Menurut Prof. DR. H.A. Brasz ilmu pemerintahan adalah sebagai ilmu
yang mempelajari tentang cara bagaimana lembaga Pemerintahan
umum itu disusun dan difungsikan, baik secara internal maupun
eksternal terhadap para warganya. Pemerintahan umum menurutnya
adalah pemerintahan sebagaimana yang menjadi kompetensi dan
berbagai instansi milik penguasa, yang didalam kehidupan modern
sekarang ini, memainkan peranan yang sangat penting.
Setiap objek materi dan suatu disiplin ilmu, dapat sama dengan objek
materi ilmu pengetahuan lain karena bersifat umum dan merupakan
topik yang dibahas secara global tentang pokok persoalan. Sedangkan
objek forma bersifat khusus dan spesifik karena merupakan pusat
perhatian dari suatu disiplin ilmu pengetahuan. Objek forma berbeda
pada masing-masing ilmu karena perbedaan sudut pandang yaitu
meninjau sasaran hanya dari satu sudut pandang dengan caranya yang
khas dan khusus. Jadi yang membedakan suatu disiplin ilmu dengan
ilmu lain adalah objek formanya.
DEFINISI
ILMU PEMERINTAHAN?
Konsep Ilmu Pemerintahan terapan pertama kali dirintis oleh G. A. Van Poelje
dengan nama “ Bestuurskunde”
Ilmu Pemerintahan adalah Ilmu yang mempelajari bagaimana melaksanakan
koordinasi dan kemampuan memimpin bidang legislasi, eksekusi dan yudikasi,
dalam hubungan Pusat dan Daerah, antar lembaga serta antar yang memerintah
dengan yang diperintah
Ndraha ( 2000 : 7 ) mendefenisikan ilmu pemerintahan sebagai ilmu yang
mempelajari bagaimana pemerintah ( unit kerja publik ) bekerja memnuhi dan
melindungi tuntutan ( harapan, kebutuhan ) yang diperintah akan jasa publik
dan layanan civil, dalam hubungan pemerintahan.
R. Mac Iver, memandang pemerintah dari sudut disiplin ilmu politik, “
government is the organizationof men under authority… how men can be
governed “.
Maksudnya pemerintahan itu adalah sebagai organisasi dari orang-orang yang
mempunyai kekuasaan… bagaimana manusia itu bisa diperintah (R. Mac Iver,
The Web of Government, The Mac Milan Compony Ltd New York, 1947 ).
Jadi bagi Mac Iver, ilmu pemerintahan adalah sebuah ilmu tentang bagaimana
manusia-manusia dapat diperintah ( a science of haw men are governed )
Soemendar Soerjosoedarmo berpendapat bahwa ilmu pemerintahan adalah ilmu
yang mempelajari kegiatan-kegiatan kenegaraan dalam rangka memenuhi
kepentingan masyarakat secara menyeluruh.
Syafiie menyatakan bahwa ilmu pemerintahan adalah ilmu yang mempelajari
bagaimana melaksanakan koordinasi dan kemampuan memimpin bidang
legislatif, eksekutif, dan yudikatif dalam hubungan Pusat dan Daerah antar
lembaga serta antara yang memerintah dengan yang diperintah.
PENGERTIAN
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI
Ontologi membahas “apa” (what)
Epistemologi membahas “bagaimana” (how)
Aksiologi membahas “mengapa” (why).
Apabila dihubungkan dengan konsep Bahm dalam artikelnya “What is
‘Science’ ?” Maka ontologi dari ilmu adalah problems, epistemologinya adalah
methods, dan aksiologinya adalah attitudes.
ONTOLOGI
Adalah hakikat apa yang dikaji.
Ontologi ilmu meliputi apa hakekat ilmu itu, apa hakekat kebenaran dan
kenyataan yang inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari
persepsi filsafati tentang apa dan bagaimana (yang) “Ada” itu (being, sein, het
zijn)
Ilmu pemerintahan secara obyek materi adalah negara sedangkan obyek
fomanya adalah hubungan pemerintah dengan publik dalam kaitan kewenangan
dan pelayanan
Ontologi ilmu pemerintahan, meliputi :
1. Hubungan pemerintah
2. yang diperintah
3. Tuntutan yang diperintah ( jasa publik layanan civil )
4. Pemerintah
5. Kewajiban dan tanggung jawab pemerintah
6. Pemerintah yang dipandang mampu memenuhi kewajiban dan tanggung
jawab tersebut
7. Bagaimana membentukpemerintah yang sedemikian itu
8. Bagaimana pemerintah menunaikan kewajiban dan memenuhi tanggung
jawabnya
9. Bagaimana supaya kinerja pemerintah sesuai dengan tuntutan yang
diperintah.
EPISTEMOLOGI
Adalah bagaimana caranya memperoleh yang dikaji (penegetahuan/ilmu) secara
benar , berkaitan dengan metodologi ilmu pemerintahan dan ciri khas ilmu
pemerintahan
Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana dan tatacara menggunakan sarana
tersebut untuk mencapai mencapai pengetahuan
Jika seorang atau suatu kelompok kita jadikan variabel X dan orang atau
kelompok lain kita jadikan variabel Y. Jika X disebut pemerintah ( P ) dan Y
yang dipenrintah ( YD ), maka hubungan antara P dan YD telah terjadi suatu
kegiatan yang disebut pemerintahan atau peristiwa, gejala-gejala pemerintahan.
Pengkajian terhadap peristiwa atau gejala-gejala pemerintahan yang terjadi baik
sekali lalu maupun berulang telah menjadi sumber bahan konstruksi ilmu
pemerintahan.
AKSIOLOGI
Adalah mengapa dan untuk apa bagi kehidupan manusia.
Aksiologi meliputi nilai-nilai (values) yang bersifat normatif dalam pemberian
makna terhadap kebenaran atau kenyataan
Secara konkrit aksiologi ilmu pemerintahan dilihat pada peran pemerintahan
melalui sudut pandang pendekatan historis meliputi berbagai sejarah peristiwa /
kejadian dimana pemerintah menerapkan keadilan, menyelengarakan
demokrasi, menyelenggarakan pemerintahan, melaksanakan desentralisasi,
mengatur perekonomian, menjaga persatuan, memelihara lingkungan,
melindungi HAM, meningkatkan kemampuan masyarakat, meningkatkan moral
masyarakat yang dilandasi berbagai aturan yang mengikutinya baik tertulis
maupun tidak tertulis yang dibuat pemerintah (negara ).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam ilmu pemerintahan, seni memerintah adalah bagaimana
seorang seniman pemerintahan dengan keahliannya mengetahui,
bagaimana agar mampu menyelenggarakan pemerintahan, misalnya
membuat surat-surat keputusan yang berpengaruh, menjadikan
pekerjaannya bagaikan teater dan dirinya sendiri menjadi dalang
sekaligus wayangnya, bagaimana yang bersangkutan menyampaikan
kehalusan sastera retorika yang menggugah, sehingga tercapai
penyelenggaraan pemerintahan yang berdaya guna dan berhasil guna
Pemerintahan adalah suatu ilmu dan seni, dikatakan sebagai
seni karena berapa banyak pemimpin pemerintahan yang tanpa
pendidikan pemerintahan, mampu berkiat serta dengan kharismatik
menjalankan roda pemerintahan. Sedangkan dikatakan sebagai ilmu
pengetahuan, adalah karena memenuhi syarat-syaratnya yaitu dapat
dipelajari dan di ajarkan, memiliki objek, baik objek material maupun
forma, universal sifatnya, sestematis serta spesifik(khas) Ilmu
pemerintahan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana melaksanakan
pengurusan (eksekutif), pengaturan (legislative), kepemimpinan dan
koordinasi pemerintahan (baik pusat dengan daerah, maupun rakyat
dengan pemerintahannya) dalam berbagai peristiwa dan gejala
pemerintahan, secara baik dan benar.
Dengan ruang lingkup yang mencakup 3 hal yakni:
ontology, epistimologi dan aksiologi yang mengatur apa, bagaimana
dan mengapa adanya sebuah ilmu dari kebenaran ilmu tersubut
sebelum menjadi landasan ilmu yang bias digunakan oleh banyak
orang.
REFERENSI
Syafile, Inu Kencana, Drs. 2001. Pengantar Ilmu Pemerintahan ( Edisi
Revisi ), Refika, Bandung.
Syafile, Inu Kencana, Drs. 2003. Ilmu Pemerintahan ( Edisi Revisi ),
Mandar Maju, Bandung.
Frans Magnis Suseno, Dr. 1991. Etika Politik, PT. Gramedia Jakarta.
Misbahuddin, S.Sos. 2008. Diktat Pengantar Ilmu Pemerintahan.
STISIPOL TANRATUPATTANABALI MAMUJU.