Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHASAN

2.1. Pendepinisian Ilmu pemerintahan


Menurut C.F Strong dalam bukunya Modern Political Constitution,
pemerintah mesti memiliki kekuasaan militer, legislatif dan keuangan.
Disamping Strong juga diilhami oleh teori Montesquieu ( Trias
Political ) yaitu kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Menurut Samuel Edward Finer dalam bukunya yang terkenal


Comparative Government, pemerintah harus mempunyai kegiatan
terus-menerus, negara tempat kegiatan itu berlangsung, pejabat yang
memerintah cara dan metode serta sistem dan pemerintah terhadap
masyarakat.

Menurut Drs. Musanef, ilmu pemerintahan dapat didefinisikan sebagai


berikut :
a. Suatu ilmu yang dapat menguasai dan memimpin serta menyelidiki
unsur-unsur lembaga, berhubungan dengan keserasian ke dalam dan
hubungan antara lembaga-lembaga itu dengan masyarakat dengan
kepentingannya diwakili oleh lembaga itu, atau

b. Suatu ilmu yang menyelidiki bagaimana mencari orang yang terbaik


dari setiap lembaga umum sebagai suatu kebulatan yang menyelidiki
secara sistematis problema-problema sentralisasi, desentralisasi
koordinasi pengawasan ke dalam dan keluar, atau

c. Suatu ilmu pengetahuan yang menyelidiki bagaimana sebaiknya


hubungan antara pemerintah dan yang diperintah, dapat diatur
sedemikian rupa sehingga dapat dihindari timbulnya pertentangan-
pertentangan antara pihak yang satu dengan pihak yang lain dengan
mengusahakan agar terdapat keserasian pendapat serta daya tindak
yang efektif dan efisien dalam pemerintahan, atau

d. Ilmu yang diterapkan dan mengadakan penyelidikan lembaga umum


dalam arti yang seluas-luasnya, baik terhadap susunan, maupun
organisasi alat yang menyelenggarakan tugas penguasa, sehingga
diperoleh metode-metode bekerja yang setepat-tepatnya untuk
mencapai tujuan negara.
Prof Bintaro menyebutkan peranan dan fungsi pemerintahan sebagai
berikut :
Perencanaan serta fungsi pemerintah terhadap perkembangan
masyarakat, tergantung oleh beberapa hal. Yang pertama adalah filsafat
hidup kemasyarakatan dan filsafat politik masyarakat tersebut. Ada
negara-negara yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada
anggota-anggota masyarakat untuk menumbuhkan perkembangan
masyarakat sehingga pemerintah diharapkan tidak terlalu banyak
campur tangan dalam kegiatan masyarakat itu sendiri.

Prof Prajudi dalam kuliah-kuliahnya menyampaikan bahwa tugas


pemerintah adalah antara lain tata usaha negara, rumah tangga negara,
pemerintahan pembangunan dan pelestarian lingkungan hidup.
Sedangkan fungsi pemerintahan adalah pengaturan, pembinaan
masyarakat, kepolisian dan peradilan.

Drs. Bayu Suryaningrat, disiplin ilmu yang tertua adalah ilmu


pemerintahan karena sudah dipelajari sejak sebelum Masehi oleh para
filosof, yaitu Plato dan Aristoteles.

Prof. DR.U. Rosenthal, ilmu pemerintahan adalah ilmu yang


menggeluti studi tentang kinerja internal dan eksternal dan struktur-
struktur dan proses-proses pemerintahan umum. Pemerintahan umum
dapat didefinisikan sebagai keseluruhan struktur dan proses dimana
keputusan-keputusan yang mengikat diambil.

Menurut Prof. DR. H.A. Brasz ilmu pemerintahan adalah sebagai ilmu
yang mempelajari tentang cara bagaimana lembaga Pemerintahan
umum itu disusun dan difungsikan, baik secara internal maupun
eksternal terhadap para warganya. Pemerintahan umum menurutnya
adalah pemerintahan sebagaimana yang menjadi kompetensi dan
berbagai instansi milik penguasa, yang didalam kehidupan modern
sekarang ini, memainkan peranan yang sangat penting.

Jadi dari berbagai uraian tersebut di muka, ilmu pemerintahan dapat


didefinisikan sebagai berikut :
Ilmu pemerintahan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana
melaksanakan koordinasi dan kemampuan memimpin bidang legislasi,
eksekusi, dan yudikasi, dalam hubungan pusat dan daerah, antara
lembaga serta antara yang memerintah dengan yang diperintah. Dengan
demikian sekaligus dapat dibedakan pengertian ilmu pemerintahan
dengan ilmu politik, ilmu administrasi negara, ilmu hukum tata negara,
ilmu negara yang kesemuanya merupakan ilmu-ilmu sosial yang
tergabung ledakan ilmu-ilmu kenegaraan.

2.2. Objek Ilmu Pemerintahan


Objek adalah suatu yang menjadi pokok pembicaraan, sehingga dengan
demikian objek merupakan apa yang akan diamati, diteliti, dipelajari,
dan dibahas. Dalam penjabaran objek itu sendiri terdiri dari objek
materi dan objek forma.

Setiap objek materi dan suatu disiplin ilmu, dapat sama dengan objek
materi ilmu pengetahuan lain karena bersifat umum dan merupakan
topik yang dibahas secara global tentang pokok persoalan. Sedangkan
objek forma bersifat khusus dan spesifik karena merupakan pusat
perhatian dari suatu disiplin ilmu pengetahuan. Objek forma berbeda
pada masing-masing ilmu karena perbedaan sudut pandang yaitu
meninjau sasaran hanya dari satu sudut pandang dengan caranya yang
khas dan khusus. Jadi yang membedakan suatu disiplin ilmu dengan
ilmu lain adalah objek formanya.

2.3. Tujuan Mempelajari Ilmu Pemerintahan


Tujuan mempelajari ilmu pemerintahan secara umum adalah agar dapat
memahami teori-teori, bentuk-bentuk dan proses-proses pemerintah,
serta mampu menempatkan diri serta ikut berperan serta di dalam
keseluruhan proses penyelenggaraan pemerintahan terutama
pemerintahan dalam negeri.

2.4. Paradigma Ilmu Pemerintahan


Paradigma adalah corak berpikir seseorang atau kelompok orang.
Karena ilmu pengetahuan itu bersifat nisbi, walaupun salah satu
persyaratan harus dapat diterima secara universal, dalam kurun waktu
tertentu tetap memiliki perubahan, termasuk ilmu-ilmu eksakta.

Berikut ini paradigma ilmu pemerintahan yang dikemukakan oleh Drs.


Inu Kencana Syafiie, M.Si, yang dikategorikan bukan dalam dimensi
waktu tetapi dalam dimensi ruang, dalam arti pengalokasian dibuat
pertempat, sebagai berikut :
a Ilmu pemerintahan sebagai cabang ilmu filsafat
b. Ilmu pemerintahan mengacu kepada Al-Qur'an
c. Ilmu pemerintahan sebagai suatu seni
d. Ilmu pemerintahan sebagai cabang ilmu politik
e. Ilmu pemerintahan dianggap sebagai administrasi negara
f. Ilmu pemerintahan sebagai ilmu pemerintahan yang Mandiri.
DEFINISI
PEMERINTAH DAN PEMERINTAHAN
C.F. Strong (1960,6) menyatakan pemerintah(an) adalah organisasi dalam mana
diletakkan hak untuk melaksanakan kekuasaan berdaulat atau tertinggi.
Strong menyatakan pemerintahan itu mempunyai kekuasaan legislatif,
kekuasaan eksekutif dan kekuasaan yudikatif.
Ramlan Surbakti (1992, 168), mengatakan istilah pemerintah dan pemerintahan
berbeda artinya. Dimana Pemerintahan menyangkut tugas dan kewenangan,
sedangkan pemerintah merupakan aparat yang menyelenggarakan tugas dan
kewenangan negara.
Istilah pemerintahan itu sendiri pengertiannya dapat dikaji atau ditinjau dari tiga
aspek yaitu:
Pertama, Ditinjau dari aspek kegiatan (dinamika), pemerintahan berarti segala
kegiatan atau usaha yang terorganisasikan, bersumber pada kedaulatan dan
berlandaskan pada dasar negara.
Kedua, Ditinjau dari aspek struktural fungsional, pemerintahan mengandung arti
seperangkat fungsi negara, yang satu sama lain saling berhubungan secara
fungsional, dan melaksanakan fungsinya atas dasar-dasar tertentu demi
tercapainya tujuan negara.
Ketiga, Ditinjau dari aspek tugas dan kewenangan negara, maka pemerintahan
berarti seluruh tugas dan kewenangan negara.

DEFINISI
ILMU PEMERINTAHAN?
Konsep Ilmu Pemerintahan terapan pertama kali dirintis oleh G. A. Van Poelje
dengan nama “ Bestuurskunde”
Ilmu Pemerintahan adalah Ilmu yang mempelajari bagaimana melaksanakan
koordinasi dan kemampuan memimpin bidang legislasi, eksekusi dan yudikasi,
dalam hubungan Pusat dan Daerah, antar lembaga serta antar yang memerintah
dengan yang diperintah
Ndraha ( 2000 : 7 ) mendefenisikan ilmu pemerintahan sebagai ilmu yang
mempelajari bagaimana pemerintah ( unit kerja publik ) bekerja memnuhi dan
melindungi tuntutan ( harapan, kebutuhan ) yang diperintah akan jasa publik
dan layanan civil, dalam hubungan pemerintahan.
R. Mac Iver, memandang pemerintah dari sudut disiplin ilmu politik, “
government is the organizationof men under authority… how men can be
governed “.
Maksudnya pemerintahan itu adalah sebagai organisasi dari orang-orang yang
mempunyai kekuasaan… bagaimana manusia itu bisa diperintah (R. Mac Iver,
The Web of Government, The Mac Milan Compony Ltd New York, 1947 ).
Jadi bagi Mac Iver, ilmu pemerintahan adalah sebuah ilmu tentang bagaimana
manusia-manusia dapat diperintah ( a science of haw men are governed )
Soemendar Soerjosoedarmo berpendapat bahwa ilmu pemerintahan adalah ilmu
yang mempelajari kegiatan-kegiatan kenegaraan dalam rangka memenuhi
kepentingan masyarakat secara menyeluruh.
Syafiie menyatakan bahwa ilmu pemerintahan adalah ilmu yang mempelajari
bagaimana melaksanakan koordinasi dan kemampuan memimpin bidang
legislatif, eksekutif, dan yudikatif dalam hubungan Pusat dan Daerah antar
lembaga serta antara yang memerintah dengan yang diperintah.

PENGERTIAN
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI
Ontologi membahas “apa” (what)
Epistemologi membahas “bagaimana” (how)
Aksiologi membahas “mengapa” (why).
Apabila dihubungkan dengan konsep Bahm dalam artikelnya “What is
‘Science’ ?” Maka ontologi dari ilmu adalah problems, epistemologinya adalah
methods, dan aksiologinya adalah attitudes.
ONTOLOGI
Adalah hakikat apa yang dikaji.
Ontologi ilmu meliputi apa hakekat ilmu itu, apa hakekat kebenaran dan
kenyataan yang inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari
persepsi filsafati tentang apa dan bagaimana (yang) “Ada” itu (being, sein, het
zijn)
Ilmu pemerintahan secara obyek materi adalah negara sedangkan obyek
fomanya adalah hubungan pemerintah dengan publik dalam kaitan kewenangan
dan pelayanan
Ontologi ilmu pemerintahan, meliputi :
1. Hubungan pemerintah
2. yang diperintah
3. Tuntutan yang diperintah ( jasa publik layanan civil )
4. Pemerintah
5. Kewajiban dan tanggung jawab pemerintah
6. Pemerintah yang dipandang mampu memenuhi kewajiban dan tanggung
jawab tersebut
7. Bagaimana membentukpemerintah yang sedemikian itu
8. Bagaimana pemerintah menunaikan kewajiban dan memenuhi tanggung
jawabnya
9. Bagaimana supaya kinerja pemerintah sesuai dengan tuntutan yang
diperintah.

EPISTEMOLOGI
Adalah bagaimana caranya memperoleh yang dikaji (penegetahuan/ilmu) secara
benar , berkaitan dengan metodologi ilmu pemerintahan dan ciri khas ilmu
pemerintahan
Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana dan tatacara menggunakan sarana
tersebut untuk mencapai mencapai pengetahuan
Jika seorang atau suatu kelompok kita jadikan variabel X dan orang atau
kelompok lain kita jadikan variabel Y. Jika X disebut pemerintah ( P ) dan Y
yang dipenrintah ( YD ), maka hubungan antara P dan YD telah terjadi suatu
kegiatan yang disebut pemerintahan atau peristiwa, gejala-gejala pemerintahan.
Pengkajian terhadap peristiwa atau gejala-gejala pemerintahan yang terjadi baik
sekali lalu maupun berulang telah menjadi sumber bahan konstruksi ilmu
pemerintahan.

AKSIOLOGI
Adalah mengapa dan untuk apa bagi kehidupan manusia.
Aksiologi meliputi nilai-nilai (values) yang bersifat normatif dalam pemberian
makna terhadap kebenaran atau kenyataan
Secara konkrit aksiologi ilmu pemerintahan dilihat pada peran pemerintahan
melalui sudut pandang pendekatan historis meliputi berbagai sejarah peristiwa /
kejadian dimana pemerintah menerapkan keadilan, menyelengarakan
demokrasi, menyelenggarakan pemerintahan, melaksanakan desentralisasi,
mengatur perekonomian, menjaga persatuan, memelihara lingkungan,
melindungi HAM, meningkatkan kemampuan masyarakat, meningkatkan moral
masyarakat yang dilandasi berbagai aturan yang mengikutinya baik tertulis
maupun tidak tertulis yang dibuat pemerintah (negara ).

ILMU PEMERINTAHAN DAN ILMU POLITIK


Secara umum dapat dikatakan bahwa ilmu pemerintahan menekankan pada
tungsi output daripada mutu sistem politik, sedangkan ilmu politik
menitikberatkan pada fungsi input. Dengan perkataan lain ilmu pemerintahan
lebih mempelajari komponen politik sebagai suatu sistem politik, sedangkan
ilmu politik mempelajari society dari suatu sistem politik. Kebijaksanaan
pemerintahan ( public policy) dibuat dalam arena politik, tetapi hampir semua
perencanaan dan pelaksanaannya diselenggarakan dalam arena birokrasi
pemerintahan tersebut.
ILMU PEMERINTAHAN DAN ILMU NEGARA
Ilmu negara bersifat statis dan deskriptif, karena hanya terbatas melukiskan
lembaga-lembaga politik. Sedangkan ilmu pemerintahan itu dinamis, karena
dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi setempat. Oleh karena itu
selain merupakan suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, ilmu
pemerintahan juga merupakan suatu seni memerintah, yang selain diperoleh
melalui kegiatan belajar mengajar, juga karena dilahirkan berbakat

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam ilmu pemerintahan, seni memerintah adalah bagaimana
seorang seniman pemerintahan dengan keahliannya mengetahui,
bagaimana agar mampu menyelenggarakan pemerintahan, misalnya
membuat surat-surat keputusan yang berpengaruh, menjadikan
pekerjaannya bagaikan teater dan dirinya sendiri menjadi dalang
sekaligus wayangnya, bagaimana yang bersangkutan menyampaikan
kehalusan sastera retorika yang menggugah, sehingga tercapai
penyelenggaraan pemerintahan yang berdaya guna dan berhasil guna
Pemerintahan adalah suatu ilmu dan seni, dikatakan sebagai
seni karena berapa banyak pemimpin pemerintahan yang tanpa
pendidikan pemerintahan, mampu berkiat serta dengan kharismatik
menjalankan roda pemerintahan. Sedangkan dikatakan sebagai ilmu
pengetahuan, adalah karena memenuhi syarat-syaratnya yaitu dapat
dipelajari dan di ajarkan, memiliki objek, baik objek material maupun
forma, universal sifatnya, sestematis serta spesifik(khas) Ilmu
pemerintahan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana melaksanakan
pengurusan (eksekutif), pengaturan (legislative), kepemimpinan dan
koordinasi pemerintahan (baik pusat dengan daerah, maupun rakyat
dengan pemerintahannya) dalam berbagai peristiwa dan gejala
pemerintahan, secara baik dan benar.
Dengan ruang lingkup yang mencakup 3 hal yakni:
ontology, epistimologi dan aksiologi yang mengatur apa, bagaimana
dan mengapa adanya sebuah ilmu dari kebenaran ilmu tersubut
sebelum menjadi landasan ilmu yang bias digunakan oleh banyak
orang.

REFERENSI
Syafile, Inu Kencana, Drs. 2001. Pengantar Ilmu Pemerintahan ( Edisi
Revisi ), Refika, Bandung.
Syafile, Inu Kencana, Drs. 2003. Ilmu Pemerintahan ( Edisi Revisi ),
Mandar Maju, Bandung.
Frans Magnis Suseno, Dr. 1991. Etika Politik, PT. Gramedia Jakarta.
Misbahuddin, S.Sos. 2008. Diktat Pengantar Ilmu Pemerintahan.
STISIPOL TANRATUPATTANABALI MAMUJU.

Anda mungkin juga menyukai