Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi nilai UTS mata kuliah Ilmu Pemerintah

Dosen Pembimbing

Adi Nur Aziz S.H, M.H

DISUSUN OLEH :

MOCH.CHUSNI MUBAROK 20187205021

Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Fakultas Pedagodi Dan Psikologi

Universitas PGRI Wiranegara Pasuruan 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya. Sehingga saya dapat merampungkan tugas penyusunan makalah ini
sebagai tugas mata kuliah Ilmu Pemerintah.

Saya telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal


mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Himbauan dari saya, semoga bisa menjadi koreksi di masa yang akan
datang dan lebih baik lagi dari sebelumnya.

Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Adi Nur Aziz, S.H, M.H.
sekaligus Dosen Pembimbing mata kuliah Ilmu Pemerintah, atas bimbingan,
dorongan serta ilmu yang telah diberikan kepada saya. Sehingga saya dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dan saya ucapkan
terima kasih pula kepada rekan-rekan yang bersedia memandu saya terkait dengan
penyusunan makalah ini.

Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini bisa memberikan sumbangan


pemikiran sekaligus menjadi penambah pengetahuan serta relasi bagi saya dan
semuanya. Amin.

Pasuruan, 1 Juni 2021

Moch.Chusni
Mubarok
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pemerintahan merupakan sebuah tolak ukur pembangunan suatu bangsa.Negara


yang maju ialah karena adanya pemerintahan yang baik (good governance).Maka dari
itu, pemerintah merupakan langkah awal sekaligus sebagai wahana dalam proses
pembangunan,baik jangka panjang maupun jangka pendek, nasional maupun
internasional .

Untuk dapat menjadikan pemerintahan yang baik itu perlu sebuah study atau
kajian ilmu yang mempelajari mengenai pemerintahan itu sendiri. Adanya “Pengantar
Ilmu Pemerintahan” adalah study yang tepat yang membahas keberlangsungan
terselenggaranya pemerintahan yang baik tersebut. Dasar-dasar yang diajarkan sangat
sesuai sebagai bekal untuk menuju era globalisasi yang semakin menyebar.

Suatu negara yang beraneka ragam seperti negara Indonesia dengan jumlah
penduduk yang banyak, suku, budaya, adat istiadat, agama yang menjadi ciri khas
negara Indonesia. Pentingnya pemerintah dalam kehidupan rakyatnya dapat dilihat
dari berbagai bidang kehidupa

1.2 Rumusan Masalah

1.apa istilah pemerintah dan pemerintahan ?


2.apa saja tentang ilmu pemerintah itu?
3.apa itu tektik pemerintahan?
4.apaitu kekuasaan dan bentuk kekuasaan ?
1.3 Manfaat Penulisan

Dengan adanya penulisan mengenai Ilmu Pemerintahan berdasarkan teori


menurut para ahli serta beberpa sumber referensi buku yang ditulis oleh para
ilmuan , makalah ini dapat dijadikan sebagai rangkuman pembelajaran mengenai
Ilmu Pemerintahan agar dapat lebih mudah di baca dan di pahami mengenai
Pemerintahan itu sendiri

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Negara / Istilah Negara

Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan


menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu.
Pemerintahan sebagai sekumpulan orang-orang yang mengelola kewenangan-
kewenangan, melaksanakan kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan serta
pembangunan masyarakat dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan.
Pemerintahan merupakan organisasi atau wadah orang yang mempunyai
kekuasaaan dan lembaga yang mengurus masalah kenegaraan dan kesejahteraan
rakyat dan negara.
Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan badan-badan publik yang
meliputi kegiatan legislatif, eksekutif dan yudikatif dalam usaha mencapai tujuan
negara. Pemerintahan dalam ari sempit adalah segala kegiatan badan-badan
publik yang hanya meliputi kekuasaan eksekutif. (C.F. Strong)

Pemerintahan dalam arti luas juga diartikan adalah segala urusan yang
dilakukan oleh Negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan
kepentingan Negara sendiri; jadi tidak diartikan sebagai Pemerintah yang hanya
menjalankan tugas eksekutif saja, melainkan juga meliputi tugas- tugas lainnya
temasuk legislatif dan yudikatif.
Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan
menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu. Ada beberapa
definisi mengenai sistem pemerintahan. Sama halnya, terdapat bermacam-macam
jenis pemerintahan di dunia. Sebagai contoh: Republik, Monarki / Kerajaan,
Persemakmuran (Commonwealth). Dari bentuk-bentuk utama tersebut, terdapat
beragam cabang, seperti: Monarki Konstitusional, Demokrasi, dan Monarki
Absolut / Mutlak.

2.1.1 Pengertian Pemerintahan (Para Ahli)

Pengertian Pemerintahan Menurut Para Ahli

H. A. Brasz

Menurut H. A. Brasz, Pemerintahan merupakan ilmu yang


mempelajari teknis atau pun cara lembaga umum disusun dan difungsikan
dengan baik secara intern dan ekstern terhadap warga negaranya.

R. Mac Iver

Menurut R. Mac Iver, pengertian pemerintahan adalah suatu ilmu


mengenai cara bagaimana orang-orang dapat diperintah atau pun
dikendalikan.

Syafie Inu Kencana

Menurut Syafie Inu Kencana, pemerintahan merupakan sebuah ilmu


yang mempelajari bagaimana cara melakukan pengurusan badan eksekutif.
Pengaturan badan legislatif, kepemimpinan, dan juga koordinasi pemerintahan
baik pusat dengan daerah, mau pun rakyat dengan pemerintahannya dalam
setiap peristiwa dan gejala pemerintahan.

J. S. T. Simorangkir
Menurut J. S. T. Simorangkir, pemerintahan merupakan sebuah alat
negara yang menjalankan tugas dan fungsi dari pemerintah.

Haryanto, dkk

Menurut Haryanto, dll, pengertian pemerintahan secara fungsional


merupakan sistem struktur dan organsasional dari berbagai macam fungsi
yang dijalankan dengan menerapkan dasar tertentu dalam mencapai tujuan
sebuah negara.

C. F. Strong

Menurut C. F. Strong, pemerintahan dalam arti luas merupakan setiap


aktivitas badan-badan publik yang terdiri dari aktivitas-aktivitas atau pun
kegiatan eksekutif, legislatif, dan yuridis dalam upaya mencapai tujuan sebuah
negara. Dalam arti yang sempit, C. F. Strong mengungkapkan jika
pemerintahan merupakan setiap bentuk aktivitas kegiatan badan publik dan
hanya terdiri dari badan eksekutif.

W. S. Sayre

Menurut W. S. Sayre, pemerintahan merupakan sebuah organisasi


negara yang menjalankan kekuasaannya terhadap rakyat di negara tersebut.

M. Kusnardi

Menurut M. Kusnardi, pemerintahan dapat diartikan sebagai urusan-


urusan yang dilakukan oleh sebuah negara dalam menyelenggarakan
kesejahteraan rakyat atau pun warga yang dimilikinya dengan jalan memenuhi
kepentingan rakyatnya serta menjalankan dan melaksanakan fungsi eksekutif,
legislatif, dan yudikatif secara baik dan benar.

U. Rosenal
Menurut U. Rosenal, pemerintahan merupakan sebuah ilmu yang
mempelajari cara petunjuk kerja ekstern dan intern struktur dan juga proses
pemerintahan secara global.

2.2 Fungsi Pemerintahan


Menurut Adam Smith (1976), pemerintah suatu negara mempunyai tiga
fungsi pokok sebagai berikut:
1. Memelihara keamanan dan pertahanan dalam negeri.
2. Menyelenggarakan peradilan.
3. Menyediakan barang-barang yang tidak disediakan oleh pihak swasta.

Sedangkan menurut Richard A. Musgrave dibedakan menjadi tiga fungsi dan


tujuan kebijakan anggaran belanja pemerintah, yaitu:

1. Fungsi Alokasi (Allocation Branch) yaitu fungsi pemerintah untuk


menyediakan pemenuhan untuk kebutuhan Publik (public needs)
2. Fungsi Distribusi (Distribution Branch) yaitu fungsi yang dilandasi
dengan mempertimbangkan pengaruh sosial ekonomis; yaitu
pertimbangan tentang kekayaan dan distribusi pendapatan, kesempatan
memperoleh pendidikan, mobilitas sosial, struktur pasar. Macam-
ragam warga negara dengan berbagai bakatnya termasuk tugas fungsi
tersebut.
3. Fungsi Stabilisasi (Stabilizaton Branch) yaitu fungsi menyangkut
usaha untuk mempertahankan kestabilan dan kebijaksanaan-
kebijaksanaan yang ada. Disamping itu, fungsi ini bertujuan untuk
mempertahankan kestabilan perekonomian (stabilisator perekonomian)
(Guritno, 2000:2)
Berdasarkan dua pendapat diatas, pemerintah diantaranya memiliki fungsi
sebagai berikut.

Fungsi Pelayanan
Perbedaan pelaksanaan fungsi pelayanan yang dilakukan Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah terletak pada kewenangan masing-masing.
Kewenangan pemerintah pusat mencakup urusan Pertahanan Keamanan,
Agama, Hubungan luar negeri, Moneter dan Peradilan. Secara umum
pelayanan pemerintah mencakup pelayanan publik (Public service) dan
pelayanan sipil (Civil service) yang menghargai kesetaraan.
Fungsi Pengaturan
Fungsi ini dilaksanakan pemerintah dengan membuat peraturan
perundang-undangan untuk mengatur hubungan manusia dalam masyarakat.
Pemerintah adalah pihak yang mampu menerapkan peraturan agar kehidupan
dapat berjalan secara baik dan dinamis. Seperti halnya fungsi pemerintah
pusat, pemerintah daerah juga mempunyai fungsi pengaturan terhadap
masyarakat yang ada di daerahnya. Perbedaannya, yang diatur oleh
Pemerintah Daerah lebih khusus, yaitu urusan yang telah diserahkan kepada
Daerah. Untuk mengatur urusan tersebut diperlukan Peraturan Daerah yang
dibuat bersama antara DPRD dengan eksekutif.

Fungsi Pembangunan
Pemerintah harus berfungsi sebagai pemacu pembangunan di wilayahnya,
dimana pembangunan ini mencakup segala aspek kehidupan tidak hanya fisik
tapi juga mental spriritual. Pembangunan akan berkurang apabila keadaan
masyarakat membaik, artinya masyarakat sejahtera. Jadi, fungsi pembangunan
akan lebih dilakukan oleh pemerintah atau Negara berkembang dan
terbelakang, sedangkan Negara maju akan melaksanakan fungsi ini
seperlunya.

Fungsi Pemberdayaan (Empowerment)

Fungsi ini untuk mendukung terselenggaranya otonomi daerah, fungsi ini


menuntut  pemberdayaan Pemerintah Daerah dengan kewenanganÂ
yang cukup dalam pengelolaan sumber daya daerah guna melaksanakan
berbagai urusan yang didesentralisasikan. Untuk itu Pemerintah Daerah perlu
meningkatkan peranserta masyarakat dan swasta dalam kegiatan
pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan. Kebijakan pemerintah,
pusat dan daerah, diarahkan untuk meningkatkan aktifitas ekonomi
masyarakat, yang pada jangka panjang dapat menunjang pendanaan
Pemerintah Daerah. Dalam fungsi ini pemerintah harus memberikan ruang
yang cukup bagi aktifitas mandiri masyarakat, sehingga dengan demikian
partisipasi masyarakat di Daerah dapat ditingkatkan. Lebih-lebih apabila
kepentingan masyarakat diperhatikan, baik dalam peraturan maupun dalam
tindakan nyata pemerintah.

2.2.1 Tugas Pemerintah


Tugas Pemerintah

Tugas pemerintahan adalah untuk melayani dan mengatur masyarakat.


dimana tugas pelayanan lebih menekankan upaya mendahulukan kepentingan
umum, mempermudah urusan publik dan memberikan kepuasan kepada
publik, sedangkan tugas mengatur lebih menekankan kekuasaan power yang
melekat pada posisi jabatan birokrasi

Tugas Pokok Pemerintah

 Menjamin keamanan negara dari segala kemungkinan serangan dari luar, dan
menjaga agar tidak terjadi pemberontakan dari dalam yang dapat
menggulingkan pemerintahan yang sah melalui cara-cara kekerasan.

 Memelihara ketertiban dengan mencegah terjadinya gontok-gontokan diantara


warga masyarakat, menjamin agar perubahan apapun yang terjadi di dalam
masyarakat dapat berlangsung secara damai.

 Menjamin diterapkannya perlakuan yang adil kepada setiap warga masyarakat


tanpa membedakan status apapun yang melatarbelakangi keberadaan mereka.

 Melakukan pekerjaan umum dan memberikan pelayanan dalam bidang-bidang


yang tidak mungkin dikerjakan oleh lembaga non pemerintahan, atau yang
akan lebih baik jika dikerjakan oleh pemerintah.

 Melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial: membantu


orang miskin dan memelihara orang cacat, jompo dan anak terlantar:
menampung serta menyalurkan para gelandangan ke sektor kegiatan yang
produktif, dan semacamnya.

 Menerapkan kebijakan ekonomi yang menguntungkan masyarakat luas,


seperti mengendalikan laju inflasi, mendorong penciptaan lapangan kerja
baru, memajukan perdagangan domestic dan antar bangsa, serta kebijakan lain
yang secara langsung menjamin peningkatan ketahanan ekonomi negara dan
masyarakat.

 Menerapkan kebijakan untuk memelihara sumber daya alam dan lingkungan


hidup hidup, seperti air, tanah dan hutan.
2.3 Teknik Pemerintahan

Di dalam ilmu pemerintahan juga terdapat berbagai macam Teknik, dan


Teknik tersebut berguna sebagai acuan dalam menerapkan tindakan di dalam ilmu
pemerintahan tersebut diantaranya sebagai berikut :

1. Teknik Koordinasi Pemerintahan yaitu Sinkronisasi yang teratur dari usaha-


usaha untuk menciptakan pengaturan waktu yang terpimpin dalam hasil
pelaksanaan yang harmonis dan bersatu untuk menghasilkan tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Teknik Birokrasi Pemerintahan yaitu suatu teknik dalam ilmu pemerintahan
dengan cara atau metode dengan spesialisasi tugas, yang dimana tugasnya
dipegang oleh orang-orang yang berada di belakang meja diatur secara legal
dan resmi sesuai peraturan oleh para birokrat.
3. Teknik Kekuasaan Pemerintahan yaitu Kekuasaan seseorang atau sekelompok
orang untuk menyadarkan orang untuk menyadarkan masyarakat akan
kemauannya sendiri, dengan menerapkan tindakan perlawanan dari orang-
orang atau golongan tertentu.
4. Teknik Pelayanan Pemerintah yaitu teknik pemerintahan yang dengan
dilakukan secara melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan dari
pemerintah baik bantuan fisik maupun bantuan nonfisik
5. Teknik Desentralisasi yaitu teknik yang dilakukan dengan melalui beberapa
tahapan yaitu mulai dari, penyerahan urusan, pemerintah pusat, menuju ke
pemerintah daerah (perda), lalu ke mengurus dan mengatur rumah tangganya
sendiri.. Dan setelah desentralisasi maka berakibat terbentuknya daerah
otonom dalam ikatan NKRI.
6. Teknik Integrasi yaitu Teknik yang dilakukan dengan cara membuat daerah
otonom agar sama sama Bersatu dengan pemerintah pusat
2.4 Kekuasaan dan Bentuk Kekuasaan

Kekuasaan merupakan kewenangan yang didapatkan oleh seseorang


atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan
kewenangan yang diberikan. Di Indonesia sendiri terbagi menjadi beberapa
kekuasaan kepemerintahan diantaranya :

Pembagian kekuasaan nya ialah, sebagai berikut :


Pembagian kekuasaan horizontal :
Yaitu pembagian kekuasaan yang diatasdasarkan pada fungsi
Lembaga lembaga tertentu seperti (legislatif, eksektif, dan yudikatif).
Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahum 1945, secara
horizontal pembagian kekuasaan negara dilakukan pada tingkatan
pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah yang ada tambahan juga
kekuasaan konstitutif, kekuasaan eksaminatif, dan kekuasaan moneter.

Kekuasaan Legislatif :

• Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

• Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

• Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

Kekuasaan Eksekutif :

• Presiden

• Wakil Presiden

Kekuasaan Yudikatif :

• Mahkamah Agung (MA)


• Mahkamah Konstitusi (MK)

• Komisi Yudisial (KY)

Kekuasaan Eksaminatif :

• Badan Penyelaras Keuangan (BPK)

Kekuasaan Vertikal

Pengertian kekuasaan vertikal

Kekuasaan Vertikal merupakan kekuasaan yang muncul sebagai konsekuensi


dari diterapkannya asas desentralisasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Dengan asas tersebut, pemerintah dapat menyerahkan wewenang
pemerintahan pada daerah otonom (Provinsi dan Kabupaten/Kota) untuk mengurus
dan mengatur sendiri pemerintahan di daerahnya, kecuali urusan pemerintahan yang
menjadi urusan Pemerintah Pusat, yaitu kewenangan yang berkaitan dengan Politik
Luar Negeri, Pertahanan, Keamanan, Yustisi, Agama, Moneter, dan Fiskal.

Tugas-Tugas Kekuasaan/Lembaga-Lembaga di Indonesia :

Lembaga Legislatif :

MPR :

1. Membuat dan menetapkan Undang-Undang Dasar 1945

2. Melantik serta memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden

3. Menetapkan peraturan tata tertib dan kode etik MPR

4. Memutuskan usulan DPR berdasarkan atas usulan Mahkamah Konstitusi untuk


memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden

DPR :

1. Menyusun Program Legislasi Nasional

2. Menyusun dan Membahas Rancangan Undang-Undang (RUU)

3. Membahas RUU yang di usulkan oleh Presiden ataupun DPD


4. Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU (yang
diajukan Presiden) untuk ditetapkan menjadi UU

5. Menerima RUU yang diajukan oleh DPD

6. Menetapkan UU Bersama dengan Presiden

DPD :

1. Merumuskan pertimbangan, atau landasan fisiologis, landasan sosiologis, dan


landasan yuridis

2. Merumuskan permasalahan hukum yang terkait dengan penentuan normanorma


hukum kewenangan DPD sebagaimana telah ditegaskan dalam UUD 1945 yang
kemudian didelegasikan ke undang-undang pelaksanaannya, yakni UU MD 3.

3. Merumuskan sasaran yang akan di wujudkan, ruang lingkup pengaturan,


jangkauan, dan arah pengaturan dalam RUU Tentang Perubahan atas Undang-
Undang No, 17 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD

2.3 Hubungan Ilmu Pemerintahan dengan Ilmu Negara

Pemerintah/pemerintahan merupakan salah satu syarat mutlah berdirinya


suatu negara. Suatu bangsa yang merupakan sekumpulan orang yang serumpun saja
tidak akan pernah menjadi negara tanpa adanya satu pemerintahan berdaulat yang
berada di atasnya. Hal tersebut yang membuat ilmu pemerintahan dapat pula
dikatakan sebagai "anak" dari Ilmu negara. Antara ilmu negara dan ilmu
pemerintahan pembahasannya akan berjalan beriringan, meskipun terkadang sering
diartikan sama terkait dengan adanya kepala pemerintahan dan kepala negara di suatu
negara dengan sistem presidensial yang 2 jabatan tersebut dipegang oleh satu orang.
Namun hal ini menjadi berbeda pada negara dengan sistem parlementer yang antara
kepala negara dan kepala pemerintahannya dipegang oleh orang yang berbeda.Kepala
negara hanya bersifat simbolis, dan hanya bertugas pada acara-acara seremonial,
berbeda dengan kepala pemerintahan yang menjadi pelaksana/penyelenggara tugas-
tugas eksekutif. Namun pada prinsipnya hubungan ilmu pemerintahan dengan ilmu
negara sangat erat karena memiliki objek material yang sama, yaitu negara itu sendiri.
2.3.1 Hubungan Ilmu Pemerintahan dengan Hukum Tata Negara

Pada dasarnya antara Ilmu pemerintahan dengan ilmu hukum tata negara
memiliki hubungan yang sangat dekat, yakni mengenai objek materialnya yang sama
yaitu negara, namun perbedaan keduanya yang mendasar ialah jika seorang sarjana
hukum apabila menulis tentang hukum tata negara, maka yang ia bahas berfokus pada
penerapan peraturan-peraturan hukum yang berlaku dalam ketatanegaraan tersebut,
penggunaan sanksi-sanksi terhadap pelanggaran hukum

yang berlaku dalam ketatatnegaraan serta usaha pemanfaatan kekuasaan yang


bersumber dari hukum yang layak untuk mencapai tujuan negara tersebut. Hal ini
menjadi berbeda ketika sarjana pemerintahan menetapkan Kebijaksanaan pemerintah,
ia terpaksa tidak memperdulikan hukum itu sendiri, karena menyadari bahwa hukum
yang bertolak belakang dengan kemanusiaan dan kekeluargaan, kendati dalam ilmu
pemerintahan hubungat tersebut mesti diimbangkan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pemaparan diatas, telah jelas bahwa Ilmu Pemerintahan merupakan suatu
disiplin ilmu tersendiri yang membahas mengenai bagaimana cara untuk menjalankan
suatu pemerintahan dibawah suatu kekuasaan. Namun sebagai cabang dari Ilmu
Kenegaraan, Ilmu Pemerintahan tentunya memiliki hubungan yang
berkesinambungan dengan cabang-cabang Ilmu Kenegaraan lainnya, yaitu Ilmu
Politik. Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Hukum Tata Negara, serta Ilmu Negara. Hal
ini tampak jelas dari objek material masing-masing disiplin ilmu yang membahas satu
objek yaitu negara, walaupun pada akhirnya tiap-tiap disiplin ilmu memiliki fokus
pembahasan tersendiri.

3.2 Saran

Sebagai aparatur pemerintah daerah yang Dalam konteks pemerintahan daerah, di era
otonomi luas dituntut adanya keterbukaan, akuntabilitas, ketanggapan, dan kreativitas
dari segenap jajaran aparatur Pemerintah Daerah. Dalam dunia yang penuh
kompetitif, sangat diperlukan kemampuan birokrasi dan sumber daya aparatur untuk
memberikan tanggapan atau responsif terhadap berbagai tantangan secara akurat,
bijaksana, adil dan efektif. Dengan demikian aparatur merupakan faktor yang
dominan bagi berhasilnya penyelenggaraan Pemerintahan di daerah. aparatur
pemerintah daerah Unsur ini menempati posisi yang bukan saja mewarnai, melainkan
juga menentukan arah ke mana suatu daerah akan di bawa.
DAFTAR PUSTAKA

Bintoro Tjokroamidjojo. Jakarta. 1985. Pengantar Administrasi

Pembangunan. Penerbit LP3ES.

Budiardjo Miriam,. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Penerbit PT. Sinar

Grafika.

Syafiie, Inu Kencana. 2011. Etika Pemerintahan. Jakarta. Penerbit CV.

Rineka Cipta

https://pengertiandefinisi.com/pengertian-pemerintahan-menurut-para-ahli/

Dr. H. Inu Kencana Syafiie, M.Si. 2020. Pengantar Ilmu Pemerintahan.

Penerbit PT. Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai