PENDAHULUAN
Pemerintahan, sebuah kata yang sangat tidak asing di telinga manusia pada
masa ini, istilah ini sangatlah akrab dengan kehidupan sehari-hari dimana istilah
ini menggambarkan dan menjelaskan sebuah proses atau kegiatan yang
berlangsung di suatu Negara atau masyarakat. Pemerintahan merupakan sebuah
tolak ukur pembangunan suatu bangsa. Negara yang maju ialah karena adanya
pemerintahan yang baik (good governance). Maka dari itu, pemerintah
merupakan langkah awal sekaligus sebagai wahana dalam proses pembangunan,
baik jangka panjang maupun jangka pendek, nasional maupun internasional .
Pemerintahan dibentuk dengan maksud untuk membangun peradaban dan
menjaga system ketertiban social sehingga masyarakat bias menjalani kehidupan
secara wajar dalam konteks kehidupan bernegara.
Untuk memahami pemerintahan itu sendiri, muncullah pengembangan dari
ilmu social selaku ibu dari segala ilmu-ilmu modern salah satunya ilmu politik.
Politik sangatlah erat kaitannya dengan pemerintah karena adanya proses politik
di dalamnya. Maka dari itu muncullah sebuah pengembangan ilmu politik menjadi
sebuah ilmu baru yang saat ini dikenal dengan nama Ilmu pemerintahan. Ilmu
Pemerintahan bias dikategorikan ilmu yang masih baru, atau meminjam pendapat
Soewargono (1995 : 1), ilmu pemerintahan masih sering dipandang sebagai ilmu
yang kurang jelas sosoknya.
Pemerintahan disebut government dalam bahasa inggris yang berasal dari
bahasa latin gobernare, greekkybernan yang berarti mengemudikan, atau
mengendalikan. Untuk memahami lebih konkritnya jati diri pemerintahan dari
peristiwa maupun aktivitas kegiatan pemerintahan dari perspektif ilmu
pemerintahan dengan analisa multidisiplin pendekatan historis, ada lebih baik bila
kita menyinggung sedikit peristiwa dan gejala-gejala pemerintahan dari sudut
pandang pengertian negara dari para ahli yang berbeda latar belakang keilmuwan.
Sumantri ( Inu, 2001 : 97 ) memandang negara dari segi filsafat ilmu sebagai
suatu organisasi kekuasaan.
Karena itu, dalam organisasi negara selalu kita jumpai organ/alat
perlengkapan yang mempunyai kemampuan untuk memaksa kehendak pada siapa
saja di dalam wilayah kekuasaaannya. Ahli hukum Hugo de Groot memandang
negara merupakan suatu persekutuan sempurna dari orang-orang yang merdeka
untuk memperoleh perlindungan hukum. Sedangkan dari keilmuwan sosiologi,
memandang negara adalah suatu masyarakat yang monopoli dalam penggunaan
kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah ( Max Weber dalam Inu, 2001 :
99).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Pemerintahan, Ilmu Pemerintahan, Ilmu
Pemerintahan sebagai suatu Ilmu Pengetahuan?
2. Apa saja ruang lingkup dan azas-azas Ilmu Pemerintahan?
3. Bagaimana perbedaan dan persamaan Ilmu Pemerintahan dengan 4 Ilmu
Kenegaraan lainnya serta hubungan antara Ilmu Pemerintahan dengan 4
Ilmu Kenegaraan lainnya?
4. Apa yang dimaksud dengan Negara?
5. Apa yang dimaksud dengan Kekuasaan?
6. Apa yang dimaksud dengan Demokrasi?
7. Apa yang dimaksud dengan Kebijakan Pemerintah?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pemerintahan, Ilmu
Pemerintahan, dan Ilmu Pemerintahan sebagai suatu Ilmu Pengetahuan
2. Untuk mengetahui ruang lingkup dan azas-azas Ilmu Pemerintahan
3. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan serta hubungan antara Ilmu
Pemerintahan dengan 4 Ilmu Kenegaraan lainnya
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Negara, Kekuasaan,
Demokrasi, dan Kebijakan Pemerintah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pemerintahan, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Pemerintahan
sebagai suatu disiplin Ilmu
Pengertian Pemerintahan
Jika dilihat dari pendekatan segi bahasa kata “pemerintah” atau
“pemerintahan”, kedua kata tersebut berasal dari kata “perintah” yang berarti
sesuatu yang harus dilaksanakan. Di dalam kata tersebut terkumpul beberapa
unsur yang menjadi ciri khas dari kata “perintah”:
1. Adanya “keharusan”, menunujukkan kewajiban untuk melaksanakan apa yang
diperintahkan;
2. Adanya dua pihak yang memberi dan yang menerima perintah;
3. Adanya hubungan fungsional antara yang memberi dan yang menerima
perintah;
4. Adanya wewenang atau kekuasaan untuk memberi perintah;
“Perintah” atau “pemerintahan” dalam bahasa Inggris dipergunakan kata
“government” kata yang berasal dari suku kata “to govern”. Tetapi “perintah”
disalin dengan “to order” atau “to command” dengan lain kata “to command”
tidak diturunkan dari “to govern”.
Dari keempat ciri khas dari kata perintah diatas mempunyai makna/
pengertian yaitu: “keharusan” berarti dituangkan dalam bentuk peraturan
perundang-undangan; adanya “wewenang” berarti menunjukkan syahnya perintah
yang diberikan, tanpa adanya wewenang perintah dianggap tidak syah dan
hilanglah kekuatan hukum dari perintah itu. Demikian juga kata “memerintah”
diartikan sebagai menguasai atau mengurus negara atau daerah sebagai bagian
dari negara. Maka kata “pemerintah” berarti kekuasaan untuk memerintah suatu
negara.
Pada umumnya yang disebut dengan “pemerintah” adalah sekelompok
individu yang mempunyai wewenang tertentu untuk melaksanakan kekuasaan
yang dalam arti ini melaksanakan wewenang yang sah dan melindungi serta
meningkatkan tarap hidup masyarakat melalui perbuatan dan pelaksanaan
berbagai keputusan.
Pemerintah dalam arti sempit hanyalah ditujukan kepada lembaga
eksekutif saja, yaitu lembaga eksekutif yang berada baik di pusat (presiden-wakil
presiden dan kabinetnya (departemen), dan beberapa lembaga lainnya. Gubernur,
Bupati, Walikota, dan jajaran pemerintahan ke bawahnya).
Sedangkan pemerintahan dalam arti luas yaitu semua organ-organ, badan-
badan atau lembaga-lembaga, alat-alat kelengkapan negara atau aparatur negara
yang menjalankan berbagai macam kegiatan atau aktivitas untuk mencapai tujuan
negara. Lembaga negara yang dimaksud di sini adalah lembaga legislatif,
eksekutif, dan yudikatif (John Locke dan Montesqiueu).
Pengertian Ilmu Pemerintahan
Pemerintahan adalah suatu ilmu dan seni, dikatakan sebagai seni karena
banyak pemimpin pemerintahan yang tanpa pendidikan pemerintahan, mampu
berkiat serta dengan kharismatik menjalankan roda pemerintahan. Sedangkan
dikatakan sebagai ilmu pengetahuan, adalah karena memenuhi syarat-syaratnya
yaitu dapat dipelajari dan di ajarkan, memiliki objek, baik objek material maupun
forma, universal sifatnya, sistematis serta spesifik (khas). Ilmu pemerintahan
adalah ilmu yang mempelajari bagaimana melaksanakan pengurusan (eksekutif),
pengaturan (legislative), kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan (baik pusat
dengan daerah, maupun rakyat dengan pemerintahannya) dalam berbagai
peristiwa dan gejala pemerintahan, secara baik dan benar.
-Menurut Resenthal : Ilmu yang menggeluti studi tentang penunjukan cara kerja
kedalam dan keluar struktur dan proses pemerintahan umum.
(1) nescience;
(2) ignorance;
(3) doubt;
(4) suspicion;
(5) opinion;
(6) certitude.
Tahap yang paling sulit bagi suatu ilmu pengetahuan adalah mencapai
“certitude level”, karena tidak ada lagi keraguan sedikit pun mengenai keberadaan
ilmu pengetahuannya. Persoalan yang ada ialah, bagaimana meningkatkan
keunggulan ilmu pengetahuan terhadap ilmu pengetahuan lainnya (open
competition).
Tahap ini merupakan suatu hubungan interaksi yang jelas antara subjek
dan objek dalam proses ilmu pengetahuan untuk mencari kebenaran ilmu
pengetahuan. Untuk memperoleh dan bersikap pasti (outside). Tahap ini
merupakan suatu hubungan interaksi yang jelas antara subjek dan objek dalam
proses ilmu pengetahuan untuk mencari kebenaran ilmu pengetahuan. Untuk
memperoleh status sebagai ilmu pengetahuan dibutuhkan beberapa syarat, yaitu:
1. Adanya subjek;
2. Adanya objek;
3. Adanya intensionalitas.
1. Pendekatan Definisi;
sources; and
c) The limits of knowledge and justification (Cambridge, 1999:273). Epistemologi
utamanya adalah mempelajari tentang prinsip dasar/sifat/karakteristik dari
pengetahuan dan upaya untuk mencapai kebenaran. Secara rinci, epistemologi
mempelajari:
(a) bagaimanakah mendefinisikan, apa yang menjadi milik dan atau yang
termasuk dalam objek forma dari eksistensi/objek material sebagai bagian yang
teramat penting,
Yang menjadi azas ilmu pemerintahan adalah dasar dari suatu sistem
pemerintahan seperti idiologi suatu bangsa, falsafah hidup dan konstitusi yang
membentuk sistem pemerintahan.
Kenegaraan lainnya
Dilihat dari segi Objek Material, antara Ilmu pemerintahan dengan Ilmu
politik, ilmu negara, dan ilmu administrasi negara serta ilmu hukum tata negara
negara, ilmu politik, ilmu pemerintahan, ilmu hukum tata negara, dan ilmu
administrasi negara. 1
dan grup penekan.2 Perbedaan Ilmu Pemerintahan dengan Ilmu Politik terlihat
jelas dari definisi dan ruang lingkup pembahasan masing-masing disiplin ilmu,
pada fungsi output daripada mutu sistem politik, sedangkan ilmu politik
komponen politik dari suatu sistem politik, sedangkan ilmu politik mempelajari
Dari segi objek formalnya, ilmu pemerintahan jelas berbeda dengan ilmu
negara.
mengungkapkan bahwa ilmu negara itu bersifat statis dan deskriptif, karena
pemerintahan itu dinamis, karena dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan
kondisi setempat, oleh karena itu, selain merupakan suatu disiplin ilmu
memiliki fokus kajian yang berbeda yaitu, jika ilmu pemerintahan cenderung
adalah pada gejala yang timbul pada peristiwa pemerintahan itu sendiri, maka
suatu negara.
Hubungan antara Ilmu Pemerintahan dengan 4 Ilmu Kenegaraan
lainnya
di mana intinya adalah negara itu sendiri, karena merupakan objek material ilmu-
ilmu kenegaraan.
artikan oleh masyrakat luas, seperti adanya Jurusan Ilmu Pemerintahan dan
4
Ibid, hlm. 35
perhatian berbagai pihak akan isi, bentuk, efek, dam faktor pemerintahan
bahwa ilmu yang dipelajari pada 2 disiplin ilmu ini saling tumpang tindih dan
merupakan sub sistem ilmu politik, namun pada gilirannya akan tetap
suatu pemerintahan.
Hubungan yang nyata antara ilmu politik dengan ilmu pemerintahn adalah
antara pusat dan daerah, antara yang memerintah dan yang diperintah. Atau
5
Ibid, hlm. 56
diselenggarakan dalam arena birokrasi pemerintahan tersebut (Miftah
Thoha).6
ialah usaha untuk mendapat suatu kekuasaan, maka setelah suatu kekuasaan
dalam arti luas, telah ditetapkan, maka kemudian keputusan tersebut akan
pemerintahan, anggota parlem dan para senator, diusahakan oleh ilmu politik
berlangsung.7
serumpun saja tidak akan pernah menjadi negara tanpa adanya satu
ilmu pemerintahan dapat pula dikatakan sebagai “anak” dari Ilmu negara.
6
Ibid, hlm. 57
7
Ibid, hlm. 57
kepala pemerintahan dan kepala negara di suatu negara dengan sistem
presidensial yang 2 jabatan tersebut dipegang oleh satu orang. Namun hal ini
menjadi berbeda pada negara dengan sistem parlementer yang antara kepala
Kepala negara hanya bersifat simbolis, dan hanya bertugas pada acara-acara
hubungan ilmu pemerintahan dengan ilmu negara sangat erat karena memiliki
pemerintahan. 9
administrasi negara pula, hal ini membuat ilmu pemerintahan dekat kaitannya
8
Ibid, hlm. 59
9
Ibid, hlm.36
semakin memperdekat hubungan ilmu pemerintahan dengan ilmu
administrasi negara.
dikotomi, yaitu dua bentuk yang berbeda satu sama lain tetapi tidak dapat
dipisahkan ibarat dua sisi dari satu mata uang. Keduanya dilaksanakan atau
Pada dasarnya antara Ilmu pemerintahan dengan ilmu hukum tata negara
yang sama yaitu negara, namun perbedaan keduanya yang mendasar ialah jika
seorang sarjana hukum apabila menulis tentang hukum tata negara, maka
2.4 Negara
Unsur mutlak negara yaitu: (1) Rakyat; (2) Wilayah; (3) Pemerintah dan
Pemerintahan; (4) Kedaulatan dan Kemerdekaan; dan (5) Dasar dan Tujuan. Pada
-Negara (polis) ialah persekutuan daripada keluarga dan desa, guna memperoleh
-Negara ialah suatu persekutuan yang senmpurna dari orang-orang merdeka untuk
organisasi yang bernama negara, selalu kita jumpai adanya organ atau alat
(Sumantri).
2.5 Kekuasaan
Pengertian Demokrasi
Istilah demokrasi berawal dari bahasa Yunani, yakni demokratia. Kata ini
terbentuk dari kata demos yang berarti rakyat, dan kratos yang berarti kekuatan
atau kekuasaan. Jadi, demokrasi sepadan artinya dengan kekuasaan rakyat.
Kekuasaan itu mencakup sektor sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Pengertian
demokrasi secara umum adalah sistem pemerintahan dengan memberikan
kesempatan kepada seluruh warga negara dalam pengambilan keputusan. Dimana
keputusan itu akan berdampak bagi kehidupan seluruh rakyat. Arti lainnya adalah
rakyat bertindak sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Sistem pemerintahan ini,
mengizinkan seluruh warga negara untuk berpartisipasi aktif. Peran serta itu bisa
diwakilkan atau secara langsung dalam perumusan, pengembangan, dan
penetapan undang-undang. Setiap ahli memiliki penafsiran tersendiri terhadap
demokrasi. Meskipun bermuara pada tujuan yang sama.
a) Abraham Lincoln
c) Hannry B. Mayo
Ciri-ciri Demokrasi
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu Pemerintahan. Prof. Dr. Inu Kencana Syafie. Penerbit bumi kencana
Van Poelje, G.A., Prof. Dr., 1959. Pengantar Umum Ilmu Pemerintahan. Jakarta:
NV Soroengan
Budi Winarno, Teori dan Proses Kebijakan Publik, Yogyakarta: Media Press,
2005.
Subarsono, Ab. 2005. “Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori dan Aplikasi,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
http://jurnal.unpad.ac.id/cosmogov/article/view/11856/5527
http://www.academia.edu/5573659/PENGANTAR_ILMU_PEMERINTAHAN_1