Anda di halaman 1dari 9

MASYARAKA

T PRISMATIK

1. Sandhi Sada Arih Sitakar


(180903016)

2. Wahyu Ramadhan Rahmat


Hrp (180903032)

3. Ridoi Sihura (180903041)

4. Berton K. Marpaung
(180903054)

ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
FRED W. RIGGS

MASYARAKAT MASYARAKAT MODERN MASYARAKAT


TRADISIONAL TRANSISI
(PRISMATIK)
Masyarakat Masyarakat Masyarakat
 agraria/diffused industri/diffracted prismatik
Nilai askripsi: Nilai Transisi dari
mementingkan prestasi/ achieveme tradisional ke
faktor nt dan universalism modern
keturunan e Secara formal
dan partikularis Spesialisasi tinggi modern tapi nilai
-me Sistem politik tradisi tetap
(suku, agama,a demokratis masih dominan
dat istiadat, Birokrasi Formalism
dsb) rasional/Weber
Spesialisasi
DEFINISI

MASYARAKAT
FRED W. RIGGS
PRISMATIK

Masyarakat yang
dalam
perkembangannya Masyarakat
berada di antara dua peralihan (transisi)
kutub ekstrim dalam dari masyarakat
suatu kontinum tradisional ke
masyarakat masyarakat
tradisional atau industri
terpusat (masyarakat (Soelaiman,
agraria) dan 1998:31)
masyarakat modern
atau terpencar
(masyrakat industri),
bentuk maysarakat
ini terdapat di
negara-negara
berkembang (Riggs,
1994: 31)
KARAKTERISTIK

FRED W. RIGGS

1. Heterogenitas 3. Tindan
2. Formalisme (Overlapping).
(Heterogenity).
(Formalism). Antara pekerjaan
Salah satu ciri
Ekonomi bazaar- kantor dengan urusan
masyarakat
canteen. keluarga.  Pengaruh
prismatik ialah
Pelaksanaan keluarga atau kerabat
tingkat heteregonitas
peraturan tersurat mengatasi
yang tinggi. Dengan
tidak sama dengan pelaksanaan fungsi
heteregonitas
yang tersirat dinas/kantor
dimaksudkan suatu
campuran sifat-sifat sedemikian rupa
masyarakat sehingga hukum
tradisional (fused dilaksanakan seenak-
society) dan enaknya terhadap
masyarakat modern keluarga, sebaliknya
(refracted society) sekeras-kerasnya
terhadap pihak-pihak
di luar kerabat
MODEL SISTEM
KARAKTERISTIK SALA ADMINISTRASI NEGARA

1. 2. FORMALISME /
HETEROGENITA FORMALISM
S/ 3. TINDAN /
HETEROGENITY 5. Poly OVERLAPPI
4. Nepotisme Communal / Plural NG
(Nepotism). Community. 6. Clect yang
Universalistik dengan Mobilitas cukup mencakup Klik,
hubungan tinggi tetapi tingkat Klub dan Sekte
kekerabatan. Dalam asimilasi rendah. (Clicques, Clubs,
masyarakat tradisonal Pengelompokan atas Sects). Clect dapat
jelas-jelas keluarga dasar keluarga didefinisikan
merupakan landasan menumbuhkan sebagai suatu
bagi pemerintahan solidaritas kelompok. organisasi yang
dan administrasi memiliki fungsi-
negara, dan wajar fungsi secara relatif
apabila jabatan- bercampur baur
jabatan dalam bersifat semi
administrasi negara tradisonal, tetapi
disediakan bagi diorganisir secara
anggota keluarga asoasional modern
(nepotisme)
MODEL SISTEM
KARAKTERISTIK SALA ADMINISTRASI NEGARA

7. Mitos, Formula dan


Kode (Mythos, Formula
and Code). Modern
dalam pemikiran tetapi
pelaksanaan tradisional
atau sebaliknya. Mitos, 8. Distribusi Kekuasaan
formula dan kode sudah : Otoritas lawan
diciptakan mengikuti Kontrol. (Distribution
pokok-pokok pikiran of Power : Authority
modern, tatapi dalam versus Control).
praktek tetap berlangsung Kekuasaan seharusnya
tindakan-tindakan yang dibagi-bagi dengan
mengikuti norma pendelegasian dalam
tradisional rangka desentralisasi,
akan tetapi prakteknya
justru sebaliknya
sentralisasi yang berlaku
CONTOH KASUS DI
INDONESIA

Contoh kasus yang dapat terlihat yaitu dengan


keberadaan desa – desa yang ada dipenjuru Indonesia.
Pada dasarnya, anatomi desa sebagai suatu kesatuna
wilayah masyrakat yang didalamnya belum mengenal
fragmentasi, belum adanya diferensiasi tugas,
masyarakat yang hogomen secara budaya, dan
ikatan kekerabatan “paguyuban” yang tinggi.
Namun, dengan adanya globalisasi desa – desa yang ada
di Indonesia mulai bergerak menuju tingkatan yang lebih
tinggi menjadi desa – desa prismatik yang mulai
mengenal diferensiasi tugas, masyarakat yang mulai
heterogen, dan mengarah pada modernitas yang
ditunjang dengan keprofesionalan dan teknologi informasi
(TI). Dengan jumlah desa di Indonesia yang
mencapai 74 ribu, sekitar 42 ribu telah beranjak
dari “desa tertinggal” dan mulai menerpakan unsur
– unsur modernitas.
CONTOH KASUS DI
INDONESIA

Contoh desa di Indonesia yang mulai beranjak yaitu


Desa Adat (Nagari) Sungai Nyalo, di Kabupaten
Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat sebagai
desa dengan perkembangan tercepat. Desa ini mulai
menerapkan sistem teknologi dan modernitas dalam
pelayanannya, namun disisi lain tetap mempertahankan
kekentalan budaya, paguyuban yang kuat dan
menjunjung tinggi adat istiadat disamping penerapan
unsur – unsur teknologi dan modernitas. Namun, dengan
keberadaan prismatik ini juga, cenderung masih
banyak desa – desa yang masyrakatnya belum siap
dalam menerima perubahan, minimnya
pengetahuan modern, dan masih adanya sentimen
suku, agama, ras, dna antar golongan (SARA) yang
masih kuat diantara kemjauan globalisasi yang
dirasa justru menimbulkan kegaduhan, unsur
nepotsime, dan formalis yang masih kuat.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai