk kebijakan publik yang di buat oleh pemerintah kota dapat diamati menurut
sifatnnya.lima sifat kebijakan tersebut antara lain :
1. Kebijakan distributif
4. kebijakan substantif
5. kebijakan prosedural.
. Kebijakan Distributif
Kebijakan disrtibutif adalah kebijakan dan program-program yang dibuat oleh pemerintah
dengan tujuan untuk mendorong kegiatan di sektor swasta atau kegiatan-kegiatan masyarakat
yang membutuhkan intervensi pemerintah dalam bentuk subsidi atau sejenisnya dimana kegiatan
tersebut tidak akan berjalan tanpa adanya campur tangan pemerintah tersebut.
Kebijakan distributif memberikan barang dan jasa kepada anggota organisasi, termasuk juga
membagikan biaya barang/jasa diantara anggota organisasi. Misalnya kebijakan pemerintah
dalam pendidikan dan pembangunan jalan raya.
Subsidi yang diberikan oleh pemerintah biasa mengambil beberapa bentuk Cash atau Inkind
(hadiah, pinjaman dengan bunga lunak, penurunan pajak, dsb.).
a) Subsidi yang diberikan oleh pemerintah dapat dimaksudkan untuk mendapatkan efek:
Asumsi yang dipakai selama ini seolah antara kebijakan distributif yang satu dengan
yang lain tidak berhubungan.
Subsidi pupuk, pestisida dan alat-alat pertanian agar petani mau menanam padi unggul.
Raskin
Kartu sehat.
Kompensasi BBM.
Beasiswa
Memastikan sumber daya, produk dan layanan dialokasikan kepada pihak yang paling banyak
memilikinya (efisiensi alokatif)
Memaksa pelaku pasar untuk menggunakan sumber daya yang langka seproduktif mungkin
(efisiensi produktif)
Mendorong pelaku pasar untuk berinovasi dan berinvestasi pada waktu yang tepat (efisiensi
dinamis)
Kebijakan Distributif
Kesimpulan
Ditijau dari tipenya, kebijakan publik dapat dikelompokkan pada empat tipe, yaitu (1) tipe
kebijakan distributif, (2) Kebijakan Regulasi kompetitif, (3) kebujakan regulasi kompetitif (4)
Kebijakan Substansif dan (5) Kebijakan Prosedural. Tipe kebijakan distributif dimaksudkan
untuk mendorong kegiatan di sektor swasta atau kegiatan-kegiatan masyarakat yang
membutuhkan intervensi pemerintah dalam bentuk subsidi atau sejenisnya dimana kegiatan
tersebut tidak akan berjalan tanpa adanya campur tangan pemerintah tersebut. Tipe kebijakan
regulatif yaitu kebijakan yang membatasi sekelompok individu dan lembaga atau sebaliknya,
memaksa jenis perilaku tertentu.
Dengan Demikian ,Secara garis besar beberapa tujuan dari kebijakan publik Suatu Pemerintah
kota dalam melayani kebutuhan masyarakat yang diwujudkan dalam suatu kegiatan perancangan
kota ,antara lainuntuk :
6. menata bangunan
. Kebijakan Distributif
Kebijakan disrtibutif adalah kebijakan dan program-program yang dibuat oleh
pemerintah dengan tujuan untuk mendorong kegiatan di sektor swasta atau
kegiatan-kegiatan masyarakat yang membutuhkan intervensi pemerintah dalam
bentuk subsidi atau sejenisnya dimana kegiatan tersebut tidak akan berjalan tanpa
adanya campur tangan pemerintah tersebut.
Kebijakan distributif memberikan barang dan jasa kepada anggota organisasi,
termasuk juga membagikan biaya barang/jasa diantara anggota organisasi.
Misalnya kebijakan pemerintah dalam pendidikan dan pembangunan jalan raya.
Subsidi yang diberikan oleh pemerintah biasa mengambil beberapa bentuk Cash
atau Inkind (hadiah, pinjaman dengan bunga lunak, penurunan pajak, dsb.).
a) Subsidi yang diberikan oleh pemerintah dapat dimaksudkan untuk mendapatkan
efek:
Positif (masyarakat mau melakukan aktivitas yang dikehendaki pemerintah).
Negatif (masyarakat tidak melakukan aktivitas yang tidak disukai pemerintah).
b) Persoalan yang muncul dalam pembuatan kebijakan distributif.
Asumsi yang dipakai selama ini seolah antara kebijakan distributif yang satu
dengan yang lain tidak berhubungan.
Dalam kenyataannya anggaran pemerintah sangat terbatas, sehingga kebijakan
distributif yang dibuat oleh pemerintah dapat bersifat zero sum game dimana
pembuatan kebijakan yang satu akan berimplikasi pada hilangnya kebijakan yang
lain.
c) Bentuk-bentuk kebijakan distributif.
Subsidi pupuk, pestisida dan alat-alat pertanian agar petani mau menanam padi
unggul.
Penyediaan alat kontrasepsi gratis.
Raskin
Kartu sehat.
Kompensasi BBM.
Beasiswa.
B. Kebijakan Regulatif
Kebijakan regulatif atau mandate adalah kebijakan yang membatasi sekelompok
individu dan lembaga atau sebaliknya, memaksa jenis perilaku tertentu. Kebijakan
regulatif biasanya paling berhasil dijalankan jika perilaku baik/mendukung dapat
dengan mudah dipantau dan perilaku buruk/menentang dapat dengan mudah diatur
dan dihukum dengan denda atau sanksi. Contoh kebijakan regulatif yang
seharusnya berhasil dilaksanakan adalah kebijakan pembatasan kecepatan dijalan
raya.
a) Kebijakan kompetitif regulatif.
Kebijakan atau program yang dimaksudkan untuk membatasi siapa yang boleh
menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Asumsi yang dipakai:
Barang dan jasa yang dibutuhkan merupakan barang langka sehingga tidak
mungkin mengijinkan semua masuk di dalamnya, contoh frekuensi radio.
Ada keperluan untuk menstandardisasi jenis barang atau jasa demi keselamatan
konsumen.
b) Kebijakan protektif regulatif.
Kebijakan atau program-program yang bersifat protektif dibuat oleh pemerintah
dengan maksud untuk melindungi masyarakat dengan mengatur apa yang boleh
dan tidak boleh dilakukan oleh sektor swasta.
Aktivitas-aktivitas yang dapat merugikan atau membahayakan masyarakat tidak
akan diijinkan untuk dijual di pasar oleh sektor swasta.
Kondisi yang dipertimbangkan sangat diperlukan untuk melindungi kepentingan
masyarakat harus diatur oleh pemerintah.
Contoh-contoh kebijakan protektif:
Ijin peredaran obat.
Pelabelan halal pada makanan.
Peraturan tentang pengolahan limbah industri.
Ijin kelayakan terbang pesawat.
Pencantuman label merokok membahayakan konsumen.
Ketentuan tentang upah minimum provinsi/kabupaten.
Perda miras.
C. Kebijakan Alokatif
Kebijakan alokatif adalah kebijakan atau program-program yang dibuat oleh
pemerintah yang terkait dengan sumber daya yang tersedia.
Seperti kebijakan pada bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkunan hidup
yang diarahkan pada pengelolaan sumber daya alam dan pemeliharaan daya
dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi
kegenerasi kemudian mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan
lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan
budaya masyarakat lokal serta penataan ruang yang pengusahaannya diatur
dengan undang-undang.
D. Kebijakan Redistributif
Kebijakan redistributif adalah kebijakan atau program yang dibuat oleh pemerintah
dengan tujuan dapat mendistribusikan kekayaan, hak kepemilikan dan nilai-nilai
yang lain diantara berbagai kelas sosial masyarakat atau etnisitas di dalam
masyarakat.
Tujuan kebijakan redistributif adalah untuk mencegah ketimpangan yang makin
lebar pada masyarakat. Asumsi yang dipakai dalam pembuatan kebijakan ini adalah
bahwa kompetisi yang terjadi didalam masyarakat akan menghasilkan pemenang
dan pecundang.
Berbagai contoh kebijakan redistributif, yaitu:
Pajak progresif.
Mencegah adanya deskriminasi rasial atau gender.
Program pelatihan kerja untuk orang miskin.
Program reformasi agrarian.
Masalah redistributif menyangkut masalah-masalah yang menghendaki perubahan
sumber-sumber antara kelompok-kelompok atau kelas-kelas dalam masyarakat.
Mereka yang membatasi ketidaksetaraan sebagai masalh publik seringkali
menuntut pajak-pajak pendapatan yang dibagi-bagi dari lapisan masyarakat kaya
ke lapisan
Tipe Kebijakan Publik
1. Distributif Policy ( Kebijakan Distributif)
adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang tujuannya membantu
masyarakat atau sektor swasta untuk melakukan suatu kegiatan yang apabila tidak
dibantu oleh pemerintah, masyarakat enggan untuk melakukanya.
kebijakan distributif berupa intensif ataupun subsidi
contoh : bantuan bibit unggul, subsidi alat KB, raskin, askes, beasiswa dan subsidi
BBM.
4. Kebijakan Alokatif
adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah terkait dengan sumber daya yang
ada.
contoh : penetapan sebidang tanah untuk hutan kota agar menjaga kota dari polusi
udara.
Kebijakan simbolik adalah kebijakan yang tidak bersifat memaksa karena hanya
memiliki dampak yang relatif kecil bagi masyarakat. Jadi, kebijakan itu lebih bersifat
simbolik, misalnya kebijakan yang melarang setiap orang berjalan di atas rumput di
taman kota.